Oleh Ps Joseph Hendrik Gomulya
Tuhan menginginkan setiap anak-anak-Nya bereaksi dan
meresponi setiap Firman atau perkataan-Nya dengan cepat dan tepat, tetapi pada
keyataannya sangat banyak anak-anak Tuhan yang cuek, acuh serta tidak meresponi
setiap rhema yang mereka dapatkan. Sangat banyak anak-anak Tuhan yang tidak
memiliki inisiatif dan cenderung cuek atau acuh, padahal dengan memiliki
inisiatif pola pikir mereka akan cenderung berkembang dan memiliki ide-ide atau
gagasan yang kreatif, cepat tanggap atas setiap perubahan atau keadaan. Sikap
cuek atau acuh kebalikannya justru membuat kebanyakan anak-anak Tuhan menjadi
malas, memiliki reaksi dan respon yang lambat. Contoh sederhana bagaimana
belajar memiliki inisiatif, mulailah dari hal-hal yang kecil atau sederhana
karena Tuhan berkata kita harus belajar setia melakukan sesuatu dari hal-hal
yang kecil terlebih dahulu. Contohnya dalam pelayanan atau bahkan dalam
kehidupan sehari-hari, mari belajar untuk selalu menghargai orang yang usianya
lebih tua dari kita dengan berINISIATIF mempersilahkan mereka duduk terlebih
dahulu atau saat di meja makan, mempersilahkan mereka untuk mengambil makanan
terlebih dahulu.
Dengan memiliki inisiatif maka pola pikir, karakter
dan etika seseorang akan berkembang. Orang yang memiliki inisiatif akan selalu
mempunyai etos kerja yang rajin dan pasti akan dibarengi dengan ketekunan.
Orang yang memiliki inisiatif dengan tekun maka akan menghasilkan sebuah
KREATIFITAS atau terobosan berikutnya, sesuatu hal yang baru yang mungkin belum
pernah terpikirkan oleh orang sebelumnya atau sesuatu yang mungkin bagi orang
lain itu mustahil untuk diciptakan tetapi sanggup untuk dia ciptakan atau
lakukan, makanya sering kita melihat ada orang yang membuka sebuah usaha ada
yang berhasil dan ada yang tidak. Salah satu faktor yang membuat seseorang
gagal adalah kurang kreatif dan tidak pernah mau belajar.
INISIATIF
+ KETEKUNAN
= TEROBOSAN
Begitu pula dalam pelayanan, juga dibutuhkan
ketekunan. Sebelum melakukan pelayanan atau melakukan sesuatu, sudah memikirkan
apa yang perlu dipersiapkan sehingga segala sesuatunya dapat terlaksana dengan
baik. Dalam pelayananan hati kita pun mesti selalu terhubung dengan Tuhan 24
jam bukan hanya saat dalam pelayanan, bukan hanya saat berdoa di kamar doa kita
masing-masing. Seseorang yang selalu terhubung dengan Tuhan 24 jam maka
hikmatnya pasti akan selalu bertambah karena dia terkoneksi terus dengan Tuhan
yang adalah sumber dari hikmat. Hikmat yang turun atasnya akan memunculkan atau
menghasilkan kreatifitas-kreatifitas ilahi karena pada saat Tuhan berfirman
atasnya maka dia akan mencernanya terlebih dahulu (memikirkan dan merenungkan
rhema yang Tuhan berikan atasnya atau dengan kata lain selalu berkomunikasi
dengan Tuhan).
Cara kita mengerjakan segala sesuatu adalah dengan
merenungkannya terlebih dahulu bukan asal mengerjakannya (asal jadi), seperti
sapi ketika memakan rumput, tidak langsung memakannya tetapi mencernanya
terlebih dahulu. Dalam sebuah pelayanan akan benar-benar menjadi sebuah
pelayanan apabila itu menjadi berkat bagi orang lain dan bukan jadi batu
sandungan karena dibuat asal jadi. Jadi ouput dari inisiatif adalah itu harus
menjadi berkat bagi orang lain.
Seorang pengusaha yang ingin berhasil adalah orang
yang dalam melakukan sesuatu dia harus ulet, tahan banting, dan mempunyai
mental yang pantang menyerah, nah begitupun dalam pelayanan, dimana kenapa ada
banyak orang yang dalam pelayanannya tidak berhasil karena tidak pernah mau
belajar mengembangkan diri, orang yang kreatif dan inisiatif pastilah orang
yang selalu mau belajar.
