Selasa, 27 Februari 2018


Pelangi Indonesia Ministry (PIM)


TUHAN ADALAH PENEROBOSKU



Ps Joseph Hendrik Gomulya






Saat orang-orang dunia berkata bahwa segala yang ada di dunia ini tidak ada yang pasti, sebagai orang percaya saudara harus selalu mengingat bahwa saudara memiliki  firman Tuhan yang sangat pasti, yang tidak pernah tergoncangkan dan di batalkan oleh apa pun karena firman Tuhan itu YA dan AMIN yang mana adalah Tuhan Yesus sendiri. Dia adalah firman yang hidup yang berdiam didalam saudara sehingga firman Tuhan itu harus  hidup dan berkuasa didalam hidup saudara dimana setiap kali firman itu diucapkan maka percayalah apa yang Tuhan telah tetapkan atas hidup saudara pasti terjadi.


“Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka.”     (Mikha 2:13 TB)


Tuhan adalah penerobosku dimana penerobos dalam terjemahan kamus bahasa Indonesia sehari-hari diartikan seseorang yang mampu melakukan terobosan yang adalah Tuhan Yesus sendiri. Apabila saudara pernah mengalami kegagalan atau jalan buntu dimana sepertinya semua pintu/jalan keluar sudah tertutup padahal saudara sudah melakukan banyak cara untuk bisa keluar, itu semua adalah rancangan Tuhan agar supaya saudara mengalami Tuhan sebagai penerobos dalam hidup saudara. Jadi jangan pernah takut dan gentar ketika musuh menghalangi setiap langkah saudara karena Tuhan penerobos ada di dalam saudara sehingga saudara bisa melompat lebih tinggi menerobos setiap halangan tersebut.


Melalui kematian Tuhan Yesus diatas kayu salib menanggung setiap dosa, setiap keterbatasan dan setiap kelemahan saudara dimana Dia disalibkan atas nama saudara dan semua umat manusia agar supaya terobosan itu terus terjadi atas hidup saudara karena sebenarnya terobosan yang paling besar adalah saat Dia mengangkat, mengambil dan menyelamatkan saudara yang seharusnya berada di jurang maut dan binasa. Jadi kalau yang terbaik saja Tuhan sanggup berikan tidak mungkin yang lainnya tidak dilakukannya, penerobos yang sama itu ada didalam diri saudara yang sanggup menerobos setiap masalah saudara.


Ada 3 hal yang bisa saudara pelajari bagaimana untuk bisa mengalami terobosan Tuhan dalam hidup saudara terus-menerus :

1)                Ijinkan untuk saudara dipimpin oleh Tuhan.


“Penerobos akan maju di depan mereka”


Jadi cara agar saudara menjadi penerobos atau hidup saudara menjadi penerobos adalah dengan mengijinkan Tuhan memimpin saudara di depan. Terjemahan bebas dari New Living Translation (NLT) lebih jelas lagi menterjemahkannya, terjemahan ini (NLT) adalah salah satu terjemahan dalam bahasa inggris dari bahasa aslinya (Ibrani) karena bahasa ibrani itu sangat kaya, satu kata bisa mempunyai beberapa arti sehingga sangat perlu mempelajari beberapa terjemahan untuk mengambil sari atau inti apa yang Roh Kudus ingin sampaikan (terutama saat berkhobah menyampaikan pesan Tuhan).

Your leader will break out and lead you out of exile, out through the gates of the enemy cities, back to your own land. Your king will lead you; the LORD himself will guide you." (Mikha 2:13 NLT)

“Pemimpinmu akan keluar dan membawa saudara keluar dari pembuangan. Dia akan membawa saudara melewati gerbang kota penawan saudara kembali ke tanah saudara sendiri. Rajamu akan menuntun saudara, Tuhan sendiri akan membimbing saudara” (Mikha 2:13 NLT)(Terjemahan bebas)


Jadi mari ijinkan Tuhan sebagai penerobos memimpin karena sewaktu saudara mengijinkan Tuhan yang memimpin maka yang dilihat oleh musuh adalah Tuhan yang di depan saudara. Memang sepertinya saudara yang melakukan tetapi musuh sangat mengetahui bahwa yang memimpin saudara melakukan hal tersebut adalah Tuhan karena sebagai manusia kemampuan saudara terbatas. Mengijinkan hidup saudara untuk dipimpin oleh Tuhan itu bukan hal yang mudah, karena terkadang hati itu sangat susah untuk dipimpin, dalam pengembalaan, maukah saudara untuk selalu dipimpin oleh gembala di gereja dimana saudara digembalakan? dalam pemerintahan, maukah saudara untuk selalu dipimpin oleh pemerintah yang telah dipilih atau ditetapkan? dalam keluarga sebagai istri atau anak, maukah saudara untuk selalu dipimpin oleh ayah suami/ayah saudara? Itu adalah latihan untuk saudara memiliki bicara tentang diri saudara tetapi memiliki roh penurut. Mari mulai saat ini ijinkan dan biarkanlah Tuhan yang memegang kendali, memimpin keluarga, pekerjaan, usaha, pelayanan dan mengarahkan hidup saudara. Ada 2 dampak yang dialami oleh orang yang dipimpin oleh Tuhan.

                  I.                        Tuhan akan membawa keluar dari tempat pembuangan dimana ini berarti bahwa ditempat dimana saudara mengalami jalan buntu, gagal, tidak dianggap oleh orang dan terbuang atau dengan kata lain saat saudara berada di titik terendah atau lembah tempat pembuangan, saudara kemudian mengijinkan Tuhan yang memimpin maka Tuhan akan membawa saudara keluar dari tempat pembuangan, dari lembah air mata, dari segala masalah yang besar, dari kegagalanmu, kekecewaanmu. Memang terkadang orang harus dibawa untuk mengalami lembah atau tempat pembuangan itu agar supaya dirinya mau menyerah karena memang tidak mudah untuk orang dipimpin kalau dalam keadaan baik.

