Minggu, 28 Februari 2021

Kasih-Nya Kepada Orang Yang Selalu Berharap Pada-Nya

 

Kasih-Nya Kepada Orang Yang Selalu Berharap Pada-Nya


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

  


(Mazmur 31:7-10 TB)
Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada TUHAN. Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku, dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang. Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.

 

Kita percaya dan beriman sungguh bahwa Tuhan yang telah menciptakan,  menebus kita dan yang telah merancangkan sebuah masa depan yang baik buat setiap kita yang selalu mencari dan berharap pada-Nya. Di dalam anugerahNya kita boleh hidup, di dalam kemurahanNya kita boleh ada, di dalam kebaikanNya kita boleh berjalan. Namun di situ kita juga senantiasa harus ingat, ada bagian yang harus kita kerjakan. Kita meyakini pemeliharaan Tuhan, tetapi ada tanggung jawab kita untuk melakukan sesuatu.

 

Tuhan akan Selalu memberi kasih-Nya kepada Orang yang Selalu berharap pada-Nya dan selalu menempatkan Tuhan lebih dari apapun, tetapi Tuhan tidak mau kita mendua hati, di satu sisi kita memuji Tuhan tetapi di sisi yang lain kita lebih mengasihi sesuatu lebih dari Tuhan atau masih terikat kepada berhala atau suatu hal melebihi Tuhan, dan Tuhan sangat membenci itu. Contoh dari berhala tersebut dapat berupa uang, pekerjaan, bisnis atau mungkin kita lebih berharap kepada manusia ketimbang Tuhan saat mengalami sebuah masalah.

 

Jangan pernah menggantikan waktu kita untuk beribadah dan berdoa dengan pekerjaan, jangan pernah menggantikan waktu kita untuk Tuhan dengan hal-hal yang lain, sebab Tuhan tidak pernah berhutang, Tuhan menghitung semua yangg kita berikan kepada-Nya. Saat kita percaya kepada Tuhan maka Tuhan lah yang akan mengontrol hidup kita, jangan pernah membiarkan berhala/uang yang mengontrol hidup kita, jadikanlah Tuhan sebagai yang utama dalam hidup kita. Saat kita hidup percaya dan bergantung kepada Tuhan maka itu akan kita wariskan kepada anak cucu kita dari mereka melihat yang kita lakukan, itu adalah warisan terbesar yang bisa kita berikan kepada mereka.

(2 Tawarikh 20:20b TB)
Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Takut akan Tuhan dan percaya kepada Tuhan maka akan ada buah yang akan kita hasilkan dari rasa percaya itu.

 

Mari selalu percaya bahwa di dalam Tuhan selalu tersedia pertolongan. Pertolongan-Nya yang luar biasa, meskipun terkadang waktu dan cara Tuhan itu berbeda dengan apa yang kita pikirkan, tetapi percayalah bahwa di dalam-Nya ada pertolongan. Kita harus bersedia menerima cara Tuhan dalam menyelesaikan persoalan kita.

 

Jadi penting untuk percaya kepada Tuhan karena Dialah yang memegang kendali hidup kita, karena berharap kepada manusia kadang membuat kita kecewa. Meminta bantuan kepada orang itu tidak selalu salah, tetapi jangan jadikan itu satu-satunya yang akan sanggup menyelamatkan dan menolong kita.

 

Waktu kita percaya kepada Tuhan, maka Tuhan akan peduli kepada kita. Kita harus memisahkan hal yang pribadi kita kepada Tuhan dan kepada manusia. Tinggalkanlah urusan yang tidak penting dengan manusia tetapi carilah Tuhan dan percayalah kepada-Nya. Saat kita percaya kepada Tuhan maka akan ada sorak-sorai dan sukacita dan Tuhan akan menilik kesengsaraan dan kesesakan kita.

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati


Sabtu, 27 Februari 2021

DIAM DIRUMAH TUHAN SEUMUR HIDUPKU

 

DIAM DIRUMAH TUHAN SEUMUR HIDUPKU


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 27:1-4 TB)
Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya. Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

 

          Saat ini sangat banyak anak-anak Tuhan yang menyebut dirinya Kristen tetapi tidak menyukai berdiam di rumah Tuhan karena terlalu sibuk dengan rutinitas pekerjaaan dan bisnis, datang ke gereja hanya sebatas sabtu dan minggu dan kemudian kembali melanjutkan rutinitasnya. Mereka tidak memiliki waktu untuk membaca dan merenungkan Firman-Nya apalagi memiliki waktu untuk berdoa kepada Tuhan. Kita tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, apakah mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, tidak membutuhkan Tuhan atau hanya membutuhkan Tuhan pada berkat-Nya saja. Mereka lebih mengandalkan kekuatan mereka sendiri.

