TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya
Tuhan ternyata telah menetapkan setiap kita untuk menjadi juara, ada banyak cerita yang bisa menggambarkan atau memotivasi kita bahwa destiny setiap kita adalah menjadi juara. Setiap orang ingin menjadi juara, setiap anak-anak Allah harusnya menjadi juara karena dalam 1 Yohanes 3:9 dikatakan “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.”
Ada benih ilahi yang dari Allah di dalam setiap kita untuk kita bayangkan, resapi dan masukkan itu kedalam hidup kita. Apabila kita mengerti bahwa kita lahir dari Allah sewaktu kita lahir baru, sewaktu kita percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah yang menanggung setiap dosa di atas kayu salib, sejak itulah anda lahir dari benih ilahi dan disebut sebagai anak-anak Allah.
Anda dan saya memiliki benih ilahi itu makanya destiny setiap kita adalah menjadi sang juara/pemenang walaupun anda lahir di desa yang terpencil dan miskin karena anda mengenal Yesus. Menjadi seorang pemenang adalah bagian dan panggilan dari setiap kita, WE ARE THE CHAMPION.
Walaupun anda memiliki kekurangan karena anda terlahir cacat, anda tetap adalah seorang pemenang karena tidak ada persyaratan atau sesuatu yang menghalangi anda untuk menerima benih ilahi dan menjadikan anda sebagai anak-anak Allah, Jadi mulai saat ini berhenti mengutuki anak-anak anda dengan berkata mereka adalah anak-anak yang durhaka, bodoh dan pemalas. Ketika seseorang mengatakan bahwa anda adalah seorang yang miskin, itu tidak membatalkan untuk anda menjadi seorang Pemenang. Seribu perkataan atau hujatan orang tidak akan pernah bisa membatalkan dan membuat anda jatuh, seperti Daud yang berkata tetap akan berdiri walaupun seribu orang rebah di sebelah kirinya dan sepuluh ribu di sebelah kanannya karena Daud mengetahui bahwa dirinya lahir dari Allah.
Apa yang menjadi penyebab seorang tidak berdiri atau tidak sang menjadi Juara/Pemenang?
Tuhan telah memanggil kita menjadi sang Juara/Pemenang bahkan lebih dari pemenang tetapi apa yang membuat kita tidak bisa mengalami itu?
1). Berputus asa dan kehilangan pengharapan.
"Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah Tuhan. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku Tuhan Aku belum menyatakan diri. Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah Tuhan , Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, Tuhan , Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan.” Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu." (Keluaran 6:1-8, TB)
Ada begitu banyak janji Tuhan tetapi bangsa Israel berputus asa dan kehilangan pengharapan. Seorang sang juara/pemenang bisa kehilangan tempat berdiri atau posisinya sebagai sang juara apabila dia kehilangan pengharapan, dimana Iblis selalu ingin mencuri pengharapan itu.
“mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu”
Ada banyak janji Tuhan bahkan Tuhan tidak segan-segan memberikan perjanjjian-Nya, tetapi orang bisa tidak menerima perjanjian itu karena kehilangan pengharapan, dimana semua janji dan kemenangan seharusnya di nikmati. Penderitaan, aniaya, kekurangan,dan kesulitan yang terus menerus biasanya menghilangkan pengharapan menurut orang dunia karena jawaban untuk keluar dari semua itu tidak kunjung datang, tetapi orang yang mengerti, berharap dengan benar kepada firman dan janji Tuhan yang tidak pernah tidak tergenapi dan bukan berharap untuk melihat keadaan demi keadaan.
Ada banyak orang yang menggantungkan pengharapannya dan kemudian kehilangan pengharapan itu karena mengharap dengan cara yang tidak benar, berharap kepada hal-hal yang kelihatan, berharap kepada hal-hal yang di inginkan secara daging padahal pengharapan harus kita pegang dan menyandarkan diri kepada firman Tuhan. Seperti Abraham ketika umurnya semakin tua dan lemah bahkan kandungan Sarah istrinya sudah tertutup sehingga tidak mungkin bisa mempunyai anak tetapi firman Tuhan jelas mengatakan bahwa Iman Abraham dan Sarah tidak menjadi lemah karena mereka tidak menggantungkan pengharapannya pada kandungan Sarah dan bayi yang akan lahir, mereka menggantungkan pengharapannya kepada Firman dan janji Tuhan. Orang bisa kehilangan pengharapan karena pengharapannya digantungkan kepada hal-hal yang lahiriah, mengharapkan tidak ada penderitaan, tantangan dan peperangan. Seperti Tuhan berjanji akan memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel tetapi bukan berarti tidak ada peperangan, bukan berarti tidak ada penderitaan di depan. Mari berharap dengan benar sehingga setiap tidak kehilangan pengharapan karena pengaharapan kita adalah Yesus Batu Karang yang teguh.
