Kamis, 12 Desember 2019

INISIATIF DAN KASIH KARUNIA



Oleh Ps Joseph Hendrik Gomulya




Tuhan menginginkan setiap anak-anak-Nya bereaksi dan meresponi setiap Firman atau perkataan-Nya dengan cepat dan tepat, tetapi pada keyataannya sangat banyak anak-anak Tuhan yang cuek, acuh serta tidak meresponi setiap rhema yang mereka dapatkan. Sangat banyak anak-anak Tuhan yang tidak memiliki inisiatif dan cenderung cuek atau acuh, padahal dengan memiliki inisiatif pola pikir mereka akan cenderung berkembang dan memiliki ide-ide atau gagasan yang kreatif, cepat tanggap atas setiap perubahan atau keadaan. Sikap cuek atau acuh kebalikannya justru membuat kebanyakan anak-anak Tuhan menjadi malas, memiliki reaksi dan respon yang lambat. Contoh sederhana bagaimana belajar memiliki inisiatif, mulailah dari hal-hal yang kecil atau sederhana karena Tuhan berkata kita harus belajar setia melakukan sesuatu dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Contohnya dalam pelayanan atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari, mari belajar untuk selalu menghargai orang yang usianya lebih tua dari kita dengan berINISIATIF mempersilahkan mereka duduk terlebih dahulu atau saat di meja makan, mempersilahkan mereka untuk mengambil makanan terlebih dahulu.

Dengan memiliki inisiatif maka pola pikir, karakter dan etika seseorang akan berkembang. Orang yang memiliki inisiatif akan selalu mempunyai etos kerja yang rajin dan pasti akan dibarengi dengan ketekunan. Orang yang memiliki inisiatif dengan tekun maka akan menghasilkan sebuah KREATIFITAS atau terobosan berikutnya, sesuatu hal yang baru yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh orang sebelumnya atau sesuatu yang mungkin bagi orang lain itu mustahil untuk diciptakan tetapi sanggup untuk dia ciptakan atau lakukan, makanya sering kita melihat ada orang yang membuka sebuah usaha ada yang berhasil dan ada yang tidak. Salah satu faktor yang membuat seseorang gagal adalah kurang kreatif dan tidak pernah mau belajar.  

INISIATIF     +          KETEKUNAN           =          TEROBOSAN

Begitu pula dalam pelayanan, juga dibutuhkan ketekunan. Sebelum melakukan pelayanan atau melakukan sesuatu, sudah memikirkan apa yang perlu dipersiapkan sehingga segala sesuatunya dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelayananan hati kita pun mesti selalu terhubung dengan Tuhan 24 jam bukan hanya saat dalam pelayanan, bukan hanya saat berdoa di kamar doa kita masing-masing. Seseorang yang selalu terhubung dengan Tuhan 24 jam maka hikmatnya pasti akan selalu bertambah karena dia terkoneksi terus dengan Tuhan yang adalah sumber dari hikmat. Hikmat yang turun atasnya akan memunculkan atau menghasilkan kreatifitas-kreatifitas ilahi karena pada saat Tuhan berfirman atasnya maka dia akan mencernanya terlebih dahulu (memikirkan dan merenungkan rhema yang Tuhan berikan atasnya atau dengan kata lain selalu berkomunikasi dengan Tuhan).

Cara kita mengerjakan segala sesuatu adalah dengan merenungkannya terlebih dahulu bukan asal mengerjakannya (asal jadi), seperti sapi ketika memakan rumput, tidak langsung memakannya tetapi mencernanya terlebih dahulu. Dalam sebuah pelayanan akan benar-benar menjadi sebuah pelayanan apabila itu menjadi berkat bagi orang lain dan bukan jadi batu sandungan karena dibuat asal jadi. Jadi ouput dari inisiatif adalah itu harus menjadi berkat bagi orang lain.

Seorang pengusaha yang ingin berhasil adalah orang yang dalam melakukan sesuatu dia harus ulet, tahan banting, dan mempunyai mental yang pantang menyerah, nah begitupun dalam pelayanan, dimana kenapa ada banyak orang yang dalam pelayanannya tidak berhasil karena tidak pernah mau belajar mengembangkan diri, orang yang kreatif dan inisiatif pastilah orang yang selalu mau belajar.

Bagaimana saat Tuhan memberikan anda tugas pelayanan atau mengerjakan pekerjaan yang Tuhan perintahkan, apakah anda mempunyai inisiatif? Mengerti apa yang Tuhan mau, seperti apa selera Tuhan dalam setiap kali ibadah? Apa yang mesti anda persiapkan? Apakah standardnya sama seperti yang sebelum-sebelumnya yang cenderung monoton bahkan kesannya asal-asalan (asal jadi). Inilah contoh dari tidak mempunyai inisiatif dan jangan pernah berharap untuk mempunyai mimpi memiliki pelayanan yang besar kalau ini tidak dirubah. Jadi inisiatif itu sangat penting, timbulkan itu dari dalam diri anda.

“Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” (Matius 25:14-30 TB)

Perumpamaan tentang 5 talenta ini dimana 2 talenta menjadi 4, 3 talenta menjadi 6, 5 menjadi 10 dan 1 hanya menyimpannya dalam tanah dan kemudian itu diambil daripadanya, ini adalah tanda bahwa Tuhan ingin setiap anak-anak-Nya mempunyai inisiatif dan kreatifitas, mengembangkan setiap talenta yang dimiliki, jadi sekali lagi kita sangat perlu untuk selalu mau belajar dan mengembangkan diri, tetapi itu tidak akan mungkin terjadi kalau tidak mempunyai inisiatif. Contohnya seorang pengusaha, saat usahanya sedang mengalami penurunan kemudian dia masih melakukan hal yang sama seperti sebelum-sebelumnya maka hasilnya akan sama. Contoh lainnya adalah perusahaan handphone Nokia yang dahulu adalah perusahaan pembuat handphone terbesar di dunia tetapi karena tidak mau mengembangkan diri, perusahaan tersebut kemudian ditutup. Jadi dbutuhkan sebuah pelajaran inisiatif sehingga apa yang dilakukan ada improvisasi atau perubahan, begitupun halnya dalam pelayanan di gereja.

Otak manusia adalah mesin yang tidak terbatas, jadi apabila otak tidak biasa dipakai untuk bekerja maka tidak akan bisa dipakai untuk bekerja lebih menghasilkan yang terbaik, yang dihasilkan akan selalu sama. Pikiran di ciptakan oleh Tuhan mempunyai kekuatan yang luar biasa, apalagi kita yang pikirannya sudah dikuduskan oleh Tuhan. Pikiran Kristus melalui firman-Nya yang selalu masuk, itulah yang menambah dayanya. Tetapi kalau tidak difungsikan maka yang terjadi adalah orang tersebut akan malas dan selalu melamuni dirinya.


Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. 10 Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. 11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. 14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam. 15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. 16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. 17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. 18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. 19 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. 20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. 21 Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka.” 22 Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.”[2] (Kejadian 6:9-22 TB)


Pribadi Nuh ini adalah pribadi yang sungguh luar biasa ajaib sehingga sangat pantas mendapatkan Kasih Karunia. Kasih karunia membuat orang berbeda dari orang lain, jadi saat anda berkata bahwa anda mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan, seharusnya itu membuat anda berbeda dari orang lain dan itu bukan hanya sebatas perkataan latah. Gaya hidup Nuh berbeda dengan orang kebanyakan di jamannya tetapi penyakit manusia adalah selalu mau mengikuti gaya hidup orang kebanyakan yang hidup melakukan dosa. Apabila hidup anda mau dipakai oleh Tuhan, memiliki pengertian bahwa ada kasih karunia Tuhan ada dalam kehidupan anda, buatlah perbedaan, jangan melakukan sesuatu sama dengan orang lain karena anda mengetahui bahwa itu adalah perbuatan dosa. Setiap kreatifitas yang muncul itu adalah buah dari pilihan untuk berbeda, saat orang lain melakukan hal yang sama, anda memilih membuat suatu terobosan yang lain dan tekun melakukannya.

Dikatakan “Nuh adalah seorang yang benar”, kalimat ini menjelaskan siapa Nuh. Ketika orang berkata bahwa orang tersebut di penuhi kasih karunia karena orang melihat sesuatu yang berbeda dari hidupnya. Saat orang lain di jaman Nuh melakukan kejahatan bahkan tidak seorang pun yang hidupnya benar, Nuh memilih berbeda.

1)      NUH ADALAH ORANG YANG BENAR.

