Minggu, 21 Agustus 2016

MANIFESTASI ROH AGAMAWI

Oleh: Rick Joyner
Jurnalist: Joshua Ivan Sudrajat

Suatu roh agamawi adalah suatu roh jahat yang berusaha untuk menggantikan kuasa Roh Kudus dengan aktifitas agamawi di dalam hidup kita. Tujuan utamanya adalah supaya gereja “menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya memungkiri kekuatannya…” (2 Timotius 3 : 5) http://bible.com/306/2ti.3.5.TB

Berikut adalah manifestasi-manifestasi dari roh agamawi yang terkadang secara sadar maupun tanpa sadar dilakukan oleh orang-orang percaya, bahkan oleh orang yang sudah rohani sekalipun.

1. Seringkali akan melihat bahwa misi utama mereka adalah untuk meruntuhkan apa yang telah mereka yakini sebagai kesalahan.

Pelayanan orang yang semacam itu akan menghasilkan lebih banyak perpecahan dan kehancuran daripada pekerjaan yang langgeng yang menghasilkan buah bagi kerajaan Tuhan.

2. Tidak mampu menerima sebuah teguran, khususnya dari mereka yang mereka nilai kurang rohani dari mereka.

Cobalah mengingat bagaimana respon anda terhadap beberapa orang terakhir yang mencoba mengoreksi anda.

3. Memiliki suatu falsafah bahwa, “Saya tidak akan mendengarkan manusia, hanya kepada Tuhan saja.”

Karena Tuhan seringkali berbicara melalui manusia. Ini merupakan penipuan yang nyata, mengungkapkan kesombongan rohani yang serius.

4. Lebih banyak melihat kepada yang salah daripada yang baik pada diri orang lain, gereja (lokal) lain, dan sebagainya.

Dari Lembah Yohanes melihat Babel, tetapi ketika ia dibawa ke suatu gunung yang tinggi, ia melihat Yerusalem Baru (lihat Wahyu 21 : 10). http://bible.com/306/rev.21.10.TB

Jika kita hanya melihat Babel, itu disebabkan karena prespektif kita. Mereka yang berada di suatu tempat visi yang sejati akan memberikan perhatian mereka kepada apa yang sedang Tuhan kerjakan, bukan manusia.

5. Akan dikalahkan oleh perasaan yang diliputi rasa bersalah bahwa mereka tidak akan pernah memenuhi standar Tuhan.
Dalam hal ini, perasaan bersalah merupakan suatu akar dari roh agamawi, karena ia menyebabkan kita mendasarkan hubungan kita dengan Tuhan kepada kinerja kita ketimbang kepada salib.

6. Menjaga nilai kehidupan rohani mereka. Ini termasuk merasa diri lebih baik karena kita menghadiri lebih banyak kebaktian, membaca Alkitab lebih banyak, melakukan hal-hal lebih banyak untuk Tuhan, dan sebagainya. Ini semua merupakan usaha-usaha yang mulia, namun ukuran sebenarnya dari kedewasaan rohani adalah semakin intim dengan Tuhan.

7. Percaya bahwa mereka ditunjuk untuk mengoreksi setiap orang lain.
Orang ini mengangkat dirinya sendiri menjadi pengawas atau polisi di kerajaan Tuhan. Mereka jarang melibatkan diri dalam pembangunan, tetapi hanya melayani untuk membuat keadaan gereja tetap terganggu dan bergejolak, jika tidak terjadi perpecahan yang serius.

8. Memiliki gaya kepemimpinan bos, angkuh, dan tidak bisa mentolerir kelemahan atau kegagalan orang lain.

– Yakobus berkata, “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai ” (Yakobus 3 : 17-18) http://bible.com/306/jas.3.17-18.TB

9. Merasa diri lebih dekat dengan Tuhan daripada orang lain, atau bahwa hidup atau pelayanan mereka lebih menyenangkan hati-Nya.

Ini merupakan suatu gejala dari penipuan yang dalam karena merasa lebih dekat dengan Bapa oleh karena diri kita, bukan karena Yesus.

10. Merasa sombong dalam kedewasaan rohani dan disiplin mereka, khususnya dibandingkan dengan orang lain.

Kedewasaan rohani yang sejati menyangkut pertumbuhan di dalam Kristus. Jika kita mulai membandingkan diri kita dengan orang lain, menjadi jelas bahwa kita telah kehilangan wawasan dari tujuan yang sebenarnya –Yesus.

11. Merasa bahwa mereka merupakan “ujung tombak” dari apa yang sedang Tuhan kerjakan.
Ini termasuk mengira bahwa kita terlibat dalam hal-hal yang paling penting yang Tuhan sedang kerjakan.

12. Memiliki kehidupan doa yang mekanis.

13. Mau melakukan sesuatu supaya dilihat orang.

Ini merupakan suatu gejala dari penyembahan berhala karena lebih takut kepada manusia daripada takut kepada Tuhan, yang menghasilkan suatu agama yang melayani manusia bukannya Tuhan.

14. Gampang dikalahkan oleh emosi.

Jika orang yang dikuasai oleh suatu roh agamawi menghadapi kehidupan Tuhan yang sejati, maka roh tersebut akan bermanifestasi secara berlebihan, emosional dan kedagingan.

15. Memakai emosi sebagai pengganti pekerjaan Roh Kudus.
Meratap & menangis sebagai tanda pertobatan bisa merupakan lawatan Roh Kudus, dan rebah di dalam Roh juga bisa merupakan pekerjaan Roh Kudus. Namun bisa seseorang mensyaratkan (mengharuskan) bahwa meratap, menangis, atau rebah di dalam Roh harus terjadi dalam manifestasi pekerjaan Roh Kudus, maka orang tersebut akan mulai bergerak dengan roh yang lain.

16. Menjadi besar hati jika melihat pelayanan mereka lebih baik daripada pelayanan orang lain. Demikian juga kita akan berkecil hati bila orang lain terlihat lebih baik atau bertumbuh lebih cepat daripada mereka.

17. Lebih memuliakan apa yang telah dilakukan Tuhan di masa lampau daripada apa yang sedang dikerjakan-Nya sekarang.
Tuhan tidak pernah berubah dari dulu, sekarang dan sampai selamanya. Suatu roh agamawi akan selalu berusaha memusatkan perhatian kita kepada pekerjaan dan melakukan perbandingan, ketimbang hanya datang lebih dekat kepada Tuhan.

18. Cenderung curiga atau menentang terhadap gerakan, gereja, dan sebagainya yang baru.
Jelas ini adalah suatu gejalan iri hati, suatu buah utama dari roh agamawi, atau kesombongan yang menyatakan bahwa Tuhan tidak akan melakukan apapun yang baru tanpa melakukannya melalui diri kita.

19. Cenderung menolak manifestasi-manifestasi rohani yang tidak mereka pahami.
Ini adalah suatu gejala kesombongan dan keangkuhan dari kelancangan pikiran kita yang merasa sama dengan pikiran Tuhan. Kerendahan hati membuat kita mau belajar dan terbuka, sabar menantikan buah sebelum menghakimi. Kemampuan membedakan yang sejati membuat kita mampu mencari dan mengharap yang terbaik, bukan yang terburuk. Karena itu kita dihimbau, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5 : 21) http://bible.com/306/1th.5.21.TB

20. Akan bereaksi secara berlebihan terhadap kedagingan di dalam gereja.

Kebenarannya adalah, mungkin ada jauh lebih banyak kedagingan di dalam gereja, dan sangat sedikit Roh Kudus, daripada yang telah diperkirakan oleh orang-orang yang paling kritis tersebut. Penting bagi kita untuk belajar membedakan antara keduanya supaya kita dapat terbebas dari kedagingan dan bertumbuh dalam penundukan diri terhadap Roh Kudus. Namun, orang kristis tersebut mau menghancurkan mereka yang masih 60 % kedagingan, walaupun yang pada tahun lalu 95 %. Sebaliknya, kita perlu mengenali orang-orang yang berhasil membuat kemajuan dan melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk menolong mereka mencapai keberhasilan.

21. Akan bereaksi secara berlebihan terhadap ketidak dewasaan di dalam gereja.

Ada suatu ketidak dewasaan yang dapat diterima oleh Tuhan. Ketika saya berusia 2 tahun, saya tidak dewasa dibandingkan ketika saya berusia 9 tahun, tetapi itulah yang diharapkan; dan sebenarnya, ia mungkin sangat dewasa untuk ukuran anak berusia 2 tahun. Roh agamawi yang idealistik hanya melihat ketidak dewasaan, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya.

22. Terlalu cenderung melihat manifestasi adikodrati sebagai bukti persetujuan dari Tuhan.
Ini adalah suatu bentuk lain dari menjaga nilai dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus adalah untuk memuliakan Bapa, bukan diri-Nya sendiri. Mereka yang memakai bukti mujizat untuk mempromosikan dan membangun pelayanan dan reputasi mereka sendiri telah membuat penyimpangan yang serius dari jalan kehidupan.

23. Tidak mau menggabungkan diri dengan apapun yang mereka nilai tidak sempurna atau hampir sempurna.

Tuhan mau menggabungkan diri dan bahkan memberikan nyawa-Nya bagi umat manusia yang sudah jatuh. Demikian halnya dengan sifat mereka yang tinggal di dalam Dia.

24. Ketakutan berlebihan terhadap roh agamawi.
Kita tidak terbebas dari sesuatu karena takut kepadanya, tetapi dengan mengalahkannya oleh iman di dalam nama Yesus.

25. Memiliki kecenderungan untuk memuliakan apa saja kecuali salib Yesus, apa yang telah dilakukan-Nya, dan siapa Dia yang sebenarnya. Jika kita membangun kehidupan, pelayanan, atau gereja diatas dasar yang lain, kita membangunnya di atas dasar yang dapat terguncang dan dasar tersebut tidak akan dapat bertahan.

NB :
Artikel ini dikutip dari sebuah buku tulisan Rick Joyner yang berjudul: “Overcoming Evil In The Last Days.”, yang dalam bahasa Indonesia berjudul “Mengalahkan Setan Di Hari-Hari Yang Terakhir” (Dengan editing seperlunya).

● Kiranya artikel ini menjadi berkat bagi para pembaca untuk setiap kita yang membaca dapat menggunakannya dengan bijak, yaitu untuk mengoreksi setiap pribadi kita masing-masing, dan bukan untuk menyerang orang lain.
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
(1 Tesalonika 5 : 21) http://bible.com/306/1th.5.21.TB 


Jumat, 19 Agustus 2016

KORBAN YANG LEBIH BAIK (MENANGKAP ISI HATI TUHAN UNTUK KEBANGKITAN YANG BESAR)

FACELESS GENERATION

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church

(07/08/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya

Tema penginjilan yang sudah dan sedang dilaksanakan dari kota ke kota tahun ini mengambil tema "Great Awakening" Kebangkitan yang besar seperti tema yang ada di bahtera. Bahkan tema terbaru untuk terbang lebih tinggi dan kuat "Higher than Ever" bulan juni kemarin sama persis dengan logo dan simbol yang akan dipakai nanti pada Olimpiade Tokyo Jepang tahun 2020. Dunia yang baru menangkapnya nanti di tahun 2020 di Jepang, tetapi bahtera dan setiap kita sudah menangkapnya terlebih dahulu, ketika kita menangkap hati Tuhan kita akan menjadi orang-orang yang diberi hal kesulungan untuk bergerak.

Dalam penginjilan di kota luwuk bulan kemarin, Tuhan menceritakan dan memberikan pengertian bagaimana kebangkitan yang besar "Great Awakening" itu terjadi dari masa demi masa, ketika orang-orang menangkap momen kebangkitan besar dimana di akhir jaman ini akan muncul gelombang yang baru di dunia yang Tuhan sedang dan akan kerjakan, munculnya sebuah generasi yang akan pergi sampai ke bangsa-bangsa, ada orang-orang yang melayani tidak lagi berbicara tentang dirinya tetapi berbicara tentang Tuhan, pelayanan yang seperti penglihatan yang diterima oleh nabi Yesaya Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. (Yesaya 6:2 TB) http://bible.com/306/isa.6.2.TB 
Ini berbicara tentang sebuah generasi yang tidak lagi ingin di lihat tentang dirinya tetapi hanya berbicara tentang satu pribadi yaitu DIA yang duduk diatas Takhta.

Mari menangkap momen kebangkitan yang besar "Great Awakening" yang terjadi dari masa ke masa dimana pertama setiap kita harus menangkap yang dari hati Tuhan, kemudian unity atau kesatuanlah yang akan membawanya menjadi besar.

Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!  Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (Mazmur 133:1‭-‬3 TB)  http://bible.com/306/psa.133.1-3.TB 

Behold, how good and how pleasant it is for brethren to dwell together in unity!  It is like the precious ointment upon the head, that ran down upon the beard, even Aaron's beard: that went down to the skirts of his garments;  As the dew of Hermon, and as the dew that descended upon the mountains of Zion: for there the Lord commanded the blessing, even life for evermore.
(Psalms 133:1‭-‬3 KJV) http://bible.com/1/psa.133.1-3.KJV 

Behold, how good and how pleasant it  is For brethren to dwell together in unity! It  is like the precious oil upon the head, Running down on the beard, The beard of Aaron, Running down on the edge of his garments. It  is like the dew of Hermon, Descending upon the mountains of Zion; For there the Lord commanded the blessing— Life forevermore. (Psalms 133:1‭-‬3 NKJV) http://bible.com/114/psa.133.1-3.NKJV 

BEHOLD, HOW good and how pleasant it is for brethren to dwell together in unity! It is like the precious ointment poured on the head, that ran down on the beard, even the beard of Aaron [the first high priest], that came down upon the collar and skirts of his garments [consecrating the whole body]. [Exod. 30:25, 30.] It is like the dew of [lofty] Mount Hermon and the dew that comes on the hills of Zion; for there the Lord has commanded the blessing, even life forevermore [upon the high and the lowly]. (Psalm 133:1‭-‬3 AMP) http://bible.com/8/psa.133.1-3.AMP 

Dikatakan diam bersama dengan rukun yang dalam 3 terjemahan lainnya dipakai kata unity. Ketika Tuhan memerintahkan berkat itu bukan sebatas berkat tetapi ada pengurapan dalam berkat-Nya. Ketika kita diberi berkat tetapi kita tidak diberi pengurapan, tidak diberi kesanggupan untuk mengolah dan menghidupi berkat-Nya, tetapi sewaktu orang-orang hidup rukun dalam rumah tangga, dalam gereja yang adalah contoh dari sebuah kesatuan atau unity maka Tuhan akan memerintah berkat dan pengurapan-Nya turun.

UNITY ADALAH SUATU KEHARUSAN

Untuk melahirkan sebuah gelombang yang baru, tidak ada lagi setiap kita yang berkata untuk melakukan segala sesuatunya dengan sendiri, tidak ada lagi yang berkata bahwa itu bukan bagiannya. Setiap kali Tuhan membawa langkah setiap kita dari kota ke kota, setiap kita harus mengambil bagian dan menabur kota demi kota. Sewaktu kita bisa unity Tuhan akan memerintahkan berkat dan pengurapan-Nya turun atas setiap kita.

Pertama, mari kita melihat dan belajar dari kehidupan Kain dan adiknya Habel. Ada berkat yang besar atas Kebangkitan yang besar di sini tetapi sekaligus juga ada peringatan buat setiap kita.

Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (Ibrani 11:4 TB) http://bible.com/306/heb.11.4.TB 

Hal yang menyebabkan kegerakan Kebangkitan yang besar itu dihentikan oleh iblis adalah sewaktu ada kecemburuan, sakit hati, dan kemarahan. Jangan pernah ijinkan kecemburuan ada di hati setiap kita untuk cemburu dengan saudara kita sendiri. Ketika orang lain lebih dipakai Tuhan, seharusnya kita belajar darinya sekalipun usianya lebih muda seperti Kain yang adalah kakak dan Habel adalah adik, dimana yang sebenarnya mendapatkan berkat kesulungan adalah Kain, yang seharusnya pertama kali belajar apa yang ada di hati Tuhan, yang seharusnya bisa belajar seperti Habel atau belajar dari Habel adiknya bukannya malah marah dan kemudian membunuh Habel karena korbannya lebih di terima oleh Tuhan. Ini yang sering terjadi dimana-mana ketika orang merasa lebih tua dan senior, merasa lebih banyak tau dan kemudian ketika ada orang yang lebih muda lebih dipakai oleh Tuhan kemudian timbul kemarahan dan kecemburuan didalam hati karena tidak mempunyai kerendahan hati untuk mau belajar bersama-sama untuk melihat apa yang Tuhan sebenarnya ingin kerjakan, menangkap apa yang di hati Tuhan.

Umur atau usia tidak membatasi untuk hidup setiap kita berbicara ketika kita menangkap sesuatu yang dari Tuhan bahkan ketika kita sudah mati apa yang kita dapat dari Tuhan itu masih berbicara, inilah yang disebut Kebangkitan yang besar. Apa yang Habel tangkap bukan hasil dari buah pikiran manusia tetapi yang ditangkapnya dari hati BAPA sendiri yang berbicara tentang korban yang adalah korban Kristus.

Bukannya Kain juga mempersembahkan korban? Apa yang membedakan korban persembahan Kain dan Habel sehingga Tuhan menilai Habel mempersembahkan lebih baik daripada Kain? Apa yang ditangkap oleh Habel sehingga korban persembahannya lebih dikenan oleh Tuhan? Keduanya memang mempersembahkan korban tetapi jenis korbannya berbeda, kita mengulasnya satu-persatu.

• Kain mempersembahkan hasil terbaik dari usaha, tenaga dan kerja kerasnya sendiri dalam hal pertanian, hasil pertanian yang juga bisa di konsumsinya yang menjadi makanan pokok manusia waktu itu.

Hasil: Korban persembahan Kain ini ditolak atau tidak berkenan di hati Tuhan. Jadi ternyata tidak cukup hasil terbaik dari usaha, tenaga dan kerja keras ataupun pelayanan yang kita persembahkan untuk dikenan atau diterima oleh Tuhan. Kenapa bisa begitu? Karena ternyata kita harus belajar mempersembahkan seperti apa yang di hati Tuhan, tepat seperti yang di inginkan-Nya dimana kita harus harus selalu duduk dan berdoa di kaki Tuhan untuk menangkap apa yang di inginkan-Nya, apa pewahyuan-Nya kepada kita yang kemudian menjadi vision dan arah hidup kita.

• Habel mempersembahkan korban terbaik dari anak sulung kambing dombanya.

Hasil: Diterima dan dikenan oleh Tuhan, apa rahasianya?

Kain dan Habel adalah keturunan pertama dari Adam dan Hawa setelah terusir dari Taman Eden. Waktu itu yang menjadi makanan pokok manusia adalah buah-buahan, daun-daunan hijau dan biji-bijian, manusia baru diperbolehkan memakan daging setelah jaman Nuh, setelah Tuhan meluluhlantakkan bumi dengan air bah (Kejadian 9:2-4, TB http://bible.com/306/gen.9.2-4.TB).

Habel memilih untuk menjadi gembala kambing domba tanpa dia bisa memakannya karena Habel belajar bahwa apa yang Tuhan inginkan dan ada di hati-Nya bukan hanya sekedar korban tetapi dia belajar satu hal bahwa yang menutupi dosa daripada ayah dan ibunya (Adam dan Hawa) ketika terusir dari Taman Eden untuk menutupi ketelanjangannya makan Tuhan membuatkan manusia pertama pakaian dari kulit binatang, kulit domba (Kejadian 3:21) yang berbicara tentang isi hati BAPA yang 2000 tahun kemudian digenapi oleh Tuhan Yesus untuk menjadi domba sulung yang disembelih di kayu salib untuk menebus dan menutupi ketelanjangan dosa-dosa kita.

Habel mengkhususkan dirinya, mengabdikan dirinya sepanjang waktu hanya untuk menggembalakan kambing domba yang dia sendiri tidak makan untuk tiba suatu saat nanti Tuhan akan meminta korban dan dia mempersembahkan yang terbaik, anak sulung kambing dombanya.

Hari-hari ini orang yang hidup di dunia ini terlalu banyak motivasi, hanya mengingini apapun yang dilihatnya, mengingini segala yang di miliki oleh orang lain. Tidak seperti habel yang hatinya hanya untuk Tuhan, dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk melakukan apa yang ada di hati Tuhan.

Korban yang lebih baik bukan hanya berbicara tentang uang yang sebenarnya juga adalah korban yang bisa berikan sebagai tanda cinta kita kepada Tuhan yang kelihatan dari cara kita menaburnya, karena korban yang lebih baik juga berbicara dari ketaatan kita setiap hari apakah kita menangkap apa yang di hati Tuhan, menangkap vision yang di hati Tuhan, yang kita hidupi sebagai panggilan kita hidup hanya untuk Tuhan, hidup untuk destiny yang Tuhan berikan dan menyingkirkan segala kedagingan dan kenyamanan yang ada di hidup kita dan semua yang kita lakukan adalah korban persembahan yang berkenan di hati-Nya baik itu melalui bisnis, pekerjaan, dan pelayanan kita yang tujuannya hanya untuk satu pribadi untuk DIA yang duduk di Takhta.

~ KARENA ALLAH BERKENAN AKAN PERSEMBAHAN HABEL ~

Kata BERKENAN disini dituliskan dengan arti "Tuhan mengatakan dengan penuh gairah". Setiap langkah hidup Habel, Tuhan mengatakan dengan penuh gairah, ketika Tuhan bercerita tentang hidup Habel ada gairah yang keluar karena Tuhan berkenan, ketika Tuhan berbicara tentang pahlawan-pahlawan iman, DIA berbicara bukan hanya sekedar bicara tetapi DIA berbicara dengan penuh gairah. Sewaktu hidup setiap kita hanya mencari perkenanan-Nya, melakukan apapun yang di hati-Nya maka DIA akan berbicara dengan penuh gairah atas hidup kita.

Dikatakan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. Sewaktu kita menangkap pewahyuan dari Tuhan, apa yang di inginkan-Nya bahkan sampai 2000 tahun kemudian ketika itu tergenapi dengan kehadiran dan kematian Yesus di kayu salib, iman habel itu masih berbicara karena dia menangkap apa yang di hati BAPA, dimana BAPA akan mengorbankan putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Habel menangkap satu hal bahwa korban yang dibawa dan dipersembahkannya adalah berbicara tentang Kasih BAPA akan dunia ini, korban yang Habel bawa adalah korban yang terbaik dari memberikan dan mengkhususkan dirinya untuk memelihara segala domba-domba itu kemudian memberikan domba yang terbaik untuk dipersembahkan, yang berbicara tentang Hati BAPA.

Ketika hidup kita dipersembahkan untuk Tuhan, ketika Tuhan memberikan suatu kesempatan maka ada suatu masa DIA akan berbicara untuk hal yang akan datang untuk hidup kita bisa melewati masa demi masa  karena iman kita masih berbicara. Mari menangkap apa yang ilahi dan bergerak bersama-sama karena kita sudah berada di penghujung akhir jaman, ini waktunya untuk gelombang yang baru, gelombang yang besar itu, gelombang yang tanpa wajah, gelombang yang tanpa tembok, gelombang yang akan membawa orang-orang masuk kedalam kegerakan dan terobosan yang besar.

Mari sewaktu kita menangkap momen Kebangkitan yang besar, menangkap apa yang di hati Tuhan, iman kita akan bertindak. Tuhan sudah berbicara kepada banyak orang tetapi tidak ada tindakan atau yang meresponi itu karena berapa kali pun Tuhan berbicara ketika tanpa tindakan, masih merasa nyaman di gereja, merasa nyaman dengan keluarga, merasa nyaman dengan hidup dan segala permasalahannya. Momen Kebangkitan yang besar yang adalah pewahyuan yang kita tangkap agar kita supaya kita bergerak keluar bertindak, iman yang bertindak seperti Habel yang oleh karena iman, imannya masih berbicara sampai saat sekarang ini. Jangan melakukan apapun juga, memberikan korban tanpa melakukannya dengan iman.

