Selasa, 30 Maret 2021

BERKAT ORANG YANG PERCAYA KEPADA TUHAN

 

BERKAT ORANG YANG PERCAYA KEPADA TUHAN



Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

(Mazmur 32:10-11 TB)
Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia. Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!



          Saat kita datang kepada Tuhan mengakui setiap dosa dan pelanggaran kita dan kita mau percaya kepada Tuhan dan mau berjalan menurut jalan-jalan-Nya maka kita akan mendapatkan sukacita dan berkat yang melimpah. Seperti Daud yang menyadari bahwa Pelanggaran-pelanggaran yang dahulu dibuatnya telah memutuskan hubungannya dengan Tuhan dan saat dia memutuskan untuk mengakuinya dihadapan Tuhan itu seperti melawan dirinya sendiri karena tidak mudah bagi manusia untuk beralih dari sikap tidak jujur dan tidak terbuka kepada kejujuran dan keterbukaan, oleh karena ia harus berani melawan dan menuduh dirinya sendiri. Jadi seseorang yang mengakui dosanya dengan jujur dihadapan Allah maka akan mendapatkan berkat pengampunan Allah yang membawa sukacita.

          Hal ini bisa menjadi pengalaman juga buat kita bahwa saat kita menerima pengampunan dari Allah melalui Kristus dimana Kristus memang telah memberikan pengampunan atas setiap dosa-dosa dan pelanggaran kita dengan lunas, yang bukan hanya untuk sekarang tetapi juga kemudian. Tetapi bukan berarti kita tidak perlu meminta pengampunan lagi, oleh karena kita ini masih tinggal dalam dunia dan daging, dimana kemungkinan untuk jatuh dalam dosa tetap ada. Meskipun demikian, Kristus sekarang menjadi pengantara kita dengan Allah, sehingga sewaktu-waktu kita dapat datang meminta pengampunan kepada Allah.

 

          Sebagai orang percaya kita akan selalu  di kelilingi oleh kasih setia Tuhan, kasih setia Tuhan bukan hanya bebrbicara 1 atau 2 hal saja tetapi ada banyak hal dan rencana Tuhan yang luar biasa buat kehidupan setiap kita.

 

          Dikatakan Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.

Kasih setia Tuhan sungguh sangat besar, Dia tidak akan pernah sekalipun meninggalkan orang-orang yang selalu mau datang dan yang hanya mau berharap kepada-Nya. Ia melindungi orang-orang yang mau jujur dan memberikan damai sejahtera dalam hati mereka. Perlindungan Tuhan itu nyata kepada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga ia terluput dari segala malapetaka.

          Disini Daud menjelaskan dua hal yang kontras yaitu orang berjiwa penipu dengan orang jujur yang keadaan hidupnya jauh sangat berbeda. Orang yang berjiwa penipu akan terus melalukukan hal yang tidak benar sehingga hidupnya akan terus menerus menderita, sedangkan orang yang jujur hidup dalam sukacita. Ini adalah suatu respon dimana orang tersebut menerima pengampunan Allah dan oleh karenanya timbul suatu ketulusan dalam hatinya untuk memuji Allah. Orang yang hidup dalam sukacita selalu mampu menemukan alasan mengapa dirinya berlimpah sukacita di dalam Tuhan.

          Jadi bersukacitalah selalu, karena orang yang percaya selalu bersukacita dan bersorak sorai, hidup dengan jujur di hadapan Tuhan, percayalah hidupmu akan selalu dipakai oleh Tuhan dan semakin diberkati Tuhan.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

 

Sabtu, 27 Maret 2021

 

AKU HENDAK MENGAJAR


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)





(Mazmur 32:8-9 TB)
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

 

Seringkali saat pemimipin atau otoritas kita baik itu di pekerjaan, di rumah, atau pun di gereja berbicara terkadang kita menolak untuk melakukannya dan berkata itu sesuatu hal yang mustahil untuk kita lakukan yang tanpa kita sadari sebenarnya itu adalah Tuhan sendiri yang sedang mendidik atau mengajar kita melalui otoritas yang Tuhan tempatkan atas hidup kita agar kita bisa memiliki karakter yang baik, memiliki karakter Kristus untuk kemudian nantinya hidup kita menjadi kesaksian bagi banyak orang.

 

Tuhan, adalah Tuhan mengajar, bagaimana caranya kita bisa menangkap ajaran dari Tuhan? apa yang mesti kita pelajari supaya kita memiliki pikiran ilahi dan bisa menangkap apa yang Tuhan inginkan?

1)    Waktu Tuhan mengajar kita, Dia menunjukkan kepada kita jalan-jalan yang harus kita tempuh dan lalui yang terkadang itu di luar bahkan jauh dari logika berpikir manusia kita. Oleh sebab itu kita mesti memiliki penundukan, belajar mengosongkan diri, memiliki kerendahan hati, hati yang selalu mau menerima ajaran karena Tuhan selalu mengajarakan kepada kita hal-hal yang baru dan meminta untuk Tuhan menuntun kita apa yang harus kita lakukan.

 

2)    Berjalan dengan Tuhan dan jangan pernah menolak didikan-Nya.

