Jumat, 30 Desember 2016

5 GADIS BODOH - 5 GADIS BIJAKSANA

TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)

(29/12/2016, Doa Pagi)

By Ps Joseph Hendrik Gomulya.

Pada kedatangan-Nya yang kedua kali Tuhan berjanji akan memberikan kemuliaan-Nya yang lebih besar lagi, pekerjaan Roh-Nya akan lebih lagi. Tetapi  adakah didapati anak-anak-Nya yang siap untuk diangkat, sehingga hari-hari ini kita perlu memiliki kerinduan untuk mengejar Tuhan lebih lagi mempersiapan diri kita untuk diangkat Tuhan.

(Matius 25:1-13 TB)

Kita akan merenungkan di ayat 12 dan 13 disitu terdapat perkataaan Tuhan Yesus "sesungguhnya aku tidak mengenal kamu" dan "Berjaga-jagalah"

"Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:12-13 TB)

Ini adalah sebuah warning dimana ternyata ada sekelompok gadis (5 gadis bodoh) yang sudah menantikan dan menunggu tetapi kemudian tertidur dan tidak mempunyai persiapan minyak. 5 orang gadis bodoh ini adalah orang -orang percaya yang memiliki Firman tetapi Firman itu hanya sebatas LOGOS atau Firman yang tidak dihidupi, mendengar Firman tetapi tidak dilakukan dalam kehidupan sehari-hati sesuai dengan Firman Tuhan, tetapi Firman itu dilakukan hanya menurut kehendak dan keinginannya.

Yang dimaksud dengan PELITA adalah FIRMAN TUHAN.

Apa yang membuat Tuhan tidak mengenal mereka? Ternyata untuk dapat masuk kedalam Kerajaan Sorga adalah melalui hubungan yang intim, anda mengenal Tuhan dan Tuhan pun mesti mengenal anda contohnya ketika anda mengenal seseorang karena dia adalah seorang public figur tetapi orang ini tidak mengenal anda, jadi anda tidak akan mungkin bisa masuk kedalam rumahnya.

Sikap dari kita berjaga-jaga adalah ketika kita tidak pernah berhenti untuk mengenal dan berjalan dengan Tuhan. Seperti yang dahulu dialami oleh Ps Benny Hinn ketika mengalami sakit dan Tuhan menjumpainya. Ps Benny Hinn akhirnya menyadari bahwa dirinya tidak masuk dalam hitungan Tuhan ketika pengenalan akan Tuhan itu telah hilang dari hidupnya walaupun pelayanan, urapan dan mujizat Tuhan masih bekerja melalui hidupnya. Ketika Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk hidup kembali, sejak itulah Benny Hinn menyadari bahwa hidupnya mesti berjalan dengan Tuhan.

Mengenal Tuhan secara pribadi seperti dua orang yang berjalan sepakat dan memberikan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi apabila hidup kita sepakat dengan Tuhan maka kita akan berjalan bersama-sama dengan-Nya, Semua mujizat dan pelayanan besar  itu bukan jaminan kita mempunyai pengenalan akan Tuhan. Disaat anda berhenti mengenal Tuhan, berhenti untuk mencari Tuhan, berhenti untuk mengejar Tuhan disaat itulah anda justru berhenti untuk berjalan bersama Tuhan dan berhenti untuk berjaga-jaga. Jadi sikap dari kita berjaga-jaga adalah kita berjalan terus dengan Tuhan, terus berjalan mengenal Tuhan dan Tuhan akan memberikan progress secara terus menerus dan membawa setiap kita untuk terus mengenalnya.

Orang yang dulunya mempunyai pengenalan akan Tuhan dan hidupnya selalu berjalan bersama Tuhan akan mengetahui kapan dirinya berhenti mengenal Tuhan seperti yang dialami boleh Ps Benny Hinn ketika tanda dari Hadirat-Nya tidak bisa dirasakan lagi dalam hidupnya. Perenungan ini tidak membuat kita menjadi Kristen yang biasa tetapi justru membuat kita menyadari bahwa begitu berbahayanya ketika hidup kita berhenti mengenal dan berjalan bersama Tuhan. Hati kita yang sungguh-sungguh ingin terus mengenal Tuhan maka itu yang menjadi kesaksian dalam roh kita sehingga perjalanan bersama Tuhan itu bisa kita rasakan dan alami.

