Senin, 27 Februari 2017

SAATNYA UNTUK MENYEBERANG

TravellerS Hotel Phinisi, Holy Glory Church (HGC)

(26/02/2017, Ibadah Raya Sore)

Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: “Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu.” Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.  Dan Tuhan berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau." (Yosua 3:6-7 TB)  

Momen untuk bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan adalah ketika ada “COVENANT ARK” Tabut perjanjian Tuhan, ada Kemuliaan, Kehadiran dan Kuasa Tuhan di tengah-tengah bangsa Israel. Ketika mungkin hari-hari ini anda sedang ingin membuat keputusan untuk melangkah, mungkin memulai suatu pelayanan atau dalam pekerjaan dan bisnis anda, ketika Tuhan berFirman itu adalah saat yang tepat untuk mulai menyeberang, bergerak dan melangkah untuk melihat kemuliaan Tuhan.

Hari-hari ini Tuhan sedang bekerja luar biasa di tengah-tengah kita dan di bangsa ini. Ini adalah waktu untuk setiap kita untuk mendoakan dan menduduki pulau demi pulau, kota demi kota bahkan sampai ke bangsa-bangsa. Ini adalah waktunya untuk setiap yang kita perkatakan, deklarasikan dan ucapkan sungguh-sungguh menjadi kenyataan dalam percepatan dari Tuhan. Sehingga untuk itu kita harus memperbesar kapasitas kita dengan melatih diri yang tujuannya untuk supaya ketika kita di berikan anugerah kita sudah memenuhi kualifikasi.

Ketika ada Perjanjian Tabut Tuhan, ada kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita dimana ada perintah dan Firman-Nya yang berkata untuk kita menyeberang dan menuai jiwa-jiwa. Setiap jiwa-jiwa dan gereja Tuhan di lawat dan di bangkitkan Tuhan.

Sebenarnya bangsa Israel saat itu sedang bersedih karena di tinggalkan Musa, bangsa Israel kehilangan seorang nabi, seorang pemimpin yang kharismatik yang membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir dan menggembara di padang gurun selama 40 tahun, seorang pemimpin yang membawa pembaharuan pada bangsa Israel dimana mereka menyaksikan penyertaan dan mujizat Tuhan dalam pimpinan Musa. Ketika Musa meninggal, timbul keraguan dalam diri mereka apakah mereka bisa menyeberangi Sungai Yordan. Tetapi di saat itulah Tuhan memberikan perjanjian-Nya “COVENANT ARK” untuk menyeberangi sungai Yordan itu.

Mari belajar untuk mulai memperbesar kapasitas dengan melatih diri untuk kita bisa mengerjakan segala sesuatu ketika berhadapan dengan orang-orang dunia. Kita harus menghasilkan kualitas pekerjaan atau usaha yang jauh lebih bagus dari yang pernah ada atau yang pernah di buat sebelumnya dan kita anak-anak Tuhan menjadi jawaban dalam menghadapi dan melewati setiap tantangan dan ketika kita menjadi jawaban bagi dunia, disitu akan ada Kemuliaan Tuhan. Mari mengupgrade diri kita, terus belajar, terus melatih tubuh, roh dan jiwa kita untuk pekerjaann kita mempunyai standar nilai yang tinggi sehingga Tuhan melihat dan menemukan kita memenuhi kualifikasi.

Ketika Tuhan berkata adalah saatnya untuk kita meyeberang itu bukan berarti bahwa itu adalah waktu untuk bermain-main dan santai. Di titik dimana bangsa Israel kehilangan pemimpin ada Perjanjian Tabut Tuhan yang Tuhan berikan dimana Tuhan memilih Yosua untuk memimpin mereka menyeberangi sungai Yordan. Di titik paling rendah dalam hidup anda ketika anda sedang bingung, takut dan ragu-ragu untuk apa yang anda harus buat, anda mempunyai Firman Tuhan, ada Perjanjian Tabut Tuhan yang akan menyertai. Tabut Tuhan ini adalah gambaran dari Yesus sendiri yang bersama-sama dengan kita.

Mari mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan dan melatih diri kita untuk di pimpin oleh Roh Kudus setiap hari dengan focus pada kelebihan-kelebihan yang Tuhan berikan atas hidup kita dengan mempertajam dan memperkuatnya. Apabila anda belum menemukan kelebihan-kelebihan yang Tuhan berikan dalam diri anda, berdoa dan bertanyalah kepada Tuhan dengan tuntunan Roh Kudus yang akan memberi tahukan dan menyingkapkannya kepada anda dan focus pada hal itu dan terus berlatih. Untuk pasangan suami-istri, saat ini bukan jamannya lagi buat para ibu untuk berkata cukup hanya suami yang bekerja, ibu-ibu sebagai istri harus lebih kuat dan multi talent dengan membantu, menolong suami dengan bekerja mendidik anak dan melatih diri dengan talenta apa yang anda punyai.

Bagaimana cara kita melatih dan mempersiapkan diri kita?

Apabila anda adalah orang-orang yang akan memasuki sebuah gelanggang pertandingan contohnya seorang atlet yang akan mengikuti sebuah event olahraga baik itu skala nasional, regional dan dunia pasti akan mempersiapkan dirinya dengan berlatih keras setiap hari untuk menjadi pemenang. Seperti itulah yang Tuhan inginkan untuk setiap kita juga berlatih setiap hari untuk suatu hari Tuhan berkata kepada setiap kita harus menjadi pemenang dengan terus berdoa dan fokus pada tujuan dan apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita.

Mari berlari dan berlomba bersama-sama dengan melatih diri kita untuk kualitas pekerjaan, bisnis dan pelayanan berjalan beriringan untuk menuai banyak jiwa-jiwa. Kita bisa mementor orang demi orang dan membangun orang yang berada di sekitar kita dan memenangkan kota untuk Kemuliaan Tuhan. Arti menyeberang adalah kita mempersiapkan diri kita dengan berlatih keras karena kita mengetahui ada kemuliaan Tuhan di depan kita.

Seorang yang selalu melatih dirinya kan selalu bergerak di luar kemampuan kemanusiannya. Seorang pelari akan melatih dirinya dengan menempatkan beban di belakangnya dan berlatih mengatur pola makannya sedemikian rupa untuk semua kemampuan terbaiknya bisa keluar. Ketika Tuhan sedang mempersiapkan Gereja-Nya, mempersiapkan setiap kita untuk menyeberang dimana Tuhan akan melimpahkan kekayaan bangsa untuk di berikan kepada kita, ketika dalam pekerjaan di kantor kita adalah orang-orang terbaik karena kita melatih diri kita untuk mempersiapkan diri suatu hari nanti kita akan menjadi pengusaha yang lebih besar dari tempat dimana kita bekerja sekarang. Sewaktu kita melatih diri kita dengan bekerja keras, dengan kekuatan ekstra dan dengan tuntunan Tuhan dalam ketepatan dengan bantuan Roh Kudus itu seperti kita sedang menyeberang.

"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!" (1 Korintus 9:24 TB)  

Dalam sebuah pertandingan seluruh peserta akan turut berlari tetapi hanya satu orang saja yang akan memenangkan pertandingan sehingga kita harus BERLARI BEGITU RUPA.  Untuk Tuhan mempercayakan kepada kita pulau demi pulau, kota demi kota dan tuaian jiwa-jiwa didalamnya maka kita harus melatih diri kita lebih keras dan lebih lagi dengan Tuhan. Ini adalah waktu dimana Tuhan sedang mempersiapkan Gereja-Nya untuk di berikan. Kerinduan Tuhan yang terbesar bagi Gereja-Nya tetapi harus dengan sikap yang mengerti bahwa kita sedang mengikuti pertandingan.

Sebagai anak-anak Tuhan kita harus menjadi teladan dalam setiap pekerjaan kita, apabila anda seorang pengusaha atau pebisnis anda harus mempunyai bisnis yang terbaik. Ketika orang lain mengalami krisis, bisnis dan usaha anda justru semakin di berkati karena anda telah melatih diri anda sedemikian rupa dan menjadi pemenang. Dari cara berlatih, berlomba, menyeberangi, menangkap dan cara anda di pimpin oleh Roh Kudus dengan memaksa diri anda di luar “Beyond Human” kemampuan manusia anda itu yang membuat Tuhan berkata anda akan memperolehnya karena anda terus bergantung dan bersandar kepada Tuhan.

Respon kita untuk mengubah paradigma, prilaku dan cara kita maka kita akan memperolehnya. Semua orang berlari dan menginginkan menjadi juara tetapi hanya ada satu orang yang akan menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah. Satu orang itu adalah setiap kita ketika kita berlari dan berlatih sedemikian rupa untuk memperoleh hadiah tersebut. Dari cara kita berlari dan melatih diri Tuhan mengetahui bahwa kita akan memperoleh hadiah tersebut, di saat kita sedang berlatih tanpa seorang pun yang melihat, tidak ada pemimpin dan pelatih yang melihat apakah kita tetap hidup dengan Firman Tuhan atau tidak, apakah kita tetap bersungguh-sungguh dengan Tuhan atau tidak dan di tengah-tengah ada godaan atau di tengah-tengah orang lain berkata untuk kita berhenti dan menyerah saja tetapi kita tetap memilih untuk taat dengan Tuhan karena kita mempunyai perjanjian dengan Tuhan, maka kita memperoleh hadiah tersebut.

Mari berlatih secara extreme seperti seorang atlet angkat besi yang berlatih untuk menjadi juara, dia setiap hari akan melatih ototnya untuk berdamai dengan beban yang berat, berdamai dengan keletihan dan kelelahannya. Di saat dirinya lelah dan letih di saat itu dia harus mengangkat beban yang berat untuk ototnya berdamai dengan berat beban yang harus diangkatnya. Orang yang akan memperoleh hadiah akan memaksakan dirinya hari demi hari berlatih untuk mengangkat beban yang berat itu.

“Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku." (Yehezkiel 3:17 TB) 

Menyeberang juga berarti berdoa syafaat dan terus berjaga-jaga karena waktu pertandingan dan masa akhir jaman sudah sangat dekat. Ini waktunya kita di dewasakan dan bukan lagi berbicara tentang diri kita tetapi inilah waktunya kita berjalan dalam kuasa Tuhan, pengenalan akan Tuhan untuk berlatih sampai kita dewasa.

"Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi." (Amos 3:7 TB)

Di akhir jaman Tuhan meningkatkan pewahyuan-Nya kepada orang-orang, kepada Hamba-hamba-Nya. Tuhan menyingkapkan pewahyuan itu untuk mempersiapkan Gereja dan Anak-anak-Nya sebelum segala sesuatu  terjadi. Roh kudus berbicara kepada setiap pribadi akan Rahasia-Nya dan ini adalah janji Tuhan. “Sungguh, Tuhan Allah tidak akan berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada Hamba-hamba-Nya, para nabi” jadi bahkan sebelum Tuhan memutuskan segala sesuatu, Dia akan berbicara terlebih dahulu kepada Hamba-hamba-Nya, para nabi. Mari menangkap hal ini dengan mempersiapkan diri kita untuk supaya Tuhan mendapatkan kita Anak-anak-Nya mempersiapkan segala sesuatu, segala talenta dan kemampuan yang Tuhan berikan dengan berlatih dan terus belajar dan mempunyai visi yang besar.

Gereja adalah tempat bagi kita Anak-anak Tuhan untuk melatih semua talenta dan kapasitas kita, tempat kita melatih semua yang terbaik harus keluar dari hidup kita untuk Tuhan memberikan hadiah tersebut. Ketika orang mengalami krisis sebenarnya sedang terjadi perpindahan uang ke suatu tempat, anda memilih yang mana tergantung respon anda dan cara anda beriman dan melatih diri anda dengan bekerja sampai kapasitas kita menjadi semakin besar dari cara kita bekerja untuk Tuhan mempercayakan kita hal yang besar. Sebagai Hamba-hamba Tuhan, Tuhan akan menemukan orang-orang yang di percayakan untuk lawatan Tuhan Karena hidup yang terus belajar, berlatih, berdoa, puasa dan taat melakukan perkataan Tuhan. Mari gunakan otot-otot rohani kita untuk memenangkan pertandingan dimana Tuhan mendapatkan kita mempunyai kualitas dan kualifijkasi yang Tuhan inginkan.

Amin…

 


Kamis, 23 Februari 2017

PROSES MEMILIKI TUJUAN

Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Hidup adalah proses pembentukan, perpaduan keadaan-keadaan yang harus kita lalui. Keberhasilan yang instant itu menipu dimana itu akan membuat anda berpikir bahwa prestasi datang tanpa biaya dan ketekunan. Hidup adalah sebuah proses, perpindahan dari keberadaan anda sekarang untuk mencapai keberadaan yang membuat anda harus bergerak atau pergi yang tidak akan bisa terjadi tanpa persiapan, perencanaan dan proses. Tujuan tidak dapat di capai tanpa proses, namun proses selalu harus dapat di pahami dalam konteks tujuan.

Selama proses berlangsung, visi harus di pertajam, tujuan harus di murnikan dan karakter di kembangkan. Persiapan adalah bagian dari proses, Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk pergi ke tempat yang belum pernah kita diami sebelumnya, tetapi kita tidak bisa bertahan di tempat itu tanpa persiapan dan penyesuaian.

TUJUAN MENGIRIK

"Pasanglah telinga dan dengarkanlah suaraku; perhatikanlah dan dengarkanlah perkataanku!  Setiap harikah orang membajak, mencangkul dahalus.yisir tanahnya untuk menabur?  Bukankah setelah meratakan tanahnya, ia menyerakkan jintan hitam dan menebarkan jintan putih, menaruh gandum jawawut dan jelai kehitam-hitaman dan sekoi di pinggirnya?  Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya.  Sebab jintan hitam tidak diirik dengan eretan pengirik, dan roda gerobak tidak dipakai untuk menggiling jintan putih, tetapi jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya dengan galah, dan jintan putih dengan tongkat.  Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur."(Yesaya 28:23-28 TB) 

➡ Tempat pengiriman adalah tempat dimana benih di pisahkan dari sekam, yang murni dan tidak murni, yang asli dari buatan dan benih dari gulma.

➡ Proses pengirikan atau perontokan memiliki beberapa tujuan, hal ini tidak selalu merupakan hasil dari dosa, adalah sesuatu yang salah apabila kita berpikir bahwa setiap masalah yang datang dalam hidup kita adalah karena kita telah berbuat dosa.

BENIH DAN PENGIRIKAN

Allah berbicara tentang tiga jenis biji: Jintan hitam, jintan putih, dan gandum. Ketiganya berbeda, mereka akan di proses secara berbeda dengan tujuan yang unik. Dalam proses pengiriman, biji di lemparkan dilantai dengan sebuah alat yang digunakan untuk membersihkan sekamnya. Ini adalah proses dimana tujuannya untuk memisahkan benih karena di dalam benih itulah terletak kekayaannya.

❇ JINTAN HITAM : Merupakan rempah-rempah berbau harum. Orang-orang jaman dulu menggunakan benih Jintan Hitam dalam roti untuk memberikan aroma menyenangkan. Jintan Hitam ini di tumbuk dengan tongkat (Ibrani Mattah). Tongkat jenis ini adalah ranting, tidak perlu menggunakan banyak tenaga untuk membuka benih ini karena sangat halus.

❇ JINTAN PUTIH : Di kenal  karena rasanya. Ini adalah bumbu kedua paling populer setelah lada. Ini adalah bumbu utama makanan meksiko Dan india. Jintan Putih ditumbuk dengan batang (Ibrani Shabat). Batang yang digunakan untuk perontokan ber-ujung runcing. Jintan putih sedikit lebih keras, jadi harus di tumbuk dengan batang runcing untuk membuka benihnya.

❇ JAGUNG di kenal sebagai salah satu MAKANAN utama dimana terjemahan yang lebih baik adalah Gandum dan Jelai. Jagung adalah makanan utama pada masa lampau yang adalah simbol KELIMPAHAN DAN KEKAYAAN. jagung adalah yang paling sulit di rontokkan dari semuanya dan membutuhkan mesin penumbuk agar siap dipakai sesuai kebutuhan mesin penggirik seperti roda penggiling.

"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia." (Roma 8:17 TB)  

Penderitaan adalah sebuah proses yang memiliki tujuan, penderitaan hidup ini Akan menghasilkan AROMA, RASA, DAN MAKANAN dalam hidup kita.

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." (Matius 5:13 TB)  

Bagian yang menjadi daya tarik makanan adalah cita rasanya.

"Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa." (2 Korintus 2:15 TB) 

Wewangian juga memiliki tujuan yang serupa yaitu menjadi daya tari tertentu. Orang-orang tertarik kepada Yesus otoritas dalam Firman-Nya dan kuasa dalam Tindakan-Nya.

"Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;" (Ibrani 6:7 TB) 

Makanan terbaik di produksi dan di proses didapur kehidupan. Salah satu bahaya yang kita hadapi dalam hidup adalah ketika kita berfokus pada proses bukan pada tujuan.

"Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri." (2 Korintus 12:7 TB)  

"Duri dalam Daging", Paulus menyadari bahwa duri itu adalah bagian dari proses untuk mempertahankan kerendahan hatinya.

"Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan." (Roma 5:3-4 TB)

KESABARAN ADALAH KUNCI UNTUK BERTAHAN DALAM PROSES.

AMIN...

 


RAHASIA ORANG YANG DI KASIHI


Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Setelah Yesus turun dari bukit orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya." (Matius 8:1-3 TB) 

Selama pelayanan Tuhan Yesus dalam dunia ini, orang-orang tidak pernah menanyakan sumber dari kuasa Tuhan yang Tuhan Yesus tunjukkan baik pada saat Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, mencelikkan mata orang buta, mentahirkan tangan orang yang kena kusta, membangkitkan orang mati serta Kuasa Tuhan Yesus yang dapat mengubah air menjadi anggur dan kuasa-kuasa Tuhan Yesus yang lainnya.

"Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” (Matius 8:2 TB) 

Kenapa orang yang kena sakit kusta ini bertanya langsung kepada Yesus untuk Yesus mau mentahirkan sakit kustanya? Pertanyaan ini juga seringkali keluar dari mulut kita karena banyak orang Kristen zaman sekarang kehidupan mereka hampir sama seperti orang yang mengalami sakit kusta ini, bukan hanya penyakit secara jasmani tetapi juga dalam hal kerohaniaan mereka walaupun mereka telah lama menjadi Kristen (sejak lahir) dan usia mereka bisa di kategorikan sudah tua (30 – 70 tahun) tetapi dalam kenyataannya mereka masih saja mempertanyakan akan sumber dari kuasa Kesembuhan Tuhan Yesus, sehingga seringkali muncul pertanyaan apakah di saat  orang tersebut mengalami sakit penyakit, apakah Tuhan Yesus dapat menyembuhkannya?

"Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya." (Matius 8:3 TB)

Ini menyatakan kepada kita bahwa Yesus tidak sama dengan para ahli-ahli Taurat dan Imam-imam yang lainnya dimana mereka melarang orang kusta tersebut berada di dalam kota dan berjumpa dengan orang banyak karena menurut adat orang Yahudi apabila ada orang yang kena penyakit kusta, orang tersebut telah menerima suatu kutukan atas perbuatan-perbuatannya. Bagi Yesus itu bukanlah suatu masalah malah Yesus saat itu menjamah orang kusta tersebut dan berkata kepadanya: “AKU mau, jadilah engkau tahir”, ini berarti Yesus bukan saja menyembuhkan orang kusta itu dari penyakit kustanya dengan hanya menjamahnya tetapi Yesus juga telah menyembuhkan jiwa dari orang tersebut dengan cara orang itu melihat bahwa di dalam Yesus ia menerima BELAS KASIHAN dari Allah yang Maha Kuasa baik melalui kesembuhan secara fisik maupun secara jiwanya.

"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8 TB) 

Pribadi Yesus Kristus tidak pernah berubah sampai selama-lamanya bahkan Kasih-Nya pun tidak berubah, jadi patut lah kita bersyukur bahwa setiap kita mempunyai Allah di dalam Yesus yang luar biasa dimana Kuasa-Nya tidak pernah berubah.

"supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya," (Efesus 1:6-7 TB)

Kata dikarunikan-Nya dalam bahasa Yunani di pakai kata KARITO yang berarti sangat di sukai dan di cintai, dimana akar katanya adalah KARIS. Dalam terjemahan bahasa inggrisnya di pakai kata GRACE yang berarti anugerah / Kasih Karunia, Kasih Allah tidak akan membiarkan kita terpuruk dalam keadaan apapun juga.

