Senin, 03 Juli 2017

SABAR DAN PERCAYA PADA WAKTUNYA


Ps Josep Hendrik Gomulya

"Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” (Matius 13 : 24 – 30 TB)

Keberhasilan seseorang di dalam hidup sangat bergantung bagaimana dirinya mengelola kejutan tak terduga yang memantul kedalamnya. Contohnya menabur, jika ingin mengubah apa yang akan di tuai maka orang tersebut harus mengubah apa yang ditanamnya.

"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." (Galatia 6 : 7 TB)

Salah satu tindakan menabur yang buruk bisa menghancurkan seluruh lading. Nafsu yang tidak bisa di control atau di tangani akan menghancurkan seluruh pelayanan. Kehidupan adalah sebuah proses, butuh waktu untuk mendapatkan sebuah pohon dari benih yang kita tanam, kita harus bisa menjadi orang yang sabar.

ILALANG TIDAK BISA DIHINDARI

Ilalang adalah sejenis rumput yang terlihat seperti gandum tetapi bukan gandum yang bisa tumbuh dan menghancurkan apa yang telah ditanam. Ilalang adalah benih buruk yang tumbuh, bisa karena kesalahan kita sendiri atau terkadang itu sengaja dikirim untuk mencegah atau menghancurkan apa yang kita telah tanam dimana biasanya  di level atau tingkatan yang baru iblis selalu mempunyai cara yang baru. Tuhan mengijinkan kesulitan untuk itu menjadi perhatian kita dan untuk memperkuat karakter serta memperluas pandangan.

Kesombongan yang mendorong kita  untuk mencabut ilalang dimana kita berpikir bahwa kita mempunyai kemampuan untuk memperbaiki situasai apa pun. Kesombongan adalah dasar dari semua kesalahan, seperti pepatah yang mengatakan “segenggam kesabaran lebih bernilai dari segantang otak.”

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40 :31 TB)

Dalam menghadapi masalah selalu ada kekuatan yang Tuhan berikan untuk kita bisa menahan diri, menjadi sabar. Antara sebuah pertanyaan dan jawabannya ada jedah sehingga yang terkadang kita lakukan hanya menunggu jawaban dari sorga dengan bantuan Roh Kudus, kita menunggu untuk berada dalam ketepatan.

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3 : 1 TB)

Mengapa Allah ingin kita menunggu? Allah berusaha membuat kita melihat sesuatu, Dia mencoba menempatkan kita pada suatu tempat. Waktu adalah kunci bagi resolusi kerumitan dalam tuaian kta, jika kita meninggalkan waktu-waktu kita untuk Tuhan maka kita akan menikmati kemenangan di penghujung, percayalah pada waktu-Nya!

Masalah dalam setiap tuaian kita adalah siasat iblis untuk mengalihkan perhatian kita, mengahncurkan dan mengecewakan kita. Masalah selalu mendahului kemenangan tetapi biarlah Tuhan melakukan apa yang Dia ingin lakukan dalam hidup kita dimana ketika semuanya diserahkan kedalam tangan Tuhan maka Tuhan sendiri yang akan menyelesaikan kesulitan atau masalah dalam tuaian kita.

Amin, Tuhan Yesus memberkati…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...