Senin, 31 Oktober 2016

HATI-NYA TERPIKAT (Part 1)

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church (Pagi)

(30/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya. 

Bangsa Israel adalah bangsa yang begitu spesial di mata Tuhan dan menjadi umat pilihan-Nya. Alasannya ialah nenek moyang dan leluhur mereka yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Apa yang diperbuat oleh Abraham, Ishak dan Yakub sehingga bangsa israel mendapatkan berkat yang lebih dan berbeda dari bangsa yang lainnya? Padahal sebenarnya bangsa israel tidak ada bedanya dengan bangsa yang lain, bangsa yang dikenal dengan ketegar tengkukannya bahkan Abraham, Ishak dan Yakub juga bukan orang yang sempurna, mereka juga memiliki kelemahan dan kekurangan, Abraham pernah tidak mengakui istrinya, begitu pula dengan Ishak melakukan hal yang sama, bahkan Yakub juga banyak melakukan kesalahan seperti menipu kakaknya Esai dan banyak kelemahannya yang lain.

"Sesungguhnya, Tuhan , Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini." (Ulangan 10:14-15 TB) 

Ayat diatas dengan jelas mengatakan bahwa HATI TUHAN TERPIKAT kepada kepada bangsa Israel oleh karena nenek moyang atau bapak leluhur mereka yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Kita akan belajar bagaimana cara mereka mampu memikat hati Tuhan sehingga berkat yang sama dan hati Tuhan juga bisa terpikat kepada kita. Ketika kita bisa memikat hati Tuhan berkat-Nya bukan hanya kita saja yang bisa merasakannya tetapi sampai kepada seluruh keturunan kita.

1). ABRAHAM

Kita akan belajar mulai dari kehidupan Abraham, bagaimana hati Tuhan bisa begitu terpikat sampai-sampai di mata-Nya Abraham begitu berbeda.

"Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: “ Tuhan menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan , akan disediakan.”  Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan --: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya." (Kejadian 22:12-17 TB) 

Sampai dua kali Tuhan berkata bahwa Abraham tidak segan-segan untuk menyerahkan anaknya yang tunggal, anak yang sangat dikasihi, dicintai dan dibanggakannya. Sewaktu Abraham belajar untuk menyerahkan semua yang sangat dicintai dan berarti dalam hidupnya dan tanpa segan-segan dia mau menyerahkannya, saat itulah hati Tuhan Terpikat.

Sewaktu kita belajar menyerahkan hidup kita, belajar untuk menyerahkan apapun juga yang paling berharga, yang paling kita cintai, yang paling kita ingini, dan yang paling berarti dalam hidup kita kepada Tuhan, itulah yang membuat hati Tuhan terpikat.

Sewaktu Tuhan meminta Ishak, Abraham tidak segan-segan untuk menyerahkannya tanpa ada bantahan, tawar-menawar dan tanpa gerutuan. Sangat banyak orang ketika harus menyerahkan sesuatu atau hidupnya mesti atau setelah dipaksa terlebih dahulu dan akhirnya kemudian menyerahkan hidupnya kepada Tuhan setelah tidak ada jalan lain, ada banyak orang yang mengetahui panggilannya sebagai hamba Tuhan tetapi menolak dan membantahnya tetapi akhirnya kemudian menyerahkan hidupnya juga kepada Tuhan, hal ini tidak membuat hati Tuhan terpikat.

Apabila kita ingin membuat Tuhan terpikat mari menyatu dengan hati-Nya. Ketika Tuhan berbicara menyatakan isi hati-Nya untuk kita menyerahkan sesuatu  yang mungkin sangat berarti dalam hidup kita dan kita menyerahkan itu tanpa tawar-menawar sekalipun kita tidak mengerti kenapa Tuhan meminta itu tetapi kita mempersiapkannya seperti yang Tuhan minta dan melakukannya dengan sukacita, seperti Abraham yang tidak bertanya kepada Tuhan kenapa harus Ishak yang dikorbankan, anak yang Tuhan janjikan sendiri, tetapi tanpa segan-segan dia menyerahkannya. Ketika kita ingin mengikut Tuhan, ikutlah Tuhan dengan total dan tanpa segan-segan melakukan segala Firman-Nya, melakukan segala perintah-Nya dan tidak segan-segan menghidupi panggilan Tuhan atas hidup kita untuk membuat Tuhan jatuh cinta dan terpikat kepada kita.

Apakah Abraham kehilangan Ishak? Tuhan menggantikan Ishak dengan seekor domba jantan. Mari memberi tanda di roh kita setiap kali Tuhan berbicara dan DIA berkata bahwa kita adalah anak-anak-Nya yang tidak segan-segan melakukan segala yang diperintahkan-Nya dengan iman tanpa ada ganjalan sedikitpun di hati karena kita percaya kepada Tuhan.

2). ISHAK

"Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.   Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api." (Kejadian 22:6-9 TB) 

Abraham dikenal sebagai orang yang dimanapun berada selalu membangun mezbah yang adalah tempat dimana dia meletakkan korban persembahan, berdoa,  berjumpa dan mendengar Tuhan berbicara sehingga mezbah itu tidak pernah kosong, selalu ada korban diatasnya. Sebagai seorang anak Ishak sangat mengetahui hal itu sehingga dia bertanya kepada Abraham ayahnya tentang domba yang akan dikorbankan diatas mezbah yang ayahnya buat karena biasanya Ishak melihat ayahnya membawa domba yang terbaik untuk diletakkan diatas mezbah tetapi hari itu Ishak tidak melihat domba itu tetapi hanya dirinya saja dan saat dia menyadari bahwa ini sesuatu yang tidak biasa, saat itu Ishak mengetahui bahwa dirinya yang akan dikorbankan kepada Tuhan, karena Tuhan berbicara kepada ayahnya.

Menurut sebuah penelitian umur Ishak ketika akan dikorbankan kira-kira 30 tahun yang adalah gambaran dari Yesus sendiri ketika disalibkan diatas kayu salib berumur yang sama.

Bisakah kita memberikan hidup kita untuk taat bahkan sampai menyerahkan nyawa? Abraham menyerahkan yang dikasihi dan dicintainya sementara Ishak menyerahkan nyawa atau hidupnya untuk dikorbankan. Ishak tidak marah, tidak meronta dan tidak bertanya kenapa harus dirinya yang dikorbankan, bukan anak-anak Abraham yang lain. Ketika Ishak tidak komplain sedikitpun dihatinya ketika dijadikan korban kepada Tuhan, inilah yang kemudian memikat hati Tuhan.

Mari belajar dari hal ini, ketika dalam hal perasaan dan harga diri saja kita gampang tersinggung, bagaimana ketika harus menyerahkan/mengorbankan nyawa? Tuhan ingin kita belajar seperti Ishak, belajar untuk percaya kepada Tuhan ketika Tuhan menginginkan kita mengorbankan setiap perasaan dan harga diri kita juga seperti mengorbankan nyawa dan meletakkannya diatas mezbah. Apapun yang menghalangi kita dengan Tuhan letakkan itu diatas mezbah, apapun yang Tuhan inginkan bahkan nyawa sekalipun kita letakkan semua dihadapan Tuhan, maka itu akan membuat hati Tuhan terpikat.

Ketika Ishak mempersembahkan hidupnya, Tuhan melihat apa yang dilakukan Ishak berbicara 2000 tahun kemudian dimana Yesus di kayu salib menyerahkan nyawa-Nya. Apabila kita menangkap akan hati Tuhan melalui cara kita beribadah kepada-Nya, sikap hati kita yang berbeda dan melakukan apa yang Tuhan inginkan bahkan itu dilakukan oleh setiap kita sejak masa muda untuk sungguh-sungguh kepada Tuhan, hidup kita akan berbicara melampaui masa demi masa karena hidup kita berbicara tentang hati-Nya, seperti juga Ester yang bisa memikat hati raja Ahasyweros karena Ester tidak menginginkan harta benda dan kemewahan sekalipun raja memberikan itu.

Ketika kita bisa memikat hati Raja diatas segala raja Yesus Kristus Tuhan, maka hidup kita akan berbicara bahkan sampai seluruh keturunan akan berbicara tentang iman kita, apa yang kita lakukan dan apa yang kita persembahkan dihadapan Tuhan, tentang ketaatan kita dan tentang perjalanan kita dengan Tuhan maka anak cucu kita akan hidup dengan iman seperti kita dengan mempersembahkan yang Tuhan inginkan dan Tuhan menjadi jaminan atas hidup kita.

Ishak bisa saja lari ketika akan dikorbankan tetapi dia tidak melakukan itu. Jadi setiap kali Tuhan memerintahkan kita yang sepertinya mempertaruhkan nyawa ketika kita diutus ke daerah-daerah yang orang tidak biasa datangi dan tidak disukai melalui orang tua atau pemimpin kita, tidak ada komplain dan gerutu sedikitpun dari mulut kita karena kita mau taat.

Ishak yang memberikan yang terbaik dari hidupnya yaitu nyawanya sendiri dan sekaligus ujian buat Ishak dan kita walaupun Ishak sudah bergaul karib dan mengenal siapa Tuhan tetapi yang Tuhan ingin lihat adalah tidak ada komplain dari mulut Ishak, itu adalah proses yang terbaik yang Ishak lalui dalam hidupnya.

Sewaktu Ishak berjalan dan mengikuti setiap langkah Abraham dan sewaktu Ishak diikat seperti domba yang kelu, disitulah hati Tuhan terpikat. Ishak mengalami peristiwa yang membuat hati Tuhan terpikat karena Ishak melakukan apa yang ada di hati Tuhan 2000 tahun kemudian.

3). YAKUB

"Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau kepada Yakub: “Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah.” Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Tetapi kata Yakub: “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu.” Sahut Esau: “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” Kata Yakub: “Bersumpahlah dahulu kepadaku.” Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu." (Kejadian 25:29-34 TB) 

Esau memandang remeh hak kesulungan yang adalah perkara-perkara atau hal-hal yang rohani. Esau tidak akan mati sekalipun dia tidak memakan kacang merah saat itu tetapi itu adalah perkataan nafsu dari Esau yang sangat menginginkan kacang merah, sebagai gambaran bahwa hak ketulungan tidak ada artinya buat Esau.

Sebagai anak-anak Tuhan mari kita memperhatikan sikap hati dengan baik terhadap setiap penggiringan kita mengikuti Tuhan baik dalam hal ibadah, pelayanan dan dalam mengejar dan mengingini segala perkara-perkara rohani dan Ilahi, dari sikap hati kita Tuhan bisa melihat bahwa ternyata kita tidak mengingini hak ketulungan itu.

Esau adalah anak yang tertua tetapi justru Yakub yang begitu menginginkan hal-hal yang rohani dan Ilahi. Jangan pernah berpikir apabila anda adalah anak yang paling tua dan keadaan anda baik-baik saja tetapi tidak menginginkan Tuhan sungguh-sungguh maka hak kesulungan itu bisa diambil orang lain. Dari cara kita setiap hari meresponi ketika kita dihadapkan kepada 2 pilihan apakah menginginkan hal-hal yang rohani atau duniawi.

Mari memiliki kecerdasan rohani dan mengubah paradigma pola berpikir kita. Ketika sampai hari ini kita tidak pernah mengalami terobosan dalam hidup, mari periksa kembali karena mungkin kita tidak menginginkan hal-hal rohani secara sungguh-sungguh.

Tuhan melihat kita sungguh-sungguh menginginkan hal-hal yang rohani dan membayar harga setiap kali dari cara kita mempersembahkan korban, cara kita beribadah dan datang kepada Tuhan dan cara kita berdoa, bersujud dan menyembah-Nya.

Amin...

Jurnalist: Untung Bongga Karua.

JKI Holy Glory on Soundcloud 


Sabtu, 29 Oktober 2016

DEKLARASI GLORIOUS TIME


Didalam nama Tuhan Yesus, kami tetapkan dan deklarasikan :

1. Indonesia telah masuk masa Glorious Time, terang Tuhan telah terbit dan kemuliaan Tuhan menjadi nyata atas Indonesia, tsunami pujian penyembahan menyebar ke seluruh dunia.

2. Hadirat, perkenanan bahkan tahta Tuhan turun dengan kuat pada tanggal 11-12 Desember 2016, mencengkeram seluruh gedung Passion, Jabodetabek bahkan menyebar ke seluruh Indonesia.

3. Semua pasukan masuk pintu-pintu gerbang Glorious Time, Pintu Gerbang Penyembahan, Keutuhan dan Kekudusan, Kehidupan di dalam Kristus.

4. 50 ribu pasukan bangkit menjadi pasukan Tuhan, mengalami kepenuhan Roh Kudus. Semua masuk ke Ruang Maha Kudus. Perjalanan semua peserta lancar, semua tertib. Cuaca terkendali, sejak H-3 sampai H+1 tidak ada hujan, ada tiang awan.

5. Setiap perizinan dan keamanan sangat baik. Koordinasi dan unity terjadi di semua pihak yang terlibat. Semua alat berfungsi baik, donasi berlimpah, 5 roti dan 2 ikan sisa 12 bakul.

6. Terjadi hujan karunia-karunia zaman baru, debu emas, sign and wonder, keajaiban menjadi hal yang biasa terjadi sehari-hari.

7. Bangsa kami ditetapkan masuk destiny dan rencana Tuhan yang sempurna, penggenapan dan eksekusi janji Tuhan.

Terjadi genap dan tuntas.

Amin... Amin... Amin... Amin... Amin... Amin... Amin... Amin...


MEMBANGUN PASUKAN YANG MEMILIKI AKSELERASI [1]

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church Malembut. (DOPAG)

(26/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Hari-hari ini Tuhan sedang melihat gereja-Nya sebagai sebuah pasukan, sehingga setiap kita harus belajar bagaimana menjadi pasukan Tuhan. Apapun panggilan kita dari 6 panggilan yang ada di bahtera (Imam, raja, mempelai, pilar, tentara, dan pekerja) kita harus belajar sungguh-sungguh untuk bergerak melatih diri kita seperti tentara. Dalam ketentaraan dikenal dengan tingkatan atau level prajurit, mulai dari level tentara biasa sampai dengan level tentara khusus dimana tentara khusus ini memiliki kemampuan bisa mengatasi musuh  yang jumlahnya jauh lebih banyak dari tentara biasa. Dalam ketentaraan juga memiliki unit-unit yang memiliki spesifikasi tersendiri, ada yang sebagai penerobos, bagian peralatan, bagian pertahanan, bagian medis, bagian administrasi dan beberapa spesifikasi lainnya.

Ketika mulai melatih diri kita untuk menjadi tentara Tuhan, diawal mungkin kita belum terbiasa, seperti belum terbiasa dan mampu untuk ikut dalam peperangan rohani baik secara roh, fisik dan mental itu adalah hal yang wajar. Tetapi oleh karena rasa cinta yang kuat dihati dan dalam hati juga memiliki keinginan untuk mengupgrade diri yang kuat serta keinginan untuk diperlengkapi dengan banyak hal karena mengetahui ini dari Tuhan maka kita pasti akan mampu untuk berlari dan tidak akan berhenti kepada keadaan kita.

 (1 Tawarikh 12:1-40 TB) 

Kita harus mempersiapkan diri kita karena hari-hari ini Tuhan sedang ingin membawa banyak pasukannya untuk masuk kedalam gelombang lawatan-Nya yang lebih besar, bahkan diayat pembacaan di 1 Tawarikh 12:1-40 TB dikatakan bahkan musuh kemudian ikut bergabung dengan daud dan menjadi bagian pasukannya. Mari melihat kebesaran hati daud dimana itu harus diikuti oleh semua orang yang berada disekitar daud bahwa setiap pasukan musuh yang ikut masuk bergabung mereka harus menyambutnya. Setiap kita harus bisa sampai di level itu bahwa setiap jiwa-jiwa yang Tuhan bawa masuk itu tidak semuanya sempurna karena pada dasarnya tidak ada orang yang sempurna. Tantangan paling berat dalam sebuah pasukan adalah ketika pasukan musuh memutuskan untuk ikut bergabung dan melebur menjadi satu bagian pasukan.

Daud mengerti akan satu hal bahwa dia adalah orang yang dipanggil untuk merangkul dan mengubah banyak orang seperti ketika memulai membangun pasukannya di gua adulam yang kebanyakan dari mereka adalah perampok, orang sakit hati, orang terbuang dan orang yang tidak diperhitungkan, tetapi mereka adalah orang-orang yang cinta Tuhan dan mau berubah sehingga Tuhan perhitungkan dan memakai hidup mereka. Musuh kita bukan darah dan daging tetapi roh jahat sehingga orang-orang tersebut dahulu mungkin pikiran dan jiwanya dikuasai oleh roh jahat tetapi ketika Tuhan membawa mereka masuk jangan melihat latar belakangnya tetapi lihatlah bahwa Tuhan sudah membawa membawa mereka masuk dan Tuhan sudah siap untuk mengubahkan hidup mereka.

Sebenarnya setiap kita pun bukan orang yang baik-baik dan masuk hitungan Tuhan tetapi Tuhan ingin memakai hidup setiap kita. Kita harus memberikan standar yang tinggi buat hidup kita sehingga kita bisa dididik dan mau belajar tetapi jangan memakai standar kita kepada orang lain. Kita harus memakai standar Tuhan dihidup kita seperti apa Tuhan ingin menarik kita tetapi kita juga harus menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa dan dari mana kita diambil untuk supaya tidak jatuh dan ketika melihat orang lain jatuh kita tidak menghakimi.

Ketika kita dipanggil untuk menjadi tentara Tuhan, diawal-awal pasti akan belum terbiasa dan perlu terus untuk belajar bagaimana menjadi tentara Tuhan yang tidak menutup kemungkinan kita belajar kepada orang yang usianya lebih muda daripada kita sehingga juga diperlukan untuk meminta kerendahan hati. Memiliki sikap untuk belajar yang kuat, memiliki cinta dan passion yang kuat akan Tuhan itu akan menurun kepada anak-anak kita. Kita adalah pasukan Tuhan yang sedang belajar tentang panggilan Tuhan menjadi tentara-Nya.

"Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri. Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin" (1 Tawarikh 12:2 TB) 

Dikatakan mereka adalah adalah pasukan yang sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri tanpa meleset karena mereka melatih diri dengan keras. Tidak ada orang yang berhasil tanpa melatih diri. Jadilah pemanah yang bukan hanya sekedar bisa memanah tetapi jadilah pemanah yang benar-benar mahir menggunakan tangan kedua tangan kita. Seperti kita jangan hanya sekedar menjadi hamba Tuhan tetapi kita benar-benar terlatih untuk bergerak cepat dalam ketepatan dan itu membutuhkan latihan yang kuat seperti latihan seorang pemanah yang melatih dirinya untuk bisa berkonsentrasi dan memaksakan dirinya untuk mahir memanah menggunakan kedua tangan baik tangan kiri dan kanan. Hal-hal yang dulunya mungkin kita tidak mahir dan tidak mengetahuinya sama sekali tetapi kita mau berkata kepada Tuhan bahwa kita mau belajar dan melatih diri kita untuk itu sampai benar-benar mahir. Untuk menjadi tentara Tuhan kita juga harus melatih diri dengan mulai mendisiplinkan kita dengan waktu dan harus mulai menghilangkan semua kebiasaan lama dan mulai mengupgrade diri dengan belajar dan berlatih dengan lebih keras untuk kemudian nanti kita akan menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik "excellence".

Ketika menyadari bahwa kita adalah pasukan Tuhan maka kita tidak akan mempunyai waktu lagi untuk bisa bersantai, tidak akan mempunyai waktu tidur yang cukup, kita tidak punya waktu lagi untuk bermain-main bahkan waktu untuk berlatih pun tidak cukup. Mari belajar dari Tuhan untuk mengembangkan kapasitas kita "Enlarge capacity", belajar menangkap hati-Nya dan belajar menangkap keinginan-Nya. Salah satu alasan Tuhan ingin mengangkat hidup kita adalah karena Tuhan ingin menarik kita, membawa kita naik untuk bisa berjalan seirama dengan Tuhan.

"..., orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai menggunakan perisai dan tombak, dan rupa mereka seperti singa dan cepatnya seperti kijang di atas pegunungan." (1 Tawarikh 12:8b TB) 

Dikatakan mereka memiliki kecepatan seperti kijang di atas pegunungan. Jadi untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan, kita juga perlu belajar kecepatan dan ketepatan. Ketika anda sudah bisa bergerak cepat, latihlah diri anda untuk bergerak lebih cepat lagi. Mari belajar dengan cepat untuk mempersiapkan diri kita sebaik mungkin untuk Tuhan disenangkan, untuk mempersiapkan dan menyambut kedatangan-Nya kembali.

Teruslah belajar dan berlatih sampai benar mahir sehingga kita tidak hanya bisa memanah sendiri tetapi juga bisa memuridkan pasukan yang lainnya. Seorang pasukan tidak akan mementingkan dirinya sendiri termasuk perasaan dan sifat egois yang bisa menjadi hambatan sehingga motivasi buat diri kita sendiri sudah tidak ada.

Pasukan yang dahulu diperintahkan saul untuk mengejar dan membunuh daud beserta pasukannya, pasukan yang pasti sudah di hasut oleh saul untuk menjadi sangat membenci daud kemudian berpaling memihak kepada daud dan daud pun mau menerima mereka. Seperti itulah juga kita yang berkali-kali mendukakan hati Yesus, berkali-kali hendak membunuh dan menyalibkan-Nya kembali. Tetapi pengampunan-Nya tidak pernah habis mengampuni kebodohan kita tetapi menerima dan menjadikan kita pasukan-Nya, jadi siapapun akan Tuhan bawa masuk untuk menjadi bagian dari pasukan-Nya. Mari miliki hati seperti Yesus, miliki hati seperti daud yang mengangkat pemimpin pasukannya dari pasukan saul yang dulunya sangat membenci dan hendak membunuhnya karena kerinduan Tuhan akan jiwa-jiwa. Tuhan bisa mengubahkan semua orang, mari meminta dan miliki hati yang besar.

Mari menyiapkan diri untuk gelombang lawatan Tuhan yang lebih besar dengan menyiapkan diri kita. Karena ketika kita tidak siap untuk berubah kita bisa menjadi salah paham dengan apa yang Tuhan inginkan, ketika kita siap kita hanya akan menjadi penonton dan tidak ambil bagian didalamnya, ketika kita tidak siap sesuatu yang seharusnya menjadi jatah kita tetapi oleh karena kedegilan hati tidak mau dan siap untuk di akselerasi untuk berubah karena kedepan Tuhan akan membawa kita dengan banyak hal.

Apabila diri kita tidak belajar untuk bisa mengikuti akselerasi Tuhan, seperti pemain surfing/selancar yang bermain diatas ombak atau gelombang, dia harus mengetahui bagaimana bermain diatas gelombang dengan mengikuti akselerasi gelombang dan arah mata angin, seperti itulah ketika gelombang lawatan Tuhan, gelombang Roh Tuhan datang. Roh kudus akan membawa kita semakin tinggi berdiri diatas gelombang lawatan Tuhan, sehingga ketika gelombang lawatan Tuhan yang lebih besar datang dan kita tidak bisa mengakselerasi diri dan tidak belajar maka kita tidak akan bisa berdiri dan menari diatas gelombang yang lebih besar itu.

Ini adalah waktu-Nya Tuhan untuk bergerak dengan cepat, gelombang yang lebih besar terjadi dari akumulasi dari gelombang-gelombang sebelumnya kemudian ketika gelombang yang lebih besar itu datang, kita sudah siap untuk ditarik untuk menyesuaikan diri. Mari berlatih dengan keras dan bergerak dengan cepat, muridkan dan bangun pasukan yang lebih besar untuk masuk dalam gelombang lawatan-Nya yang lebih besar bersama-sama.

"Mereka ini membantu Daud melawan gerombolan, sebab mereka semua adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara." (1 Tawarikh 12:21 TB) 

Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa dan kepala dalam tentara yang dahulu mengikuti saul berbalik mengikuti daud karena mereka melihat ada Tuhan ditengah-tengah pasukan daud. Ketika ada Tuhan ditengah-tengah kita, maka Tuhan akan mengirim orang-orang masuk, sehingga setiap kita mesti mulai mengakselerasikan diri.

Amin...

Jurnalist: Untung Bongga Karua.


Jumat, 28 Oktober 2016

MELAYANI DENGAN API TUHAN (PELAYANAN TANPA WAJAH)

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church.

(23/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Hari-hari ini Tuhan sedang membangkitkan sebuah pelayanan dimana orang-orang akan bergerak membawa api Tuhan kepada setiap orang.