Melalui Darah-Nya yang telah menebus setiap kita maka kita di lingkupi oleh Kuasa Darah-Nya menurut Kakayaan Kasih Karunia-Nya.

"Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Markus 1:10:11 TB) 

Kita bisa melihat bagaimana perkenanan Bapa kepada Yesus pada saat Yesus keluar dari dalam air saat memberi Diri-Nya di baptis. Ini pun juga terjadi dalam kehidupan setiap kita dimana saat kita memberi diri untuk percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita serta memberi diri untuk di Baptis di dalam pengakuan dari Bapa bahwa setiap kita adalah Anak-anak Allah, ini adalah status atau identitas kita yang sebenarnya.

"Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” (Matius 4:3 TB) 

Ini adalah suatu gambaran akan bagaimana Yesus setelah mendapatkan perkenanan dari Bapa saat keluar dari dalam air (Di Baptis oleh Yohanes pembaptis), maka saat itu pula Yesus mengalami pencobaan di padang gurun.

"Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (Markus 1:11 TB) 

Dalam Markus 1:11 ada pernyataan dari Bapa yaitu “Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi”, sedangkan dalam Matius 4:3 ada pernyataan dari iblis yang mencobai Yesus pada saat Yesus berada di padang gurun melakukan puasa “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Di satu sisi Bapa menyatakan kepada Yesus suatu pengakuan bahwa Yesus adalah Anak yang Bapa Kasihi sedangkan iblis pada saat mencobai Yesus di padang gurun menghilangkan kata “Anak yang Kukasihi” sehingga seakan-akan bahwa kita tidak menyadari perbuatan Bapa yang ajaib dalam kehidupan kita sehingga yang kita tahu adalah Bapa hanya mengasihi Anak-Nya Yesus saja.

"Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4 TB) 

Di sini kita dapat melihat bagaimana yang sebenarnya iblis mau tanamkan suatu pemahaman kepada kita mengenai suatu keadaan yang seakan-akan kita TIDAK PERCAYA AKAN PEMELIHARAAN SERTA BERKAT-BERKAT TUHAN, tetapi di sisi lain Yesus ingin menyatakan kepada kita bahwa kehidupan seorang manusia di dunia ini bukan hanya hidup dari roti saja (Perkara-perkara jasmani), tetapi kehidupan manusia di dunia ini di tentukan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Alllah, artinya bahwa kehidupan kita bukan hanya secara jasmaniah saja tetapi secara rohani pula kita hidup.

"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8 TB)  

Ini adalah gambaran bagaimana pekerjaan iblis hari-hari ini dimana iblis di gambarkan bagaikan singa yang sedang mencari orang-orang yang nantinya dapat di bawa masuk dalam perangkapnya sehingga orang-orang yang nantinya dapat di bawa masuk dalam perangkapnya sehingga orang-orang tersebut hidupnya binasa.

"Kemarahan raja adalah seperti raung singa muda, tetapi kebaikannya seperti embun yang turun ke atas rumput." (Amsal 19:12 TB) 

Yang dimaksud raja disini adalah iblis dimana iblis menanamkan dalam banyak pikiran orang percaya bahwa Tuhan marah kepada orang-orang percaya di saat mereka melakukan suatu kesalahan dan di saat orang-orang percaya berbuat baik maka Tuhan tidak marah kepada mereka. Sebenarnya apa pun yang kita lakukan di dalam dunia ini di saat kita hidup dalam Kasih Karunia Allah maka Tuhan tidak marah kepada kita dan sifat dari Tuhan bukan sebagai pemarah tetapi Tuhan adalah penyayang serta penuh kasih.

"Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.  Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan , yang mengasihani engkau." (Yesaya 54:9-10 TB) 

Ini merupakan janji/sumpah yang Allah nyatakan di zaman Nabi Nuh untuk tidak lagi mendatangkan air meliputi bumi dan janji yang sama pula di berikan kepada Sion serta kepada kita sebagai orang-orang percaya kepada-Nya.

"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." (Yohanes 19:30 TB) 

Di sini kita bisa melihat bagaimana Yesus pada saat Ia menunggu akhir hidup-Nya, Ia harus menerima anggur asam itu yang adalah gambaran dari segala kutuk, dosa, penderitaan dan sakit penyakit dengan penuh kerelaan dan kerendahan hati dan setelah Ia menerima semuanya itu lalu Yesus berkata “Sudah Selesai”. “Dan setelah itu Yesus menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya” dimana kata yang di pakai untuk kalimat Menundukkan Kepala-Nya adalah kata KLINO yang berarti Orang yang di Kasihi. Ada satu tokoh dalam Firman Tuhan yang mempunyai arti nama yang di Kasihi Tuhan dalam terjemahan bahasa ibrani, yaitu Daud.

"Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu. Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu."  (Kejadian 45:9-10 TB) 

Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, dimana Yusuf merupakan gambaran dari pada Yesus.

"Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu. Di sanalah aku memelihara engkau -- sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi -- supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau." (Kejadian 45:10-11 TB)  

Tanah gosyen artinya mendekat, artinya adalah bahwa tempat yang paling dekat adalah didalam Dia. Apapun  keadaan kita, di saat kita datang mendekat kepada-Nya, percayalah Tuhan pasti memelihara hidup kita dan kemiskinan tidak melanda kita.

"Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu." (Filipi 4:9 TB) 

Apapun yang kita lakukan dalam dunia ini serta apapun yang kita pelajari mari lakukan semuanya itu dengan penuh sukacita dan terus berfokus kepada Bapa di sorga di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka Allah yang sebagai sumber Damai Sejahtera terus menyertai kita. Jadi untuk itu sebagai orang-orang percaya kepada Tuhan dan hidup dalam Kasih Karunia Tuhan maka kita haruslah menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang di kasihi Tuhan walau dalam keadaan apapun. Jadi mari kita bersyukur dan menjadikan Allah itu sebagai SUMBER DAMAI SEJAHTERA yang selalu menyertai kita.

Amin…

 


Rabu, 22 Februari 2017

YANG DI BERKATI VERSUS YANG TERKUTUK


Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Sebelumnya kita harus mengerti tentang Kasih Karunia atau kemurahan Tuhan, sesuatu yang sebenarnya tidak layak kita terima untuk bisa kita dinikmati saat ini. Kasih Karunia Tuhan itu bukan sesuatu yang murahan, ketika anda mengganggap itu sesuatu yang murahan itu seperti anda sedang menghina salib Kristus. Kasih Karunia adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya, sesuatu yang tidak bisa di beli dan di usahakan karena itu adalah pemberian "gift" dari Tuhan. Tuhan memberikan kepada kita Kasih Karunia-Nya, Kemurahan-Nya, Kebenarannya, Kebaikan-Nya dan semua manfaat serta berkat salib sebagai hadiah untuk di terima secara cuma-cuma. Ini semua bisa anda terima ketika anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi anda karena di kayu salinlah anda menemukan jaminan akan Kasih Karunia-Nya untuk memberkati anda.

Untuk bisa mempelajari Firman Tuhan secara mendalam, anda harus terlebih dahulu di bangun dalam kebenaran bahwa saat ini anda berada di bawah Perjanjian Baru Kasih Karunia karena setiap pewahyuan dari Firman Tuhan di bangun di atas  pewahyuan Yesus Kristus dan Karya-Nya yang sempurna.

"Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil." (Ibrani 5:13 TB) 

Ini berarti jika anda berdiri di atas kebenaran anda (Firman kebenaran) melalui Kristus maka anda bukan lagi bayi rohani. Begitu anda memiliki pewahyuan bahwa kebenaran anda tidak bergatung pada perbuatan anda sendiri yang benar tetapi kepada kepercayaan  anda yang benar kepada Yesus maka anda telah dewasa dan terampil dalam kebenaran.

Kita memiliki sesuatu yang tidak dapat di mengerti oleh dunia dimana kita tidak melakukan apa-apa. YESUS MELAKUKAN SEGALA SESUATU ATAS NAMA KITA DAN IA MEMBUAT KITA MEMENUHUI SYARAT  UNTUK SORGA DAN UNTUK SETIAP BERKAT KEBERHASILAN YANG BAIK bahkan ketika kita gagal, kita dapat memiliki harapan yang pasti bukan harapan hukuman yang menakutkan.

TERKUTUK ORANG YANG MENGANDALKAN MANUSIA

"Beginilah firman Tuhan : “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !  Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.  Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan , yang menaruh harapannya pada Tuhan !   Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."  (Yeremia 17:5-8 TB) 

Ketika seseorang “MENGANDALKAN MANUSIA” dan bukan Tuhan maka ia menjadi orang yang terkutuk. Mengandalkan manusia juga adalah orang yang menaruh kepercayaan akan perbuatan dan usahanya sendiri, yang memilih untuk bergantung kepada dirinya sendiri dan menolak anugerah Tuhan.

"Thus says the Lord : “Cursed is the man who trusts in man And makes flesh his strength, Whose heart departs from the Lord." (Yeremia 17:5 NKJV) 

Orang yang “mengandalkan kekuatannya sendiri” dalam ayat di atas di sebut dengan kata “daging” tetapi itu tidak selalu mengacu kepada tubuh jasmani dimana anda harus melihat konteks dari ayat ini. Dalam konteks ayat ini “daging” dapat di parafrasekan sebagai “USAHA SENDIRI”. Dengan kata lain ayat 5 diatas terjemahan bebasnya adalah “Terkutuk orang yang mengandalkan manusia dan menjadikan USAHA SENDIRI sebagai kekuatannya”.

"Berkat TUHAN lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22 TB) 

Pada dasarnya ada dua cara orang menjalani hidup ini, yang pertama adalah orang yang bergantung dan percaya sepenuhnya kepada kemurahan Tuhan, sementara yang lain bergantung kepada “USAHA SENDIRI”. Keberhasilan dari Tuhan lengkap, utuh, dan meresap ke dalam segala kehidupan roh, jiwa dan tubuh kita. Jangan habiskan seluruh kesehatan anda demi mengejar kekayaan, hanya untuk menghabiskan seluruh kekayaan anda untuk mendapatkan kembali kesehatan anda.

"Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk." (Yeremia 17:6 TB) 

Ayat ini menggambarkan orang yang terkutuk “IA TIDAK AKAN MENGALAMI (MELIHAT) DATANGNYA KEADAAN BAIK”. Ini adalah sesuatu yang luar biasa, keadaan yang baik datang sepanjang jalan orang terkutuk namun kenyataannya adalah “IA TIDAK DAPAT MELIHATNYA”. Mengapa mereka tidak dapat melihat ketika yang baik itu datang? Karena orang yang percaya akan usaha mereka sendiri TIDAK MEMILIKI KEMAMPUAN untuk melihat dan menerima berkat-berkat dari Tuhan, mereka hanya percaya pada “yang baik” yang berasal dari usaha mereka sendiri, sesuatu yang terkadang mereka bangga-banggakan. Sebaliknya orang yang hidup di bawah Kasih Karunia dan yang percaya akan kemurahan Tuhan akan terus bersyukur, memuji Tuhan dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus. Mereka akan berterima kasih dan menghargai orang-orang yang berada di sekitar mereka. “Orang yang hidup dibawah Kasih Karunia benar-benar dapat menikmati berkat-berkat di sekitar mereka karena mereka tahu bahwa berkat-berkat ini sebenarnya tidak layak mereka terima.”

GAMBARAN TENTANG ORANG YANG DI BERKATI

Dalam Yeremia 17 di atas tadi dikatakan orang yang dikutuk “akan seperti semak bulus di padang belantara”. Sungguh sebuah gambaran yang suram dari orang yang selalu percaya pada diri sendiri sama seperti semak kering, tampak tua, dan lelah.

"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yeremia 17:7-8 TB)  

Ketika anda bergantung dan percaya kepada Tuhan, anda juga akan seperti pohon ini. Yesus akan menyebabkan anda menjadi gambaran kekuatan yang kokoh, vitalitas dan keberhasilan yang baik. Lihatlah diri anda seperti pohon yang indah yang ditanam di tepi air dimana Firman Tuhan berkata ketika panas terik datang, tidak akan takut. Apakah anda melihat perbedaan penting antara orang yang di berkati dan orang yang terkutuk? Sementara orang terkutuk tidak dapat melihat yang baik ketika itu datang, orang yang di berkati tidak akan takut bahkan ketika panas terik datang.

"For he shall be as a tree planted by the waters, and that spreadeth out her roots by the river, and shall not see when heat cometh, but her leaf shall be green; and shall not be careful in the year of drought, neither shall cease from yielding fruit."  (Yeremia 17:8 KJV) 

Dalam terjemahan versi King James di atas dikatakan bahwa orang yang diberkati “TIDAK AKAN MELIHAT"  ketika panas datang”. Ini sesuatu yang menakjubkan, orang yang di berkati tidak merasakan dan menyadari akan panas terik tersebut tetapi justru akan terus kuat dan berkembang, akan selalu disegarkan sepanjang tahun untuk menikmati kesehatan Ilahi, awet muda, semangat dan dinamis.

"Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia." (Galatia 5:4 TB) 

Satu-satunya cara orang percaya dapat jatuh di bawah kutuk adalah ketika hidup di luar Kasih Karunia, begitu anda kembali mengandalkan usaha anda sendiri untuk di berkati, anda akan kembali ke sistem Hukum Taurat dan jauh kembali di bawah kutuk hokum taurat.

"Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.”  (Galatia 3:10 TB)  

Karena semua orang, yang hidup dari PEKERJAAN HUKUM TAURAT  berada di bawah kutuk maka disini sangat jelas bahwa bukan Tuhan yang mengutuk anda, Hukum Taurat itu sendiri yang mengutuk anda seperti tertulis “terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab Hukum Taurat”, Tidak ada seorang pun yang sanggup memenuhi standar yang sempurna dari Hukum Taurat.

"Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman.” Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu." (Galatia 3:11-14 TB)

Tidak SEORANG PUN di benarkan di hadapan Tuhan karena melakukan Hukum Taurat adalah jelas karena orang yang benar akan hidup oleh iman namun dasar Hukum Taurat bukanlah iman. Kristus telah menebus kita dari kutuk Hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, karena ada tertulis “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib”.

DEFENISI RAJA DAUD TENTANG ORANG YANG DI BERKATI

"Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:   “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;  berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.” (Roma 4:6-8 TB)

Definisi dosa dalam perjanjian baru berasal dari bahasa Yunani yaitu “HAMARTIA” yang secara harfiah berarti “kegagalan mencapai sasaran” atau “meleset dari sasaran” . terkadang orang-orang percaya masih akan meleset dari sasaran tetapi Tuhan tidak pernah memperhitungkan dosa anda kepada anda ketika anda meleset dari sasaran sehingga membuat anda tidak ingin pergi dan berbuat dosa lagi. Kemurahan-Nya mengubah dan memenuhi hati anda dengan Kasih dan syukur kepada-Nya karena anda mengetahui bahwa anda benar-benar selalu diampuni oleh Tuhan, anda berani selalu dan berlari kepada-Nya dengan membawa setiap kebutuhan anda kepada-Nya.

 Amin...


Selasa, 21 Februari 2017

KEBENARAN ALLAH DI DALAM KRISTUS



Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus." (Daniel 9:24 TB)  

Ini merupakan penglihatan yang Daniel lihat pada saat Daniel berbicara dalam doa. Ini tentang penglihatan kota Yerusalem yang akan di pulihkan dan di bangun kembali akan tetapi seorang raja akan memusnakan kota dan tempat kudus itu kembali yang terjadi pada zaman pemerintahan raja Darius, anak Ahasyweros dari keturunan orang media yang telah menjadi raja orang Kasdim.

"Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." (Roma 5:19 TB) 

Arti dari Firman Tuhan ini adalah bahwa oleh ketidaktaatan kepada perintah Tuhan maka manusia pertama yang Allah ciptakan (Adam dan Hawa) maka semua umat manusia pun jatuh kedalam dosa, tetapi oleh karena ketaatan satu orang yaitu Kristus yang tidak berdosa supaya setiap orang percaya kepada Kristus di selamatkan.

"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."  (2 Korintus 5:21 TB) 

Kristus yang tidak berdosa dijadikan dosa supaya di dalam Dia kita terus dan selalu di benarkan oleh Allah, Kristus yang tidak mengenal dosa di buat berdosa oleh karena perbuatan-perbuatan kita agar supaya kita selalu hidup dalam kebenaran, kita adalah kebenaran Allah di dalam Kristus Yesus.

"Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:17 TB) 

Kebenarannya adalah di saat satu orang berdosa , Adam dan Hawa di perjanjian lama maka rohaninya mengalami kematian oleh karena dosa akan tetapi di saat kita yang hidup di dalam karya penebusan melalui salib Kristus, maka orang tersebut bebas dari seluruh dosa-dosanya dan akan menerim kelimpahan GRACE (Kasih Karunia) dan anugerah kelimpahan akan melimpah dalam kehidupan orang tersebut. Inilah yang di sebut kemurahan yang tidak layak kita Terima, itulah yang Allah berikan kepada kita yang telah menerima dan percaya pada karya penebusan yang Yesus kerjakan di atas kayu salib.

Kita tidak memerlukan pewahyuan untuk mengetahui betapa berdosanya kita, tetapi kita memerlukan pewahyuan untuk mengetahui karya Kristus di kayu salib untuk menerima kebenaran karena dosa kita telah di ampuni Oleh-Nya sekali untuk Selama-lama-Nya. Jadi untuk itulah setiap kita sebagai umat Tuhan yang percaya kepada-Nya akan terus hidup di dalam kemurahan Allah yang sebenarnya tidak layak kita terima (Kasih Karunia), sehingga kehidupan kita selalu berkenan di Hadapan-Nya, agar nantinya apa saja yang kita lakukan menjadi berhasil bukan karena perbuatan kita tetapi oleh karena Kemurahan-Nya untuk memampukan kita melakukan segala apa yang kita kerjakan menjadi berhasil sehingga hanya Nama Tuhan yang di permuliakan melalui kehidupan kita.

Amin...


MENJADI AHLI WARIS DUNIA


Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:17 TB)

Melalui iman percaya kita kepada Yesus Kristus maka kuasa dan otoritas diberikan didalam hidup kita, tetapi apabila kita tidak mengalami kuasa itu dalam hidup kita maka secara langsung iblis telah merampas sesuatu yag seharusnya menjadi milik dan jatah kita.

Sesuai dengan ayat diatas yang menyatakan bahwa setiap kita sebagai orang percaya haruslah menerima kemurahan Tuhan dan Kasih Karunia yang melimpah yang adalah anugerah atau pemberiaan Allah melalui Yesus Kristus.

"Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman." (Roma 4:13 TB)

Ini merupakan suatu pernyataan kebenaran yang di sampaikan oleh Rasul Paulus Melalui janji Tuhan kepada Abraham, dimana Abraham mendapat suatu janji untuk mewarisi dunia bukan karena Hukum taurat tetapi oleh karena kebenaran berdasarkan iman Abraham. kitapun sebagai keturunan Abraham juga mendapatkan hak untuk menjadi bagian mewarisi dunia melalui kebenaran berdasarkan iman kita kepada Yesus Kristus.

Banyak orang percaya berpikir kegagalannya karena kurang berdoa, ini berarti kalau segala sesuatu terjadi dalam kehidupannya di lakukan dengan dengan perbuatan-perbuatannya tanpa mengandalkan kuasa dari Tuhan serta berfokus kepada Tuhan maka pastilah orang tersebut mengalami kegagalan bukan karena orang tersebut kurang berdoa. Ini yang menjadi bahan perenungan kita selaku orang percaya, ketika kita menerima suatu pemberitaan yang benar maka yang kita kerjakan adalah perbuatan yang benar tetapi apabila kita kita menerima pemberitaan yang salah maka yang kita kerjakan adalah perbuatan yang salah pula.

Jadi janji yang Tuhan berikan kepada setiap kita sebagai orang-orang percaya bukan berdasarkan perbuatan-perbuatan kita dalam melakukan hukun-hukum Taurat tetapi kebenaran berdasarkan iman. Berbicara tentang kekudusan adalah menyangkut hal percaya dengan benar, maka hidup kita pun pastilah benar dan untuk MEWARISI DUNIA maka yang harus kita lakukan adalah harus mempunyai cara dan gaya hidup dalam kebenaran yang berdasarkan iman.

"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan." (2 Petrus 1:5-9 TB) 

Melalui ayat ini Rasul Petrus ingin menjelaskan tentang bagaimana ciri-ciri kehidupan orang benar, tetapi pada ayat 9 Rasul Petrus ingin menyatakan bahwa barangsiapa yang tidak menyadari mendapatkan kehidupan sebagai orang-orang benar maka orang tersebut akan menjadi buta dan picik karena orang tersebut lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah di hapuskan, ini berarti Rasul Petrus ingin berkata bahwa banyak orang tidak dapat hidup dengan benar karena mereka melupakan satu hal bahwa dosa-dosa mereka telah di hapuskan melalui karya penyaliban Yesus Kristus.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara beroperasi kehidupan yang benar dalam pribadi setiap orang percaya? Setiap orang percaya harus hidup dalam kebenaran Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan dan Tuhan menginginkan kita menggunakan Iman kita untuk mempercayai bahwa kita adalah kebenaran Allah didalam Yesus Kristus didalam setiap masalah dan pergumulan hidup kita.

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33 TB)  

Ini berarti bahwa apa yang Yesus Kristus lakukakan pada diri setiap kita adalah suatu kebenaran yang sesungguhnya melalui pengorbanan serta kerelaan-Nya untuk menebus semua dosa-dosa umat manusia melalui kematian-Nya di atas kayu salib dan kita sebagai orang yang percaya kepada-Nya haruslah dipenuhi otoritas dimana otoritas sebagai orang percaya ada didalam setiap firman-Nya di Alkitab dan Tuhan Yesus pun menginginkan kita hidup dalam iman. Pertanyaanya sekarang, apa yang menjadi lawan daripada iman?

"Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorang pun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat." (Galatia 2:16 TB) 

Jadi yang menjadi lawan daripada iman adalah ketika kita bekerja atau melakukan sesuatu dengan mengandalkan serta berfokus pada perbuatan-perbuatan dari diri sendiri, tetapi yang Tuhan inginkan adalah  ketika kita bekerja atau melakukan sesuatu dengan iman dan terus berfokus kepada Tuhan Yesus Kristus.

"Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: “Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.” Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: “Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?”, yaitu: untuk membawa Yesus turun," (Roma 10:5-6 TB)  

Cara untuk mengoperasikan kebenaran iman itu adalah dengan mengucapkan suatu kebenaran yang sumber dan fokusnya kepada Yesus Kristus dan bukan berfokus kepada perbuatan-perbuatan kita.

"Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." (2 Korintus 4:13 TB)

Ini menyangkut hal untuk melakukan dan apabila kita mempunyai iman maka kita harus memperkatakan kebenaran itu.

"Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus." (Daniel 9:24 TB) 

Yang dimaksud mendatangkan keadilan yang kekal di sini adalah apa yang di lakukan oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk mengakhiri dosa-dosa kita dan Dia memberikan keadilan dan kebenaran yang kekal itu. Jadi sebagai umat Tuhan yang percaya kita haruslah mempunyai kesadaran yang penuh akan kebenaran dan pasti kita pun akan mengalami hidup di dalam berkat-berkat-Nya.

"Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba Tuhan dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 54:17 TB) 

Kebenaran yang kita terima dari Tuhan Yesus akan menghancurkan dan mematahkan segala segala senjata-senjata tempaan yang berupa tuduhan-tuduhan dan intimidasi yang di tujukan kepada kita oleh iblis semuanya tidak akan berhasil.

"Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu." (Roma 4:14 TB) 

Janji yang Tuhan berikan bukan berdasarkan hukum Taurat tetapi karena perbuatan oleh iman.

"Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran." (Roma 4:2-5 TB)

Ayat ini menyatakan bahwa jikalau Abraham di benarkan karena perbuatannya maka ia beroleh dasar untuk bermegah tetapi tidak dihadapan Allah, tetapi yang Abraham lakukan adalah “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”.

Dalam ayat 5 Rasul Paulus ingin menyatakan bahwa barangsiapa yang percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran sama seperti yang Daud katakan dalam ayat 6. Jadi mari kita mengimani bahwa kita ini adalah orang-orang yang menerima janji Tuhan kepada Abraham untuk MEWARISI DUNIA dan janji yang sama pula itu pun terjadi di dalam kehidupan kita saat ini sebagai penerima janji-janji Tuhan sebagai pewaris dunia ini dengan penuh iman serta terus berfokus kepada Tuhan Yesus Kristus.

Amin…


Senin, 20 Februari 2017

NILAI DI HADAPAN TUHAN

By Ps Joseph Hendrik Gomulya. (Doa Pagi, 28/12/2016)

"Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” (Lukas 21:1-4 TB)

Setiap kita mengenal Tuhan dalam kemaha kuasaan dan kekekalan-Nya yang tidak terbatas dan tidak ada batasan nilainya, Dia mulia dan kudus.

Bagaimanakah cara Tuhan menilai atau memberi nilai kepada kita?

Ketika membandingkan dengan nilai yang  manusia letakkan dan ketika itu dibawa kehadapan Tuhan maka semuanya tidak ada nilainya. Contoh ketika rumah yang sangat mewah, uang yang sangat banyak, pangkat yang tinggi ternyata dihadapan Tuhan ternyata itu tidak ada nilainya sama sekali.

Tuhan akan memberi nilai kepada kita sesuai dengan takaran atau nilai yang kita tetapkan sendiri atas diri kita. Maka sesuai dengan takaran itu Tuhan akan memberikan kepada kita. Seperti dengan apa yang janda miskin berikan dimana dirinya dinilai oleh Tuhan memberikan yang terbaik dari apa yang dia punya karena selama ini standar nilai terbaik yang  manusia tetapkan adalah melihat dari jumlah nominalnya. Tetapi dari pihak Tuhan menilai dari standar apa yang kita sendiri tetapkan.

 
Amin...


NO RAGI TAPI KEBENARAN


Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada Tuhan janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatu pun sebagai korban api-apian bagi Tuhan." (Imamat 2:11 TB) 

Ketika Ps Hendrik masih muda, beliau mendengar sebuah ilustrasi dari Mazmur 23 dimana di ilustrasikan bahwa terkadang seorang gembala harus mematahkan kaki domba yang biasa menyimpang untuk mengajar domba tersebut tidak menyimpang. Itu adalah pengajaran yang sangat keliru dimana konteks dari Mazmur 23 adalah bercerita tentang seorang gembala yang baik, masakan seorang gembala yang baik akan mematahkan kaki kita?

Ilustrasi ini tertancap dan tertanam dalam kehidupan Ps Hendrik selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan beliau memiliki rasa takut akan hukuman Allah ketika menyimpang dari-Nya dan ini membuat Ps Hendrik tidak berani datang kepada Tuhan. Lalu bagaimana kita dapat diubahkan ketika kita tidak datang kepada Tuhan.

Pengajaran yang keliru seperti apa isi dari Firman Allah inilah yang disebut sebagai " RAGI". Itulah sebabnya Tuhan Yesus memperingatkan Murid-murid-Nya tentang "RAGI" ini.

"Yesus berkata kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.” (Matius 16:6 TB)

Yang dimaksud "RAGI" orang Farisi adalah dokrin mereka yang mengajarkan paham LEGALISME, yang menghakimi dan mengutuk orang-orang gagal untuk menjaga hukum-hukum Allah. "RAGI" orang Sadiki dokrin mereka yang mengajarkan paham HUMANISME, yang mendiskreditkan tentang hal yang menyangkut supranatural tetapi mengajarkan bahwa segala sesuatu dapat dijelaskan dengan menggunakan penalaran atau ilmu pengetahuan.

Ketika Allah memerintahkan Umat-Nya dalam Imamat 2:11 , tidak ada sajian yang kita bawa kepada Tuhan dibuat dengan "RAGI", ini mengingatkan kita untuk menghargai Yesus, korban sajian kita di mezbah yang tidak boleh bercampur dengan ajaran Farisi dan Saduki.

Apa yang kita percaya tentang Yesus adalah penting karena Roh Kudus hanya memberi kesaksian untuk Kebenaran.

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." (Yohanes 16:13 TB)

Jadi Roh Kudus akan mengungkap keindahan Kristus dan kesempurnaan pekerjaan yang telah di Selesaikan-Nya untuk kita dengan membaca Firman-Nya dimana melalui Firman-Nya kita mengetahui bagaimana Kristus telah menebus kita dari segala kutukan dan membayarnya untuk kita menikmati semua berkat Tuhan melalui Pengorbanannya di kayu salib. Mari menyingkirkan segala "RAGI" apapun dalam kehidupan kita dengan selalu percaya akan Firman-Nya.

Percaya dalam hal ini adalah bisa kita nyatakan melalui iman kita kepada-Nya, contohnya di saat kita mengalami sakit dengan iman percaya kita Kepadanya kita dapat menyatakan bahwa kita sembuh, tidak sakit. Di saat kita sedang mengalami kekurangan maka dengan iman percaya kita Kepada-Nya maka Tuhan Yesus sanggup menyediakan apa yang kita butuhkan dengan berlimpah-limpah, tidak mengalami lagi yang namanya kekurangan. Dengan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus maka selamanya kita dibenarkan di dalam Kristus.

Ketika kita bisa menghidupi iman percaya kita Kepada-Nya serta mengakui kebenaran Allah yang sesungguhnya dalam Tuhan Yesus Kristis, maka Tuhan Yesus melalui pribadi Roh Kudus dalam Pengurapan-Nya akan dinyatakan dalam kehidupan kita sehingga kita dapat melihat terjadinya terobosan-terobosan supranatural yang akan kita dapatkan sesuai dengan yang kita butuhkan.

Melalui firman-Nya ini Tuhan ingin mengajak setiap kita untuk menjauhi ragi-ragi pengajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan (No Ragi), mari menerima kebenaran yang sesungguhnya dan mencintai kebenaran tersebut yang bersumber di dalam Kristus Tuhan dengan menghidupi serta menjadikan itu sebagai gaya hidup.

Amin...


Minggu, 19 Februari 2017

DI BERKATI - DI SUKAI - DI KASIHI

Ps. Joseph Hendrik Gomulya

"Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah" (Matius 27:51 TB) 

Tuhan memberikan kebaikan kepada kita menurut kebaikan-Nya bukan karena perbuatan-perbuatan kita. Peristiwa penyaliban telah membuat tabir Bait Allah terbelah menjadi dua bagian, yang berarti kita dapat berjumpa langsung dengan Tuhan. Di dalam perjanjian lama bangsa Israel bergantung hanya kepada Imam besar yang langsung menerima pesan Tuhan untuk kemudian di sampaikan kepada bangsa Israel, sangat banyak kebaikan-kebaikan yang Tuhan limpahkan kepada umat-Nya.

"Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." (Lukas 2:52 TB) 

Tuhan Yesus adalah perwakilan Allah untuk menyatakan kebaikan dan kemurahan Allah dalam hidup manusia, pertanyaannya sekarang bagaimana anda dan saya bisa mengakses kemurahan Tuhan dalam kehidupan? Dalam Roma 5:2 dikatakan “Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.” Jadi cara untuk mengakses kemurahan Tuhan dalam kehidupan adalah melalui Tuhan Yesus Kristus sebagai jalan masuk melalui IMAN setiap kita.

"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." (Efesus 1:3 TB) 

Kita menerima kasih karunia melalui Yesus Kristus, jadi bisa diumpamakan IMAN bagaikan Password untuk anda dan saya dimana nantinya kita bisa menikmati kebaikan dan kemurahan-Nya dimana jalan masuknya melalui IMAN sehingga kita bisa mengakses untuk berjalan dalam kasih karunia-Nya. Bagaimana kita mengetahui bahwa kita diberkati?

"Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya, kata-Nya: “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” (Ibrani 6:13-14 TB)

Allah berjanji kepada Abraham untuk Abraham menerima berkat yang berlimpah-limpah dimana janji yang sama Allah berikan kepada setiap kita, dan kita patut bersyukur oleh perbuatan Allah yang selalu menepati janji-janji-Nya. Janji Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus tidak pernah terlambat karena Allah telah bersumpah demi diri-Nya sendiri.

Bagaimana kita mengetahui kalau kita disukai oleh orang?

"supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." (Efesus 1:6 TB) 

Dalam Alkitab terjemahan yang lain dikatakan di terima dan di kasihi, apa yang kita terima dari Yesus? Adalah Tuhan Yesus bertindak atas nama anda dan saya, dimana Tuhan Yesus di salibkan atas nama setiap kita dimana seharusnya kita yang mesti tersalib bagi dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. Tuhan Yesus disalibkan atas nama kita sehingga kita menerima berkat keselamatan dan kehidupan kekal nantinya bersama-sama dengan-Nya, inilah alasan mengapa Tuhan Yesus rela di salibkan untuk supaya kita  di berkati, di sukai dan di kasihi. Tuhan Yesus akan menyukai kehidupan kita disaat kita menyenangkanhati-Nya dengan menuruti segala perintah dan firman-Nya sehingga nantinya kehidupan yang kekal itu menjadi bagian setiap kita. Ini berarti hidup setiap kita bukan berdasarkan perbuatan-perbuatan kita lagi sehingga kita tidak lagi hidup dalam intimidasi, penolakan dan tuduhan-tuduhan dari pihak musuh (iblis). Kemudian bagaimana Tuhan mencintai kita?

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16 TB) 

Kata begitu di ayat di atas menunjukkan kepada sesuatu yang melampaui suatu ukuran, artinya kita jangan melihat pribadi kita buruk tetapi mari kita melihat segala sesuatu dalam pribadi kita ini sebagai ciptaan yang mulia dimana gambar Allah ada didalam kita karena kita di ciptakan segambar dan serupa dengan-Nya. Tetapi iblis seringkali mengintimidasi dengan tuduhan-tuduhan melalui orang-orang di sekitar kita di saat mereka melihat kita melakukan hal yang buruk, maka seringkali kita mendengar orangAllahata ketika melakukan hal yang buruk maka Tuhan tidak mencintai kita tetapi di saat berbuat baik maka Tuhan akan berbuat baik kepada kita.

Sesuai dengan bacaan kita tadi dalam Yohanes 3:16 dimana di jelaskan bahwa bukti kasih Allah akan dunia ini adalah ketika Dia rela menyerahkan anak-Nya yang tunggal untuk di korbankan dengan mati di atas kayu salib. Di atas kayu salib telah terjadi pertukaran dimana seharusnya kita yang di hukum tetapi Yesus rela menggantikan posisi kita untuk menerima hukuman tersebut, menebus setiap dosa dan pelanggaran kita sehingga kita menerima keselamatan melalui karya penebusan tersebut. Melalui kasih dan Kemurahan-Nya lah kita menerima perkenanan Tuhan bukan segala usaha dan perbuatan-perbuatan kita.

"Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia." (Ester 2:15 TB) 

Ester adalah contoh seorang perempuan yang mempunyai kerendahan hati dimana ester berbeda dengan perempuan lainnya, dia hanya bergantung kepada kemurahan Tuhan bukan kepada kekayaan dan kemewahan di tempat pembendarahan harta raja Ahasyweros, dimana Ester hanya tunduk kepada anjuran daripada Henai seorang sida-sida saat itu. Sehingga ketika Ester menghadap raja Ahasyweros, saat itu juga raja berkenan kepada Ester sehingga raja Ahasyweros mengulurkan tongkat emas yang ada di tangannya kearah Ester dan Ester kemudian menyentuh ujung dari tongkat raja. Dari kisah Ester ini kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dimana ada satu tokoh yang Ester sangat patuhi dan tunduk kepada setiap anjuran-anjurannya, yaitu Hegai. Hegai disini adalah gambaran Roh Kudus, dimana Ester sangat patuh dan tunduk kepada Roh Kudus. Ester memiliki kerendahan hati yang sangat luar biasa yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita dimana sebagi orang percaya kita harus mempunyai kerendahan hati untuk bisa tunduk dan patuh kepada kuasa Roh Kudus yang ada didalam hidup kita sebagai penuntun dan penolong dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.

"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." (Ester 2:17 TB) 

Melalui Yesus Kristus semua tuntutan dari Hukum Taurat telah dipakukan di kayu salib, jadi patutlah kita bersyukur kepada Tuhan karena kita telah di bebaskan dari segala tuntutan-tuntutan dari Hukum Taurat yang mana dulunya ketika kita melakukan sesuatu perbuatan tidak sesuai dengan Hukum-Hukum Tuhan dalam Hukum Taurat maka kita di katakana berdosa dan tidak layak untuk masuk dan berjumpa dengan Tuhan.

"Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya." (Matius 10:30 TB) 

Tuhan sangat memperhatikan secara detail kehidupan kita dengan Kasih Karunia-Nya salah satunya adalah satu helai rambut kita yang terlepas, Tuhan pasti mengetahuinya karena itu semua dihitungnya, itu berarti kehidupan kita sangatlah diperhatikan oleh Bapa di Sorga , apapun yang menjadi kebutuhan kita pasti diberikan-Nya.

"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9 TB) 

Rasul paulus mengatakan bahwa disaat dia dalam keadaan lemah justru disitu kuasa Tuhan nyata dalam kehidupannya, sehingga Rasul Paulus dengan sikap radikal mengatakan bahwa ia bermegah dalam kelemahannya supaya kuasa Kristus yang luar biasa menaungi dan menguasai kehidupannya.

Jadi untuk mau DI BERKATI, DI SUKAI, dan DI KASIHI, maka kita haruslah selalu mengaktifkan IMAN sebagai PASSWORD kita kepada Tuhan Yesus agar kita dapat hidup di dalam Kasih dan kebaikan-kebaikan-Nya serta jangan mengandalkan kekuatan dan segala perbuatan-perbuatan baik kita, tetapi marilah kita hiduo di dalam Kasih Karunia Tuhan serta tunduk dan patuh kepada kuasa Roh Kudus yang menjadi penolong serta menjadi pelindung dan juga menjadi pribadi yang selalu mengajar dan menasehati kehidupan kita untuk kita lebih mencintai dan mengasihi Tuhan lebih dari apapun.

Amin…

  


Sabtu, 18 Februari 2017

YANG LEBIH MUDAH DIKATAKAN


Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita" (Kolose 2:13 TB) 

Firman Tuhan ini datang kepada setiap kita untuk menyatakan bahwa di saat kita berada dalam setiap pelanggaran-pelanggaran di masa lalu sehingga kehidupan ROHANI kita menjadi mati, akan tetapi di saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kasih Tuhan yang begitu besar itu membuat kita kembali menjadi hidup karena Dia selalu bersama-sama dengan kita, dilepaskan dan diampuni dari segala pelanggaran-pelanggaran kita.

"Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan.”  (Lukas 5:17-26 TB)  

Ini adalah cerita tentang orang lumpuh yang di sembuhkan oleh Tuhan Yesus yang disaksikan oleh beberapa orang Farisi dan ahli Taurat. Ketika Tuhan Yesus berkata dalam ayat 23 “Manakah lebih mudah, mengatakan Dosamu sudah diampuni, atau  mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?”

Apabila anda sedang mendoakan orang sakit dalam sebuah ibadah kesembuhan dimana ayat ini seperti sebuah pilihan yang mesti dijawab maka anda mungkin akan berkata bahwa “Dosamu sudah diampuni” ditambah dengan pernyataan Yesus  dalam ayat 24 dihadapan orang banyak bahwa di dunia ini “Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”. Tetapi di sisi lain Bapa di Sorga sangat berat untuk memberikan Putra-Nya yang tunggal untuk datang ke dunia ini untuk menebus dosa dan kesalahan manusia. Jadi dengan kata lain bahwa sebenarnya sangat  tidak mudah untuk anda dan saya berkata kepada orang yang sakit dalam sebuah ibadah kesembuhan bahwa “Dosamu sudah diampuni” karena bukan melalui sebuah pernyataan bahwa “Dosamu sudah diampuni” tetapi anda dan saya harus memiliki sebuah pengertian dengan selalu melihat dan mengingat pengorbanan Putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus diatas kayu salib. Ini berarti apabila anda dan saya belum menyadari atau belum mempunyai pengertian bahwa dosa anda dan saya telah diampuni oleh Bapa di Sorga melalui karya penebusan melalui pengorbanan Putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus di kayu salib maka sangat tidak mudah untuk mengatakan “Dosamu sudah diampuni”

"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32 TB) 

Oleh kasih-Nya yang begitu besar Bapa di Sorga rela menyerahkan Putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus untuk menebus dosa setiap umat manusia karena Bapa di Sorga mempunyai Mega Planning atau rencana yang besar untuk setiap kita menerima anugerah-Nya yang besar dimana anugerah itu bekerja didalam kehidupan anda dan saya. Di saat anda dan saya menerima anugerah dan perkenanan dari Tuhan maka segala berkat-berkat Tuhan itu menjadi bagian dalam kehidupan setiap kita karena jauh sebelumnya Tuhan Yesus telah terlebih dahulu menerima perkenanan dari Bapa-Nya di Sorga. Mari setiap kita menangkap isi Hati Tuhan untuk kita bisa berjalan seirama dengan-Nya.