Hanya orang bodohlah yang menolak didikan Tuhan, sangat banyak orang berkata bahwa mau seperti Yesus tetapi hanya meinginkan kuasa dan urapan-Nya tetapi tidak menginginkan sifat dan karakter-Nya. Saat engkau ditegur dan mau bertobat maka engkau itu akan menjadi saksi Tuhan yang efektif. Saat engkau difitnah, direndahkan, mengucap syukurlah, karena kemuliaannya akan semakin besar, engkau sedang dijadikan indah oleh Tuhan. Setiap didikan itu akan membuat kemuliaan Tuhan nyata dalam hidupmu. Saat engkau mau berjalan bersama Tuhan dan menerima setiap didikan-Nya berarti engkau adalah orang yang dikasihi-Nya karena Dia hanya akan menghajar dan menyesah orang yang dikasihi-Nya. Kalau Tuhan masih mengurusi engkau, itu tandanya Tuhan masih sayang.

 

3)    Manusia harus hidup dalam roh karena pada umumnya manusia susah untuk menerima nasehat atau masukan. Jangan menjadi seperti Saul memulai semua dengan roh, tapi dia mengakhirinya dengan daging karena tidak menerima didikan Tuhan karena dia meremehkan apa yang Tuhan firmankan untuk dia lakukan. Saat Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu lakukan dan ikuti secara detail dan jangan menunda untuk melakukannya. Saul saat mendapatkan firman hanya melakukan sebahagian dan saat ditegur bukannya bertobat bahkan menyalahkan orang lain berbeda dengan Daud yang sebenarnya melakukan kesalahan yang sangat besar karena mengambil istri orang dan membunuh suaminya tetapi saat ditegur dia mengakuinya, tidak menyalahkan orang lain dan langsung bertobat sekalipun tetap ada konsekuensi dari kesalahannya itu tetapi dia mendapat anugerah dan belas kasihan Tuhan.

Jadi Apabila engkau menghargai didikan Tuhan, maka engkau itu akan mengalami hal-hal yang ajaib.

 

4)    Selalu miliki telinga yang mau mendengar nasehat seperti Daud yang mau mendengar nasehat dari nabi Natan yang sebenaranya hanya nabi kecil, tetapi Daud yang memiliki telinga yang selalu mau mendengar nasehat tau bahwa teguran itu dari Tuhan.

5)    Arahkan matamu selalu tertuju kepada Tuhan. Apapun masalah yang engkau sedang hadapi arahkanlah selalu matamu tertuju kepada Tuhan karena setiap kali matamu tertuju pada Tuhan maka Tuhan akan membawamu mencapai destiny yang telah ditetapkan-Nya.

 

6)    Selalu berpandangan positif. Jadilah orang yang tidak mudah di kecewakan oleh orang lain, sekalipun ada orang yang mengecewakan engkau, pilihlah untuk tidak kecewa dan selalu berpandangan positif.

 

          Jangan menjadi seperti kuda, kuda memiliki tenaga yang besar tetapi       kurang berakal, tidak mau berhikmat, tidak mau belajar. Selain itu kuda    juga memiliki kegarangan yang berarti memiliki nafsu atau ego di luar        kendali.

 

          Dalam kehidupan ini kita juga memerlukan sesuatu yang bisa         mengendalikan kita, yaitu melalui roh Kudus yang Tuhan berikan kepada     kita yang selain sebagai penghibur, juga akan mengajar dan menuntun     kita. Saat engkau marah, kecewa, benci dan semua sifat kedagingan, Roh      Kudus yang akan membantu kita mengendalikan semuanya.


Jadi milikilah hati yang mau belajar dan dihajar oleh Tuhan.

 

         

 

          Amen Tuhan Yesus Memberkati

Jumat, 26 Maret 2021

TUHAN MENUNJUKKAN JALAN YANG HARUS KITA TEMPUH

 

TUHAN MENUNJUKKAN JALAN 

YANG HARUS KITA TEMPUH


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 32:8-9 TB)
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

 

          Saat kita melakukan sebuah perjalanan masuk kedalam hutan atau kesebuah tempat yang sebelumnya belum pernah kita datangi maka pentunjuk arah atau jalan yang kita perlukan adalah sebuah kompas dan peta atau mungkin yang lebih modern adalah kita menggunakan peta GPS dengan memasukkan kordinat lokasi yang akan kita datangi. Apabila itu di jalanan maka kita biasanya memanfaatkan papan petunjuk arah yang dipasang di setiap persimpangan yang fungsinya mengarahkan arah bagi setiap orang yang lewat sehingga orang dapat memilih jalan yang tepat untuk sampai kepada tujuan dengan benar.

          Dunia ini penuh dengan lika-liku perjalanan yang panjang dan kita tidak mengetahui arah atau jalan mana yang akan kita tempuh yang membuat kita tersesat atau salah dalam melangkah karena banyaknya arah jalan yang ditawarkan oleh dunia. Nah ini sama dengan kuda yang dijelaskan di ayat diatas kenapa mulustnya harus di kekang dan diberi tali les untuk mengendalikan kuda agar jalannya tetap lurus dan taat kepada kehendak tuannya.

 

Apakah anda mau diperlakukan seperti kuda?