"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam." (Yesaya 6.1-5 TB) 

Akan ada sebuah masa dimana sebelumnya orang-orang mengandalkan kekuatannya sendiri, mengandalkan kemanusiannya dan menggantikan Tuhan, kemudian ada masa ketika dalam pelayanan ketika Tuhan berfirman, itu diperlihatkan melalui malaikat serafim. Ini adalah pelayanan dimana orang betul-betul menginginkan Tuhan untuk datang bertahta. Jenis pelayanan yang bukan hanya sekedar datang untuk melayani Tuhan tetapi mempunyai kerinduan yang besar untuk supaya Tuhan datang bertahta karena ketika Tuhan bertahta, DIA tidak pernah datang dengan tangan kosong. Tahta adalah menggambarkan tentang otoritas, pemerintahan, kekuasaan Tuhan, berkat, Anugerah, dan kasih karunia Tuhan.

Seperti nabi Yesaya yang Tuhan baru menyingkapkan Firman-Nya setelah raja Uzia mati. Karena penglihatan akan firman itu tidak akan pernah Tuhan perlihatkan atau singkapkan sebelum kita mau mematikan keinginan daging didalam hidup kita. Kita mau berkata kita tidak mengandalkan kekuatan manusia kita dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam usaha dan bisnis dan hal lainnya, tetapi mengandalkan Tuhan. Kita harus bisa mematikan kekuatan manusia kita sehingga roh-Nya hidup didalam kita dan keIlahian-Nya itu muncul dari diri kita dan untuk supaya kita juga tidak menjadi sombong. Ini adalah sebuah level dimana Tuhan ditinggikan dan DIA duduk diatas Tahta yang tinggi. Ketika kita diberi penglihatan melihat Tuhan duduk diatas Tahta yang Mahatinggi, peninggian dari Tuhan akan muncul dari hidup kita yang tidak akan pernah terjadi apabila kedagingan kita belum dimatikan.

Nabi Yesaya diberi penglihatan melihat para serafim memakai enam sayap, dua sayap untuk menutupi muka, dua sayap untuk memutupi kakinya dan dua sayap lagi untuk melayang-layang.

Serafim memiliki arti membawa bara/api Tuhan, karena tidak ada pelayanan dihadapan Tuhan yang suam-suam, tidak ada pelayanan dihadapan Tuhan yang beku dan dingin tetapi yang menjadi kesukaan-Nya adalah pelayanan yang penuh dengan api, seperti Yesus yang berkata apabila pelayanan suam-suam kuku maka kita akan dimuntahkan. Mari pastikan dalam hidup dan pelayanan kita selalu panas dengan api Tuhan sehingga ketika kita merasa dalam pelayanan dan penyembahan sudah merasa dingin, tidak bertemu dan mendengarkan lagi Tuhan berbicara maka pasti ada sesuatu yang salah. Barometernya adalah mungkin dahulu ketika kita memimpin pujian, bermain musik, menari atau pelayanan lainnya Kita bisa merasakan hadirat Tuhan dan Tuhan berbicara kepada kita. Atau ketika dalam penyembahan dan berbahasa roh, Tuhan selalu memberi dan menyingkapkan pengertiannya dan kita selalu mengetahui bagaimana tersungkur dan menyalurkan api Tuhan dan setiap orang yang terberkati oleh pelayanan kita akan bisa melihat api Tuhan dalam hidup kita, tetapi ketika itu hilang maka kita harus bisa mengejar api itu kembali.

Serafim dihadapan Tuhan mereka selalu membawa bara/api Tuhan, sehingga setiap kita harus mengerti dan mengetahui bagaimana caranya melayani Tuhan karena selama ada api dalam setiap pelayanan kita, maka kita akan membakar sekeliling kita. Ketika kita menyembah Tuhan apa yang kita lihat dan rasakan itu yang kita perkatakan. Seperti apa kita melihat Tuhan itu yang kita beritahukan dan orang juga mengalami Tuhan. Tuhan akan selalu memberi kita anugerah demi anugerah sampai dimana level penyembahan kita mau belajar sampai kita melihat seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya karena ketika kemuliaan Tuhan turun tidak ada orang yang bisa bertahan dan hati semua orang akan berbalik kepada Tuhan.

Ketika orang berhadapan dengan kemuliaan Tuhan, mereka akan melihat keadaannya untuk Tuhan ubahkan seperti Yesaya yang Tuhan ubahkan dari seorang yang najis bibir menjadi orang yang bernubuat, dari seorang yang tidak layak menjadi seorang penuai, menjadi seorang nabi yang besar. Bawalah selalu api Tuhan dan biarkan api itu terus menyala dan selalu merasakannya di hidup kita, ketika kita berbicara atau menyampaikan pesan Tuhan ada api Tuhan yang berbicara, begitupun ketika kita dalam penyembahan dalam setiap ketukan dan nadanya ada api Tuhan dan Tuhan akan membawa kita level demi level dalam hal penyembahan.

"Kata Imam Besar: “Benarkah demikian?” Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanah pun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak. Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini." (Kisah Para Rasul 7.1-7 TB) 

Ini adalah kisah pembelaan Stefanus yang sangat luar biasa ketika dirinya dipenuhi Roh Allah, itu menyingkapkan kepada para Imam besar pengertian sebenarnya yang sebelumnya belum pernah dan tidak tertulis bagaimana kisah perjalanan hidup Abraham dengan iman.

Ada sesuatu yang aneh ketika Tuhan menyuruh abraham keluar dari mesopotamia untuk pergi ke tanah kanaan yang dijanjikan kepadanya tetapi ketika sampai dan menginjakkan kakinya disitu Tuhan tidak memberikan milik pusaka kepadanya, setapak dari tanah itu pun tidak diberikan kepadanya karena untuk menduduki tanah itu ada harga yang mesti dibayar dan juga harus sesuai hitung-hitungan Tuhan. Oleh sebab itu kita harus belajar menghitung secara tepat seperti yang  Tuhan inginkan, segala sesuatu ada hitung-hitungannya, kalau kita mengetahui hitungan Tuhan maka kita akan bisa mewarisi. Hari itu abraham mengetahui satu hal bahwa dirinya tidak mempunyai hak legal untuk tanah itu sekalipun tanah itu sudah dijanjikan dan diberikan kepada keturunannya walaupun saat itu dirinya belum mempunyai anak. Sehingga ketika sarah istrinya meninggal, abraham memutuskan menguburkan istrinya disitu dan menolak ketika hendak diberikan secara cuma-cuma dan memilih untuk membayarnya.

Ini yang banyak terjadi dan dialami oleh banyak orang bahkan oleh anak-anak Tuhan sekalipun. Menerima rhema dan janji dari Tuhan tetapi tidak mengetahui bagaimana menjadikan itu daging dalam hidupnya. Seperti Ps Hendrik yang dulu memiliki seorang pendoa yang memiliki kehidupan doa yang luar biasa tetapi merasa hidupnya tidak pernah diberkati oleh Tuhan karena dalam hidupnya tidak pernah membayar harga dan menabur benih yang bisa bertumbuh.

Dalam Roma 4:13 TB Tuhan menjanjikan kepada abraham dan keturunannya untuk memiliki dunia tetapi waktu itu yang ada dalam pemikiran abraham cuma setapak tanah dan ini yang sering terjadi dalam hidup kita. Tuhan ingin mengerjakan hal yang besar tetapi pemikiran kita adalah hal yang kecil, Tuhan ingin mengerjakan hal yang besar tetapi kita selalu melihat kepada apa yang menjadi keinginan menurut kacamata kita, menurut perhitungan dan kekuatan kita sendiri.

Tuhan sebenarnya sudah memperhitungkan bagaimana cara untuk memperbanyak keturunan abraham dengan membawa mereka ke mesir dan disana mereka semakin bertambah banyak dan kuat dan kemudian mereka berangkat ke tanah perjanjian di tanah kanaan secara bersama-sama. Mereka sekarang bisa menduduki tanah itu karena mereka mempunyai hak legal karena moyang mereka abraham telah membeli dan membayarnya dengan lunas yang ditandai dengan adanya kuburan sarah disitu. Jadi ketika melakukan sesuatu, bayarlah harganya karena itu kemudian menjadikan kita mempunyai hak legal. Mari membuat sebuah tanda di hidup kita sehingga ketika Tuhan mempunyai sebuah alasan untuk memberkati, kita mempunyai hak legal atas itu, sehingga iblis tidak bisa lagi menuntut. Sewaktu kita di proses dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam bisnis, atau ketika kita di proses menjadi hamba Tuhan itu adalah bagian untuk kita dipersiapkan sampai kita memiliki sikap hati yang benar.

Sewaktu gereja ini memberkati dan memberi makan orang lain, kota dan bangsa-bangsa maka itu seperti patok untuk suatu saat nanti gereja ini akan Tuhan bawa menjadi besar dan bergerak dengan pasukan yang sangat banyak dan besar secara bersama-sama. Akan terjadi sebuah transformasi, akan ada pelayanan dimana orang-orangnya tidak ingin lagi kelihatan karena ini tidak lagi berbicara tentang dirinya dengan menutup mata dan kakinya, tetapi semuanya hanya Tuhan saja yang ditinggikan dan diagungkan dan Tuhan yang berTahta atas kota dan bangsa ini. Tuhan akan membukakan begitu banyak pelayanan yang ajaib dimana-dimana, kita akan bisa menyentuh orang-orang yang dulu tidak pernah disentuh, menyentuh orang-orang yang membutuhkan Tuhan, melayani orang-orang yang merasa dirinya tidak layak untuk masuk gereja dan bertemu Tuhan. Sehingga orang-orang akan berbondong-bondong masuk ke rumah Tuhan untuk mengalami Tuhan yang ajaib karena setiap kita melayani dengan api Tuhan dan mengetahui bagaimana menghadirkan Tuhan diatas Tahta.

Jangan pernah takut untuk mempunyai gereja yang besar, menjadi kaya dan diberkati karena itu adalah janji Tuhan kepada setiap kita anak-anak-Nya. Tuhan tidak menjanjikan kita tanah yang sejengkal tetapi seluruh dunia, karena banyak anak-anak-Nya yang merasa bahwa hidupnya akan semakin kudus dan benar ketika tidak punya apa-apa dan berkata bahwa orang kaya itu akan susah masuk kedalam Kerajaan Sorga seperti unta yang masuk kedalam lubang. Mereka melupakan bahwa bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin karena kita adalah golongan orang kaya yang diberkati yang mempersembahkan itu semuanya kepada Tuhan karena semua itu dari Tuhan dan kekayaan itu tidak ada yang menempel dihidup kita karena hidup kita semuanya milik-Nya.

Mari kita bersungguh-sungguh melayani Tuhan dan jangan pernah memberikan setengah-setengah karena Tuhan sedang ingin melihat adakah kita menghargai setiap pelayanan yang Tuhan berikan karena itu seperti membawa Api Tuhan dan dunia membutuhkannya. Seperti serafim yang membawa api, ketika kita sungguh-sungguh ingin menghadirkan Tuhan, harus selalu ada api di tangan dan hidup kita untuk kita bisa berdiri dihadapan-Nya dengan menutup muka dan kaki kita dan kita diberikan 2 sayap untuk terbang mengikuti kehendak-Nya, irama, keinginan dan percepatan-Nya.

Amin...

Jurnalis: Untung Bongga Karua.


MENGENDALIKAN MAMON

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church Malembut.

(24/10/2 016, Dopag)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Lukas 16.10-13 TB) 

Setia dalam perkara kecil itu dilihat sewaktu kita bisa setia dalam hal makin atau dalam hal keuangan. Kita mampu berkata bahwa uang itu bukan menjadi tuan atas hidup kita, uang tidak pernah kita letakkan di atas kepala kita tetapi selalu di bawah sehingga kita bisa mengendalikan mamon atau uang tersebut. Kalau dalam hal keuangan saja kita tidak belajar untuk tidak setia, tidak bijaksana dalam menggunakannya, bagaimana kita mau melakukan perkara yang besar?

Untuk melihat hal-hal yang besar terjadi atas hidup kita, maka kita harus bisa mengendalikan mamon dan menjadi tuan atas mamon. Ketika mamon yang menjadi tuan dan mengendalikan hidup kita efeknya akan sangat fatal dan membuat kita bisa jatuh kedalam dosa. Uang bisa menyebabkan pasangan suami-istri menjadi ribut, selingkuh dan sampai bercerai, uang bisa menyebabkan orang gampang tersinggung dan marah, uang bisa menyebabkan orang menghalalkan segala cara untuk menghasilkannya seperti terjerumus dalam hal prostitusi dan terjerat dalam hal korupsi dan banyak hal lainnya.

