Selasa, 29 September 2020

KINGDOM LIFESTYLE (Budaya Kerajaan Allah/Budaya Kristus)

 KINGDOM LIFESTYLE

(Budaya Kerajaan Allah/Budaya Kristus)


Oleh Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

 



          Sebelum mengenal Tuhan, di dunia kita mengenal dan mempunyai berbagai macam budaya yang tanpa disadari itu masuk kedalam sendi kehidupan kita. Sehingga seringkali kita melihat banyak orang yang sudah mengenal Kristus tetapi masih melakukan budaya duniawi atau gaya hidupnya masih duniawi. Melalui tulisan ini kita akan mengulas bagaimana cara kerja budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Budaya Kristus itu masuk kedalam hidup kita. Sehingga orang lain akan melihat cara/budaya/ lifestyle hidup kita yang berbeda.

          Sebelum kita mengenal Kristus, sesungguhnya ada banyak budaya, cara atau gaya hidup (lifestyle) dunia yang masuk kedalam hidup kita di segala aspek. Saat kita mengenal Kristus, tidak secara otomatis atau tiba-tiba budaya, cara atau gaya hidup (lifestyle) itu berubah. Pembaharuan akal budi adalah budaya, cara atau gaya hidup (lifestyle) yang berubah dari duniawi menjadi budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Kristus dan orang lain kemudian akan melihat perubahan itu.

 

 

(Roma 12:2 TB)

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

  • 1)    Membedakan Manakah Kehendak Allah.

          Salah satu contoh budaya, cara atau gaya hidup (lifestyle) yang berubah adalah budaya untuk menghomati orang lain.

(Roma 12:10 TB)

“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.”

(Matius 5:44 TB)

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

 

          Inilah perbedaan budaya Kerajaan Allah/Kristus dengan budaya dunia. Dalam budaya Kerajaan Allah/Kristus kita mesti mengasihi orang lain termasuk musuh atau orang yang membenci kita karena dia juga adalah ciptaan Tuhan. bahkan firman Tuhan dengan jelas berkata bahwa kita juga mesti mendoakannya. Ini tentu sangat kontras dengan budaya, cara atau gaya hidup dunia yang berkata segala kejahatan itu harus dibalas lebih lagi atau dengan kata lain kejahatan yang dilakukannya harus dibalas dengan kejahatan yang lebih lagi sampai dia merasakan kejahatan yang dulu dibuatnya.

          Saat seseorang mengalami dan hidupnya diubahkan oleh firman Tuhan, sebelum budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Kristus menjadi budaya, cara atau gaya hidupnya (lifestyle), itu sesuatu yang harus dilakukan terus-menerus, hari demi hari bukan hanya sekali-kali atau hanya sekedar dimengerti. Jadi harus sampai pada titik dimana orang tersebut benar-benar menghidupinya terus-menerus atau menjadi budaya, cara atau gaya hidupnya (lifestyle). Kita belum bisa mengatakan seseorang menghidupi budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Kristus apabila hanya sebatas dimengerti. Contohnya: saat bertemu dengan orang yang membenci anda dan bahkan anda juga mungkin tidak menyukainya dan kemudian anda tidak menyapanya. Tetapi saat firman Tuhan diatas datang pada anda maka yang terjadi adalah anda akan menyapanya bahkan memberkatinya dengan membelikannya makanan atau minuman. Hati anda tidak lagi terusik atau terganggu dan tidak lagi membencinya bahkan anda bisa mendoakannya.

          Jadi Pola pikir lama atau pola pikir duniawi mengatakan kejahatan seseorang harus dibalas dengan kejahatan 100 kali lipat atau lebih dari yang pernah dilakukannya, mata ganti mata. Tetapi sewaktu budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Kristus masuk dalam kehidupan seseorang melalui firman Tuhan maka orang tersebut akan mengerti apa kehendak Allah yaitu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sehingga sangat penting untuk kita selalu membaca firman-Nya untuk mengetahui dan mengenal apa yang menjadi kehendak-Nya.

 

  • 2)    Apa Yang Baik.

          Dahulu untuk mengetahui sesuatu yang baik itu melalui hati nurani, yang membuat secara manusia kita mengetahui mana yang baik dan mana yang jahat. Tetapi dalam pembaharuan akal budi, mana yang baik itu bukan lagi takaran hati nurani tetapi mana yang baik itu adalah menurut kehendak Allah atau menurut firman Tuhan sehingga seseorang akan mengetahui bahwa itu sesuatu yang baik. Contohnya adalah: Seseorang tidak akan bergaul dengan orang yang membencinya dan pasti memusuhinya, yang secara duniawi itu adalah hal yang baik. Seandainya orang itu memukulnya maka dia pasti akan membalasnya tetapo apabila seseorang berbuat baik kepadanya maka dia juga akan berbuat baik kepada orang itu.

          Saat seseorang mengerti akan firman Tuhan maka hati nuraninya yang lama berganti dengan hati nurani yang telah dibaharui dengan Roh Tuhan yang sudah ditanam dengan firman Tuhan. Jadi patokan apa yang baik menurut firman Tuhan adalah apa yang benar bukan lagi baik menurut kita tetapi apa yang benar menurut firman Tuhan dan itu menjadi baik bagi kita.

 

  • 3)    Yang Berkenan Kepada Allah.

          Setelah firman Tuhan dimengerti, mengetahui sesuatu yang benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan, maka akan berkenan dihadapan Tuhan saat itu dilakukan. Contoh: seseorang membuat anda menjadi rugi tetapi anda memilih untuk mengampuninya dan suatu saat kemudian usaha orang tersebut hancur anda justru memilih untuk menolongnya. Saat anda melakukan itu, itulah yang berkenan dihadapan Tuhan karena saat anda berada di posisi untuk bisa membalasnya, anda justru memilih untuk menolongnya.

 

  • 4)    Dan Yang Sempurna.

          Yang sempurna adalah ketepatan, perubahan yang semakin sempurna hari demi hari, bertumbuh didalam kehendak Tuhan. Dalam roh kita, yang mungkin dulunya hanya berupa tindakan diluar tetapi sewaktu kita semakin disempurnakan maka sedikit saja hati kita merasa terganggu, mungkin kita belum membenci seseorang tetapi hati sudah mulai jengkel dan kehilangan damai sejahtera maka kita akan mengetahui bahwa kita telah berbuat dosa.

          Mengalami pembaharuan budi artinya hidup seseorang dibudayakan oleh firman Tuhan, prinsip Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga sudah turun ke bumi ini. Seperti Doa Tuhan Yesus “Jadilah kehendak-Mu di Bumi seperti di Sorga”. Yang membawa Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga terjadi di bumi ini adalah saat setiap kita melakukan dan menghidupi firman Tuhan, saat cara hidup setiap kita adalah budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Kristus sehingga saat itu bukan hanya keselamatan yang terjadi tetapi mengubah dunia ini menjadi atmosfir atau suasana Kerajaan Sorga yang dahulunya dikuasai oleh iblis, dosa dan maut kemudian berubah karena kita memberikan budaya Kerajaan Allah/Kerajaan Sorga/Kristus didunia ini.

 

(Filipi 2:5 TB)

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”

 

          Sewaktu kita menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus atau sewaktu pikiran dan perasaan Kristus yang memerintah atas hidup kita, itu sesuatu yang luar biasa karena kita menjadi berkat bagi banyak orang dan itu akan membuat kita progress, mengalami pertumbuhan dan pengenalan akan Tuhan yang indah.

          Pelayanan yang terindah adalah saat kita menjadi berkat bagi banyak orang. Mungkin kita tidak diuntungkan secara materi , mungkin kita tidak diuntungkan secara manusia kita tetapi kita merasakan sebuah sukacita ketika orang lain merasakan kasih dan berkat Tuhan.

Jadi dalam setiap pelayanan dan dalam segala aspek kehidupan kita, mari membuat budaya Kerajaan Allah/kerajaan Sorga/Kristus itu masuk kedalam hidup kita.

 

 

 

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

Jurnalis: Untung Bongga Karua.

 

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...