 

          Padahal apabila kita memilih untuk berdiam di rumah Tuhan itu ibarat berada dalam sebuah rumah yang semuanya tersedia, semua kebutuhan kita sudah disediakan didalamnya baik itu kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan jiwa kita, ada keamanan, sukacita, damai sejahtera yang disediakan. Pastinya kita akan merasa betah tinggal di dalam rumah tersebut dan pasti akan mau selamanya berada di dalam rumah tersebut. Semua kebutuhan roh, jiwa dan tubuh tersedia dan terpenuhi. Dan inilah yang dilihat dan diketahui oleh Daud bahwa satu-satunya tempat yang menyediakan semuanya itu yaitu di rumah Tuhan. Oleh sebab itu Daud ingin senantiasa bahkan seumur hidupnya ingin berada di dalam rumah Allah.

 

          Kerinduan akan rumah Tuhan akan muncul jika kita memahami atau mengerti apa sesungguhnya yang ada di dalamnya. Kerinduan akan rumah Tuhan haruslah sampai kepada level menyaksikan dan menikmati .

 

          Daud menyadari bahwa tidak ada tempat yang lebih indah dan aman selain berasa dalam hadirat Tuhan. Daud tidak meminta kekayaan dan kehormatan, Daud hanya mempercayai bahwa orang yang mengalami persekutuan dengan Tuhan, hidu bergaul dan intim dengan Tuhan akan mengalami kemuliaan dalam hidupnya. Daud menyadari bahwa dia diciptakan untuk memuji dan menyembah Tuhan, hubungannya yang intim dengan Tuhan membuatnya selalu ingin tinggal atau berada di rumah Tuhan. Mari menjadikan rumah Tuhan sebagai rumah rohani sebagai tempat kita bersekutu dengan Tuhan.

 

          Dalam perjalanan hidupnya Daud mengalami berbagai macam masalah dan kesesakan tetapi pilihannya untuk berdiam di rumah Tuhan membuat semua pandangannya terhadap rencana dan pekerjaan Tuhan menjadi baik (tidak mencurigai Tuhan), Daud selalu melihat kemurahan Tuhan didalam setiap masalah di dalam hidupnya.

 

          Daud megatakan bahwa dia menikmati berada di rumah Tuhan, kata menikamti bisa kita artikan puas atau mengingini yang lebih lagi. Jadi menikmati berada di rumah Tuhan berarti kita tidak mau berada di situ hanya sebentar saja tetapi ingin berlama-lama. Berlama-lama berdoa, menyembah, merenungkan firman, beribadah seperti ada rasa kehausan, mau lebih lagi, lagi dan lagi.

 

Kualitas seperti yang Daud hidupi inilah yang Tuhan harapkan dari setiap anak-anak-Nya, suka berdoa, suka menyembah, suka membaca dan merenungkan firman Tuhan maka gereja akan dipenuhi oleh jiwa-jiwa yang tiada henti menyembah dan melayani Tuhan. Jadi mari berdiam di rumah Tuhan, menyaksikan kemurahan-Nya dan menikmati bait-Nya.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Selasa, 23 Februari 2021

KUCINTA PADA RUMAH KEDIAMAN-MU

 

KUCINTA PADA RUMAH KEDIAMAN-MU


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)




(Mazmur 26:8-12 TB)

TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam. Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau hidupku bersama-sama orang penumpah darah, yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan yang tangan kanannya menerima suapan. Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku. Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam jemaah.

 

Apa arti dari Aku Cinta pada Rumah KediamanMu?

 

          Rumah Kediaman-Nya saat ini bukan lagi hanya berbicara tentang bangunan Gereja tetapi jemaat-Nya Mencintai Tuhan, yang mencintai doa dan penyembahan, yang mencintai hadirat-Nya maka Allah berdiam dalam hati umat-Nya. Saat kita memiliki pengenalan atau memiliki hubungan yang intim dengan-Nya maka Allah sendiri akan hidup didalam hati kita, di dalam pujian-pujian penyembahan kita, di dalam doa-doa kita, ada kesucian dan sukacita yang anda tidak akan pernah temukan di mana pun juga di tempat lain.

 

          Tujuan dari kita hidup di dunia ini bukanlah kepada harta benda, tetapi tujuan hidup kita pada memuliakan nama Tuhan dengan memberikan prioritas hidup kita untuk Tuhan dengan membangun hubungan intim dengan Tuhan, bergaul dengan firman-Nya. Kita perlu meminta cinta yang dari Tuhan ketika ada hal yang lain yang membuat cinta kita kepada Tuhan berkurang disanalah kita justru untuk maju lebih kuat.

 

          Mari terus menakar hati kita karena hari ini mungkin kita bisa berjalan dengan cinta pada Tuhan tetapi hari esok bisa berubah dan menjadi sombong. Karena firman Tuhan berkata ada orang yang memulainya dengan roh tetapi mengakhirinya dengan daging. Mari belajar dari Daud saat Allah menawarkan banyak hal kepadanya tetapi Daud memilih untuk memprioritaskan Tuhan terlebih dahulu. Jadi diam di rumah Tuhan bukan hanya sebatas datang ke gereja atau beribadah tetapi merasakan hadirat-Nya, mengalami perjumpaan dan mengalami firman-Nya yang membawa kita lebih dalam keintiman. Dalam kehadiran Bapa, didalam rumah kediaman Tuhan ada kemurahan Tuhan dan kita menikmati-Nya.

Kenapa setiap orang beda-beda berkatnya?
Itu tergantung dari bergaul karib dgn Tuhan, seberapa kita mengenal Tuhan, dekat pada Tuhan terus bergaul maka berkat kita akan mengalir seiring kita bergaul karib dgn Tuhan.

 

Berkat didalam Firmannya

          Daud memilih memprioritaskan Tuhan, memilih untuk berdiam di rumah Bapa karena di rumah Bapa tersedia segala sesuatu yang dibutuhkan, ada kemurahan, ada damai sejahtera, ada kelimpahan dan ada kehadiran pribadi Bapa yang bisa mengisi seluruh hal yang dibutuhkan setiap orang.

 

          Mari memilih berdiam di rumah Bapa, bergaul dengan Firman-Nya karena itu adalah berkat kita yang terbesar. Keintiman, persekutuan dengan-Nya adalah pedoman bagi kita karena Berkat tanpa ada persekutuan dengan Tuhan, tanpa ada kemurahan Tuhan, tanpa ada anugerah dan kasih Karunia-Nya maka berkat itu bisa menjadi sebuah masalah. Kita tmengetahui  bagaimana menarik berkat karena kita melakukan/menerapkan Firman-Nya, dan menghidupi Firman itu untuk masuk kedalam hati kita.

 

Mengapa ada banyak orang yang doanya kepada Tuhan terhalang karena mungkin dia menyimpan sakit hati atau kepahitan kepada orang lain sehingga doanya terhalang, berkatnya terhalang dan doanya tidak terjawab.

Bagaimana caranya agar doamu dijawab?

        Berdamailah dengan orang itu, matikan kedagingan dan egomu maka doamu akan di jawab Tuhan. Mengampuni, mengasihi, selalu berkata positif adalah gaya hidup kita sebagai pengikut Kristus.

 

        Orang yang mencintai kediaman Tuhan hidupnya akan selalu berada dalam tangan perlindungan Tuhan. Dia akan memilih hidup berbeda dari kebanyakan orang, menjauhi orang-orang yang suka melakukan kejahatan dan dosa, dan memilih mencintai kediaman Tuhan.

 

Orang yang hidupnya dipakai oleh Tuhan maka lifestyle hidupnya akan berbeda dan hidupnya akan selalu menjadi berkat bagi orang lain. Saat kita mungkin dahulu terikat dalam dosa tetapi saat kita memilih kembali berdiam di rumah Bapa dan mengalami pembaharuan demi pembaharuan maka orang lain akan mencicipi perubahan itu maka orang akan berkata kita adalah orang yang mencintai Tuhan


            Saat kita mau membuat keputusan dan memilih untuk mau melayani Tuhan, mencintai kediaman Tuhan dan bersungguh-sungguh dgn Tuhan, maka hidup kita akan dipakai Tuhan dan kita menjadi berkat bagi orang.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

 


Senin, 22 Februari 2021

KU-HIDUP DALAM KEBENARAN-MU

 

KU-HIDUP DALAM KEBENARAN-MU

Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah pemulihan)

  



(Mazmur 26:4-7 TB)
Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;
aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk. Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN, sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.

 

 

          Orang yang hidup dalam kebenaran kepada Tuhan maka akan akan hidup dalam kejujuran. Dia tidak akan duduk dan bergaul dengan orang yang tidak jujur, penipu, orang jahat atau orang fasik. Orang yang hidup dalam kejujuran berangkat dari ketulusan dan kelurusan hati tanpa ada motivasi mencari keuntungan, motivasi utama dari dia hidup dalam kejujuran adalah cinta akan kebenaran dan kerinduan agar kebenaran itu diungkapkan dengan nyata.

 

          Kesadaran akan anugerah ini membawanya kepada cinta dan kerinduan akan rumah Tuhan serta berkomitmen untuk hidup dalam ketulusan dan iman tanpa keraguan. Tetapi Daud tidak merasa bahwa dirinya sudah benar-benar hidup dalam kekudusan dan seolah-olah tidak pernah melakukan dosa karena dia mengetahui bahwa Allah adalah Sang Mahatahu dimana kalu kita membaca ayat sebelumnya Daud membuka dirinya untuk diuji dan diselidiki oleh Allah. Daud menegaskan  bagaimana dirinya menjauhi pergaulan dan perkumpulan orang-orang yang berbuat jahat dengan cara menceritakan kemuliaan Allah dan melayani Allah  serta menegaskan kerinduan hatinya akan rumah Tuhan dan hadirat-Nya.

 

Orang yang hidup dalam kebenaran Tuhan maka dia akan menghindari 4 hal ini :

1. Tidak akan bergaul atau bahkan duduk dengan penipu.

2. Tidak akan bergaul dengan orang munafik tetapi memilih untuk hidup tulus dihadapan Tuhan

3. Tidak akan bergaul dan duduk dengan orang yang selalu berbuat kejahatan. Makanya sangat penting untuk selalu melihat dan memperhatikan dengan siapa kita bergaul.
4. Tidak akan bergaul dengan orang fasik atau orang yang tidak takut akan Tuhan.

 

Saat Allah berkarya dalam diri kita maka Dia akan memberikan staus yang baru kepada kita, cara pandang dan selera hidup yang baru. Allah menginginkan setiap kita hidup dalam kebenaran-Nya, hidup dalam kekudusan yang masih berlaku sampai hari ini. Jadi marilah kita menghidupi iman dengan berkomitmen kepada kebenaran dan kekudusan demi kemuliaan Allah dan kita akan melihat perbuatan Tuhan yang ajaib dalam kehidupan kita.

 

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 19 Februari 2021

BERKAT DARI KETULUSAN DAN KEJUJURAN

 

BERKAT DARI KETULUSAN DAN KEJUJURAN


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 25:19-22 TB)
Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan sangat mendalam. Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.  Ya Allah, bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!

 

“Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku”, ini adalah harapan dari Daud dihadapan Tuhan. Disini Daud mengungkapkan ketika hidupnya berhadapan dengan kesulitan, ia mencoba untuk mengoreksi diri. Karena mungkin dalam keterbatasannya ia telah melakukan ketidaktaatan kepada Allah sehingga kesulitan itu dialaminya.  Daud yakin bahwa Allah yang penuh dengan kasih mau mengampuni ketidaktaatannya. Daud jujur dihadapan Tuhan mengakui kesalahannya dan dengan tulus memohon pengampunan. Ini adalah  langkah penting yang diambil oleh Daud untuk bisa mengalami pemulihan, yakni menerima diri sendiri dan terbuka pada pengampunan dari Allah, sehingga ia dapat melangkah bersama orang-orang sebangsanya dalam kasih dan anugerah Allah.

 

Dalam pelayanan di gereja sangat jarang orang yang memiliki hati yang tulus dan jujur. Kejujuran itu dapat diajarkan tetapi ketulusan harus dari dalam hati kita karena Tuhan melihat hati kita..

 

Banyak orang yang gagal membina dan membangun hubungan relasi dengan Tuhan dan sesama sebagai akibat ketidakjujuran dan ketidaktulusan dalam menerima keterbatasan dan kekurangan diri sendiri sehingga membuat orang hidup dalam kemunafikan yang sangat tidak menyenangkan, yang sejatinya ingin dihindari dan diatasi.

 

Dijaman sekarang orang berlaku jujur dianggap sebagai kerugian besar, tetapi bagi kita orang-orang yang takut akan Tuhan, kejujuran justru mendatangkan keuntungan yang besar karena ada banyak berkat-berkat Tuhan yang luar biasa yang bisa dirasakan. Orang yang jujur tidak akan pernah ditinggalkan dan dipermalukan Tuhan, ia akan mendapatkan pembelaan dan berkat dari Tuhan.  Walaupun kenyataan bahwa saat ini perjalanan hidup orang jujur tersebut terlihat terasa berat, penuh tekanan, dan bahkan dijadikan bahan ejekan, bahkan direndahkan, sedangkan orang yang tidak jujur mungkin sementara waktu hidupnya tampak kelihatan mujur dan beruntung, tapi pada saatnya orang yang tak jujur akan mengalami kehancuarkan, ia akan berhadapan dengan Tuhan sendiri, Tuhan akan berperkara atas dirinya.

 

Ada sangat banyak berkat bagi orang yang memiliki karakter tulus dan jujur.

Orang yang menanti-nantikan Tuhan harus memiliki hati yang tulus dan jujur.
Ada proses yang harus kita lalui untuk kita benar-benar memiliki karakter tulus dan jujur dan proses yang dialami oleh setiap orang itu berbeda-beda.

 

Berkat apa yang kita terima dari memiliki karakter atau hati yang tulus dan jujur?

1)           Ketulusan dan kejujuran membuat kita dilepaskan dari musuh. 

Ketulusan & Kejujuran adalah Kunci Mengalahkan Musuh, Milikilah Ketulusan dan Kejujuran maka engkau akan bisa belajar untuk peka, Apabila kita mempunyai hati yang tulus maka kita tidak akan membenci orang yang berbuat salah kepada kita tetapi justru mendoakannya.

2. Ketulusan dan kejujuran membuat passion/jiwa kita kepada Tuhan tetap stabil.
Kunci untuk lepas dari jiwa yang terkungkung atau terikat adalah meminta hati yang tulus dan jujur. Karena orang yang tidak bisa menjaga jiwa ketulusan dan kejujuran maka dia akan mudah stress.

 

Ketulusan adalah memiliki hati yang benar-benar tulus untuk melayani orang lain. Jangan karena perkataan negatif atau ejekan dari orang yang membenci kita kemudian membuat kita untuk berhenti melayani. Ketulusanlah yang menjaga jiwa dan passion kita sehingga kita bisa memaafkan orang yang membenci kita.

 

Memilikilah ketulusan dan kejujuran karena itu adalah kunci untuk kita berlindung di dalam Tuhan.

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

 

DOA DALAM PERGUMULAN (Full Version)

 

DOA DALAM PERGUMULAN

 (Full Version)



Ps Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

 



(Mazmur 6:2-10 TB)
Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.  Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar, dan jiwaku pun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi? Kembalilah pula, TUHAN, luputkanlah jiwaku, selamatkanlah aku oleh karena kasih setia-Mu. Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati? Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku. Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku. Menjauhlah dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN telah mendengar tangisku; TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku. Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan mendapat malu dalam sekejap mata.

          Pergumulan adalah realita yang harus kita terima dalam kehidupan ini karena itu adalah tanda bahwa kita ini hidup, ada yang punya satu pergumulan sementara yang lain memiliki lebih dari satu pergumulan. Jadi setiap orang memiliki pergumulan.

 

          Pergumulan sering kali membuat kita merana, lemah, takut, dan tak berdaya. Bahkan terkadang membuat kita curiga kepada Tuhan, mempertanyakan mengapa Tuhan diam saja. Katanya Tuhan itu maha pengasih, Mengapa Dia tetap diam saja saat kita menghadapi pergumulan? Mengapa Tuhan tidak melakukan sesuatu? Ini adalah contoh pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita. Ketika pergumulan itu semakin berat, bahkan tidak sedikit juga orang percaya yang kemudian "lari" dan mencari jawaban di luar Tuhan.