Kalau dari saat ini kita tidak bisa mengendalikan uang maka kita tidak akan pernah bisa dipercaya Tuhan dengan hal yang besar, karena hal yang besar selalu mengikuti berkat yang besar dan apabila kita tidak siap maka kita tidak bisa mengendalikannya.

Mari setia dalam perkara yang kecil, menjadi bijaksana dalam mengendalikan dan mengatur mamon/uang tersebut. Setia kita memang membutuhkan uang, tetapi jangan membiarkan uang tersebut menjadi mamon atas hidup kita. Ketika uang sudah menjadi mamon itu berarti kita sudah menghamba kepada uang. Uang memang penting dan berharga tetapi kita mau berkata bahwa diatas hidup kita Tuhan lebih dari segalanya karena tujuan hidup dan yang kita kejar hanya Tuhan.

Kerinduan Tuhan adalah ingin mempercayakan kepada setiap kita harta yang sesungguhnya yang adalah perkara yang besar berupa harta Kerajaan Sorga. Ketika Tuhan ingin mempercayakan di hidup kita akan harta atau perkara yang besar yang "unlimited" tanpa batas, kita harus bisa setia kepada perkara yang kecil. Jadi untuk jatah besar yang Tuhan ingin berikan kepada setiap kita anak-anak-Nya, ujiannya adalah setia dalam perkara yang kecil sewaktu Tuhan mempercayakan harta orang lain yang bisa sangat banyak jenisnya, bisa berupa keuangan, bisa berupa barang, bisa juga berupa pekerjaan dan juga bisa berupa pelayanan.

Mari mendidik anak-anak kita sejak dini untuk belajar dengan bijaksana bagaimana mengendalikan dan mengatur uang, mengajarkan bagaimana mengatur pengeluaran dan tidak menggunakan uang dengan boros dan hanya menggunakan seperlunya saja.
I
Hari-hari ini mungkin keuangan Anda belum baik mungkin salah satu faktor yang menjadi penyebabnya ialah kita tidak bijaksana dalam mengendalikan dan mengatur uang. Mari kita belajar mengendalikan dan mengaturnya serta belajar untuk mengikuti keinginan Tuhan. Dibeberapa tempat sangat banyak anak-anak Tuhan secara tidak sadar menjadikan mamon sebagai Tuhannya karena melihat sebuah keberhasilan itu dari uang dan kemudian hatinya hanya menginginkan itu dengan menghalalkan  segala cara yang tidak memberkati kehidupan orang dan akhirnya kemudian jatuh.

Mari menangkap ini dengan baik dan terapkan dalam kehidupan kita dengan mulai belajar mengatur dan mengendalikan keuangan dengan baik dan bijaksana seperti yang Tuhan inginkan.

Amin...

Jurnalistik: Untung Bongga Karua.


Senin, 24 Oktober 2016

LEBIH 12 BAKUL (Menemukan Alasan Untuk Tuhan Memberkati Kita)

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church Makasih (Ibadah Raya Pagi)

(23/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Hari-hari ini Tuhan sedang menggerakkan Ps Hendrik untuk menyampaikan pesan-Nya tentang bagaimana berbisnis didalam Tuhan. Tuhan tidak membenci setiap kita yang bergerak didalam bisnis tetapi yang Tuhan cari adalah adakah alasan untuk DIA memberkati dan memperkaya kita dan adakah alasan bahwa ketika DIA menemui kita dan kitabjuga menemukan-Nya didalam bisnis kita. Tidak sulit untuk Tuhan memperkaya seseorang tetapi Tuhan sedang mencari alasan mengapa DIA harus memberkati dan memperkaya kita.

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." (Yeremia 33.3 TB) 

Ada banyak hal-hal yang besar yang masih menjadi rahasia bagi kebanyakan orang yang Tuhan inginkan setiap kita memilikinya. Tuhan sedang menantikan kita untuk datang kepada-Nya (Dengan berseru-seru) dan kemudian DIA akan memberitahukan kepada kita segala hal-hal yang besar yang belum terpahami oleh kita dan DIA juga akan memberikan pengertian dan pemahaman-Nya sehingga kita bisa dengan tepat mengerti seperti apa yang di Firmankan-Nya dan kemudian kita akan bisa melihat kekayaan yang dulu mungkin kita tidak mengerti dan mengapa hal tersebut terjadi yang bahkan oleh orang lain belum pahami tetapi karena kedekatan kita dengan Tuhan maka kita menjadi orang pertama yang diberikan.

Tuhan adalah rahasia yang setiap kita miliki dalam berbisnis yang adalah sumber dari segala hikmat, dari segala ide, dari segala mujizat, dan sumber dari segala yang dibutuhkan oleh hidup kita dan dunia yang tidak bisa kita temukan ditempat lain. Inilah rahasia mengapa orang Israel dikenal luar biasa didalam berbisnis dan cukup dengan 22 orang saja saat ini mereka bisa menguasai begitu banyak keuangan dunia bahkan diperkirakan sekitar 70% dari mereka menguasai perekonomian dunia karena ada perjanjian Tuhan melalui Abraham dan mereka mengenal siapa Tuhan mereka.

Kesaksian: Sewaktu Ps Hendrik yang dulunya seorang Businessman dan kemudian dipanggil Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan dan disaat berkumpul dengan beberapa hamba Tuhan di Makasih, mereka kemudian berkata kepada beliau untuk fokus memilih salah satunya dan tidak terlibat dalam keduanya. Ps Hendrik kemudian berdoa dan berkata bahwa dirinya akan tetap mengerjakan keduanya seperti yang juga dihidupi oleh Rasul Paulus yang adalah seorang Rasul dan diaaat yang sama juga berbisnis menjual kemah yang saat ini dikenal dengan menjual property/real estate. Hari itu tidak banyak seorang Businessman atau pengusaha diangkat menjadi gembala sidang tetapi hari-hari ini bahkan juga di Indonesia banyak hamba Tuhan yang mempunyai dan terlibat dalam bisnis untuk menopang pelayanan. Bahkan Alm Pak Agung yang memiliki jemaat yang besar sekalipun Tuhan juga percayakan untuk mengelola bisnis untuk menopang dan membiayai pergerakan Tuhan yang begitu besar.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas ada sangat banyak rahasia-rahasia yang sangat besar dari Tuhan yang ingin diberitahukan dan disingkapkan kepada setiap kita yang sebelumnya tidak kita pahami dan ketahui. Bahasa Tuhan seringkali berbeda dengan pengertian kita yang membuat kita tidak bisa mengikutinya. Seperti ketika Ps Hendrik diperintahkan Tuhan untuk membangun sebuah hotel, awalnya beliau ingin membangun hotel dengan 4 lantai saja tetapi tuhan menginginkan 12 lantai dan itu sepertinya tidak mungkin karena dananya tidak ada, tetapi ketika mau sepakat dengan Tuhan maka hotel dengan 12 lantai pun jadi terbangun. Jadi ketika kita mengalami damai sejahtera Tuhan dan mengerti tujuan mengapa Tuhan ingin memberkati dan memperkaya kita melalui bisnis dan Tihan menemukan alasan itu maka Tuhan akan memberkati kita.

Berikut adalah 3 hal yang mesti kita lakukan untuk keluar dari krisi ekonomi:

1).  Mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Ketika kita sedang mengalami krisis yang tidak setiap saat/masa kita alami sehingga kita harus mulai mencukupkan dengan apa yang ada.

2). Mengelola apa yang ada.

Ketika berada dalam krisis, kita mengelola apa yang ada dengan baik dan maksimal. Ini adalah masa dimana kita tidak akan expand atau memperbesar.

3). Mempersiapkan diri untuk panen yang besar.

Ini poin yang sangat penting ketika didalam krisis dimana kita harus mempersiapkan diri kita untuk panen yang besar.

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11.36 TB) 

Untuk bisa dipercaya  kita harus memahami bahwa apa yang kita terima itu semuanya adalah dari DIA, oleh DIA, dan bagi DIA untuk selama-lamanya. Mari membuat diri kita bisa mengerti dan menyadari ketika menerima berkat Tuhan, ketika menerima bisnis yang daripada-Nya, dan keuangan yang Tuhan percayakan dasar dari semua yang kita terima adalah dari Tuhan.

Menjadi kaya dan diberkati bukan menjadi tujuan kita, tetapi Tuhan yang menjadi tujuan ketika kita diberkati, Tuhan menginginkan kita untuk mengalami DIA ketika kita diberkati.

DEFENISI DOSA

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3.23 TB) 

Dalam bahasa asli Alkitab, kata dosa berarti ”meleset dari target”, atau sasaran. Jadi berkat Tuhan jangan sampai disalah gunakan karena apabila berkat itu disalah gunakan, itu berarti meleset dari target. Tujuan dari berkat Tuhan adalah agar supaya kita semakin mengalami kedekatan dengan Tuhan dan mengalami kasih-Nya. Jadi kita dipanggil untuk berbisnis, dipanggil untuk menjadi semakin diberkati adalah untuk supaya kita mengalami kedekatan dengan-Nya.
Kemudian akan timbul pertanyaan bahwa orang dunia juga menikmati kekayaan, mereka juga menikmati kekayaan tetapi mereka tidak menemukan dan mengerti tujuan mengapa mereka diberkati, sehingga mereka pastinya tidak betul-betul menikmatinya.

Seringkali ketika orang diberkati kemudian semakin menjauh dari Tuhan, itu artinya meleset dari target. Ketika dahulu hubungannya  bisa begitu melekat dengan Tuhan karena memiliki jam-jam doa dan ibadah dengan Tuhan, selalu mempunyai kerinduan yang besar dan selalu datang paling awal tetapi ketika sudah diberkati kemudian memiliki banyak banyak kesibukan, sering datang terlambat dan semakin menjauh dari Tuhan karena lebih mengutamakan bisnisnya, inilah yang dimaksud dengan meleset dari target dan tujuan-Nya. Ketika sudah meleset dari target dan tujuan-Nya itu adalah tanda bahwa sebentar lagi anda tidak akan dipercaya Tuhan lagi, jadi mari kembali kepada target dan bisnis yang mendekatkan anda dengan Tuhan.

Mari kelola waktu kita dengan bijaksana, karena yang menjadi sumber dari segala ide, hikmat dan berkat itu dari Tuhan bukan dari pikiran yang ada di kepala kita yang kecil. Seperti firman-Nya tadi untuk melakukan hal-hal yang besar dan menaklukkan dunia kita harus berseru kepada-Nya dan pasti akan dijawab-Nya untuk supaya kita melakukan hal-hal yang besar yang tidak pernah terpikirkan dan terpahami oleh orang lain, yang akan membawa kita semakin melekat kepaa Tuhan

Ada 3 hal berkat yang Tuhan ingin bagikan:

1). Orang banyak mendapatkan mujizat dengan diberi makan oleh Tuhan tetapi murid-murid yang melayani di tangan mereka ada lebih 12 bakul.

"Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul." (Lukas 9.16-17 TB) 

Ketika kita melayani, kita tidak saja menerima mujizat-Nya tetapi bagi setiap kita yang melayani seperti (murid-murid) ada kelebihan 12 bakul yang Tuhan berikan.

Ketika mengalami masalah, seperti murid-murid yang meminta untuk bisa keluar dari masalah, padahal sebenarnya ketika kita mengalami masalah, berdoalah untuk menjadi berkat. Ketika murid-murid diperintahkan untuk memberi makan 5000 orang, orang-orang tersebut keluar dari masalah kelaparan tetapi ditangan murid-murid masih tersisa 12 bakul. Jadi mari naikkan level bahwa kita adalah murid.

Tuhan harus menemukan satu alasan mengapa DIA harus memberkati dan memperkaya kita, yakni ketika di hati kita ingin menjadi berkat bagi banyak orang dan bukan untuk diri sendiri. Terkadang orang ingin menjadi kaya hanya supaya bisa membeli segala hal dan menikmatinya, dititik inilah Tuhan belum menemukan alasan untuk kita diberkati. Tetapi ketika bahkan masih dalam kondisi krisis dan Tuhan mengubahkan hati kita dan berdoa agar hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang, maka seperti murid-murid kita akan mendapatkan berkat lebih 12 bakul.

Seperti Rasul Paulus yang berkata bahwa dirinya mengetahui pikiran Kristus yang adalah menjadi bwrkat bagi banyak orang. Ketika dahulu mungkin kita salah dan meleset dari tujuan dan jatuh kedalam dosa, hari ini kita berubah dan meminta kepada Tuhan agar melalui hidup kita, kita bisa jadi berkat bagi orang lain dan Kerajaan Allah.

