Jumat, 28 Oktober 2016

MELAYANI DENGAN API TUHAN (PELAYANAN TANPA WAJAH)

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church.

(23/10/2016)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Hari-hari ini Tuhan sedang membangkitkan sebuah pelayanan dimana orang-orang akan bergerak membawa api Tuhan kepada setiap orang.

"Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: “Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni Tuhan semesta alam." (Yesaya 6.1-5 TB) 

Akan ada sebuah masa dimana sebelumnya orang-orang mengandalkan kekuatannya sendiri, mengandalkan kemanusiannya dan menggantikan Tuhan, kemudian ada masa ketika dalam pelayanan ketika Tuhan berfirman, itu diperlihatkan melalui malaikat serafim. Ini adalah pelayanan dimana orang betul-betul menginginkan Tuhan untuk datang bertahta. Jenis pelayanan yang bukan hanya sekedar datang untuk melayani Tuhan tetapi mempunyai kerinduan yang besar untuk supaya Tuhan datang bertahta karena ketika Tuhan bertahta, DIA tidak pernah datang dengan tangan kosong. Tahta adalah menggambarkan tentang otoritas, pemerintahan, kekuasaan Tuhan, berkat, Anugerah, dan kasih karunia Tuhan.

Seperti nabi Yesaya yang Tuhan baru menyingkapkan Firman-Nya setelah raja Uzia mati. Karena penglihatan akan firman itu tidak akan pernah Tuhan perlihatkan atau singkapkan sebelum kita mau mematikan keinginan daging didalam hidup kita. Kita mau berkata kita tidak mengandalkan kekuatan manusia kita dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam usaha dan bisnis dan hal lainnya, tetapi mengandalkan Tuhan. Kita harus bisa mematikan kekuatan manusia kita sehingga roh-Nya hidup didalam kita dan keIlahian-Nya itu muncul dari diri kita dan untuk supaya kita juga tidak menjadi sombong. Ini adalah sebuah level dimana Tuhan ditinggikan dan DIA duduk diatas Tahta yang tinggi. Ketika kita diberi penglihatan melihat Tuhan duduk diatas Tahta yang Mahatinggi, peninggian dari Tuhan akan muncul dari hidup kita yang tidak akan pernah terjadi apabila kedagingan kita belum dimatikan.

Nabi Yesaya diberi penglihatan melihat para serafim memakai enam sayap, dua sayap untuk menutupi muka, dua sayap untuk memutupi kakinya dan dua sayap lagi untuk melayang-layang.

Serafim memiliki arti membawa bara/api Tuhan, karena tidak ada pelayanan dihadapan Tuhan yang suam-suam, tidak ada pelayanan dihadapan Tuhan yang beku dan dingin tetapi yang menjadi kesukaan-Nya adalah pelayanan yang penuh dengan api, seperti Yesus yang berkata apabila pelayanan suam-suam kuku maka kita akan dimuntahkan. Mari pastikan dalam hidup dan pelayanan kita selalu panas dengan api Tuhan sehingga ketika kita merasa dalam pelayanan dan penyembahan sudah merasa dingin, tidak bertemu dan mendengarkan lagi Tuhan berbicara maka pasti ada sesuatu yang salah. Barometernya adalah mungkin dahulu ketika kita memimpin pujian, bermain musik, menari atau pelayanan lainnya Kita bisa merasakan hadirat Tuhan dan Tuhan berbicara kepada kita. Atau ketika dalam penyembahan dan berbahasa roh, Tuhan selalu memberi dan menyingkapkan pengertiannya dan kita selalu mengetahui bagaimana tersungkur dan menyalurkan api Tuhan dan setiap orang yang terberkati oleh pelayanan kita akan bisa melihat api Tuhan dalam hidup kita, tetapi ketika itu hilang maka kita harus bisa mengejar api itu kembali.