 

          Mari kita belajar dari pergumulan berat yang dihadapi oleh Daud yang adapat kita baca di ayat 2, 3, 8, 9 dan 11. Dan bagaimana dia menghadapinya. Daud memohon dan membawa semua pergumulannya dengan iman kehadapan Tuhan. Disini kita belajar bahwa dalam setiap pergumulan seberat apapun itu percayalah bahwa Tuhan masih dan akan selalu bisa kita andalkan asalkan permohonan dan seruan doa kita disertai dengan iman. Percayalah dalam Tuhan kita tidak pernah sendiri sebab Tuhan selalu mengasihi kita baik dalam keadaan baik ataupun tidak baik, selalu ada kasih setia Tuhan, yang selalu berlaku bagi kita. Selalu perkatakan dengan Iman bahwa kasih setia Tuhan selalu berlaku bagi kita, jangan menyerah terhadap pergumulan tetapi berserahlah kepada Tuhan.

 

          Dibalik setiap pergumulan yang kita hadapi selalu ada maksud dan rencana Tuhan, ada berkat dibaliknya. Seringkali kita melihat bahwa pergumulan atau masalah itu terlalu besar sehingga kita tidak melihat apa yang ada dibelakangnya. Apabila kita sudah terbiasa membaca, merenungkan dan mengerti akan firman Tuhan maka saat menghadapi pergumulan kita mengetahui akan janji Tuhan bahwa Tuhan tidak akan memberikan pencobaan melebihi kekuatan kita. Sehingga dengan keyakinan dan pengharapan seperti itu maka kita akan bisa berdiri tegak dan melihat sesuatu dibalik pergumulan kita tersebut. Jadi mari didalam menghadapi setiap pergumulan untuk selalu mengucap syukur atas proses yang Tuhan ijinkan kita lalui dan kemudian menikmati berkat-berkat-Nya.

          Saat berada didalam pergumulan, Jangan pernah berhenti berharap kepada Tuhan.Walaupun kadang air mata yang keluar sepertinya sudah habis, keadaan sepertinya sudah membuat kita tidak mampu lagi untuk melihat pergumulan yang tetap masih ada, tetapi teruslah berharap kepada Tuhan, pengharapan terhadap Tuhan jangan pernah berhenti karena Tuhan akan selalu mendengar setaip doa, seruan dan pengharapan kita kepada-Nya.

Pergumulan dan pencobaan yang kita alami seringkali menyadarkan kita akan kesalahan-kesalahan yang pernah dialami yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Marilah dengan kerendahan hati dan ketulusan untuk mengakui semua itu dihadapan Tuhan seperti yang Daud lakukan. Mintalah untuk Tuhan membereskan hati, pikiran, dan kelakuan kita dan kita harus mau berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Mari menyadari akan besarnya kuasa Tuhan sehingga dalam mengahadapi seberat apapun pergumulan kta tidak menjadi takut dan kemudian meminta pertolongan orang lain yang akan membawa kita semakin jatuh kedalam dosa. Datanglah kepada Tuhan, mintalah hikmat, ketenangan, kebenaran dan kekuatan seperti Daud yang tidak meminta untuk Tuhan menyelesaikan semua pergumulannya.

 

Tuhan selalu turut merasakan apa pun pergumulan kita, Dia selalu mendengar doa dan pengharapan kita dan Dia mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjawab pergumulan kita. Tuhan akan berperkara dengan masalah kita / musuh kita, Tuhan yangg akan mengganti berperang atas hidup kita sebab Tuhan telah mendengar permohonan dan doa kita.

 

Pergumulan atau masalah akan selalu ada dalam kehidupan kita di dunia ini, tetapi bersama dengan Tuhan kita dimampukan untuk tetap berjuang dan meraih kemenangan.

 

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

 


Rabu, 10 Februari 2021

PERCAYA DAN MENCARI TUHAN DI MASA YANG SULIT

 

PERCAYA DAN MENCARI TUHAN

DI MASA YANG SULIT


Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

(Mazmur 25:17-18 TB)
Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku! Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.

 



Pernahkah kita berada dalam situasi yang sulit? Kalau pernah, apa masalahnya? Apakah ada di antara kita yang merasa senang berada terus menerus berada dalam situasi atau keadaan yang sulit? Apa yang biasanya kita lakukan ketika berada dalam situasi yang sulit? Apa yang harus kita perbuat ketika nampaknya tidak ada jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi?

 

Kita mesti mengakui dan menyadari bahwa sebagai manusia, kita pasti pernah mengalami kesulitan karena berbagai alasan dan tentunya kita mau segera bebas dari kesulitan itu, dengan berupaya semaksimal mungkin untuk terbebas dari situasi yang menyulitkan itu. Dalam kehidupan ini kesulitan dan kesesakan sering kita alami, ada yang memang Tuhan ijinkan untuk kita alami dan ada juga oleh karena dosa yang kita lakukan (bayar harga atas kesalahan yang kita lakukan).

 

Dalam mazmur ini, Daud pun sedang berada dalam situasi yang sulit dimana dia
berhadapan dengan orang-orang yang membencinya. Ia juga merasa kesepian dan menderita, dia berada dalam kondisi terdesak. Daud merasa sengsara dan mengalami kesukaran karena dosa

 

Apabila kita mengalami seperti yang dialami Daud, mungkin kita akan putus
asa, mengeluh, bahkan marah kepada Tuhan. Namun menariknya, Daud
tidak merespons seperti itu. Ia memilih berdoa dan tetap percaya Tuhan di tengah kesukarannya. Daud mengetahui dan mengungkapkan sumber kesulitannya itu, dan apa yang harus dia lakukan dalam situasi tersebut.

 

Daud dengan penuh keasadaran dan kejujuran dihadapan Tuhan mengakui bahwa situasi sulit yang sedang dihadapinya terutama disebabkan oleh tindakannya dahulu yang tidak terlepas dari dosa dan pelanggaran.

 

Mengapa Daud bisa tetap percaya kepada Tuhan di masa-masa kesulitan yang sedang dialaminya? Karena ia mengenal siapa Allahnya. Ia mengenal bahwa Allah adalah penyelamatnya, yang penuh dengan rahmat dan kasih setia, yang memberi kebaikan, yang bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, yang peduli pada sengsara umat-Nya. Kepada Tuhan yang demikian, Daud
berseru. Oleh karena itu, di tengah kesesakannya, Daud mencari Tuhan, memohon pengampunan-Nya dan berharap pada penghiburan dan kekuatan-Nya. Meski berada dalam kesulitan, Daud tetap percaya bahwa Allah akan tetap menolong. Kepercayaannya itulah yang membuat Daud berseru kepada Tuhan untuk membebaskan umat Israel dari segala kesesakannya.

 

Pasti tidak ada seorang pun di antara kita pada hari ini yang merasa nyaman dan tenteram dengan dosa-dosa yang telah kita lakukan, kita tentu mau mendapatkan pengampunan, rasa damai karena terbebas dari belenggu dosa. Tidak ada seorang pun di antara kita hari ini yang mau hidup terus menerus dalam kesulitan, segala upaya kita mau lakukan agar kesulitan itu sebisa mungkin menjauh dari kita. Mari belajar dari pengalaman dan mazmur Daud, bahwa “sesulit apa pun situasi kita, sebesar apa pun dosa-dosa kita, Tuhan pasti mampu melepaskan kita dari kesulitan itu, pasti mau mengampuni dosa-dosa kita, semuaya demi kemuliaan-Nya dan kebaikan kita. Tuhan di atas segalanya, kasih-Nya melebihi kesulitan dan dosa-dosa kita. Dia mau menunjukkan kasih setia-Nya itu, agar kita juga berjalan dalam terang kasih-Nya, berjalan di langkah-langkah Tuhan saja”.  

 

Kita juga adalah orang-orang yang dipilih Tuhan untuk menerima keselamatan.

Bagaimna cara kita bisa lepas dari kesulitan?

1)  

1)    Lapangkanlah hatiku yang sesak.
Artinya membuka hati selebar-lebar dan seluas-luasnya, mengundang Tuhan masuk dan teruslah datang mencari Tuhan. Ijinkan Tuhan masuk dan berkuasa dalam hati kita dan teruslah mengucap syukur.

2)    Percayalah Tuhan menilik kesengsaraan dan kesukaran kita, percayalah Tuhan yang bekerja dalam hidup kita.

3)    Bertobatlah dan memohon ampun kepada Tuhan atas setiap dosa dan pelanggaran yang dilakukan.


Amen, Tuhan Yesus Memberkati




 

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...