Sabtu, 20 Mei 2017

MENARI DI HADAPAN TUHAN

TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)

(Jumat, 19/05/2015)

Ps Joseph Hendrik Gomulya

Setiap kali kita melayani Tuhan baik itu pelayanan di dalam gereja atau pun pelayanan yang di lakukan diluar gereja lakukanlah dengan sungguh-sungguh bahkan berikanlah yang terbaik karena ketika Tuhan mempercayakan kita untuk melayani-Nya dari kota ke kota bahkan sampai ke bangsa-bangsa maka berkat kota dan bangsa-bangsa itu akan turun atas setiap kita.

"Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: “ Tuhan memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu.” Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. Apabila pengangkat-pengangkat tabut Tuhan itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.  Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut Tuhan itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. Ketika tabut Tuhan itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan Tuhan . Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.  Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Tuhan . Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam." (2 Samuel 6:11-18 TB)

Tema dari kotbah ini adalah MENARI DI HADAPAN TUHAN, dimana ada 5 poin yang dapat kita ambil dan pelajari dari Daud ketika dirinya mengangkat dan memindahkan Tabut Tuhan dari rumah Obed Edom ini.

1) MENARI DI HADAPAN TUHAN

Daud sebelumnya sudah pernah mengangkat dan memindahkan Tabut Tuhan ini sebelumnya dari Baale-Yehuda ke kota Daud ketika sebelumnya Tabut Tuhan ini jatuh ke tangan orang Filistin tetapi yang dilihat oleh Daud justru adalah kematian ketika Tuhan menyambar Uza dengan kuat sampai mati sehingga Daud kemudian menitipkan Tabut Tuhan ini di rumah Obed Edom, orang Gat itu. Ketika Daud mengetahui dan melihat bahwa Tuhan memberkati Obed Edom dan seisi rumahnya  ketika Tabut Tuhan itu di titipkan di rumahnya selama 3 bulan membuat Daud tidak tahan untuk segera memindahkannya dari sana ke Kota Daud.

Daud adalah tipe orang yang selalu mau belajar dari setiap kesalahan atau kegagalan yang dibuatnya karena dia mengetahui bahwa dirinya memang tidak sempurna dan hati Daud memang ada pada Tabut Tuhan itu karena mengetahui bahwa itu adalah gambaran hadirat Tuhan sehingga dia segera mengangkat dan memindahkannya.  Karena Daud mengerti bahwa Tabut itu adalah gambaran dari hadirat Tuhan maka Daud mengekspresikan itu dengan menari dan memposisikan hatinya untuk MENARI DI HADAPAN TUHAN dengan SEKUAT TENAGANYA.

Firman Tuhan dengan sangat jelas mengatakan bahwa Daud meloncat-loncat dan menari-nari di hadapan Tuhan bukan di hadapan bangsa Israel atau di hadapan Imam yang mengangkat Tabut Tuhan. Kunci tarian yang membawa hadirat Tuhan adalah ketika para penari mengerti bahwa mereka menari bukan untuk manusia dan bukan untuk gereja tetapi mereka menari di hadapan Tuhan, ada Tuhan yang di senangkan, yang di muliakan, yang di tinggikan dan tersenyum serta berbicara tepat dihadapan mereka ketika menari.

Daud bukan seorang penari yang hebat apalagi sempurna tetapi seperti ketika Daud menari di hadapan Tuhan, kita juga akan bisa merasakan dan Tuhan akan memberitahukan kepada kita untuk menari seperti apa, kita melihat Tuhan menari di hadapan kita dan mencontoh apa yang Tuhan inginkan. Jadi ketika menari biarkanlah Tuhan yang memimpin kita di depan, ini lah yang disebut menari di hadapan Tuhan.

Begitu juga dengan pelayanan lainnya seperti halnya pemain music sebagai pemuji, ketika Shekinah Glory atmosfer Kerajaan Allah itu anda rasakan maka seluruh sel di tubuh anda di lingkupi dan anda merasakan hadirat Tuhan yang kuat. Anda merasakan Tuhan juga juga ikut bermain bersama anda ketika setiap lirik lagu yang anda mainkan itu seperti anda mengetahui bahwa itu yang Tuhan ingin anda mainkan. Begitu pun ketika anda sedang menyampaikan firman Tuhan, anda melihat seperti Tuhan sedang berbicara dengan anda dan kemudian menyampaikan apa yang menjadi isi hati-Nya, inilah yang disebut berkotbah di hadapan Tuhan.

Apabila kita mengerti bahwa ketika melayani ada Tuhan di hadapan kita maka kita akan merasakan hal yang berbeda sehingga pastinya membuat kita tidak akan bermain-main dan membuat kita melayani bukan lagi tergantung mood atau keadaaan.

2) ORANG YANG MENARI ADALAH ORANG YANG MENGANGKAT TABUT TUHAN  DAN MERASAKAN HADIRAT TUHAN

Ketika kita sedang menari atau pelayanan apa pun di hadapan Tuhan, itu seperti kita sedang mengangkat Tabut Tuhan, membawa hadirat Tuhan karena Tuhan sangat menyukai penyembahan yang semuanya harus di jangkau dengan iman dan pengertian.