Bayangkan anda hidup di jaman Habel hidup, menjadi bagian dari keluarga ini yang mempunyai 2 orang anak. Ketika hari itu yang menjadi makanan pokok adalah dari hasil perkebunan dan pertanian seperti bauh-buahan, tumbuh-tumbuhan, dan biji-bijian kemudian salah seorang anak anda justru melakukan sesuatu yang tidak biasanya karena, tidak melakukan sesuatu yang seperti anda atau kakaknya lakukan yaitu bertani tetapi memilih untuk menggembalakan kambing domba yang ditangkap dari hati Tuhan yang hasilnya tidak untuk di konsumsi, yang awalnya kelihatan sia-sia karena tidak mendapatkan hasil apapun dari situ. Sangat langkah untuk Tuhan mencari orang yang mau mengabdikan dirinya untuk bekerja buat Tuhan seumur hidupnya tanpa pernah memikirkan apa yang akan dimakannya untuk bertahan hidup apalagi memikirkan popularitas, uang, pangkat dan jabatan.

Ketika apa yang dilakukan oleh Habel dilakukan oleh anak anda, pertanyaanya apakah anda akan marahi atau tidak? Anda seperti melihat bahwa apa yang dilakukan anak anda seperti membuang-buang waktu, menyia-nyiakan masa depannya, melakukan sesuatu yang kelihatannya seperti hal yang bodoh memelihara domba yang bukan untuk di makan dan tidak mendapatkan hasil apapun dari situ. Seperti anda yang sudah melayani bertahun-tahun dan anda tidak mendapatkan upah atau apapun karena anda menyadari bahwa itu panggilan dan anda mau menghidupi panggilan Tuhan itu tanpa mendapatkan hasil dari sana. Menemukan orang-orang seperti ini saat ini sangat jarang yang menyebabkan kenapa hidup orang tidak lagi berbicara dari imannya melewati masa demi masa. Tuhan tidak lagi melihat iman, yang ada sekarang orang datang ke gereja tidak lebih ibaratnya dari seorang perampok, ibaratnya di rumah BAPA itu banyak hal disitu ada mujizat, kesembuhan, uang, kekayaan, nama dan popularitas.

Mari menjadi seperti Habel yang tidak pernah berpikir tentang apa yang dia lakukan, yang dilakukannya sebagai pengabdian untuk melakukan apa yang di hati Tuhan. Menjadi pelayan dan hamba Tuhan yang menyerahkan hidup sepenuhnya untuk pekerjaan Tuhan bukan berarti kita harus santai dan bermalas-malasan tetapi itu adalah pengabdian dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh untuk Tuhan sehingga iman kita bisa berbicara dari masa ke masa karena Tuhan tidak pernah berhutang.

Jangan membatasi pelayanan dengan logika berpikir manusia kita, karena apa yang kita pikirkan akan jadi seperti itu, seperti apa yang Habel lakukan dengan tidak hanya mempersembahkan dari hasil terbaik usahanya tetapi dengan bertanya kepada Tuhan dengan berlutut dan berdoa secara detail apa yang di inginkan Tuhan, yang memang mesti kita gumuli. Seperti untuk menentukan sebuah lagu untuk pujian dan penyembahan, contohnya lagu " To God Be The Glory" ketika hidup kita bukan untuk Kemulian-Nya, ketika kita memainkan dan menyanyikan lagu itu tidak sampai di hati karena hidup kita hanya untuk kepentingan dan ego kita sendiri, pelayanan kita tidak mempunyai urapan dan cenderung iblis malah mengejek kita. Begitu juga dengan Firman Tuhan, ketika kita tidak menghidupinya, mengikuti apa yang Tuhan inginkan, pengurapan itu tidak akan turun. Kenapa orang tidak mau mencari apa yang ada di hati Tuhan? Karena ada harga yang mesti dibayar, karena mereka merasa keletihan padahal ketika menangkap apa yang dihati Tuhan, itulah passion kita yang melahirkan pengurapan cinta yang terus semakin bertambah di hati kita.

Jangan pernah melakukan hal yang biasa atau sudah menjadi suatu kebiasaan, setiap pelayanan harus mengikuti apa yang di inginkan dan di hati Tuhan, kita mungkin bisa belajar dari orang lain tetapi kita juga harus menerima yang fresh. Seperti ketika menyanyikan lagu "To God Be The Glory" ketika kemarin mungkin hidup untuk diri kita sendiri, hidup bukan untuk Tuhan kemudian ketika menyanyikan lagu tersebut hidup kita kembali kepada Tuhan dan menyadari segala motivasi yang salah dalam hidup kita dihadapan Tuhan sampai pengurapan itu turun. Sepanjang minggu apa yang menjadi kelemahan kita, sewaktu kita bertobat dan ketika menyanyikan lagu pujian, pengurapan itu turun yang dibarengi dengan harga.

Perbedaan korban Kain dan Habel lainnya adalah korban yang dipersembahkan oleh kain tidak memiliki tanda darah, sedangkan korban Habel adalah korban yang sebenarnya yang di materaikan dengan tanda darah. Ketika anda dalam pelayanan hanya mencari yang enak dan tidak ada tanda darah itu belum bisa disebut korban karena tidak ada harga yang dibayar. Tandai setiap korban pelayanan kita dengan korban yang lebih baik, contohnya ketika Tuhan berkata tidak suka dengan pasangan yang anda sukai atau bahkan sudah ingin anda nikahi kemudian anda taat untuk memutuskan untuk mengakhirinya sekalipun itu berat, ini yang dinamakan korban yang lebih bak.

IMAN YANG BERBICARA SESUDAH MATI

Yang kita wariskan kepada generasi ke generasi bukan uang tetapi hidup dengan iman melalui setiap perkataan kita, tetapi apabila dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah keluar perkataan iman dari mulut kita bagaimana hidup kita bisa berbicara? Karena yang Tuhan cari adalah hidup yang bicara, hidup yang hidup dengan iman dimana setiap hal yang kita lakukan ketika korban dipersembahkan ada tanda darah. Seekor hewan baru bisa dikatakan korban setelah disembelih, uang kita belum bisa dikatakan korban sebelum ada tanda darah dimana sebenarnya saat itu anda sangat membutuhkan uang itu untuk suatu keperluan atau mungkin tinggal itu uang yang tersisa dan ketika Tuhan memintahnya kita menyerahkannya dengan taat. Sewaktu bertobat dari sebuah kesalahan tetapi tetap merasakan hal yang enak itu belum bisa dikatakan korban karena setiap kali pertobatan itu adalah hal yang yang tidak mampu kita untuk kita lakukan tetapi kita mau melakukannya. Seperti juga dengan mematikan setiap kedagingan yang ada di hidup kita, baru dikatakan korban ketika Tuhan mencium bau korban ketika kita mematikan kedagingan kita.

Hari- hari ini sangat jarang terdengar orang percaya mau hidup seperti Habel, yang banyak terjadi adalah orang datang kepada Tuhan merampok sebanyak-banyaknya. Seperti ketika dahulu Ps Hendrik bertemu dengan seorang pengusaha yang tidak pernah lagi datang ke gereja, dia termasuk orang yang paling sering menabur, menimbun ketika pembangunan gereja itu dan bahkan termasuk orang yang membeli tanah yang di tempati gereja, ketika ditanya kenapa tidak pernah lagi ke gereja? Pengusaha ini ternyata kecewa karena merasa tidak pernah lagi diberkati oleh Tuhan padahal sudah menabur dan menagih janji Firman untuk diberkati lipat kali ganda yang dirasa tidak pernah diterimanya bahkan sudah memutuskan untuk kembali kepada kepercayannya yang dulu, Ketika Ps hendrik menjelaskan tentang apa yang sudah bisa ditaburnya bertahun-tahun itu bukannya itu semua dari Tuhan, yang akhirnya kemudian menyadari kesalahan dan motivasinya yang salah. Janji memang kita pegang tetapi tidak bisa menjadi motivasi, karena motivasi kita hanya untuk menyenangkan Tuhan. Ketika kita mengikut Tuhan, janji Tuhan melekat atas hidup kita tetapi bukan itu yang menjadi motivasi utama kita tetapi karena kita mengenal siapa DIA. Seperti Abraham yang mengikut Tuhan, dimana Tuhan berjanji akan memberkati dan memberi keturunan seperti bintang di langit, tetapi motivasi Abraham mengikut Tuhan bukan karena itu, karena kalau motivasinya cuma untuk janji Tuhan pasti di tengah perjalanan Abraham sudah  mengganti namanya dan kembali menyembah berhala seperti leluhurnya karena kenyataannya waktu itu Abraham tidak mempunyai anak. Motivasi Abraham sama seperti Habel yang mengabdikan dirinya karena dia mengetahui apa yang dikerjakannya adalah apa yang BAPA inginkan.

Pelayanan kita harus untuk satu hal, melakukan apa yang BAPA inginkan. Sewaktu Habel melakukan apa yang BAPA mau, Firman Tuhan berkata bahwa sewaktu dia melakukannya Tuhan menceritakan dengan penuh gairah tentang Habel. Sewaktu hidup kita melakukan apa yang BAPA mau karena kita mengenal-Nya, kita melakukannya dengan cinta untuk Tuhan.

Mari minta Roh Kudus mengubahkan setiap kita untuk dimampukan Tuhan hidup seperti apa keiinginan-Nya, tidak mendengar perkataan manusia, tapi biarkan kekuatan Roh Kudus yang didalam kita yang mendobrak setiap sisi kemanusian kita dan kemudian hidup kita melahirkan Kebangkitan yang besar. Kebaskan setiap spirit yang Kain hidupi sakit hati, cemburu, iri hati yang merusak kesatuan atau unity setiap kita, yang menyebabkan kematian rohani, dan menghentikan pergerakan Kebangkitan yang besar. Mari biarkan Tuhan mendidik kita sehingga ketika melihat orang yang lebih dikenan oleh Tuhan kita bisa belajar dari hidupnya sekalipun dia lebih muda. Seandainya saja Kain mau belajar dari adiknya Habel pasti dia tidak akan membunuh adiknya, sebagai kakak Kain seharusnya lebih dewasa, seharusnya dia mendapatkan buah sulung atau warisan rohani yang tidak pernah lahir secara otomatis karena banyak orang yang sekalipun dia sulung tetapi tidak pernah menginginkan berkat Tuhan.
Mari belajar seperti Habel yang menangkap apa yang di hati Tuhan dimana sebuah gereja di bangun untuk membangun Kerajaan Allah, sehingga apapun panggilan Tuhan atas hidup kita dan harga yang telah kita bayar itu sama nilainya sehingga mari belajar untuk sama-sama bisa menangkap apa yang di hati Tuhan sehingga iman setiap kita bisa berbicara bahkan ketika sudah mati yang adalah warisan rohani, mewariskan pengenalan akan Tuhan dan hidup berjalan dengan iman.

Setiap pelayanan jangan pernah sekalipun menghindari korban, menghindari untuk membayar harga. Kerinduan Tuhan hari-hari ini adalah ketika pelayanan setiap kita Tuhan masih mencium bau amis korban itu, yang Tuhan cari ketika ada orang-orang yang mempersembahkan korban dari pertobatan dan ketaatan sehingga tercium bau darah itu, jangan pernah hindari itu, lakukan dengan iman. Ketika kita menyadari bahwa ini adalah didikan Tuhan, kawal dan lakukan dengan iman seperti Habel yang memelihara kambing domba itu dengan iman sendirian, kedua orangtuanya (Adam dan Hawa) tidak ada bersama-sama dengannya padahal mereka mengetahui bahwa ketelanjangan mereka di taman eden ditutupi oleh kulit binatang/domba sehingga seharusnya Adam dan Hawa ikut memelihara domba bersama Habel yang berbicara tentang korban Kristus 2000 tahun kemudian.

Ketika hidup dan tindakan kita didasari oleh iman yang didapatkan dari Tuhan yang bisa berbicara melewati masa demi masa, mari siapkan diri kita karena hari-hari di penghujung akhir jaman ini Tuhan akan mencurahkan iman yang bisa melewati masa demi masa kepada setiap kita yang melakukan segala sesuatu yang ditangkap dari isi hati Tuhan dengan iman. Tuhan sedang mencari Habel-habel yang hidupnya untuk pengabdian yang mungkin bagi orang lain itu suatu kebodohan, mungkin bagi orang lain itu tidak berguna tetapi Habel mengetahui dengan persis bahwa hidupnya untuk Tuhan sehingga ketika Tuhan berkenan Tuhan mengatakannya dengan penuh gairah atas korban yang diberikan oleh Habel, korban yang berasal dari pengabdian dari seluruh hidup Habel untuk suatu hari mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan menurut apa yang diinginkan Tuhan.