Dikatakan, “Nuh adalah seorang yang benar”, kalimat ini menjelaskan siapa Nuh. Ketika orang berkata bahwa orang tersebut di penuhi kasih karunia karena orang melihat sesuatu yang berbeda dari hidupnya. Saat orang lain di jaman Nuh melakukan kejahatan bahkan tidak seorang pun yang hidupnya benar, Nuh memilih berbeda.
Saat ini kita harus bersyukur karena kita mempunyai figur dan pribadi yang sudah di invest masuk, yang menjadi pondasi bahwa kita ini adalah orang benar karena Kristus dan oleh karena Kristus didalam kita maka kita menjadi orang benar, karya Kristus itu otomatis terpancar keluar. Bayangkan Nuh saat itu tidak ada pribadi Kristus didalam dirinya, firman Tuhan belum ada yang tertulis tetapi dia bisa di katakan menjadi orang benar. Kemudian timbul pertanyaan, di jaman Nuh saat itu belum ada firman Tuhan yang tertulis, kemudian apa yang menuntun Nuh sehingga dia melakukan hal yang benar? Jawabnnya adalah dari “hati nurani yang bersih”, karena di jaman itu Tuhan memberikan manusia hati nurani-Nya sehingga saat dia melakukan kesalahan, pelanggaran atau dosa, dia mengetahui bahwa itu adalah dosa dan juga Nuh hidup bergaul dengan Tuhan.

2)      NUH TIDAK BERCELA DI ANTARA ORANG-ORANG SEZAMANNYA.

Artinya orang mengetahui bahwa Nuh ini menjaga hidupnya (sikapnya), Nuh selalu waspada, tidak sembarangan. Hidup bercela artinya hidup kita sama dengan orang yang tidak takut Tuhan dan mengenal firman. Orang yang tidak bercela gaya hidup dan prilakunya berbeda dengan orang dunia, saat orang lain malas, anda justru rajin.

3)      NUH HIDUP BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN.

Apabila orang hidup dalam kasih karunia maka orang harus bisa melihat hidupnya bergaul dengan Tuhan. Orang bisa merasakan dan mengetahui itu dari pancaran ilahi yang dari Tuhan dari hidupnya. Saat ini banyak orang yang berkata bahwa hidupnya mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan tetapi hidupnya tidak menggambarkan kasih karunia itu karena dalam hidupnya masih terus melakukan dosa. Kasih karunia itu mengampuni dan membebaskan kita dari dosa dan tanda bahwa Tuhan mengampuni kita dari dosa adalah membebaskan kita dari dosa. apalah artinya Tuhan mengampuni kalau Dia tidak membebaskan kita.

Seperti tanda bahwa seorang narapidana sudah diampuni dan dibebaskan adalah saat dia sudah benar-benar keluar dari penjara (dibebaskan) tetapi saat dia berkata bahwa dia mendapat kasih karunia, mendapat remisi tetapi masih berada didalam penjara, itu berarti bahwa dia belum dibebaskan. Ini yang terjadi pada pada kebanyakan orang saat ini, berkata bahwa hidupnya mendapat kasih karunia tetapi masih mabuk-mabukan, main judi, melakukan sex bebas, dsb. Jadi orang yang mendapatkan kasih karunia terlihat dari buah yang dihasilkan dari hidupnya. Jika 3 hal yang diatas kita hidupi maka Tuhan akan memberikan kita sebuah kasih karunia yang besar yaitu sebuah iman, visi dan berkat yang besar.

Saat itu janji untuk keselamatan buat dunia tidak ada yang mengetahuinya, pewahyuan tentang akan datangnya air bah pun juga demikian, tetapi hanya Nuh yang Tuhan beritahukan bahkan ketika Nuh memberitahukan hal tersebut kepada orang lain, tidak ada seorang pun yang percaya bahkan menertawakan Nuh. Seandainya Nuh tidak bergaul karib dengan Tuhan, gaya hidup Nuh sama dengan orang kebanyakan, dia tidak akan mungkin bisa melakukannya, Tuhan tidak akan mungkin berfirman kepadanya untuk membangun bahtera diatas gunung selama 120 tahun. Gambaran bahtera yang dibangun secara fisik oleh Nuh sebenarnya adalah gambaran penyelamatan dunia. Tuhan tidak lagi menyuruh kita membangun bahtera secara fisik tetapi Tuhan memanggil kita dengan panggilan yang sama yaitu menyelamatkan kota, bangsa, dan dunia dengan memulainya dari keluarga kita, dan tentunya harus dibangun sesuai dengan petunjuk Tuhan, tepat seperti yang Tuhan inginkan seperti bahtera yang Nuh bangun, jenis kayu, ukuran dan tempat meletakkan kayunya di setiap ruangan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.

AMEN, TUHAN YESUS MEMBERKATI


[1] Matius 25:14-30 TB
[2] Kejadian 6:9-22 TB

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...