Sabtu, 13 Mei 2017

TARUH TABUT DI DEPAN

Ps Joseph Hendrik Gomulya.

Tabut adalah gambaran kehadiran Tuhan, tabut dalam perjanjian lama adalah gambaran dimana Tuhan berbicara dan hadir. Tabut selalu melekat dengan kemuliaan Tuhan dimana ada tabut, disitu ada kemuliaan Tuhan dan prinsip dalam membawa tabut adalah tabut harus selalu di depan, Tuhan yang harus memimpin. Pada kenyataannya di banyak tempat, di banyak orang percaya, di banyak gereja bukan Tuhan yang memimpin tetapi manusia yang memimpin. Hadirat Tuhan di gantikan dengan bermacam pernak-pernik, cara manusia sehingga oleh sebab itu kenapa banyak gereja-gereja sulit untuk berjumpa atau merasakan hadirat Tuhan karena bukan Tuhan yang menjadi utama atau yang memimpin.

“Jangan biarkan HADIRAT TUHAN, digantikan dengan apa pun juga”

Sewaktu anda bermain musik, menari, atau apa pun pelayanan anda, bawa itu sebagai keintiman dengan Tuhan karena itu sangat berbeda ketika anda hanya sekedar melayani atau anda melakukan itu hanya sekedar melaksanakan sebuah tugas, rutinitas dan hanya ingin kelihatan indah/bagus oleh manusia.

Mari membiarkan Tabut Tuhan atau Kristus itu di depan, biarkan Kristus yang memimpin setiap kita sampai seluruh Indonesia kita duduki, sampai seluruh suku bangsa dan sampai semua orang dimenangkan untuk kemuliaan Nama Tuhan.

                                            (Yosua 1:1-9 TB)

Generasi Yosua ini sedang di bangkitkan dimana anda dan saya adalah generasi Yosua yang akan meneruskan membawa orang-orang datang kepada Yesus. Mari mempersiapkan generasi Yosua ini untuk Tuhan pakai baik dalam gereja atau pun dalam keluarga dimana Tuhan sendiri yang akan membimbing mereka. Jadi mari belajar dari apa yang Tuhan ajarkan pada Yosua.

Musa adalah seorang hamba Tuhan yang sangat diurapi, hamba Tuhan yang besar, pemimpin yang besar dan di segani dimana ketika dirinya membelah Laut Merah, kuasa dan mujizat Tuhan begitu nyata dalam perjalanan Musa. Bangsa Israel melihat Musa sebagai sosok pemimpin yang sangat cinta Tuhan sehingga dirinya begitu di segani, sampai kemudian ketika Tuhan mengijinkan mereka untuk kehilangan sosok figur dalam diri musa untuk membangkitkan generasi yang baru dimana Tuhan memilih Yosua karena Tuhan mendapatinya memiliki Roh yang sama dengan Musa.

Setiap kita tidak cukup sekedar hanya untuk di selamatkan tetapi setiap kita harus bergerak, tidak seorang pun yang tinggal diam di akhir zaman ini dimana setiap kita berkata bahwa kita mau menduduki kota demi kota, suku demi suku sampai ke bangsa-bangsa dan kita tidak akan berhenti sampai Nama Tuhan di Muliakan dimana itu bisa anda mulai dari keluarga atau dalam lingkungan pekerjaan anda mengabarkan injil. Ketika Musa meninggal, Yosua sepertinya tidak siap tetapi Tuhan mengetahui bahwa Yosua sudah siap.

Seorang pemimpin harus memiliki hati hamba, jangan pernah menjadi sombong karena kesombongan itu yang akan menjatuhkan anda sehingga sangat perlu untuk selalu menjadikan Kristus sebagai prioritas atau yang utama dan bukan diri kita. Tuhan tidak pernah melihat titel hamba Tuhan dalam diri anda tetapi Tuhan melihat pengurapan hamba Tuhan yaitu seorang pemegang tongkat estafet yang menduduki kota-kota sampai ke bangsa-bangsa, jadi kunci dari sebuah keberhasilan adalah mempunyai hati hamba.

Yordan atau Yarden artinya kematian, menyeberangi sungai Yordan (Yarden) atau sungai kematian berbicara tentang kematian daging, kematian ambisi, kematian dari mementingkan diri sendiri dan semua yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Jadi untuk masuk kedalam tanah Kanaan anda harus menyeberangi sungai kematian untuk mematikan setiap kedagingan anda untuk Tuhan, Kanaan juga berbicara tentang kelimpahan (susu dan madu), jadi apabila anda ingin merasakan kelimpahan dalam hidup, anda harus menyeberangi sungai Yordan (sungai kematian) untuk mematikan semua kedagingan.

Menyeberangi sungai kematian bukan sewaktu anda berada dalam gereja tetapi setiap waktu ketika melakukan aktifitas anda sehari-hari, ketika orang memandang remeh, anda tidak marah. Ketika anda sedang menjalani sungai kematian, anda mungkin merasa tidak mampu tetapi anda tetap mau taat menjalaninya dan berkata “aku ini hamba Tuhan”, saat itu anda sedang menyeberangi sungai kematianmu.

Apabila cara kerjamu seperti orang dunia, anda tidak akan bisa menduduki tanah Kanaan, ubahlah cara hidupmu karena hanya orang-orang yang mau menyeberangi sungai Yordan (sungai kematian) atau menjalani sungai kematiannya yang akan Tuhan berkati dan pakai untuk menduduki kota demi kota sampai ke bangsa-bangsa, ia tidak akan takut terhadap apapun juga karena ada pengurapan Tuhan Yesus dalam dirinya.

Sewaktu menjalani dan melewati sungai kematian itu anda tidak sendirian, ada Tuhan yang menyertai dan membimbing anda. Sewaktu anda menaruh Tuhan di depan, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anda, Tuhan akan selalu menjamin setiap langkah anda, seperti Yosua yang menaruh Tabut Tuhan di depan yang menjadi jaminan untuk anda mempunyai masa depan, mempunyai harapan untuk keberhasilan.

Ketika anda selalu menaruh Tabut Tuhan di depan itu akan membuat anda selalu taat mengikuti perintah-perintah-Nya dan Tuhan akan menuntun anda pada kelimpahan (susu dan madu) itu, jangan pernah berhenti, terus maju dan seberangilah sungai kematianmu.


Amin…

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...