Daud yang menari di hadapan Tuhan bisa menjadi pelajaran atau memberi kita pengertian bahwa kita tidak sedang menari di sebuah acara, di sebuah event, di  gereja, organisasi dan di hadapan manusia tetapi kita sedang menari di hadapan Tuhan. Semoga pelajaran dan pengertian ini bisa masuk kedalam hati setiap kita untuk kita bisa menjaga sikap dan memposisikan hati kita bahwa ketika menari di hadapan Tuhan maka kita tidak akan menari sekedar hanya untuk show atau ingin dilihat orang.

Ketika anda menari hanya untuk sekedar show atau hanya untuk sekedar mendapatkan uang (persembahan Kasih), gerakan tarian atau skill yang anda miliki mungkin bagus tetapi tidak di ikuti dengan karakter yang bagus ketika anda sedang berada di belakang panggung, anda tidak fokus, bermain-main dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, maka anda sama saja dengan penari dunia. Penari yang mengetahui bahwa dirinya sedang menari di hadapan Tuhan, Roh-nya akan selalu bergetar, ada rasa takut dan cinta kepada Tuhan, respon, sikap hati dan tindakannya akan selalu sama baik ketika sedang menari atau tidak bahkan ketika sedang berada di tempat tersembunyi yang tidak dilihat orang.

Daud menari dan mengangkat tabut Tuhan dari rumah Obed Edom tidak sendirian tetapi dirinya bersama rombongan Imam serta seluruh orang Israel tetapi dalam firman Tuhan dikatakan hanya Daud yang menari di hadapan Tuhan, kenapa? Karena hanya Daud yang mempunyai pengertian bahwa mereka sedang menari dan melakukannya di hadapan Tuhan, sedangkan yang lainnya tidak. Apabila mereka memiliki pengertian yang sama seperti Daud maka firman Tuhan akan berkata bahwa Daud dan mereka sedang menari di hadapan Tuhan.

Jangan pernah berpikir bahwa ketika hadirat Tuhan turun itu karena andil dari banyak orang karena bisa saja hanya dari satu orang seperti Daud yang betul-betul mengingini Tuhan, yang mau belajar dari kegagalannya dan mengetahui bagaimana menari di hadapan Tuhan sehingga Daud dan kerajaannya diberkati Tuhan. Tidak ada satu ayat pun yang menulis bahwa para penari-penari, imam atau orang-orang yang mengangkat tabut Tuhan bersama Daud diberkati Tuhan, padahal seharusnya ketika ada tabut Tuhan, ada hadirat Tuhan para penari atau orang-orang yang ikut mengangkut tabut Tuhan yang adalah kaum Imam Lewi diberkati seperti Daud. Ini adalah realita yang sering kali terjadi, anda sudah melayani Tuhan tetapi tidak pernah diberkati padahal dalam pelayanan anda melihat dan merasakan hadirat Tuhan karena tidak mempunyai pengertian bahwa anda menari atau melayani dihadapan Tuhan. Ketika anda menari dengan tidak serius itu seperti anda menjadikan itu hanya sebagai panggung dan bukan lagi sebagai mezbah.

Hadirat Tuhan bukan hanya di altar atau mimbar tetapi ketika di kamar mandi atau ketika di kamar ganti ketika anda sedang menari pun hadirat Tuhan itu ada sehingga membuat anda tetap bergetar dan menyembah Tuhan karena anda bisa menjaga sikap hati anda.

Saat Tabut Tuhan itu di pindahkan dari rumah Obed Edom sesungguhnya yang mengangkut tabut itu adalah para Imam tetapi yang Tuhan katakan adalah Daud yang mengangkat tabut Tuhan itu dimana saat ini tabut yang sesungguhnya adalah hadirat Tuhan sehingga setiap kali anda hadir, menari, berbicara atau pelayanan apa pun orang harus merasakan hadirat Tuhan.

3) MELETAKKAN KORBAN DI SETIAP LANGKAH

Sewaktu anda sedang menari di hadapan Tuhan akan ada revelation atau pewahyuan dari Tuhan, tarian apa yang Tuhan inginkan dan apa yang anda harus lakukan.

Seperti pewahyuan yang Daud dan para Imam dapatkan dari Tuhan di ayat 13 dimana mereka harus memotong korban setiap enam langkah, sewaktu korban itu di potong kaki mereka akan menginjak darah dari hewan korban itu selama enam langkah kemudian di langkah yang ketujuh baru mereka melangkah lagi. Enam langkah ini adalah pewahyuan yang baru dari Tuhan dimana ini adalah korban dari langkah hidup mereka diluar dan bukan pada langkah yang ketujuh. Tuhan ingin berkata adakah korban dari setiap langkah hidup anda?