Bagaimana saat Tuhan memberikan anda tugas pelayanan
atau mengerjakan pekerjaan yang Tuhan perintahkan, apakah anda mempunyai
inisiatif? Mengerti apa yang Tuhan mau, seperti apa selera Tuhan dalam setiap
kali ibadah? Apa yang mesti anda persiapkan? Apakah standardnya sama seperti
yang sebelum-sebelumnya yang cenderung monoton bahkan kesannya asal-asalan
(asal jadi). Inilah contoh dari tidak mempunyai inisiatif dan jangan pernah
berharap untuk mempunyai mimpi memiliki pelayanan yang besar kalau ini tidak
dirubah. Jadi inisiatif itu sangat penting, timbulkan itu dari dalam diri anda.
Perumpamaan tentang 5 talenta ini dimana 2 talenta
menjadi 4, 3 talenta menjadi 6, 5 menjadi 10 dan 1 hanya menyimpannya dalam
tanah dan kemudian itu diambil daripadanya, ini adalah tanda bahwa Tuhan ingin
setiap anak-anak-Nya mempunyai inisiatif dan kreatifitas, mengembangkan setiap
talenta yang dimiliki, jadi sekali lagi kita sangat perlu untuk selalu mau
belajar dan mengembangkan diri, tetapi itu tidak akan mungkin terjadi kalau
tidak mempunyai inisiatif. Contohnya seorang pengusaha, saat usahanya sedang
mengalami penurunan kemudian dia masih melakukan hal yang sama seperti
sebelum-sebelumnya maka hasilnya akan sama. Contoh lainnya adalah perusahaan
handphone Nokia yang dahulu adalah perusahaan pembuat handphone terbesar di
dunia tetapi karena tidak mau mengembangkan diri, perusahaan tersebut kemudian
ditutup. Jadi dbutuhkan sebuah pelajaran inisiatif sehingga apa yang dilakukan
ada improvisasi atau perubahan, begitupun halnya dalam pelayanan di gereja.
Otak manusia adalah mesin yang tidak terbatas, jadi
apabila otak tidak biasa dipakai untuk bekerja maka tidak akan bisa dipakai
untuk bekerja lebih menghasilkan yang terbaik, yang dihasilkan akan selalu
sama. Pikiran di ciptakan oleh Tuhan mempunyai kekuatan yang luar biasa,
apalagi kita yang pikirannya sudah dikuduskan oleh Tuhan. Pikiran Kristus
melalui firman-Nya yang selalu masuk, itulah yang menambah dayanya. Tetapi
kalau tidak difungsikan maka yang terjadi adalah orang tersebut akan malas dan
selalu melamuni dirinya.
“ Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan
tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul
dengan Allah. 10 Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan
Yafet. 11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan
kekerasan. 12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab
semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
13 Berfirmanlah Allah
kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab
bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka
bersama-sama dengan bumi. 14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu
gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal
dari luar dan dari dalam. 15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu:
tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta
tingginya. 16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu
sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah
bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. 17 Sebab sesungguhnya Aku
akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan
bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. 18
Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk
ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan
isteri anak-anakmu. 19 Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk,
dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya
terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus
kaubawa. 20 Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari
segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu
pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. 21 Dan engkau, bawalah
bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi
makanan bagimu dan bagi mereka.” 22 Lalu Nuh melakukan semuanya itu;
tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.”[2] (Kejadian
6:9-22 TB)
Pribadi Nuh ini adalah pribadi yang sungguh luar
biasa ajaib sehingga sangat pantas mendapatkan Kasih Karunia. Kasih karunia
membuat orang berbeda dari orang lain, jadi saat anda berkata bahwa anda
mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan, seharusnya itu membuat anda berbeda
dari orang lain dan itu bukan hanya sebatas perkataan latah. Gaya hidup Nuh
berbeda dengan orang kebanyakan di jamannya tetapi penyakit manusia adalah
selalu mau mengikuti gaya hidup orang kebanyakan yang hidup melakukan dosa.
Apabila hidup anda mau dipakai oleh Tuhan, memiliki pengertian bahwa ada kasih
karunia Tuhan ada dalam kehidupan anda, buatlah perbedaan, jangan melakukan
sesuatu sama dengan orang lain karena anda mengetahui bahwa itu adalah
perbuatan dosa. Setiap kreatifitas yang muncul itu adalah buah dari pilihan
untuk berbeda, saat orang lain melakukan hal yang sama, anda memilih membuat
suatu terobosan yang lain dan tekun melakukannya.
Dikatakan “Nuh adalah seorang yang
benar”, kalimat ini menjelaskan siapa Nuh. Ketika orang
berkata bahwa orang tersebut di penuhi kasih karunia karena orang melihat
sesuatu yang berbeda dari hidupnya. Saat orang lain di jaman Nuh melakukan
kejahatan bahkan tidak seorang pun yang hidupnya benar, Nuh memilih berbeda.
1) NUH
ADALAH ORANG YANG BENAR.
Dikatakan,
“Nuh adalah seorang yang benar”, kalimat
ini menjelaskan siapa Nuh. Ketika orang berkata bahwa orang tersebut di penuhi
kasih karunia karena orang melihat sesuatu yang berbeda dari hidupnya. Saat orang
lain di jaman Nuh melakukan kejahatan bahkan tidak seorang pun yang hidupnya
benar, Nuh memilih berbeda.
Saat
ini kita harus bersyukur karena kita mempunyai figur dan pribadi yang sudah di
invest masuk, yang menjadi pondasi bahwa kita ini adalah orang benar karena
Kristus dan oleh karena Kristus didalam kita maka kita menjadi orang benar,
karya Kristus itu otomatis terpancar keluar. Bayangkan Nuh saat itu tidak ada
pribadi Kristus didalam dirinya, firman Tuhan belum ada yang tertulis tetapi
dia bisa di katakan menjadi orang benar. Kemudian timbul pertanyaan, di jaman
Nuh saat itu belum ada firman Tuhan yang tertulis, kemudian apa yang menuntun
Nuh sehingga dia melakukan hal yang benar? Jawabnnya adalah dari “hati nurani
yang bersih”, karena di jaman itu Tuhan memberikan manusia hati nurani-Nya
sehingga saat dia melakukan kesalahan, pelanggaran atau dosa, dia mengetahui
bahwa itu adalah dosa dan juga Nuh hidup bergaul dengan Tuhan.
2) NUH
TIDAK BERCELA DI ANTARA ORANG-ORANG SEZAMANNYA.
Artinya
orang mengetahui bahwa Nuh ini menjaga hidupnya (sikapnya), Nuh selalu waspada,
tidak sembarangan. Hidup bercela artinya hidup kita sama dengan orang yang
tidak takut Tuhan dan mengenal firman. Orang yang tidak bercela gaya hidup dan
prilakunya berbeda dengan orang dunia, saat orang lain malas, anda justru
rajin.
3) NUH
HIDUP BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN.
Apabila
orang hidup dalam kasih karunia maka orang harus bisa melihat hidupnya bergaul
dengan Tuhan. Orang bisa merasakan dan mengetahui itu dari pancaran ilahi yang
dari Tuhan dari hidupnya. Saat ini banyak orang yang berkata bahwa hidupnya
mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan tetapi hidupnya tidak menggambarkan
kasih karunia itu karena dalam hidupnya masih terus melakukan dosa. Kasih
karunia itu mengampuni dan membebaskan kita dari dosa dan tanda bahwa Tuhan
mengampuni kita dari dosa adalah membebaskan kita dari dosa. apalah artinya
Tuhan mengampuni kalau Dia tidak membebaskan kita.
Seperti
tanda bahwa seorang narapidana sudah diampuni dan dibebaskan adalah saat dia
sudah benar-benar keluar dari penjara (dibebaskan) tetapi saat dia berkata
bahwa dia mendapat kasih karunia, mendapat remisi tetapi masih berada didalam
penjara, itu berarti bahwa dia belum dibebaskan. Ini yang terjadi pada pada
kebanyakan orang saat ini, berkata bahwa hidupnya mendapat kasih karunia tetapi
masih mabuk-mabukan, main judi, melakukan sex bebas, dsb. Jadi orang yang
mendapatkan kasih karunia terlihat dari buah yang dihasilkan dari hidupnya.
Jika 3 hal yang diatas kita hidupi maka Tuhan akan memberikan kita sebuah kasih
karunia yang besar yaitu sebuah iman, visi dan berkat yang besar.
Saat
itu janji untuk keselamatan buat dunia tidak ada yang mengetahuinya, pewahyuan
tentang akan datangnya air bah pun juga demikian, tetapi hanya Nuh yang Tuhan
beritahukan bahkan ketika Nuh memberitahukan hal tersebut kepada orang lain,
tidak ada seorang pun yang percaya bahkan menertawakan Nuh. Seandainya Nuh
tidak bergaul karib dengan Tuhan, gaya hidup Nuh sama dengan orang kebanyakan,
dia tidak akan mungkin bisa melakukannya, Tuhan tidak akan mungkin berfirman
kepadanya untuk membangun bahtera diatas gunung selama 120 tahun. Gambaran
bahtera yang dibangun secara fisik oleh Nuh sebenarnya adalah gambaran
penyelamatan dunia. Tuhan tidak lagi menyuruh kita membangun bahtera secara
fisik tetapi Tuhan memanggil kita dengan panggilan yang sama yaitu
menyelamatkan kota, bangsa, dan dunia dengan memulainya dari keluarga kita, dan
tentunya harus dibangun sesuai dengan petunjuk Tuhan, tepat seperti yang Tuhan
inginkan seperti bahtera yang Nuh bangun, jenis kayu, ukuran dan tempat
meletakkan kayunya di setiap ruangan sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.
AMEN,
TUHAN YESUS MEMBERKATI