Apabila kita berbicara tentang Value atau nilai dimana yang menentukan Value atau nilai kita dihadapan Tuhan adalah diri kita sendiri. Jadi apabila kita berbicara tentang Value didalam pelita yang dimiliki 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana dimana dikatakan mereka semuanya membawa pelita tetapi dikatakan ada 5 gadis bijaksana yang membawa persediaan minyak cadangan sedangkan 5 gadis bodoh lainnya tidak. Persediaan minyak cadangan itu adalah Value dimana 5 gadis yang bijaksana itu memiliki keinginan untuk api pelitanya terus menyala dan tidak padam. Yang membuat api pelita mereka semuanya bisa padam adalah ketika mereka mengantuk dan tertidur, jadi berhati-hatilah sewaktu kita menantikan Tuhan dimana dikatakan 5 gadis bodoh tadi membawa pelita tetapi tidak membawa minyak cadangannya dan bukannya pergi untuk mencari dan menyiapkan minyak cadangan itu tetapi justru mengantuk dan ikut tertidur. Jadi ini berbicara tentang orang yang spiritnya masih kekanak-kanakan dan sekaligus berbicara tentang orang yang sebenarnya tidak siap.

Sewaktu anda berjaga-jaga atau menantikan Tuhan dan yang muncul itu rasa kantuk, itu adalah gambaran ketika kedagingan mulai menguasai roh anda. Ketika pelayanan mengikuti kedagingan yang muncul pastinya adalah kemalasan, sikap acuh tak acuh, rasa kantuk dan akhirnya tertidur. jadi mari bereskan dan matikan kedagingan itu karena tidak mungkin pelitanya akan terus menyala ketika orangnya tertidur, sikap yang acuh tak acuh membuat orang menjadi malas untuk menyiapkan minyak cadangan. Seandainya 5 gadis bodoh tadi tidak mengantuk dan tertidur maka kemungkinan mereka akan sadar bahwa mereka tidak membawa minyak cadangan sedangkan yang lain membawanya dan seandainya roh mereka tajam maka mereka akan pergi membeli minyak jauh sebelumnya dan bukannya ikut tertidur.

Jadi kita mesti berhati-hati menentukan Value itu karena kita sendiri yang menentukan Value itu. Ketika kita mempunyai Value dihadapan Tuhan, maka Value kita akan menentukan siapa dan seperti apa Tuhan melihat kita, seberapa kita menginginkan itulah Value kita.

5 gadis bijaksana yang terus berjaga-jaga, terus ingin mengenal Tuhan, terus menyediakan minyak, terus bergaul dengan Tuhan sehingga ketika Tuhan datang mereka tidak akan kehabisan minyak dan pelita mereka terus menyala. Pelita akan mati dan padam sewaktu tidak ada minyak, tetapi sebenarnya sebelum kehabisan minyak mereka bisa pergi membelinya tetapi yang menjadi masalah adalah mereka kehabisan  minyak ditengah-tengah mereka sedang mengantuk dan tertidur.

Pelita atau pengenalan kita akan Tuhan itu harus terus menyala di hidup setiap kita, api dari pelita itu akan terus menyala dengan kita bergaul karib dengan membaca dan merenungkan Firman-Nya siang dan malam, setiap rhema yang kita dapatkan itu yang menjadi minyak yang selalu tersedia di hidup kita dan setiap Firman-Nya menjadi pelita bagi hidup setiap kita.

5 gadis yang bodoh ini sebenarnya juga adalah anak-anak Tuhan karena mereka juga memiliki pelita atau Firman tetapi mereka tidak mempunyai cukup minyak. Minyak ini berbicara tentang Roh Kudus dan cara untuk supaya minyak atau pengurapan Tuhan ini selalu tersedia atas hidup kita adalah dengan membeli dan membayarnya dan bukan ketika membutuhkannya baru kita mau membayar dan membelinya. Ketika hidup kita setiap hari membayarnya itu seperti kita sedang menyediakan minyak didalam buli-buli, apabila harganya murah maka minyak yang kita dapatkan juga sedikit tetapi apabila harganya mahal maka akan dapat yang lebih baik.

Ada banyak orang yang ingin berjalan bersama Tuhan atau ingin hidupnya diselamatkan tetapi tidak mau berjalan dengan Tuhan, tidak mau membayar harga. Mari berdoa Tuhan mendapati hidup kita jangan hanya sekedar pelita yang menyala tetapi Tuhan mendapati hidup kita sungguh-sungguh menjadi orang yang berjaga-jaga dengan selalu menyiapkan minyak kedalam buli-buli. Jadi jangan pernah berhenti untuk membayar harga, jangan pernah berhenti untuk mengenal dan berjalan dengan Tuhan, jangan pernah membiarkan pelita anda padam karena tidak ada minyak tetapi biarkan pelita itu terus menyala dan kita terus mempunyai persediaan minyak yang banyak. Jangan pernah berhenti untuk kemudian menjadi malas, mengantuk dan roh kita tertidur kemudian kita tidak lagi berjaga-jaga, tidak lagi menginginkan Tuhan dan tidak  mempunyai Passion lagi kepada Tuhan. Ketika anda berjaga-jaga itu adalah waktu dimana minyak itu anda terus terisi, ketika anda berjaga-jaga itu adalah waktu dimana harga itu dibayar dan membuat pelita itu terus menyala. Kemurnian hati itu yang akan memberi kemajuan di hidup kita dimana hidup kita tidak memberi efek negatif kepada orang lain. Manusia selalu hidup didalam kelompok, dimana kesepuluh gadis tersebut ternyata mereka terbagi dalam dua kelompok, yang bodoh dan yang bijaksana sehingga sangat penting untuk berada didalam kelompok yang benar, pilihan yang benar akan membuat kita menjadi orang yang bijaksana.

Seandainya diantara 5 gadis yang bodoh itu didalamnya ada 1 yang bijaksana maka pastinya 1 gadis yang bijaksana itu akan mengingatkan dan menjadi contoh bagi yang lainnya untuk tidak tidur dan pergi membeli minyak. Jadi hati-hati dengan Value atau nilai yang anda tentukan dihadapan Tuhan karena Value itulah yang Tuhan lihat. Seperti Tuhan tidak melihat Value atau nilai pada 5  gadis yang bodoh dari sikapnya yang acuh tak acuh sehingga ketika sang mempelai datang diwaktu yang tidak disangka-sangka, diwaktu dimana seharusnya mereka berjaga-jaga mereka justru tertidur sebagai akibat pelita mereka yang padam. Hanya orang yang mempunyai value yang mampu berjaga-jaga dengan menyiapkan minyak cadangan dalam buli-buli karena Tuhan menginginkan setiap kita ketika Dia datang kita sedang bekerja dan berjaga-jaga. Sewaktu hidup anda sedang dalam proses dengan terus mengejar dan menginginkan Tuhan dan membayar setiap harga dari setiap hal yang anda letakkan itu seperti anda sedang mengisi buli-buli itu penuh terisi minyak.