               II.                        Dampak yang kedua adalah Tuhan akan membawa saudara masuk melewati pintu gerbang. Ini berarti saudara mendapatkan bukan hanya sekedar keluar dari masalah tetapi saudara mengalami terobosan berkat Tuhan, terobosan penyertaan Tuhan melewati dan memasuki pintu gerbang yang dulunya saudara tidak masuki.


2)                Raja (Tuhan) menuntun saudara.


“Rajamu akan menuntun saudara”


          Alasan kenapa Tuhan memakai kata Raja bukan tanpa maksud karena pribadi Tuhan salah satunya adalah bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja. Jadi ketika Tuhan berbicara tentang raja, itu berbicara tentang otoritas Tuhan dimana Dia yang memegang otoritas atas hidup saudara (Raja yang menuntun).


          Kata menuntun adalah firman Tuhan yang menjadi terang bagi jalan setiap orang. Ketika Tuhan berbicara tentang Raja menuntun saudara, yang adalah penerobos itu. Dia bukan hanya membimbing saudara tetapi saudara mengijinkan-Nya bahwa ada otoritas Tuhan yang saudara harus percayai, otoritas kerajaan Allah yang tidak tergoncangkan, otoritas Raja diatas segala raja, otoritas pencipta langit dan bumi dan otoritas itu ada didalam saudara. Jadi otoritas itu adalah saudara mengijinkan-Nya menuntun saudara, miliki pengertian bahwa otoritas dan kuasa ada didalam diri saudara karena (Raja) Tuhan yang menuntun saudara.


          Ketika Raja atau otoritas itu menuntun saudara maka orang-orang akan melihat otorit as itu ketika saudara berbicara, melangkah dan bekerja. Orang akan melihat bahwa ada sesuatu, bahwa yang saudara lakukan itu bukan diri saudara karena melihat sesuatu yang berbeda karena ada otoritas yang melebihi apa pun di dunia ini karena saudara mengijinkan Tuhan menuntun setiap langkah saudara. Banyak orang kristen yang tidak mengerti berapa banyak otoritas dalam hidupnya sehingga kehilangan otoritas itu.


          Sejauh mana otoritas yang saudara miliki adalah sejauh mana firman Tuhan yang saudara baca dan mengerti. Jadi bacalah terus firman Tuhan karena dari sana timbul otoritasmu, firman Tuhan itu berkuasa sewaktu saudara menghidupi firman Tuhan tersebut melalui pengertian dan pewahyuan sehingga otoritasmu terus bertumbuh maka sejauh itu otoritas atas hidup saudara. Seperti ketika Lazarus sedang sakit keras sehingga Maria dan Marta meminta Tuhan Yesus untuk menyembuhkannya tetapi pada saat Tuhan Yesus sampai Lazarus sudah dikuburkan 3 hari. Ketika Maria dan Marta datang menghampiri Tuhan Yesus mereka berkata bahwa Lazarus telah mati tetapi yang Tuhan Yesus katakan kepada mereka bahwa Lazarus tidak mati tetapi hanya tidur. Maria dan Marta berkata kepada Tuhan Yesus  bahwa Lazarus telah mati karena pengertian yang mereka ketahui bahwa Tuhan Yesus adalah penyembuh segala orang-orang sakit dan tidak mengetahui bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang sanggup membangkitkan orang mati, ketika pengertian itu dibukakan maria tersungkur dan menangis.


          Sejauh mana pewahyuan firman Tuhan dibukakan dalam pikiran dan pengertian saudara maka sejauh itu saudara akan tiba dalam otoritas iman saudara. Jadi jangan pernah untuk jemu membaca firman Tuhan karena itu adalah buku kehidupan yang unlimited “tanpa batas”, yang menuntun hidup saudara, yang terus berbicara di setiap waktu dan keadaan dan yang mengubahkan hidup saudara.




3)                Tuhan membimbing saudara.


          Tadi dijelaskan bahwa cara untuk saudara dituntun oleh Tuhan adalah saudara harus bertanya kepada Tuhan, harus mengenal bahwa saudara  memiliki otoritas seperti Daud yang selalu bertanya kepada Tuhan untuk setiap hal dalam hidupnya. Bagaimana caranya mendengar suara Tuhan?


          Tuhan selalu berbicara kepada saudara karena Dia adalah Tuhan yang hidup, Dia berbicara sesuai dengan tingkat kerohanian saudara dengan cara memberikan damai sejahtera-Nya, mengingatkan saudara akan setiap firman-Nya berbicara kedalam roh saudara dengan mengingatkan firman yang telah saudara baca dengan bahasa yang sederhana bahkan untuk saudara yang mungkin tidak bisa membaca, apabila rajin mendengarkan firman Tuhan yang dibacakan dan itu masuk kedalam diri saudara sehingga ketika saudara mengalami masalah maka Tuhan akan mengingatkan firman Tuhan itu, Tuhan berbicara didalam hati dan iman saudara dibangkitkan. Kemudian apa bedanya dengan Tuhan membimbing?


          Tuhan membimbing artinya adalah saudara mau diajar dan dididik karena saudara adalah anak. Jadi mari minta Tuhan untuk membimbing hidup saudara dan mengajari saudara terus menerus. Sewaktu saudara mengalami yang namanya dipimpin oleh Tuhan, ijinkanlah Raja/Tuhan menuntun dan membimbing saudara maka saudara akan mengalami penerobos itu dalam hidup saudara.




Amen, Tuhan Yesus Memberkati…

Senin, 26 Februari 2018

MELIHAT YANG TIDAK TERLIHAT

Gereja Bahtera Injil Gibbor (GBIG) Holy Glory



Ps Joseph Hendrik Gomulya



“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4:18 TB)




Ayat ini adalah ayat yang sangat luar biasa dimana setiap orang diciptakan hidup dalam kekekalan dengan melihat yang tidak kelihatan karena kebanyakan orang hanya percaya ketika melihat yang kelihatan atau melihat kenyataan padahal iman itu hanya bekerja apabila saudara melihat yang tidak terlihat. Apabila saudara bisa menangkap ayat ini atau apabila segala sesuatu yang belum nyata sudah saudara tangkap didalam roh terlebih dahulu, maka itu akan menjadi kenyataan. Itu adalah sesuatu yang sangat baru yang sudah diberikan oleh Tuhan yang saudara tangkap didalam roh saudara dengan bantuan Roh Kudus yang ada didalam saudara.




Sebelum semua kemenangan, keberhasilan, kesuksesan dan kemakmuran itu terjadi, Tuhan sudah terlebih dahulu memberikannya didalam roh saudara. Apabila saudara berhasil melihat yang tidak terlihat dan menangkapnya kemudian mengucapkan atau memperkatakannya maka itu yang terjadi. Oleh sebab itu saat saudara lahir baru saat itu pun saudara sudah dibaharui karena Tuhan bekerja melalui roh saudara.
Contohnya: Sebuah kursi kayu dimana Tuhan tidak menciptakannya langsung tetapi Tuhan menciptakan pohon terlebih dahulu yang menjadi bahan baku utama dari kursi kayu tersebut. Orang yang menciptakan sebuah kursi yang mahal dan bagus, itu didapatkan dari menangkap gambar atau ide lalu menggambarnya kemudian membuatnya. Begitu pun dengan karya-karya inovatif lainnya yang diciptakan oleh manusia seperti sebuah meja yang ketika dilipat bisa menjadi tatanan (rak) bunga seperti tangga padahal sebenarnya adalah sebuah meja. Contoh lainnya adalah ketika orang mendesign sebuah ruangan yang sempit tetapi minimalis dimana semua perabot yang ada didalamnya  dibuat menjadi multifungsi seperti sofa yang bisa juga menjadi sebuah tempat tidur ketika sofa tersebut dilipat ke dinding.




          Dari semua contoh diatas, apakah Tuhan yang menciptakan semua itu? Tuhan menciptakan bahan bakunya kemudian ide-ide cemerlang itu ditangkap dari Tuhan dan menjadikannya. Semua janji Tuhan pun seperti itu dimana Tuhan pun bisa memberikan itu di dalam diri saudara dalam setiap usaha, pekerjaan, pelayanan dan dari kemenangan demi kemenangan yang saudara terima di dalam hidup saudara sewaktu saudara bisa menangkapnya di dalam roh saudara. Mari melihat yang terjadi pada diri Abraham.



“Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.” (Kejadian 17:5-6 TB)


            Firman Tuhan ini datang kepada Abraham di hari tuanya di saat dirinya berusia 99 tahun dan Tuhan berkata kepadanya bahwa dia adalah bapak segala bangsa. Tuhan harus merubah nama Abraham, merubah gambar yang Abraham lihat tentang dirinya bahwa dirinya adalah seorang yang gagal karena istrinya belum memberikannya anak sampai usia tuanya yang dalam istilah kedokteran disebut dengan menopause sehingga tidak memungkinkan lagi bisa melahirkan anak. Tuhan membawa Abraham melihat yang bukan kenyataan tetapi melihat apa yang dilihat oleh Tuhan atas hidupnya. Firman Tuhan dan janji-Nya sangat spesifik, jadi bagian saudara hanya menunggu perkataan Tuhan, percaya dan menangkapnya di dalam roh. BAGAIMANA CARA MENDENGAR TUHAN BERBICARA?


            Firman Tuhan berkata dalam Yohanes 10:27 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.” Jadi roh saudara bisa menangkap atau mendengar suara/perkataan Tuhan sekalipun begitu banyak suara-suara yang terdengar. Jadi sebagai domba saudara harus bisa mengenal suara gembala saudara, bisa menangkap perkataan atau bahasa Tuhan.


            Iman adalah bisa menangkap dan melihat yang tidak kelihatan, percaya sekali pun belum kelihatan. Saudara tidak membutuhkan iman apabila saudara hanya mau percaya pada sesuatu yang sudah menjadi kenyataan. Jadi mari memiliki iman yang percaya akan janji Tuhan, melihat yang tidak terlihat, melihat janji Tuhan, menangkap apa yang Tuhan berikan secara spesifik buat diri saudara seperti Abraham, janji yang sama bisa tuun atas hidup saudara.
Contoh: sebelumnya gereja ini beribadah di RM Ayam penyet pak Tjomot losari tetapi kemudian tempat itu menjadi sangat sempit sehingga setiap kali dibuat KKR tempatnya tidak cukup sehingga orang-orang harus duduk di tangga. Pada saat Ps Hendrik berdoa dan menyembah Tuhan, Tuhan tiba-tiba memberikan suatu gambaran kepada beliau untuk membangun hotel 12 lantai tetapi kenyataan yang terjadi pada saat itu adalah beliau dan istri tidak memiliki uang yang cukup untuk membangun itu, tetapi Tuhan berkata untuk menggambar desain hotel tersebut terlebih dahulu dan kemudian di doakan bersama-sama dengan jemaat. Ini sempat membuat Ps Hendrik sempat kuatir bagaimana seandainya itu tidak bisa di realisasikan, tetapi Tuhan berkata kepada beliau bahwa apabila Dia sudah berjanji maka itu pasti di tepati-Nya.




          Sewaktu saudara menangkap sesuatu dari Tuhan, mari setia dan percaya kepada janji-Nya. Sewaktu saudara sakit, jangan melihat kenyataan bahwa saudara sakit tetapi percayalah bahwa Tuhan adalah penyembuh buat saudara karena semua sakit penyakit sudah ditanggung-Nya. Serahkanlah semuanya di tangan Tuhan dan percaya pada janji yang telah diucapkan-Nya untuk menyembuhkan saudara.



“Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah.” (Roma 4:20 TB)


            Sewaktu saudara melihat yang tidak kelihatan, janganlah bimbang karena yang saudara tangkap bukan dari manusia tetapi dari Tuhan. Abraham ketika menangkap janji Tuhan, rohnya tidak menjadi bimbang sekalipun badannya lemah dan istrinya sudah menopause, malahan dia semakin di perkuat dalam imannya dan selalu memuliakan Tuhan.



“Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” (Kejadian 15:5 TB)


            Ini adalah pertama kali ketika Tuhan memberikan janji-Nya kepada Abraham saat berusia 75 tahun. Ini  adalah janji Tuhan yang sangat prophetic dimana Tuhan memberikan gambarannya langsung dengan menyuruh Abraham keluar dari tendanya untuk memudahkan Abraham mendapatkan gambaran apa yang Tuhan janjikan. Tuhan memberikan gambaran kepada Abraham bahwa keturunannya adalah bintang-bintang, jadi bukan hanya sekedar mempunyai anak yang banyak. Secara roh Abraham menangkap bahwa keturunannya akan menjadi bintang-bintang sekalipun usianya sudah tua. Mari melihat yang tidak kelihatan, apabila saudara ingin melihat masa depan saudara seperti apa bergaullah dengan Tuhan, dengan firman-Nya dan dengan Roh Kudus maka saudara bisa menangkap dari  dalam roh saudara apa yang Tuhan berikan. Setelah roh saudara menangkap apa yang Tuhan beri dan katakana, jangan hanya tinggal diam tetapi saudara harus bisa mengucapkan dan memperkatakannya. Setelah namanya dirubah Tuhan dari Abram menjadi Abraham yang artinya bapak bagi banyak bangsa, Abraham mengubah ucapannya. Jadi jangan lagi mengucapkan masa lalu saudara yang mungkin berisi segala kegagalan saudara tetapi ucapkanlah janji Tuhan untuk merubah semua yang dibelakang menjadi sesuai dengan apa yang Tuhan katakan. Mari berada di posisi seperti yang Tuhan janjikan, melihat yang tidak kelihatan itu maka saudara akan menjadi orang-orang yang lebih dari pemenang. Kemenangan dem kemenangan akan Tuhan berikan, kemakmuran demi kemakmuran, keberhasilan dan kesuksesan akan Tuhan berikan sewaktu saudara melihat yang tidak kelihatan.


“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” (Markus 11: 23 TB)


            Sewaktu saudara melihat gunung di depan saudara, perkatakanlah gunung itu, bicara kepada gunung itu karena gunung itu akan mendengar saudara berbicara dan gunung itu akan beranjak. Seperti air yang bisa mendengar perkataan Tuhan Yesus dan kemudian berubah menjadi anggur (perkawinan di Kana), ikan yang bisa mendengar perkataan yang Tuhan Yesus ucapkan dan ikan tersebut kemudian mengeluarkan 2 dirham uang koin dari mulutnya ketika dipancing, pohon ara yang tidak berbuah yang ketika Tuhan Yesus berkata pohon itu akan mati maka pohon ara itu pun mati, hal yang sama terjadi pada Musa ketika berbicara kepada batu dan batu itu mengeluarkan air. Jadi sesuatu akan terjadi sewaktu saudara berbicara ketika menangkap sesuatu yang dari Tuhan.
Contoh: apabila saudara mempunyai sebuah ladang atau kebun tetapi tidak ditaburi dengan benih atau bibit tetap akan tumbuh sesuatu tetapi tidak sesuai dengan apa yang saudara inginkan. Jadi apabila saudara tidak mengucapkan, sesuatu akan tetap terjadi tetapi kemungkinan yang terjadi adalah hal yang buruk. Jadi sewaktu anda menangkap sesuatu yang Tuhan inginkan, saudara harus berani dan dengan berani memperkatakannya kemudian saudara akan melihat bahwa benih itu akan tumbuh dalam hidup saudara.


          Ada seseorang yang sedang membutuhkan pekerjaan dimana dia berkata bahwa dirinya takut untuk berdoa seandainya doanya tidak terjadi, dia menjadi takut untuk meminta karena jangan sampai ketika dirinya meminta pekerjaan, itu tidak datang atau didapatkannya. Orang ini sudah memulai dengan pengertian yang salah, karena orang ini memulainya dengan kembimbangan. Jadi segala sesuatu jangan hanya saudara tangkap dari pengetahuan saudara saja karena apabila segala sesuatu ditangkap dengan pengetahuan dan keberadaan diri saudara saja melihat kenyataan bahwa saudara tidak mampu dengan segala kekurangan yang ada pada saudara.


          Perkataan saudara menciptakan masa depan saudara, perkataan saudara memberikan kehidupan dimana kehidupan saudara adalah wujud dari apa yang saudara perkatakan atau ucapkan. Jangan pernah mengucapkan yang negatif, hal yang sia-sia dan bodoh karena saudara sedang menciptakan bukan hanya yang baik saja tetapi yang buruk juga, tetapi apabila saudara dkiam saja anda sedang membuat yang baik menjadi buruk. Oleh sebab itu tanamlah benih yang baik atas kehidupan dan keluarga saudara, ucapkanlah hal itu karena kehidupan sedang diciptakan, masa depan sedang diciptakan dan kemenangan demi kemenangan sedang diberikan melalui ucapan saudara.


          Sewaktu saudara mengalami sesuatu, berdoa dan menyembahlah dengan berbahasa roh berbicara dengan Tuhan dan Tuhan akan berbicara didalam hati saudara dengan cara-Nya, menangkap pengertian yang Roh Kudus berikan dan  kemudian saudara ucapkan, inilah yang disebut dengan nubuatan. Sesuatu yang ditangkap dari Tuhan dan kemudian diucapkan itu seperti saudara sedang menciptakan kehidupan dan masa depan saudara.


KESIMPULAN :  Saudara tidak hidup dengan apa yang saudara lihat tetapi hidup dengan melihat apa yang saudara tidak lihat, melihat yang tidak terlihat. Saudara hidup dengan percaya, melihat setiap janji-Nya atas hidup saudara. Lihatlah janji-Nya atas keluarga, ekonomi atau masalah keuangan saudara, janganlah berputus asa karena saudara mempunyai Tuhan dan saudara mempunyai firman-Nya dalam hidup saudara. Mari lihat kehidupan dan masa depan saudara karena Tuhan sudah menyediakan yang terbaik atas hidup saudara.




Amen, Tuhan Yesus Memberkati…

Sabtu, 17 Februari 2018

BELAJAR DARI YEFTA



Gereja Bahtera Injil Gibbor (GBIG) Holy Glory.


Ps Joseph Hendrik Gomulya.






“Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain." Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia. Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel. Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob. Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon." Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?" Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead." Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?" Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu." Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.”                                                                                                                                                                                          (Hakim-hakim 11:1-11 TB)

          Mempunyai sikap atau berprilaku baik tidak cukup untuk hidup setiap kita dipakai oleh Tuhan. Ada banyak orang yang bersikap atau berprilaku baik tetapi hatinya tidak pernah bisa peka menangkap hati Tuhan. Oleh sebab itu sangat penting untuk tidak hanya sekedar melakukan atau berprilaku yang baik tetapi memiliki hati yang mau atau memiliki kerinduan untuk dipakai oleh Tuhan, hati yang terbuka kepada Roh Kudus untuk menangkap apa yang yang menjadi kerinduan Tuhan.

“Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.”                                                                         (Hakim-hakim 11:1 TB)


          Siapa sebenarnya Yefta ini? Yefta sebenarnya adalah contoh orang yang mau dipakai oleh Tuhan, orang yang sebenarnya mempunyai destiny yang besar. Firman Tuhan diatas menuliskan bahwa Yefta adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa sekalipun latar belakangnya tidak baik dimana dia dilahirkan dari rahim seorang perempuan sundal, ayahnya bernama Gilead. Yefta ini adalah gabungan dari 2 hal yaitu kebodohan dan kehormatan dan kita akan belajar lebih dalam tentang perjalanan hidup Yefta ini.


            Ada banyak orang yang ingin hidupnya dipakai oleh Tuhan tetapi hanya ingin dipakai oleh Tuhan sesekali saja, itu adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Bandingkan dengan orang yang hidupnya ingin terus-menerus dipakai oleh Tuhan dimana ada hidup yang harus dipersiapkan untuk memberikan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, tidak dikatakan bahwa hidup setiap orang harus sempurna tetapi kesadaran bahwa hanya dengan berada dekat Tuhan saja kita bisa kuat, di-sempurnakan dan semakin mengenal akan hati Tuhan sehingga dalam segala keterbatasan  kita akan mengalami hal yang tidak terbatas dari Tuhan. Untuk itulah diperlukan hidup yang selalu mau bergaul dengan satu pribadi yaitu ROH KUDUS yang adalah Roh Allah sendiri yang menjadi penolong buat setiap kita. Dengan siapa anda bergaul itu yang mengimpact hidup anda, jadi bergaullah selalu dengan ROH KUDUS sehingga ketika anda mengawali sesuatu dengan kuat maka anda akan mengakhirinya juga dengan kuat.


“Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.”                                                    (Pengkhotbah 10:1 TB)


            Mari belajar dari kisah Yefta ini bagaimana Yefta seharusnya bisa belajar dari perjalanan hidupnya untuk kemudian tidak mengalami kepahitan karena destiny yang Tuhan tetapkan atas hidup Yefta sebenarnya sangat besar tetapi sayangnya dia membiarkan hatinya dengan kebodohan untuk selalu pahit.


“Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain." Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob.”                                                                                                                            (Hakim-hakim 11:2-3a TB)


            Sewaktu tekanan atau masalah datang kedalam kehidupan anda janganlah pernah untuk lari dari keadaan tersebut karena sebuah karakter lahir ketika anda tetap berdiri dan menghadapi setiap tekanan atau masalah  dan meminta Tuhan mengubah hidup anda, sayangnya Yefta memilih hal yang berbeda, ia memilih untuk menempuh jalan pintas lari dari kenyataan meninggalkan Gilead dan keluarganya dengan segala kemarahan, sakit hati dan kepahitan. Jangan pernah memutuskan untuk pergi dari destiny Tuhan atas hidup anda, jangan pernah memutuskan pergi dan menjauh dari panggilan Tuhan karena ketika anda memutuskan untuk tetap berada dalam panggilan Tuhan maka anda akan selalu berada dalam “covering” tudung kemurahan-Nya. Tuhan ingin setiap kita untuk belajar menghadapi setiap tantangan, tekanan dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.


Bagaimana menghadapi setiap tantangan tekanan dan masalah?


“Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.”                                                                                                                                                 (Mazmur 37:1-7 TB)


            Mari belajar pentingnya untuk menangkap panggilan Tuhan tetapi juga pentingnya untuk selalu berada dalam panggilan itu seperti Yefta yang sebenarnya destinynya sangat besar tetapi membuat hatinya menjadi pahit dengan lari dengan segala kekecewaan dan kemarahan dari keluarganya. Mari melihat apa yang kemudian terjadi pada diri Yefta.



“di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia.”                                                                                                                                                       (Hakim-hakim 11:3b TB)


            Sewaktu Yefta pergi dari panggilan Tuhan dengan segala kemarahan kekecewaan dan kepahitan firman Tuhan mengatakan Yefta berkumpul dengan petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia. Sewaktu anda pergi meninggalkan Tuhan maka anda bisa berkumpul dengan orang-orang yang justru membuat anda semakin terjerumus, bergaul dengan orang yang salah, semakin kepahitan dan semakin menjauh dari Tuhan, semuanya itu adalah jerat dari iblis. Pilihlah seperti yang Daud lakukan dimana Daud selalu berkata untuk tetap percaya kepada Tuhan, sewaktu anda melihat keadaan yang belum berubah tetaplah berdoa dan percaya kepada Tuhan karena anda akan melihat keadaan itu berubah. Daud berkata bergembira dan tetaplah bersuka cita maka Tuhan akan memberikan apa yang diinginkan hatimu. Apa yang anda pilih atau tabur itu yang anda akan tuai, jadi perhatikanlah setiap langkah yang akan dipilih karena seringkali setiap kita berkata bahwa Tuhan pasti akan mengampuni setiap kita tetapi yang perlu selalu diingat setiap orang akan selalu menuai apa yang ditaburnya. Seperti kesalahan yang pernah Abraham lakukan ketika mengambil Hagar gundiknya menjadi istrinya, perjanjian Tuhan tetap ada dalam hidupnya tetapi ujungnya adalah masalah. Begitupun dengan Daud yang juga melakukan kesalahan ketika mengambil Batsyeba binti Eliam istri Uria yang membuatnya jatuh dalam perzinahan dimana ujungnya itu menjadi masalah.


            Pengampunan Tuhan jalan dalam hidup setiap kita sekali dan selamanya tetapi jangan pernah pernah dibodohi oleh iblis untuk terikat dengan dosa yang membuat anda semakin jatuh dan menjauh dari Tuhan dan ujungnya anda akan menuai itu. Kesalahan yang Abraham dan Daud lakukan itu ditulis untuk menjadi peringatan bagi setiap kita karena mereka pun menyesal telah melakukan kesalahan atau dosa itu. Mungkin ada banyak kebodohan yang anda telah lakukan sebelumnya dan menyesalinya, tetapi yang paling penting adalah pertobatan, yang Tuhan inginkan adalah agar anda berbalik karena Tuhan ingin anda berjalan dalam track yang Tuhan inginkan untuk anda menyelesaikan setiap destiny yang Tuhan telah tetapkan. Jangan pernah menjauh, tetaplah dekat dengan Tuhan.


“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”                                                                                                                                                                                                     (1 Korintus 15:33 TB)


            Keputusan yang Yefta ambil dengan pergi meninggalkan Gilead dan keluarganya, berlari menjauh dari panggilan Tuhan dengan segala kemarahan, kekecewaan dan kepahitan kemudian membuatnya bergaul dengan orang-orang yang justru pergaulannya buruk dan membuatnya semakin jatuh kedalam dosa. Dosa itu seperti ketika orang memilih untuk melakukan sesuatu tidak akan pernah merasa bahwa apa yang sebenarnya dilakukannya itu dosa sampai dirinya jatuh ke dalam dosa. Berbeda dengan orang yang memiliki atau yang hidup bergaul dengan Roh Kudus maka sebelum jatuh ke dalam dosa, maka Roh Kudus akan berbicara dan menjadi penolong. Roh Kudus adalah tiang atau penolong yang memampukan setiap kita, yang berbicara dan member setiap kita kuasa untuk hidup dalam roh dan tidak hidup didalam daging.


            Karakter itu sungguh sangat mahal harganya karena itu anda dan saya peroleh dari kematian Tuhan Yesus diatas kayu salib. Tuhan Yesus mentransfer hidup-Nya ke dalam hidup  anda sehingga anda bisa berjalan hari demi hari dalam firman-Nya. Karakter itu sangat penting dan Yefta mengabaikan hal ini. Iblis selalu senantiasa selalu memasang jerat tetapi apabila anda mempunyai karakter didalam Tuhan dimana anda tetap tinggal dan percaya kepada Tuhan maka itu akan membentuk karakter anda karena anda menantikan sampai Tuhan menjawab, sampai Tuhan menolong, dan sampai Tuhan menyatakan diri-Nya buat hidup anda.


            Yefta ini sebenarnya mempunyai karakter pendiam dan minder, tetapi ketika dirinya memutuskan untuk pergi meninggalkan Gilead dan keluarganya, dia menjadi orang yang pemarah, suka protes dan sangat membenci keluarganya sedemikian rupa.



“Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.”                                                                                                                                                               (Amsal 22:24-25 TB)


            Jadi dengan siapa anda bergaul itu yang akan menempel atau mentrasfer dalam hidup anda. Apabila anda bergaul dengan seorang pemarah maka anda juga akan menjadi seorang pemarah, Firman Tuhan berkata hidup anda akan menjadi biasa dimana awalnya anda sangat membenci akan hal itu tetapi kemudian itu menjadi biasa. Semua hal bisa tertransfer dan dosa pun seperti itu, sehingga oleh sebab itu sangatlah penting untuk selalu menjaga pergaulan.

            “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik”


            Dengan siapa anda bergaul maka itu akan mentrasfer hidup anda. Anda ingin melihat kehidupan anak-anak anda seperti apa, lihatlah dengan siapa mereka bergaul? Hiduplah bergaul dengan Roh Kudus agar supaya Roh Kudus mentransfer pribadi-Nya dalam hidup anda.
Kesaksian:  Dalam sebuah pernikahan yang dihadiri oleh Ps hendrik seorang teman beliau menawarkan untuk minum sedikit whiskey, teman beliau berkata ini hanya sedikit jadi tidak apa-apa, tetapi beliau menolak itu karena dari sedikit bisa bertambah sedikit dan terus bertambah sampai kemudian seperti yang Firman Tuhan katakan itu kemudian menjadi biasa.

            Ketika iblis ingin menjerat itu tidak langsung sekaligus tetapi pelan-pelan, jadi janganlah bergaul dengan orang yang anda lihat pergaulannya salah atau jatuh kedalam dosa. Bergaul adalah orang yang memberikan banyak waktunya berbicara tukar pikiran dan jalan bersama-sama sehingga membuat anda menjadi biasa. Pergaulan anda haruslah menjadi pergaulan sesama saudara seiman yang membangun iman satu dengan yang lain dan membawa setiap kita semakin dekat dengan Tuhan.




“Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel. Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob. Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah kita berperang melawan bani Amon." Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak? Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang, kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala atas kami, atas seluruh penduduk Gilead." Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala atas kamu?" Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat seperti katamu itu.”                                                                                                                                         (Hakim-hakim 11:4-10 TB)


            Mari pastikan anda telah mempersiapkan diri ketika Tuhan ingin mempromosikan hidup anda dengan menerima tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan-Nya. Jangan memilih untuk hidup dalam kepahitan dan melewatkan waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan seperti yang Yefta lakukan dan ini bisa menjadi pelajaran bagi anda. Ketika orang-orang dari Gilead kemudian datang memanggilnya kembali tetapi karena hatinya kepahitan, marah dan kecewa dengan Tuhan, dia justru menolak panggilan itu. Tuhan sebenarnya ingin mempromosi Yefta, Tuhan memilihnya menjadi panglima perang tetapi jawaban Yefta justru penuh dengan kepahitan dan penolakan karena dia bergaul dengan orang-orang yang salah, orang-orang yang juga penuh dengan kepahitan dan kemarahan.