 

          Tentunya tidak makanya kita selalu membutuhkan Tuhan untuk memimpin dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Tuhan sendiri sudah berjanji akan menuntun kita umat-Nya, memberi nasihat, dan Tuhan memfokuskan untuk kita umat-Nya untuk hanya berharap kepada-Nya. TUHAN berjanji akan mengajarkan dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. TUHAN mau memberikan nasihat dan mata-Nya hanya fokus tertuju kepada kita agar kita tetap berjalan pada kehendak dan rencana TUHAN.

 

          Mata Tuhan terus dan selalu mengawasi kita, apakah kita berjalan di track yang benar, apakah jalan yang kita tempuh seturut dengan kehendak-Nya, kita selalu memiliki ketaatan dalam sepanjang perjalanan hidup kita. Karena itu, melalui Roh Kudus-Nya, Tuhan akan selalu berbicara dengan lembut dan penuh kasih untuk menasihati, menegur dan mengingatkan saat kita mulai berjalan melenceng dan keluar dari jalur-Nya. Dalam hal ini dibutuhkan kepekaan terhadap getaran Roh Kudus sehingga kita tidak tak perlu diperlakukan seperti kuda atau bagal.

 

          Tetapi tanpa kita sadari terkadang kita seperti kuda atau bagal yang memiliki sifat garang, liar, suka memberontak dan ingin melepaskan diri dari pimpinan Roh Kudus karena kita merasa terkekang, dibatasi dan tidak bebas, kita ingin berjalan menurut keinginan kita sendiri. Atau hahkan ketika dalam perjalanan kehidupan yang kita tempuh semuanya berjalan dengan mulus, semua yang kita butuhkan tersedian terkadang membuat kita menjadi lupa diri dan kemudian merasa bahwa kita mampu berjalan sendiri tanpa memerlukan lagi tuntunan Tuhan tetapi jalan yang kita pilih ada jalan yang salah. Oleh sebab itulah terkadang Tuhan sebagai gembala kita yang baik harus berlaku keras kepada kita agar kita justru tidak semakin jauh tersesat.

 

 

Bagaimana kita menempuh jalan yangg Tuhan telah tunjuk kepada kita Bagaimanakah caranya agar mata TUHAN tertuju kepada kita?

1)    Hidup benar dihadapan Tuhan, mau belajar bersama Tuhan.

kita sungguh-sungguh hidup seturut dengan Firman dan Kebenaran-Nya, maka kita adalah orang-orang benar, dan sesuai dengan janji Tuhan, bahwa Dia akan mendengar semua doa kita.

 

2)    Takut akan Tuhan.

Rasa hormat kita kepada Tuhan harus nyata dalam setiap tindakan dalam kehidupan kita. Baik dalam ibadah, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sosial lainnya. Meskipun tidak ada satu orangpun tahu apa yang kita lakukan, tetapi ada satu Pribadi yang pasti tahu, yaitu Allah sendiri.

 

3)    Hidup sungguh-sungguh dihadapan Tuhan.

Kita berani meninggalkan atau kehilangan sesuatu yang sebenarnya bisa kita raih atau dapatkan demi mengikut Dia, itu adalah harga yang harus kita bayar, termasuk tenaga, pikiran, waktu, harta, dan segala keinginan-keinginan manusia (daging) kita lainnya.

 

4)    Meminta untuk Tuhan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.

Mata Tuhan selalu tertuju kepada kita anak-anak-Nya, tetapi Tuhan ingin agar mata kita pun selalu tertuju dan melihat hanya kepada-Nya. Karena itu, ketika kita hanya fokus kepada-Nya, maka kita dapat belajar untuk memahami bagaimana sebenarnya Allah melihat kita, dengan kata lain, kita belajar untuk memakai cara pandang Allah dalam melihat kita anak-anak-Nya.

 

5)    Menyukai setiap nasehat-nasehat Tuhan.

 

          Karena itu marilah kita dengan sadar dan dengan suka rela memberikan diri kita untuk selalu dipimpin oleh Roh Kudus itu agar kita selalu mendengar arahan-Nya entah kita akan berjalan ke kiri atau ke kanan. Marilah berusaha membuat mata Tuhan selalu tertuju kepada kita agar Tuhan mengajar dan menunjukkan jalan-Nya kepada kita yang adalah sumber kekuatan dan kebenaran dalam setiap arah perjalanan kita di dunia ini sehingga kita sampai ditujuan dengan sukacita dan kemulian dalam bungkusan kasih-Nya.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati.


Kamis, 25 Maret 2021

ORANG YANG BERHARAP PADA TUHAN

 

ORANG YANG BERHARAP PADA TUHAN



 

Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 31:23-24 TB)
(31-24) Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung. (31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

 

Bagaimana kehidupan atau cara hidup orang yang berharap kepada Tuhan?

1. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu mengajak kita untuk tetap setia dan tunduk kepada Tuhan sekalipun kita masih tetap memiliki persoalan, pergumulan dan permasalahan hidup. Saat seseorang menggantungkan pengharapannya kepada Tuhan maka dia akan melakukannya secara penuh atau tidak setengah-setengah.  Apapun yang Tuhan inginkan, apapun yang Tuhan kehendaki, apapun yang menjadi selera Tuhan, harus kita turuti, dan hal inilah yang tidak mudah, oleh sebab itulah sebabnya Firman Tuhan mengatakan kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu hai semua orang yang berharap kepada Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan mengetahui benar bahwa manusia itu memiliki kehendak bebas, jadi akan sulit melepaskan dirinya dari ikatan dunia yang sudah begitu kuat mengikat setiap kita, setiap orang percaya, setiap anak-anak Tuhan. oleh sebab itulah ketika seseorang benar-benar mengantungkan pengharapannya kepada Tuhan maka dia tidak akan pernah goyah.

.

2. Orang yang berharap kepada Tuhan harus mengerti bahwa hidupnya di kasihi oleh Tuhan. Untuk memiliki pengenalan akan Tuhan dan hati yang mengasihi adalah sebuah perjalanan dan pengalaman dalam hidup ini, Tuhan sendiri yang mengukir dihati kita supaya kita sampai dititik dimana kita mempunyai hati yang mengasihi Dia lebih dari apapun, lebih dari siapapun.

Sesungguhnya perjalanan untuk kita mengenal hati Tuhan diawali dengan kita mengenal hati kita sendiri terlebih kemudian dari situlah baru kita dapat belajar mengenal hati-Nya. Dia akan membawa kita untuk mengalami peristiwa-peristiwa yang membuat kita mengenal hati kita, mengenal siapa diri kita (TrueSelf). Karena hati manusia itu seperti bawang berlapis-lapis, dibutuhkan kerendahan hati dan keberanian untuk jujur dengan diri sendiri saat Tuhan membukakan hati kita.


Saat ketika kita mengenali siapa diri kita, mengetahui bahwa kita hidup hanya oleh kasih dan anugerah Tuhan maka kita bisa mengampuni dan mengasihi diri kita dan kemudian mengampuni orang lain karena banyak orang lain yang tidak bisa mengampuni dan mengasihi orang lain karena dia sendiri tidak bisa mengasihi dan mengampuni dirinya.

Orang yang mengenali siapa dirinya, mengasihi dan peduli dengan dirinya maka dia akan selalu menjaga sikapnya sehingga dia bisa melayani dan mengasihi orang lain. Memiliki sikap yang selalu mau bertobat, berubah, siap untuk maju sebab kasih Tuhan akan mengajar orang untuk berubah, kasih Tuhan itu mengubah diri kita menjadi orang yang taat kepada Tuhan.

Orang yang mengampuni dirinya dia pasti mau berubah, mau bertobat dan kemudian dia pasti bisa mengampuni orang lain.

3. Perlunya untuk selalu memiliki kesadaran, sadar akan kesalahan, sadar akan kebodohan dan sadar akan kemalasan. Karena melalui kesadaranlah maka kita akan berubah.

Mari latih diri kita untuk selalu mau dididik, karena semua didikan akan membawa hal yang positif dalam hidup kita. Setiap kita melakukan kesalahan dan mengetahui kalo kita salah maka didik dan ajar diri kita untuk mengetahui kesalahan kita. Lebih baik ketika instruksi diberikan dan kita salah, kita dikoreksi, bertobat. Jangan sampai kita kena disiplin Tuhan karena kita tidak mau dikoreksi.

 

Kasih harus di terapkan pada 2 sisi :

1. Didikan dan ajaran sebagai seorang anak kepada bapa-Nya.

Mari belajar untuk mematikan, memotong dan mengikis semua karakter yang tidak baik dlm diri kita. miliki hati yang selalu mau dikoreksi oleh Tuhan melalui otoritas yang Tuhan berikan dalam hidup kita karena didikan dalam bentuk koreksi itu baik untuk memberikan disiplin moral dan pengembangan karakter kita.

Jangan tidak pedulikan hati Tuhan, kita harus belajar menangkap dan apa yang ingin Roh Kudus inginkan kita lakukan dalam hidup kita. Saat Tuhan melalui Roh Kudus memberikan kita tuntunan atau instruksi jangan pernah menggunakan atau memakai logika berpikir manusia kita.

Sekalipun seseorang jatuh berkali-kali dalam dosa tetapi selama orang itu selalu mau untuk dikoreksi dan berubah maka Tuhan bisa mengubahkan orang tersebut. Karena saat kita dituntun atau diberikan arahan dan kita masih melakukan kesalahan itu adalah hal yang wajar karena kita manusia tetapi kalu kita dengan rendah hati mengakui bahwa kita salah maka Tuhan sanggup mengarahkan kita kembali, mengubahkan kita dan memakai hidup kita sebagai saksi bagi kemuliaan nama-Nya, semakin kita dipakai Tuhan maka standard yang Tuhan pakai akan semakin tinggi karena standard  Tuhan itu berbeda-beda.

2. Kasih kepada Bapa

Ketika sedang di didik Tuhan respon kitalah yang menentukan, jangan pernah gegabah, congkak, jangan pernah bersaksi terhadap harta benda dll, tetatpi bersaksilah tentang jiwa-jiwa dan kebaikan Tuhan.

Saat hidup kita sudah dipakai Tuhan, berhati-hatilah jangan sampai ada kecongkakan rohani dalam diri kita.

