Minggu, 03 Desember 2017

HARMONI (SEIRAMA) DENGAN R0H KUDUS



HARMONI (SEIRAMA) DENGAN R0H KUDUS


   Ps Joseph Hendrik Gomulya



“Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap 1 : Engkau telah menghajar t  aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu u  yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, v  supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku. 31:19 Sungguh, sesudah aku berbalik, w  aku menyesal, dan sesudah aku tahu akan diriku, aku menepuk x  pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu y  dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku. z  31:20 Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak a  kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang b  kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, c  demikianlah firman TUHAN. 31:21 Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; d  perhatikanlah jalan e  raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, f  hai anak dara g  Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini! 31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, h  hai anak perempuan yang tidak taat? i  Sebab TUHAN menciptakan sesuatu j  yang baru di negeri: perempuan merangkul k  laki-laki.” (Yeremia 31:18-22 TB)

Hal yang mesti dimengerti ketika bergaul dengan Roh Kudus adalah bagaimana harmoni atau seirama dengan Tuhan. Setiap kita harus mengetahui apa yang menjadi kesukaan Tuhan, dimana dalam pelayanan seperti ketika bermain musik, berkotbah, dan menari menyembah Tuhan setiap kita harus mengetahui irama seperti apa yang menjadi kesukaan Tuhan.

Dalam kehidupan sehari-hari setiap kita harus bisa memainkan banyak nada, tetapi yang menjadi masalah adalah apakah nada-nada itu harmoni atau seirama dengan Roh Kudus? Orang yang mengerti bagaimana hidup harmoni atau seirama dengan Roh Kudus maka hidupnya akan begitu indah karena ada sinfoni keharmonian dengan Roh Kudus yang akan terdengar sangat enak bahkan bisa membawa lawatan bagi banyak orang karena ada hidup yang bisa berdampak.

Description: https://images-production.global.ssl.fastly.net/uploads/posts/image/75577/blessing-151029.png?auto=compress&crop=faces,top&fit=crop&h=225&q=55&w=400

Membentuk sebuah nada dari banyak alat musik disitu ada ego yang harus dimatikan. Seseorang yang hidupnya ingin dibawa terbang oleh Tuhan harus belajar bagaimana untuk bisa harmoni atau seirama dengan Roh Kudus. ketika bersama-sama dengan orang lain disana kelihatan apakah anda sungguh-sungguh di pimpin oleh Roh Kudus, dalam hal pelayanan pun juga seperti itu.

“Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap 1 : Engkau telah menghajar t  aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu u  yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, v  supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku.” (Yeremia 31:18 TB)

Description: https://i.pinimg.com/originals/c2/0a/41/c20a4172c238d86779c1235297797be9.jpg

Efraim artinya berbuah-buah, dia adalah adik dari Manasye atau anak kedua dari Yusuf tetapi yang mendapatkan hal kesulungan adalah dirinya. Didalam tangannya dipercayakan segala tanah-tanah pusaka dan hidupnya sangat diberkati. Jadi setiap kita mari merindukan untuk hidup berbauh-buah dengan selalu harmoni atau seirama dengan Roh Kudus dengan mengijinkan Roh Kudus menuntun setiap kita.

“Engkau telah menghajar aku”


Satu-satunya cara agar hidup ini harmoni atau seirama dengan Roh Kudus adalah dengan mengijinkan hajaran dan dididikan itu dimana seorang anak mesti belajar untuk dihajar dan dididik. Tanpa hajaran dan didikan Roh Kudus maka orang tidak akan pernah bisa harmoni atau seirama dengan Roh Kudus dan yang terjadi adalah orang melayani dengan seadanya atau semuanya. Kebanyakan orang sudah merasa sudah pintar sehingga tidak pernah mau mempertimbangkan perasaan Roh Kudus, menolak hajaran dan dididikan Roh Kudus melalui mentor atau bapak rohani yang terus berbicara kepadanya padahal semuanya itu adalah wujud dari cinta dan sayang kepadanya sehingga pastinya hajaran dan didikan itu tidak akan pernah diterimanya. Jadi untuk hidup bisa berbuah-buah, mintalah untuk Tuhan menghajar dan mendidik anda dengan mendengarkan setiap hajaran atau dididkan melalui mentor, pemimpin, bapak rohani atau siapapun otoritas yang Tuhan taruh diatas hidup anda.