Teman-teman atau orang-orang di sekitar anda cara hidupnya mungkin tidak benar tetapi anda tidak terpengaruh dan berkata hidup anda adalah hidup kudus di hadapan Tuhan dan mau membawa korban untuk hidup yang kudus. Membawa korban bukan hanya pada saat anda berada di gereja saja tetapi enam langkah sehari-hari yang adalah aplikasi dari penari yang membawa hadirat Tuhan. Korban adalah sesuatu yang pastinya berat dan sakit, seperti anda mau mengampuni orang yang bersalah kepada anda. Apabila anda menari dan masih mempunyai rasa benci kepada orang lain atau mungkin sesame penari maka anda tidak akan bisa membawa hadirat Tuhan, hanya ketika anda mau meletakkan korban dengan datang meminta maaf untuk berdamai.

4) MENARI DENGAN SUKACITA

Sukacita itu bukan hanya sekedar tertawa atau menangis tetapi posisi di hati anda sewaktu melayani, seperti Daud yang menari dengan sukacita karena anda mengerti bahwa anda melayani/menari di hadapan Tuhan. Tidak semua orang di pilih untuk bisa menari di hadapan Tuhan, jadi ketika anda di pilih untuk menari di hadapan Tuhan itu adalah anugerah yang membuat anda mensyukuri itu dengan penuh sukacita karena anda menyadari bahwa anda sebenarnya tidak pantas dan layak tetapi Tuhan mengetahui bahwa anda adalah orang yang selalu mau belajar untuk menari di hadapan Tuhan.

Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga dengan menggunakan baju Efod dari kain lenan yang adalah jubah keimaman. Jadi apabila anda mengerti dengan iman bahwa ketika anda menari memakai jubah yang adalah jubah keimaman anda di hadapan Tuhan maka anda akan menari dengan sekuat tenaga bukan setengah hati. Orang yang menari dengan sekuat tenaga, orang yang Roh-nya benar-benar mengejar Tuhan dengan sekuat tenaga semuanya tidak akan pernah sia-sia dan dirinya tidak akan pernah di permalukan oleh Tuhan. Jadi melayani/menari dengan sekuat tenaga adalah ketika anda melakukannya dengan tidak pernah hitung-hitungan dengan Tuhan tetapi anda melakukan itu semua sebagai persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Tubuh, jiwa dan Roh anda persembahkan buat Tuhan dan berkat Tuhan akan turun atas anda. sebaliknya orang yang melayani/menari dengan sekedarnya atau setengah hati hidupnya tidak akan pernah berubah.

5) JANGAN PERNAH MEMANDANG RENDAH PANGGILAN ANDA SEBAGAI PENARI

"Ketika tabut Tuhan itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan Tuhan . Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya." (2 Samuel 6:16 TB)

Apa yang dilakukan oleh Mikhal istri Daud ini adalah hal yang jangan di contoh, Mikhal melihat Daud yang melayani/menari buat Tuhan dengan sungguh-sungguh tetapi justru memandang rendah Daud dalam hatinya.

Jangan pernah memandang rendah panggilan sebagai penari yang menari di hadapan Tuhan, jangan pernah memandang rendah panggilan sebagai pelayan di hadapan Tuhan. Konsekuensi yang Mikhal terima adalah dirinya menjadi mandul, tidak mempunyai anak dari Daud, dimana sebagai istri seorang raja dan tidak mempunyai anak itu adalah seperti kutukan karena dirinya pasti akan dikucilkan.

Kemandulan disini juga berbicara tentang kemandulan rohani, tidak bisa berbuah-buah. Hargai setiap pelayanan dengan tidak memilih-milih pelayanan karena kita melayani di hadapan Tuhan, jadi dimana pun dan kapan pun anda harus selalu siap dan taat melakukannya. Disaat anda menari/melayani di tempat yang tidak seorang pun yang melihat disitu terkadang titik dimana Tuhan menurunkan tongkat perkenanan-Nya atas hidup anda dan hidup anda di ubahkan. Jadi bukan kita yang mengatur Tuhan tetapi Tuhan yang seharusnya mengatur hidup kita dan kita mengikuti-Nya serta menyelaraskan dengan apa yang menjadi kehendak-Nya dengan terus belajar dan belajar bagaimana melayani Tuhan.

Orang yang sungguh-sungguh mengetahui bagaimana menghormati dan tidak memandang rendah pelayanan, tidak memandang rendah menari di hadapan Tuhan, mengetahui bagaimana melayani/menari di hadapan Tuhan dengan penuh sukacita, mengetahui bagaimana membawa hadirat Tuhan, mengetahui bagaimana melayani/menari dan membawa korban, mengetahui bagaimana melayani/menari mengikuti pewahyuan yang Tuhan inginkan, mengetahui bagaimana melayani/menari dengan sekuat tenaga dan mau terus belajar dan belajar dan memberikan hidupnya maka hidupnya akan berbeda luar biasa dan Tuhan akan terus pakai hidupnya dari kota demi kota bahkan sampai ke bangsa-bangsa.

Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: “Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!” Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: “Di hadapan Tuhan , yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat Tuhan , yakni atas Israel, -- di hadapan Tuhan aku menari-nari.



Amin…

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...