Jangan pernah mengikut Tuhan memakai pikiran manusia tetapi ikutilah tuntunan Roh Kudus maka engkau akan mengerti apa rencana Tuhan dalam hidupmu karena perjalanan bersama Tuhan bukan perjalanan yang biasa tetapi perjalanan yang panjang yang harus kita lewati proses demi proses sampai kita mencapai destiny kita, jangan jangan pernah cengeng dan baperan saat berada dalam didikan Tuhan.

Sangat banyak orang yang menginginkan pengurapan dari Tuhan tetapi banyak yang tidak mengerti bahwa ketika mereka menginginkan itu mereka harus melewati proses berjalan dalam didikan Tuhan

Semakin kita mengenal Tuhan maka pengharapan kita harus semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan, miliki prinsip untuk selalu benar-benar mengandalkan dan bergantung Tuhan, jangan mudah mengeluh tetapi kita harus kuat dan teguh berpendirian didalam Tuhan, ada harga yang harus kita bayar, ada pengorbanan yang kita berikan untukTuhan.

Mari tanya Tuhan apa yang harus kita lakukan agar roh kita semakin bertumbuh dan naik sehingga ada hal baru yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan roh kita kepada Tuhan. Tuhan mau memberi kasih karunia kepada siapa yang Dia mau berikan kasih karunia, ketika Tuhan sudah memberikanmu kasih karunia, hargai, lakukan dan tingkatkan terus.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 24 Maret 2021

BERBAHAGILAH HATI YANG BERTOBAT DAN MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI TEMPAT PERSEMBUNYIANNYA

 

BERBAHAGILAH  HATI YANG BERTOBAT DAN MENJADIKAN TUHAN SEBAGAI TEMPAT PERSEMBUNYIANNYA


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 32:1-7 TB)
Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. 
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

 

Firman Tuhan mengatakan “Berbahagilah orang yang diampuni pelanggarannya dan yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan”. Dari ayat  kita ini kita dapat melihat perbedaan yang sangat kontras antara orang yang hidup dalam dosa dan orang yang diampuni dosanya oleh Tuhan. Kita mendapat pengajaran yang berharga melalui pengalaman hidup Daud ketika dia melakukan dosa dan ketika Tuhan mengampuni dosanya.

          Engkaulah Persembunyian bagiku artinya kita menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan kita. Untuk menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan kita maka sebelumnya kita harus dengan jujur mengakui dihadapan Tuhan mengakui semua dosa, kesalahan dan pelanggaran kita.

          Dosa adalah hal yang membuat kita menjadi lemah, dosa adalah beban yang berat dan seperti terik panas yang mengeringkan sampai ke tulang-tulang. Dosa adalah penyakit yang mematikan yang segera harus segera ditangani dan penawarnya hanya satu yaitu Tuhan Yesus. Mujizat terbesar yang Tuhan Yesus pernah dilakukan bagi kita manusia adalah pengampunan dosa. makanya dia berkata dalam Matius 9:12 “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit”

          Pada kenyataannya yang banyak terjadi, kebanyakan orang yang merasa baik-baik saja akan kehidupannya dalam dosa. Dalam hatinya berkata bahwa walaupun aku telah berbuat dosa, tidak berdoa, tidak beribadah toh tidak terjadi apa-apa pada dirinya, dia bisa tetap hidup, bisa makan, bekerja dan mencari uang tanpa pernah menyadari bahwa dosa adalah penyakit mematikan yang cepat atau lambat akan menggerogoti tubuh dan membawa kita pada kebinasaan.

          Tetapi walaupun kita berusaha menyembunyikan dosa Allah yang di sisi ini sebagai Ayah atau Bapa, siang dan malam terus menekan kita, Dia menempelak hati kita dan tangan-Nya terus mendesak untuk kita mengakui setiap dosa-dosa kita. Di sisi ini terkadang kita tidak lagi merasakan yang namanya sukacita dan damai sejahtera karena Allah yang adalah Bapa kita tidak mengijinkan kita anak-anak-Nya mengalami itu sampai dosa-dosa kita dibereskan. Jadi walaupun dengan segala macam cara dan usaha untuk menghindari menghadapi dosa kita, Allah sebagai Bapa yang baik tetap berjuang agar sampai akhirnya kita mau mengakuinya. Jadi Allah akan selalu menolong kita mengaku dosa kita melalui Roh Kudus yang seharusnya mendorong kita untuk mengaku dosa.

 

(Mazmur 32:5-7 TB)
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

 

          Firman Tuhan dengan sangat jelas mengatakan mengenai keharusan pengakuan mutlak jikalau kita ingin mengalami pengampunan dosa. Pengakuan mungkin menyebabkan kita kehilangan muka dan memang sukar sekali, tetapi tidak ada jalan lain. Tetapi justru kebanyakan orang memilih untuk berdiam diri bahwa dirinya tidak seberdosa atau sebersalah itu, ini ibaratnya seperti anda sedang membangun tembok persembunyian.

          Tetapi ada satu hal yang perlu kita diingat bahwa seberapa besar apapun dosa, kesalahan atau pelanggaran yang kita telah buat, kita tidak punya hak untuk memghukum diri kita sendiri karena diri kita ini bukanlah milik kita, kita ini milik kepunyaan Tuhan dan Tuhan bukan hanya sekedar Tuhan yang maunya main menghukum saja, tetapi Tuhankita adalah Tuhan yang penuh kasih dan mau memperjuangkan tentang hidup kita agar kita bisa pulih kembali. Pengakuan dosa selalu mendahului pengampunan, jadi berhentilah menghukum diri sendiri, berhentilah membangun tembok/tempat persembunyian, keluarlah dari tempat persembunyianmu dan berbicaralah pada Tuhan.

          Dalam ayat 7 dikatakan Allah adalah tempat persembunyian bagi orang yang mengaku dosanya. Ia akan dijaga dari kesesakan, akan dikelilingi dengan adanya Allah sendiri sehingga akan luput dan bersorak. Allah sungguh-sungguh akan menjadi pemelihara dan pelindung kita saat kita mengakui setiap dosa dan pelanggaran kita. Tetapi sebaliknya jika kita melindungi/menutupi dosa kita, maka Allah tidak akan melindungi kita dari hukuman. Jika kita memelihara/menutupi dosa kita maka Allah tidak akan memelihara kita bila hukuman datang kepada kita. Jadi sangat jelas Orang yang menyembunyikan/menutupi dosanya tidak beruntung, orang yang membuka dosanya sudah menghukum diri sehingga akan terlepas dari hukuman Allah baik sekarang maupun pada masa depan. Jadi Allah akan mengelilingi orang-orang yang mengaku dosa dan kesalahannya dengan kemurahan-Nya yaitu Allah akan menunjukkan kepada kita jalan-jalan yang akan kita tempuh dalam kehidupan ini, Allah akan selalu menjaga dan menyertai dimana mata Tuhan akan selalu tertuju kepada kita setiap saat, kita akan selalu merasakan kebahagian dan sukacita yang dari Allah.

          Pada jaman perjanjian lama tidak mudah untuk seseorang diampuni dosanya, tetapi dalam Perjanjian Raru Kristus telah datang untuk mengampuni dosa kita saat kita percaya kepada Tuhan Yesus. Saat kita sudah menerima Tuhan Yesus dan beriman kepada-Nya, kita sudah menerima dalam diri kita Yesus sebagai Tuhan, maka Dia adalah Tuhan yang bangkit dari kematian, artinya Dia adalah Tuhan yang hidup yang ada bersama dengan kita dalam setiap aspek kehidupan yang kita jalani.

          Saat kita ditegur oleh Allah dan kita mau merendahkan hati dengan disertai pengakuan dan pertobatan, sebagaimana halnya Daud, maka akan merasakan bahwa pasti ada pengharapan baginya. Siapa saja yang di dalam iman mau menerima janji-janji Allah, akan memperoleh pengampunan. Satu hal yang terindah dalam kekristenan adalah saat kita punya hati yang bisa dan mau bertobat, kita bisa melihat dosa dan kesalahan kita, siapa yang bisa membuat kita bertobat? itulah Roh Kudus yang Tuhan berikan dalam diri kita.  Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!  Kenapa berbahagia? Karena dosanya ditutupi oleh Tuhan sendiri bukan lagi oleh diri sendiri, dosanya tidak lagi diperhitungkan sebagai pelanggarannya lagi. Mungkin dahulu dia bertanggung jawab atas dosa dan pelanggarannya sendiri karena menipu diri sendiri, orang lain dan berusaha menipu Allah dengan berusaha menyembunyikan dosanya tetapi saat dia datang kepada Tuhan mengakui setiap dosa-dosa-nya maka kebahagian ditambahkan kepadanya dan sekarang disebut sebagai orang yang jujur dan tulus hati. Jadi kebahagian itu datang sebagai akibat pengakuan dan pengampunan dosa.

          Apabila saat ini anda mungkin telah bertahun-tahun menyembunyikan satu dosa dalam diri anda dan mungkin hati saudara sudah makin keras. Mari renungkan dan pertimbangkan renungan dari Mazmur Daud ini, yakinlah bahwa anda rindu segera mengaku dan membereskan dosa saudara. Berdoalah dalam hati dan mintalah Roh Kudus menjamah hati saudara, akuilah dosa saudara dihadapan Tuhan dan mintalah pengampunan-Nya dan berjanjilah untuk membereskan dosa dengan orang yang telah anda lukai dan rugikan akibat dosa saudara.

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Selasa, 23 Maret 2021

HIDUP DIKELILINGI KASIH SETIA TUHAN

 

HIDUP DIKELILINGI KASIH SETIA TUHAN


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 32:10-11 TB)
Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia. Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

 

          Apabila kita memperhatikan atau saat kita menyusuri sebuah aliran sebuah sungai maka kita akan melihat dan menjumpai aliran sungai yang sangat tenang dan lambat tetapi kita juga akan menjumpai aliran sungai yang berarus deras. Dalam kehidupan pun juga seperti itu, adakalanya kita mengarungi kehidupan dengan tenang. Namun, dalam sekejap, kita didesak untuk mendayung sekuat tenaga agar bisa lepas dari pusaran air yang kuat. Saat yang menegangkan seperti itu membuat kita sadar bahwa kita sangat membutuhkan pemandu yang terampil dengan suara yang bisa dipercaya untuk membantu kita keluar dari arus kehidupan yang bergelora.

 

          Apabila kita membaca dari ayat yang sebelumnya Tuhan telah berjanji bahwa Dia akan menjadi suara itu dan menunjukkan jalan yang harus kita lalui untuk keluar dari arus kehidupan yang bergelora tersebut dengan sungguh-sungguh mencari wajah-Nya, mengakui dengan jujur dihadapan Tuhan setiap dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita. tetapi terkadang Tuhan juga mengijinkan kita mengalami dan melalui penderitaan tersebut sebagai proses untuk kita mendapatkan kasih setia Tuhan dan ujungnya kita akan melihat kasih setia Tuhan.

          Saat kita dikelilingi kasih setia Tuhan maka kita senantiasa akan bersukacita dan bersorak-sorai didalam Tuhan serta hidup kita akan selalu dipenuhi dengan kemenangan tanpa pernah lagi hidup dalam kekuatiran dan kecemasan sebab kita hidup dalam kebenaran. Saat kita mempercayai-Nya, kita dapat mengandalkan janji-Nya untuk membimbing kita melewati jalan kehidupan yang terjal dan berliku. Hiduplah jujur didalam kebenaran di hadapan Tuhan agar Tuhan mempercayai kita perkara yang lebih besar dalam hidup kita.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

 


SORAKAN/PUJIAN KEMENANGAN

 

SORAKAN/PUJIAN KEMENANGAN



Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 33:1-5 TB)
Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam TUHAN! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai! Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.

 

Saat kita bersorak artinya kita sebagai orang-orang benar memuliakan Tuhan sebagai ungkapan sebagai rasa syukur. Memuji dan menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan bermakna kita menghayati kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita secara segar dan baru. Daud mengajak kita melihat alam semesta ini dan kehidupan kita dari kacamata Tuhan yang senantiasa aktif menyatakan pemeliharaan-Nya atas dunia ini dan hidup kita.

 

 

Tuhan mengajarkan kita untuk selalu mengucap syukur baik sewaktu keadaan sedang baik dan juga saat keadaan kita sedang baik karena banyaknya pergumulan hidup. Tidak ada yang perlu kita khawatirkan karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, Dia adalah sumber segala pengharapan kita. Untuk itulah bangunlah keintiman dengan Tuhan yang adalah intisari dari firman dan jalani hidup penuh puji-pujian kepada Tuhan. Puji-pujian itu harus menjadi konkret dalam kehidupan kita dengan meneladani perbuatan Allah.

 

Sewaktu keadaan baik atau pun tidak baik, nyanyikanlan pujian-pujian baru bagi Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan bahwa Dia akan selalu setia menjaga kita sekalipun kita berada di lembah atau di masa-masa yang sulit.

 

Sebagai anak-anak Tuhan kita juga memiliki kuasa untuk dapat memengaruhi kehidupan orang lain dan ciptaan lain. Naikkan pujian setiap hari dari hati yang senantiasa diperbarui dalam iman, yang mewujud dalam ucapan syukur dan tindakan kasih yang nyata kepada setiap orang yang kita jumpai.

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

MELIMPAH KEBAIKAN TUHAN

 

MELIMPAH KEBAIKAN TUHAN


 Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

 



(Mazmur 31:19-22 TB)
Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah. Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!

Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

 

          Mazmur ini adalah seruan Daud untuk selalu senantiasa mengucap syukur dan mengasihi Tuhan sekalipun dirinya sedang mengalami pergumulan hidup yang sangat berat dan membuat hidupnya jauh dari kata hidup yang nyaman, masih banyak orang yang mengejar-ngejar dirinya bahkan sampai hendak menjebak dan menjatuhkan dirinya. Dalam keadaan terdesak dengan sebegitu banyak persoalan dan pergumulan, Daud tidak pernah merasa bahwa Tuhan undur atau meninggalkan dirinya. Daud menyikapi semuanya itu dengan sangat baik dengan tetap mengucap syukur dan melayani Tuhan karena Daud menyakini bahwa hidupnya bukan ditentukan oleh perkataan orang, bukan ditentukan oleh musuh-musuhnya, bukan ditentukan oleh penyakitnya dan bukan ditentukan oleh masalah yang sedang dihadapinya tetapi Daud menyakini bahwa kehidupan yang sedang dijalaninya ditentukan oleh Tuhan, ada maksud dan rencana Tuhan yang ajaib dibalik semua yang sedang dihadapinya sehingga dia tetap bisa merasakan damai sejahtera menguasai kehidupannya dan membuatnya tetap megasihi Tuhan dan setelah menjalani kesemuanya itu dia menyadari kuasa dan kasih Allah yang melimpah dan membuatnya selalu  percaya akan pertolongan Allah dalam kehidupannya.

 

Rahasia kelimpahan dan kebaikan Tuhan

 

“Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau”

 

1)    Takut akan Tuhan adalah unsur yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang percaya. Pertanyaanya takut akan Tuhan seperti apa yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya?

          Bagi orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, takut akan Tuhan konotasinya akan mengarah kepada hal-hal yang negatif, dimana mereka akan takut akan penghakiman/hukuman dari Allah dan kematian kekal atau terpisah dari Allah selamanya. Pengertian takut akan Tuhan yang benar dan positif akan kita mengerti apabila kita mengerti siapa dan seperti apa Tuhan yang kita sembah yang berbicara tentang kekuatan, kebesaran, otoritas dan kekudusan Tuhan.

 

         Takut akan Tuhan yang Daud maksudkan disini adalah bagaimana kita menghormati Dia karena kebesaranNya, kekudusanNya, keadilanNya dan juga kebenaranNya. Tanpa rasa takut akan Tuhan yang seperti ini maka  orang akan cenderung berpikir, berkata, dan berbuat sesuka hatinya sendiri.

 

          Sikap takut akan Tuhan adalah ketetapan hati dan pikiran setiap orang percaya untuk tidak mengecewakan Tuhan melalui pikiran, ucapan dan tindakannya sebagai ekspresi kasih kepada-Nya. Dengan kata lain kita mengikuti jalan-jalan Tuhan, terus melayani dan mengasihi-Nya dengan  berusaha untuk hidup seturut firman-Nya, menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan atau dosa dengan kerelaan hatinya sendiri, bukan karena terpaksa atau karena dorongan dari orang lain.

        

2)    Dalam kehidupan sebagai orang percaya kita tidak pernah lepas dari segala masalah dan pergumulan hidup yang terkadang kita merasa itu sudah terasa sangat berat. Pertanyaannya adalah apakah dalam keadaan seperti itu memilih apakah kita tetap setia, dan melayani Tuhan, atau justru lari dari kenyataan?

          Sikap yang diambil oleh Daud dapat menjadi contoh bagi kita bahwa dibalik semua masalah dan pergumulan hidup yang dijalaninya dia tetap mengandalkan Tuhan dan percaya akan pemeliharaan Tuhan atas hidupnya dan mempercayakan hidupnya pada janji Tuhan dan memilih untuk takut akan Tuhan sehingga dari mulutnya selalu penuh dengan      ucapan syukur dan tetap setia melayani Tuhan.

          Jadi lari atau bahkan meninggalkan dari Tuhan itu bukan jalan keluar,     tetapi dengan tetap datang kepada Tuhan, bersyukur dan tetap melayani dengan apa saja yang bisa kita lakukan walaupun dalam kenyataannya  sangat banyak persoalan atau pergumulan yang sedang kita hadapi dalam kehidupan kita. Tetapi itulah tulah cara yang Tuhan mau supaya kita dapat tetap tinggal di dalam Dia.

         

3)    Terkadang dalam kehidupan kita, kita merasa bahwa Tuhan absen dari kehidupan kita. Seolah-olah Tuhan membiarkan kita mengalami penderitaan tanpa mengulurkan tangan-Nya untuk bertindak menolong.  Itu adalah prasangka atau praduga yang salah, tetapi kenapa Tuhan sepertinya tidak ada? Tuhan sedang menantikan kita untuk berterial minta tolong dalam kesesakan kita, mengakui segala keterbatasan kita dan membutuhkan tangan Tuhan yang kuat. Tuhan ingin agar kita mempercayai kuasa-Nya yang besar bekerja didalam kehidupan kita. Saat kita mempercayai dan mengandalkan Tuhan sebagai tempat berlindung maka sebesar atau seberat apapun ancaman dan pergumulan hidup yang kita sedang hadapi kita akan tetap merasa aman dan nyaman.

         

          Kasih setia Tuhan adalah kasih yang tidak terputus dan selalu ada bagi   setiap anak-anak-Nya. Dia mempunyai banyak cara dan bisa memakai siapa saja untuk menolong kita sehingga untuk itulah kita seharusnya selalu mengucap syukur dalam segala kehidupan kita. Tuhan mengasihi orang-orang yang dengan tekun selalu mencari wajah-Nya setiap waktu, yang mau membaca, merenungkan, memperkatakan dan menghidupi setiap firman-Nya.

4)    Hidup sebagai orang percaya adalah hidup yang seharusnya berfokus dan berharap kepada Tuhan. Tetapi berharap kepada Tuhan itu bukan berarti perjalanan hidup kita sebagai orang bercaya akan berjalan mulus tanpa hambatan apapun. Hambatan dan persoalan hidup akan selalu ada tetapi kita memilih untuk berfokus kepada Tuhan. Tetapi itu bukan berarti kita semata-mata hanya mengharapkan mujizat Tuhan dan berkat-berkat Tuhan untuk memenuhi setiap kebutuhan jasmani yang kita perlukan, dalam hal ini makan minum dan segala kesenangan hidup. Tetapi bagaimana kita bisa hidup hanya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.

          Jadi arah kehidupan kita tidak lagi tertuju kepada hal-hal yang       menyangkut kepentingan diri sendiri, tetapi setiap langkah dalam    kehidupan kita, baik itu tindakan, perbuatan, perkataan, sikap hati, pikiran dan perasaan kita, semuanya itu hanya untuk menyukakan Tuhan atau dengan kata lain hidup kita harus sesuai dengan selera Tuhan.

 


Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

 

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...