Ketika selama ini hidup dan kita tidak bisa berbicara, hanya melakukan apa ang kita pikir baik, bukan apa yang Tuhan suka, sehingga Tuhan tidak mendapati iman kita tetapi mulai malam ini minta Tuhan untuk mengajar kita menangkap apa yang dihati-Nya, apa yang Tuhan inginkan dan kita melakukannya dengan iman. Seperti setiap langkah yang dilakukan oleh Habel, Tuhan mengatakannya dengan penuh gairah, ketika setiap langkah kita hanya mencari perkenanan-Nya, apapun yang kita lakukan untuk kemulian-Nya, Tuhan akan melihat dengan penuh gairah.

Amin

Jurnalist: Untung Bongga Karua

Korespondensi:

luckiez78@yahoo.com (Facebook)
 luckiez78@gmail.com (Email)
luckiez78 (twitter) luckiez78_ (Line ID) untungbongga (instagram) 083139288234 (WhatsApp)


Rabu, 17 Agustus 2016

DEKLARASI TELAH GENAP 71 TAHUN INDONESIA


DEKLARASI TELAH GENAP 71 TAHUN INDONESIA

Di dalam Nama TUHAN YESUS KRISTUS, inilah masa Telah Genap 71 tahun bagi Indonesia. Hati TUHAN sedang tertuju atas Indonesia dan Bahtera.

TUHAN sedang melakukan penghukuman atas Babel dan Tirus.
TUHAN sedang memukul mundur dan menghabisi semua musuh-musuh-NYA atas Indonesia! Semua bentuk kuk perbudakan, perjinahan jasmani rohani, perjanjian-perjanjian kegelapan, okultisme tenung sihir, penyesatan, kutuk dan tumbal dipatahkan dan dihancurkan!

Kami berdiri sebagai imam-Mu, berdiri membawa dupa doa kami sampai ke hadapan Tahta-Mu, membawakan pendamaian antara TUHAN dan Indonesia, ampuni semua pelanggaran dan dosa bangsa ini Tuhan, tahirkan kembali negeri ini, sehingga negeri ini di layakkan untuk menjadi negeri kesayangan TUHAN.

Kami angkat Perjanjian Darah Anak Domba ALLAH dan Perjanjian-perjanjian Ilahi TUHAN! Suatu Perjanjian-perjanjian yang mengalahkan semua perjanjian kegelapan yang ada di Indonesia, membatalkan semua tumbal dan penuntutan! Menaklukkan hukum dunia dan alam!

Dengan Kuasa dan Otoritas TUHAN, kami tahan semua bentuk dan manifestasi dari antikris! Antikris belum saatnya muncul! Karena Masih ada yang menahan! Kami tahan semua bentuk bencana alam! Kami tahan semua jenis wabah sakit penyakit dan kelemahan! Dan kami tahan semua kecelakaan dan kematian sia-sia!

Indonesia memasuki Hari yang Baru dan Jaman yang Baru! Masa Bahagia! Masa Yobel Besar! Masa Kebangkitan Besar! Masa TUHAN sedang membawa kami Terbang lebih tinggi lagi! Kami mengalami masa Keemasan dan puncak Kejayaan! Masa Mujizat dan Keajaiban Supranatural! Sign and Wonders! TUHAN sedang memulihkan segala sesuatu!

Kami menduduki Gunung-gunung atas Indonesia: Gunung Spiritual, Gunung Pemerintahan dan Politik, Gunung perekonomian, Gunung Pendidikan, Gunung Agama, Gunung media, Gunung Art & Entertainment, Gunung Keluarga dan Gunung Kesehatan. Gunung-gunung diduduki menjadi tempat Kesukaan TUHAN, tempat TUHAN mencurahkan berkat-NYA mengalir turun kepada Kami!

Ini waktu Pemindahan dari tangan orang-orang fasik dan dunia kepada Kami Gereja-NYA/ BAHTERA

TUHAN sedang memberikan Hati yang Baru dan Roh yang Baru! TUHAN memberikan Hati yang Taat dan menjauhkan hati yang keras! Hati kami selalu tertuju kepada TUHAN dan TUHAN menjadi yang Terutama dalam hidup kami!

Kami terus Petik dan Mainkan Kecapi kami, Yesaya 60 sedang terjadi, kambing domba kedar dipersembahkan diatas Mezbah TUHAN dan TUHAN berkenan atas Indonesia! Kami alami dan warisi berkat Yesaya 60!

Semua upah sundal dan laba orang-orang fasik di Indonesia sedang di kuduskan dan masuk Perbendaharaan TUHAN/ BAHTERA

Malembut dipakai untuk Kegerakan dan Proyek-proyek TUHAN atas Indonesia! Bahkan disediakan Makanan dan Pakaian yang Indah bagi Kami yang diam di Hadapan Hadirat-NYA. Tidak akan ditahan. tidak akan dihambat dan tidak ada Penundaan lagi!

250 Juta Jiwa atas Indonesia dan 5 Milliar Jiwa atas Dunia sedang Mengalami Tsunami Lawatan Terdahsyat dan Gelombang Penuaian Terbesar! Roh Pertobatan, Roh Takut akan TUHAN dan Roh Pengenalan akan TUHAN sedang dicurahkan atas Dunia!

Ke TUJUH ROH ALLAH menerangi dunia! Bumi Penuh dengan Pengetahuan tentang Kemuliaan TUHAN seperti Air menutupi Dasar Laut! Apa yang kami Deklarasikan Terjadi !

Amin... Amin... Amin... Amin..
Amin... Amin... Amin... Amin... Amin... Amin... Amin... Amin...


ANGGUR YANG LEBIH BAIK

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church

(17/07/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”  Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. (Yohanes 2:1‭-‬11 TB)

Hari ini Tuhan ingin berbicara bukan hanya tentang sebuah pernikahan tetapi tentang sebuah pesan Tuhan buat anak-anak-Nya khususnya anak-anak muda yang akan memasuki jenjang pernikahan untuk mengetahui prinsip-prinsip pernikahan menurut Firman Tuhan. Pernikahan adalah konsep yang pertama kali Tuhan buat setelah menciptakan bumi, langit beserta segala isinya dalam Kejadian 1:28, dan pelayanan pertama Tuhan Yesus adalah juga dalam sebuah pernikahan. Disini Tuhan berbicara bahwa setiap kita harus menjunjung tinggi sebuah pernikahan karena ketika anda masih dalam usia muda, sudah tidak mengetahui bagaimana menghargai sebuah pernikahan dan lebih terpengaruh oleh pimikiran-pemikiran dunia maka jangan mengharapkan untuk mendapatkan pasangan yang terbaik dari Tuhan, untuk bisa menikmati anggur yang manis seterusnya. Dimana kebanyakan anak-anak muda di luar sekarang ketika sudah merasa tidak cocok dengan pasangannya, mulai berpikir untuk mengganti dengan yang lain apalagi aturan adat istiadat cenderung membolehkan itu selama mereka bisa membayar denda yang dibebankan seperti dengan membayar dengan 1 ekor kerbau contohnya. Sesuatu yang sangat murah sekali, hal yang membuat Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mengobrak-abrik seluruh aturan adat orang Yahudi dan memberikan Firman Tuhan sebagai perjanjian yang lebih baik, seperti Tuhan berfirman apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia.

Dalam perjamuan pernikahan menurut adat bangsa Yahudi, sang pemilik pesta selalu menyajikan anggur yang lebih baik terlebih dahulu kemudian kemudian menyajikan anggur yang kurang baik. Anggur berbicara tentang cinta setiap kita di tengah-tengah pernikahan, juga berbicara tentang cinta akan Tuhan, anggur juga berbicara tentang darah Yesus yang adalah perjanjian. Anggur yang adalah sebuah buah yang ketika sudah diolah dalam jangka waktu yang cukup lama bisa menjadi begitu mahal, seperti harga sebuah wine atau anggur sebesar 173 juta/gelas. Jadi ketika anggur di dunia saja begitu bernilai, apalagi anggur yang berasal dari Sorga yang adalah cinta Tuhan atas hidup setiap kita tentu jauh lebih bernilai.

Mari belajar dari proses bagaimana dari sebuah biji anggur menjadi anggur, apakah menjadi anggur yang baik atau menjadi anggur yang kurang baik? Ada yang mutunya baik, ada yang mutunya kurang baik, ketika anda memperhatikan bagaimana proses membuat anggur dari awal dimana biji anggur itu pertama kali harus diinjak dengan kaki untuk diperas, kemudian diendapkan beberapa lama untuk memisahkan kotoran-kotorannya dan kemudian disaring lagi berulang-ulang kemudian di simpan, semakin lama di simpan akan semakin baik kualitasnya yang dibuktikan dengan taste atau rasanya yang akan menjadi luar biasa dan pasti harganya pun akan menjadi semakin mahal, nah begitu juga dengan kehidupan pernikahan ketika diijinkan mengalami proses dimana dalam proses pernikahan sebagian orang pernikahannya begitu manis kemudian akhirnya menjadi kurang baik, tetapi sewaktu anda mengalami hal seperti itu, ketika kadar anggur pernikahan anda sudah berkurang kualitasnya mari menjadi seperti ibu Yesus yang datang kepada Yesus dan berkata bahwa mereka kehabisan anggur, kehabisan cinta dalam pernikahan mereka, yang berarti kehabisan cintanya juga kepada Tuhan karena ketika masih ada cinta kepada Tuhan dengan cara yang benar maka anda pasti juga akan mencintai pasangan anda.

Seperti Tuhan Yesus yang rela menyerahkan nyawa-Nya untuk umat setiap kita mempelainya yang sangat dikasihi-Nya, seharusnya seperti itu seorang laki-laki di hadapan Tuhan sebagai tanggung jawab bagi anda yang ingin atau sudah menikah. Seperti Tuhan Yesus yang rela menyerahkan nyawa-Nya, ketika anda tidak berani menyerahkan nyawa untuk pernikahan anda lebih baik anda jangan menikah. Menikah itu bukan hanya sekedar hubungan sex, karena banyak laki-laki yang melakukan hubungan sex dengan alibi hanya untuk mencari tau cocok atau tidaknya, tetapi sebagai anak-anak Allah setiap kita menyadari bahwa harus diberkati terlebih dahulu dalam pernikahan yang kudus baru kemudian melihat berkat-Nya turun atas hidup setiap kita. Wujud cinta kepada Tuhan adalah dengan mencintai pasangan anda, dengan tidak pernah mengharapkan kesempurnaan dari pasangan anda karena justru melalui ketidaksempurnaannya membawa anda bisa mencintai pasangan anda dengan sempurna melalui rasa cinta yang dari Tuhan. Ketika anda kekurangan cinta, datanglah kepada Tuhan meminta cinta daripada-Nya sebelum anggur pernikahan anda habis seperti ibu Yesus yang datang kepada Yesus berkata bahwa mereka kehabisan anggur.

Ketika kehabisan anggur dalam pernikahan datanglah kepada Tuhan Yesus yang adalah sumber daripada segala kasih untuk meminta cinta daripada-Nya untuk bisa mengasihi pasangan dan anak-anak anda, maka Tuhan akan memberikan cinta-Nya. Ketika sudah menjadi sebuah keluarga, anda tidak bisa menjadi egois karena anda harus menjadi teladan buat anak-anak anda, ada hidup yang mesti anda korbankan di atas mezbah, kenyataan bahwa ada Tuhan yang berjalan atas hidup dan pernikahan anda. Sehingga ketika anda kehabisan anggur dan datang kepada-Nya meminta anggur yang baru dan kemudian Tuhan berkata bahwa waktu-Nya belum tiba tetapi anda menyadari bahwa ketika anda meminta yang menentukan adalah waktu Tuhan, ketika itu dari Tuhan setiap yang anda minta akan datang dan terima tepat pada waktu-Nya

Ketika hari ini anda merasa kehabisan anggur dalam pernikahan, rasa cinta dan sayang kepada istri dan anak-anak dan orang-orang di sekitar anda sudah berkurang dan tidak seperti dahulu lagi, akan sangat bijak apabila anda segera membereskan itu. Datang dan teriak kepada Tuhan Yesus meminta anggur yang baru, sumber dari kasih dan cinta itu. Sesuatu yang tidak mungkin anda dapatkan dan bisa beli di tempat lain, seperti ibu Yesus yang adalah bagian dari keluarga yang menikah itu datang kepada Yesus dan dengan iman menantikan waktu yang tepat Tuhan memberikan anggur yang baru itu, yang kualitasnya jauh lebih baik.

