Kamis, 23 Maret 2017

STRATEGI ROH

TravellerS Phinis, Holy Glory Church (HGC)

Ps. Joseph Hendrik Gomulya.

Ayat bacaan: 1 Samuel 17:12-39  

Peperangan ini di hadapi oleh bangsa Israel ketika mereka masih di pimpin oleh Saul yang sebenarnya sudah di tolak oleh Tuhan karena mempersembahkan dengan cara yang tidak benar ketika menghadapi orang Amalek. Dimana setelah itu bangsa Israel menghadapi peperangan menghadapi bangsa Filistin yang memunculkan sosok Goliat, seorang raksasa yang menggetarkan seluruh tentara dari bangsa Israel selama 40 hari lamanya. Rasa ketakutan yang di alami oleh bangsanya inilah yang kemudian terdengar di telinga Daud.

Disini kita akan melihat bagaimana Tuhan mempunyai strategi bagaimana membawa Daud kepada Saul. Sebenarnya ada banyak tentara bangsa Israel terbaik yang ada di medan peperangan tetapi kenyataannya tidak ada satu pun yang berhasil atau berani untuk menghadapi Goliat.

Peperangan kita bukan melawan darah dan daging tetapi melawan penguasa-penguasa di udara. Ketika anda menghadapi peperangan secara daging hadapi itu dengan strategi peperangan roh maka anda akan menghadapi dan memenangkan itu di alam nyata tetapi sering kali orang menghadapi segala sesuatu dengan cara daging.

"Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:38-39 TB) 

Dalam peperangan jangan pernah menggunakan sesuatu yang belum pernah anda coba gunakan sebelumnya. Lahirkanlah sesuatu yang dari dalam, oleh sebab itu yang didalam harus di isi terlebih dahulu karena apa yang anda isi itu yang akan anda bisa pergunakan. Seperti seorang pengkhotbah apabila tidak mendapatkan sesuatu yang dari Tuhan untuk di bagikan maka tidak ada yang bisa disampaikan dan dihasilkannya.

Ini berbicara tentang strategi roh dalam peperangan yang Daud lakukan, yang dilakukan oleh orang yang rohnya perkasa tetapi bisa bermain cantik. Sesuatu yang bisa mengubah banyak hal yang bisa anda aplikasikan dalam menghadapi kehidupan ini. Contohnya ketika anda ingin mendapatkan promosi jabatan dalam pekerjaan anda atau keinginan untuk hidup anda diangkat oleh Tuhan, maka perhatikanlah strategi-strategi yang Tuhan berikan (tanda-tanda dari Tuhan).

Daud yang rohnya penuh bisa melihat kebutuhan bangsanya yang sedang berada dalam tekanan. Sebuah masalah besar sedang dihadapi oleh bangsa Israel dimana ketakutan sedang melanda mereka dimana-mana karena ada Goliat yang begitu menakutkan. Mereka Cuma bisa bersorak di pagi hari tetapi ketika Goliat muncul mereka semua akan mundur dengan ketakutan.

Ini bisa terjadi karena kebanyakan orang hanya bisa merasa kuat secara fisik, bisa melakukan sesuatu ketika itu dilakukan secara bersama-sama yang memang baik, tetapi ada suatu titik dimana ada kekuatan yang lebih besar dari dalam diri anda untuk lebih smart dan berhikmat ketika ada goliath dihadapan anda. Apabila selalu diukur dengan pikiran, keuangan dan kekuatan diri sendiri maka di sisi itu selisihnya kan sangat banyak dan ini membuat orang bisa bersorak ketika musuh belum muncul tetapi ketika musuhnya muncul justru jadi memble dan tidak berani.

Daud adalah orang yang sangat berbeda yang berani menghadapi yang jauh lebih besar dari dirinya, sesuatu yang justru ditakuti oleh seluruh tentara pilihan Saul. Goliat ini bisa berarti apa saja karena setiap orang mempunyai goliat dalam hidupnya sewaktu-waktu. Goliat bukan saja berupa manusia tetapi bisa berupa sesuatu yang kebanyakan anak-anak muda gumuli yaitu masalah “SEX”, dimana orang bisa melakukan berbagai macam pelayanan tetapi ketika menghadapi Goliatnya itu justru tidak berani. Goliat juga bisa dalam hal keuangan dan banyak hal lainnya. Jadi mari mulai memikirkan apa yang menjadi Goliat dalam kehidupan anda yang selama ini membuat anda menjadi takut sebelum mencari dan menemukan strategi untuk menghancurkan Goliat itu.

Daud adalah orang yang telah di urapi dan di nubuatkan oleh Samuel dihadapan ayah dan saudara-saudaranya, Daud juga adalah orang yang dipanggil untuk memainkan kecapi untuk membebaskan Saul dari kerasukan roh jahat. Hal seperti ini sering kali membuat orang menjadi terdorong oleh karena emosi dan keinginannya ketika melihat hal seperti ini maka akan cepat-cepat ingin meraih nubuatan itu. Daud justru tetap melaksanakan perintah ayahnya yang adalah otoritasnya di rumah untuk pergi membawa makanan kepada saudara-saudaranya di medang perang.

Orang yang rohnya penuh akan mengetahui protokuler, aturan dan bagaimana strategi Tuhan untuk bisa menunggu waktu yang tepat. Ini adalah sesuatu yang yang sulit sehingga orang yang rohnya tidak penuh tidak akan pernah bisa menunggu  dan mempunyai ketenangan. Mari menjadi penyembah dalam roh untuk mempunyai ketenangan seperti Daud yang menjadi kekuatan anda  dalam menghadapi segala sesuatu, yang membuat anda tidak bereaksi berlebihan tetapi justru bereaksi dalam ketepatan karena roh yang didalam anda terus di isi dan di bangun sampai penuh.

Seringkali orang terlihat tenang tetapi sebenarnya ada tekanan yang di tahan dan di simpan dalam hati untuk bereaksi tetapi suatu saat ketika itu tidak bisa di tahan lagi maka itu akan meledak seperti kita biasa mendengar, melihat dan membaca ada orang yang kelihatannya selalu tenang tetapi kemudian bisa bereaksi dengan mengamuk bahkan sampai melakukan pembunuhan karena manusia memang mempunyai daya tahan yang terbatas. Tetapi ketenangan seperti yang Daud miliki karena rohnya penuh, ketika tekanan itu datang, dia bisa menyerap dan membawa itu masuk ibaratnya setetes air yang jatuh kedalam laut berapa pun yang anda ambil tidak berpengaruh karena ketenangan itu tanpa batas, yang dari Tuhan. Apabila roh anda penuh, maka apa pun yang datang itu akan hilang dan berlalu begitu saja sehingga sangat penting bagi setiap kita untuk setiap pagi menyembah Tuhan untuk membangun roh kita sampai penuh yang membuat kita tidak mudah untuk bereaksi dan bisa menghadapi badai dan masalah apa saja dalam ketenangan.

Daud menunggu waktu Tuhan tetapi dirinya tidak pasif. Ketepatan berbicara melakukan di waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada tujuan yang tepat tetapi tidak pasif (menunggu dan tidak melakukan apa-apa). Daud menunggu waktu Tuhan dan menghargai Isai ayahnya sebagai otoritasnya, Daud tetap terkoneksi dengan apa yang terjadi di medan perang walaupun dirinya berada di rumah bersama ayahnya. Daud mengetahui bahwa yang harus memberkati dirinya pertama kali adalah Isai ayahnya walaupun Daud mengetahui bahwa dirinya adalah yang di urapi Tuhan tetapi dia tetap menghargai Isai ayahnya sebagai otoritasnya. Di mata Isai Daud secara umur, pengalaman dan fisik kalah dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain sehingga tidak mengirimnya ke medan peperangan karena terkadang dalam pemandangan manusia atau apa yang di lihat orang Daud memang tidak masuk hitungan untuk menjadi tentara apalagi untuk menang melawan Goliat. Ini yang sering kali setiap kita alami dimana menurut orang lain atau dunia kita tidak masuk dalam hitungan apalagi untuk diangkat menjadi pemimpin tetapi Tuhan sanggup membuat kita masuk hitungan dengan cara membangun manusia roh kita dengan menyembah memenuhi roh kita selalu.