Serafim dihadapan Tuhan mereka selalu membawa bara/api Tuhan, sehingga setiap kita harus mengerti dan mengetahui bagaimana caranya melayani Tuhan karena selama ada api dalam setiap pelayanan kita, maka kita akan membakar sekeliling kita. Ketika kita menyembah Tuhan apa yang kita lihat dan rasakan itu yang kita perkatakan. Seperti apa kita melihat Tuhan itu yang kita beritahukan dan orang juga mengalami Tuhan. Tuhan akan selalu memberi kita anugerah demi anugerah sampai dimana level penyembahan kita mau belajar sampai kita melihat seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya karena ketika kemuliaan Tuhan turun tidak ada orang yang bisa bertahan dan hati semua orang akan berbalik kepada Tuhan.

Ketika orang berhadapan dengan kemuliaan Tuhan, mereka akan melihat keadaannya untuk Tuhan ubahkan seperti Yesaya yang Tuhan ubahkan dari seorang yang najis bibir menjadi orang yang bernubuat, dari seorang yang tidak layak menjadi seorang penuai, menjadi seorang nabi yang besar. Bawalah selalu api Tuhan dan biarkan api itu terus menyala dan selalu merasakannya di hidup kita, ketika kita berbicara atau menyampaikan pesan Tuhan ada api Tuhan yang berbicara, begitupun ketika kita dalam penyembahan dalam setiap ketukan dan nadanya ada api Tuhan dan Tuhan akan membawa kita level demi level dalam hal penyembahan.

"Kata Imam Besar: “Benarkah demikian?” Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanah pun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak. Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini." (Kisah Para Rasul 7.1-7 TB) 

Ini adalah kisah pembelaan Stefanus yang sangat luar biasa ketika dirinya dipenuhi Roh Allah, itu menyingkapkan kepada para Imam besar pengertian sebenarnya yang sebelumnya belum pernah dan tidak tertulis bagaimana kisah perjalanan hidup Abraham dengan iman.

Ada sesuatu yang aneh ketika Tuhan menyuruh abraham keluar dari mesopotamia untuk pergi ke tanah kanaan yang dijanjikan kepadanya tetapi ketika sampai dan menginjakkan kakinya disitu Tuhan tidak memberikan milik pusaka kepadanya, setapak dari tanah itu pun tidak diberikan kepadanya karena untuk menduduki tanah itu ada harga yang mesti dibayar dan juga harus sesuai hitung-hitungan Tuhan. Oleh sebab itu kita harus belajar menghitung secara tepat seperti yang  Tuhan inginkan, segala sesuatu ada hitung-hitungannya, kalau kita mengetahui hitungan Tuhan maka kita akan bisa mewarisi. Hari itu abraham mengetahui satu hal bahwa dirinya tidak mempunyai hak legal untuk tanah itu sekalipun tanah itu sudah dijanjikan dan diberikan kepada keturunannya walaupun saat itu dirinya belum mempunyai anak. Sehingga ketika sarah istrinya meninggal, abraham memutuskan menguburkan istrinya disitu dan menolak ketika hendak diberikan secara cuma-cuma dan memilih untuk membayarnya.

Ini yang banyak terjadi dan dialami oleh banyak orang bahkan oleh anak-anak Tuhan sekalipun. Menerima rhema dan janji dari Tuhan tetapi tidak mengetahui bagaimana menjadikan itu daging dalam hidupnya. Seperti Ps Hendrik yang dulu memiliki seorang pendoa yang memiliki kehidupan doa yang luar biasa tetapi merasa hidupnya tidak pernah diberkati oleh Tuhan karena dalam hidupnya tidak pernah membayar harga dan menabur benih yang bisa bertumbuh.

Dalam Roma 4:13 TB Tuhan menjanjikan kepada abraham dan keturunannya untuk memiliki dunia tetapi waktu itu yang ada dalam pemikiran abraham cuma setapak tanah dan ini yang sering terjadi dalam hidup kita. Tuhan ingin mengerjakan hal yang besar tetapi pemikiran kita adalah hal yang kecil, Tuhan ingin mengerjakan hal yang besar tetapi kita selalu melihat kepada apa yang menjadi keinginan menurut kacamata kita, menurut perhitungan dan kekuatan kita sendiri.

Tuhan sebenarnya sudah memperhitungkan bagaimana cara untuk memperbanyak keturunan abraham dengan membawa mereka ke mesir dan disana mereka semakin bertambah banyak dan kuat dan kemudian mereka berangkat ke tanah perjanjian di tanah kanaan secara bersama-sama. Mereka sekarang bisa menduduki tanah itu karena mereka mempunyai hak legal karena moyang mereka abraham telah membeli dan membayarnya dengan lunas yang ditandai dengan adanya kuburan sarah disitu. Jadi ketika melakukan sesuatu, bayarlah harganya karena itu kemudian menjadikan kita mempunyai hak legal. Mari membuat sebuah tanda di hidup kita sehingga ketika Tuhan mempunyai sebuah alasan untuk memberkati, kita mempunyai hak legal atas itu, sehingga iblis tidak bisa lagi menuntut. Sewaktu kita di proses dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dalam bisnis, atau ketika kita di proses menjadi hamba Tuhan itu adalah bagian untuk kita dipersiapkan sampai kita memiliki sikap hati yang benar.

Sewaktu gereja ini memberkati dan memberi makan orang lain, kota dan bangsa-bangsa maka itu seperti patok untuk suatu saat nanti gereja ini akan Tuhan bawa menjadi besar dan bergerak dengan pasukan yang sangat banyak dan besar secara bersama-sama. Akan terjadi sebuah transformasi, akan ada pelayanan dimana orang-orangnya tidak ingin lagi kelihatan karena ini tidak lagi berbicara tentang dirinya dengan menutup mata dan kakinya, tetapi semuanya hanya Tuhan saja yang ditinggikan dan diagungkan dan Tuhan yang berTahta atas kota dan bangsa ini. Tuhan akan membukakan begitu banyak pelayanan yang ajaib dimana-dimana, kita akan bisa menyentuh orang-orang yang dulu tidak pernah disentuh, menyentuh orang-orang yang membutuhkan Tuhan, melayani orang-orang yang merasa dirinya tidak layak untuk masuk gereja dan bertemu Tuhan. Sehingga orang-orang akan berbondong-bondong masuk ke rumah Tuhan untuk mengalami Tuhan yang ajaib karena setiap kita melayani dengan api Tuhan dan mengetahui bagaimana menghadirkan Tuhan diatas Tahta.

Jangan pernah takut untuk mempunyai gereja yang besar, menjadi kaya dan diberkati karena itu adalah janji Tuhan kepada setiap kita anak-anak-Nya. Tuhan tidak menjanjikan kita tanah yang sejengkal tetapi seluruh dunia, karena banyak anak-anak-Nya yang merasa bahwa hidupnya akan semakin kudus dan benar ketika tidak punya apa-apa dan berkata bahwa orang kaya itu akan susah masuk kedalam Kerajaan Sorga seperti unta yang masuk kedalam lubang. Mereka melupakan bahwa bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin karena kita adalah golongan orang kaya yang diberkati yang mempersembahkan itu semuanya kepada Tuhan karena semua itu dari Tuhan dan kekayaan itu tidak ada yang menempel dihidup kita karena hidup kita semuanya milik-Nya.

Mari kita bersungguh-sungguh melayani Tuhan dan jangan pernah memberikan setengah-setengah karena Tuhan sedang ingin melihat adakah kita menghargai setiap pelayanan yang Tuhan berikan karena itu seperti membawa Api Tuhan dan dunia membutuhkannya. Seperti serafim yang membawa api, ketika kita sungguh-sungguh ingin menghadirkan Tuhan, harus selalu ada api di tangan dan hidup kita untuk kita bisa berdiri dihadapan-Nya dengan menutup muka dan kaki kita dan kita diberikan 2 sayap untuk terbang mengikuti kehendak-Nya, irama, keinginan dan percepatan-Nya.

Amin...

Jurnalis: Untung Bongga Karua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...