Dalam perjalanan pernikahan yang dilalui tidak akan pernah lepas dari masalah tetapi sebagai anak-anak Tuhan anda mengetahui bagaimana menyelesaikannya dengan cinta dan bersama-sama pasangan anda mencari tau kenapa rasa cinta itu bisa berkurang, karena dalam pernikahan juga tidak pernah lepas dari perbedaan pendapat yang bahkan juga dialami oleh pasangan yang sudah 20 tahun lebih menikah, sehingga sangat perlu bersama pasangan anda untuk selalu datang kepada Tuhan Yesus yang selalu menyediakan cinta-Nya, cinta Agape yang selalu memberi, yang anda akan terima ketika anda selalu mau datang untuk meminta daripada-Nya.

Sebuah pernikahan yang anda masuki harus selalu ada orang-orang yang mendoakan pernikahan anda baik melalui orangtua atau orang-orang terdekat anda yang memiliki otoritas untuk sebuah pernikahan yang hanya akan anda lakukan sekali dalam hidup anda, yang akan menjadi teladan bagi anak-anak anda sendiri nantinya dan juga menjadi teladan bagi orang lain. Jangan pernah biarkan kedagingan menguasai anda, sehingga ketika kehabisan anggur pernikahan anda tidak akan mencarinya di tempat lain karena anggur yang bukan dari Tuhan awalnya saja manis dan kemudian menjadi pahit. Ketika anda menyadari bahwa anggur pernikahan anda sudah berkurang, sebelum anggur itu habis anda datang kepada Tuhan meminta anggur yang baru itu. Sebagai seorang anak ketika melihat anggur pernikahan orangtua kalian berkurang, doakanlah pernikahan orangtua kalian, mujizat itu terjadi karena ada orang-orang yang mau mendoakan.

Sebagai orangtua ketika anak anda yang sudah menikah kemudian datang kembali karena sebuah persoalan dan meminta untuk diceraikan kemudian membuka pintu selebar-lebarnya, itu adalah suatu kesalahan yang besar di hadapan Tuhan, akan sangat bijak apabila memintanya untuk kembali dan mendoakan pernikahan mereka. Oleh sebab itu sangat penting sebelum anda memutuskan untuk masuk kedalam sebuah pernikahan untuk mengamati, melihat, dan mendoakannya terlebih dahulu, jangan terpukau oleh kecantikan, ketampanan, kekayaan, atau kebaikannya yang mungkin kelihatan dari luar saja. Doakan dan tanya kepada Tuhan apakah pasangan yang akan anda nikahi sepadan dengan anda, ketika anda merasa ragu-ragu lebih baik anda membatalkannya. Dalam mencari pasangan jangan pernah mencari yang sempurna tetapi carilah yang sepadan dengan membawanya ke hadapan Tuhan.

Kemudian dikatakan ketika Yesus menolak permintaan ibu-Nya, ibu Yesus kemudian memerintahkan pelayan-pelayan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang Yesus nanti perintahkan. Suatu tindakan iman yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh ibu Yesus untuk tetap percaya akan mujizat yang akan terjadi.

Pertanyaanya, kenapa ibu Yesus tidak berbicara kepada pemimpin pesta atau kepada mempelai? Seharusnya seorang pemimpin pesta dan sang mempelai  mengetahui keadaan pesta, mengetahui bahwa mereka kehabisan anggur. Di sini Tuhan sedang mengajarkan kepada setiap kita bahwa dalam sebuah pernikahan ada poin lain yang sangat penting yaitu memiliki kerendahan hati. Pernikahan, rumah tangga bahkan anak-anak anda akan hancur apabila kedua pasangan yang akan menikah itu sombong dan tinggi hati, yang membuat mujizat tidak bisa terjadi, Tuhan Yesus hanya akan memakai orang-orang yang memiliki kerendahan hati. Sewaktu anda bisa merendahkan hati untuk pasangan dan keluarga, maka anda akan melihat anggur yang baru itu, bukan lagi masalah siapa yang benar atau salah tetapi bagaimana meresponinya, maka anda akan menerima dan menjadi alat-Nya.

Tuhan Yesus sebenarnya bisa saja tidak memakai pelayan-pelayan itu untuk supaya mujizat terjadi dan tiba-tiba anggur yang baru sudah tersedia didalam tempayan-tempayan itu karena DIA Tuhan yang sangat berkuasa. Tuhan selalu memakai orang lain untuk supaya pernikahan anda bisa menikmati anggur yang baru itu dan mengalami kuasa Tuhan. Menjalani sebuah pernikahan setiap kita harus memiliki hati hamba, apabila anda tidak bisa memiliki ini lebih baik anda untuk tidak menikah dahulu, apalagi anda menjadikan pernikahan hanya agar supaya bisa mengandung dan mempunyai keturunan atau hanya agar supaya anda kelihatan memiliki otoritas sebagai kepala tetapi tidak bisa menundukkan diri anda, lebih baik buat anda untuk tidak menikah terlebih dahulu. Sebuah pernikahan hanya akan utuh apabila keduanya mengetahui bagaimana menundukkan dirinya, sehingga anggur yang baru itu selalu tercurah.

Ketika anda memutuskan untuk melangkah memasuki sebuah pernikahan, sebagai istri/suami anda harus belajar untuk merendahkan dan menundukkan diri yang menjadi dasar bagi anda dalam mengambil keputusan apakah anda sudah siap atau belum untuk mempunyai kerendahan hati, bukan lagi tentang siapa yang terhebat, terbaik, atau paling benar tetapi siapa yang bisa menangkap isi hati Tuhan. Upah dan berkat anda dinilai sewaktu bersama pasangan anda berlomba-lomba melakukan Firman Tuhan didalam keluarga anda dan menjadi teladan bagi yang lain.

Ketika Tuhan Yesus berkata kepada para pelayan-pelayan untuk mengambil 6 tempayan dimana angka 6 adalah angka manusia yang berkata bahwa apakah hidup setiap kita mau diisi dengan air yang adalah Firman-Nya hingga penuh dan kemudian DIA mengubah semua yang didalam anda menjadi anggur yang manis, sehingga sewaktu setiap sisi manusia anda diisi dengan kemuliaan Tuhan maka hidup anda akan menjadi berkat bagi orang-orang lain.

Setiap hari mari menjadi seperti Ibu Yesus yang mendoakan pernikahan anak-anak anda, buat anak-anak doakanlah pernikahan orangtua kalian, karena tidak ada kata terlambat di mata Tuhan. Buat anda yang saat ini memutuskan untuk masuk kedalam pernikahan, milikilah komitmen untuk menjadi hamba yang saling melayani didalam pernikahan dengan kasih yang dari Tuhan, kasih yang tidak pernah menuntut tetapi memberi tampa pamrih, yang adalah anggur yang tidak akan pernah habis.

Ketika anda memiliki kasih Yesus didalam hidup dan pernikahan anda, anggur itu akan semakin manis tidak seperti anggur yang dunia tawarkan yang awalnya saja manis dan baik tetapi kemudian menjadi tawar dan pahit. Anggur yang baru yang diberikan Tuhan Yesus dalam pernikahan awalnya saja sudah baik dan manis kemudian menjadi jauh lebih baik dan manis yang adalah jatah dalam pernikahan anda ketika bersama pasangan anda selalu senantiasa datang kepada Tuhan Yesus setiap kali kekurangan anggur itu. DIA memberikan anggur yang jauh lebih baik dan manis itu dari sebuah tempayan yang adalah sebuah tempat pembasuhan kaki, tempat yang sebenarnya lebih rendah tetapi sewaktu anda belajar untuk taat, memiliki hati hamba maka anda akan memiliki pernikahan yang Tuhan ubahkan dari tempat yang terbawah, dari tempat yang palung kecil, dan paling gersang Tuhan sanggup membuat mujizat yang manis untuk anda mengalami kelimpahan kasih-Nya dan jangan biarkan iblis mencurinya.

Ketika perasaan cinta dan sayang kepada pasangan anda yang adalah cinta yang dari Tuhan yang diikat dengan perjanjian Darah Yesus maka mantapkanlah hati anda untuk masuk kedalam pernikahan yang kudus, yang hanya akan anda lakukan sekali dalam hidup anda yang disaksikan oleh seluruh jemaat, yang memiliki otoritas dari Tuhan menjadi saksi dihadapan-Nya sehingga mereka berhak untuk menegur dan memperingatkan anda ketika nanti anda memutuskan untuk berpisah karena menurut Firman Tuhan itu tidak bisa. Sebuah pernikahan memiliki bobot tanggung jawab, sebagaimana anda menghormati pernikahanmu, pasti anda menghormati Tuhan yang memberikan pernikahan dan juga kepada suami/istri dan anak-anak anda. Setiap kita harus kembali kepada porsi yang sebenarnya, menjadi teladan dalam masyarakat didalam pernikahan, karena dalam pernikahan perbedaan pendapat itu biasa tetapi anda harus selalu bisa saling mengerti sampai bisa  sepakat dan merasakan damai Tuhan dalam hati, yang hanya bisa dikerjakan dengan kerendahan hati dan hati hamba.

Ke-6 tempayan yang disediakan juga berbicara tentang 6 hari dimana Tuhan ingin anda menjadi hamba yang punya kerendahan hati, karena ketika ego dan sifat otoriter yang bekerja berapa kali pun anda mengganti pasangan anda tidak akan pernah bisa menikmati dan mengalami anggur yang manis itu, yang terjadi justru anda menyiksa pasangan dan pernikahan anda akan hancur. Sewaktu anda belajar untuk merendahkan diri, belajar memiliki hati hamba seperti pelayan-pelayan yang melayani satu sama yang lainnya maka anggur yang baru dan manis itu akan Tuhan curahkan dalam hidup dan pernikahan anda. 6 tempayan juga berbicara dimana Tuhan ingin setiap kita mengalami anggur yang manis itu bukan hanya di gereja tetapi juga 6 hari di tengah-tengah masyarakat baik itu dalam pekerjaan, bisnis ataupun dimanapun anda berada melayani dengan kerendahan hati.

Ketika dalam pernikahan diisi dengan kesombongan, tinggi hati dan keegoisan maka anda tentu tidak akan pernah bisa dan mau mencedok air itu kedalam tempayan pembasuhan kaki untuk menjadi anggur. Tuhan kadang-kadang mengerjakan dan melihat hal-hal yang kecil didalam pernikahan anda yang bisa menghasilkan anggur yang manis, seperti Ps Hendrik yang sebenarnya adalah orang yang cuek tetapi sewaktu menikah beliau belajar untuk hal-hal yang kecil walaupun kadang belum sempurna untuk Ibu gembala yang selalu ingin yang sempurna, tetapi beliau selalu mau belajar untuk mengikuti sampai bisa menyempurnakan itu, belajar untuk saling mengerti.

Mari berdoa semoga anggur yang lebih baik itu tidak pernah habis dari hidup dan pernikahan anda, ketika hari ini anda kehilangan atau kekurangan anggur jangan mencari memakai pikiran anda untuk mencari di tempat yang lain, datanglah kepada Tuhan Yesus yang akan memberikan anggur yang jauh lebih baik dan manis itu yang bekerja didalam kehidupan anda setiap hari, yang di kerjakan dengan penuh kerendahan hati.

Semoga anggur yang baru yang lebih baik dan manis selalu tercurah dalam kehidupan setiap kita hari lepas hari, Tuhan Yesus memberkati...

Amin...

Jurnalist: Untung Bongga Karua

 

Kamis, 11 Agustus 2016

ROH KUDUS SEBAGAI PENUNTUN DALAM SEGALA HAL

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church (Ibadah Raya Sore)

(10/07/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya

Dari semua karunia yang diberikan Allah kepada manusia, tidak ada yang lebih berharga daripada kehadiran Roh Kudus yang memiliki banyak fungsi, peranan dan karya dalam segala aspek kehidupan manusia. Sebelum terangkat ke Sorga Tuhan Yesus telah berjanji tidak akan meninggalkan manusia sendirian seperti yatim piatu, Dia berjanji akan mengirimkan Roh Kudus untuk menjadi penolong, penghibur, penuntun yang mengarahkan dan menyertai setiap manusia.

Kenyataan Roh Kudus yang menuntun kita setiap saat harus bisa kita rasakan, alami dan hidupi, sehingga sangat penting buat setiap kita untuk selalu bergaul dengan Roh-Nya sebagai “kompensasi” atas ketidakhadiran- Nya, untuk melaksanakan karya yang Tuhan Yesus ingin kerjakan untuk kita, andai Dia bisa berdiam secara pribadi di hati kita.

Roh Kudus juga berperan sebagai penghasil buah dalam kehidupan kita. Ketika Dia berdiam dalam hati kita, ada perubahan demi perubahan dari dalam hidup kita, Dia mulai berkarya menghasilkan buah-buah dari Roh Allah dalam kehidupan kita – kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. (Amsal 22:3 TB)

Orang yang bijak adalah orang yang takut akan Tuhan, yang memiliki kepekaan terhadap firman-Nya dan bisa membedakan mana yang menjadi kehendak Tuhan dan yang berkenan kepada-Nya, sehingga ia menaruh sikap hormat akan Tuhan tidak hanya dalam pikiran, namun juga di dalam hati dan perbuatannya. Banyak orang kurang waspada atau kurang bijak melihat hal-hal yang tidak baik sehingga terjerumus ke dalam malapetaka dan tidak mampu untuk keluar dari situ. Ketidakmampuan untuk melihat hal-hal yang jahat yang bisa mendatangkan malapetaka atau perkata-perkara yang tidak baik adalah kebutaan mata rohani dalam diri seseorang disebabkan karena tidak pernah dituntun oleh Roh Tuhan, tidak pernah berbepegangan kepada firman Tuhan. Apabila firman Tuhan tidak terdapat dalam hati seseorang maka ia akan berjalan di dalam kegelapan sehingga mudah terjatuh dan tak mampu membedakan yang jahat dan yang baik. Itulah sebabnya kita sangat membutuhkan Firman Tuhan dimana ketika setiap kita tinggal di dalam Firman-Nya, Firman itu akan menerangi langkah hidup kita dengan tuntunan Roh-Nya sehingga kita bisa melihat dan mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tak berkenan bagi Tuhan dan dapat segera lari meninggalkannya.

Mari jadikan Roh Kudus sebagai penuntun dan pegangan setiap langkah yang menjadikan kita menjadi orang yang bijak untuk bisa mengantisipasi setiap rancangan malapetaka yang iblis rancangkan. Pertanyaannya apa setiap kita bersedia dan ingin untuk dituntun setiap saat oleh Roh Kudus? Yang menjadi penuntun dalam segala hal di hidup kita baik itu di sekolah, pekerjaan atau dalam bisnis. Firman Tuhan kita aplikasikan untuk mengalami Roh Tuhan yang menuntun, mengajari setiap kita untuk menjadi bijaksana sehingga orang-orang bisa melihat kita sebagai orang yang memiliki hikmat dan kebijaksanaan.

Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. (Amsal 27:12 TB)

Kemampuan untuk memiliki hikmat dan menjadi bijaksana yang sampai berapa kali di ungkapkan dalam Firman Tuhan dimana Tuhan ingin mengajarkan setiap kita untuk menjadi orang-orang yang memiliki hikmat dan menjadi bijaksana untuk bisa mengantisipasi segala sesuatu yang tidak baik yang selalu di rancangkan iblis. Seperti semut yang sebelum musim dingin akan mengumpulkan makanannya agar supaya di saat musim dingin tiba makanannya sudah tersedia, mereka bekerja keras mengumpulkan dan mengangkat makanan yang jauh lebih besar dari ukuran tubuh mereka secara bersama-sama untuk mengantisipasi kelaparan ketika musim dingin tiba. Musim dingin bagi orang yang tidak bijak adalah sebuah malapetaka tetapi bagi semut itu adalah waktu bagi mereka untuk menikmati segala kelimpahan makanan yang sudah disiapkan sebelumnya dengan bekerja keras.

Saya penulis teringat tentang Hitler yang sangat berkuasa pada Perang Dunia ke - II yang bisa menaklukkan begitu banyak negara dan salah satu negara yang ingin dia taklukkan adalah Uni Soviet dimana sebetulnya dia sudah di nasihati oleh teman dan penasihat militernya untuk tidak pergi ke sana karena Uni Soviet adalah negara yang begitu luas dan begitu ganas hawa dinginnya, tapi dia tidak mendengarkan nasihat itu dan tetap bernafsu ke sana menyerbu Uni Soviet dan seperti yang kita ketahui Hitler adalah orang yang tidak takut akan Tuhan sehingga yang terjadi kemudian kebanyakan tentara Jerman yang mati bukan karena tertembak tetapi kelaparan dan kedinginan karena orang-orang Soviet dengan sangat bijak sekali mereka membakar gudang-gudang makanan sehingga sewaktu Jerman datang mereka tidak mendapatkan makanan, dikepung dengan salju yang dingin.

Sewaktu Tuhan mempercayakan sesuatu dalam hidup kita, terima itu sebagai tanggung jawab baik itu dalam hal pekerjaan maupun dalam hal pelayanan. Seperti Ps Hendrik yang tidak mudah untuk menjadi seorang gembala, di saat yang sama Tuhan juga mempercayakan sebuah bisnis yang harus dijalankan yang adalah anugerah dari aplikasi dari Firman Tuhan dalam (1 Petrus 2:9, TB) "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib", dimana hasil dari semua itu dipakai untuk kemuliaan Tuhan.

Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih Roh, aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku, (Roma 15:30 TB)

Penting sekali untuk selalu mendengarkan tuntunan Roh Kudus sebagai Penuntun paling utama untuk menghindarkan kita melakukan kesalahan dan dari malapetaka. Roh Kudus akan berjalan di depan, memimpin, mengarahkan, menyingkirkan rintangan, membuka pengertian, memastikan segala sesuatunya jelas dan memimpin dalam jalan yang harus kita lewati dalam semua hal rohani.

Dalam pelayanan, bisnis, pekerjaan dan dalam setiap aspek dalam hidup kita sangat perlu untuk bergumul didalam roh dimana Roh Kudus akan mengungkapkan isi hati Tuhan yang menuntun langkah hidup kita karena tidak seluruh langkah yang akan kita lalui semuanya baik, akan banyak masalah, tantangan dan segala kelicikan dunia dimana terkadang kita tidak bisa menyelesaikan segala sesuatu dengan cara-cara yang lama untuk setiap masalah yang kita hadapi karena hanya Tuhan yang sanggup mengubah segala sesuatu yang tidak baik menjadi kebaikan bagi kita. Sesuatu yang tidak gampang untuk memutuskan sesuatu sendirian kita membutuhkan Tuhan melalui roh-Nya yang ada didalam setiap kita.

supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana,
(Roma 15:31 TB)

Seperti pelayanan yang Rasul Paulus lakukan tidak dilalui dengan mudah karena ada orang-orang yang tidak taat. Yang Rasul Paulus lakukan hanya duduk berdoa, menggumuli dan meminta Roh Tuhan menuntunnya untuk setiap pekerjaan Tuhan yang dilakukannya agar terhindar dari orang-orang yang salah, yang tidak taat dan motivasi yang salah.

Bagi anak-anak muda yang masih berada dalam jenjang pendidikan di bangku sekolah dan di bangku kuliah ataupun yang sudah bekerja dan memiliki usaha sangat penting untuk selalu meminta tuntunan Roh Kudus hari demi hari. Ketika kalian menghadapi banyak masalah dan tantangan bukan berarti Roh Kudus tidak menuntun kalian tetapi mungkin ada banyak hal yang Tuhan inginkan untuk di ubah dari sisi kalian karena tidak selalu tantangan dan masalah itu tidak baik, terkadang itu baik bahkan ada kalanya Tuhan membelokkan jalan atau langkah setiap kita yang kelihatan baik untuk melangkah ke jalan yang justru LEBIH BAIK karena Tuhan ingin setiap kita mendapatkan yang lebih besar. Untuk mendapatkan pelayanan yang besar laluilah setiap tantangan dan masalah yang menghadang kita dengan tuntunan Roh Kudus yang adalah harga yang kita bayar untuk mendapatkan yang besar karena untuk PENGURAPAN YANG BESAR TIDAK PERNAH DI DAPAT DENGAN HARGA YANG MURAH.

Apa yang menjadi dasar bagi Tuhan untuk mau menaruh pengurapan, mempercayakan pelayanan yang besar dengan mempercayakan kota kepada gereja ini? Dapatkah kita memenuhi kualifikasi yang Tuhan inginkan untuk mendapatkan tanggung jawab pelayanan yang besar itu menjadi bapa bagi kota?

Mari singkirkan dan kebaskan setiap kemalasan seperti setiap kita yang sangat susah untuk bisa bangun pagi, tidak pernah berdoa dan mental malas lainnya yang tidak pernah bisa berubah. Mari bekerja lebih keras dan menabur dari hidup kita lebih banyak dengan tuntunan dan penyertaan Tuhan untuk menjadi jawaban bagi kota. Tuhan akan memilih orang-orang yang bisa diberikan tanggung jawab untuk bisa menyelesaikan setiap tugas yang di berikan bahkan bisa melakukan tugas yang lain membantu menyelesaikan tugas yang sebenarnya bukan bagiannya.

Setiap anak-anak Tuhan di bumi ini yang menjadikan Roh Kudus sebagai penuntun hidupnya pasti tidak akan memiliki mental pemalas karena dalam Kerajaan Allah isinya adalah orang-orang yang selalu ingin diubahkan hari demi hari, menjadi orang yang di berkati dan Kerajaam Allah itu nyata didalam hidup setiap kita.

Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia, karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. Maka kata orang-orang Farisi seorang kepada yang lain: “Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia.”  Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
(Yohanes 12:18‭-‬23 TB)

Orang-orang farisi yang berusaha mencegah Tuhan melakukan mujizat, usaha untuk mencegah pelayanan Tuhan tetapi dengan tuntunan dari Bapa yang terjadi justru pelayanan Tuhan Yesus semakin berkembang, semakin banyak bertobat, dan Injil bahkan sudah sampai kepada bangsa yang lain dari kehadiran beberapa orang-orang Yunani yang juga menjadi tanda bahwa Anak Manusia akan di muliakan, tanda bahwa sebentar lagi Anak Manusia akan di salibkan. Apakah kita bisa melihat tuntunan Tuhan didalam setiap pelayanan, didalam setiap aspek kehidupan kita, dan didalam setiap keputusan yang kita ambil?

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
(Yohanes 12:24‭-‬27 TB)

Seperti Tuhan Yesus yang mengetahui waktu kematiaan-Nya sudah dekat, Kematian yang akan menjadi berkat bagi seluruh umat manusia. Apakah setiap kita menyadari bahwa hidup yang ingin dipakai oleh Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain, setiap kita harus bisa mematikan setiap kedagingan dan kenyamanan yang ada di hidup kita. Selama kita tidak bisa mematikan setiap kedagingan dan hidup yang selalu dibuat nyaman dari mencintai kedagingan (nyawa) kita, itu tidak akan menjadi berkat bagi banyak orang. Bagi anak-anak muda jangan pernah mengikuti kedagingan dengan malas belajar dan bekerja, jadilah contoh sebagai anak-anak Tuhan dengan belajar dan bekerja jauh lebih giat. Matikan setiap kemalasan, kesombongan, keangkuhan, keegoisan dan setiap hal lainnya untuk menjadi berkat dan terus bertumbuh.

Ketika setiap kita mencintai Tuhan, kita harus mengikuti setiap tuntunan Roh Tuhan, ketika kita melayani dengan cara yang tepat maka kehormatan dari Bapa akan turun kepada kita, dunia tidak akan bisa membatasi kita karena ada Tuhan yang memberikan hikmat dan akan melengkapi kita dengan orang yang mau unity, orang yang mau bekerja dan melayani dengan sungguh-sungguh. Hikmat yang dari Tuhan bukan hanya terbatas dalam pelayanan di gereja yang ruang lingkupnya sangat kecil tetapi minta dan pakailah hikmat yang dari Tuhan untuk di aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu di sekolah, pekerjaan atau dalam bisnis, kerjakan dengan sungguh-sungguh sebagai suatu tanggunh jawab.

Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu.” (Lukas 22:53 TB)

Sewaktu Tuhan Yesus akan di tangkap bukan karena DIA tidak mengetahui itu tetapi DIA justru mengetahui kapan waktunya yang tepat untuk menyerahkan diri, menyerahkan hidupnya untuk menyelamatkan setiap umat manusia. Setiap kita memerlukan tuntunan Tuhan untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan segala sesuatu, ketika kita bergumul dengan sungguh-sungguh maka kasih dari Roh Tuhan itu akan menuntun kita atas setiap keputusan-keputusan yang akan kita ambil. Dalam segala hal mari ijinkan Tuhan yang berperkara dan menuntun kita sehingga orang-orang akan melihat setiap kita sungguh-sungguh anak-anak Allah.

Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” (Matius 26:40‭-‬41 TB)

Berjaga-jagalah dengan Tuhan itu artinya roh kita selalu siap, hidup kita yang selalu siap untuk di tuntun Tuhan. Setiap kita harus selalu siap untuk berjaga-jaga setiap saat untuk Tuhan tuntun, siap setiap saat untuk mendengar apa yang Tuhan ingin katakan. Mari minta agar supaya roh kita selalu waspada, roh kita selalu berjaga-jaga agar tidak mati atau tidur. Orang-orang yang selalu ingin tuntunan Tuhan dalam hidupnya, rohnya akan selalu berjaga-jaga terkoneksi dengan Tuhan, untuk mendengar apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Kita akan menemukan tuntunan Tuhan yang luar biasa ketika roh kita selalu berjaga-jaga.

Ketika roh kita selalu siap berjaga-jaga setiap saat, maka roh kita akan menjadi roh yang penurut. Sewaktu roh kita berjaga-jaga Tuhan akan selalu siap untuk menuntun dan jangan biarkan kedagingan kita yang menuntun. Mari menjadi orang-orang yang bijaksana supaya Tuhan mengangkat hidup kita dan mempercayakan banyak hal. Mari layakkan diri setiap kita untuk Tuhan melihat kita bisa menjadi seorang pemimpin, orang-orang yang yang bisa di berikan tanggung jawab yang besar dengan belajar setia dengan perkara atau tanggung jawab yang kecil. Tanggung jawab untuk melakukan setiap tugas yang di berikan tanpa pernah menunda atau melemparkannya kepada orang lain. Respon, tindakan, dan kebijaksanaan itu yang membuat kita bisa menjadi orang yang di percaya Tuhan karena kita memiliki kualifikasi, ketika orang memintamu berjalan 1 mil maka seperti Firman Tuhan kita harus berjalan 2 mil.

Setiap kita mempunyai destiny untuk menjadi pemimpin, Tuhan punya rencana yang besar untuk setiap kita dengan menuntun dan mengubahkan pikiran kita yang selalu penuh dengan segala akal-akal bulus, kemalasan, kemarahan dan segala yang tidak baik lainnya digantikan dengan hikmat dan kebijaksanaan serta selalu mempercayakan setiap langkap dalam hidup kita untuk selalu setia dalam tuntunan-Nya, ketika Tuhan yang menuntun hidup setiap kita maka hidup kita akan selalu berdamai dengan semua orang bahkan dengan orang yang memusuhi kita sekalipun.

Tuhan Yesus menyertai kita semua, AMIN!

Jurnalist: Untung Bongga Karua.

Senin, 08 Agustus 2016

TUHAN MENCARI ORANG YANG BERKENAN

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church (Ibadah Raya Sore)

(03/07/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya

Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan Tuhan telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadamu.” (1 Samuel 13:14 TB)

Ini adalah perkataan nabi Samuel kepada Saul yang kehilangan perkenanan Tuhan. Apa yang menjadi kriteria orang yang berkenan di hati Tuhan?

Seseorang yang berkenan dihadapan Tuhan adalah orang yang menurut dan mengikuti apa yang menjadi keinginan dan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu sangat penting untuk mencari tau, mendengar dan menangkap sendiri apa yang Tuhan inginkan, yang Tuhan perintahkan, karena ketika kita tidak bisa mendengar ketika Tuhan berbicara, bagaimana kita ingin mengikuti Tuhan?

Ketika kita tidak mengetahui secara spesifik hari demi hari, waktu demi waktu apa yang Tuhan perintahkan kita bisa saja melakukan sesuatu hal dan berpikir itu keinginan dan kehendak Tuhan, padahal tanpa disadari yang kita lakukan untuk kepentingan kita sendiri. Seperti Saul yang sebenarnya bukan karena dia tidak mengetahui secara persis apa yang Tuhan inginkan tetapi sering kali dia melakukan menurut kehendaknya sendiri bukan menurut kehendak Tuhan.

Pelayanan kita tidak pernah bisa dibangun menurut kehendak kita sekalipun itu baik, sekalipun menurut raja Saul itu baik, bahkan beberapa kali dia membantah Samuel karena menganggap pendapatnya itu benar, sampai kemudian Tuhan mendapatkan seseorang yang berkenan di hati-Nya dalam diri Daud.

Adakah di hidup setiap kita untuk mencari perkenanan Tuhan? Apa yang menjadi motivasi kita? Apa yang menjadi kerinduan kita ketika menjadi umat yang percaya? Apakah jabatan, pangkat, pelayanan, nama besar, uang atau harta? Jangan berpikir bahwa ketika melayani di hadapan banyak orang itu tidak menarik tetapi ketika itu yang menjadi motivasi bisa-bisa bukannya mencari perkenanan Tuhan melainkan yang terjadi adalah mencari perkenanan diri sendiri. Setiap pujian, tepukan tangan, dan ucapan selamat dari setiap jabatan tangan orang, menerima taburan yang banyak dari setiap pelayanan dan mulai merasakan enaknya menjadi hamba Tuhan, begitupun dengan pelayanan lainnya dimana setelah melayanai menerima persembahan kasih dari setiap pelayanan yang dilakukan yang tiba-tiba bisa melencengkan kita dari motivasi yang sebenarnya karena mungkin mulai memilih-milih sampai menolak pelayanan yang tidak memberikan persembahan kasih.

Setiap orang yang hanya mencari perkenanan Tuhan, apapun pelayanan yang dilakukannya pasti akan bertanya dan ikut setiap perkataan Tuhan. Orang yang berkenan di hati-Nya adalah orang yang melakukan apa yang ada di hati-Nya, semoga Tuhan juga menemukan dari setiap apa/pelayanan/tindakan yang kita kerjakan, yang kita lakukan Tuhan mendengar kita bertanya kepada-Nya dan kemudian kita melakukan apa yang Tuhan inginkan, mengejar dan mengingini apa yang ada di hati-Nya.

Mari memberi pondasi dalam penggiringan kita seperti Daud karena Tuhan mencari orang yang mau mencari perkenanan Tuhan di hati-Nya, orang yang hanya ingin menyenangkan Tuhan. Kalau hati kita seperti Daud yang selalu mengikuti apa yang di perintahkan Tuhan kepadanya sampai kemudian Tuhan berkata telah menemukan dan memilih orang yang berkenan di hati-Nya dalam diri Daud dan pastikan Tuhan menemukan itu juga dalam diri setiap kita sehingga kita akan diberikan kepekaan karena pondasi dasarnya ialah ingin mencari perkenanan Tuhan, bukan pelayanan yang besar, bukan uang yang banyak yang sebenarnya cuma impact dari pelayanan kita yang berkenan di hati-Nya.

Jangan hanya ketika berkotbah, bermain musik, menari dan pelayanan lainnya dihadapan banyak orang saja kita semangat tetapi ketika jumlahnya sedikit kita bermain seadanya saja, tidak ada lagi gairah. Begitu juga ketika anda di undang untuk berkotbah di ibadah umum anda bersedia tetapi ketika di undang untuk berkotbah di Komsel, Mezbah keluarga atau group sel lainnya anda menolak karena berpikir jumlah orangnya sedikit.

Apa yang menjadi dasar pelayanan kita? Terkadang hal-hal yang sepele bisa melencengkan hati kita seperti contoh diatas. Tuhan melihat di hati setiap kita, apa yang kita cari. Mari tanamkan di hati setiap kita bahwa penggiringan kita kepada Tuhan adalah hanya untuk mencari perkenanan Tuhan, mempersembahkan semua pelayanan kita hanya buat Tuhan dan bahkan di tempat yang orang lain mungkin tidak melihat apa yang kita lakukan, disana kita berdiri hanya untuk Tuhan bukan untuk diri kita.

Orang yang selalu mencari perkenanan Tuhan, Tuhan akan selalu berbicara di hatinya agar supaya dia bisa selalu bisa menyenangkan hati Tuhan. Jadi dasar yang pertama adalah memperbaiki motivasi hati kita, ketika kita tidak bisa mendengar apa yang Tuhan inginkan mungkin yang salah bukan pendengaran kita tetapi dasar di hati kita terlalu banyak yang kotor, terlalu banyak tentang diri kita, terlalu banyak suara-suara motivasi yang lain sehingga terlalu besar suara yang lain dibandingkan dengan suara Tuhan sehingga kita tidak bisa mendengar apa yang Tuhan inginkan. Mari perbaiki apa yang didalam kita, motivasi di hati yang selalu harus kita periksa kembali setiap waktu, karena motivasi hati kita tiba-tiba saja bisa melenceng.
Ada orang yang awalnya tulus sewaktu tidak mempunyai apa-apa tetapi ketika sudah di urapi kemudian timbul ambisi yang lain, keinginan yang lain dicampur dengan yang dari Tuhan, bukan lagi mencari perkenanan Tuhan.

Setiap pelayanan yang kita lakukan baik itu pelayanan altar di gereja, sekolah minggu, mezbah keluarga dan pelayanan-pelayanan lainnya motivasinya tiba-tiba bisa melenceng, tiba-tiba muncul kemarahan, karena ada banyak orang yang pelayanannya harus berhenti di tengah jalan kemudian menjadi kecewa dan kepahitan. Di saat ini setiap kita perlu untuk cepat-cepat tersungkur di kaki Tuhan, perbaiki dan minta Tuhan untuk mengoreksi di hati kita apakah motivasi kita masih mencari perkenanan Tuhan saja atau yang lain, dimana Tuhan akan berbicara kepada setiap kita untuk mengikuti apa yang DIA perintahkan dan DIA akan berbicara kepada setiap kita secara pribadi karena dasar hati kita untuk mencari perkenanan Tuhan dengan sukacita untuk menyenangkan Tuhan.

Apa yang dialami oleh Saul bisa menjadi pelajaran bagi setiap kita. Ketika Tuhan memberikan kepada setiap kita suatu kepercayaan, tetapi kita tidak mengetahui bahwa ini adalah untuk menyenangkan Tuhan, kita diangkat, diberi mandat, otoritas, tanggung jawab adalah agar banyak jiwa-jiwa yang dibawa kepada Tuhan dan untuk Tuhan di muliakan yang bisa saja suatu saat itu diambil dari kita dan diberikan kepada orang lain, oleh sebab itu mari kerjakan setiap pelayanan dan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap kita dengan sungguh-sungguh seperti yang Tuhan inginkan dan meminta Tuhan untuk membenahi hati, membuka telinga, menggunakan lutut kita dan menunggu sampai Tuhan berfirman dan berbicara. Ijinkan Tuhan menginterupsi dan masuk kedalam setiap sisi pelayanan kehidupan kita, sehingga ketika kita melenceng Tuhan dengan cepat bisa menginterupsi dan membuat kita bisa dengan cepat bertobat dan berubah.

Sebenarnya Saul mengalami beberapa kali ditegur oleh Tuhan melalui Samuel. Disinilah pentingnya sebuah tudung yang menudungi kita, seseorang yang menjadi bapak rohani, yang memiliki otoritas atas kita karena Tuhan bisa berbicara melalui mereka dan kemudian mengatakannya kepada kita, tetapi banyak orang yang menginginkan Tuhan berbicara langsung kepada mereka. Dahulu sewaktu menjadi hamba Tuhan yang biasa masih mau menundukkan/merendahkan diri, ketika masih dalam pelayanan yang kecil masih mau menundukkan/merendahkan diri tetapi ketika pelayanannya bertambah besar, setelah hidupnya dipakai Tuhan dengan luar biasa hati bisa saja menjadi melenceng dan tiba-tiba merasa kalau dirinya sudah sangat peka. Seperti Saul ketika pertama kali di urapi dan di angkat menjadi raja, ketika masih menjadi orang yang biasa, dia adalah orang yang mendengarkan seluruh perkataan Samuel tetapi ketika menjadi raja dia sama sekali tidak lagi mendengar apa yang Tuhan katakan bahkan setiap teguran melalui Samuel tidak bisa ditangkapnya dengan baik apalagi mentaatinya sehingga Tuhan kemudian mencari orang lain untuk memimpin bangsa Israel karena destiny Tuhan atas bangsa ini harus di genapi.

Ketika Tuhan tidak mendapati hidup setiap kita untuk berdiri dan menjadi bapa bagi kota (Malembut) yang adalah destiny yang Tuhan berikan atas gereja ini maka Tuhan bisa saja memberikannya kepada gereja lain. Mari pastikan Tuhan mendapatkan dengan sungguh-sungguh setiap kita adalah orang-orang yang mau berdiri bagi kota ini, orang-orang yang mau membayar harga untuk kota ini, orang-orang yang mau berkata kepada Tuhan bahwa setiap apa yang di kerjakan untuk kota hanya untuk perkenanan Tuhan. menyingkirkan dan mematikan setiap keinginan pribadinya hanya untuk Tuhan bahkan ketika Tuhan menginginkan setiap kita melakukan semua itu tanpa diketahui oleh orang lain karena semuanya hanya untuk keberhasilan Kerajaan Sorga.

Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9 TB)

Tuhan akan memberikan apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, tidak pernah timbul dari dalam hati semuanya disediakan kepada orang yang berkenan di hati Tuhan. Apabila kita selalu mencari perkenanan Tuhan, bergaul karib dengan-Nya, DIA akan mengurusi hidup kita bahkan sampai kepada hal-hal yang kecil sekalipun. Tuhan akan memberikan segalanya yang kita tidak pernah pikir, dengar dan timbul dari dalam hati kita sebelumnya. Di saat yang lain mungkin harus sampai berteriak atau menjerit meminta sesuatu kepada Tuhan kita hanya cukup membisikkan saja Tuhan sudah mendengarnya karena kita berada didalam ruangan bersama-Nya sedangkan yang lain berada di halaman, bahkan Tuhan bisa kapan saja mengubah sebuah keputusan untuk setiap kita yang berkenan di hati-Nya seperti Daud yang mengetahui bahwa hidup yang dilaluinya tidak mudah, mengetahui dengan persis bagaimana menjadi orang yang hidup berkenan, di kasihi dan di cintai oleh Tuhan. Raja Daud juga menangkap dan mengetahui bahwa berkat-Nya itu luar biasa, kenyataan bahwa Tuhan yang mengangkat hidupnya itu sungguh luar biasa. Hikmat, berkat dan pewahyuan Tuhan singkapkan bagi Daud, kerajaannya menjadi sangat disegani oleh bangsa-bangsa lain, yang semuanya bukan tanpa melalui sebuah pergumulan tetapi justru di setiap pergumulannya Daud selalu menginginkan Tuhan yang mengerjakan itu semua.

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Lukas 17:10 TB)

Firman Tuhan berkata bahwa setiap kita yang berkenan di hati Tuhan bukan lagi menjadi hamba tetapi setiap kita adalah sahabat yang bergaul karib, yang memiliki kedekatan seperti Abraham, Musa, dan Daud. Tetapi yang perlu di ingat bahwa hati kita tidak bisa berubah, hati kita tetap harus hati hamba yaitu hati yang penuh dengan kerendahan hati. Ketika melakukan setiap apa yang Tuhan perintahkan, kita hanya seorang hamba yang tidak berguna yang hanya melakukan kehendak Tuannya, jadi kedekatan hubungan sebagai sahabat yang membuat kita bisa berbicara muka dengan muka, hati dengan hati, bahkan Tuhan bisa memberikan apa yang kita tidak pernah pikir, bayangkan, dengar, dan yang tidak pernah timbul dari dalam hati kita.

Perlu di ingat bahwa dasar hati setiap kita tetap harus rendah hati karena segala sesuatunya adalah pekerjaan Tuhan yang dilakukannya melalui hidup setiap kita, mengetahui bahwa semuanya bukan dari kita tetapi perbuatan Tuhan. Kedekatan seorang hamba jangan merubah hati setiap kita, kedekatan seorang sahabat jangan merubah hati kita menjadi sombong. Sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang ketika dekat dan bersahabat dengan seseorang yang terkenal dan berpengaruh, contohnya bisa dekat dan bersahabat dengan Walikota/bupati atau Gubernur kalau bisa seluruh kota mengetahui bahwa dirinya dekat dengan orang yang terkenal dan berpengaruh.

Ada banyak anak-anak Tuhan yang mungkin panggilannya sebagai seorang pendoa, ketika Tuhan menyingkapkan sesuatu dan berbicara kepadanya tidak bisa menempatkan yang mana rahasia Tuhan pribadi dan yang mana buat orang lain, serta merasa bahwa segala sesuatu yang berhasil dilakukan semua itu karena kedekatannya dengan Tuhan. Sadarilah bahwa kedekatan setiap kita dengan Tuhan, jangan sampai membuat kita menjadi sombong tetapi justru semakin rendah hati karena semua itu hanya ada karena perkenanan Tuhan.

Ketika Tuhan tidak lagi menyertai kita, ketika Tuhan tidak lagi berbicara dan bergerak kepada dan melalui kita, ketika tidak ada lagi pengurapan Tuhan seperti yang di alami Saul maka tidak akan terjadi apapun. Ketika Tuhan tidak lagi menyertai, buat apa kita melayani? Ketika Tuhan tidak lagi di senangkan untuk apa kita melakukan segala sesuatu? Mari di setiap hati kita mengejar perkenanan Tuhan dan bukan yang lain, renungkan selalu apakah setiap hal yang kita lakukan sungguh-sungguh untuk perkenanan Tuhan jangan sampai justru untuk diri kita sendiri. Mari memiliki hati yang murni hanya untuk Tuhan.

Terkadang apa yang di hati Tuhan, yang di perintahkan-Nya sangat berat bagi daging kita untuk melakukannya seperti ketika Tuhan menginginkan kita masuk ke lorong-lorong, pergi ke desa-desa atau tempat terpencil, pelayanan di tempat yang belum pernah di lakukan orang sebelumnya dan sedikit orang melihatnya.

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
(Matius 11:29 TB)

Firman-Nya berkata bahwa setiap kuk (beban) yang Tuhan pasang itu ringan dan enak, apapun yang Tuhan ingin setiap kita pikul, pikul dengan sukacita dan sewaktu kita memikul dengan sukacita maka kita akan memiliki hati yang selalu mau belajar, hati yang selalu mau dididik, dan hati yang selalu mau mendengar perkataan Tuhan. Jangan pernah melakukan pelayanan hanya menyesuaikan dengan keinginan, kepentingan dan kepandaian kita tetapi ikuti selalu pola Tuhan, ikuti selalu apa yang Tuhan inginkan. Mari berdoa dengan sungguh-sungguh untuk menangkap apa yang ada di hati Tuhan dan kemudian melakukannya karena belum tentu segala sesuatu yang sudah kita kuasai, segala sesuatu yang menurut logika berpikir kita sudah tepat itu yang Tuhan suka dan inginkan, karena terkadang Tuhan membawa kita untuk melakukan sesuatu dari sisi yang lain agar kita bisa belajar dari sisi ini yang adalah sebuah tanggung jawab yang baru.

Sewaktu Tuhan mendidik hati setiap kita lebih lagi, ada sebuah tanggung jawab di level raja-raja, di level orang yang mau di pakai Tuhan yang tidak lagi berkata kepada Tuhan untuk menyertai dan memberkati setiap pelayanan yang dilakukan tetapi yang dicari hanya apa yang ada di hati dan apa yang Tuhan inginkan.

belajarlah pada YESUS, karena YESUS lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Memiliki hati yang mudah dibentuk, hati yang mudah bertobat, hati yang mudah di tegur Tuhan adalah orang yang mau belajar setiap kali di tegur oleh otoritas diatas kita melalui gembala di gereja, atau melalui suami dalam sebuah keluarga. Mungkin setiap kita tidak biasa mendengar teguran karena dulunya selalu hanya mendengar sanjungan tetapi mau mengubah telinga kita untuk mendengar setiap teguran. Orang-orang yang mencari perkenanan Tuhan akan punya hati yang lemah lembut, hati yang selalu mau diajar, hati yang selalu menurut, hati yang mudah bertobat, hati yang mudah berkata "YA" untuk setiap perkataan Tuhan walaupun untuk melakukan itu terkadang sulit.

Seperti Daud yang mendapat teguran keras oleh Tuhan melalui nabi Natan karena mengambil Batsyeba istri Uria menjadi istrinya. Nabi Natan yang sebenarnya hanya termasuk nabi kecil yang tidak banyak orang mengenalnya, tetapi Daud tidak melihat bagaimana Tuhan menegurnya karena Daud hanya menangkap apa yang Tuhan inginkan, yang Daud inginkan hanya perkenanan Tuhan. Daud bisa menangkap dan mendengar apa yang Tuhan inginkan karena dia memiliki hati yang lembut dan hati yang mau diajar, yang bisa menjadi pelajaran bagi setiap kita untuk tidak lagi mengeraskan hati, tidak menjadi sombong, angkuh, dan  membenarkan diri sendiri yang membuat kita tidak bisa mendengar dan menangkap isi hati dan apa yang Tuhan inginkan.

Mari ijinkan Tuhan berbicara kepada kita, ijinkan Tuhan melalui siapapun orang yang Tuhan ijinkan berbicara untuk menegur kita. Banyak orang ketika hidupnya belum dipakai Tuhan bisa menundukkan diri tetapi begitu sudah di berkati kemudian menjadi sombong, tetapi mari belajar untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati. Orang yang ingin belajar bukan dilihat dari perkataannya yang berkata ingin belajar tetapi dari hatinya yang lembut dan rendah hati.

Rendah hati bagaimana?

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7 TB)

Rendah hati adalah tunduk kepada setiap perkataan Tuhan, mentaati setiap perkataan Firman Tuhan yang bukan hanya sekedar tersungkur dihadapan Tuhan tetapi di hidupnya hanya mentaati apa yang Tuhan inginkan. Ingin menjadi pemenang? Ingin berkat yang mengalir? Setiap kita harus bisa rendah hati, seperti air yang memiliki prinsip mengalir dari atas ke bawah ketika kita menjadi sombong, kita menjadi berada di atas air itu sehingga tidak air itu tidak bisa mengalir ke bawah karena tersumbat. Air yang dari Sorga yang mengalir turun ke bumi karena kesombongan seseorang yang melebihi Sorga, karena pemberontakan seseorang didalam hatinya sehingga Tuhan tidak bisa mengalirkan apapun dari hidupnya, tetapi orang yang rendah hati, orang yang mencari perkenanan Tuhan akan ada air yang mengalir dari hidupnya.

Untuk mencari perkenanan Tuhan bukan sesuatu yang mudah tetapi blessingnya membuat setiap kita menjadi seorang sahabat. Jiwa setiap kita akan mendapat ketenangan, karena ketika jiwamu gelisah pasti ada sesuatu yang salah didalam, dimana anda harus mencari Tuhan dan meminta Tuhan berbicara untuk mengajari karena mungkin ada kuk yang seharusnya anda pikul tetapi anda tidak mau memikulnya atau mungkin ada sesuatu yang Tuhan ingin anda ikuti tetapi anda tidak mau mengikuti yang membuat Tuhan membuat hati anda tidak menjadi tenang sampai anda mengikuti keinginannya.

Orang-orang yang mengikut Tuhan pasti jiwanya tenang, karena kalau jiwanya gelisah pasti ada yang salah. Tinggallah dalam Damai Sejahtera Tuhan, Tuhan melihat yang di dalam bukan yang di luar, mari mengejar perkenanan Tuhan di hidup setiap kita.

Amin!

Jurnalist: Untung Bongga Karua.

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...