Jangan meminta untuk menjadi kaya tetapi mintalah hati yang berkenan. Hati yang berkenan membuat kita mengikuti akan hati Tuhan, mengikutu keinginan dan kerinduan-Nya dan juga mengucapkan berkat keluar dari mulut kita dengan memperkatakan firman setiap hari dan memperkatakan yang positif. Apabila perkataan positif saja susah kita ucapkan maka perkataan IMAN dan hidup dalam IMAN akan sulit kita ucapkan dan lakukan. Mari belajar untuk selalu memperkatakan yang positif maka kita akan next level untuk hidup dan berjalan dengan IMAN.

Sewaktu kita sedang mengalami masalah memang susah untuk memperkatakan perkataan IMAN tetapi belajarlah untuk memperkatakan-Nya. Ketika berada dalam masalah Tuhan sedang menantikan doa kita dengan IMAN dan percaya.

2). Mujizat yang Tuhan buat ketika orang meminta uang untuk membayar pajak.

"Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.” (Matius 17.26-27) 

Seringkali ketika berdoa untuk meminta uang dan kalau kita melihat hanya di ayat ini kita bisa belajar ketika mereka meminta uang untuk membayar pajak, ternyata di danau pun ada malaikat.

Dari sekian banyak ikan, ada ilan malaikat yang ketika dipancing ada 4 dirham yang sudah tersedia didalamnya. Untuk mengerti ayat ini mari kita lihat terlebih dahulu background dari ayat ini dimana pada jaman itu orang membayar pajak melalui Sinagoge (Bait Allah) dan kemudian baru disalurkan kepada pemerintah. Sewaktu Ps Hendrik membaca background dari ayat ini kemudian Tuhan membawa beliau kedalam pengertian ketika setiap kali mengalami masalah, beliau seringkali naik dan masuk kedalam gereja dan berdoa. Kemudian beliau diperlihatkan oleh  Tuhan pekerjaan-Nya yang besar dan menaikkan kembali iman beliau melalui visi dari gereja ini untuk menjadi bapa dan jawaban bagi kota dan menjadi saliran Tuhan.

Mari rindukan perkenanan-Nya saja karena berkat dan kekayaan hanyalah efek dari perkenanan-Nya dengan melihat jiwa-jiwa dan pekerjaan Tuhan yang besar yang akan membangun iman kita.

3). Tentang berkat Yakub.

"Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah Tuhan di sampingnya dan berfirman: “Akulah Tuhan , Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 28.12-14 TB) 

Kita sering berdoa untuk supaya Tuhan memberkati keluarga kita tetapi yang Tuhan inginkan bukan hanya keluarga kita tetapi juga untuk semua orang diseluruh dunia. Seperti Abraham yang hanya meminta kepada Tuhan sepenggal dari tanah kanaan ketika berada disana padahal janji Tuhan bukan hanya sepenggal dari tanah kanaan tetapi seluruhnya akan diberikan kepadanya.

Tuhan selalu berdiri di samping setiap kita dan DIA memberikan mimpi. Bisnis kita mungkin warisan dari turun-temurun tetapi Tuhan tetap menyertai. Seperti Abraham yang begitu sangat diberkati, kemudian Ishak anaknya menggali sumur ayahnya dan kemudian menjadi lebih diberkati daripada Abraham, kemudian Yakub juga menjadi lebih diberkati daripada Ishak. Yakub melihat tangga dan malaikat yang turun naik yang membawa persembahan kita kepada Tuhan dan membawa berkat bagi keturunan kita.

Sewaktu Yakub menerima ucapan berkat itu dan melihat dalam mimpinya malaikat turun naik yang berarti semua berkat kita berasal dari Tuhan. Apapun yang kita lakukan yang kelihatan baik itu tidak cukup membuat kita diberkati karena segala sesuatunya berasal dari Tuhan. Kerja keras itu memang baik dan itu suatu keharusan, tetapi itu tidak cukup. Ada Tuhan yang menyertai kita, ada Malaikat Tuhan yang turun naik membawa berkat dan persembahan kita kepada Tuhan dan biarlah hari ini Tuhan menemukan alasan mengapa DIA mempercayakan kita bisnis karena di hati kita adalah untuk DIA, yang kita minta bukan untuk keluar dari masalah tetapi biar hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang.

Amin.

Jurnalist: Untung Bongga Karua.


Sabtu, 22 Oktober 2016

IKUT TUHAN SEPENUH HATI

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church (Dopag)

(21/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya

"Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu Tuhan telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada Tuhan. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan , dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka. Sebab itu Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada Tuhan , Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan Tuhan." (1 Raja-raja 11.1-10 TB) 

Kita mengenal Salomo sebagai seorang raja yang dahulu mempersembahkan persembahan/korban yang sangat banyak dan cara Salomo mempersembahkan korban saat itu membuat hadirat Tuhan begitu kuat turun sampai setiap orang tidak kuat lagi untuk berdiri. Salomo belajar dari ayahnya raja Daud bagaimana mempersembahkan korban tetapi dia tidak belajar satu hal yaitu mengikut Tuhan dengan sepenuh hati.

Setiap kita tidak punya pilihan yang lain kecuali mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati untuk supaya hati kita tidak condong kepada yang lain. Hati kita bisa begitu mengasihi Tuhan ketika dipakai oleh Tuhan, ketika masih tidak punya apa-apa, tetapi itu tidak cukup karena dibutuhkan hati untuk mengikut Tuhan sepenuh hati dan tidak bisa setengah-setengah.

Iblis memiliki banyak cara untuk bisa mencondongkan hati setiap kita. Ketika kita tidak mengikut Tuhan sepenuh hati karena ada motivasi yang lain, hanya untuk sekedar diberkati, atau hanya untuk sekedar taat kepada pemimpin walaupun mungkin itu baik. Jangan memiliki motivasi dan tujuan yang lain dalam mengikuti Tuhan. Ketika mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati tantangan apapun didepan kita bisa hadapi karena mengetahui Tuhan yang kita ikuti akan memberi kemenangan.

Ketika mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati akan membuat motivasi di hati kita tiba-tiba condong atau beralih kepada yang lain. Untuk menerima kekayaan kita harus membuang segala motivasi yang salah yang bisa membuat hati kita condong kepada yang lain, spirit mamon dan berhala yang lainnya. Jangan pernah mempunyai rasa iri dan benci kepada orang yang diberkati oleh Tuhan, jangan pernah iri kepada gereja yang besar tetapi berkatilah gereja yang besar untuk mendapatkan berkat yang sama, jangan takut untuk diberkati seperti Salomo karena mungkin menjadi kuatir jangan-jangan hati menjadi condong kepada yang lain seperti yang dialami oleh Salomo atau ketika melihat orang lain diberkati akan timbul pikiran-pikiran negatif yang sebenarnya timbul karena di hati mulai timbul rasa iri.

Mari benahi hati dan terima setiap berkat yang Tuhan percayakan atas hidup kita tetapi sekaligus kita belajar akan apa maksud Tuhan untuk supaya hidup kita tidak jatuh seperti Salomo. Mari belajar dari hidup Salomo dengan belajar mendidik hati kita dari awal sebelum hidup setiap kita dipakai, diurapai dan diberkati Tuhan lebih lagi. Mari selalu mendengar dan menerima setiap teguran dari Tuhan melalui pemimpin atau mungkin dari orang lain yang mungkin levelnya berada dibawah kita dan jangan pernah biarkan tujuan dan motivasi yang lain masuk dengan tidak mengharapkan pujian dan penghargaan dari orang lain ataupun pemimpin.

Mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati bukan mengikuti apa yang pemimpin kita inginkan tetapi ketika kita mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati maka kita akan menyadari otoritas yang Tuhan berikan kepada pemimpin kita, jadi dasarnya adalah dari Tuhan sendiri. Pengangkatan Tuhan akan hidup setiap kita akan sepadan dengan perubahan karakter dan hati kita.

".... dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud, ayahnya.(1 Raja-raja 11.6 TB) 

Kalau Salomo saja bisa jatuh maka tidak ada jaminan apabila kita tidak sungguh-sungguh belajar mengikut Tuhan sepenuh hati maka kita akan mengalami hal yang sama. Salomo yang adalah seorang raja dan pemimpin, seorang anak yang menikmati berkat, melihat segala kelimpahan dan melihat Tuhan bekerja dalam hidupnya bisa jatuh dan tiba-tiba tidak bisa belajar mengikuti Tuhan sepenuh hati. Mengikut Tuhan sepenuh hati bukan dilihat dari segala perbuatan baik yang sudah kita lakukan dalam hal banyaknya pelayanan dan doa yang kita lakukan. Mengikuti Tuhan sepenuh hati adalah hati kita sepenuhnya kita berikan kepada Tuhan, semua yang kita lakukan tujuannya untuk Tuhan, apapun yang Tuhan putuskan dan katakan kita lakukan dengan ketaatan karena Tuhan. Mari ijinkan Tuhan untuk mendidik hati kita dan kita sendiri juga belajar untuk mendidik hati kita dengan bertanya kepada Tuhan bagaimana bertanggung jawab atas hal yang Tuhan percayakan dan inginkan dalam hidup kita.

Dalam belajar mendidik hati kita ketika melakukan kesalahan bukan dengan sekedar meminta maaf kepada Tuhan tetapi ada tanda seperti Firman-Nya yang berkata ketika berjalan bersama Tuhan pasanglah rambu-rambu sehingga tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, jadi ada rambu-rambu yang kita pasang didalam roh kita untuk supaya kita tidak kembali jatuh kedalam kesalahan yang sama lagi dan kita juga bisa belajar bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah dilakukan. Pengakuan akan kesalahan yang kita lakukan tanpa ada tanda dalam roh yang mendidik kita maka iblis akan mengintai dan membuat kita jatuh lagi dalam kesalahan yang sama.

Di saat kita diberkati oleh Tuhan, di saat yang sama iblis akan menawarkan dan menyodorkan banyak hal. Ketika berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk supaya hidup kita diberkati tanpa pernah menyiapkan hidup untuk hanya mencintai Tuhan maka bisa jadi berkat tersebut tidak membuat kita menjadi baik tetapi juga jangan membenci dan menolak berkat dari Tuhan karena kerinduan-Nya adalah memberkati setiap anak-anak-Nya tetapi yang menjadi masalah adalah dari dalam diri kita sendiri yang selalu merasa iri dan cemburu kepada orang yang diberkati oleh Tuhan. Jalan keluarnya adalah justru melayani dan memberkati orang yang diberkati oleh Tuhan dengan tulus bukan dengan motivasi yang lain dan suatu saat nanti kita akan juga menikmati berkat yang sama.

Hati Salomo sebenarnya juga masih menyembah Tuhan tetapi tanpa disadari hatinya mulai condong kepada penyembahan yang lain. Jadi begitu hati kita mempunyai keinginan, tujuan dan mencintai yang lain selain Tuhan maka itu akan menjadi berhala. Berhala juga bisa timbul dari dalam diri kita sendiri ketika kita tidak bisa disentuh oleh orang lain. Salomo yang begitu sangat mencintai wanita penyembah-penyembah berhala ini membuat dirinya juga jatuh kedalam penyembahan berhala bahkan sebelum jatuh kedalam penyembahan berhala Salomo sebenarnya sudah jatuh kedalam dosa perzinahan karena begitu mengingini perempuan-perempuan tersebut yang tidak disukai oleh Tuhan.

Kesalahan dalam hal pergaulan juga menjadi penyebab hati kita untuk condong kepada yang lain. Hindarkan diri kita dari orang-orang dari orang yang mudah sakit hati, kepahitan, atau orang yang selalu memiliki motivasi yang salah yang secara tidak langsung mematikan kerohanian kita dan hati tiba-tiba condong untuk mencintai yang lain, mencintai diri sendiri, mencintai harga diri kita sendiri lebih dari Tuhan. Ketika menyadari mempunyai suatu kelemahan mari hindarkan diri dari tempat atau hal tersebut dengan memasang rambu-rambu di roh kita.

Mari mendidik hati dalam mengikuti Tuhan tujuannya bukan karena besarnya persembahan kasih yang diterima, pelayanan yang besar atau apapun juga. Singkirkan semua motivasi dan keinginan yang lain dari hidup kita untuk menerima didikan yang dari Tuhan untuk supaya kita terus-menerus dimurnikan.

Amin!

Jurnalist: Untung Bongga Karua


PENGENALAN AKAN TUHAN UNTUK KEBANGKITAN YANG BESAR

Gedung BPU Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Seminar dan Pesta Rohani Kebangkitan Yang Besar Di Era Transformasi.

(01/09/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" (Filipi 3.10 TB) 

Hari-hari ini Tuhan Tuhan sudah tidak sabar lagi untuk mencurahkan isi hati-Nya, mencurahkan roh-Nya dimana hati-Nya bergetar setiap kali melihat dan menemukan anak-anak-Nya berseru-seru karena begitu merindukan Tuhan. Tuhan menjadi tidak sabar karena melihat anak-anak-Nya bergerak untuk menangkap isi hati-Nya sekalipun harus mencucurkan air mata dengan menabur seluruh hidupnya yang keluar dari hati sebagai ketaatan, cinta dan pengenalan akan Tuhan karena pengalaman mengalami Tuhan.

Ayat diatas ditulis oleh Rasul Paulus, salah satu pahlawan Kristus yang memiliki kegilaan tersendiri dengan Tuhan karena cintanya yang besar kepada Tuhan dengan mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ayat ini ditulis diakhir-akhir hidup dan pelayanannya, Rasul Paulus masih menulis dan menyatakan bahwa yang dikehendakinya adalah untuk mengenal Tuhan lebih lagi. Ada banyak orang yang melayani Tuhan memulainya dengan baik, tetapi ketika berjalan standartnya mulai berbeda dan bukan lagi untuk mengenal Tuhan. Kontras dengan Rasul Paulus yang diakhir hidup dan pelayanannya yang dikehendakinya adalah untuk mengenal Tuhan lebih lagi.

Pengenalan akan Tuhan akan membawa kita mengalami kuasa kebangkitan-Nya. Vonis dokter atas penyakit yang anda derita atau vonis apapun dalam hidup anda bukan harga mati karena harga mati dalam hidup anda adalah kehendak-Nya. Tujuan hidup Rasul Paulus dan hari ini menjadi tujuan hidup setiap kita bukan lagi uang, pangkat, jabatan, nama besar, dan panggung tetapi mengenal akan Tuhan, mempunyai pengalaman berjalan bersama-Nya dengan belajar taat dan mendengar setiap perintah-Nya.

Sewaktu kita mempunyai pengenalan akan Tuhan, Tuhan akan membawa kita mengenal kuasa kebangkitan-Nya. Iblis selalu merancangkan kematian, tetapi Tuhan merancangkan kebangkitan. Ketika berada dalam titik terbawah dalam hidup, iblis berkata bahwa kita sudah selesai atau mati tetapi dititik seperti ini kuasa kebangkitan-Nya menjadi bagian setiap kita. Iblis merancangkan kemiskinan kepada kita karena menyadari setiap kita dirancangkan Tuhan untuk mengelola keuangan dunia dan menjadi bendahara-Nya, disinilah titik dimana setiap kita menyadari untuk mengalami kuasa kebangkitan dengan tidak lagi mau hidup dalam utang malah justru hidup saudara jadi berkat bagi banyak orang.

Setiap kita merindukan mengalami kuasa kebangkitan tetapi masalahnya setiap kita tidak suka mengalami yang namanya kematian. Mari mengalami kuasa kebangkitan-Nya dengan sikap hati yang benar dengan selalu bertanya kepada Tuhan apa yang mesti kita lakukan agar sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga disinilah perlunya kita membaca dan merenungkan Firman-Nya setiap hari. Ketika mungkin hari ini rumah tangga anda mengalami kematian, tetapi karena mempunyai pengenalan akan Tuhan maka anda akan mengalami pemulihan melalui kuasa kebangkitan-Nya dan kuasa iblis atas pernikahan anda dilucuti. Mari berkata bahwa hidup anda bersama keluarga anda bisa dipakai dengan luar biasa dan tidak mungkin mengalami kehancuran karena anda percaya akan mengalami yang utuh dari Tuhan dan mengalami kebahagiaan dalam rumah tangga anda.

"dan persekutuan dalam penderitaan-Nya"

Banyak orang berkata bahwa kalau ada yang enak buat apa kita harus menderita! Tetapi kenapa Rasul Paulus justru berkata persekutuan dalam penderitaan-Nya?

Kalau kita hanya mencari sesuatu yang enak-enak terus-menerus, kita tidak akan pernah mengenal Tuhan, tetapi kalau kita juga menderita terus-menerus maka kita tidak akan mengenal Tuhan secara sempurna. Penderitaan karena Kristus dan penderitaan karena ketaatan itu baik, daging kita menderita tetapi roh kita menyala-nyala, daging kita terasa sakit, tetapi roh kita dibangkitkan Tuhan. Jadi pilihlah untuk mengambil bagian dalam penderitaan Kristus untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dengan memikul salib-Nya. Yesus berkata dalam Matius 16.24  bahwa barang siapa ingin menjadi murid-Nya, dia harus pikul salib dan sangkal diri. Seringkali kita berpikir bahwa yang kita pikul adalah salib Kristus padahal kita tidak bisa seperti Kristus, itu juga bukan salib kita karena salib kita sudah dipikul sendiri oleh Kristus. Kalau kita berpikir kita memikul salib Kristus dan menderita itu sama saja kita menjadi orang kristen yang mengasihi diri sendiri.

Roh kita tidak akan pernah bisa bangkit karena salah pengertian. Yesus Kristus disalibkan atas nama setiap kita sehingga kita tidak perlu lagi memikul salib Kristus karena DIA sudah menyelesaikannya. Dalam terjemahan sebenarnya salib yang mesti kita pikul adalah salib orang lain, salib istri, salib suami, salib anak-anak dan salib saudara kita yang lainnya.

Ketika kita memikul salib orang lain, kita mengalami penderitaan yang dialami oleh Kristus yang adalah kemuliaan dan bukan mengasihi diri sendiri, pikullah salib orang lain dan menangkan mereka demi Kristus. Pikullah salib suami/istri anda untuk memulihkan pernikahan dan keluarga anda demi Kristus karena memiliki pengenalan akan Tuhan. Milikilah pengenalan akan Tuhan secara terus-menerus, dari iman yang satu kepada iman yang lain, dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain yang terus disempurnakan karena kesukaan Tuhan adalah pertobatan, kerendahan hati, dan hati yang mau berbalik.

Jangan pernah berhenti untuk mengenal Tuhan, karena ketika kita berhenti untuk mengenal-Nya maka hidup kita akan stagnan dan kemudian menjadi agamawi. Seperti Rasul Paulus ketika pertama kali bertobat berkata bahwa dirinya adalah yang paling berdosa diantara semua orang percaya, bukannya merasa semakin hebat tetapi semakin menyadari dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemuliaan Tuhan. Rasul Paulus menemukan begitu banyak dari hidupnya yang harus diubah dengan meminta anugerah dan kasih karunia Tuhan. Ketika kita hanya mencari dan mengejar apa yang dikehendaki-Nya, kita tidak akan pernah merasa hebat tetapi kita akan semakin diperlihatkan kemulian-Nya yang lebih besar, kita akan melihat diri kita kecil sekalipun orang-orang memberikan pujian kepada kita.

".... di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya."

Mari membawa senantiasa kematian Kristus dalam hidup setiap kita dan biarkan itu menjadi kesukaan kita untuk bersatu dalam kematian-Nya dengan mematikan setiap kedagingan, keegoisan, keakuan, harga diri dan kesombongan kita. Ketika itu menjadi kesukaan kita maka kita akan menikmati dan merindukan kehadiran-Nya setiap saat didalam hidup kita. Jangan pernah berhenti bersaksi tentang berkat yang Tuhan berikan, bagi sebagian orang itu berkat yang besar yang Tuhan berikan tetapi itu sebenarnya itu terlalu kecil bagi Tuhan karena didepan masih banyak berkat yang lebih besar yang akan diberikan-Nya tetapi biarlah di hati setiap kita yang kita kehendaki adalah pengenalan akan DIA secara terus-menerus, berjalan bersama-Nya, bersekutu dalam penderitaan-Nya dan bersatu dalam kematian-Nya.

Mari memberi penghormatan kepada Tuhan lebih dari apapun dengan selalu meletakkan Tuhan didepan bukan harta, uang, pangkat dan jabatan yang oleh Rasul Paulus semua itu dianggap sampah. Mari belajar dari orang-orang yang menghormati Tuhan, Abraham contohnya yang hidupnya sangat diberkati oleh Tuhan bahkan keponakannya Lot yang ikut bersama-sama dengannya juga ikut diberkati. Tetapi yang diinginkan Loy hanya berkat-Nya saja tanpa pernah mau belajar bagaimana hidup dalam perkenanan Tuhan.

Ketika setiap kita menghendaki yang Ilahi dengan menyingkirkan setiap keinginan daging untuk mengenal Tuhan, mengenal kuasa kebangkitan-Nya, persekutuan dalam penderitaan-Nya dan bersatu dalam kematian-Nya maka setiap kita akan Tuhan bawa level demi level pengenalan akan Tuhan, diperkaya Tuhan dengan pengalaman berjalan bersama-Nya. Bahkan ketika kita tidak berada didunia ini lagi, hidup kita akan berbicara terus seperti habel yang hidupnya masih berbicara terus sampai hari ini, ada sebuah dimensi dimana hidup kita masih bisa berbicara mewariskan warisan iman kepada generasi berikutnya.

Amin


Jurnalist: Untung Bongga Karua.


Rabu, 19 Oktober 2016

TANAH DAN NEGERI YANG LUAS

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church.

Ps. Joseph Hendrik Gomulya

" ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama Tuhan. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan , seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan .  Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. " (Kejadian 13:4-15 TB) 

Ayat diatas bercerita tentang kisah antara Abraham beserta keponakannya Lot. Abraham adalah orang yang sangat diberkati oleh Tuhan dengan kekayaannya dengan memiliki banyak ternak dimana hal yang sama juga dialami oleh Lot keponakannya yang ikut bersama-sama dengannya. Sehingga kemudian timbul pertengkaran diantara para gembala mereka akibat TANAH yang tidak cukup luas lagi bagi mereka untuk diam bersama. Padahal harta yang kian bertambah banyak seharusnya tidak menimbulkan pertengkaran.

Dikatakan negeri mereka tidak cukup luas lagi bagi mereka untuk diam bersama-sama, dalam terjemahan lain dikatakan tanah hati mereka yang tidak cukup luas lagi padahal apabila hati saudara seperti hati Kristus yang sangat luas dan tidak terbatas bagi setiap orang sehingga ketika setiap kita diberkati oleh Tuhan dengan melimpah, setiap kita juga diingatkan agar tanah hati setiap kita jangan berubah.

Jangan pernah biarkan harta yang banyak atau tanah yang luas itu mengisi hati saudara karena itu membuat negeri itu menjadi sempit. Kenapa orang-orang sering mempertengkarkan masalah ini, terlebih dalam sebuah keluarga karena hati mereka diisi dengan yang lain dan bukan Tuhan.

 (Kejadian 13.4 TB) 

Dalam hidup Abraham selalu ditandai dengan mezbah, dimanapun Abraham berada disitu pasti ada mezbah. Mezbah adalah sebuah tempat dimana korban dari hidup saudara diletakkan diatasnya, tempat dimana saudara memanggil Nama Tuhan, pertanyaanya adalah adakah Tuhan menemukan dalam hidup saudara ada mezbah?

Setiap kita adalah keturunan Abraham yang mewarisi janji yang diberikan kepada Abraham melalui Yesus Kristus, sehingga hari-hari imi Tuhan sedang merindukan setiap kita anak-anak-Nya hidup seperti Abraham yang memiliki mezbah dalam hidupnya. Mezbah dimana korban dari hidup dan seluruh kedagingan saudara diletakkan, mezbah dimana saudara mau meletakkkan dan membuang setiap kenyamanan yang selama ini saudara nikmati. Setiap kali saudara melakukan pelayanan dan pekerjaan, setiap pujian dan perkataan yang saudara ucapkan apakah Tuhan menemukan ada mezbah diatasnya?

 (Kejadian 13.5-6 TB) 

Ketika saudara mengetahui bagaimana caranya memanggil Nama Tuhan, bagaimana meletakkan korban yang berbau harum yang naik kehadapan Tuhan, setiap kali saudara memanggil Nama-Nya itu yang akan membawa Hadirat-Nya.

Ketika hidup saudara hanya sebatas pengikut tanpa mempunyai mezbah, saudara tidak mempunyai pengenalan secara pribadi dengan Tugan maka TANAH yang berbicara tentang hati saudara tidak akan cukup luas dan bisa ditempati oleh banyak orang. Lot yang mengikuti Abraham seharusnya bisa belajar dari hidup Abraham yang selalu ada mezbah dalam hidupnya karena hatinya yang begitu sungguh-sungguh mencintai Tuhan, tetapi yang diinginkan Lot hanya berkat karena merasa sudah diberkati tanpa mau mengenal Tuhan yang memberi berkat sehingga membuat hatinya menjadi sempit. Ketika harta bertambah banyak tetapi tanah hati saudara tidak cukup luas/sempit itulah yang sering menyebabkan pertengkaran.

Dalam rumah tangga yang saudara bina ketika dahulu hidup semuanya dalam serba kesederhanaan anda bisa hidup akur bersama istri/suami dan anak-anak tetapi ketika anda diberkati Tuhan dan tidak memiliki pengenalan yang lebih dengan Tuhan yang memberi berkat karena saudara tidak pernah membangun mezbah dalam keluarga maka kemudian mulai timbul pertengkaran. Begitupun dalam pelayanan dimana dahulu pelayanan saudara hanya biasa-biasa saja, ketika Tuhan mempercayakan pelayanan yang lebih lagi kemudian timbul pertengkaran dengan teman sepelayanan. Ketika dalam hidup saudara selalu ada mezbah maka negeri/ tanah hati saudara akan selalu bertambah luas dan bisa ditempati oleh semua orang.

Begitupun dalam pertumbuhan jemaat yang pesat dalam sebuah gereja harus memiliki tanah/negeri yang cukup luas. Dalam hidup setiap jemaat harus mempunyai mezbah dan pengenalan akan Tuhan yang menghindarkan jemaat dari pertengkaran yang disebabkan oleh sikap hati yang sempit sebagai akibat tidak memiliki pengenalan akan Tuhan.

Tuhan selalu ingin memberkati setiap kita anak-anak-Nya tetapi jangan pernah mengisi hati saudara dengan berkat tetapi biarlah berkat itu berada diluar mengikuti saudara. Seperti Lot yang meletakkan berkat itu didalam hatinya, Lot tidak mengerti dan menyadari bahwa dirinya diberkati oleh karena Abraham. Setiap kita yang menyadari bahwa hidupnya diberkati oleh karena Yesus, menyadari hidupnya dipakai oleh karena Tuhan akan mempunyai tanah yang luas karena tidak pernah merasa cemburu ketika melihat orang lain dipakai oleh Tuhan lebih lagi malahan akan selalu lebih mendorong orang lain karena mengetahui bahwa kerinduan Tuhan adalah memakai hidup semua orang.

(Kejadian 13.7-9 TB) 

Milikilah tanah yang luas untuk supaya hidup saudara diurapi dan dipakai Tuhan lebih lagi dan menghindarkan saudara dari tanah hati yang sempit yang bisa menyebabkan pertengkaran. Tuhan kadang sengaja mengijinkan saudara tidak punya apa-apa agar supaya saudara bisa belajar untuk rendah hati. Tuhan ingin memberikan semua yang ada pada-Nya karena identitas setiap kita sebagai anak-anak-Nya tetapi oleh karena ketidakmampuan dari sifat kecemburuan, kemarahan dan sikap hati yang salah ketika melihat orang lain lebih dipakai dan diberkati.

Sesuatu yang dari (berada didalam) Tuhan pasti ada kedamaian, jadi sewaktu hati saudara tidak merasa damai berarti saudara berada diluar dari kehendak-Nya. Pastikan hati saudara cepat berbalik kepada Tuhan dan jangan berkata seperti Lot karena tempatnya yang terlalu sempit dan merasa bahwa dirinya juga sudah diberkati dan dipakai Tuhan kemudian memutuskan untuk pergi memisahkan diri dari Abraham tanpa pernah menyadari bahwa dirinya diberkati Tuhan oleh karena Abraham.

Tawaran yang diberikan oleh Abraham kepada Lot sepertinya memang baik. Tuhan juga kadang-kadang memberikan tawaran seperti keinginan yang ada di hati padahal sebenarnya itu adalah ujian. Kalau saudara tidak memiliki kepekaan, kadang-kadang ketika diberi tawaran kemudian diambil dengan cepat-cepat padahal yang tergambar disitu hanya hati saudara. Setiap kali Tuhan ingin membawa saudara untuk Next Level, DIA akan menguji apakah anda mampu naik ke level yang baru atau tidak. Ketika saudara bisa melewati ujian itu, sebuah level yang baru, ada sebuah pengertian baru yang Tuhan ingin tanamkan dalam hidup saudara. Apabila saudara tidak ingin selalu mengikuti Tuhan atau berada dalam didikan-Nya maka saudara tidak akan bisa "Expand" dipakai Tuhan di level yang baru atau kapasitas saudara diperluas.

Seharusnya Lot dan gembalanya mengetahui bahwa ditempat mereka berada ada orang lain (Orang Kanaan dan Feris), seharusnya Lot menyadari bahwa ada orang lain yaitu orang dunia yang melihat dan mendengar yang mereka lakukan dan perkatakan. Seperti hubungan suami-istri dalam keluarga, saudara tidak hanya tinggal berdua tetapi ada tetangga di sekeliling saudara dan apa yang saudara lakukan dilihat oleh orang lain. Begitupun dalam pelayanan, saudara harus belajar menyadari ada orang lain yang diam disekitar dan melihat saudara, karena hidup saudara harus menjadi berkat bagi orang lain. Seharusnya harta yang banyak tidak membawa pertengkaran, karena pertengkaran tidak pernah bisa membawa kebaikan.

Ketika ada ujian yang datang itu seperti pilihan yang baik sehinga saudara bisa mengerti bahwa saudara tidak akan pernah bisa berpisah dari Tuhan, saudara bisa mengerti bahwa saudara tidak akan pernah mempunyai pilihan untuk bisa berjalan sendiri. Ketika saudara bisa mengerti bahwa saudara harus selalu tinggal bersama-sama dengan Tuhan sehingga ada mezbah yang akan selalu dibangun karena tanpa mezbah disana akan banyak kepentingan, motivasi salah yang merusak dan segala macam politik dan intrik.

Mezbahlah yang membakar semua kemanusiaan saudara, diatas mezbahlah dimana pertobatan demi pertobatan, diatas mezbahlah akan terdengar teriakan Nama Allah, diatas mezbahlah Tuhan disukakan. Dalam melakukan pelayanan, bangunlah selalu mezbah di hidup saudara sehingga setiap kali kemanusiaan saudara yang ingin muncul,setiap kali saudara ingin mencuri Kemuliaan Tuhan, setiap kali dalam pelayanan saudara merasa hanya ingin sekedar show saudara bisa berkata tidak dan meletakkan semua itu diatas mezbah. Ketika ada mezbah dalam setiap pelayanan saudara maka akan ada "annointing" pengurapan karena ada korban yang saudara selalu letakkan diatas mezbah, ada sesuatu yang sakit keluar (kedagingan) dari hidup saudara.

Selama ada mezbah dalam hidup dan pelayanan itu yang membuat saudara selalu didekatkan dengan Tuhan, Tuhan akan selalu hadir dan berbicara dan mengoreksi hidup saudara. Karena ketika dalam ibadah tidak ada hadirat-Nya, DIA tidak berbicara, DIA tidak mengoreksi hidup saudara, DIA tidak membuat saudara bertobat dan malah berbalik dari Tuhan maka berarti ada sesuatu yang salah.

 (Kejadian 13.10-13 TB) 

Ketika hati saudara menjadi sempit, maka mata saudara menjadi mata duniawi dan tidak lagi menjadi seperti mata Tuhan, seperti yang dialami oleh Lot walaupun sebenarnya dirinya adalah orang benar. Sewaktu hidup dan hati saudara tidak diperluas/diperbesar untuk Tuhan berbicara, untuk Tuhan selalu menanamkan benih-Nya di hidup saudara, saudara tidak menginginkan mezbah itu maka yang terjadi adalah saudara akan berjalan dengan mata jasmani. Seperti Lot yang melihat lembah Yordan yang adalah lembah kematian seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Lot tidak mengetahui bahwa Sodom dan Gomora begitu menyakiti jati Tuhan, tetapi justru memilih tempat yang Tuhan tidak sukai.

Orang selalu begitu gampang untuk membuat suatu pilihan dan sering berubah-ubah yang berarti saudara sedang memilih untuk berjalan menurut apa yang dilihat. Belajarlah untuk mencari Tuhan dengan membangun mezbah dihidup saudara, membangun hubungan saudara dengan Tuhan dan meletakkan hidup saudara diatasnya, maka Tuhan akan memberi saudara tanah yang luas, kemudian menunggu sampai Tuhan berfirman.

Ketika Abraham meminta Lot untuk memilih dan Lot memilih tanah yang begitu subur dimana sebenarnya Abraham bisa saja segera memilih tanah yang lain atau memilih tanah lebih dahulu daripada Lot karena tanah itu adalah miliknya tetapi Abraham yang selalu mengandalkan Tuhan tidak akan pernah memilih dari pilihannya, tetapi justru akan menantikan pilihan Tuhan karena menyadari apa yang Tuhan pilihkan itu yang terbaik buat hidupnya.

 (Kejadian 13.14-15 TB) 

Tuhan membawa Abraham kepada janji yang lebih besar yang seharusnya menjadi bagian dari Lot yang kehilangan akan janji itu. Apabila saudara tidak belajar untuk mendidik diri saudara menyatu dengan Tuhan maka yang terjadi adalah pemisahan/salah paham dengan Tuhan. Padahal Tuhan sebenarnya sedang menyiapkan sebuah janji dan berkat yang lebih. Ketika mata saudara melihat seperti mata dunia dan ketika tawaran dunia itu datang kemudian memilih itu yang sebenarnya adalah ujian dimana tawaran iblis itu akan datang, karena Tuhan ingin melihat apakah saudara mendekat kepada mezbah atau justru memilih yang lain. Yang membedakan antara Lot dan Abraham adalah Lot memilih sendiri, Abraham dipilihkan oleh Tuhan. Lot memilih menurut pandangannya, Abraham memilih seperti yang Tuhan pilihkan.

Ketika saudara menantikan Tuhan, maka saudara akan melihat seperti yang Tuhan lihat. Mungkin bagi sebagian orang negeri itu tidak menarik tetapi kalau buat Tuhan, negeri itu akan menjadi sangat luar biasa. Mari sekali lagi belajar untuk menantikan Tuhan, salah satu kuasa dari iman salah satunya adalah ketika saudara percaya didalam penantian, bahkan disaat semua orang sudah memilih yang baik, iman saudara tidak menjadi lemah dan bimbang.

Amin,


Jurnalist: Untung Bongga Karua.


Sabtu, 15 Oktober 2016

Hadirat Tuhan untuk sebuah Transformasi

GKI Maranatha Sorong Papua Barat, Seminar hamba Tuhan "Kebangkitan yang besar di era transformasi".

(12/07/2016)
Ps. JOSEPH HENDRIK GOMULYA

Transformasi di kota Sorong terwujud ketika terjadi rekonsialisasi semua orang yang ada di tanah Papua antara penduduk/suku asli dengan pendatang. Penduduk asli Papua harus menerima dan mengasihi para pendatang, dan penduduk pendatang juga harus memiliki rasa cinta akan tanah dan orang-orang Papua karena setiap kita semuanya bersaudara didalam Tuhan.

Tanah sesungguhnya adalah milik Yesus Kristus, demikian juga dengan hidup setiap kita. Sewaktu hidup kita terbuka buat orang lain seperti Yosua yang menggenapi perjanjian Tuhan atas hidupnya dimana ketika tanah Kanaan diduduki kemudian Tuhan juga memberi kuasa untuk tinggal di tanah itu, diberkati dan memenangkan kota itu untuk Kemulian Tuhan. Ketika tinggal di tanah yang diberkati, kita juga harus memiliki sikap hati yang diberkati. Kenapa? Proses demi proses yang terjadi dalam hidup kita Tuhan ijinkan terjadi karena Tuhan menginginkan kita melewati proses itu untuk mengenal Tuhan lebih dalam mengenal hati-Nya. Ketika kita tinggal didalam tanah Kanaan tanpa pengertian, tanpa pernah di proses oleh Tuhan maka Kanaan akan menjadi bencana.

Seperti dengan survey yang diadakan di Amerika Serikat, kebanyakan orang yang memenangkan sebuah lotere yang jumlah uangnya sangat banyak bisa dikatakan orang akan menjadi kaya mendadak dan pasti setiap orang yang memenangkannya akan sangat senang dan bahagia, tetapi kesenangan itu tidak berlangsung lama ketika uang itu habis karena dipakai untuk mabuk-mabukan, hidup foya-foya dan bersenang-senang dengan banyak wanita yang dijadikan simpanan yang membuat orang tersebut menjadi miskin kembali bahkan menjadi jauh lebih miskin dari sebelumnya karena orang ini berpikir bahwa tanah Kanaan yang berupa uang dan pangkat adalah tujuan utamanya. Tetapi mari berkata bahwa Tuhan adalah tujuan didalam hidup kita melalui proses yang diijinkan-Nya untuk kita lewati dan nikmati yang mendidik hati kita untuk mengenal Tuhan dengan sikap hati yang benar.

Seperti dengan kehidupan Abraham dimana ketika berada di tanah Kanaan berkata "bahwa tanah Kanaan seperti tanah asing baginya" padahal itu adalah tanah yang Tuhan janjikan. Adakah ketika diberkati kita bisa berkata bahwa uang, pangkat, dan jabatan itu tanah asing bagi kita? Karena kita menyadari memiliki tanah yang sesungguhnya, kita tidak pernah merasa kuatir dan takut karena kita mengetahui kepada siapa Tuhan akan memberkati kalau bukan  kepada anak-anak-Nya, anak Raja diatas segala raja, hal yang selalu berusaha dipotong oleh iblis tetapi ketika kita mendidik hati kita untuk belajar mengenal Tuhan maka kita akan mengenal akan otoritas yang kita miliki dan iblis tidak bisa memotong/mengambil hal tersebut dari hidup kita.

Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian Tuhan , Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya -- hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.” Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: “Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu.” Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.  Dan Tuhan berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Maka kauperintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian itu, demikian: Setelah kamu sampai ke tepi air sungai Yordan, haruslah kamu tetap berdiri di sungai Yordan itu.” (Yosua 3:1-8, TB) 

Tuhan berjanji akan membesarkan nama setiap anak-anak-Nya karena Tuhan yang besar ada didalam hidup setiap kita. Dia akan membesarkan nama kita sewaktu kita tetap setia, memang tidak terjadi secara instant sebuah keluarga dipulihkan seperti Firman-Nya berkata bahwa "asalkan imanmu tidak goyah engkau akan melihat, dengan tetap percaya kita akan melihat setiap janji itu digenapi". Ketika Yosua memasuki tanah Kanaan, itu juga seperti otoritas Tuhan dikembalikan bagi orang-orang percaya dan setiap anak-anak Tuhan untuk mengalami dan menikmati kelimpahan itu.

Seperti ada banyak orang berkata bahwa Papua adalah tanah Kanaan, tetapi apabila Tuhan tidak memberi otoritas atas tanah itu, dimana (tanah) yang sesungguhnya yang ada di hati, ketika susah untuk bisa  diubahkan maka maka kita tidak mempunyai otoritas untuk menikmati tanah itu dan berkata itu tanah Kanaan. Apabila hati setiap kita selalu bisa untuk diubahkan maka kita mengijinkan Tuhan mengubah tanah di hati kita, tanah dimana Tuhan akan menumbuhkan benih-benih Ilahi, benih-benih kebenaran-Nya di tanah yang subur, tanah yang selalu dicangkul, digemburi dan dididik oleh Tuhan, tanah hati selalu akan subur ditumbuhi oleh benih Firman Tuhan, selalu ada pertobatan dan pengenalan akan Tuhan yang benar di hati kita, ada perubahan demi perubahan, ada pewahyuan baru yang selalu Tuhan bukakan dalam hidup kita maka otoritas itu akan diberikan. Apabila hati tidak bisa diubahkan kita seperti melihat sesuatu yang benar hanya berdasar perkataan orang, seperti perkataan orang yang berkata bahwa Papua adalah tanah Kanaan yang diberkati tetapi justru para pendatang yang tidak mengenal Tuhan yang diberkati dan kemudian menjadi marah kepada pendatang yang datang.

Peperangan setiap kita bukan melawan darah dan daging tetapi melawan penguasa-penguasa di udara, apabila di (tanah) hati kita tidak pernah mengijinkan untuk dididik oleh Tuhan maka kita tidak akan bisa menikmati tanah Kanaan. Jangan pernah mengenal Tuhan seperti bermain lotere, mau yang instant atau cepat tanpa mempersiapkan hati dan hidup kita dengan Tuhan. Kita harus mencintai setiap proses didikan dan pengenalan akan Tuhan dan menikmati anugerah itu karena hubungan dengan Tuhan yang ajaib. Seperti Yosua yang mengenal dekat Musa oleh sebab itu cara pandangnya dengan belajar dari Musa, untuk itu sangat penting untuk setiap pelayan-pelayan Tuhan belajar dari Tuhan tetapi juga belajar dengan otoritas diatasnya dan para hamba-hamba Tuhan untuk mempersiapkan sebuah hal yang lebih besar. Musa tidak bisa memasuki tanah Kanaan tetapi Tuhan memberi Yosua memimpin dan kemudian membawa bangsa Israel untuk masuk ke tanah Kanaan.

Hari-hari ini Tuhan sedang mencari orang-orang yang mau berdiri bagi kota dimana dirinya berada tanpa saling menyalahkan lagi. Gereja adalah wadah perubahan, gereja adalah wadah transformasi, wadah untuk membangkitkan negeri ini. Tantangan yang harus dihadapi adalah raksasa-raksasa yang ada didalam hidup kita. Yosua dan Daud berani menghadapi raksasa-raksasa karena dia telah melewati raksasa-raksasa yang ada didalam hidupnya bahkan Tuhan melatih Daud menghadapi raksasa yang berbulu dari mencabut bulu singa dan beruang. Ketika kita bisa mengalahkan dan memenangkan peperangan menghadapi raksasa yang adal didalam hidup kita makan kita akan bisa mengalahkan raksasa-raksasa di kota-kota atau dimanapun diutus untuk dimenangkan.

Ada orang yang memiliki raksasa berupa kebencian, sakit hati, ada yang mungkin memiliki raksasa berupa nafsu, rasa minder, penolakan, suka mabuk dan pesta pora, kesombongan dan raksasa berupa kecintaan akan hal-hal duniawi. Kita akan diberi kepercayaan oleh Tuhan sebagai anak-anakNya tetapi yang tidak mudah adalah membuat hati kita hanya mengasihi Tuhan dengan semua keberhasilan yang Tuhan kerjakan karena apabila kita tidak mendidik diri kita dan tiba-tiba hati kita berbelok dan tujuan kita bukan lagi ke Tuhan tetapi kanaan, tujuannya bukan lagi Tuhan tetapi berkat, uang, pangkat dan jabatan yang kelihatan ketika kita sudah diberkati, apakah hati kita berubah atau tidak? Orang yang ketika belum diberkati berkata kuat menghadapi segala hal, sebelum mempunyai jabatan berkata tidak akan korupsi tetapi seperti perkataan Ahok " Lihatlah yang teruji" karena setiap kita akan menghadapi ujian itu, apakah sikap hati kita ketika diangkat oleh Tuhan tidak membuat kita menjadi Tuhan melalui kesombongan tetapi tetap berkata dan berlaku sebagai hamba.

dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian Tuhan , Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya -- (Yosua 3:3 TB)

Untuk masuk tanah Kanaan Yosua mengetahui persis tidak ada yang lain selain Hadirat Tuhan, tabut perjanjian adalah lambang Tuhan hadir dan berbicara. Setiap kita tidak akan pernah sungguh-sungguh menduduki, bisa menikmati semuanya, mempunyai otoritas tanpa ada hadirat Tuhan memimpin hidup kita. Bukan Yosua yang memimpin bangsa Israel, bukan juga para imam-imam tetapi Tuhan yang berbicara, Tuhan yang berada diatas kerub itu yang menuntun mereka apakah harus ke kiri atau ke kanan dan apa yang harus dilakukan. Tuhan ingin memimpin hidup kita dan mari ijinkan DIA yang memimpin untuk supaya kita bisa memasuki tanah Kanaan yang sesungguhnya dengan pimpinan Tuhan.

hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.” (Yosua 3:4 TB) 

Bangsa Israel diberi jarak 2000 hasta supaya mereka mengetahui jalan mana yang harus ditempuh, karena tanpa keimamam, keintiman dan kedekatan dengan Tuhan, hadirat-Nya kemudian akan membuat orang mati. Sekarang oleh Darah-Nya, Tuhan menginginkan setiap kita tidak berjarak dan tidak membiarkan rasa hormat kita kepada Tuhan tidak menjadi hilang karena ketika respek atau sikap hormat kepada Tuhan itu hilang maka orang akan menjadi biasa dengan hadirat Tuhan. Bangsa Israel tanpa hadirat Tuhan setiap peperangan mereka akan terjadi kekalahan besar padahal bangsa Israel dikenal dengan Hadirat Tuhan. Hal yang membedakan kita sebagai anak-anak Allah dengan lainnya adalah Hadirat Tuhan dalam hidup setiap kita dan pastikan hadirat-Nya selalu tinggal tetap dan terus menuntun dimanapun keberadaan kita. Jangan pernah sekalipun rasa respek kepada Tuhan dalam hati kita berubah dan menjadi hilang karena tidak lagi mengerti perasaan-Nya, orang tudak mengerti apa yang Tuhan inginkan, tidak mau belajar menyesuaikan setiap langkah dan kemudian membiasakan diri menjadi egois kemudian cara bekerja dan beribadah menjadi semaunya dan menurut caranya.

Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut Tuhan , Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan.” (Yosua 3:13 TB) 

Sewaktu para imam mengangkat tabut dan berjalan mereka kemudian sampai di sungai Yordan. Ketika kaki para imam menginjak air di sungai yordan dibagian hulu, sesuatu yang tidak kelihatan oleh mata, kemudian naik menjadi bendungan. Sewaktu kita mengangkat tabut, kita sedang berjalan dengan Tuhan dan Tuhan memimpin hidup kita. Kadang-kadang yang terjadi adalah kita belum melihat seketika kuasa-Nya bekerja, kita belum melihat perubahan terjadi tetapi di hulu tempat yang tidak terlihat oleh mata Tuhan sudah membuka jalan. Sewaktu berjalan bersama Tuhan mungkin kita belum melihat hasilnya secepat itu kelihatan, contohnya untuk menghasilkan sebuah generasi. Didalam sebuah keluarga ketika ada satu orang yang berdiri buat keluarga, generasi kita akan menjadi anak yang diurapi dan dipakai Tuhan.

Hadirat Tuhan bukan hanya sekedar  bisa dipenuhi oleh Roh Kudus, kita merasakan getaran dan tangisan, tetapi ada perkataan, ada hubungan, ada Firman yang selalu keluar dari mulut Tuhan untuk menuntun hidup setiap kita dan menjadi tanda akan hadirat-Nya dalam hidup kita. Apabila kita tidak pernah lagi mendengar-Nya berbicara, bukan karena DIA tidak berbicara tetapi mungkin karena suara kita yang terlalu besar dan riuh sehingga suara-Nya tidak lagi kedengaran, ego, kesombongan dan keinginan kita terlalu dominan tetapi DIA tidak akan pernah berhenti berbicara, tidak pernah berhenti mengasihi kita hanya ketika kita berkata untuk mau mengangkat tabut dan mau membawa hadirat Tuhan, mendengarkan dimana dan apa yang DIA perintahkan, kita menginginkan Tuhan menuntun dan berjalan didepan kita ketika kita belum melihat tetapi mau taat karena mengetahui apa yang terjadi di hulu.

Sewaktu mengangkat tabut, mungkin kita menjalani sungai yordan sebagai sungai kematian atas kita, tetapi juga sebagai sungai dimana kita akan masuk tanah Kanaan dan melihat kelimpahan itu. Sewaktu memutuskan untuk menjalani, Tuhan sudah bekerja dengan membendungnya. Hadirat-Nya tidak bisa tergantikan. Mari melihat walaupun itu hanya hal-hal yang kecil, mungkin tidak kelihatan oleh mata jasmani tetapi apabila dilihat dengan mata imam bahwa Tuhan sedang bekerja di hulu dan membukan jalanin.

Amin... Amin... Amin

Jurnalist: Untung Bongga Karua


MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...