"Isai berkata kepada Daud, anaknya: “Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka." (1 Samuel 17:17-18, TB) 

Mari perhatikan strategi yang di pakai oleh Isai ayah Daud dimana ini adalah strategi roh. Apabila Isai hanya menyuruh Daud membawa makanan untuk saudara-saudaranya saja tanpa membawa makanan buat otoritasnya maka Daud tidak akan mendapatkan referensi untuk terhubung masuk kedalam. Jadi ketika anda ingin memberkati orang-orang miskin di daerah anda berkatilah juga orang yang berpengaruh atau pemerintahan yang adalah otoritas di tempat itu sebagai wujud kasih dan perhatian anda. Ini adalah strategi roh yang membuat Daud tidak terhalangi untuk bisa masuk mendekat ke medan peperangan dimana kita bisa melihat apa yang diberikan atau dibawakan kepada otoritasnya lebih baik dari apa yang di bawakan kepada saudara-saudaranya. Jadi perhatikan, lihatlah kebutuhan, persiapkan dan bawa kebutuhan itu tanpa lupa memberkati level otoritas yang di atas. Jadi di sini Daud menunggu sampai Isai ayahnya menyuruhnya dimana mungkin terjadi proses komunikasi, Daud tidak merasa semua itu karena kepintarannya atau karena dirinya sudah di urapi menjadi raja untuk merasa bahwa ini adalah waktu baginya. Daud mempunyai kepekaan untuk mengetahui kapan waktunya dan yang luar bisa adalah bagaimana Daud bisa menahan diri padahal mengetahui bahwa ini adalah waktunya.

Seringkali orang dalam posisi Daud akan datang dengan tangan kosong dan dengan kesombongan melangkahi semua otoritas diatasnya dan langsung menghadap ke Saul karena Saul pernah di sembuhkan dari roh jahat dengan kecapinya. Untuk hidup anda di angkat oleh Tuhan, anda memerlukan blessing dari orang/otoritas diatas anda dan disinilah bisa terlihat bahwa orang yang rohnya penuh akan mempunyai ketenangan dan mengetahui waktu yang tepat dan mengerti yang namanya strategi.

"Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan." (1 Samuel 17:23-24, TB) 

Daud sudah mendengar perkataan dari Goliat itu sebelumnya dimana dalam ayat 22 b Daud kepada saudara-saudaranya  apakah mereka selamat dan baik-baik saja. Jadi peperangan ini sudah berlangsung lama sehingga seluruh bangsa Israel sudah mengalami tekanan dan berada dalam ketakutan. Disini juga kita bisa melihat bagaimana  strategi cantik yang dipakai oleh Daud dimana Daud sudah mengetahui bahwa ini adalah waktu baginya tetapi dia tidak mau menabrak semua aturan-aturan dalam ketentaraan sehingga dirinya tidak dibenci oleh tentara yang lainnya. Orang yang rohnya benar-benar penuh akan mengetahui waktu yang tepat sehingga tidak melecehkan tentara yang ketakutan mengahadapi Goliat.

"Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: “Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran.” (1 Samuel 17:28, TB) 

Perkataan Daud terdengar oleh tentara yang lain dan juga Eliab saudara tertuanya dimana itu adalah perkataan yang berbeda yang mereka dengar sebelumnya karena selama ini mereka sudah berada dalam ketakutan menghadapi Goliat. Perkataan yang berbeda memang sering di salah pahami oleh orang seperti yang dikatakan oleh Eliab kakak tertua Daud.

Di saat orang lain dalam kelemahan dan kemudian ada orang yang bisa membangkitkan, itu adalah sesuatu yang berbeda tetapi itu justru membuat Eliab marah karena merasa bahwa Daud belum masuk hitungan untuk datang ke medan oerang menghadapi Goliat. Menurut pemandangan orang, Daud seharusnya tidak datang tetapi di titik ini ketika apa yang tidak dianggap dan dilihat orang ketika anda kerjakan dengan kepenuhan roh sama seperti ketika Daud menggembalakan 2-3 ekor kambing domba ayahnya sambil memainkan kecapi menyembah Tuhan di titik itulah Daud sebenarnya dimunculkan kekuatannya. 2-3 ekor kambing domba itu sebenarnya ukuran yang sedikit dan sepertinya pekerjaan yang tidak ada artinya tetapi ketika itu di kerjakan dengan terus terkoneksi dengan Tuhan dimana roh anda terus dibangun dan tugas itu anda kerjakan dengan penuh tanggung jawab, itu yang akan menjadi referensi anda ke depan. Apa yang dihinakan oleh Eliab itu yang di ucapkan kembali oleh Daud untuk menjadi referensinya kepada Saul untuk menghadapi Goliat. Daud memperlihatkan apa yang orang lain tidak pernah liat justru itu menjadi kekuatannya.

Pada saat anda melayani sekecil apapun itu, temukanlah sebuah kekuatan yang tidak dilihat oleh orang, sebuah kualitas dan tanggung jawab yang dihasilkan oleh roh anda yang penuh yang kelak akan menjadi referensi anda ketika diangkat oleh Tuhan karena apa yang anda referensikan adalah apa yang anda kerjakan dan hidupi. Sewaktu Daud mengejar dan menghadapi singa dan beruang itu bukan hanya berbicara secara fisik tetapi juga sebuah kekuatan dari peperangan roh. Sewaktu Daud menggembalakan 2-3 kambing domba dan menghadapi keganasan singa dan beruang itu berbicara untuk anda dan saya ketika dalam pelayanan kita siap mengahadapi keganasan singa dan beruang itu.

"Tetapi jawab Daud: “Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!” Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi.  Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia." (1 Samuel 17:29-31, TB) 

Oleh karena anda mempunyai keinginan dan kerinduan untuk membangun orang lain, anda tidak pernah merasa lemah ketika anda dilemahkan oleh orang karena anda mempunyai tujuan dan itu terus anda lakukan sampai itu benar-benar membangun orang lain juga. Seperti halnya perkataan Daud yang berbeda yang diucapkannya “Siapakah orang filistin yang tidak bersunat ini, sehingga ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?”. ini adalah sebuah perkataan yang berbeda setelah selama 40 hari orang-orang hanya memperkatakan hal yang berbeda. Daud membangun tentara yang lain walaupun ada juga yang tidak menyukai itu tetapi Daud tidak berkecil hati.

"Berkatalah Daud kepada Saul: “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Tetapi Saul berkata kepada Daud: “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.” (1 Samuel 17:32-33, TB) 

Oleh karena perkataan Daud yang berbeda dan membangun orang lain itulah yang membuat Daud direferensikan ketika dirinya di panggil menghadap Saul tanpa sekalipun Daud menyalonkan dirinya. Daud tidak berkata bahwa dirinya ingin mengikuti sayembara yang dibuat Saul walaupun Daud sebenarnya ingin mengikuti sayembara itu karena hadiahnya menarik yaitu bebas dari pajak dan mendapatkan putrid dari Saul tetapi itu semua tidak akan bisa didapatkan begitu saja karena harus terlibat dalam peperangan. Di sini bisa terlihat bagaimana cara Tuhan yang sangat cantik untuk membawa Daud sampai kedepan, Daud bisa saja langsung menghadap kepada Saul tetapi Daud mengerti langkah demi langkah untuk menuju ke situ dimana itu semua bisa dilakukannya karena dia memiliki ketenangan karena rohnya yang penuh.

