Jumat, 30 April 2021

MELAHIRKAN JANJI TUHAN (Part 3)

 

MELAHIRKAN JANJI TUHAN

(Part 3)



Ps Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

 


 

KEMURAHAN HATI ALLAH

 

(Roma 9:15-16 TB)

Sebab Ia berfirman kepada Musa: ”Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.”

 

Kemurahan hati Allah turun ketika hatimu engkau jagai.

(Yehezkiel 47:12 TB)

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

          Bait kudus-Nya adalah hati kita, jadi jangan ijinkan kekecewaan, kompromi dan toleransi di hati kita. Mungkin ada yang berkata: Yakub ini goblok bangat ya kenapa dia mau bekerja dengan Laban tetapi tidak menghasilkan? Tuhan bermurah hati kepada siapa yang ingin Dia berikan kemurahan itu, kenapa? Karena seandainya di hati Yakub saat itu ada kemarahan, omelan, kekecewaan maka tidak akan turun kemurahan hati-Nya. Tetapi sewaktu engkau memiliki kecerdasan saat menantikan janji Tuhan maka tidak akan keluar sedikit pun dari mulutmu bahwa semuanya adalah karena kekuatan, kepintaran dan strategimu tetapi janji itu keluar dan lahir di hidupmu oleh karena kemurahan Tuhan. Orang yang memegang dan mengetahui dengan benar janji Tuhan atas hidupnya dia pasti melahirkan janji itu, oleh sebab itu harus ada rasa kesakitan, harus ada ketekunan, dan banyak hal yang harus dipelajari.

 

          Yakub ketika menantikan janji Tuhan dirinya bukan hanya bekerja tetapi dia juga belajar bagaimana caranya untuk melahirkan janji bahkan sampai Tuhan meberikan mimpi. Saat menantikan janji Tuhan, jagalah setiap perkataan kita bahkan saat kita berada sendiri di kamar, jagalah hati kita karena dari hati kita ini akan mengalir air kehidupan yang akan memberi kehidupan dan pertumbuhan sehingga menghasilkan buah yang lebat. Kekeliruan banyak orang adalah mulutnya deklarasi tetapi mulut yang sama yang bersumber dari hati juga melakukan hal yang negatif (mengeluh, ngomel dan marah), itu seperti engkau sedang menumpulkan pedang yang Tuhan berikan.

 

Sewaktu kita mendapatkan janji Tuhan, jangan hanya berhenti sampai janji itu digenapi tetapi tuntunan setiap langkah itu mutiara yang sangat berharga karena kesaksian itu lahir dari sana.

 

"Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

 

Sewaktu engkau menjaga mulutmu dan engkau mengetahui bahwa hatimu adalah bait kudus Tuhan yang harus mengalirkan kehidupan. Sewaktu engkau berjaga atas mulutmu, sewaktu mulutmu menjadi keluh, sekalipun tidak ada dasar untuk berharap tetapi engkau tetap berharap, engkau menjaga setiap perkataan di mulutmu dan saat engkau berkata sesuatu, itu akan sangat powerful karena engkau selalu menjaga pedang itu.

 

Ijinkan sekelilingmu Tuhan mendesign dengan cara-Nya dengan segala macam tekanan. Saat hatimu suka mendengar nasehat dari orang bahkan saat engkau disalahpahami oleh orang lain anda tidak melihat itu negatif maka hatimu akan menjadi bait kudus-Nya, hati kita tempat dialirkan kehidupan itu.

 

Jadi apabila selama ini hatimu tidak pernah mengalir kehidupan karena hatimu seringkali salah, mari pegang hatimu dan minta Tuhan untuk mulai hari ini biar hatimu hanya mengalir air kehidupan yang ilahi, yang supranatural yaitu Roh Kudus. Buat engkau yang saat ini letih dan lelah menantikan janji Tuhan, hari ini tetaplah berdiri dengan janji Tuhan dan ambil setiap mutiara itu saat engkau berjalan dengan Tuhan.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

 

 

 


MELAHIRKAN JANJI TUHAN (Part 2)

 

MELAHIRKAN JANJI TUHAN

(Part 2)


Ps Joseph Hendrik Gomulya, M. Th




TRANSFER KECERDASAN/KEKAYAAN ROHANI

“seperti ada tertulis: ”Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: ”Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.”

(Roma 9:13-16 TB)

 

          Yakub adalah orang yang ajaib, sekalipun sejak awal perjalanan hidupnya tidaklah begitu mudah. Yakub adalah seorang petarung, dia memiliki roh yang tidak mudah menyerah (fighting spirit). Sejak awal Yakub memang menginginkan hak kesulungan, bahkan inilah kecerdasan yang dimiliki oleh Yakub yaitu bahwa sebenarnya cerita tentang kacang merah diserahkan kepada Yakub adalah sebuah cerita yang telah dinantikan oleh Yakub kapan waktu-Nya.

 

          Transfer kekayaan rohani atau warisan rohani tersebut sebenarnya harusnya turun kepada Esau tetapi dia tidak mengingininya sedangkan Yakub justru sangat mengingini itu. Tetapi seandainya saja Yakub dalam pengiringannya mengingini hak kesulungan itu sambil menggerutu maka dia juga tidak akan mendapatkannya. Kenapa? Karena saat kita mengingini transfer kekayaan atau warisan rohani yang belum atau bukan jatah kita maka kita harus menjaga mulut dan hati kita. Saat kita berada dalam tekanan, mengalami aniaya, bahkan sampai harus menyerahkan segalanya, maka lakukanlah! Kenapa? Orang seperti Yakub ditakuti oleh banyak orang karena dia mengalami transfer kekayaan oleh Tuhan. Kekayaan orang lain berpindah kepadanya dan ini yang tidak dimengerti oleh Laban  bahwa kekayaan yang dimilikinya bisa berpindah dari hidupnya.

 

Bahkan bukan Cuma itu saja, Yakub dalam proses saat bersama Laban bahkan juga menerima kecerdasan rohani yaitu saat dia mengikuti atau melaksanakan apapun yang dikatakan oleh Laban. Yakub melakukan pekerjaan itu bertahun-tahun, upahnya kadang diganti-ganti bahkan sampai upahnya tidak dibayarkan. Jadi mari belajar dari banyak orang sebab Tuhan sedang mentransfer kekayaan yang tidak ada batasnya dalam hidup setiap kita.

 

          Yakub adalah orang yang belajar dari langkah ke langkah, saat upahnya berkali-kali diganti-ganti sesungguhnya itu bukanlah masa yang mudah bagi dirinya bahkan sampai dia mengalami 14 tahun lagi bekerja tanpa diberikan upah. Tetapi masa 14 tahun dengan janji Tuhan dia menggenapi 12 suku Israel. Bandingkan dengan Esau dan ini yang paling dibenci oleh Tuhan yaitu apabila dalam hidupmu tidak bisa melahirkan yang rohani/ilahi maka engkau akan melahirkan yang daging (kedagingan) dan ini yang dialami oleh Esau bukan hanya hidupnya yang melahirkan daging tetapi sampai kepada keseluruh keturunannya.

 

          Sewaktu anda memegang janji Tuhan pastikan hidupmu menjadi berkat juga buat anak, istri (suami)mu karena merekalah yang akan melanjutkan janji itu. Ada banyak orang yang keliru, dirinya memegang janji Tuhan tetapi mengabaikan keluarganya. Kita juga bisa belajar hal ini dari Yakub, kenapa dia tidak lari saat Laban mengubah-ubah bahkan sampai tidak memberikannya upah? Bukan karena dia belum mendapatkan kekayaan, tetapi salah satu alasannya adalah istrinya belum mengijinkannya untuk melakukan itu dan memintanya untuk tetap bertahan dan pastinya yang terutama adalah mengikuti apa yang Tuhan inginkan.

 

          Saat kita memegang janji Tuhan memang terkadang sakit tetapi ada satu pribadi yang disenangkan yaitu Tuhan. Saat Dia tersenyum itu segalanya buat kita, tatapan mata-Nya segalanya buat kita dan ketika kita memandang itu aka kuasa itu mengalir. Kenapa seringkali Tuhan membutuhkan waktu? Karena apabila proses dalam diri seseorang belum selesai maka saat dia dipercayakan maka yang terjadi adalah kebanggaan atau kesombongan dan menganggap orang lain tidak ada apa-apanya.

 

          Jadi pastikan dalam hidup kita bahwa kriteria kita diberkati dan dipakai oleh Tuhan hanya satu Nama yaitu Yesus. Dia menitipkan pengurapan, Dia menitipkan janji Tuhan, Dia menitipkan segalanya untuk kita tidak beranjak dari tempat itu. Oleh sebab itu kita selalu berkata saat hidup kita diberkati itu semuanya karena Tuhan tanpa ada sedikitpun usaha kita, karena kita tidak punya lagi pilihan kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, semuanya diisi oleh Tuhan. Sehingga hati kita ditetapkan oleh Tuhan untuk tidak memilih yang lain, setiap kali kita ingin memilih yang lain Tuhan mempunyai cara untuk mengingatkan dan mengajar kita. Itulah yang terindah dihidup kita, yang terindah bukanlah hanya janji-Nya tetapi perjalanan setipa mutiara yang Tuhan berikan.

Kamis, 29 April 2021

MELAHIRKAN JANJI TUHAN (Part 1)

 

MELAHIRKAN JANJI TUHAN

(Part 1)


Ps Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

 

 



MELIHAT DAN MEMEGANG JANJI TUHAN

 

          Tuhan mempunyai cara untuk membuat Abraham melahirkan janji yaitu dengan cara yang sangat profetik dengan membawa Abraham keluar dari tendanya untuk melihat bintang-bintang di langit, yang bukan hanya jumlahnya yang banyak tetapi keturunan yang akan dia lahirkan bukan yang biasa tetapi BINTANG-BINTANG yang akan terus akan Abraham lihat setiap malamnya.

 

          Salah satu contoh dari melahirkan janji adalah ketika Tuhan berkata kepada bapak Joseph Hendrik Gomulya (JHG) untuk membangun sebuah hotel yang nantinya juga akan digunakan sebagai tempat ibadah tetapi kenyataannya saat itu uangnya tdk ada bahkan untuk ijin dan pondasinya saja uangnya tidak cukup tetapi beliau tetap memegang janji tersebut bahkan saat justru dirinya sedang memikirkan bagaimana membangun hotel tersebut, Tuhan memintanya untuk menabur dalam jumlah yang banyak beliau taat melakukannya dan ujungnya adalah Tuhan menyelesaikan semua pembangunan hotel tersebut mulai dari ijin sampai akhirnya hotel tersebut selesai dibangun.

 

          Tuhan mempunyai janji untuk setiap kita, yaitu saat Dia pertama kali memanggil kita. Tuhan mungkin berjanji kepadamu bahwa suatu saat nanti engkau akan menjadi penginjil yang berdiri dan berkotbah dihadapan ribuan orang walaupun kenyataannya saat itu engkau tidak pandai berbicara, minder dan gugup seperti Musa saat berbicara dihadapan banyak orang. Tetapi Tuhan selalu berkata untuk selalu melihat janji-Nya.

 

          Abraham adalah orang yang tekun melihat janji bahkan dalam keadaan fisiknya yang sudah semakin lemah, semakin merosot, tetapi kerohaniannya tidak ikutan menjadi lemah. Apabila engkau melahirkan sesuatu yang sangat besar maka diperlukan ketahanan secara rohani karena ada selang waktu sampai kemudian janji itu nantinya digenapi seturut dengan waktu Tuhan.

 

          Saat engkau melihat janji itu dimana Tuhan berjanji bahwa engkau akan menjadi Imamat yang rajani, Imamnya sudah jadi tetapi rajanya belum dan kemudian di hatimu berkata “kok janji itu rasanya lama sekali” segala usaha telah engkau lakukan tapi semuanya berakhir dengan kegagalan.

Di Makassar tempat dimana bapak Joseph Hendrik Gomulya berdomisili, beliau memiliki seorang sahabat yang hari ini memiliki 4 hotel, sebuah Mall yang dibangun tanpa pinjaman uang dari bank dan beberapa aset lainnya yang bernilai triliunan rupiah. Satu kali bapak Joseph Hendrik Gomulya berkata kepada sahabatnya ini bahwa hotel yang dimilikinya sangat cantik sekali. Sahabat beliau berkata bahwa hotel dan semua aset yang dimilikinya mulai dari detail desain sampai semuanya itu berdiri bukan karena kekuatan atau pun kepintarannya tetapi semuanya lahir dari janji Tuhan setelah beliau mengalami 13 kali kegagalan. Sahabatnya ini sejak kecil sudah sungguh-sungguh melayani Tuhan sekalipun mengalami keterbelakangan mental tetapi selalu sungguh-sungguh dengan Tuhan sejak dari masa mudanya karena beliau memegang janji Tuhan. Sejak masa mudanya beliau rajin melayani Tuhan, datang ke tempat ibadah lebih awal, melakukan pelayanan apapun yang diberikan kepadanya sekalipun pelayanan yang diberikan kepadanya tidak pernah dilihat orang (akibat keterbelakangan mental yang dialaminya saat kecil).

 

          Apabila engkau mengarahkan hatimu memegang janji Tuhan maka matamu akan tertuju kepada Yesus, bukan yang lain. Matamu akan melihat janji itu dan jangan pernah menukarnya. Kenapa sebagian besar orang, Yesus adalah yang luar biasa dihidupnya, Yesus menjadi utama dihidupnya tetapi ketika dia mulai ditawarkan sesuatu, melihat teman-temannya memimpin perusahaan yang besar dan mulai ditawarkan banyak hal dan kemudian menempatkan itu juga dalam hatinya, itu memang tidak salah tetapi yang salah adalah apabila engkau menempatkan itu menjadi menjadi yang nomor dua.

 

          Hati kita ini terkadang melenceng karena kita memilih ada yang kedua sehingga itu adalah celah dimana iblis akan dengan sangat mudah mengalihkan, membuat iblis dengan mudah membuat kita mengganti dan kita memilih jalan yang lain karena sudah lelah menunggu. Seperti Abraham yang kemudian mengambil Hagar menjadi istrinya agar memperoleh keturunan, tetapi Abraham kemudian belajar bahwa yang melahirkan janji bukan anak dari rahim Hagar tetapi anak yang lahir dari rahim Sarah yaitu Ishak.

 

Dari Ishak pun kita bisa belajar untuk melahirkan janji yaitu saat dia memberikan dirinya menjadi korban yang akan dipersembahkan buat Tuhan di gunung Moria, Ishak memberikan total hidupnya padahal dari kedua orang tuanya dia sudah mengetahui bahwa dirinya adalah anak perjanjian. Apa yang Ishak berikan adalah penyerahan total, saat Tuhan sudah memberikan janji, saat Tuhan sudah memberikan banyak hal adalah tidak mudah untuk memberikan total seluruh hidup kita untuk Tuhan. Ishak bahkan memberikan yang terbaik dari hidupnya yaitu nyawanya.

FIRMAN TUHAN ITU BENAR

 

FIRMAN TUHAN ITU BENAR



Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

(Mazmur 33:4-5 TB)
Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.

 




Firman Allah itu benar. Berbeda dengan janji-janji yang di taburkan manusia, yang setiap saat bisa berubah-ubah. Maka oleh kerena itu, daripada kita hidup berpegang kepada janji-janji manis orang; adalah lebih baik kita berpegang kepada janji-janji Allah. Karena Janji-Nya dalam setiap firman-Nya adalah Janji yang benar yang boleh di pegang, dan di percayai.

 

Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.

 

Semuanya berbicara tentang Tuhan, tentang firman-Nya, tentang perbuatan-Nya, mari bertumbuh  di dalam Gereja yang terus bersaksi akan Tuhan.

Firman-Nya itu bekerja dalam kehidupan kita, bekerja dalam apapun situasi yang sedang kita alami, tekunlah membaca Firman-Nya dan beribadah, karena firman Tuhan itu mengerjakan dalam hidup kita, firman-Nya itu yang menjaga hidup kita.

 

Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.

 

Tuhan senang kepada keadilan. Kalaulah kita sadar bahwa keadilan menjadi kesenangan Allah. Maka kita tidak perlu lagi kuatir, cemas atau takut dengan apa yang akan di lakukan manusia terhadap kita. Sekali pun kita diperlakukan dengan tidak adil “injustice, Allah pasti akan membela kita. Kemudian kita juga pasti akan senantiasa memperlakukan setiap urusan kita dengan orang lain dengan penuh keadilan dan kejujuran.



Amen, Tuhan Yesus Memberkati

 

Rabu, 28 April 2021

MEMUJI TUHAN SETIAP WAKTU

 

MEMUJI TUHAN SETIAP WAKTU



Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 33:1-3 TB)
Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!

 

          Bagaimana kita memuji Tuhan, mengapa kita harus memuji Tuhan?
Karena kita adalah orang benar, yang percaya dan yang berharap kepada Tuhan.
Apapun keadaan yang sedang kita alami dalam kehidupan apakah itu baik atau sedang tidak baik, kita tetap memuji Tuhan.

          Semua orang yang percaya harus memuji-muji Tuhan dengan segenap hati. Tuhan tidak menilai seberapa bagus suara kita, tetapi kesungguhan hati kita dalam memuji Tuhan. Pujian yang keluar dari hati, sekali pun suaranya kurang bagus, tidak menjadi masalah bagi Tuhan.

          Apakah saudara pernah memberikan pujian kepada orang-orang di sekitar anda? Biasanya saat kita memberikan pujian kepada mereka, pasti karena mereka telah melakukan kebaikan atau pun hal-hal yang hebat di dalam hidupnya. Namun, terkadang ada juga orang yang memberikan pujian kepada orang lain bukan karena orang lain benar-benar melakukan hal yang hebat; tetapi sekedar supaya dirinya mendapatkan keuntungan yang lebih. Nah, sekarang bagaimana dengan kita? Motivasi dari pujian yang kita berikan kepada orang lain merupakan gambaran secara nyata motivasi yang kita miliki ketika memuji Tuhan. Apakah kita memuji Tuhan karena kebaikan dan kesetiaan-Nya di dalam hidup kita atau ternyata kita memuji Tuhan agar Allah dapat mewujudkan keinginan kita? mari belajar dari Daud untuk sungguh-sungguh menaikkan pujian dan syukur hanya kepada Tuhan. Daud mengingatkan bahwa kita harus menaikkan pujian kepada Tuhan karena firman-Nya yang selalu memberikan kekuatan bagi kita dan juga karena kesetiaan Tuhan yang selalu ada memelihara dan menjaga kita setiap saat.

 

Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!

 

Artinya bahwa setiap melody dan nada dari alat musik yang dimainkan itu mempunyai arti, saat kita sedang dalam penderitaan dan kita tetap menaikkan ucapan syukur kepada Tuhan itu seperti bermain musik, Tuhan menikmati responmu karena hati kita mudah bersyukur dan ketika itu naik kepada Tuhan maka saat waktu-Nya tiba apapun yang engkau inginkan akan dijawab Tuhan.

          Tuhan menghendaki kita agar senantiasa memuji-muji Tuhan. Daud adalah orang yang mengerti benar betapa pentingnya pujian bagi Tuhan, di mana dalam pujian ada kuasa! Seorang penyembah dan pendoa suka bermazmur dan melahirkan kata-kata yang lahir dari hati kita untuk Tuhan. Sewaktu seseorang memuji, menyembah dan menyanyi bagi Tuhan dia juga sedang menyanyikan firman Tuhan, memberitakan firman Tuhan melalui nyanyian, atau mendengar pemberitaan firman Tuhan melalui nyanyian. Sewaktu kita memuji Tuhan dan nyanyian tersebut di dalamnya adalah prinsip firman Tuhan, maka di situ kita sedang berkotbah melalui pujian atau mazmur.

 

"Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!" 

 

          Ini seruan yang mengingatkan kita agar jangan pernah berhenti untuk memuji Tuhan lewat lagu-lagu yang baru. Apabila anda hanya boleh mendengar satu lagu saja sepanjang hidup anda, tidakkah itu akan sangat membosankan? Demikian pula Tuhan, musik datang dari kreativitas-Nya yang tak terbatas. Kita bisa mengetahui dari Alkitab bahwa musik bukan saja ada di bumi tetapi juga di surga. Teruslah menyanyi buat Tuhan dan terus "upgrade" diri, Mari terus nyanyikan lagu-lagu baru dan senangkan Tuhan di dalamnya.

 

 

Amen Tuhan Yesus Memberkati

HIDUPLAH DALAM KETULUSAN

 

HIDUPLAH DALAM KETULUSAN



Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya,  M.Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)




(Mazmur 26:1-3 TB)
Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

 

          Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang relatif, yang berarti sebagai makhluk yang berhubungan dengan orang lain. Tidak mungkin tidak kita berhubungan dengan hal lain, orang lain, urusan yang lain, perkara yang lain, kita bukanlah kebenaran itu sendiri. Kita perlu kebenaran Tuhan, kita perlu Tuhan, kita perlu kekudusan Tuhan, manusia tidak mungkin memutlakkan dirinya sendiri.. Kita mesti mengevaluasi diri kita dan mesti memikirkan akan hati kita dan hidup kita di hadapan Tuhan. Ada sebagian orang merasa bahwa dirinya benar berdasarkan ukuran kebenaran yang mereka buat sendiri. Sebagian lagi menganggap bahwa dirinya benar berdasarkan ukuran kebenaran dunia. Berdasarkan ukuran-ukuran tersebutlah mereka membela diri manakala dinyatakan bersalah, atau merasionalisasikan kesalahan-kesalahan yang merekar perbuat.

          Daud tidak demilian, Ia memohon keadilan kepada Tuhan karena ia yakin bahwa ia telah menjalani kehidupannya didalam kebenaran TUHAN, hidup dalam ketulusan, memiliki sikap percaya tanpa keraguan kepada TUHAN. Daud menaruh pengharapan sepenuhnya kepada kasih setia TUHAN. Sehingga Daud berani menyatakan: "Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku”.

          Kemudian bagaimana dengan kita? berarti yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita adalah hidup dalam ketulusan, apa pun yang kita lakukan, kita selalu terfokus atau mengarahkan kehidupan kita kepada Tuhan, sikap hati yang tulus kepada Tuhab, hanya memuliakan nama Tuhan. Mungkin dalam perjalanan kehidupan kita mengalami hal atau sesuatu yang sangat tidak kita inginkan dan berbagai tantangan dalam kehidupan tetapi saat hati kita tulus kepada Tuhan maka Tuhanlah yang akan membela kita, Tuhan akan selalu memberi kita hikmat untuk apa yang mesti kita lakukan, jadi tetaplah hidup dalam ketulusan.

Orang yang hidup dengan Ketulusan kepada Tuhan akan melakukan seperti ini :

 

1.       Percaya kepada Tuhan tanpa ada sedikit pun keraguan.

Keraguan muncul karena kurangnya rasa aman didalam batin yang tidak memiliki kemerdekaan, tidak ada kebebasan, ada penuduhan dalam diri sendiri, merasa tidak layak atau merasa hidup kita ini brengsek sehingga inilah yang membuat kita tidak bisa bertumbuh, merasa benar sendiri, dan membuat kita semakin terpuruk. Tetapi saat kita merasa tidak aman belajarlah untuk bertobat dan minta dipulihkan oleh Tuhan, belajar terima nasihat dan teguran. Saat kita sudah dipulihkan maka kita akan percaya sepenuhnya kepada Tuhan, mempercayakan hidup kita sepenuhnya kedalam tangan kasih-Nya tanpa ada sedikit ketakutan, kecemasan dan keraguan lagi.

 

Saat kita tidak sungguh-sungguh percaya pada kuasa TUHAN, akan mudah bagi kita untuk mencari pertolongan ataupun jawaban yang ditawarkan oleh Iblis dan dunia sehingga bukan kebaikan yang kita peroleh namun justru hal yang buruk yang terjadi dalam hidup kita.

 

2.       Harus menanamkan Firman didalam hidup kita dan percaya kepada Tuhan.

adalah Meneladani kehidupan Tuhan Yesus dengan melakukan setiap firman-Nya. Karena kasih-Nya, kebaikan hati-Nya, dan kebenaran-Nya adalah tujuan hidup kita.

3.       Sikap hati selalu terbuka dengan Tuhan.

Apabila hati kita tulus, saat kita dalam masalah atau ujian bukanlah masalah buat kita, kita akan tetap tulus melayani Tuhan. Mengapa? Karena kita mengetahui ada masanya bahwa kepercayaan kita, ketulusan kita, iman kita betul-betul di uji oleh Tuhan, dari emas yang berkarat menjadi emas yang berkilau.

4.       Selidiki batin dan hati kita.
Ketika kita menghadapi ketidakadilan selidiki batin dan hati kita, cepatlah bertobat apabila kita masih salah dihadapan Tuhan. Mintalah kepada Tuhan untuk batin kita diuji dan sentuh sehingga pemulihan terjadi. Kita juga perlu minta supaya Tuhan menyelidiki hati kita sehingga kita mempunyai hati nurani yang murni. Sehingga ketika Tuhan bicara melalui pasangan kita, anak-anak kita dan bahkan pembantu kita; kita bisa menerima dan menangkap teguran itu.

5.       Mata kita tertuju pada kasih setia Tuhan.
Daud adalah orang hidup bergaul karib dengan TUHAN, dalam perjalanan kehidupannya ada banyak pengalaman dimana ia melihat kasih setia TUHAN yang sangat nyata. Mata Daud tidak berfokus kepada raksasa permasalahan yang dihadapinya, tetapi ia fokus mengarahkan matanya pada kasih setia TUHAN yang telah dialami sepanjang kehidupannya. Inilah yang  memungkinkan bagi Daud untuk mengambil keputusan yang benar di saat-saat genting dalam kehidupannya. Saat kita fokus pada badai pergumulan hidup dan bukan pada pribadi Kristus dan kasih setia-Nya yang tersedia bagi kita, maka akan ada keputusan ‘bodoh’ yang kita ambil yang dapat menjerumuskan hidup kita.

 

6.       Hidup dalam kebenaran Tuhan, hidup dalam Firman. Itu tanda kita tulus kepada Tuhan.

Kebenaran Tuhan melalui setipa firman-Nya adalah pelita bagi setiap langkah kaki. Hanya ketika kebenaran TUHAN menjadi terang dalam setiap jalan hidup kita maka kita akan dimampukan hidup dalam ketulusan dan berkenan di hati Allah

Dalam kehidupan selalu ada tantangan dan ujian tetapi kasih, pembelaan dan pertolongan-Nya itu ada selalu ada buat orang-orang yang tulus di hadapan Tuhan. Saat kita tidak sungguh-sungguh percaya pada kuasa TUHAN, akan mudah bagi kita untuk berbalik dan mencari pertolongan ataupun jawaban yang ditawarkan oleh Iblis dan dunia.

 

 

Amen Tuhan Yesus Memberkati

 

 

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...