Rabu, 06 April 2016

KUASA PASKAH

BEBASKAN YESUS

(Jumat, 29 Maret 2013)
Pdt. Petrus Hadi Santoso

Matius 27:15-19
Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."

Setiap tahun, bangsa Israel memiliki hak istimewa untuk memilih keputusan dari penguasa. Dari ayat diatas, kita bisa melihat peristiwa yang sangat tragis dan ironis.

Rakyat diberi pilihan untuk memutuskan mana yang harus dibebaskan. Apakah Yesus Barabas ataukan YESUS yang disebut KRISTUS. Rakyat Israel memilih membebaskan Barabas dan menyerahkan Yesus yang disebut Kristus untuk menyalibkan Dia.

Barabas artinya pencuri atau perampok yang kejam. Bahkan dijelaskan dengan terang-terangan di Alkitab bahwa Barabas adalah seorang penjahat. Yang aneh dari pemikiran orang Israel ketika disuruh memilih membebaskan diantara kedua orang ini. Barabas memang tidak dijelaskan apa kesalahannya. Yang kita ketahui cuma dia seorang penjahat. Mereka tidak tahu kesalahan dari Barabas. Tetapi Yesus, orang melihat bagaimana Dia melakukan mujizat, mendengar Dia banyak menyembuhkan orang sakit, memberi makan lima ribu orang, menyembuhkan orang lumpuh dll. Yang aneh adalah mereka justru memilih untuk membebaskan Barabas. Betapa shocknya Pilatus mendengar pilihan rakyat ditambah lagi didengar sebelumnya bahwa istrinya mengalami mimpi buruk tentang Yesus.

Sebenarnya tiap-tiap hari kita diberi hak istimewa oleh Bapa. Kita hidup dijaman anugerah dan bukan jaman taurat. Tuhan memberikan kita free will. Siapa yang mau kita bebaskan? Apakah Barabas Atau Yesus?

> Kalau kita lepaskan Yesus dalam kehidupan kita, maka Dia yang akan bekerja dalam selurah aspek kehidupan. Olehnya kita bisa memiliki hati hamba, kita bisa mengampuni, sakit hati kita bisa sembuh, kita bisa memberi tanpa kekurangan.

> Tetapi kalau kita bebaskan Barabas maka kedagingan kita yang akan bekerja. Kedengkian, pembunuhan, menghakimi dll adalah cara kerja dari Barabas.

Yesus tidak pernah keliru/ salah. Kalau kita bebaskan Barabas yang bekerja kita bisa melarat. Dan itu bukan salah Tuhan. Itu sikap hati kita. Selalu katakan, ingatkan diriku darimana aku diambil, semua ini karena anugerah-Mu. Ketika kita mau mengakuinya berarti kita melepaskan dan mengijinkan Yesus untuk bekerja.

Bagaimana aplikasi melepaskan Yesus dalam hidup kita? Bagaimana proses keselamatan atas roh, jiwa, tubuh itu terjadi?

Roma 10:8-10
Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Mengaku dengan mulut artinya kita berkata-kata sesuai apa yang kita harapkan. Seringkali kita berdoa atau bernyanyi hanya di dalam hati. Itu yang menghambat iman itu tumbuh. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).

Kita tidak akan mempunyai iman kalau tidak mendengar. Setiap kita membaca alkitab maupun berdoa atau menyembah lebih baik kita bersuara sampai telinga kita mendengar suara kita. Mata jasmani melihat firman, mulut mengucapkan, telinga menangkap apa yang diucapkan mulut, telinga dikirim ke otak dan hati, yang dari hati muncul iman, yang dari pikiran muncul kata percaya.

Tuhan selalu ajarkan untuk memperoleh semuanya dibutuhkan balancing antara mulut dan hati, antara iman dan perbuatan. Kenapa alkitab berkata: akan diselamatkan? Karena iman butuh proses. Tidak cuma sekali melainkan berkali-kali dan continue. Pengakuan di dalam doa harus diucapkan terus menerus supaya muncul iman yang murni.

Hidup dan mati kita juga ditentukan oleh mulut. Kita bisa bebaskan Barabas melalui mulut kita. Pekerjaan iblis adalah mencuri, membunuh dan membinasakan. Kalau kita bebaskan Barabas maka kita ijinkan iblis untuk mencuri berkat-berkat kita. Ketika kita berkata: "aku kok hidup melarat terus ya, aku kok hidup sial terus ya, aku kok lahir dengan sejuta kesusahan ya". Dengan berkata-kata seperti itu, tanpa sadar kita membebaskan Barabas yang bekerja. Dia curi iman kita, dia membunuh lewat ekonomi kita, kesehatan kita serta membinasakan kita sehingga kita masuk maut. Mulailah bebaskan Yesus untuk bekerka maka kita masuk kemuliaan demi kemuliaan.

SUDAH SELESAI

(Minggu, 31 Maret 2013)
Ibu Lindawati Tedja

1 Korintus 15:3-4
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Paulus menyatakan bahwa ada sesuatu yang sangat penting, bukan perkara harta, orang tua, aset perusahaan, istri atau pacar tetapi yang paling penting adalah bahwa Yesus mati, dikuburkan dan bangkit untuk kita. Dengan kata lain dia mau mengatakan penebusan sudah selesai di salib. Yesus adalah Penahluk maut.

Matius 26:37-41
Saat Yesus di Taman Getsemani, Dia merasa takut dan gentar karena Dia 100% manusia. Yesus punya Roh, jiwa dan daging. Yesus takut ditinggalkan sampai Dia berkata: "kalau boleh cawan ini lalu daripada-Ku." Dia juga berkata kepada murid-Nya: "tetap disini dan berjaga."

Kenapa kita harus membaca alkitab, berdoa, saat teduh? Salah satu tujuannya adalah supaya kita menabung untuk berjaga-jaga karena akan ada hari dimana kita akan merasa ketakutan.

Dalam film "The Passion of Christ" kita dapat melihat bahwa iblis terus memonitori Yesus. Iblis terus menghasut supaya menyangkal sampai akhirnya Yesus harus dicaci maki, dipukul dan dicambuk. Dari Taman Getsemani sampai ke Golgota, iblis terus mengolok-olok Yesus.

Yesus menderita tetapi Dia tidak mengancam. Banyak dari kita ketika kita disakiti, kita justru balik menggerutu, menyakiti, mengancam dsb. Yesus menyerahkan diri kepada Dia yang mengadili. Seberapa dari kita justru saling mengadili. Apa yang kita terima dari setiap omelan, keluhan dan bahkan pengadilan tersebut? Lihat, pandang itu salib sudah disandang-Nya.

Kita mengharapkan banyak dari Yesus. Setiap berkat-berkat kita harapkan, tapi sadarkah kita bahwa Yesus pun banyak juga berharap kepada kita. Lihat Yesus rela mati dan menerima engkau apa adanya. Dia mengampunimu. Engkau yang mulai banyak menuntut Tuhan, sadarlah Tuhan mau menerima engkau apa adanya maka engkaupun harus mau menerima Dia apa adanya maka Dia ubah hidup dan masa depanmu.

Dalam film "The Passion of Christ" saat adegan dicambuk, pemeran diberi pelindung berupa papan setebal 3cm. Pemeran utama film ini adalah orang kedar. Saat adegan prajurit mencambuk Yesus, ternyata tali cambuk meleset bukan mengenai papan tapi mengenai tubuhnya. Pemeran utama memaki-maki prajurit tersebut. Tapi ada yang ajaib, semenjak itu, dia merasakan dan mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Bukan hanya dia saja melainkan orang-orang sekitarpun akhirnya terima Yesus. Dan film tersebut mengubahkan banyak orang. Kematian Yesus tidaklah sia-sia. Itu mengubah hidup kita.

Yohanes 19:4-19
Para ahli-ahli taurat dan orang farisi tidak masuk dalam gedung pengadilan karena gedung tersebut untuk orang-orang najis. Mereka tidak mau menjamah orang najis dan berdosa. Walaupun Pilatus sudah diperingatkan istrinya tapi karena dia takut kepada manusia akhirnya diserahkanlah Yesus. Dengan kata lain dia berkata: "ini Yesus, lakukan sesuka sesuka hatimu." Mulai dari Taman Getsemani sampai ke pengadilan dan Golgola, iblis dan raja-raja kegelapan terus memaki-maki Yesus. Iblis berkata: "kerajaan-Mu runtuh, engkau mati dll."

Keadaan seperti halnya Simson yang dikelilingi orang-orang Filistin. Kebenaran tidak perlu dibela tapi harus dinyatakan. Yesus adalah kebenaran itu, olehnya kita harus menyatakannya. Yesus sudah mati dan bangkit bagi kita, jangan sia-siakan kematian dan kebangkitan Yesus. Yesus sudah mengampuni kita, sudah selayaknya kita pun mengampuni sesama kita. Di kayu salib, Dia berkata: "sudah selesai." Yesus menyelesaikan segala sesuatu dengan setia tanpa keluhan (finish strong). Dia bertahan sampai garis akhir.

1 Korintus 2:6-9
Paulus memberikan hikmat Tuhan yang manusia bisa tangkap. Tapi banyak orang berfikir menggunakan hikmat dirinya sendiri. Hikmat penguasa kegelapan bahwa Yesus sudah mati dan selesai. Mereka tidak tahu kalau Yesus akan bangkit, kalau mereka tahu maka mereka tidak akan menyalibkan Dia karena kalau hal itu terjadi maka kerajaan iblis runtuh. Salib adalah puncak destiny. Sekarang kerajaan iblis sudah runtuh waktunya pencapaian destiny setiap anak-anak Tuhan dinyatakan.

Semua penderitaan yang engkau alami, semua beban masalah yang engkau sandang, lihat salib Yesus. Dia sedang berkata: "sudah selesai nak, it is done." Apapun itu terus doakan, never give up. Engkau akan menuai kalau engkau tidak jadi lemah. Jangan berhenti mencari Yesus sampai Dia berkata "it is done" untuk setiap masalah dan pergumulan kita.

UPAH SETIA

(Minggu, 31 Maret 2013)
Pdt. Petrus Hadi Santoso

Yohanes 12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Banyak orang tidak menyadari kalau sudah terima Yesus maka kita harus terlibat dalam pelayanan. Pelayanan belum tentu harus memimpin pujian, main musik, menari ataupun kotbah.
Ada banyak hal yang dapat kita kerjakan dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Pelayanan yang Tuhan inginkan bukan pelayanan dari pandangan sendiri seperti dalam masa hakim-hakim melainkan semua sumbernya dari Tuhan. Bukan untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk mencari kekayaan atau kehormatan tetapi untuk kemuliaan Nama Tuhan. Firman berkata: "carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Tetapi banyak orang yang bertolak belakang dari firman ini. Mereka melangkah menggunakan pikiran mereka sendiri.

...ia harus mengikut Aku...

Kata harus berarti sebuah ketetapan mutlak, tidak ada toleransi. Dimanapun dan kemanapun Tuhan ada maka kitapun harus disitu pula. Belajar mengerti apa mood-Nya Tuhan. Saat teduh mungkin Tuhan lagi ingin disembah, maka kita perbanyak menyembah. Saat teduh mungkin Tuhan berkata perbanyak baca firman maka kita harus lakukan. Demikian juga dengan pemimpin pujian (WL), kita harus tahu pujian apa yang menyentuh hati Tuhan sehingga perkenanan dan hadirat Tuhan turun. Pembawa firman pun harus ngerti apa yang Tuhan mau sampaikan, makanya orang kotbah itu mudah tapi menyampaikan hati Tuhan itu tidak mudah.

...di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada...

Tuhan pernah berkata kepada Pak Yusak, "Yusak, kamu ini setia kemanapun Aku pergi, kamu ikut pergi. Sekarang Aku sudah bosan dengan engkau. Aku mau pakai orang lain dan kamu akan Aku buang ke neraka." Tetapi Pak Yusak cuman berkata: "Tuhan, aku ini hamba-Mu yang tidak berguna. Kalau Engkau mau buang ya silahkan." Begitu Pak Yusak berkata demikian Tuhan hanya senyum dan berkata: "itu yang Aku suka." Kita cuma hamba yang tidak berguna, sudah selayaknya kita ikut Tuan kita kemanapun Dia pergi.

...Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Dibutuhkan standart pelayanan seperti hamba untuk bisa dihormati. Dan tidak main-main, yang menghormati bukan Yesus atau Roh Kudus atau malaikat atau manusia melainkan Bapa. Jangan inginkan penghormatan dari manusia tapi ditolak Tuhan. Kemanapun Tuhan suruh pergi, kitapun harus melangkah. Dimanapun Tuhan berada, baik di desa maupun di kota, kitapun seharusnya berada di situ. Banyak orang berfikir: "aku pelayanan harus di kota, kalau di desa tidak mau. Aku pelayanan harus rakyat kelas menengah ke atas, kalau tidak, aku tidak mau." Ataupun sebaliknya.

Lukas 8:1-3
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Tuhan Yesus pergi ke desa, 12 murid pergi ke desa. Tuhan Yesus pergi ke kota, 12 murid pun pergi ke kota. Bukan hanya murid-murid saja yang punya kesempatan mengiring Yesus tetapi juga orang-orang yang tidak terkenal di alkitab diantaranya Maria Magdalena, Yohana isteri Khuza, dan Susana. Maria Magdalena adalah orang yang tidak layak. Yohana dan Susana adalah orang-orang kaya, mereka bisa enak-enakan di istana tapi mereka memilih untuk mengikut Yesus.
Mereka kaya tapi mau terjun dalam melayani Tuhan. Seberapa kita yang mampu yang mau terjun dalam mengiring Tuhan sampai pelosok-pelosok desa?

Yohanes 19-25-27
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Mulai mendekati salib maka pelayanan diuji. Mulai dekat dengan persoalan baik pribadi, keluarga, relasi, ekonomi dll maka ujian raja-raja dilaksanakan. Ujian yang menentukan apakah kita bisa next level ataukah turun. Dari 12 murid Yesus, cuma Yohanes yang bertahan terus mengikut Yesus sampai di kayu salib. Perempuan-perempuan yang disebutkan dalam kitab Lukas tidak tahan kecuali Maria Magdalena yang setia mengikuti Tuhan.

Matius 27:61
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.

Menjadi pertanyaan: dimana murid-murid Yesus? Dekat salib masih ada Yohanes, tetapi sekarang tidak ada yang mampu bertahan selain daripada Maria Magdalena. Dari perempuan-perempuan yang mengikut Yesus saat pelayanan desa dan kota sampai di kubur Yesus, alkitab mencatat cuma Maria Magdalena.

Matius 28:1-2
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Maria Magdalena tetap setia mengikuti Tuhan. Resiko yang harus dia hadapi berat karena tentara romawi yang kejam. Dalam hidup kita, kalau kita kejar pelayanan yang senang-senang maka engkau tidak terima berkat dan next level. Maria Magdalena punya passion untuk bertemu Yesus sehingga malaikat menggulingkan batu penutup gua. Kalau kita rindu bertemu Yesus, maka batu-batu besar yang membebani/menghalangi akan disingkirkan sehingga kita bisa melihat kemuliaan Tuhan.

Markus 16:9
Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.

Kenapa Tuhan pertama kali menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan bukan yang lain? Maria Magdalena adalah setia. Mulai dari pengiringannya sampai di salib bahkan di kubur pun dia setia. Dia seorang yang rusak tapi satu hal dia miliki yaitu kesetiaan. Olehnya BAPA memberikan kehormatan kepada dia, bukan kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes. Kalau kita mau mengikut Tuhan kemanapun dan dimanapun Dia berada, maka kita tidak hanya diberkati tetapi juga dihormati Bapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...