Ketika hidup anda hanya bergantung kepada Tuhan dan hidup hanya oleh Kasih Karunia-Nya dengan kerelaan untuk Tuhan terus ubahkan hari demi hari dan membayar harga dari apa yang harus diletakkannya, itu yang membuat anda menyiapkan minyak itu dan membuat anda mampu untuk berjaga-jaga. Pengenalan akan Tuhan yang didasari oleh Kasih Karunia-Nya yang begitu besar dalam hidup anda, hidup anda sebenarnya tidak layak dan masuk hitungan maka sikap anda akan benar-benar menghargai pelayanan dan menghargai hubungan dengan Tuhan dengan melakukan apa pun yang Tuhan inginkan dan bukan yang lain dengan bekerja lebih keras dan ada harga yang anda bayar dari setiap proses yang dilalui. Jadi hidup dalam Kasih Karunia bukan berarti hidup seperti apa kemauan daging kita, Kasih Karunia-Nya itulah yang membuat kita mau membayar harga. Bandingkan dengan orang yang tidak mengerti tentang Kasih Karunia Tuhan, orang akan melayani dengan sikap acuh tak acuh atau cuek, dan sekedarnya saja. Datang menantikan mempelai cukup hanya dengan membawa pelita tanpa membawa persediaan minyak karena tidak mempunyai passion dari sikapnya yang acuh tak acuh, dan kemudian yang muncul adalah kemalasan sehingga ketika pelita itu padam menjadi mengantuk dan akhirnya tertidur dan baru menyadari tidak mempunyai persedian minyak.

Orang yang mengerti Kasih Karunia Tuhan itu yang akan membuatnya bisa berjaga-jaga karena mengetahui Kasih Karunia Tuhan atas hidupnya. Orang yang mengerti benar Kasih Karunia Tuhan akan menjaga Kasih Karunia itu dan hidup terus dalam Kasih Karunia itu. Orang yang mengerti akan Kasih Karunia tidak akan pernah membiarkan hidupnya diluar KRISTUS, hidup didalam KRISTUS adalah hidup kita diubahkan hari demi hari dan orang lain melihat TERANG KRISTUS didalam hidup kita.

Gadis yang bodoh dan gadis yang bijaksana adalah 2 contoh dimana ada 2 kelompok yang awalnya mempunyai tujuan yang sama yaitu menantikan mempelai dan keduanya membawa pelita. Tetapi ada sikap yang berbeda diantara kedua kelompok yaitu ada 5  gadis bijaksana yang membawa minyak cadangan didalam buli-buli sedangkan 5  gadis bodoh lainnya tidak. Kelompok yang bodoh itu kemudian mengantuk dan tertidur sedangkan kelompok yang lain tetap berjaga-jaga dan menantikan mempelai datang. Di hidup setiap kita ada 2 pilihan untuk memilih yang mana dalam segala hal, pilihan kita menentukan Value atau nilai kita seperti apa. Sewaktu kita melihat orang lain membawa pelita dan tidak menyiapkan minyak cadangan kita memilih membawa pelita dan minyak cadangan dalam buli-buli yang didapatkan dengan membeli atau ada harga yang dibayarkan dan itu tidak didapatkan dengan gratis atau meminta dari orang lain. Sewaktu kita membawa pelita dan minyak cadangan dalam buli-buli itu berbicara tentang tempat atau wadah hidup kita. Tuhan juga menginginkan pelita kita memberi pengaruh kepada orang lain atau dalam keluarga kita sehingga cahaya dari pelita hidup kita bisa memberi dampak kepada orang disekeliling kita, ketika keluarga kita sedang down atau jatuh kita harus bisa menariknya dan jangan justru kita yang ditarik karena proses yang keluarga kita alami itu cara untuk menjadikan dia belajar untuk membeli minyak dari proses dia alami.

5 berbicara tentang anugerah, dimana anugerah Tuhan sebenarnya cukup buat setiap kita tetapi ada anugerah dan Kasih Karunia yang tidak disikapi dan dihidupi dengan baik. Ketika kita bisa mematikan setiap kedagingan dan membayar harga, itu yang akan mengisi buli-buli dengan minyak itu sampai penuh. Ketika kita mengenal Tuhan ada selalu harga yang harus dibayar yaitu ada kedagingan kita yang mesti dimatikan dan dibuang dari hidup kita. Tetapi kita melihat ini bagian dari Kasih Karunia Tuhan dimana daging kita mesti dipotong agar kita tidak menjadi sombong.

Amin...

 



Written by Untung Bongga Karua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...