Karya penebusan dan pengampunan melalui penyaliban Putra-Nya adalah karena Bapa tidak menyukai manusia selalu hidup didalam dosa sehingga Bapa merelakan Putra-Nya untuk menghapuskan segala dosa dan pelanggaran manusia. Jadi setiap anugerah dan kasih karunia yang anda dan saya terima itu berada dalam otoritas-Nya, hanya orang-orang yang belum mau menerima dan mendengarkan pemberitaan kasih karunia dan anugerah dari Tuhan yang akan hidup dalam perbuatan dosa. Jadi ketika kita menerima anugerah dan kasih karunia itu maka sangat penting untuk kita menghidupinya dengan menghargai akan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dengan tidak pernah lagi bermain-main dengan dosa.

"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,"  (1 Korintus 15:10 a TB)

Ini adalah pernyataan dari Rasul Paulus seorang pengkhotbah yang menyatakan kasih karunia Tuhan secara radikal ketika memberitakan injil. Rasul Paulus ingin menjelaskan kepada kita semua bahwa orang yang mampu menghidupi ketika kasih karunia Tuhan dalam kehidupannya maka orang itu akan mempunyai standar yang lebih tinggi dari orang-orang yang tidak menghidupi kasih karunia dalam kehidupannya.

Mari kita melihat salah satu contoh dari suatu perbandingan yang sangat jelas tentang prinsip hidup dalam otoritas Hukum Taurat dan prinsip hidup dalam otoritas Kasih Karunia. Dalam otoritas Hukum Taurat dikatakan  “JANGAN BERZINAH” dalam otoritas Kasih Karunia dikatakan bahwa memandang perempuan serta mengingininya itu sudah dianggap berzinah didalam hati  (Matius 5:28 TB).

Orang yang menghidupi Kasih Karunia dalam hidupnya itu bukan hanya melalui perkataan saja tetapi melalui buah-buah yang menghasilkan buah-buah Kasih Karunia dalam hidupnya, jadi orang yang hidup dalam Kasih Karunia Tuhan akan mempunyai suatu standar yang lebih tinggi untuk nantinya tidak melakukan lagi perbuatan-perbuatan dosa dalam hidupnya. Inilah yang Rasul Paulus lakukan dalam kehidupannya sebagai seorang Rasul yang selalu mengkhotbahkan tentang Kasih Karunia dan juga menghidupi Kasih Karunia tersebut dimana Rasul Paulus menyatakan dirinya BEKERJA LEBIH KERAS DAN LEBIH KERAS LAGI DALAM MENGIKUTI TUHAN SERTA MELAKUKAN PELAYANAN DAN PEKERJAANNYA UNTUK MELAYANI DAN MENGHIDUPI SETIAP KEBUTUHAN JEMAAT TUHAN YANG ALLAH PERCAYAKAN DI DALAM KEHIDUPANNYA SEBAGAI RASUL TUHAN. Jadi tanda bahwa anda dan saya telah menerima Kasih Karunia Tuhan adalah ketika anda dan saya tidak  lagi menyia-nyiakan Kasih Karunia itu lagi.

Mari kita terus membangun hubungan keintiman dengan Tuhan lebih lagi untuk menangkap kerinduan Hati-Nya, selalu  menghargai setiap anugerah dan Kasih Karunia-Nya, selalu meminta pewahyuan yang baru setiap hari melalui rhema yang kita dapatkan dari membaca Firman-Nya sehingga setiap perkataan rhema yang kita ucapkan dapat membangun dan menjadi berkat bagi jemaat Tuhan yang lainnya serta orang-orang yang berada di sekitar kita.

Amin…

 
 
 


MERUNTUHKAN BENTENG

Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Firman Tuhan ini mengajak setiap kita untuk merenungkan tentang pikiran-pikiran yang terkadang menghalangi langkah kita untuk melangkah yang didalam istilah Alkitab di sebut dengan “benteng-benteng yang harus bisa kita terobos dan runtuhkan dalam hidup kita.

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17 TB) 

Sangat banyak rencana Tuhan yang ingin dilakukan-Nya dalam hidup setiap kita bahkan jauh dari apa yang pernah kita minta, pikirkan dan bayangkan. Jadi Tuhan ingin setiap kita jangan cepat berpuas diri dengan apa yang pernah kita buat atau terus terpuruk dalam kubangan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Tuhan menginginkan setiap kita untuk mulai percaya akan hal-hal yang jauh lebih besar dan baik dan pemulihan akan segala kesalahan-kesalahan kita yang dulu. Apabila anda tidak berpikir bahwa segala impian-impian anda akan terwujud, maka akan terjadi seperti yang anda pikirkan atau apabila anda tidak berpikir bahwa sebenarnya Tuhan telah memberikan apa yang anda perlukan untuk bangkit dan menetapkan standar baru, maka itu tidak akan terjadi. Sumber dari masalah dan yang menjadi penghalangnya ada dalam pikiran anda yang disebut “benteng-benteng”.

"karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng." (2 Korintus 10:4 TB) 

Selalu memperkatakan hal-hal yang negative adalah cara yang keliru yang akan selalu memenjarakan kita dalam kekalahan sehingga sangat penting bagi setiap kita untuk selalu memikirkan pikiran-pikiran yang positif dan memperkatakannya tentang pengharapan, iman dan kemenangan. Mungkin seseorang telah melontarkan kata-kata negatif dalam kehidupan anda atau mungkin ada orang-orang yang level atau  status sosial dan  pendidikannya lebih dari anda mengatakan bahwa anda tidak akan pernah berhasil, maka tolak setiap perkataan negative dan kebohongan itu dan selalu memperkatakan yang positif karena apabila Tuhan dipihak anda, siapa yang akan berani melawan?

Hal yang lain jika anda tidak berhasil menerobos penghalang “benteng-benteng” tersebut maka anda seperti sedang mengambil resiko untuk bekerja dalam kesia-sian, anda akan selalu berputar-putar terus di tempat dan keadaan yang sama seperti lingkaran setan. Contoh yang paling ril adalah ketika Tuhan memerintahkan Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan selama empat ratus tahun di Mesir dan langsung menuju ke tanah perjanjian yang sebenarnya dapat ditempuh selama sebelas hari berjalan kaki, tetapi karena pikiran-pikiran yang negatif, sungut-sungut, ketegar tengkukan, ketidak taatan, dan kurangnya iman dari bangsa  Israel maka mereka memerlukan empat puluh tahun untuk sampai disana, mereka berputar-putar mengelilingi padang gurun dan gunung yang sama berkali-kali dan tidak membuat kemajuan.

“Tuhan , Allah kita, telah berfirman kepada kita di Horeb, demikian: Telah cukup lama kamu tinggal di gunung ini." (Ulangan 1:6 TB)

Perkataan Tuhan ini akhirnya menyentakkan dan menyadarkan mereka untuk keluar dari rasa berpuas diri dan saya menyakini Tuhan sedang mengatakan hal yang sama kepada setiap kita. Apabila anda telah berkubang terlalu lama di tempat yang sama dimana anda sedang berada saat ini, anda selalu berputar-putar dan melakukan hal-hal yang sama dengan cara yang sama tahun demi tahun di tempat yang sama dan mengharapkan segala sesuatu berubah. Maka hari ini adalah saat yang tepat untuk anda maju, melepaskan segala kepahitan, kepedihan, sakit hati atau kegagalan-kegagalan di masa lalu, ini adalah saatnya untuk peningkatan, promosi dan merasakan kemurahan Tuhan, ini adalah saatnya bagi anda untuk mempercayai hal-hal yang lebih besar dan lebih baik.

Amin...


PERJANJIAN CINTA (Dinamai yang berkenan kepada-Nya)

TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)

(12/02/2017, Ibadah Raya Sore)

Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

"Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri.  Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi “yang ditinggalkan suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “yang sunyi”, tetapi engkau akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku” dan negerimu “yang bersuami”, sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami. Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." (Yesaya 62:1-5 TB)

Kristus sedang memilih dan mempersiapkan setiap kita dan gereja-Nya menjadi mempelai-Nya, seperti dalam ayat 5 dikatakan “Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu”

“Tetapi engkau akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku”

Apabila kita mengerti yang namanya cinta akan Tuhan dimana kita yang menerima dan hidup dengan gelora cinta-Nya, Dia memilih setiap untuk menjadi mempelai-Nya, untuk merasakan dan menikmati cinta kasih-Nya. Orang yang di penuhi dengan cinta akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku”. Cinta-Nya membawa anda dan saya menerima perkenanan karena cinta-Nya yaitu Roh Allah sendiri yang menaruh cinta itu ketika bergerak dengan cinta atas setiap hal yang kita lakukan. Alasan mengapa iblis ingin mengambil cinta yang mula-mula itu dari gereja karena iblis mengetahui ketika orang melayani dengan cinta yang mula-mula akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku”. Pelayanan di gereja  hari-hari ini sudah kehilangan passion, tidak mengingini dan merindukan lagi perjumpaan dengan Tuhan karena gelora cinta itu sudah tidak ada. Ketika melakukan suatu pelayanan apapun itu pastikan kita berjumpa dan mengalami Tuhan dimana itu bisa di transfer dan berdampak bagi kota dan bangsa untuk sebuah kebangunan rohani.

1). “Engkau tidak akan disebut lagi “yang ditinggalkan suami”

Hari-hari kemarin mungkin anda merasa sendirian dan ditinggalkan, ada pergumulan dalam menjalani hari-hari itu, tidak ada pengharapan dan doa-doa yang belum terjawab. Tetapi hari ini Tuhan ingin mengubah itu untuk anda menjadi yang dinamai “yang berkenan kepada-Ku”. Kita mempunyai identitas atau panggilan kita yang baru yang melayani dengan passion atau gelora cinta, mengejar perkenanan-Nya. Ketika orang mendapatkan perkenanan-Nya semuanya bisa berubah apapun itu, bahkan suatu bangsa bisa berubah sesuka hati Tuhan.

"Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh." (Yesaya 62:1 TB)

Orang yang dinamai “yang berkenan kepada-Ku” adalah orang yang tidak dapat lagi berdiam diri, tidak bisa lagi tenang dan nyaman untuk dirinya sendiri tetapi hidupnya dicurahkan sepenuhnya memikirkan panggilan yang Tuhan berikan atas bangsa ini atas dirinya.

2). “Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri”

Ada banyak orang yang menginginkan dan mencari yang  tenang-tenang dan nyaman serta hidup buat dirinya saja. Tetapi orang yang dinamai “yang berkenan kepada-Ku” tidak akan pernah lagi tinggal tenang, akan lebih memikirkan jiwa-jiwa di kota dan bangsa ini, mengetahui betul panggilannya. Sejak Tuhan menaruh benih, sejak passion atau cinta yang mula-mula itu masuk hatinya berubah dan tidak lagi tenang. Orang-orang di sekelilingnya pasti akan bertanya-tanya, apa yang dicari? Seperti Abraham ketika mendapatkan panggilan Tuhan, dia memutuskan keluar dari Ur-Kasdim tempat dimana sebenarnya  dirinya sudah merasa tenang dan nyaman, tetapi Abraham harus keluar dari situ menuju tanah Kanaan yang adalah tanah perjanjian, berjalan sekalipun belum melihat, sekalipun jumlahnya masih sedikit, sekalipun itu sesuatu yang tidak mungkin untuk masuk dan menduduki tanah Kanaan yang didalamnya terdapat banyak bangsa bahkan sebenarnya Abraham tidak mengetahui arah menuju tanah perjanjian itu.

Apakah ketika hari ini anda menerima panggilan Tuhan, anda tidak lagi tinggal tenang? Banyak orang yang mencari ketenangan dari dunia padahal ketenangan yang sesungguhnya berada didalam panggilan Tuhan, tempat dimana sebenarnya kedagingan anda tidak bisa tenang, tetapi disini anda akan mengetahui ketenangan yang sesungguhnya yang tidak bisa ditukar dengan ketenangan semu yang ada didunia. Banyak orang berpikir ketika memiliki uang dan tabungan yang banyak maka akan merasa tenang, ketika anda memilih ini maka anda tidak akan berjalan berjalan dalam tujuan Ilahi. Mari berjalan bersama Tuhan walaupun itu akan membuat anda tidak tenang secara manusia tetapi karena anda berjalan bersama Tuhan maka yang didalam anda akan merasa tenang.

3). “sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya”

Orang yang diperkenan Tuhan tidak akan langsung begitu saja, keadaan dan kebenarannya kemudian tiba-tiba muncul. Ada proses waktu dimana kebenaran itu akan bersinar seperti cahaya, ada waktunya anda akan berjalan seperti sendirian dan tidak ada yang melihat tetapi anda tetap mau berjalan dan terus berjalan sampai cahaya atau kebenaran anda bersinar.

Sebuah mimpi yang besar terkadang tidak akan pernah bisa dipahami oleh pikiran, oleh sebab itu ketika Yesus lahir, Maria mengetahui persis bahwa dia mengandung rahasia Tuhan tetapi Maria tidak bisa meneriakkan itu karena orang banyak sampai kemudian kebenaran itu bersinar, itu membutuhkan waktu yang sangat panjang sampai Yesus di salibkan dan bangkit, disitulah kebenaran itu bersianar bahwa benar Dia adalah anak Allah yang kudus.

Seringkali setiap kita mencari perkenanan-Nya secara instant, tidak mau belajar berjalan dengan iman sehingga perkenanan itu tidak kita dapatkan karena hanya dengan iman orang dikenan oleh Tuhan. Tuhan ingin setiap kita berjalan dengan iman bersama seluruh keluarga kita sampai Tuhan melihat kebenaran, Firman dan janji itu yang adalah Yesus sendiri bersinar di hidup setiap kita. Apabila anda tidak mendidik dan melatih diri untuk menerima tekanan dan cepat menyerah maka kebenaran-Nya belum bisa bersinar di hidup anda. Ketika setiap hinaan, ejekan dan tekanan tidak membuat anda berteriak dan menyerah karena anda mengetahui dan mengimani bahwa kebenaran-Nya akan bersinar seperti cahaya maka itu akan terbit seperti matahari yang pasti terbit setelah malam, adakah setiap kita bisa menanti?

Ada banyak orang yang tidak mempunyai ketahanan dalam menanti dan percaya, di tengah jalan berhenti, menyerah dan angkat tangan karena tekanan yang berat, tidak ada pembelaan dan sepertinya tidak ada kebenaran padahal sebenarnya cahaya itu akan bersinar tinggal selangkah lagi. Sebenarnya di detik-detik terakhir tersebut iblis sedang mengeluarkan kekuatannya yang paling besar karena iblis mengetahui bahwa detik-detik berikutnya cahaya itu akan terbit dan bersinar. Dibalik detik atau titik tersulit dalam hidup anda, ada sebuah janji yang besar dimana anda akan masuk kedalam level dan awal yang baru yang Tuhan berikan. Bisakah Tuhan melihat iman anda dan saya bersinar?

4).  “dan keselamatannya menyala seperti suluh”

Keselamatan itu tidak bisa redup atau hanya setengah yang menyala, dimana suluh adalah gambaran api obor, gambaran dari pekerjaan Roh Allah. Orang yang dinamai “yang berkenan kepada-Ku”akan mengerti bahwa keselamatan itu bukan hanya untuk sesuatu yang nanti tetapi kata keselamatan disini artinya sehat, kuat, makmur, diberkati dan bersinar. Jadi apabila anda adalah orang yang diperkenan Tuhan, maka anda akan mempunyai suluh yang menyala.

Seperti dengan perumpamaan 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana dimana 5 gadis yang bijaksana pelitanya terus menyala karena mempunyai persediaan minyak. Keselamatan akan terus menyala  seperti suluh walaupun ditekan atau ingin di padamkan. Orang yang mengerti dan mempunyai passion serta mengetahui bahwa dirinya sebagai mempelai Tuhan maka api atau suluhnya tidak akan bisa padam karena api itu akan terus menyala, ada gelora didalam hatinya untuk memberkati dan menerangi orang-orang di sekelilingnya, tidak akan menjadi diam dan suam-suam. Apabila anda dinamai “yang berkenan kepada-Ku”  api anda tidak akan bisa padam dan keadaan tidak akan pernah bisa lagi mempengaruhi seperti Rasul Paulus yang mengetahui bagaimana dan apa itu namanya kekurangan, kelimpahan, penederitaan dan aniaya sehingga apinya tidak pernah bisa padam lagi.

Salah satu contoh yang membuat api itu menjadi suam-suam dan padam adalah kebiasaan bergosip atau  menceritakan hal-hal negative tentang orang lain. Ketika anda mengetahui bagaimana berdiam, maka api keselamatan itu akan terus menyala dan masuk ke level yang lebih dalam ke hati Tuhan.

5). “maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu”

Ketika anda dinamakan “Yang berkenan kepada-Ku” maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaran anda, dimana bukan anda yang memperlihatkan kebenaran itu tetapi bangsa-bangsa yang akan melihat itu. Kebenaran tidak perlu diperlihatkan apalagi dibela karena kebenaran adalah kebenaran yang selalu pasti bersinar.

6). “dan semua raja akan melihat kemuliaanmu”

Abraham adalah orang yang dibenarkan oleh Tuhan, menjadi bapa orang beriman sampai hari ini dan bangsa-bangsa melihat kebenaran itu. Abraham tidak akan pernah bisa sampai di titik itu apabila di tengah jalan dia angkat tangan, menyerah dan berkata bahwa usianya sudah sangat tua dan keadaannya semakin melemah, tetapi iman Abraham justru semakin kuat sehingga bangsa-bangsa melihat kebenaran firman yang hidup di hidup Abraham.
Semua raja-raja mempunyai kemuliaan tetapi kemuliaan yang ada pada raja-raja tidak pernah lebih besar daripada kemuliaan orang yang dinamai diperkenan Tuhan atas hidupnya seperti ketika Salomo diberikan hikmat yang begitu luar biasa dimana tidak satu pun raja di bumi yang memiliki hikmat dan kekayaan sepertinya.

“dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri”

Orang-orang akan menyebut anda dengan nama baru yang ditentukan oleh Tuhan sendiri. Apa arti dari sebuah nama yang baru? Nama adalah identitas dimana penamaan yang sebenarnya adalah seperti yang Tuhan tentukan. Ketika anda mempunyai anak dan hendak memberinya nama maka harus ditentukan oleh Tuhan dengan bertanya kepada-Nya. Jadi orang yang dinamai “yang berkenan kepada-Ku” diberi nama “diperkenan” karena berkata hidupnya ditentukan bukan lagi oleh dirinya tetapi oleh Tuhan sendiri.

7). “Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu”

Setiap pahlawan-pahlawan yang diperkenan Tuhan akan diberikan mahkota oleh Tuhan. Orang yang dinamai “yang berkenan kepada-Ku” tidak akan pernah mencari perkenanan manusia karena sangat banyak orang mencari perkenanan Tuhan tetapi disaat yang sama masih mencari perkenanan manusia (hidup ingin menyenangkan Tuhan dan juga ingin menyenangkan manusia). Firman Tuhan berkata orang yang mencari perkenanan manusia tidak layak untuk mendapatkan perkenanan Tuhan. Ini memang terkadang yang menjadi masalah karena kita hidup dengan manusia dan manusia lain disekitar kita belum mengerti tetapi itu adalah bagian Tuhan, bagian kita adalah berjalan dengan iman.

Setiap kali Tuhan berbicara tentang cinta dimana hidup setiap kita adalah karena cinta Tuhan dan sebenarnya ada banyak orang yang lebih layak, pantas dan sempurna untuk Tuhan pilih dan bukan kita. Tetapi sikap cinta kita kepada Tuhan adalah sumber dari perkenanan Tuhan, sumber dari hikmat-Nya dan sumber untuk api itu terus menyala. Ketika kemarin ada kegagalan, merasa tidak layak dan pantas untuk Tuhan pakai tetapi ketika hari ini Tuhan menghampiri dengan cinta-Nya karena Dia tidak pernah membuang kita anak-anak-Nya dan justru memberikan setiap kita cincin sebagai mempelai dan tunangan-Nya. Mungkin anda berkata bahwa anda seharusnya dibuang ke dalam neraka atau menjadi sampah tetapi Tuhan akan terus mencari dan mengejar anda karena ada PERJANJIAN CINTA dari Tuhan di hidup setiap kita.

Mari meminta untuk Tuhan mengikat setiap kita dengan cinta-Nya lagi yang menjamin setiap kita sampai di garis akhir dengan kuat.

Tindakan Prophetik: menggenakan cincin secara prophetik sebagai tunangan (perawan suci) dari Yesus Kristus.

Amin…

 

   


MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...