MENGAPA ROTI?
Setelah memahami misteri wine dalam Perjamuan Kudus, kini mari kira renungkan komponen yang tak kalah misterius: roti! Dalam Alkitab dicatat bahwa Tuhan Yesus dan para muridNya melakukan ‘Perjamuan Paskah’. Perjamuan yang memperingati perginya umat Israel dari tanah Mesir ini memiliki menu yang jelas dalam agama Yahudi. Harus ada enam hidangan yang tersedia: dua macam sayur pahit, satu saus kacang, sayuran acar, daging domba panggang, dan telur rebus. Dua komponen lain yang wajib adalah: anggur dan roti.
Tadinya saya berpikir Tuhan Yesus ingin menyampaikan pesan melalui ragi roti, sama seperti ragi wine. Tetapi rupanya tidak, karena ada kemungkinan waktu itu yang disantap adalah roti yang tidak beragi. Kalau ada piring berisi acar, sayuran, telur, dan daging domba panggang – mengapa Tuhan Yesus memilih roti untuk melukiskan ‘daging’-Nya? Bukankah ada daging disitu, daging domba tak bercacat yang dipersembahkan di Bait Allah? Mengapa tidak memilih daging, tapi justru roti yang lebih murah? Bukankan roti itu karbo? Dan karbo ini bikin gemuk? Apa Tuhan Yesus mau umat gereja semakin gemuk?
PESAN DALAM RANTAI MOLEKUL
Hmmm, rupanya ada pesan lain disini. Mari kita renungkan: apa itu daging? Apa itu roti? Dan apa itu sayuran? Ada tiga jenis nutrisi utama untuk manusia. Pertama, karbohidrat, yang ada pada beras, roti, atau kentang. Kedua adalah lemak, yang ada pada daging. Dan ketiga adalah protein, yang juga terdapat pada daging dan tumbuhan yang mengandung protein nabati. Protein dengan molekul C,H,O, dan N, penting untuk pertumbuhan. Untuk energi, ada dua: karbohidrat dengan 4 kcal/gr dan lemak dengan 9 kcal/gr. Perbedaan lemak dan karbohidrat adalah waktunya: karbohidrat dapat segera menghasilkan energi, sementara lemak perlu beberapa jam untuk dicerna. Jadi, karbohidrat – roti – adalah nutrisi utama manusia.
Dunia modern memang mengecilkan arti karbohidrat, karena memang teknologi sudah membuat produksi karbohidrat berlebihan sehingga perlu dikurangi. Tetapi ketika manusia masih berkelana di hutan, kecukupan karbohidrat atau gula adalah yang utama. Setiap fungsi tubuh dan otak kita, ditentukan oleh kecukupan suplai karbohidrat. Intinya, manusia bisa hidup tanpa lemak atau protein (walaupun tidak sehat). Tetapi, tanpa karbohidrat, kita akan mati! Karena kita membutuhkan karbohidrat untuk menghasilkan energi.
AKU DI DALAM KAMU, KAMU DI DALAM AKU
Dalam perumpamaan roti hidup di kitab Yohanes, Tuhan Yesus berkata bahwa kalau kita memakan ‘roti hidup’, maka kita akan ada di dalam Dia, dan Dia ada di dalam kita. Maksudnya apa? Ia ‘masuk’ ke dalam kita seperti karbohidrat, yang kemudian menghasilkan energi untuk tubuh kita. Anda merasa lebih segar ketika minum es cendol? Atau sesudah makan nasi? Itulah ATP (adenosin trifosfat, satuan energi tubuh) yang mengalir dalam darah Anda, energi yang Anda rasakan sebagai hasil pengolahan karbohidrat.
Memiliki iman, berarti memiliki energi ekstra bukan? Adik kandung saya, dr. Erina Natania Nazarudin, wafat dalam tugas ketika bertugas sebagai dokter di Fakfak, tahun 2007. Kemudian di tahun 2012, ayah saya meninggal dunia, dan dua hari kemudian ibu saya kena stroke dan dirawat di ICU. Jika saya mengingat kembali masa-masa sulit itu, saya kadang-kadang heran sendiri. Darimana saya bisa punya kekuatan untuk melalui itu semua? Sekarang ini, nyetir di tol Cikampek dengan bensin seperempat saja, saya sudah keringetan takut mogok. Bagaimana masalah sebesar itu bisa saya hadapi, waktu itu?
ENERGI EKSTRA ORANG BERIMAN
Ya – ada energi ekstra untuk orang beriman. Pernahkah Anda merasakannya sendiri? Ada pacuan adrenalin, tapi bukan adrenalin kimia, melainkan adrenalin rohani, yang membuat saya lebih bertenaga, lebih kuat, dalam menghadapi masa-masa yang sulit. Secara intuitif kita memahami, bahwa orang beriman lebih kuat menghadapi masalah. Inilah energi dari roti hidup, yang kita makan, yang Ia bagikan untuk kita!
ROTI DAN ANGGUR
Ketika Tuhan Yesus bicara anggur, dia bicara mengenai kematianNya. Bahwa harus ada yang mati, untuk membuat yang fana jadi abadi. Ketika Ia bicara roti, Ia bicara mengenai kebangkitanNya. Bahwa kita kini tidak sendiri, karena Ia telah bangkit dan memberikan Penolong untuk kita. Ada energi ekstra yang bisa kita dapatkan, kita rasakan, jika kita mengkonsumsi ‘roti hidup’ – simbol daging-Nya. Itulah karbohidrat sorgawi, yang menjadi energi yang kita rasakan sendiri. Yang membuat kita bisa melompat melampaui batas-batas kemampuan kita. Yang membuat kita berkata: “Kok gua bisa juga begini ya? Rasanya dulu nggak kebayang bisa seperti ini…”
Ketika Albert Einstein bicara mengenai rumus E=mc2, ia bicara mengenai kesetaraan massa dan energi (E adalah energi, dan m adalah massa). Roti adalah massa, dan energinya besar sekali – dikali c kuadrat (3 x 1016)! Sebesar itulah kira-kira energi hidup yang kita peroleh, ketika kita memakan roti hidup itu, menurut Einstein!
Selamat Paskah, semoga Tuhan memberkati kita semua.
Salam,
Jakarta, 27 Maret 2016
REF:
http://www.itsharnaz.com/mengapa-yesus-memilih-roti-tuhan-yesus-memang-jenius-bagian-2-habis/
UBONG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar