TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church
(17/07/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. (Yohanes 2:1-11 TB)
Hari ini Tuhan ingin berbicara bukan hanya tentang sebuah pernikahan tetapi tentang sebuah pesan Tuhan buat anak-anak-Nya khususnya anak-anak muda yang akan memasuki jenjang pernikahan untuk mengetahui prinsip-prinsip pernikahan menurut Firman Tuhan. Pernikahan adalah konsep yang pertama kali Tuhan buat setelah menciptakan bumi, langit beserta segala isinya dalam Kejadian 1:28, dan pelayanan pertama Tuhan Yesus adalah juga dalam sebuah pernikahan. Disini Tuhan berbicara bahwa setiap kita harus menjunjung tinggi sebuah pernikahan karena ketika anda masih dalam usia muda, sudah tidak mengetahui bagaimana menghargai sebuah pernikahan dan lebih terpengaruh oleh pimikiran-pemikiran dunia maka jangan mengharapkan untuk mendapatkan pasangan yang terbaik dari Tuhan, untuk bisa menikmati anggur yang manis seterusnya. Dimana kebanyakan anak-anak muda di luar sekarang ketika sudah merasa tidak cocok dengan pasangannya, mulai berpikir untuk mengganti dengan yang lain apalagi aturan adat istiadat cenderung membolehkan itu selama mereka bisa membayar denda yang dibebankan seperti dengan membayar dengan 1 ekor kerbau contohnya. Sesuatu yang sangat murah sekali, hal yang membuat Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mengobrak-abrik seluruh aturan adat orang Yahudi dan memberikan Firman Tuhan sebagai perjanjian yang lebih baik, seperti Tuhan berfirman apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia.
Dalam perjamuan pernikahan menurut adat bangsa Yahudi, sang pemilik pesta selalu menyajikan anggur yang lebih baik terlebih dahulu kemudian kemudian menyajikan anggur yang kurang baik. Anggur berbicara tentang cinta setiap kita di tengah-tengah pernikahan, juga berbicara tentang cinta akan Tuhan, anggur juga berbicara tentang darah Yesus yang adalah perjanjian. Anggur yang adalah sebuah buah yang ketika sudah diolah dalam jangka waktu yang cukup lama bisa menjadi begitu mahal, seperti harga sebuah wine atau anggur sebesar 173 juta/gelas. Jadi ketika anggur di dunia saja begitu bernilai, apalagi anggur yang berasal dari Sorga yang adalah cinta Tuhan atas hidup setiap kita tentu jauh lebih bernilai.
Mari belajar dari proses bagaimana dari sebuah biji anggur menjadi anggur, apakah menjadi anggur yang baik atau menjadi anggur yang kurang baik? Ada yang mutunya baik, ada yang mutunya kurang baik, ketika anda memperhatikan bagaimana proses membuat anggur dari awal dimana biji anggur itu pertama kali harus diinjak dengan kaki untuk diperas, kemudian diendapkan beberapa lama untuk memisahkan kotoran-kotorannya dan kemudian disaring lagi berulang-ulang kemudian di simpan, semakin lama di simpan akan semakin baik kualitasnya yang dibuktikan dengan taste atau rasanya yang akan menjadi luar biasa dan pasti harganya pun akan menjadi semakin mahal, nah begitu juga dengan kehidupan pernikahan ketika diijinkan mengalami proses dimana dalam proses pernikahan sebagian orang pernikahannya begitu manis kemudian akhirnya menjadi kurang baik, tetapi sewaktu anda mengalami hal seperti itu, ketika kadar anggur pernikahan anda sudah berkurang kualitasnya mari menjadi seperti ibu Yesus yang datang kepada Yesus dan berkata bahwa mereka kehabisan anggur, kehabisan cinta dalam pernikahan mereka, yang berarti kehabisan cintanya juga kepada Tuhan karena ketika masih ada cinta kepada Tuhan dengan cara yang benar maka anda pasti juga akan mencintai pasangan anda.
Seperti Tuhan Yesus yang rela menyerahkan nyawa-Nya untuk umat setiap kita mempelainya yang sangat dikasihi-Nya, seharusnya seperti itu seorang laki-laki di hadapan Tuhan sebagai tanggung jawab bagi anda yang ingin atau sudah menikah. Seperti Tuhan Yesus yang rela menyerahkan nyawa-Nya, ketika anda tidak berani menyerahkan nyawa untuk pernikahan anda lebih baik anda jangan menikah. Menikah itu bukan hanya sekedar hubungan sex, karena banyak laki-laki yang melakukan hubungan sex dengan alibi hanya untuk mencari tau cocok atau tidaknya, tetapi sebagai anak-anak Allah setiap kita menyadari bahwa harus diberkati terlebih dahulu dalam pernikahan yang kudus baru kemudian melihat berkat-Nya turun atas hidup setiap kita. Wujud cinta kepada Tuhan adalah dengan mencintai pasangan anda, dengan tidak pernah mengharapkan kesempurnaan dari pasangan anda karena justru melalui ketidaksempurnaannya membawa anda bisa mencintai pasangan anda dengan sempurna melalui rasa cinta yang dari Tuhan. Ketika anda kekurangan cinta, datanglah kepada Tuhan meminta cinta daripada-Nya sebelum anggur pernikahan anda habis seperti ibu Yesus yang datang kepada Yesus berkata bahwa mereka kehabisan anggur.
Ketika kehabisan anggur dalam pernikahan datanglah kepada Tuhan Yesus yang adalah sumber daripada segala kasih untuk meminta cinta daripada-Nya untuk bisa mengasihi pasangan dan anak-anak anda, maka Tuhan akan memberikan cinta-Nya. Ketika sudah menjadi sebuah keluarga, anda tidak bisa menjadi egois karena anda harus menjadi teladan buat anak-anak anda, ada hidup yang mesti anda korbankan di atas mezbah, kenyataan bahwa ada Tuhan yang berjalan atas hidup dan pernikahan anda. Sehingga ketika anda kehabisan anggur dan datang kepada-Nya meminta anggur yang baru dan kemudian Tuhan berkata bahwa waktu-Nya belum tiba tetapi anda menyadari bahwa ketika anda meminta yang menentukan adalah waktu Tuhan, ketika itu dari Tuhan setiap yang anda minta akan datang dan terima tepat pada waktu-Nya
Ketika hari ini anda merasa kehabisan anggur dalam pernikahan, rasa cinta dan sayang kepada istri dan anak-anak dan orang-orang di sekitar anda sudah berkurang dan tidak seperti dahulu lagi, akan sangat bijak apabila anda segera membereskan itu. Datang dan teriak kepada Tuhan Yesus meminta anggur yang baru, sumber dari kasih dan cinta itu. Sesuatu yang tidak mungkin anda dapatkan dan bisa beli di tempat lain, seperti ibu Yesus yang adalah bagian dari keluarga yang menikah itu datang kepada Yesus dan dengan iman menantikan waktu yang tepat Tuhan memberikan anggur yang baru itu, yang kualitasnya jauh lebih baik.
Dalam perjalanan pernikahan yang dilalui tidak akan pernah lepas dari masalah tetapi sebagai anak-anak Tuhan anda mengetahui bagaimana menyelesaikannya dengan cinta dan bersama-sama pasangan anda mencari tau kenapa rasa cinta itu bisa berkurang, karena dalam pernikahan juga tidak pernah lepas dari perbedaan pendapat yang bahkan juga dialami oleh pasangan yang sudah 20 tahun lebih menikah, sehingga sangat perlu bersama pasangan anda untuk selalu datang kepada Tuhan Yesus yang selalu menyediakan cinta-Nya, cinta Agape yang selalu memberi, yang anda akan terima ketika anda selalu mau datang untuk meminta daripada-Nya.
Sebuah pernikahan yang anda masuki harus selalu ada orang-orang yang mendoakan pernikahan anda baik melalui orangtua atau orang-orang terdekat anda yang memiliki otoritas untuk sebuah pernikahan yang hanya akan anda lakukan sekali dalam hidup anda, yang akan menjadi teladan bagi anak-anak anda sendiri nantinya dan juga menjadi teladan bagi orang lain. Jangan pernah biarkan kedagingan menguasai anda, sehingga ketika kehabisan anggur pernikahan anda tidak akan mencarinya di tempat lain karena anggur yang bukan dari Tuhan awalnya saja manis dan kemudian menjadi pahit. Ketika anda menyadari bahwa anggur pernikahan anda sudah berkurang, sebelum anggur itu habis anda datang kepada Tuhan meminta anggur yang baru itu. Sebagai seorang anak ketika melihat anggur pernikahan orangtua kalian berkurang, doakanlah pernikahan orangtua kalian, mujizat itu terjadi karena ada orang-orang yang mau mendoakan.
Sebagai orangtua ketika anak anda yang sudah menikah kemudian datang kembali karena sebuah persoalan dan meminta untuk diceraikan kemudian membuka pintu selebar-lebarnya, itu adalah suatu kesalahan yang besar di hadapan Tuhan, akan sangat bijak apabila memintanya untuk kembali dan mendoakan pernikahan mereka. Oleh sebab itu sangat penting sebelum anda memutuskan untuk masuk kedalam sebuah pernikahan untuk mengamati, melihat, dan mendoakannya terlebih dahulu, jangan terpukau oleh kecantikan, ketampanan, kekayaan, atau kebaikannya yang mungkin kelihatan dari luar saja. Doakan dan tanya kepada Tuhan apakah pasangan yang akan anda nikahi sepadan dengan anda, ketika anda merasa ragu-ragu lebih baik anda membatalkannya. Dalam mencari pasangan jangan pernah mencari yang sempurna tetapi carilah yang sepadan dengan membawanya ke hadapan Tuhan.
Kemudian dikatakan ketika Yesus menolak permintaan ibu-Nya, ibu Yesus kemudian memerintahkan pelayan-pelayan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang Yesus nanti perintahkan. Suatu tindakan iman yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh ibu Yesus untuk tetap percaya akan mujizat yang akan terjadi.
Pertanyaanya, kenapa ibu Yesus tidak berbicara kepada pemimpin pesta atau kepada mempelai? Seharusnya seorang pemimpin pesta dan sang mempelai mengetahui keadaan pesta, mengetahui bahwa mereka kehabisan anggur. Di sini Tuhan sedang mengajarkan kepada setiap kita bahwa dalam sebuah pernikahan ada poin lain yang sangat penting yaitu memiliki kerendahan hati. Pernikahan, rumah tangga bahkan anak-anak anda akan hancur apabila kedua pasangan yang akan menikah itu sombong dan tinggi hati, yang membuat mujizat tidak bisa terjadi, Tuhan Yesus hanya akan memakai orang-orang yang memiliki kerendahan hati. Sewaktu anda bisa merendahkan hati untuk pasangan dan keluarga, maka anda akan melihat anggur yang baru itu, bukan lagi masalah siapa yang benar atau salah tetapi bagaimana meresponinya, maka anda akan menerima dan menjadi alat-Nya.
Tuhan Yesus sebenarnya bisa saja tidak memakai pelayan-pelayan itu untuk supaya mujizat terjadi dan tiba-tiba anggur yang baru sudah tersedia didalam tempayan-tempayan itu karena DIA Tuhan yang sangat berkuasa. Tuhan selalu memakai orang lain untuk supaya pernikahan anda bisa menikmati anggur yang baru itu dan mengalami kuasa Tuhan. Menjalani sebuah pernikahan setiap kita harus memiliki hati hamba, apabila anda tidak bisa memiliki ini lebih baik anda untuk tidak menikah dahulu, apalagi anda menjadikan pernikahan hanya agar supaya bisa mengandung dan mempunyai keturunan atau hanya agar supaya anda kelihatan memiliki otoritas sebagai kepala tetapi tidak bisa menundukkan diri anda, lebih baik buat anda untuk tidak menikah terlebih dahulu. Sebuah pernikahan hanya akan utuh apabila keduanya mengetahui bagaimana menundukkan dirinya, sehingga anggur yang baru itu selalu tercurah.
Ketika anda memutuskan untuk melangkah memasuki sebuah pernikahan, sebagai istri/suami anda harus belajar untuk merendahkan dan menundukkan diri yang menjadi dasar bagi anda dalam mengambil keputusan apakah anda sudah siap atau belum untuk mempunyai kerendahan hati, bukan lagi tentang siapa yang terhebat, terbaik, atau paling benar tetapi siapa yang bisa menangkap isi hati Tuhan. Upah dan berkat anda dinilai sewaktu bersama pasangan anda berlomba-lomba melakukan Firman Tuhan didalam keluarga anda dan menjadi teladan bagi yang lain.
Ketika Tuhan Yesus berkata kepada para pelayan-pelayan untuk mengambil 6 tempayan dimana angka 6 adalah angka manusia yang berkata bahwa apakah hidup setiap kita mau diisi dengan air yang adalah Firman-Nya hingga penuh dan kemudian DIA mengubah semua yang didalam anda menjadi anggur yang manis, sehingga sewaktu setiap sisi manusia anda diisi dengan kemuliaan Tuhan maka hidup anda akan menjadi berkat bagi orang-orang lain.
Setiap hari mari menjadi seperti Ibu Yesus yang mendoakan pernikahan anak-anak anda, buat anak-anak doakanlah pernikahan orangtua kalian, karena tidak ada kata terlambat di mata Tuhan. Buat anda yang saat ini memutuskan untuk masuk kedalam pernikahan, milikilah komitmen untuk menjadi hamba yang saling melayani didalam pernikahan dengan kasih yang dari Tuhan, kasih yang tidak pernah menuntut tetapi memberi tampa pamrih, yang adalah anggur yang tidak akan pernah habis.