            Jawaban Yefta ini seperti kata Firman Tuhan dalam Pengkhotbah 10:1 tadi bahwa kepahitan itu seperti lalat yang mati dalam sebuah urapan Tuhan, kepahitan membuat urapan itu menjadi bau dan busuk sehingga anda tidak bisa melakukan pengurapan Tuhan. Ketika waktu promosi itu datang dalam hidup anda, sekali lagi pastikanlah anda adalah orang-orang yang siap untuk dipakai oleh Tuhan dengan selalu menjaga hati untuk tetap percaya kepada Tuhan.



“Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.”                                                                                                                                                                      (Kejadian 50:19-21 TB)


            Yusuf mengalami hal yang kurang lebih sama tetapi respon yang diberikan oleh Yusuf berbeda karena karakter yang Yusuf miliki memang berbeda dengan Yefta. Mental yang dimiliki oleh Yefta adalah dia selalu menempatkan dirinya sebagai seorang korban (Victim mental) yang dirasakan oleh Yefta adalah segala sesuatu yang terjadi atas dirinya  adalah sebagai korban dan inilah yang membuatnya jauh dari Tuhan dan membuatnya kepahitan. Berbeda dengan Yusuf, dia adalah orang yang selalu ingin memberikan penghiburan, dia mengerti dan percaya bahwa ada tujuan dan rencana Tuhan atas hidupnya.


Mari menempatkan hidup anda untuk selalu percaya dan jangan sebagai korban. Iblis selalu memanahkan dan membisikkan bahwa seakan-akan segala sesuatu yang terjadi, setiap kita adalah korban. Itu adalah siasat dari iblis untuk membuat anda menjadi lemah, kecewa, marah dan kemudian menjadi pahit. Mari memilih selalu berkata seperti Yusuf bahwa Tuhan pasti mempunyai maksud, tujuan untuk mereka-rekakan segala yang baik buat hidup anda dan untuk hidup menjadi berkat bagi satu bangsa, jadilah orang yang selalu percaya kepada Tuhan apa pun yang terjadi.


Tantangan, tekanan dan masalah yang dialami oleh Yusuf sebenarnya jauh lebih berat dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Yefta. Yusuf tidak hanya sekedar diusir bahkan awalnya sebenarnya dia hendak dibunuh oleh saudara-saydaranya tetapi kemudian akhirnya dijual menjadi budak di Mesir. Yusuf seharusnya mempunyai banyak alasan untuk kecewa tetapi yang luar biasa dari Yusuf adalah tidak sedikit pun dia kecewa karena hatinya selalu percaya pada rencana Tuhan. Ini berbeda dengan Yefta ketika promosi itu datang, dia menolak karena merasa bahwa dia adalah korban sehingga yang keluar dari hatinya adalah kepahitan.



“Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.”                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    (Hakim-hakim 11:11 TB)


Ketika membaca ayat diatas sekilas terlihat bahwa hidup Yefta telah berubah karena akhirnya dia mau ikut dengan para tua-tua Gilead kembali ke Gilead dan diangkat menjadi kepala dan panglima, ternyata tidak karena ketika menghadap kepada Tuhan yang Yefta hadapkan bukan kerinduan hatinya kepada Tuhan tetapi untuk masalahnya untuk ditolong dan dibela oleh Tuhan. Ini bisa menjadi pelajaran buat setiap kita bahwa ketika menghadap kepada Tuhan di hati setiap kita bukan hanya untuk mendapatkan jawaban atas setiap masalah kita, tetapi benar-benar yang setiap kita rindukan adalah pribadi Tuhan itu sendiri. Apabila setiap kali orang datang kepada Tuhan hanya untuk sebuah jawaban dari doa maka yang terjadi orang hanya terfokus hanya untuk menceritakan akan semua masalahnya padahal yang Tuhan inginkan adalah setiap kali anak-anak-Nya datang, ada korban yang dibawa di hati setiap anak-anak-Nya, yang datang hanya ingin berjumpa dan berbicara dari hati ke hati dengan-Nya sehingga hadirat-Nya menjadi kesukaan bagi setiap anak-anak-Nya. Doa dan Hadirat-Nya tidak lagi menjadi tempat untuk curhat bagi setiap masalah tetapi Hadirat-Nya menjadi tempat kesukaan, tempat dimana setiap kita bertemu dan berbicara hati ke hati dengan Tuhan, tempat dimana setiap kita bisa bergaul dan mengenal akan hati-Nya, tempat dimana Tuhan mentransfer kehidupan ilahi-Nya hari demi hari di hidup setiap kita.


Mari jadikan Hadirat-Nya menjadi tempat kesukaan setiap kita seperti tempat yang lebih dipilih oleh Maria dimana Tuhan Yesus berkata kepadanya bahwa tempat yang dipilih-Nya untuk selalu berada di kaki Tuhan adalah tempat yang terbaik yang tidak pernah bisa diambil orang lain daripadanya dimana Maria memilih duduk dan mendengarkan Tuhan, Maria memilih untuk bergaul dengan Tuhan sedangkan Marta sibuk dengan banyak hal dan melupakan tempat terbaik yaitu duduk dibawah kaki Tuhan. Jadi Hadirat Tuhan adalah tempat dimana hati anda dan hati Tuhan menyatu menjadi satu, tempat dimana anda mencurahkan atau menumpahkan isi hati anda dan anda juga mendengarkan apa isi hati Tuhan dan apa yang menjadi kerinduan-Nya atas hidup anda.



“Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”                                               (Kejadian 39:2 TB)


Yefta seharusnya bisa belajar dari kehidupan Yusuf dimana Firman Tuhan diatas berkata bahwa selalu ada hadirat dan penyertaan Tuhan atas hidup Yusuf karena Yusuf  selalu bergaul dengan Tuhan, dengan Roh Kudus. Setiap kali datang kepada Tuhan mari datang dengan hati tersungkur dengan kerinduan hanya untuk bertemu dengan Tuhan, berbicara dengan-Nya dari hati ke hati bukan dengan membawa segala perkara dan masalah. Ketika anda dipuaskan oleh Tuhan maka anda tidak akan menginginkan lagi yang lain, tidak ada lagi yang menarik buat hidup anda selain hadirat-Nya. Jadi mari ijinkanlah Tuhan untuk memuaskan hidup anda dan bukan yang lain, mari jadikan Tuhan sebagai sumber segalanya bagi hidup anda karena DIA adalah cinta terbesar yang tidak pernah berhenti mengasihi anda, gelora cinta-Nya seperti samudera yang terus bergulung-gulung dan bergemuru tidak pernah berhenti untuk hidup setiap kita, yang setiap kita nikmati dalam hadirat-Nya.


Hanya hadirat Tuhan yang bisa memuaskan setiap kita, tidak ada yang lain. Oleh sebab itu hidup kekristenan adalah bukan sebuah agama, hidup kekristenan bukan sebuah liturgi tetapi hidup kekristenan adalah hubungan pribadi setiap kita dengan Tuhan. Seberapa anda mengenal-Nya? Seberapa dekat anda mengenal-Nya? Seberapa hidup anda ditransfer oleh hidup-Nya? Maka anda akan masuk kedalam hidup Tuhan dan hidup Tuhan masuk kedalam hidup anda karena Tuhan Yesus telah membayar mahal untuk sebuah hubungan dengan nyawanya sendiri di atas kayu salib karena Tuhan mengetahui bahwa setiap kita (anda dan saya) tidak akan pernah bisa kuat tanpa sebuah hubungan yang kuat dengan-Nya, jadi mari puaskan hidup hanya dengan Tuhan, jadikan hadirat-Nya menjadi segalanya dalam hidup setiap kita.


Bagaimana caranya berbalik kepada Tuhan?



"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.”                                                                                                                      (Yoel 2:12-14 TB)


Berpuasa itu baik karena itu membuat anda berbalik kepada Tuhan dimana anda merendahkan diri dan fokus hanya kepada Tuhan dan tidak lagi memusingkan hal-hal yang lain. “Dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.” Ini adalah jeritan pertobatan dan penyesalan dengan membawa hati anda yang hancur kepada Tuhan, mengetahui bahwa yang anda dukakan atau sakiti adalah Tuhan, tetapi Tuhan tidak akan pernah menjauh karena itu adalah kerinduan-Nya yang terbesar ketika anak-anak-Nya berbalik dimana Dia akan selalu memeluk anda dengan kasih-Nya.



“Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.”                                                                                                                      (Hakim-hakim 11:29-31 TB)



Sewaktu datang kepada Tuhan, berikanlah korban sajian dan korban bakaran. Korban sajian adalah korban persiapan sedangkan korban bakaran berbicara tentang hubungan hati ke hati anda dengan Tuhan. Anda datang kepada Tuhan apa adanya diri anda atau anda datang seperti anak kecil yang polos dan jujur dan berbicara kepada-Nya dari hati ke hati untuk Tuhan pulihkan.


Tuhan sebenarnya tidak pernah meminta korban bakaran kepada Yefta karena Tuhan telah menjadi korban bakaran melalui kematian-Nya diatas kayu salib. Yang jadi masalah adalah karakter dari Yefta dimana Yefta sendiri bermasalah dengan saudara dan keluarganya. Diatas sudah dijelaskan bahwa karakter itu begitu penting, seandainya karakter Yefta siap maka ketika Tuhan ingin mencurahkan berkat-Nya, karakter Yefta untuk menerima itu sudah siap. Peninggian atau promosi dari Tuhan itu sangat berkaitan dengan karakter setiap kita, bukan Tuhan yang tidak siap untuk memberkati setiap kita tetapi karakter yang Tuhan dapati belum siap. Sewaktu karakter seseorang belum siap dan diberikan berkat maka yang terjadi adalah orang tersebut akan terhilang dan meninggalkan Tuhan. Sewaktu karakter setiap kita sudah siap maka Tuhan tidak akan berlama-lama untuk meninggikan, mempromosi memberkati dan mempercayakan banyak hal dalam hidup setiap kita. Karakter ini mempengaruhi kharisma dan berkat Tuhan didalam hidup setiap kita, jadi mari mempersiapkan karakter.



“Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”                                                                                       (2 Korintus 3:16-17 TB)


Sewaktu Roh Allah turun maka korban bakaran tidak diperlukan lagi karena ketika Roh Allah turun di situ ada kemerdekaan. Yefta sebenarnya terbiasa hidup dalam lingkungan yang penuh dengan kepahitan, kekecewaan dan kemarahan dan Yefta menganggap semua itu adalah hal yang biasa, yang tanpa dia sadari itu kemudian menjadi karakter dalam hidupnya. Seringkali setiap kita berkata bahwa hidup kita hancur karena perbuatan iblis, tetapi sebenarnya tanpa campur tangan iblis pun hidup seseorang bisa hancur yaitu sewaktu hidupnya jauh dari Tuhan. Inilah mengapa hidup setiap kita tidak akan pernah bisa kuat sedetik pun ketika jauh dari Tuhan, jadi sangat penting untuk selalu dekat dengan Tuhan karena hanya dekat Tuhan saja kita kuat.


Apabila membaca kisah Yefta selanjutnya di ayat 12 dimana ketika Yefta kembali, berperang dengan saudara-saudaranya dan ketika Yefta memenangkan itu yang muncul kemudian adalah kesombongan. Yefta begitu menyombongkan dirinya, tinggi hati dan merasa bahwa semua kemenangan atas bani Anom itu karena kepemimpinan dan usahanya.



“Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati. Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.”                                                                                 (Pengkhotbah 7:8-10 TB)



“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging.”                                                                                                                              (Galatia 3:3 TB)


Mari belajar dari kehidupan Yefta ini dimana dia memulainya dengan roh namun dia mengakhirinya dengan daging. Apabila anda membaca di ayat yang ke-12 yang terjadi adalah perang saudara. Apabila ada karakter Yefta dalam hidup anda, mintalah untuk Tuhan mencabut itu, singkirkan segala kerikil-kerikil itu dari dalam hati anda dan datang kepada Tuhan dengan segala kepolosan hati anda.




Amen, Tuhan Yesus Memberkati…






MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...