Orang tidak akan pernah putus asa apabila pengharapannya kepada Tuhan. Ketika penderitaan, kekurangan dan kesulitan itu terus menerus harus dialami dan membuat perhatian orang terfokus kesana padahal ada banyak berkat Tuhan yang lain contohnya kesehatan atau hal-hal yang lainnya yang seharusnya bisa di syukuri dan membawa kita untuk terus mempunyai pengharapan.
Mungkin hari ini kita berkekurangan seperti perjalanan kehidupan Ps Hendrik dan bu Wenny yang naik turun bersama Tuhan dimana ada kekurangan dan kelemahan. Hari dimana ketika Ps hendrik bertobat dan kembali kepada Tuhan dan mereka tidak memiliki apa-apa lagi tetapi di saat itu bu Wenny istri beliau berkata untuk tetap bersyukur karena sekalipun mereka berkekurangan tetapi mereka tetap sehat dan bisa tetap berkumpul bersama-sama.
Orang yang mempunyai pengharapan akan melihat hal-hal yang baik tetapi sebaliknya orang yang kehilangan pengharapan yang dilihat dan keluar dari dari mulutnya selalu hal-hal yang negatif dan buruk. Jadi mari mulai untuk membangkitkan pengharapan anda kepada Tuhan maka perkataan yang keluar dari mulut anda akan berubah. Ada masa-masa dimana ujian penderitaan itu datang tetapi jangan pernah anda kehilangan pengharapan karena anda adalah sang juara/pemenang.
Ketika anda gagal dalam berbisnis bukan berarti anda berhenti untuk berbisnis karena justru mungkin anda akan mempunyai bisnis yang jauh lebih besar. Mungkin anda gagal sebagai pelayan Tuhan dimana anda di gosipin dan di tinggalkan oleh banyak orang tetapi bukan berarti anda berhenti untuk melayani karena mungkin anda akan menjadi hamba Tuhan atau pengkhotbah yang dipakai Tuhan di hadapan ribuan orang atau bahkan anda akan menggembalakan puluhan ribu jemaat dalam sebuah stadion yang megah.
Mari berfokus dan melihat kepada kebaikan-kebaikan Tuhan maka itu akan menjadi kekuatan dan jangan pernah membandingkan diri anda dengan yang lain. Ketika sang juara/pemenang kehilangan pengharapan dimana itu adalah tujuan musuh untuk membuatnya melihat segala sesuatu dengan buruk dan negatif yang akan menghasilkan kekecewaan, putus asa, frustasi dan kehilangan pengharapan karena terus menunggu tetapi yang di tunggu belum muncul-muncul karena yang tertanam setiap hari adalah hal-hal yang negatif. Seperti bangsa Israel yang Tuhan janjikan untuk masuk kedalam tanah Kanaan tetapi dalam perjalanannya setiap hari mereka terus menggerutu, putus asa, menunggu waktu yang lama, selalu melihat sisi Tuhan yang negatif dan akhirnya mereka semua mati di padang gurun tanpa pernah melihat tanah Kanaan Karena mereka kehilangan pengharapan. Mari mengubahnya dan terus mempunyai pengharapan untuk melihat berkat-berkat yang walalupun itu kecil karena Yesus sanggup untuk mengubah siapa pun atau apa pun keadaan anda karena anda adalah sang juara/pemenang, “YOU’RE THE CHAMPION”.
Penderitaan itu seperti biji korma yang tidak mengeluh dan berhenti untuk tumbuh ketika diletakkkan batu diatasnya yang membuatnya tidak tumbuh keatas tetapi tumbuh kebawah/kedalam. Sewaktu kita dalam penderitaan Tuhan sedang berkata untuk kita tumbuh kedalam, ke bawah lagi sampai mendapatkan sumber mata air
2). Tidak lagi fokus pada panggilan.
"Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga." (2 Timotius 2:5, TB)
Apabila anda adalah seorang pemain sepakbola bertandinglah di lapangan sepakbola atau bertanding pada bidang masing-masing.
Tuhan akan meminta pertanggung jawaban sesuai dengan bidang anda karena anda adalah sang Juara/pemenang pada bidang anda masing-masing karena tidak mungkin pemain sepakbola bertanding dengan pemain bola volley menurut aturan pemain sepakbola.
Bertandinglah menurut bidang anda masing-masing, bertandinglah menurut talenta yang Tuhan berikan dan fokus disitu dan Tuhan sendiri yang akan mengembangkannya. Fokuslah kepada panggilan anda.
"Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan." (1 Korintus 12:14-22, TB)
Mari mengenali dimana bagian anda dan fokus pada itu.
“Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya”
Tuhan sudah menempatkan kita didalam Tubuh Kristus, Tuhan mempunyai destiny atau panggilan atas hidup kita. Temukanlah keunikan dan kekhususan itu dan fokus dalam panggilan itu. Karena sangat banyak orang yang bertanding pada bidang yang lain yang bukan panggilannya sehingga menjadi frustasi dan tidak pernah merasa sebagai sang Juara/Pemenang.
“Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling di butuhkan”.
Jangan lagi berkata bahwa anda yang paling lemah dan kurang dan kemudian tidak mau fokus pada bidang panggilan anda. Anda yang paling lemah justru yang paling dibutuhkan.
Ketika seorang pemain catur mengajak bertanding seorang petinju di arena tinju pasti pemain caturnya kalah. Jadi bertandinglah pada jalur, pada panggilan Tuhan atas hidup anda dan jangan pernah iri pada yang lain. Apabila anda di panggil sebagai seorang pekerja yang mempersiapkan segala sesuatu, atau anda di panggil sebagai seorang pendoa/pilar tetaplah setia walaupun mungkin anda tidak kelihatan. Seperti pondasi rumah yang tidak kelihatan tetapi itu menopang seluruh bagian rumah.
3). Mengandalkan Kekuatan sendiri.
"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." (2 Korintus 1:3-4, TB)
Mengandalkan kekuatan sendiri adalah sesuatu yang menghambat seseorang untuk berdiri sebagai sang Juara/Pemenang. Sewaktu anda dalam keadaan baik dan mengandalkan kekuatan sendiri maka anda akan jatuh dalam kesombongan, sewaktu anda dalam keadaan penderitaan dan mengandalkan kekuatan sendiri maka anda akan putus asa dan kemudian jatuh.
Jadi mintalah penghiburan dari Tuhan.
"yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." (2 Korintus 1:4, TB)
Bagaimana Allah menghibur setiap kita? Dia bekerja dan berbicara dari dalam, Dia berfirman dan mengubah kita dari dalam.
Iblis pernah berbicara kepada Ps Hendrik dimana beliau waktu itu berkata bahwa penderitaan yang beliau rasa paling sulit adalah tidak mungkin untuk menjadi hamba Tuhan karena kekudusan saat itu bagi Ps Hendrik adalah barang mewah. Tetapi Ps Hendrik menyadari bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan satu orang pun untuk binasa. Bertahun-tahun iblis masuk kedalam pikiran Ps hendrik dimana berkata bahwa tidak mungkin bagi Ps Hendrik untuk hidup kudus dan menjadi hamba Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah menilai apa yang Ps Hendrik dulu lakukan karena benih ilahi itu tidak pernah gagal. Tuhan tidak pernah menginginkan orang untuk binasa karena benih ilahi itu membuat orang tidak lagi lahir dari dosa.
Sewaktu anda menerima firman Tuhan dan mengijinkan itu bekerja didaam anda, firman itu akan hidup dalam hidup anda…
Amen …
"I am not what the devil and world say about me, but I was G-D says, and I will go into in the end-time destiny for my life."
Minggu, 19 Maret 2017
WE ARE THE CHAMPION
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)
MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya Sejak awal manusia diciptakan Allah ...
-
RECEIVE DUNAMOS Oleh : Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup, Dia Tuhan yang kita bisa rasaka...
-
Di atas perjanjian Lewi, kami berdiri di antara Tuhan dan bangsa Indonesia. Kami berdiri membawa pendamaian bagi bangsa Indon...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar