Rabu, 30 Maret 2016

KARUNIA BERBAHASA ROH (ROH KUDUS)

Seri Kotbah Roh Kudus
Minggu, 06/03/2016 (Ibadah Raya/Youth) JKI Holy Glory Church Makasih (Makassar full of love]

Pdt. Joseph Hendrik Gomulya

Roh Kudus/Roh Allah ialah pribadi ketiga TUHAN sendiri yang adalah Roh. Roh Kudus menciptakan hubungan yang baru, kita dengan Allah melalui Yesus Kristus dan kasih. Melalui anugerah yang diberikan Roh itu, kita menerima status sebagai anak-anak Allah, sehingga kita bisa memanggil-Nya dengan sebutan Bapa.

Pencurahan Roh Kudus/kepenuhan Roh Kudus adalah janji dan karunia yang TUHAN berikan dan sudah direncanakan TUHAN bagi kekekalan karena DIA TUHAN yang mendesign segala sesuatu.

Kisah yang paling eksplisit dan penting tentang karunia berkata-kata dalam bahasa roh terdapat dalam [Kisah Para Rasul 2:1-42 TB].
Dalam bacaan ini, Lukas, menuliskan kisah tentang Hari Raya Pentakosta. Itu adalah hari perubahan dramatis bagi Gereja Kristen pertama. Kecurahan Roh Kudus pada Hari Pentakosta adalah pengalaman hujan awal dari Roh Kudus. Ini memampukan orang-orang Kristen mula-mula untuk turun dari Kamar Atas dan mengumandangkan Kabar Baik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengalaman ini mengubah Gereja Awal menjadi suatu gerakan misionaris yang sejati, meskipun hambatan-hambatan luar biasa yang akan dihadapi untuk mengalahkan tradisi, prasangka dan hambatan-hambatan besar lainnya. Tuhan menunjukkan Diri-Nya berada di dalam komunitas baru ini dan dengan kuasa dan kehadiran Oknum Ketiga dalam Ke-Allah-an maka pekerjaan Tuhan akan berhasil. Dalam karunia “berkata-kata dalam bahasa roh” Tuhan memberikan sarana untuk mengalahkan hambatan alamiah yang mem-batasi penyampaian Injil secara cepat dan efisien.

[Kisah Para Rasul 2:1 TB]

"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

1) Hari Raya Pantekosta didalam Perjanjian Lama (PL) itu artinya lima puluh yang artinya tujuh minggu (Hari Raya Tujuh Minggu) yaitu hari dimana korban diberikan dan kemudian Api itu turun di Gunung Sinai, "TUHAN tampak dalam didalam Api kemudian DIA berseru disana". [Keluaran 19:1-3 TB]
Kejadian yang sama terjadi di Perjanjian Baru [PB] [Kisah Para Rasul 2:1-47] Jadi di Gunung Sinai Hukum Taurat diberikan waktu Api itu turun, jadi kita sekarang tidak lagi hidup dalam Hukum Taurat tetapi dipimpin oleh Roh Kudus, oleh sebab itu Rasul Paulus berkata dalam [Galatia 5-18 TB] "Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat". Perjanjian Lama (PL) adalah bayang-bayang dari Perjanjian Baru (PB), jadi Hukum Taurat tidak mungkin digenapi tanpa Roh Kudus, tidak mungkin melakukan Hukum Taurat tanpa dipimpin oleh Roh Kudus.

2) Di Perjanjian Lama (PL) Roh Allah/Roh Kudus turun dalam bentuk API, di Perjanjian Baru (PB) turun dalam bentuk Lidah-Lidah API.

3) Hari Pantekosta di Perjanjian Lama dirayakan sebagai pesta panen raya, Hari Pantekosta di Perjanjian Baru ada tiga ribu orang yang memberikan hidunya untuk diselamatkan, memberi diri mereka di baptis, hari dimana orang-orang berkumpul dari segala daerah/bangsa dan kemudian berdoa bersama-sama dalam satu bahasa.
Ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka dan mereka menjadi satu Bahasa yaitu Bahasa Roh Kudus. Jadi Roh Kudus adalah Nubuatan, Roh Kudus adalah janji yang TUHAN memang rencanakan bagi setiap kita anak-anak-Nya.

Berbahasa Roh adalah salah satu dari 9 karunia (Karunia berkata dengan hikmat, Karunia berkata dengan pengetahuan, Karunia iman supranatural, Karunia untuk menyembuhkan, Karunia untuk mengadakan mujizat, Karunia untuk bernubuat, Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, dan Karunia untuk menafsirkan bahasa roh). [1 Korintus 12:1-11 TB]
Bahasa Roh adalah karunia yang diberikan oleh TUHAN sendiri. Di Perjanjian Lama Roh Kudus turun hanya kepada orang-orang tertentu saja tetapi di Perjanjian Baru oleh karena YESUS yang mati bagi kita, DIA yang harus disalibkan, DIA yang harus menanggung setiap dosa, dan setiap kesalahan kita (kutuk). Sehingga kita dibenarkan oleh YESUS dan oleh karena Darah-Nya yang sudah menguduskan kita itu yang melayakkan kita untuk menerima Roh-Nya.

Seberapa kita mengingininya? Apakah berbahasa Roh itu penting? Apa gunanya berbahasa Roh buat kita? seberapa dalam TUHAN akan bekerja, apakah Roh Kudus hanya untuk kesembuhan? Apakah Roh Kudus penting untuk pernikahan kita? Apakah Roh Kudus penting untuk anak-anak kita? Apakah Roh Kudus penting untuk pekerjaan dan bisnis kita? Apakah Roh Kudus penting untuk anak-anak muda dimasa kini?

Manifestasi kehadiran daripada Roh Kudus secara fisik yaitu ketika orang diberi karunia berbahasa Roh. Sebagian orang mungkin berkata, 'saya cukup mengenal YESUS saja', berbahasa Roh itu kelihatan aneh, berbahasa Roh itu sesuatu yang dibuat-buat bahkan sebagian ada yang berkata berbahasa Roh itu bisa dipelajari. Ketika mendengar pernyataan itu ada sedikit kemarahan didalam Roh Pak Hendrik karena pernyataan itu adalah penghinaan/pelecehan terhadap Roh Kudus.

Berbahasa roh itu muncul dari hati (bukan pikiran) dan diucapkan oleh lidah sehingga tidak dapat dipelajari dan tidak dapat dilatih apalagi ditiru. Bahasa Roh adalah karunia/anugerah yang diberikan (give/gift = pemberian) oleh TUHAN sendiri.

"Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." [Kisah Para Rasul 2:4 TB]

"And they were all filled (diffused throughout their souls) with the Holy Spirit and began to speak in other (different, foreign) languages (tongues), as the Spirit kept giving them clear and loud expression [in each tongue in appropriate words]."
[Kisah Para Rasul 2:4 AMP]

Kata “diberikan” digunakan untuk menyatakan sifat karunia berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain (berbahasa Roh). Karunia berkata-kata ini bukanlah suatu pengalaman yang dipelajari. Ini adalah karunia Roh Kudus kepada para orang percaya.

Mari kita lihat apakah berbahasa Roh itu penting?

"Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."[Yohanes 16:7 TB]

Ketika murid-murid YESUS tinggal dan melayani bersama-sama dengan YESUS selama tiga setengah tahun mereka menyaksikan dengan mata mereka sendiri bagaimana Pelayanan YESUS menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, membebaskan orang dari kuasa setan dan memberitakan Injil tetapi ketika mereka diutus untuk pergi mengabarkan injil, diutus ke kota-kota yang lain bahkan ada 70 murid yang diutus pergi tetapi tidak ada sesuatu cerita yang luar biasa dari penginjilan itu. Kenapa? Karena tidak ada kuasa (power), orang bisa pergi menginjil dan bercerita tentang YESUS ketika mereka punya kuasa (power) yang hanya bisa dikerjakan oleh Roh Kudus. Kekristenan adalah sesuatu yang bercerita tentang kuasa dan kuasa itu bekerja hanya untuk meninggikan satu Nama yaitu Nama YESUS.

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”[Kisah Para Rasul 1:8 TB]

Ini adalah perkataan terakhir dari TUHAN YESUS Yang Telah Bangkit kepada para murid-Nya sebelum naik ke Surga, Maka setelah Yesus Kristus menjamin para murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus, syarat dasar bagi kegenapan janji bagi mereka dengan menganugerahkan kuasa ajaib untuk melakukan “tanda-tanda” yang dijanjikan sebelumnya (Markus 16:17 TB).

"Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka," [Markus 16:17 TB]

Jadi ketika Roh Kudus dijanjikan; Gereja mula-mula (murid-murid) harus menunggu kedatangan-Nya di Yerusalem, tempat terakhir yang akan mereka pilih sendiri setelah peristiwa-peristiwa yang mengerikan yang menggiring kepada penyaliban Tuhan YESUS.

Namun, para murid-murid taat kepada perintah YESUS. Mereka menunggu dengan para perempuan, ibu Yesus dan saudara-saudara-Nya di Kamar Atas di Yerusalem, menunggu datangnya karunia Roh Kudus. Janji kedatangan Roh Kudus akan mereka alami dalam waktu beberapa hari.

Saat menunggu adalah masa persiapan. Murid-murid membaktikan diri mereka dalam doa (Kisah 1:14 TB), pada saat itu di Yerusalem berjumlah sekitar 120 orang. Komunitas iman yang masih muda ini bersatu bersama dalam roh persatuan melalui doa (kisah 2:1 TB). Saat-saat bagi pencurahan Roh Kudus.

Ketika Roh Kudus itu turun atas kita, kita bisa melayani dan bersaksi dengan kuasa. Roh Kudus itu pribadi yang nyata/real, ketika Roh Kudus turun atas murid-murid, mereka mulai berbahasa lidah, berkata-kata dalam bahasa lidah, bahasa yang mereka sendiri tidak mengerti karena ketika kita berdoa dengan berbahasa Roh akal budi kita tidak ikut berdoa.

Bagaimana kita menerima karunia Roh-Nya?

Roh Kudus dikaruniakan apabila kita betul menginginkannya, mencari-nya dengan berdoa dan berpuasa didalam kamar dan percaya TUHAN akan memberikannya. Tetapi bisa juga dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada karunia ini dengan didoakan oleh orang dengan berbahasa Roh dengan suara yang keras sambil menumpangkan tangan hingga orang tersebut berkata-kata dengan bahasa lidah untuk pertama kalinya.

Ilustrasi sederhana: seseorang memiliki sebotol air mineral dan ingin memberikannya kepada anda, ketika anda betul-betul menginginkan sebotol air mineral itu anda pasti mendapatkannya tetapi kalau anda tidak membutuhkannya maka anda akan menolaknya dan tidak menerimanya.

Roh Kudus adalah pribadi yang sangat gentle, tidak pernah memaksakan dirinya kepada seseorang.
Tetapi sampai sekarang segala karunia dan kuasa Tuhan tetap dicurahkan, termasuk Karunia Bahasa Roh. Karena Bahasa Roh merupakan Karunia (gift/give) maka tidak semua orang Kristen bisa berbahasa Roh, hanya orang-orang Kristen tertentu yang bisa berbahasa Roh seperti halnya karunia-karunia Roh yang lain. Orang Kristen bisa memiliki karunia bahasa Roh ini sepenuhnya terserah kepada otoritas Allah Bapa di surga, bukan atas permintaan atau keinginan pribadi (dipelajari).

Berbahasa Roh itu seperti apa? Apa itu Bahasa Roh?

Bahasa Roh adalah language jadi ada lafalan atau intonasinya tetapi ketika pertama kali menerimaNya lafalan kita seperti anak kecil yang baru belajar berbicara yang memang kedengaran kurang jelas tetapi kita bisa terus belajar hingga sempurna dalam doa kita secara kontinyu. Roh Kudus akan memberikan kata-kata yang semakin jelas bahkan kita bisa meminta untuk pengertianNya karena menafsirkanNya juga adalah salah satu karunia dari Roh Kudus.

Alkitab mencatat ada dua macam pengucapan bahasa Roh, yaitu dalam bentuk bahasa Asing seperti yang terjadi pada di para murid ketika Pentakosta di Yerusalem, dan dalam bentuk ucapan-ucapan yang tidak bisa dipahami, seperti yang disebutkan di [1 Korintus 14:4].

1. Bahasa Roh Berupa Bahasa Asing.

Untuk bahasa Roh yang berupa bahasa Asing adalah supaya orang yang mendengar bisa memahami kebenaran Firman Tuhan, bertobat dan diselamatkan, seperti pada peristiwa Pentakosta di Yerusalem dalam sehari tiga ribu orang bertobat.

[Kisah Para Rasul 2:6-11]

Roh Kudus, dalam bentuk lidah-lidah api, hinggap di atas orang-orang yang berkumpul. Ini adalah tanda dari karunia yang kemudian dikaruniakan kepada para murid, yang memampukan mereka untuk berkata-kata secara fasih dalam bahasa-bahasa dengan mana mereka hingga sekarang dapat berbicara... Setiap bahasa yang dikenal diwakili oleh orang-orang yang berkumpul. Perbedaan bahasa ini seharusnya menjadi penghalang besar bagi pengabaran Injil; maka Tuhan secara yang ajaib melengkapi kekurangan dari para rasul itu. Roh Kudus melakukan bagi mereka apa yang tidak akan dapat mereka peroleh sendiri seumur hidup. Mereka sekarang dapat mengumandangkan kebenaran-kebenaran Injil ke negeri asing, berbicara secara tepat dengan bahasa-bahasa dari orang-orang yang sedang mereka garap/tuntun. Karunia ajaib ini adalah bukti kuat kepada dunia bahwa perintah untuk mereka memiliki tanda persetujuan Surga (Memiliki kuasa). Jadi tujuan karunia “berkata-kata dalam bahasa roh” adalah untuk menekankan bahwa Tuhan telah menyingkirkan setiap penghalang bahasa demi pengumandangan Kabar Baik itu.

Kesaksian: Seperti Pak Hendrik dulu ketika sedang berbahasa Roh kemudian ada yang mengerti sebagian apa yang sedang Pak Hendrik katakan dalam berbahasa Roh, katanya Pak Hendrik menggunakan Bahasa Cina kuno yang halus.

2. Bahasa Roh Yang Tidak Bisa Dipahami Ucapannya.

Bahasa Roh yang tidak bisa dipahami ucapannya ini masih dibagi lagi ke dalam dua kelompok, yang pertama bahasa Roh yang diucapkan dalam doa pribadi dan bahasa Roh yang diucapkan dalam Jemaat.

Bahasa Roh yang muncul dalam doa pribadi bertujuan untuk membangun dirinya sendiri. Bahasa Roh ini muncul tanpa dipikirkan oleh akal pikiran, yang menggerakkan lidah untuk mengucapkan kata-kata yang tidak dipahami. Pada saat itu, Roh Kudus dalam hati berkata-kata secara langsung kepada Allah Bapa di surga melalui lidah kita anak-anak-Nya. [1 Korintus 14:4]

Jika bahasa Roh diucapkan di tengah jemaat, Firman Tuhan mengatur urutannya dengan jelas, yaitu dua orang atau sebanyak-banyaknya tiga orang, dan diucapkan bergantian seorang demi seorang. Setelah satu orang mengucapkan bahasa Roh maka harus ada orang yang menafsirkannya, sehingga semua jemaat mengetahui dengan jelas apa pesan Roh Kudus yang disampaikan untuk membangun jemaat. [1 Korintus 14:27]

Roh Kudus dikaruniakan kepada kita yang betul menginginkannya, dan menantikannya. Oleh sebab itu banyak orang yang sudah bergereja dari awal sampai akhir dari kekristenannya, sampai akhir hidupnya tidak pernah merasakan jamahan Roh Kudus disebabkan karena mereka tidak mengerti dan bahkan menolaknya. Padahal sebenarnya TUHAN mau memberikan, mau memenuhi kita anak-anak-Nya dengan Roh-Nya. Tetapi pemikiran orang atau informasi yang tidak pernah masuk membuat orang tidak bisa menerima itu, ada yang merasa tidak pantas, tidak layak karena masih berdosa).

Ada yang merasa hidupnya tidak layak dihadapan TUHAN dibanding Simon Petrus yang sampai 3 kali menyangkal mengenal TUHAN YESUS?

Ketika dirinya kemudian bertobat, berjumpa kembali dengan TUHAN YESUS setelah bangkit, kemudian menantikan janji akan Roh Kudus kemudian ketika dia berkotbah, dia membaptis tiga ribu orang seketika itu juga, dan orang-orang sakit dipinggir jalan disembuhkan ketika dia lewat.

Kalau kita ingin berjalan dengan kuasa kita mesti mengenal dan menerima pribadi ketiga TUHAN (Tritunggal) yaitu karunia Roh Kudus/Roh Allah.

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya."
[Yohanes 15:1 TB]
ada banyak pokok anggur tetapi pokok anggur yang benar adalah YESUS.

"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;"
[Yohanes 10:11 TB]
Ada banyak gembala tetapi gembala yang benar adalah YESUS.

"Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia."
[Yohanes 1:4 TB]
Ada banyak terang tetapi terang yang benar adalah YESUS.

Banyak asumsi yang mengatakan dan yang pada intinya menolak pekerjaan karunia berbahasa Roh, salah satunya berkata seperti ini bahwa Roh Kudus itu ketika seseorang menerima YESUS berarti menerima ketiga Pribadi (Bapa, Putra, dan Roh Kudus) karena itu satu TUHAN masuk kedalam hidupnya, itu betul. Tetapi manifestasi kehadiran-Nya yang dikatakan oleh Firman Tuhan "Kepenuhan Roh-Nya", manifestasi pribadi kehadiran-Nya yang bisa kita rasakan dan itu DIA ijinkan kita alami itu diberikan lewat karunia. Jadi karunia itu bekerja ketika kita bisa melihat orang-orang sakit disembuhkan. Manifestasi kuasa kehadiran-Nya secara pribadi secara fisik waktu kita merasakan kepenuhan Roh-Nya

Ada 4 hal poin tentang Roh Kudus:

1) Roh Kudus itu karunia untuk pelayanan.

"Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu."
[1 Korintus 12:5, 10 TB]

Dari 9 karunia Roh disini ada 2 karunia yaitu karunia untuk berkata-kata dengan bahasa Roh dan karunia menafsirkan bahasa Roh. Jadi bahasa Roh diberikan untuk ministry/pelayanan baik dalam keluarga, pernikahan, pekerjaan atau untuk bisnis yang anda persembahkan bagi TUHAN.
Bagaimana bahasa Roh bisa dipakai dalam bisnis?

Berikut kesaksian Pak Hendrik:

Ketika Pak Hendrik memulai usaha kayu (1990 - 2000), setiap potongan-potongan kayu yang berukuran 20cm, 25cm, 30cm, potongan kayu-kayu sisa atau kayu yang rusak pasti dibakar karena dipasaran ukuran kayu yang laku di tahun itu batasnya 2.10 Meter dibawah itu pasti dibuang dan ditumpuk digudang pabrik (5 pabrik) sebelum dibakar.
Pada suatu saat ketika Pak Hendrik lagi sedang tidak memikirkan bisnisnya dan memang lagi sedang tidak memikirkan apa-apa, Pak Hendrik masuk ke Menara Doa di Jalan Veteran cuma pengen menyembah dengan berbahasa Roh secara pribadi dengan TUHAN.
Dan kemudian Pak Hendrik tiba-tiba diberi penglihatan kayu-kayu potongan itu disambung-sambung memakai lem dan hasilnya kemudian menjadi panjang, kemudian setelah itu Pak Hendrik diberi pengertiannya, cara kerjanya mesti bagaimana karena Pak Hendrik tidak pernah melihat/mengetahui model kayu seperti itu. Karena sepengetahuan Pak Hendrik jenis kayu yang paling sering dibeli orang yaitu kayu utuh yang panjang (solid), kalaupun ada yang membeli kayu yang sudah terpotong setengahnya saja pelanggan pasti meminta potongan harga apalagi ini potongan kayu pendek yang disambung-sambung.
Kemudian Pak Hendrik menceritakan ini kepada istri tentang penglihatan model potongan-potongan kayu yang bisa disambung-disambung itu dan mendiskusikannya karena memang model seperti itu belum ada di kota Makasih dan di Indonesia dan kemudian diputuskan untuk mencarinya diinternet dan akhirnya menemukan dan membeli mesin untuk menyambung potongan-potongan kayu tadi di Jerman. Sekarang masalahnya mau dijual kemana? Karena marketnya belum ada, kemudian oleh Pak Hendrik dipromosikan dengan mengirim sample kesetiap buyer/pembeli dan menjelaskan kelebihan daripada potongan kayu yang disambung-disambung sampai 6 Meter tadi dibanding dengan membeli kayu utuh yang panjang (solid) yaitu hasilnya lebih lurus walaupun awalnya cuma dianggap kayu limbah. Setelah promo kemana-mana akhirnya marketnya ketemu bahkan sampai keluar negeri dan sekarang harganya lebih mahal padahal awalnya cuma dianggap kayu limbah dan sekarang kualitasnya terus dikembangkan (kayunya dicat) tanpa mengurangi kualitasnya.

Jadi Roh Kudus membantu kita ketika kita berdoa dengan berbahasa Roh untuk keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Seperti Pak Hendrik yang awalnya tidak mengetahui tentang model sambungan potongan kayu tadi bahkan marketnya saja belum tau tetapi Roh Kudus tau.

Firman Tuhan berkata Roh membantu kita berdoa, kalau kita berdoa dengan bahasa manusia (akal budi) itu terbatas (baru berdoa 15 menit kita sudah bosan dan kehabisan kata-kata).

Firman Tuhan berkata ketika kita berdoa berbahasa Roh, kita berdoa dengan Roh yang merahasiakan kepada orang lain bahkan kepada setan/iblis apa yang sedang kita doakan karena cuma TUHAN mengetahuinya. Karena yang mengetahui kehendak Roh Kudus adalah TUHAN sendiri yang adalah Roh, jadi ketika kita berdoa dengan berbahasa Roh kita sedang dibawa ke Dimensi-Nya TUHAN yang lebih tinggi tingkatannya melalui karunia berbahasa Roh yang DIA berikan.

Jadi ini menjawab pernyataan sebagian orang yang menyatakan bahwa Bahasa Roh itu bisa dipelajari yang adalah pernyataan yang mendiskreditkan/merendahkan pekerjaan Roh yang mana seharusnya kita tinggikan karena berbahasa Roh adalah pemberian (give/gift) yang dipakai dalam pelayanan.

Ketika kita sedang mendoakan sesuatu/seseorang dan ketika kita sudah mencoba berbagai macam cara tetapi tidak ada hasilnya, mari mencoba untuk berdoa dengan berbahasa Roh karena Roh yang mengetahui dengan persis kehendak BAPA buat anakNya.

2. Bahasa Roh adalah tanda.

"Karena itu karunia bahasa roh adalah TANDA, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu." - [1 Korintus 14:22-25]

"Thus [unknown] tongues are meant for a [supernatural] sign, not for believers but for unbelievers [on the point of believing], while prophecy (inspired preaching and teaching, interpreting the divine will and purpose) is not for unbelievers [on the point of believing] but for believers." [1 Corinthians 14:22 AMP

Dikatakan karunia berbahasa Roh ialah TANDA (Sign, Miracle and Wonder), bukan untuk orang beriman tetapi untuk orang yang tidak beriman. Maksudnya bagaimana? Kata kuncinya sebenarnya dikata TANDA karena itu tidak dibutuhkan oleh orang percaya (believers; karena mereka sudah percaya) akan tetapi dapat menjadi tanda bagi orang yang belum percaya (unbelievers). Akan tetapi penggunaan tanda tersebut secara "serampangan" (seperti praktik pada saat ini) dapat menyebabkan para unbelievers menganggap para believers adalah kumpulan orang gila (ay.23)!

Jadi ketika kita berbahasa Roh, menggunakan karunia-karunia tersebut, 2-3 orang saja secara bergantian, dan harus ada yang dapat menafsirkan karunia bahasa lidah tersebut, dengan tujuan membangun jemaat.

Contoh yang paling jelas kita bisa baca kembali di [Kisah Para Rasul 2:1-13] ketika Roh kudus turun atas murid-murid dikamar atas.

Didalam bacaan [Kisah Para Rasul 2:1-13] diatas kita dapat melihat bahwa orang yang tidak beriman/unbelievers dapat mengenali para rasul yang berbicara dalam bahasa mereka masing-masing, mendengar perbuatan-perbuatan besar yang dinyatakan oleh Allah (ayat.11) dan hasil akhirnya ada 3000 orang yang memberi diri mereka untuk dibaptis (ayat.41; unbelievers menjadi believers) awalnya tidak beriman kemudian percaya kepada TUHAN. Walaupun ada pula yang menganggap mereka "mabuk" (ayat.13) sebagaimana yang juga dinyatakan "gila" oleh Paulus dalam [1 Kor 14:23].

Contoh kesaksian KKR Kebangkitan Besar di Mamasa Sulawesi Barat bulan februari kemarin: Ketika sesi healing kesembuhan, setelah didoakan dengan berbahasa Roh dari atas panggung dan Pak Hendrik berkata dari atas panggung/Altar; siapa yang merasa sakit ditubuh mereka sudah sembuh/hilang agar maju ke naik ke altar untuk bersaksi, dan mereka dibantu oleh para checker dan counselor yang sudah dilatih untuk membantu mereka ternyata ada beberapa dari sekian banyak yang maju untuk bersaksi ternyata maju padahal belum sembuh total tetapi setelah merasakan dan melihat hadiratNya yang kuat sehingga mereka push diri mereka untuk maju dan semuanya disembuhkan. Seperti seorang bapak yang kedua matanya buta, bahkan ketika maju kedua matanya bahkan masih ditutup pembalut dan ketika pembalutnya dibuka pun dikedua matanya tidak kelihatan biji mata hitamnya, semuanya merah dan seperti bernanah dan tidak bisa melihat sama sekali. Setelah didoakan sedikit demi sedikit bija mata hitamnya mulai muncul dan mulai melihat sedikit demi sedikit, setelah didoakan sekali lagi bapak itu akhirnya bisa mengikuti gerakan tangan orang yang mendoakan didepannya, dan bapak itu pun sembuh dan Memuliakan YESUS, HaleluYah!

[1 Korintus 14:28-33]

Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.  Tentang nabi-nabi -- baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan. Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri. Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan. Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.

Karunia berbahasa Roh adalah tanda sewaktu orang dipenuhi Roh Kudus tetapi mungkin ada yang berkata ketika kita berbahasa Roh kita tidak bisa mengontrol diri kita apalagi ketika berada ditempat orang yang tidak mengerti karunia itu. Tetapi Firman Tuhan jelas berkata:

"Karunia nabi takluk kepada nabi"

Memang Ketika kita berdoa dengan berbahasa Roh akal budi kita tidak ikut berdoa, kita tidak akan memikirkan apa yang akan kita ucapkan, bahkan kata-kata apa yang kita ucapkan dalam berbahasa Roh, akal budi kita tidak mengerti sampai kemudian Roh Kudus menafsirkan/memberi penafsiranNya diroh kita dan kita ucapkan pengertian itu yang selain bisa membangun orang lain saudara seiman juga membangun roh kita. Walaupun demikian ketika kita sedang berbahasa Roh akal budi kita, dan pikiran kita tetap jalan (jadi tidak seperti orang yang lagi kesurupan), kita merasakan sesuatu yang baru tetapi kita bisa mengontrolnya.

Ada banyak yang memiliki karunia  berbahasa Roh yang banyak tetapi karakter hidupnya tidak menggambarkan bahwa Roh Kudus ada. Jangan menafsirkan bahwa kalau mungkin orang dipenuhi Roh Kudus karena Roh Allah ada didalamnya tiba-tiba kelakuan dan wajahnya seperti Allah, tidak!
Karunia diberikan adalah pemberian untuk pelayanan yang diberikan dan ditetapkan oleh TUHAN. Bagian kita cuma mengingini, mau menerima dan percaya waktu TUHAN yang memberikan. Orang diberi karunia apa saja seperti karunia kesembuhan dan berpikir semua orang yang didoakan semua bisa sembuh tetapi itu tetap tergantung TUHAN melalui proses.

Ada juga yang berpikir apakah ketika hidupnya dipenuhi Roh Kudus dan diberi 9 karunia, hidup dan sifat-sifatnya bisa berubah sekejap? Karunia adalah berbeda dengan buah, karunia adalah pemberian TUHAN dan ditentukan oleh TUHAN tetapi kita harus mengerjakan buah itu.

Tanda bahwa Roh Kudus ada didalam kita ketika kita mau taat melakukan/mengerjakan buah-buah Roh itu (Kasih, Sukacita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Iman, Kelemahlembutan, dan Penguasaan diri; Galatia 5:22-23 TB). Dahulu mungkin suka marah sekarang jadi lembut, dahulu tidak bisa mengasihi sekarang mengasihi, dahulu tidak bisa mengampuni sekarang justru bisa memaafkan orang. Jangan hanya meminta karunia saja karena buah tanpa karakter tidak akan bertahan lama, karunia tanpa buah tidak akan punya impact yang panjang. Tetapi apabila karunia dibarengi dengan karakter seperti baju EFOD Imam Lewi yang terdiri dari giring-giring dan diapit 2 buah delima, buah delima diantara giring-giring artinya ketika baju EFOD itu dipakai Imam Lewi dan mereka berjalan bunyinya itu enak didengar karena diapit 2 buah delima. Jadi orang yang berkarunia tetapi karakternya tidak mendukung akan ribut/heboh, tidak memberkati orang dan lama-kelamaan hilang.

Seperti Simson yang hanya kejar karunia, ketika Roh Allah menyertai dia menjadi sangat kuat dan tidak ada orang yang bisa mengalahkannya tetapi ketika jatuh dalam perzinahan bersama dengan delila dan tidak bertobat dan akhirnya kemudian kehilangan Roh Allah dari hidupnya. Karunia Roh Kudus itu diperlukan tetapi kerjakan juga karakter itu karena itu menopang hidup kita yang membawa kita tetap naik dan terus dibawah naik oleh TUHAN, pertobatan demi pertobatan itu yang TUHAN mau. Roh Kudus adalah ketika kita berdoa dengan berbahasa Roh dan diberi karunia sebenarnya adalah hal yang sama juga kemudian ketika Roh Kudus mengajak dan membuat kita bertobat karunia-Nya itu kemudian turun dan ditambahkan lagi, karunia-Nya bekerja lebih lagi. Tetapi apakah mau dikerjakan apa tidak? Jangan hanya ikut melayani TUHAN dalam pelayanan tetapi karakternya tidak berubah, atau ketika Roh Kudus mengingatkan kita melalui Firman-Nya untuk mengampuni seseorang tetapi kita berkata "Saya tidak mampu TUHAN" didalam hati kita, dititik ini memang banyak orang yang tidak suka, tidak banyak yang suka direndahkan, tidak banyak yang suka untuk taat dan merasa iman kita tidak mampu, tetapi bukankah TUHAN selalu memberi kesanggupan dan kekuatan, bukan?

Buat kita anak-anak muda ketika diluar dunia berkata anak-anak muda tidak mungkin hidup kudus, siapa bilang? Apakah TUHAN menciptakan manusia untuk binasa? Tentu tidak!

“Sebelum Aku MEMBENTUK engkau dalam rahim ibumu, Aku telah MENGENAL engkau, dan sebelum engkau KELUAR dari kandungan, Aku telah MENGUDUSKAN engkau, Aku telah MENETAPKAN engkau menjadi NABI bagi bangsa-bangsa.” [Yeremia 1:5 TB]

Darimana TUHAN mengenal kita? Karena kita sebenarnya adalah manusia roh yang didalam tubuh, dari roh kita dikenal oleh TUHAN, roh yang diberikan kepada kita.

TUHAN sudah mengenal kita sebelum dikandungan ibu kita, benih adalah salah satu tanda dari kandungan tetapi Roh kita telah ditandai oleh TUHAN jauh sebelum kita ada dikandungan ibu kita oleh karena itu Roh kita kekal selamanya bersama dengan TUHAN.

Diatas dikatakan destiny kita menjadi nabi, jadi sekarang tergantung dari pengertian kita apakah kita mau berdiri diatas kebenaran bahwa kita ditentukan  untuk hidup kudus, maka kesanggupan TUHAN yang bisa menguduskan kita Tubuh, Jiwa dan Roh dan kita tetap berdiri diatas kebenaran Firman atau percaya kepada perkataan orang ketika melihat orang yang hidupnya tidak kudus (seks sebelum nikah, suka sesama jenis, narkoba dll) tetapi hidupnya tetap diberkati tetapi yang pada kesudahannya akan binasa karena kita tidak ditentukan untuk dibuang tetapi untuk hidup kudus.

Setiap kali kita jatuh, bangkit dan perbaharui lagi, setiap kali kita salah datang lagi kepada TUHAN karena TUHAN yang akan terus mengubah hidup kita.
Oleh sebab itu sangat penting untuk datang dan berkumpul dengan teman-teman seiman. Seperti sekarang anak-anak muda keranjingan media sosial/medsos (facebook, BBM, twitter, Instagram, Line, WeChat, Path, dsb). Informasi - informasi yang salah sering masuk dari medsos tersebut dan mempengaruhi dan tanpa sadar akhirnya terjerumus begitu juga dengan fenomena game online yang kontennya banyak unsur kekerasan dan pornografi yang bisa meracuni Roh kita, tetapi alangkah bijaknya apabila kita menggunakan medsos untuk memberitakan tentang siapa YESUS melalui karakter dari apa yang kita sering posting di medsos.

Jangan biarkan gadget mencuri waktumu dengan TUHAN tetapi gunakan waktumu untuk memuji dan menyembah TUHAN dalam Roh dan Kebenaran karena itu akan terpancar dari wajah kita.

3) Bahasa Roh adalah bahasa pribadi kita kepada TUHAN.

"Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia."[1 Korintus 14:2 TB]

"Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku."[1 Korintus 14:14-15 TB]

Bahasa Roh seperti yang telah dijelaskan diatas adalah karunia pemberian kepada kita yang mengucapkan hal-hal yang rahasia kepada kita karena Bahasa Roh adalah doa pribadi kita kepada TUHAN yang mengaruniakanNya kepada kita sehingga manusia dan setan sekalipun tidak mengerti percakapan antara roh kita dengan TUHAN.

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”[Yohanes 4:23-24 TB]

Jadi pada saat kita menyembah TUHAN kita menyembah dalam roh dan kebenaran.
Manusia terdiri dari 3 struktur tubuh (daging), jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak), dan roh (didalam hati)
Tubuh dan jiwa nantinya akan kita tinggalkan tetapi roh kita akan hidup kekal, jadi alasan kenapa TUHAN menaruh RohNya didalam kita dibandingkan dengan ciptaanNya yang lain supaya kita bisa menyembahNya.

Ketika kita berdoa berbahasa Roh, kita berdoa didalam Roh kita dari dalam hati kita, kita tidak merancangkan atau memikirkan apa yang akan kita ucapkan. Jadi mari setiap kita menghormati karunia yang diberikan kepada setiap kita ini untuk membangun roh kita. Orang yang kuat rohnya, hidupnya juga kuat, jiwa dan fisik akan mengikuti ditopang oleh rohnya.

Sewaktu kita berdoa dengan berbahasa Roh akal budi kita tidak ikut berdoa, tidak memikirkan apa kata-kata yang akan diucapkan, mau memakai bahasa apa, bahkan kata-kata yang kita ucapkan dalam berbahasa Roh akal budi kita tidak mengerti sampai kemudian Roh Kudus menafsirkan/memberi penafsiran di roh kita dan kita ucapkan pengertian itu.

Kita biasa berdoa, menyanyi dan memuji dengan akal budi kita tetapi TUHAN mau supaya kita belajar dan ini diberikan kepada kita untuk berdoa,  menyanyi dan memuji dari Roh kita. Jadi ada 2 hal yang berbeda; berdoa, menyanyi dan memuji dengan akal budi itu biasa kita lakukan tetapi berdoa, menyanyi dan memuji dengan Roh itu yang harus semakin kita tumbuhkan seperti kata Rasul Paulus "Aku ini berdoa dengan berbahasa Roh jauh lebih banyak dari kalian semua".

Hari - hari ini terjadi degradasi/penurunan dalam kebergantungan terhadap Roh Kudus. Banyak orang yang berpikir pekerjaan Roh/pencurahan Roh Kudus itu hanya terjadi dulu di jaman Yohanes Pembaptis, jaman ketika Murid-murid diutus, jaman Gereja Mula-mula. Dalam sejarah Gereja setelah masa Gereja mula-mula sesudah jaman para Rasul ketika Injil diberitakan sampai ke Roma dan Asia, di abad pertama sampai abad kedua sekitar tahun 200 M ketika Gereja masuk ke Roma dan semua orang harus memeluk Agama Kristen
Gereja TUHAN dari abad kedua sampai abad ke 18 adalah masa kekelaman pekerjaan Roh itu mati, di akhir abad ke 18 masuk ke abad ke 19 (Tahun 1800) adalah waktu pencurahan Roh Kudus kembali bekerja seperti (seperti di Amerika di Azusa street ditahun 1906) walaupun itu juga tidak berlangsung lama karena tidak ditularkan kepada keturunan berikutnya.
Jadi kekristenan diabad kedua bertumbuh hanya karena Agama, karena orang tua mereka Kristen maka anak-anak dan keturunannya juga akan beragama Kristen. Jumlah memang berkembang tetapi bukan karena pekerjaan Roh.
Karena dikontrol oleh manusia pekerjaan Roh itu berhenti. (Jadi apabila Gereja atau hidup kita tidak bergantung kepada Roh Kudus manifestasi pekerjaan-Nya, kuasa-Nya itu di take over oleh manusia dan menghentikan pekerjaan Roh). Urapan dari TUHAN melalui Roh Kudus tidak pernah ditaruh diatas kedagingan manusia kita.

Padahal sesungguhnya seseorang bertobat tidak pernah oleh manusia tetapi mengalami perjumpaan sendiri dengan TUHAN.
Oleh sebab itu kita juga harus tetap memberitakan injil terhadap saudara-saudara kita yang sudah percaya (kristen) sampai mereka mengalami perjumpaan secara pribadi dengan TUHAN (lahir baru), mengalami TUHAN dan segaligus kita mau berkata mereka mengalami kuasa dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Kenapa banyak sekali orang Kristen meninggalkan agamanya? Meninggalkan YESUS? karena tidak pernah mengalami perjumpaan dengan TUHAN secara pribadi, ketika lahir mereka sudah Kristen karena mengikuti agama orang tua mereka.

Tetapi ketika orang mengalami perjumpaan secara pribadi TUHAN, mengalami TUHAN dan mengenal siapa TUHANnya maka seumur hidupnya tidak akan pernah mau menukar karena pengenalan akan TUHAN hanya dianugerahkan oleh Roh Kudus.

Ibadah yang dibuat manusia dengan liturgi dan segala macam aturan tidak membuat orang berjumpa dengan TUHAN.
Tetapi waktu kita sama-sama datang, berdoa meminta Roh Kudus bekerja dan meminta Hadirat-Nya datang bekerja ditengah-tengah kita, kita berdoa mencari dan mengingini HadiratNya, yakinlah semakin hari orang-orang akan mengalami TUHAN lebih dan lebih lagi.

Saat ini kita hidup dipenghujung akhir jaman dimana Roh Kudus dicurahkan karena begitu besar anugerah-Nya, mari ijinkan Roh Allah bekerja lebih lagi ditengah-tengah kita.

Berbahasa Roh itu seperti tadi dikatakan itu pilihan apakah kita mau berdoa dengan Roh atau dengan akal budi. Ketika ada yang berkata saya cukup berdoa dengan akal budi, tidak mau bersoa dengan Bahasa Roh maka dia selamanya tidak akan bisa.

"dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,"[Efesus 6:17-18 TB]

Berdoalah setiap waktu didalam Roh, dimanapun waktu digerakkan untuk berdoa ( dimobil atau ditempat kerja) ketika kita lagi sendiri karena itu hanya antara kita dan TUHAN. Jangan berdoa didalam Roh ketika ada orang lain/ditempat ramai karena orang lain akan heran dengan apa yang kita ucapkan (bukan pada tempatnya) kecuali kita lagi sendirian atau ketika kita lagi bersama-sama dengan teman-teman/saudara seiman yang mengerti akan hal itu (berbahasa Roh).
Berdoa dengan berbahasa Roh membantu untuk segala masalah ketika kata-kata akal budi kita terbatas, Roh Kudus akan membantu kita berdoa untuk pekerjaan, bisnis, pernikahan dsb karena Roh Kudus adalah Bahasa dari TUHAN untuk kita bisa berkomunikasi dengan-Nya untuk segala persoalan hidup kita.

"Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus."[Yudas 1:20 TB]

"But you, beloved, building yourselves up on your most holy faith, praying in the Holy Spirit,"
[Yudas 1:20 NKJV]

(Jadi keduanya tidak terpisah walaupun diterjemahan bahasa Indonesianya seperti terpisah oleh kata "dan")

Jadi sewaktu kita berbahasa Roh, berdoa dalam Roh Kudus kita sedang membangun diri kita sendiri (build up) karena TUHAN mau Roh kita terus dibangun sampai kuat didasar iman yang suci karena tidak terkontaminasi.

Ketika didalam bisnis, pekerjaan, dan pelayanan ada masalah dan kita tidak tau akan solusinya berdoalah dengan berbahasa Roh kalau perlu sampai berjam-jam sampai mendapatkan solusinya dibukakan di Roh kita dan itu juga membangun manusia Roh kita. Kalau Roh kita kuat jiwa kita juga kuat; tubuh kita kuat karena yang menopang tubuh jiwa dan yang menopang jiwa adalah Roh. Makanya kenapa orang bisa sakit jiwa? Karena rohnya tidak kuat.

Ketika kita sedang stress, perasaan terganggu, suka tersinggung, sensitif itu artinya Roh kita sedang lemah, bangun manusia Roh kita dengan berdoa dengan Roh lebih kuat lagi.

Firman Tuhan juga memberi makan Roh kita, tetapi membangun Roh kita harus dibangun dari bawah/pondasi terus menerus dengan berbahasa Roh.

Mari kita pikirkan bagaimana Adam dan Hawa berbicara kepada Allah di Firdaus? Sebelum mereka jatuh kedalam dosa mereka memakai bahasa apa?

"Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya."
[Kejadian 11:1 TB] (kejadian diBabel)

Ketika itu di Bumi mereka satu bahasa dan satu logatnya (bahasa asli)  tetapi yang salah dari bangsa Babel ialah karena mereka ingin menyamai TUHAN  dan kemudian menjadi sombong.
Mari kita berkata ada Roh kesatuan, satu bahasa, satu logat waktu kita semua sedang berbahsa Roh secara bersama-sama tetapi kita singkirkan segala roh kesombongan karena kita ini hanyalah karena Kasih Karunia. Jadi ketika kita berdoa dan Roh Kuduals turun dan kemudian berbahasa Roh bersama-sama satu sama yang lain (keluarga dan teman-teman seiman) itu berarti satu bahasa yang murni/suci. Karena ketika bangsa Babel menjadi sombong dan jatuh bahasa mereka dicerai-beraikan oleh TUHAN tidak jadi satu bahasa lagi.

"Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”
[Kejadian 11:5-7 TB]

Disini kita bisa melihat efek/dampak dari satu bahasa, apapun yang mereka lakukan pasti terlaksana karena ada unity/kesatuan/kesepakatan. Oleh karenanya didalam Geraja sangat penting yang namanya unity, satu bahasa untuk mendengar yang dari TUHAN baik itu Gembala/Pemimpin walaupun kadang sesuatu yang dari TUHAN itu membuat kita kaget karena diluar batasan kita.

Contoh kesaksian sewaktu KKR Kebangkitan Besar di Mamasa Sulawesi - Barat:

Panitia lokal awalnya merencanakan Seminar dan KKR selama 2 hari berturut-turut dilaksanakan di gedung Aula GTM yang mampu menampung 1500 orang pertimbangannya pertama karena sepanjang sejarah di Mamasa yang hadir cuma 200an orang (maaf Mamasa ini kabupaten yang mayoritas penduduknya beragama Kristen) dan Mamasa lagi musim hujan apalagi terletak didaerah ketinggian sehingga panitia lokal mengusulkan untuk dilaksanakan didalam gedung saja Seminar dan KKRnya, tetapi ketika Pak Hendrik mendengar dari TUHAN kalau KKR harus dibuat dilapangan dan mendoakan meminta jiwa-jiwa yang lebih banyak (waktu itu diminta sekitar 5000 jiwa). dan ketika KKR yang hadir malah 10.000 jiwa dan Seminar yang hadir 1000 orang sehingga suasananya seperti KKR saja. Mereka berdiri dari jam 5 sore sampai jam 11 malam karena mereka HAUS dan LAPAR akan TUHAN. Jadi mari kita berkata kita mau selalu unity satu bahasa sehingga apa saja yang TUHAN katakan kita mau sepakat dengan TUHAN.

4) Bahasa Roh itu adalah intercession (perantara).

"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara." [Roma 8:26-29 TB]

Likewise the Spirit also helpeth our infirmities: for we know not what we should pray for as we ought: but the Spirit itself maketh intercession for us with groanings which cannot be uttered.[Romans 8:26 KJV]

Berbahasa Roh membantu kita dalam kelemahan/keterbatasan kita seperti keterbatasan dalam kata-kata kita yang akan kita ucapkan, Roh sendiri yang berdoa untuk kita kepada Allah untuk masalah bahkan untuk keluhan-keluhan yang tidak terucapkan seperti kesaksian Pak Hendrik tentang penglihatan potongan kayu yang terdapat di poin No 1 diatas (Roh Kudus itu karunia untuk pelayanan). Roh Kudus juga membantu kita dengan keluhan yang tidak terucapkan ketika kita berdoa untuk orang-orang kudus (Orangtua, Gembala, Keluarga, Hamba Tuhan, Penginjil).

Saat kita berdoa dengan berbahasa Roh kita terpanggil untuk masuk kedalam rencana-Nya, TUHAN mengingatkan kita mendoakan seseorang sehingga terpanggil masuk dalam rencana Allah.

Berdoa berbahasa Roh membuat kita masuk kedalam keserupaan Allah karena Roh kita connect dengan TUHAN baik untuk kegiatan kita sehari-hari ataupun dalam pelayanan di Gereja (pemuji, penari, pengkhotbah dan pelayanan lainnya).
Orang yang dipenuhi Roh Kudus serupa dengan Kristus berjalan dalam kuasa dan berani memberitakan tentang siapa YESUS, seperti Petrus yang awalnya menyangkal tentang siapa YESUS sampai 3 kali tetapi setelah YESUS mati dan bangkit kemudian dia dengan berani memberitakan tentang siapa YESUS, untuk apa YESUS datang, mati bagi orang-orang Israel. Keberanian dari manakah itu? Itu asalnya dari urapan ROH KUDUS.

Sewaktu Roh Kudus memenuhi kita, maka pekerjaan-Nya, manifestasi-Nya membuat kita serupa dengan gambar YESUS. Karunia-karunia, pekerjaan yang YESUS lakukan di bumi ini dikerjakan melalui kita anak-anak-Nya.

YESUS berkata:

"Engkau dapat melakukan pekerjaan yang lebih besar daripada yang AKU lakukan kalau Roh Kudus ada padamu"

Sehingga kita bisa memberitakan Injil Kabar Keselamatan dimanapun tanpa rasa takut sekalipun.

Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama Tuhan , beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.[Zefanya 3:9 TB]

AMEN!

Jurnalist: Untung Bongga Karua

Selasa, 29 Maret 2016

Simon Dari Kirene (SIMON ORANG KIRENE)

Notes : Pdt. Victor Purnomo pernah berkata suruh mencari dan mempelajari tentang Simon dari Kirene, semoga tulisan ini membuat kita bisa merenungkan dan mendapat Rhema dari Pelajaran tentang Simon dari Kirene. Terima Kasih

Kita akan belajar dari seorang yang sebenarnya cukup terkenal tetapi kurang diperhatikan karena keterangan yang sangat singkat tentang dirinya di dalam Alkitab. Orang ini adalah “SIMON” yang membantu Yesus memikul salib menuju Golgota. Mari kita lihat teks kita :

Matius 27:32 - Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

Kita akan belajar tentang Simon ini dalam beberapa point :

I.      DARI MANA ASAL SIMON DAN BAGAIMANA IA BISA BERADA DI YERUSALEM?

Dari mana asal Simon? Secara eksplisit dikatakan bahwa ia berasal dari Kirene.

Mat 27:32 - Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Lalu di mana Kirene ini?

Easton's Bible Dictionary – Sebuah kota (sekarang Tripoli) di bagian atas dari Lybia di Afrika Utara, ….”

International Standard Bible Encyclopedia – Sebuah kota di Afrika Utara, ibukota dari propinsi Roma Kirenaika (Lybia kuno dan modern).

Bandingkan dengan catatan Kis 2:10.

Kis 2:10 - Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,…

Jadi sebenarnya Simon ini termasuk orang Yahudi Diaspora (orang Yahudi yang tidak tinggal di Yerusalem). Lalu bagaimana ia bisa ada di Yerusalem saat itu? Ingat bahwa saat Yesus disalibkan itu bertepatan dengan hari raya Paskah orang Yahudi.

Mat 26:2 - "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."

Yoh 19:14 - Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"

Dan bagi seorang Yahudi Diaspora, merayakan Paskah di kota Yerusalem adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan. Persis seperti orang Islam mau naik haji. Dugaan sangat kuat bahwa Simon hadir di kota Yerusalem dengan tujuan untuk merayakan Paskah Yahudi ini dan kelihatannya ia bertemu dengan Yesus sesaat setelah ia tiba di Yerusalem. Ini nyata lewat kata-kata bahwa Simon baru datang dari luar kota.

Luk 23:26 - Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.

Mark 15:21 - Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, …. yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

II.    MENGAPA DIA HARUS DIPAKSA DAN TERPAKSA MEMIKUL SALIB YESUS?

Alkitab mengatakan bahwa Simon ini dipaksa untuk memikul salib Yesus.

Mat 27:32 - Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

Mark 15:21 - Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, …. yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

Jika ini adalah sebuah paksaan, maka tentu ada yang memaksa dan ada yang dipaksa dan tentu melakukan hal tersebut dengan terpaksa. Yang memaksa jelas adalah para prajurit Romawi. Mengapa mereka memaksa Simon untuk memikul salib Yesus? Matthew Henry (Injil Matius 15-28, hal. 1489) mengemukakan 3 alasan:

>> Mereka merasa kasihan pada     Yesus karena ternyata salib itu terlalu berat untuk dipikul-Nya.

>> Mungkin juga karena dengan salib di pundak-Nya, Yesus tidak bisa berjalan maju secepat yang mereka mau.

>> Mereka takut Yesus akan jatuh pingsan dan lalu mati sehingga skenario penyaliban yang sudah mereka rancangan menjadi gagal.

Matthew Henry – “…mereka tidak mau Yesus sampai pingsan dan mati seketika di sana, karena itu akan menggagalkan rancangan jahat mereka berikutnya. Kelihatannya mereka memang berbelaskasihan pada Kristus, tetapi belaskasihan mereka itu kejam. (Injil Lukas 13-24, hal. 845).

Tetapi Jakob Van Bruggen (Markus : Injil Menurut Petrus, hal. 588-589) memberikan kemungkinan yang lain di mana pemaksaan terhadap Simon untuk memikul salib Yesus ini sebagai suatu bentuk olok-olokan atau ejekan terhadap Yesus. Perhatikan bahwa sepanjang drama penyaliban Yesus mulai dari ruang penyiksaan hingga Ia tergantung di atas salib, mereka selalu mengolok-olok Dia. Mereka memakaikan jubah ungu dan mahkota duri di kepalanya sebagai olok-olokan terhadap Kristus sebagai raja. Di Gologta mereka sengaja menyalibkan dia di antara penjahat, orang-orang yang lewat di sana mengolok-olok Yesus, demikian juga seorang penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Dia. Dengan demikian pemaksaan Simon orang Kirene untuk memikul salib Yesus harus dilihat dari kaca mata ejekan/olok-olokan terhadap Yesus.

Jakob Van Bruggen – Kalau para prajurit dalam perjalan ke luar kota memaksa seorang Yahudi dari Afrika Utara (Kirene) melakukan pekerjaan itu bagi Yesus, mereka meneruskan sandiwara tadi; mereka kembali berpura-pura menghormati Yesus sebagai seorang raja. Bukankah Yesus raja orang Yahudi? Maka baiklah seorang bawahan-Nya yang juga orang Yahudi memikul beban itu sambil mengikuti Tuannya (Luk 23:26). Dengan demikian prajurit-prajurit itu mengerahkan pengiring bagi Sang Raja. Hal itu membuat perjalanan-Nya ke Golgota mengundang tawa. Seorang Raja dengan satu hamba yang dipaksa ikut dan yang berjalan di belakang Dia sambil memikul alat untuk menghukum mati Rajanya! Para prajurit yang telah mengadakan upacara penyambutan tiruan bagi Yesus ketika Dia memasuki tangsi, sekarang juga menggelar  upacara tiruan untuk melepas Sang Raja keluar kota. (Markus : Injil Menurut Petrus, hal. 589).   

Ini dari sisi Yesusnya. Tapi dari sisi Simon sendiri, jelas dari kata “paksa” yang muncul menunjukkan bahwa Simon sebenarnya terpaksa memikul salib Yesus ini. Lalu kira-kira mengapa Simon terpaksa memikul salib Yesus ini? Kemungkinan karena 2 alasan :

A) Karena memikul salib saat itu adalah sebuah kehinaan.

Matthew Henry – Memang, memikul salib itu merupakan suatu penghinaan sehingga tidak ada seorang pun yang mau melakukannya kecuali dipaksa. (Injil Matius 15-28, hal. 1490).

Penghinaan ini semakin bertambah jika apa yang dikatakan Bruggen di atas benar di mana pemikulan salib Yesus itu dijadikan semacam drama olok-olokan bagi Yesus. Dengan demikian Simon ikut menjadi bagian dari olok-olokan/ejekan pada Kristus tersebut.

B) Karena Simon datang ke Yerusalem bukan demi tujuan ini.

William Barclay -  Hari itu pastilah hari yang suram bagi Simon dari Kirene….Simon berasal dari Kirene di Afrika. Pastilah ia datang dari tempat yang jauh itu untuk merayakan Paskah. Bisa jadi juga, ia telah berhemat dan menabung selama bertahun-tahun agar dapat datang ke Yerusalem. Pastilah ia sedang memenuhi ambisi seumur hidupnya, yakni untuk dapat makan Paskah di Yerusalem setidak-tidaknya sekali seumur hidup. Lalu hal ini menimpanya. Pada saat itu Simon pasti sangat sedih terhadap kejadian itu. Ia pasti membenci orang-orang Romawi dan juga membenci terhukum ini karena ia dipaksa untuk memikul salib-Nya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari  – Injil Markus, hal. 603).

Demikianlah Simon orang Kirene ini dipaksa dan terpaksa memikul salib Yesus.

III.   BAGAIMANA HIDUP SIMON SELANJUTNYA?

Setelah Simon secara terpaksa memikul salib Yesus menuju Golgota, lalu apa yang terjadi dengan dia? Injil-Injil tidak lagi menceritakan apa-apa tentang Simon ini. Catatan Injil-Injil tentang dia begitu singkat sekali. Injil Yohanes tidak menceritakan sama sekali tentang Simon ini dan Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) yang menceritakan kisah ini hanya menceritakannya masing-masing 1 ayat saja (Mat 27:32; Mark 15:21; Luk 23:26). Tapi ada sedikit keterangan dalam catatan Injil Markus yang dapat menjadi mata rantai bagi kita untuk memperkirakan apa yang terjadi dengan Simon orang Kirene ini.

Mark 15:21 - Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

Menarik sekali bahwa Simon ini diperkenalkan oleh Markus sebagai ayah dari Aleksander dan Rufus. Kita tidak biasanya memperkenalkan seseorang dengan nama anak-anaknya, kecuali anak-anak tersebut sangat dikenal dalam masyarakat kepada siapa kita berbicara. Demikian juga dari kata-kata Markus ini, kelihatannya Aleksander dan Rufus adalah orang-orang yang sudah dikenal luas oleh pembaca Injil Markus saat itu. Hampir semua penafsir Alkitab setuju bahwa Injil Markus ditujukan kepada gereja/jemaat di Roma. Sekarang mari kita perhatikan surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma.

Rom 16:13 - Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.

Jadi dalam gereja Roma ada Rufus, seorang Kristen yang disebut sebagai salah seorang pilihan Allah, dengan ibunya yang begitu dikasihi oleh Paulus sehingga ia sebut sebagai ibunya. Bisa jadi bahwa ini adalah Rufus yang sama dengan Rufus yang adalah anak dari Simon, dan bahwa ibunya adalah istri dari Simon. Jika ini benar maka ini dapat menjadi jembatan bagi kita untuk menebak apa yang kira-kira terjadi dengan Simon dari Kirene setelah terpaksa memikul salib Yesus. Maksudnya adalah, bahwa anak-anak Simon dan juga isterinya bisa menjadi Kristen, yang percaya kepada Yesus Kristus yang disalibkan itu, rasanya kecil kemungkinan untuk berpikir bahwa Simon sendiri tidak menjadi Kristen. Besar kemungkinan bahwa Simon menjadi Kristen dan tentu satu faktor yang penting dan moment tak terlupakan dalam hidup Simon adalah ketika ia memikul salib di mana Kristus mati di atasnya. Barclay berkata bahwa mungkin pertobatan Simon terjadi pada saat ia memikul salib Yesus itu atau saat tiba di Golgota.

William Barclay – Barangkali ia bermaksud bila sudah sampai di Golgota, ia akan melemparkan salib itu dan secepat mungkin menyingkir dari sana, akan tetapi mungkin bukan itu yang terjadi. Mungkin ia tetap di sana karena ada sesuatu mengenai Yesus yang menarik hatinya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari  – Injil Markus, hal. 603).

William Barclay - Bisa jadi bahwa pada saat ia memandang kepada Yesus, kepahitan Simon berbalik menjadi keheranan dan akhirnya menjadi iman; sehingga ia menjadi orang Kristen; dan keluarganya menjadi jiwa-jiwa yang paling berharga dalam gereja Roma. Merupakan sesuatu yang memungkinkan bahwa Simon dari Tripoli berpikir bahwa ia akan mewujudkan ambisi hidupnya, untuk akhirnya bisa merayakan Paskah di Yerusalem; bahwa ia mendapati dirinya, sangat bertentangan dengan kehendaknya, mengangkat salib seorang kriminil; bahwa pada saat ia memandang, kepahitannya berbalik menjadi keheranan dan menjadi iman; dan bahwa dalam hal yang kelihatannya merupakan aib baginya ia menemukan seorang Juruselamat. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Injil Lukas, hal. 238).

Selain itu kita menemukan sesuatu di dalam kitab Kisah Para Rasul.

Kis 13:1 - Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.

Kata-kata yang bergaris bawah ini memungkinkan untuk dibaca dengan 2 cara :

a.     [Simeon yang disebut Niger] dan [Lukius orang Kirene]

Jika demikian maka Simeon ini bukan orang Kirene melainkan Lukius.

b.    [Simeon yang disebut Niger, dan Lukius] orang Kirene.

Jika demikian maka baik Simeon dan Lukius, keduanya orang Kirene.

Lalu pembacaan manakah yang benar? Jika menghadapi kasus seperti ini maka ada satu hukum bahasa Yunani yang mengaturnya, namanya “Granvile Sharp Rule”. Dan sesuai dengan aturan hukum ini, ayat Kis 13:1 harus dibaca dengan cara kedua dan dengan demikian Simeon juga adalah orang Kirene. Nah, nama Simeon sendiri adalah bentuk lain dari Simon. Itulah sebabnya sejumlah terjemahan menerjemahkannya dengan Simon dan bukan Simeon.

ALT - Now [there] were some prophets and teachers in the assembly being in Antioch: both Barnabas and Simon (the one being called Niger), …

DRB - Now there were in the church which was at Antioch prophets and doctors, among whom was Barnabas and Simon who was called Niger, …

Murdock - Now there were in the church at Antioch, [several] prophets and teachers; Barnabas, and Simon called Niger, ….

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nama di dalam Kis 13:1 itu adalah Simon orang Kirene. Dan secara eksplisit dikatakan bahwa dia adalah seorang nabi/pengajar di gereja Antiokhia.

Kis 13:1 - Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.

Hal lain yang memperkuat dugaan ini adalah bahwa Simeon/Simon ini disebut Niger yang artinya “hitam”.

William Barclay – Niger adalah nama biasa untuk seorang berkulit hitam yang datang dari Afrika….” (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Injil Markus, hal. 604).

Dan karena itulah Alkitab TEV menerjemahkan ayat ini sebagai berikut :

TEV - In the church at Antioch there were some prophets and teachers: Barnabas, Simeon (called the Black = yang disebut si hitam),  …”

Dari kata Niger inilah munculah nama negara “NIGERIA” dan ingat tadi sudah saya tunjukkan bahwa Simon ini berasal dari Kirene yang ada di Afrika Selatan.

Jika ini benar maka apa yang dikatakan sebelumnya bahwa Simon akhirnya menjadi percaya pada Yesus menjadi lebih kuat, dan bukan itu saja, ia bahkan menjadi salah satu tokoh penting/pengajar di dalam jemaat Antiokhia yang turut mengutus Paulus dan Barnabas untuk memberitakan Injil bagi orang-orang non Yahudi.

Kis 13:1-3 – (1) Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. (2) Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." (3) Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

William Barclay – Barangkali pengalaman Simon dalam perjalanan ke Golgota membuat hatinya melekat kepada Yesus untuk selamanya. Barangkali pengalaman inilah yang membuat ia menjadi seorang Kristen. Barangkali pada hari-hari sesudahnya ia menjadi pemimpin di Antiokhia dan menjadi alat untuk pemberitaan Injil pertama kali kepada orang-orang non Yahudi. Barangkali oleh karena Simon dipaksa untuk memikul salib Yesus, maka terjadilah pekabaran Injil pertama kepada orang non Yahudi. Itu berarti, kita ini menjadi Kristen karena pada satu hari seorang peziarah Paskah, dengan sangat marah, telah dipaksa oleh seorang aparat Romawi yang tak dikenal namanya untuk memikul salib demi Yesus bagi diri-Nya.  (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Injil Markus, hal. 604-605).

Boleh jadi ia jugalah yang memberitakan Injil kepada isteri dan anak-anaknya (Aleksander dan Rufus) sehingga mereka akhirnya menjadi tokoh-tokoh jemaat di Roma yang sangat dihargai oleh rasul Paulus.

IV.   TUNTUTAN KRISTUS BAGI KITA.

Satu pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah Simon ini adalah betapa pentingnya sebagai pengikut Kristus kita mau memikul salib juga. Ini sesuai dengan apa yang Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya sebelum Ia disalib.

Mat 16:24 - Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Luk 9:23 - Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Mat 10:38 - Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Menarik untuk diamati bahwa “memikul salib dan mengikuti Yesus” ini ternyata sudah dilakukan oleh Simon padahal pada saat itu ia belum menjadi murid Yesus/orang beriman.

Luk 23:26 - Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.

Nah, jika seorang yang bukan murid Yesus ternyata sudah melakukan apa yang Yesus perintahkan “memikul salib dan mengikuti Aku” walaupun dipaksa tentara Roma, apalagi kita yang sudah menjadi murid Kristus? Kita seharusnya mau memikul salib sesuai perintah Yesus itu dengan rela, tanpa dipaksa atau merasa terpaksa.

Berbicara tentang salib, itu berarti berbicara tentang penderitaan yang hebat. Yesus mengalami penderitaan yang hebat sewaktu memikul salib hingga naik ke atas salib. Jika Ia meminta kita untuk juga memikul salib sambil mengikuti Dia, itu berarti Ia juga mau agar kita juga ambil bagian di dalam penderitaan ketika kita memutuskan untuk menjadi pengikut-Nya.

Matthew Henry – Yang dimaksudkan dengan salib di sini adalah seluruh penderitaan kita, baik yang kita derita sebagai manusia maupun sebagai orang Kristen, meliputi segala kemalangan karena ketentuan ilahi, penganiayaan oleh karena kebenaran, setiap masalah yang menimpa kita, baik karena berbuat baik ataupun karena tidak melakukan sesuatu yang jahat. Segala kesukaran yang kita derita sebagai orang Kristen sangat cocok disebut salib-salib karena mengingatkan kita akan kematian di atas kayu salib yang dialami Kristus karena ketaatan-Nya. Salib-Nya itu seharus membuat kita sadar bahwa sama dengan Dia, kita juga harus menanggung kesukaran, karena Dia juga telah menanggungnya sebelumnya bagi kita. (Injil Matius 15-28, hal. 818).

Di sini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa menjadi seorang pengikut Kristus bukanlah enak/gampang. Kita pasti diperhadapkan dengan berbagai macam kesukaran dan penderitaan (sakit penyakit, masalah rumah tangga, masalah pekerjaan, masalah, pelayanan, masalah pergaulan, dll). Itulah salib! Dan kita diwajibkan untuk memikulnya sambil tetap mengikuti Dia. Jika tidak, maka kita tidak layak bagi Dia.

Mat 10:38 - Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Salib masing-masing orang berbeda-beda. Dan Tuhan meletakkan salib itu di pundak kita masing-masing sesuai dengan ukuran iman kita dan penetapan ilahi. Karena itu jangan heran kalau tingkat penderitaan kita berbeda-beda. Semakin kuat iman seseorang, semakin berat salib yang ditaruh di atasnya. Atau semakin besar salib yang ditaruh di atas pundak kita, itu bukti bahwa iman kita makin kuat. Ingat bahwa Tuhan tidak memberikan salib yang lebih berat dari kemampuan kita.

1 Kor 10:13 - Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Bahwa salib itu tidak melampaui kemampuan kita tidak berarti bahwa salib itu ringan. Salib itu tetap berat dan kita kadang kepayahan memikulnya, tetapi kita tetap dituntut untuk memikulnya sambil mengikut Yesus/setia kepada-Nya.
Kembali ke Simon, perhatikan fakta menarik ini. Pemikulan salib Yesus oleh Simon adalah sebuah beban dan aib bagi dia tetapi ternyata itu bisa mendatangkan sesuatu yang berharga bagi dia yakni perjumpaan dia dengan Kristus secara pribadi dan bahkan menjadi alat pemberitaan Injil untuk orang-orang non Yahudi.

William Barclay – Pastilah pada hari naas itu Yesus telah menyentuh hati Simon. Hari yang bagi Simon tampaknya seperti hari aibnya ternyata menjadi hari kemuliaannya. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Injil Matius 11-28, hal. 580).

B.J. Boland – Dipaksa memikul salib itu dan turut pergi ke Golgota mungkin telah menjadi berkat besar bagi Simon. (Tafsiran Alkitab Injil Lukas, hal. 561).

Ya, jika Simon yang awalnya bukan orang beriman dan dipaksa untuk memikul salib dan itu telah membawa sebuah kebaikan bagi dia, apalagi kita yang sudah beriman kepada Kristus yang mau setia memikul salib/bertahan dalam penderitaan dan tantangan di dalam mengikuti Tuhan, kita pasti akan mendapatkan perkenanan Tuhan dan kebaikan akan datang pada kita seperti pada Simon dari Kirene. Ini senada dengan paa yang dikatakan rasul Paulus :

Rom 5:3-5 – (3) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, (4) dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. (5) Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Karena itu, jikalau saat ini sebagai orang beriman saudara mengalami banyak tantangan, persoalan, penderitaan, kesulitan, dll, janganlah mundur, atau buang salib itu dan lari dari Kristus. Tetaplah setia memikul salib itu sambil mengikut Tuhan. Kalau saudara mundur maka saudara akan kehilangan banyak berkat dan hal yang baik. Charles Haddon Spurgeon menghubungkan Simon dari Kirene ini dengan Simon Petrus. Ia berkata mengapa Simon dari Kirene yang memikul salib Yesus? Karena Simon Petrus tidak ada! Perhatikan kata-katanya yang indah :

C. H. Spurgeon - Namanya adalah Simon : dan di mana Simon yang satunya? Ini merupakan suatu hardikan yang tenang tetapi keras baginya. Simon Petrus, Simon bin Yunus / Yohanes, di manakah engkau? Seorang Simon yang lain telah mengambil tempatmu. Kadang-kadang pelayan-pelayan Tuhan mundur pada saat mereka diharapkan untuk maju, dan Tuhan mendapatkan pelayan-pelayan yang lain saat itu. Jika ini pernah terjadi pada kita, ini seharusnya menegur kita dengan lembut selama kita hidup. Saudara-saudara dan saudari-saudari, tetaplah di tempatmu, dan jangan biarkan seorang Simon yang lain menempati tempatmu. Tentang Yudas dikatakan ‘Biarlah jabatannya diambil orang lain’ (Kis 1:20b); tetapi seorang murid sejati akan mempertahankan jabatannya. Ingatlah kata-kata Tuhan kita ‘Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu’ (Wah 3:11). Simon Petrus kehilangan mahkota di sini, dan sebuah kepala yang lain memakai mahkota itu. (A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord’, Vol VI, hal. 447-448).

Ya, ada mahkota yang tersedia bagi setiap salib yang saudara pikul. Semakin besar dan berat sebuah salib, semakin indah dan mulianya mahkota untuk itu. Jikalau saudara membuang salibnya atau berhenti mengikuti Kristus, saudara akan kehilangan mahkota itu. Karena itu tetaplah setia mengiring Tuhan dalam setiap penderitaan/salib saudara.

Anonim – Jikalau salib terasa berat, janganlah meminta kepada Tuhan untuk mengangkat atau meringankan salib itu, tetapi mintalah pundak yang kuat untuk dapat memikulnya.

Selamat berjuang, selamat memikul salib saudara masing-masing sambil tetap mengikut Yesus!

- AMIN -

REF: Joshua Ivan Sudrajat S

http://joshuaivanministries.blogspot.co.id/2016/03/simon-dari-kirene.html?m=1

Selasa, 29 Maret 2016

UBONG

Mengapa Yesus Memilih Roti? – Tuhan Yesus Memang Jenius Bagian 2 (end)

“ Akulah Roti Hidup ”


  [Yohanes 6:48 TB]

MENGAPA ROTI?

Setelah memahami misteri wine dalam Perjamuan Kudus, kini mari kira renungkan komponen yang tak kalah misterius: roti! Dalam Alkitab dicatat bahwa Tuhan Yesus dan para muridNya melakukan ‘Perjamuan Paskah’. Perjamuan yang memperingati perginya umat Israel dari tanah Mesir ini memiliki menu yang jelas dalam agama Yahudi. Harus ada enam hidangan yang tersedia: dua macam sayur pahit, satu saus kacang, sayuran acar, daging domba panggang, dan telur rebus. Dua komponen lain yang wajib adalah: anggur dan roti.

Tadinya saya berpikir Tuhan Yesus ingin menyampaikan pesan melalui ragi roti, sama seperti ragi wine. Tetapi rupanya tidak, karena ada kemungkinan waktu itu yang disantap adalah roti yang tidak beragi. Kalau ada piring berisi acar, sayuran, telur, dan daging domba panggang – mengapa Tuhan Yesus memilih roti untuk melukiskan ‘daging’-Nya? Bukankah ada daging disitu, daging domba tak bercacat yang dipersembahkan di Bait Allah? Mengapa tidak memilih daging, tapi justru roti yang lebih murah? Bukankan roti itu karbo? Dan karbo ini bikin gemuk? Apa Tuhan Yesus mau umat gereja semakin gemuk?

PESAN DALAM RANTAI MOLEKUL

Hmmm, rupanya ada pesan lain disini. Mari kita renungkan: apa itu daging? Apa itu roti? Dan apa itu sayuran? Ada tiga jenis nutrisi utama untuk manusia. Pertama, karbohidrat, yang ada pada beras, roti, atau kentang. Kedua adalah lemak, yang ada pada daging. Dan ketiga adalah protein, yang juga terdapat pada daging dan tumbuhan yang mengandung protein nabati. Protein dengan molekul C,H,O, dan N, penting untuk pertumbuhan. Untuk energi, ada dua: karbohidrat dengan 4 kcal/gr dan lemak dengan 9 kcal/gr. Perbedaan lemak dan karbohidrat adalah waktunya: karbohidrat dapat segera menghasilkan energi, sementara lemak perlu beberapa jam untuk dicerna. Jadi, karbohidrat – roti – adalah nutrisi utama manusia.

Dunia modern memang mengecilkan arti karbohidrat, karena memang teknologi sudah membuat produksi karbohidrat berlebihan sehingga perlu dikurangi. Tetapi ketika manusia masih berkelana di hutan, kecukupan karbohidrat atau gula adalah yang utama. Setiap fungsi tubuh dan otak kita, ditentukan oleh kecukupan suplai karbohidrat. Intinya, manusia bisa hidup tanpa lemak atau protein (walaupun tidak sehat). Tetapi, tanpa karbohidrat, kita akan mati! Karena kita membutuhkan karbohidrat untuk menghasilkan energi.

AKU DI DALAM KAMU, KAMU DI DALAM AKU

Dalam perumpamaan roti hidup di kitab Yohanes, Tuhan Yesus berkata bahwa kalau kita memakan ‘roti hidup’, maka kita akan ada di dalam Dia, dan Dia ada di dalam kita. Maksudnya apa? Ia ‘masuk’ ke dalam kita seperti karbohidrat, yang kemudian menghasilkan energi untuk tubuh kita. Anda merasa lebih segar ketika minum es cendol? Atau sesudah makan nasi? Itulah ATP (adenosin trifosfat, satuan energi tubuh) yang mengalir dalam darah Anda, energi yang Anda rasakan sebagai hasil pengolahan karbohidrat.

Memiliki iman, berarti memiliki energi ekstra bukan? Adik kandung saya, dr. Erina Natania Nazarudin, wafat dalam tugas ketika bertugas sebagai dokter di Fakfak, tahun 2007. Kemudian di tahun 2012, ayah saya meninggal dunia, dan dua hari kemudian ibu saya kena stroke dan dirawat di ICU. Jika saya mengingat kembali masa-masa sulit itu, saya kadang-kadang heran sendiri. Darimana saya bisa punya kekuatan untuk melalui itu semua? Sekarang ini, nyetir di tol Cikampek dengan bensin seperempat saja, saya sudah keringetan takut mogok. Bagaimana masalah sebesar itu bisa saya hadapi, waktu itu?

ENERGI EKSTRA ORANG BERIMAN

Ya – ada energi ekstra untuk orang beriman. Pernahkah Anda merasakannya sendiri? Ada pacuan adrenalin, tapi bukan adrenalin kimia, melainkan adrenalin rohani, yang membuat saya lebih bertenaga, lebih kuat, dalam menghadapi masa-masa yang sulit. Secara intuitif kita memahami, bahwa orang beriman lebih kuat menghadapi masalah. Inilah energi dari roti hidup, yang kita makan, yang Ia bagikan untuk kita!

ROTI DAN ANGGUR

Ketika Tuhan Yesus bicara anggur, dia bicara mengenai kematianNya. Bahwa harus ada yang mati, untuk membuat yang fana jadi abadi. Ketika Ia bicara roti, Ia bicara mengenai kebangkitanNya. Bahwa kita kini tidak sendiri, karena Ia telah bangkit dan memberikan Penolong untuk kita. Ada energi ekstra yang bisa kita dapatkan, kita rasakan, jika kita mengkonsumsi ‘roti hidup’ – simbol daging-Nya. Itulah karbohidrat sorgawi, yang menjadi energi yang kita rasakan sendiri. Yang membuat kita bisa melompat melampaui batas-batas kemampuan kita. Yang membuat kita berkata: “Kok gua bisa juga begini ya? Rasanya dulu nggak kebayang bisa seperti ini…”

Ketika Albert Einstein bicara mengenai rumus E=mc2, ia bicara mengenai kesetaraan massa dan energi (E adalah energi, dan m adalah massa). Roti adalah massa, dan energinya besar sekali – dikali c kuadrat (3 x 1016)! Sebesar itulah kira-kira energi hidup yang kita peroleh, ketika kita memakan roti hidup itu, menurut Einstein!

Selamat Paskah, semoga Tuhan memberkati kita semua.

Salam,

Harnaz

Jakarta, 27 Maret 2016

REF:
http://www.itsharnaz.com/mengapa-yesus-memilih-roti-tuhan-yesus-memang-jenius-bagian-2-habis/

UBONG

Mengapa Yesus Memilih Anggur? – Tuhan Yesus Memang Jenius


“ Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung- huyung karenanya. ”

[Amsal 20:1TB]

MENGAPA ANGGUR?

Pernahkan Anda berpikir, mengapa Tuhan Yesus kok memilih anggur untuk mengenang diri-Nya? Bayangkan, ini sebuah peristiwa yang penting lho. Tuhan Yesus sedang memberikan perintah, yang nantinya akan ditiru oleh seluruh pengikutnya di seluruh dunia. Bahkan sampai hari ini, dari semua jenis agama Nasrani, yang menyatukan semuanya adalah Perjamuan Kudus atau Sakramen Ekaristi. Sebuah upacara, dimana di dalamnya seluruh umat meminum anggur (wine) sebagai simbol darah Yesus, dan memakan roti sebagai simbol tubuh Yesus.

Lho? Anggur? Wine? Sebuah minuman beralkohol yang sangat berbahaya bukan? Bisa menyebabkan merosotnya moral bangsa, seperti ada di Kitab Amsal! Tidak boleh buat anak-anak, bisa mematikan kalau diminum sambil nyetir. Apakah Tuhan Yesus tidak berpikir bahwa jemaat gerejaNya nanti akan nyetir mobil pulang gereja? Padahal, dalam sebuah perjamuan paskah, pasti ada minuman lain toh? Mengapa Tuhan Yesus tidak mengambil secangkir jus delima, yang lebih sehat, untuk menyimbolkan darahNya? Kenapa Tuhan Yesus tidak mengambil jus jeruk, yang mengandung antioksidan dan vitamin C, untuk memperingatiNya?

Tuhan Yesus memang jenius. Pasti ada satu pesan yang ingin Ia sampaikan!

DIMULAI DARI KANA

Dalam kitab Yohanes 2:1-11, dikisahkan mengenai perumpamaan di Kana, dimana Tuhan Yesus membuat mukjijat yang pertama: mengubah air menjadi wine. Dan dikisahkan bahwa ketika Bunda Maria melirik-lirik Tuhan Yesus untuk membantu pengantin yang kehabisan wine, Tuhan Yesus menjawab: “Ibu, waktuKu belum tiba”. Jadi, seolah-olah, pada saatNya nanti, tugas utama Tuhan Yesus ke dunia adalah untuk mengubah air menjadi…. wine! Mengapa begitu?

Begini. Jika Tuhan Yesus tidak sedang bersama kita secara fisik, maka secara kimia, hanya ada satu cara untuk mengubah ‘air’ menjadi wine, yakni melalui proses fermentasi. Proses fermentasi adalah proses pembuatan wine dengan menggunakan mikroorganisme (ragi). Secara tradisional, kulit buah anggur mengandung mikroorganisme yang bernama Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme ini memiliki enzim Zymase yang bisa mencerna gula di dalam buah anggur, dengan reaksi sebagai berikut:

C6H12O6 (gula) + Zymase → 2 C2H5OH (alkohol) + 2 CO2 (gas karbondioksida)

RAGI YANG BERKORBAN

Jadi jika anggur dihancurkan, maka ragi Saccharomyces dalam kulitnya akan berkembang dan mengolah gula menjadi alkohol. Nah, alkohol ini sebenarnya merupakan racun bagi semua mikroorganisme – itu sebabnya tisu basah mengandung alkohol! Saccharomyces  terus bekerja sampai kadar alkohol mencapai 12,5%. Ketika ini terjadi, maka semua Saccharomyces akan mati, keracunan alkohol! Itulah sebabnya semua wine memiliki kadar alkohol yang sama – yakni 12,5%, kecuali port wine yang jenis raginya beda.

Jadi, untuk mengubah ‘air’ menjadi ‘anggur’ atau wine, perlu ada yang bekerja, lalu… mati! Perlu ada pengorbanan Saccharomyces cerevisiae, supaya air bisa menjadi wine. Lalu, apa tujuannya? Mengapa repot-repot mengubah air menjadi wine?

DARI YANG FANA MENJADI ABADI

Ada satu perbedaan utama antara air dan wine. Air adalah simbol pembaptisan, simbol dimulainya hidup baru seorang Kristen ketika dibaptis. Tetapi, air ini mudah terkontaminasi. Coba saja simpan botol air mineral! Dalam waktu 14 bulan, air akan berubah menjadi hijau dan tidak bisa diminum! Itu sebabnya, tidak ada orang yang mau minum air Evian produksi tahun 1982. Tetapi, kalau wine produksi 1982, wow, mahal harganya bukan?

Wine, adalah abadi! Karena mengandung 12,5% alkohol, maka wine tidak ada expiry date-nya. Coba saja lihat botolnya! Sementara air, mau semurni apapun, pasti ada kadaluwarsanya!

Jadi, ketika memilih wine sebagai simbol Perjamuan Kudus, Tuhan Yesus ingin kita mengingat proses fermentasi wine. Bahwa jika air yang mudah busuk, ingin menjadi wine yang kekal abadi, maka perlu ada ragi, Saccharomyces cerevisiae, yang bekerja, mengolah gula menjadi alkohol, lalu mati pada konsentrasi alkohol 12,5%. Harus ada yang mengorbankan nyawa, supaya air yang fana menjadi wine yang abadi! Seperti Tuhan Yesus, yang mengorbankan nyawaNya di kayu salib, agar hidup dunia yang fana, menjadi kekal.

Indah bukan?

Lalu bagaimana dengan roti?

Salam,

Harnaz
( To be continued )

REF: http://www.itsharnaz.com/mengapa-yesus-memilih-anggur-tuhan-yesus-memang-jenius-bagian-1/

UBONG

Rabu, 23 Maret 2016

Warisan

Seminar sesi kedua, Kamis, 26 Feb 2015. JKI Injil Kerajaan Holy Stadium Semarang.

Pdt Petrus Agung Purnomo

Jika kita ijinkan hubungan kita dengan seseorang yang kita ingini warisannya - jadi rusak, maka kita tidak akan mendapatkan apa - apa.

Saat kita menolak seseorang,
Menolak orangnya = menolak urapan, jubah, dan warisannya.

Saat di Nazaret orang - orang menolak Yesus, akibatnya Tuhan tidak dapat melakukan mujizat.
Yesus ditolak gara - gara merupakan tetangga mereka, anak Yusuf dan Maria.

Contoh:

Lance Armstrong juara tour de France, lalu ditawari berbagai iklan. Di salah satu klausul kontrak ada : jika ada yang tercela dilakukan, maka kontrak batal. Saat terbukti dopping, semua gelar dicopot, dan semua kontrak dibatalkan sepihak.

Seorang figur dengan barangnya menyatu.

Kita bukan menerima kelemahan seseorang, tapi men-sikapinya dengan bijaksana.

Kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, Tuhan butuh pahlawan - pahlawanNya turun ke lembah penentuan. Dan jubah - jubah mereka diturunkan

[1 Samuel 10 : 9 - 13, NLT]

Saat itu yang bisa jadi imam adalah anak imam, yang jadi nabi adalah anak nabi. Jadi apakah bisa seorang yang bukan keturunan nabi, lalu menjadi nabi.

Apapun yang bisa dialirkan, berkaitan dengan sebuah hubungan

Ibu dari Pak Agung sudah dipanggil Tuhan. Sehari sebelum berangkat ke Israel, Pak Agung harus berangkat ke Israel. Pak Agung pamitan ke ibunya, dan mengatakan tanggal pulangnya.
Sesampai Israel, ternyata ibu Pak Agung membaik dan masuk ruang perawatan.
Sekembalinya dari Israel, Pak Agung mengunjungi ibunya di hari jumat. Hari minggu pagi saat khotbah, di jam 08:55 ibu Pak Agung meninggal.
Salah satu yang Pak Agung merasa kehilangan adalah masakan ibunya, yang tidak ada duanya.
Adik Pak Agung beberapa kali mimpi memasak, lalu diarahkan ibunya.
Walau sebelumnya jarang memasak, ternyata rasanya persis sama dengan masakan ibu Pak Agung. Inilah yang disebut warisan.

-------------------

Buat pemetaan rohani pribadi.
Pemetaan pribadi: kenali kekuatan dan kelemahan kita, dan harus jujur.

Contoh:

>> Kelemahan di perjinahan. Ternyata shio anjing. Perhatikan watak - watak / sifat - sifat anjing.
>> Ada yang suka menimbun barang / nyusuh, ternyata shio tikus.
>> Jorok, ternyata zodiak kepiting.

Cari kelemahannya, lalu patahkan

Setan merancang hal - hal jelek di hidup kita, sehingga harus dipatahkan

Cari kelemahan dari leluhur kita:

>> Perzinahan
>> Bangkrut di masa tua
>> Keluarga semua berhasil, tapi kita gagal.

Perangi dan patahkan semua yang buruk.

----------------

Untuk mendapat warisan, kita harus punya pengertian.

Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama- sama dengan saudara- saudara anak itu. [Amsal 17 : 2 TB]

Kita harus ber-akal budi untuk mendapat sesuatu.

[Markus 5 : 25 - 34 TB]

Di kisah ini posisi Tuhan pasif, tapi orang mendapat sesuatu yang ajaib

Wanita ini mendengar berita - berita tentang Yesus (tidak hanya 1 kali). Wanita ini cerdas, karena bisa menarik 1 kesimpulan dari sebuah proses belajar.

Saat kita mau belajar, kita akan menemukan kesimpulan - kesimpulan, dan itu adalah kunci - kunci kerajaan Surga.

Di awal jadi hamba Tuhan, Pak Agung bergaul dengan banyak hamba Tuhan. Akhirnya sampai pada kesimpulan: jika mengerti tentang iman, maka hidupnya tidak akan susah. Maka Pak Agung mencari tentang iman hingga mengerti.

Orang yang mengalami hambatan keuangan, harus belajar dari Firman: bagaimana rahasia sehingga mendapat kemakmuran.
Saat kita mencari, kita akan mendapat.

Kita harus mau BELAJAR.

Kita tidak bisa ambil urapan seseorang dengan sekedar mengambil dan mengambil, tapi harus ada pengertian.

Hebron adalah tempat yang diminta oleh Kaleb. Daud diurapi jadi raja di Hebron. Yang membeli Hebron adalah Abraham, Yang mengubur Abraham adalah ishak dan Ismael, Lahai Roi adalah perjanjian antara Tuhan dengan Hagar.
Bangsa Indonesia ditinggali Kedar, Kedar adalah anak Ismael, dan keturunan Abraham. Maka artinya Tuhan juga akan berkati Indonesia.

Saat TSOA di Ungaran, ada nabiah dari Afsel. Dia berkata siapa sebenarnya Pak Agung, sementara Pak Agung tidak tahu siapa sesungguhnya dirinya sendiri.
Nabi ini berkata bahwa Pak Agung punya karunia kerasulan, artinya ada banyak talenta. Sejak saat itu, setiap ada hamba Tuhan tertentu yang karunianya dibutuhkan untuk pelayanan, Pak Agung menempel dan mengingininya, lalu mendapatkan karunia yang sama.

Contoh beda antara tahu yang kita miliki dan yang tidak kita miliki:
Orang yang menyimpan uang di tempat - tempat tertentu. Suatu kali bajunya dicuci, tapi tidak ada yang menemukan, dan dia lupa. Suatu kali dia naik motor, dan kehabisan bensin. Di Dekat tempat mogok-nya ada penjual bensin eceran, tapi karena tidak bawa uang, maka motor dituntun hingga sampai di rumah. Setelah diingatkan istrinya, baru uang itu ditemukan

Pak Agung mendapat berbagai karunia dengan menyerap dari berbagai hamba Tuhan seperti spons.

Contoh: saat ingin karunia kesembuhan, Pak Agung ambil dari Ps Peter Yongren karena sederhana.

Wanita ini menyimpulkan bahwa harus menjamah jumbai jubah Yesus untuk sembuh, berdasar berita - berita yang telah diterimanya.

Tuhan menyediakan segala sesuatu secara unlimitted di hidup kita.

Mandat dan berkat

Saat menerima mandat akan menghasilkan berkat, karena dalam mandat ada janji Tuhan.
Jika terima berkat tanpa mandat, maka perlu kemampuan untuk mengelola. Jika tidak, akan menurun dan akhirnya habis.

Ada 3 cara khotbah:

1. Orang yang berbicara / talk
2. Orang yang mengajar / preach
3. Orang yang membawa pesan Tuhan / carry the message

Orang ke-3 seperti duta besar Tuhan. Jika orang ini ditolak, maka artinya menolak kerajaan Tuhan.

Contoh perbedaan antara orang yang menerima mandat dan menerima berkat:

1. Abraham dan Lot [Kejadian 13 : 1-7 TB]

Dalam perikop 2 kali dikatakan bahwa Lot bersama - sama Abraham. Tuhan berkata bahwa semua berkat yang Lot terima karena dia berada di bawah tudung Abraham.

Begitu Lot berpisah dengan Abraham, Lot memilih Sodom, yang seperti taman Tuhan tapi destiny-nya terbakar.
Ujungnya Lot habis dan hancur.

Kita harus lihat orang - orang yang memegang mandat dalam hidup kita.

2. Yakub dan Laban [Kejadian 30 : 25 - 30 TB]

Yakub berani berkata bahwa Laban awalnya tidak kaya, tapi diberkati setelah Yakub bekerja padanya.

Kesaksian:

Tahun 1980an. Persekutuan Sangkakala kondisinya berat, sering terjadi keributan. Satu hari Pak Agung hadapkan kepada Tuhan, karena merasa capek dengan keributan, lalu Pak Agung memutuskan untuk meninggalkan persekutuan.
Saat sharing dengan ayah dari Pak Yusak, Om ini melihat sebuah pengelihatan: Pak Agung memberi aba - aba sebuah pasukan, sambil pelan - pelan meninggalkannya.
Ternyata ada pesan Tuhan bahwa persekutuan itu adalah jatah Pak Agung, maka tidak boleh ditinggalkan. Sekian tahun kemudian persekutuan itu jadi gereja. Pak Agung merasa tidak mampu, memimpin sendirian, lalu mengangkat 11 penatua. Akibatnya selalu ribut.

Butuh waktu bertahun - tahun untuk belajar bahwa saat kita terima mandat, bagian kita adalah melakukan saja

Laban tahu bahwa dia diberkati karena Yakub. Jika kita ingin hal yang ajaib, kita harus punya mandat.

Saat mulai bercita - cita jadi hamba Tuhan, ada hamba Tuhan yang mau memberikan bea-siswa kepada Pak Agung untuk sekolah Alkitab di Australia. Saat doa di getsemani ungaran, Tuhan larang Pak Agung meninggalkan Semarang. Lalu kuliah jurusan sejarah.

Larangan Tuhan itu ternyata adalah mandat.

Di awal Pak Agung sering doa keliling dan memberkati kota. Suatu kali sepulang doa keliling, Tuhan berkata bahwa suatu kali Tuhan akan serahkan Semarang pada Pak Agung. Ini juga mandat Tuhan.

Mandat harus diuji, karena kita tidak boleh memeganginya dengan hati dan daging kita.
Begitu terima mandat, kita akan jadi orang yang berbeda.

Mandat ada levelnya.
Saat kita merasa potensi kita tidak bisa mendukung mandat, kita harus minta petunjuk Tuhan kepada siapa kita harus menempelkan mandat kita, sehingga bisa berkembang.

[Matius 25 : 24 - 30 TB]

Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. [Matius 25 : 27 TB]

Mempunyai = echo.
Periksa : mampukah kita bergerak sendiri dengan mandat kita sehingga ber-echo, atau kita harus tempelkan dengan mandat orang lain sehingga ber-echo lebih besar.

Contoh:
Mic yang tidak terhubung ke speaker tidak berfungsi banyak. Semua harus terhubung dan ter-integrasi

JKI akan melayani di Jayapura, ada 7 kebaktian dan 1 pasar murah dalam 3 hari. Jika Pak Agung sendirian tidak mungkin terjadi. Tapi banyak orang yang bekerja bersama - sama dan memungkinkan semua terjadi.

Orang yang punya mandat, ke manapun akan jadi.

Yusuf mandatnya jadi orang no-2 di manapun ia berada.

> Orang no-2 di keluarga
> Orang no-2 di rumah Potifar
> Orang no-2 di penjara
> Orang no-2 di Mesir

Ke manapun kita bawa mandat kita, akan berhasil sesuai mandat itu.

Daud [1 Samuel 30 : 26 - 31 TB]

Di kitab 2 samuel Daud diurapi jadi raja Yehuda di hebron oleh tua - tua suku Yehuda.

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa- bangsa. [Kejadian 49 : 10 TB]

Saat menggembalakan kambing -domba ayahnya, Daud dipanggil dan diurapi Samuel menjadi raja.
Pengurapan ini seperti sebuah meterai, tapi seperti tidak berdampak apa - apa selama belasan tahun.

Setelah peristiwa Ziklag, Daud membawa banyak jarahan. Daud tidak ambil sendiri, tapi diberikan pada penatua - penatua suku Yehuda, dan teman - teman yang membantunya mengembara.
Dengan persembahan ini, suku yang awalnya ikut tersudut oleh Saul gara - gara Daud, jadi mendukung sepenuh hati.

Tujuan Daud: memberi penghormatan terhadap mandat kerajaan (sesuai berkat Yakub) yang ada pada penatua - penatua Yehuda sampai hari itu.
Ada yang memberi secara asal - asalan, tapi ada yang memberi dengan pengertian.

Setiap kali kita memberi sesuatu kepada seseorang, atau memberi persembahan: jangan berdasar kebiasaan, tapi beri dengan pengertian!

JKI membantu gereja2 tidak dengan membabi-buta, tapi sesuai petunjuk Tuhan, sehingga pasti dampaknya dahsyat.

4 Maret 2015 - Purim

KAFW

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...