Ketika Saul berkata bahwa Daud tidak mungkin bisa menghadapi Goliat atau di saat orang lain berkata bahwa anda tidak mungkin melakukan sesuatu hal, di titik inilah anda harus mempunyai referensi. Seorang pemimpin harus mempunyai referensi dalam rohnya apabila hendak memenangkan sebuah peperangan dan referensi itu di dapatkan jauh sebelumnya, sebelum di lihat orang dan belum ada apa-apanya.  Jadi jangan berkata bahwa anda seorang petobat baru, baru lahir baru atau baru mengenal Tuhan, sehingga di katakan cinta yang mula-mula itu penting. Yang menjadi referensi Daud adalah sewaktu dirinya mengalami cinta yang mula-mula dan dia terus menjaga itu.

"Tetapi Daud berkata kepada Saul: “Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.”  (1 Samuel 17:34-36, TB) 

Ini bukan hanya berbicara tentang keberanian secara fisik tetapi tentang KEPENUHAN ROH. Orang yang menyembah dan berhubungan dengan Tuhan dengan berbahasa roh dan hidupnya benar-benar menyembah penuh dengan Tuhan maka keganasan singa dan beruang itu bisa dihadapinya, keganasan singa atau nafsu dari si jahat (nafsu sex bagi anak muda) yang ada didalam anda bisa anda hadapi. Jadi ini bisa menjadi contoh bagaimana anak-anak muda bisa menghadapi nafsu singa yang ada didalam dirinya (nafsu sex) dengan bisa menjaga kekudusannya di tengah-tengah kelemahannya.

Sewaktun roh anda penuh anda akan menghadapi keganasan singa yang didalam anda dan membuatnya tunduk karena ada Singa dari Yehuda, ada Roh Allah didalam anda yang mesti anda hargai dan pertimbangkan, ada kasih dan hati Tuhan yang penuh, ada cinta dan kasih karunia-Nya. Orang yang mengerti mendapatkan kasih karunia Tuhan tidak akan gampang untuk membuangnya.

Ketika roh anda penuh maka anda akan mempunyai roh keperkasaan, bangunlah manusia roh anda setiap pagi sebelum melakukan segala sesuatu. Ketika yang di dalam anda penuh maka anda tidak menginginkan lagi yang lain dan anda bisa menghadapi setiap kelemahan anda. Singa ini berbicara tentang apa yang didalam anda, keganasan dari nafsu si jahat dan beruang sendiri adalah gambaran dari kemarahan. Setiap orang mempunyai kemarahan bahkan termasuk kemarahan yang tidak kelihatan seperti pada orang yang plegmatik, kemarahan yang dipendam. Oleh karena anda mempunyai ketenangan karena roh anda penuh ketika beruang itu datang anda bisa menghadapi dan mematikannya, anda tidak bereaksi marah  keluar tetapi anda bawa masuk kedalam dan mematikannya.

Singa dan beruang berbicara tentang daging yang harus di hajar dan di matikan.

Sewaktu anda dipercayakan 2-3 domba tetapi anda tidak berhasil menghadapi keganasan daripada singa dan beruang maka singa dan beruang itu akan menghajar domba-domba atau orang-orang yang di sekitar anda. Ada beberapa pemimpin yang kemudian harus jatuh bukan karena orang jauh tetapi karena domba-dombanya sendiri karena tidak mau menghadapi singa dan beruang itu dimana tadinya dipercayakan domba/orang itu tetapi oleh karena keganasan singa dan beruangnya justru yang dihajar adalah orang yang di luar karena nafsu dan amarah. Jadi roh anda harus penuh, terus terkoneksi dengan Tuhan sehingga Tuhan mengurusi sisi daging yang harus anda hadapi. Beruang sebenarnya sudah menerkam domba itu tetapi jangan biarkan itu, kejar, hajar, hadapi dan lepaskan domba itu.

Ketika orang lain menyodorkan referensi berupa pengalaman-pengalaman dan keahlian dalam berperang seperti tentara yang bersama Saul tetapi yang menjadi referensi Daud adalah di tempat dimana Eliab saudaranya yang tertua pernah mengejeknya, di tempat dimana orang justru tidak pernah melihatnya tetapi karena itu dilakukan dengan penuh cinta dan tanggung jawab dengan penyertaan Tuhan maka itu akan membuat anda naik dan itu menjadi referensi anda.

“Maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya”

Kedagingan “singa dan beruang yang didalam anda” itu harus bisa anda matikan, seperti dalam sebuah pernikahan harus didasari oleh pernikahan yang kudus dan tidak asal coba-coba seperti yang kebanyakan orang dunia lakukan. Ketika pernikahan tidak didasari kekudusan dan hanya sekedar coba-coba maka hanya sedikit yang mampu bertahan. Apabila anda mampu menjaga kekudusan itu sampai kepada pernikahan yang kudus ketika anda menjalaninya pasti akan ada masalah tetapi anda pasti mampu menjalani dan menghadapinya, jadi hadapilah singa dan beruang itu sejak masa muda anda.

Ketika puluhan ribu tentara Israel semuanya ketakutan kemudian Daud memperkatakan yang sebaliknya dan membuatnya dipanggil oleh Saul yang sebenarnya juga masih ragu atau setengah percaya apakah Daud yang masih muda dan belum mempunyai pengalaman akan mampu menghadapi Goliat yang sejak masa mudanya sudah menjadi tentara. Disinilah titik dimana ketika anda hendak di angkat naik oleh Tuhan, perhatikan dengan baik apa yang menjadi referensi anda dimana Roh Kudus adalah kunci untuk membuat anda mempunyai referensi ketika iblis berkata bahwa anda tidak akan mampu. Ketika orang lain mengajukan referensi mungkin berupa sertifikat serta keahlian-keahliannya secara manusia yang memang baik tetapi anda sangat membutuhkan satu hal lagi yaitu referensi roh untuk anda di angkat oleh Tuhan menjadi pemimpin dimanapun.

"Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” Pula kata Daud: “ Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.” Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya."  (1 Samuel 17:36-39, TB) 

Daud menghadapi dan memenangkan peperangan bukan dengan kekuatannya tetapi dia justru membangun orang lain terlebih dahulu. Daud membangun kembali mental bangsanya yang jatuh menjadi barisan daripada Allah yang hidup. Daud mengerti bahwa Tuhan yang melepaskan dan meluputkannya dari keganasan serangan singa dan beruang itu secara kedalam. Jadi anda mesti menyadari bahwa Tuhanlah yang melepaskan, membangun dan membuat roh anda menjadi perkasa untuk melepaskan diri dari cakar singa dan beruang itu.

Setelah anda mendapatkan referensi jangan pernah memakai sesuatu yang anda tidak pernah hidupi karena pasti tidak akan pernah cocok. Tidak mungkin dalam peperangan anda baru belajar bagaimana menggunakan senjata dan baju zirah tetapi harus jauh hari sebelumnya, maka oleh sebab itu setiap firman harus di hidupi sebelumnya. Tetapi bukan berarti berbaju zirah itu tidak benar karena didalam peperangan Daud selanjutnya Daud sudah menggenakan baju zirah miliknya sendiri yang sesuai dengan ukurannya. Jadi belajarlah menggunakannya jauh sebelumnya bukan saat peperangan, begitu juga dengan firman Tuhan yang anda harus pelajari jauh sebelumnya, membangun hubungan dengan Tuhan, membangun manusia roh anda terus menerus sekalipun belum berperang karena nanti itu akan menjadi referensi anda dalam menghadapi peperangan.

Amin…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...