“dan aku telah menerima hajaran”

Sukailah setiap hajaran dan didikan dari Roh Kudus, mintalah untuk Tuhan menghajar dan mendidik untuk membentuk yang didalam anda agar hidup anda tidak melenceng jauh.

Seperti apa hajaran dan didikan Tuhan?

“seperti anak lembu yang tidak terlatih”

Relakanlah diri anda untuk dilatih oleh Tuhan dan ijinkanlah untuk anda menerima itu karena itu baik bagi anda. Itu adalah tanda bahwa anda anak yang sangat disayang, dicintai dan dikasihi-Nya. Apabila hidup anda melenceng dan Tuhan membiarkan itu maka anda harus berhati-hati atau apabila anda melayani dengan seadanya dan Tuhan membiarkan itu maka itu akan sangat berbahaya. Hajaran dan didikan Tuhan itu sangat baik untuk anda untuk menjadi orang yang maksimal, berbuah-buah didalam pelayanan dan menjadi harmoni atau seirama dengan Tuhan. Sangat banyak orang yang hidupnya baik dan memiliki banyak talenta tetapi ketika melihat banyaknya talenta yang dimiliki lebih dari orang lain dan tidak pernah menjaga hatinya maka ketika dihajar dan dididik akan mudah marah dan memberontak.

Masalah adalah salah satu hal yang Tuhan ijinkan untuk menghajar dan mendidik anda. Apabila anda mempunyai kepekaan, keadaan/masalah bisa berbicara sebagai hajaran atau didikan tetapi kalau tidak dengarkanlah Tuhan berbicara yang bisa melalui pemimpin, mentor atau bapak rohani anda dan buatlah yang didalam hati bisa berubah. Apabila Tuhan mulai sungkan untuk menghajar dan sungkan untuk berbicara terus terang kepada anda, itu sesuatu yang sangat berbahaya. Tuhan menjadi sungkan untuk berbicara terus terang karena anda tidak bisa menerima dan justru menolak-Nya, tidak pernah mau membuka hati dan telinga anda. Ini adalah sesuatu yang sangat berbahaya karena bisa membuat anda melenceng sangat jauh dan ujungnya pada kebinasaan.

Anak lembu yang tidak terlatih akan sangat suka berjalan sendiri dan pastinya bisa merusak banyak hal, tanah yang seharusnya bisa dibajak dengan baik tetapi karena tidak terlatih justru malah merusaknya. Seorang petani atau gembala yang mempunyai bajakan akan mengetahui dengan persis bagaimana mengajar anak lembu itu dengan mengikutkannya dengan lembu senior. Apakah anda mau mengikuti lembu senior yang adalah Tuhan Yesus sendiri?

Kuk yang Tuhan pasang itu sebenarnya ringan dan enak tetapi buat lembu yang tidak terlatih, lembu yang keras kepala, lembu yang tidak ingin dididik itu akan terasa berat. Ada 2 macam sifat lembu sebenarnya, ada lembu yang mudah mengikuti dimana jenis lembu ini bahwa dirinya tidak terlatih sehingga merasa perlu untuk dihajar, dididik dan disesuaikan dengan mengkikuti lembu yang lebih senior. Lembu yang lainnya adalah lembu yang tidak terlatih, lembu yang sebenarnya tidak mau mengikuti lembu yang lebih senior sehingga lembu ini akan dihajar dan dicambuk untuk mengikuti langkah lembu yang lebih senior dan melatihnya.

“Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik sebab Engkaulah Tuhan, Allahku”

Efraim mengetahui dengan persis bahwa dirinya tidak bisa jauh dari Tuhan. Hajaran dan didikan akan membawa anda kembali berbalik kepada Tuhan dan tidak lagi menjadi lembu yang tidak mau mengikuti lembu senior karena ada hati yang mau belajar. Setiap kali melayani Tuhan apakah itu bermain musik atau menari anda bisa merasakan hadirat-Nya karena anda melayani bukan karena sebuah tugas.

“Sungguh, sesudah aku berbalik, w  aku menyesal, dan sesudah aku tahu akan diriku, aku menepuk x  pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu y  dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku.” (Yeremia 31:19 TB)

Cara terbaik untuk berbalik dan mengembalikan hati anda kepada anda sebenarnya adalah dengan cara mengenali siapa diri anda sendiri tetapi permasalahannya tidak semua orang bisa memgenali siapa dirinya. Ada banyak orang yang bisa mengenali diri orang lain tetapi tidak bisa mengenali siapa dirinya sendiri, apa kekurangan dan kelemahannya, apa yang Tuhan suka dan tidak suka, apa yang mesti diubah dalam dirinya, mengenali karakter dan sifat-sifatnya. Apabila anda bisa mengenali siapa diri anda maka anda bisa berjaga-jaga dan berhati-hati apada kelemahan anda tersebut, anda bisa berdiri dan mengetahui bagaimana Tuhan mengubah anda.

Seorang pemenang adalah orang yang bisa mengenali dan menghadapi dirinya sendiri Orang yang hidupnya ingin dipakai oleh Tuhan harus bisa mengetahui siapa dirinya karena lawan yang terberat bukan orang lain atau keadaannya tetapi dirinya sendiri. Apabila anda tidak bisa melihat dan menghadapi kenyataan akan diri anda sendiri maka anda tidak akan pernah bisa mengalami yang namanya breakthrough atau terobosan dalam hal kerohanian. Apabila anda berani melihat siapa diri anda, tidak suka berdalih, mengurusi dengan serius atas apa yang Roh Kudus tidak suka atas setiap karakter anda maka Tuhan akan memberikan anugerah dan mengubah hidup anda. Jadi manfaat dari anda bisa mengenali siapa diri anda sendiri adalah agar anda tidak mudah jatuh dan agar anda mudah untuk bertobat.

“aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung”

Kenapa Efraim menepuk pinggangnya?

Kekuatan manusia itu berada dipinggangnya jadi apabila anda ingin berlari maka anda harus memiliki pinggang yang kuat, apabila anda ingin bergelut/bergulat anda harus memiliki pinggang yang kuat. Jadi sebagai tanda perkabungan Efraim menepuk pinggangnya disini berarti bahwa Efraim seharusnya tidak mengandalkan kekuatannya.

“Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak a  kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang b  kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, c  demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 31:20 TB)

Anda dan saya adalah anak-anak kesukaan Tuhan, jadi apabila Tuhan masih menghajar itu adalah bentuk rasa cinta dan sayang Tuhan. Di hati Tuhan tidak pernah sedikitpun ingin membuang anak-anak-Nya tetapi justru dari pihak kita yang menolak untuk dididik.

“Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; d  perhatikanlah jalan e  raya baik-baik, yakni jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, f  hai anak dara g  Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini!” (Yeremia 31:21 TB)

Seseorang yang harmoni atau seirama dengan Tuhan, ketika berjalan dengan Tuhan akan memasang rambu-rambu, sehingga berarti dia harus mengetahui siapa dirinya. Ketika dirinya berjalan dengan Tuhan maka dia akan memasang rambu-rambu atas setiap kelemahannya sehingga setiap kali akan melenceng dia sudah mengetahui bagaimana caranya agar tidak mengulanginya lagi, bagaimana caranya agar dirinya tidak lari lagi dari Tuhan, apabila hatinya mulai sombong maka dia harus mengetahui bagaimana caranya agar dirinya bisa rendah hati.

Sambil berjalan bersama dengan Tuhan, dirikanlah rambu-rambu, apabila anda jatuh dalam minuman beralkohol dirikanlah rambu-rambu sehingga anda tidak lagi akan berjalan kesana, apabila anda gampang tersinggung, marah dan kecewa dirikanlah rambu-rambu dan kenali siapa diri anda sehingga anda tidak akan mengulanginya lagi. Perhatikanlah setiap rambu-rambu yang telah anda pasang dan juga tanda-tanda jalan, jangan pernah berbelok ke kiri dan ke kanan karena anda mengetahui bahwa anda harus berjalan di jalan yang lurus sehingga apa ada seseorang yang berusaha membelokkan, anda bisa menolaknya.


Description: https://i.pinimg.com/736x/58/60/8e/58608e18e16114412039a531d09f6344--holy-spirit-art-the-spirit.jpg

Orang yang mengetahui dan memasang tanda-tanda jalan adalah orang yang hidupnya harmoni atau seirama dengan Tuhan dan tidak lagi hidup semaunya. Orang yang hidupnya semaunya akan membuat kehancuran atas hidupnya sendiri dan kemudian menyesalinya. Jadi jangan lagi untuk hidup semaunya karena sewaktu anda berjalan iblis selalu akan memasang jerat sehingga anda harus memasang tanda dan melewati ujian itu. Contohnya apabila seseorang jatuh dalam dosa homosexual maka iblis akan mengirim orang-orang yang juga suka akan hal itu untuk merayu agar kembali, tetapi apabila ada rambu-rambu yang dipasang maka anda tidak akan lagi mau untuk mendekat karena Tuhan sudah membebaskan hidup anda.

Sewaktu anda berjalan selain memberi tanda dan rambu-rambu jalan anda harus MEMPERHATIKAN jalanan yang anda jalani dan tidak lagi berjalan dengan sembarangan atau mengikuti lagi jalan anda yang lama. Orang yang MEMPERHATIKAN adalah orang yang memiliki spirit teachable, orang yang mempunyai spirit belajar, orang yang mempunyai spirit mempertimbangkan, orang yang mempunyai spirit menghitung dan menimbang, orang yang mempunyai spirit berhati-hati.

Jadi perhatikanlah ketika Tuhan memberitahu sesuatu, perhatikanlah ketika Tuhan berbicara, perhatikanlah ketika Tuhan memberikan anda tanda, perhatikanlah ketika Tuhan menegur anda, perhatikanlah ketika Tuhan mendidik anda, perhatikanlah apakah jalan itu sudah benar, apakah jalan itu sudah berkenan dimata Tuhan dan itu yang Tuhan mau. Karena ada orang yang ketika berjalan sekedar berjalan dan tidak memperhatikan jalan apa yang ditempuhnya atau jalan yang sudah dilaluinya sehingga jalannya akan ngawur dan tidak mempunyai tujuan.

Ketika anda belajar dan memperhatikan, tidak cuek atau acuh tak acuh maka hidup anda akan dikenal orang sebagai orang yang berhikmat, orang yang penuh dengan perhitungan yang matang secara rohani. Apabila anda memperhatikan, berhitung, mengetahui dan mempertimbangkan atas setiap langkah, apakah itu benar dan menyukakan hati Tuhan dan seperti yang Tuhan mau, lihat dan perhatikanlah buah-buah yang dihasilkan.

Mari jujur dengan Tuhan, akui dan kenali siapa diri anda. Sambil berjalan bersama dengan Tuhan, pasanglah tambu-rambu dan lihatlah tanda-tanda jalan, perhatikanlah jalanan yang sudah anda lalui. Apabila selama ini anda berjalan ditempat yang salah, berbaliklah dan datang kepada Tuhan karena Tuhan merindukan hati yang mau dididik dan dihajar, akui setiap kelemahan dan kesalahan anda karena apapun keadaan anda karena kasih-Nya yang besar maka Tuhan akan mengampuni anda.






Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...