Ketika anda memiliki kasih Yesus didalam hidup dan pernikahan anda, anggur itu akan semakin manis tidak seperti anggur yang dunia tawarkan yang awalnya saja manis dan baik tetapi kemudian menjadi tawar dan pahit. Anggur yang baru yang diberikan Tuhan Yesus dalam pernikahan awalnya saja sudah baik dan manis kemudian menjadi jauh lebih baik dan manis yang adalah jatah dalam pernikahan anda ketika bersama pasangan anda selalu senantiasa datang kepada Tuhan Yesus setiap kali kekurangan anggur itu. DIA memberikan anggur yang jauh lebih baik dan manis itu dari sebuah tempayan yang adalah sebuah tempat pembasuhan kaki, tempat yang sebenarnya lebih rendah tetapi sewaktu anda belajar untuk taat, memiliki hati hamba maka anda akan memiliki pernikahan yang Tuhan ubahkan dari tempat yang terbawah, dari tempat yang palung kecil, dan paling gersang Tuhan sanggup membuat mujizat yang manis untuk anda mengalami kelimpahan kasih-Nya dan jangan biarkan iblis mencurinya.
Ketika perasaan cinta dan sayang kepada pasangan anda yang adalah cinta yang dari Tuhan yang diikat dengan perjanjian Darah Yesus maka mantapkanlah hati anda untuk masuk kedalam pernikahan yang kudus, yang hanya akan anda lakukan sekali dalam hidup anda yang disaksikan oleh seluruh jemaat, yang memiliki otoritas dari Tuhan menjadi saksi dihadapan-Nya sehingga mereka berhak untuk menegur dan memperingatkan anda ketika nanti anda memutuskan untuk berpisah karena menurut Firman Tuhan itu tidak bisa. Sebuah pernikahan memiliki bobot tanggung jawab, sebagaimana anda menghormati pernikahanmu, pasti anda menghormati Tuhan yang memberikan pernikahan dan juga kepada suami/istri dan anak-anak anda. Setiap kita harus kembali kepada porsi yang sebenarnya, menjadi teladan dalam masyarakat didalam pernikahan, karena dalam pernikahan perbedaan pendapat itu biasa tetapi anda harus selalu bisa saling mengerti sampai bisa sepakat dan merasakan damai Tuhan dalam hati, yang hanya bisa dikerjakan dengan kerendahan hati dan hati hamba.
Ke-6 tempayan yang disediakan juga berbicara tentang 6 hari dimana Tuhan ingin anda menjadi hamba yang punya kerendahan hati, karena ketika ego dan sifat otoriter yang bekerja berapa kali pun anda mengganti pasangan anda tidak akan pernah bisa menikmati dan mengalami anggur yang manis itu, yang terjadi justru anda menyiksa pasangan dan pernikahan anda akan hancur. Sewaktu anda belajar untuk merendahkan diri, belajar memiliki hati hamba seperti pelayan-pelayan yang melayani satu sama yang lainnya maka anggur yang baru dan manis itu akan Tuhan curahkan dalam hidup dan pernikahan anda. 6 tempayan juga berbicara dimana Tuhan ingin setiap kita mengalami anggur yang manis itu bukan hanya di gereja tetapi juga 6 hari di tengah-tengah masyarakat baik itu dalam pekerjaan, bisnis ataupun dimanapun anda berada melayani dengan kerendahan hati.
Ketika dalam pernikahan diisi dengan kesombongan, tinggi hati dan keegoisan maka anda tentu tidak akan pernah bisa dan mau mencedok air itu kedalam tempayan pembasuhan kaki untuk menjadi anggur. Tuhan kadang-kadang mengerjakan dan melihat hal-hal yang kecil didalam pernikahan anda yang bisa menghasilkan anggur yang manis, seperti Ps Hendrik yang sebenarnya adalah orang yang cuek tetapi sewaktu menikah beliau belajar untuk hal-hal yang kecil walaupun kadang belum sempurna untuk Ibu gembala yang selalu ingin yang sempurna, tetapi beliau selalu mau belajar untuk mengikuti sampai bisa menyempurnakan itu, belajar untuk saling mengerti.
Mari berdoa semoga anggur yang lebih baik itu tidak pernah habis dari hidup dan pernikahan anda, ketika hari ini anda kehilangan atau kekurangan anggur jangan mencari memakai pikiran anda untuk mencari di tempat yang lain, datanglah kepada Tuhan Yesus yang akan memberikan anggur yang jauh lebih baik dan manis itu yang bekerja didalam kehidupan anda setiap hari, yang di kerjakan dengan penuh kerendahan hati.
Semoga anggur yang baru yang lebih baik dan manis selalu tercurah dalam kehidupan setiap kita hari lepas hari, Tuhan Yesus memberkati...
Amin...
Jurnalist: Untung Bongga Karua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar