Radio Pelangi Makassar (13/07/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya
"Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api. Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api. Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah. Atas titah Tuhan orang Israel berangkat dan atas titah Tuhan juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada Tuhan , dan tidaklah mereka berangkat. Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat. Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah. Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. Atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada Tuhan , menurut titah Tuhan dengan perantaraan Musa." (Bilangan 9 : 15 – 23 TB)
Saat ini apabila kita ingin bepergian atau ingin mengemudikan kendaraan di suatu daerah atau tempat yang sebelumnya belum pernah kita datangi kita tidak perlu untuk kuatir tersesat karena dengan perkembangan teknologi kita bisa mengetahui rute atau jalanan yang akan kita lalui menuju suatu tempat yang kita inginkan bahkan dengan bantuan GPS di google map ini kita bisa mengetahui apakah jalanan yang akan kita lalui itu sedang mengalami macet dan atau tidak sehingga membantu kita untuk mencari rute yang lain sehingga membuat segala sesuatunya menjadi lebih efektif.
Bayangkan dengan apa yang di alami oleh bangsa Israel di ayat ini dimana dikatakan pada waktu mereka mendirikan kemah suci ada awan yang menutupi kemah suci dari waktu malam sampai pagi hari yang kelihatan seperti api. Apa yang mereka lihat itu adalah awan kemuliaan Tuhan yang selalu ada bersama mereka.
Setiap kita adalah kemah kediaman Allah dimana didalam kemah ada tabut Allah yang adalah lambang hadirat Allah sehingga hidup kita sebenarnya selalu di lingkupi oleh awan kemuliaan Tuhan. Kita akan belajar bagaimana semua system itu bergerak, bagaimana semua yang di hidup kita Tuhan yang mengarahkan dan menuntun.
Alkitab mencatat bahwa jumlah laki-laki dewasa dari bangsa Israel yang berjalan di padang gurun saat itu jumlahnya sangat banyak, kira-kira 2 setengah juta banyaknya. Ini adalah jumlah yang sangat besar sehingga kita bisa membayangkan apabila semua orang yang banyak itu atau semua system beregerak bersama-sama.
"Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah." (Bilangan 9 : 17 TB)
Awan kemuliaan Tuhan selalu ada di atas kemah bangsa Israel baik ketika mereka sedang mereka sedang bergerak atau berjalan atau ketika mereka sedang tidak bergerak karena tiang awan dan tiang api berhenti karena ada Tabut Tuhan bersama-sama dengan mereka dimana di atas Tabut Tuhan itulah awan kemuliaan atau hadirat Tuhan yang menyertai bangsa Israel.
Berikut adalah 3 poin yang perlu kita perhatikan ketika Tuhan mengijinkan semua system bergerak:
1) AWAN KEMULIAAN ATAU HADIRAT TUHAN SEBAGAI PENUNTUN.
Kita bisa membayangkan hari itu mereka dengan jumlah yang sangat banyak bergerak bersama-sama dimana bukan hal yang mudah untuk mereka bisa bergerak bersama-sama karena kemungkinan sebagian dari mereka memiliki hal atau kepentingan lain yang harus dikerjakan atau diselesaikan, tetapi mereka semua sudah sepakat dengan petunjuk Tuhan bahwa satu-satunya cara agar supaya mereka bisa tetap hidup dan bertahan sampai kepada tujuan yang sebenarnya hanya dengan mengikuti awan kemuliaan Tuhan dengan tiang awan di siang hari dan tiang api dikala malam hari.
Awan kemuliaan Tuhan itu saat ini adalah hadirat Tuhan sendiri, Roh Kudus yang ada didalam hidup kita yang berfungsi sebagai penuntun setiap langkah kita karena tidak mengetahui jalan untuk sampai kepada destiny kita, sehingga untuk itulah kita perlu bergaul dengan hadirat Tuhan, bergaul dengan Roh Kudus.
Dalam setiap ibadah di rumah Tuhan atau dalam setiap penyembahan kepada Tuhan awan kemuliaan Tuhan itu harus ada karena itu yang menjadi titik awal dimana orang mengetahui, melihat, merasakan dan mengalami kemuliaan atau hadirat Tuhan yang orang tidak pernah lihat diluar sebelumnya. Ketika kita bangun di pagi hari kita bisa mengalami hadirat Tuhan yang menjadi bekal kita sepanjang hari terus berjalan dalam tuntunan Tuhan hari lepas hari dan jangan pernah membiarkan diri kita yang berjalan di depan tetapi baiarkan Tuhan yang berjalan didepan kita serta jangan pernah kehendak kita yang jadi tetapi kehendak-Nya yang jadi.
Hari-hari ini Tuhan sedang membawa setiap kita terbang dimana secara rohani kita dibawa Tuhan dalam percepatan untuk terbang lebih tinggi seperti rajawali, diberikan anugerah demi anugerah untuk menyelesaikan apa yang Tuhan inginkan dimana mungkin dahulu ada banyak hal yang kita lakukan itu sepertinya berjalan sangat lambat karena kita berjalan sendiri.
Cara bagaimana Tuhan menuntun setiap kita contohnya adalah seperti yang dijelaskan di awal sama seperti ketika kita membutuhkan bantuan GPS (Global Positioning System) yang ada di google map untuk menuntun kita menuju suatu tempat atau lokasi yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Bahkan untuk hal-hal yang baru di hidup kita, ketika kita sudah menangkap tujuan Tuhan maka percayalah ada google map, ada tuntunan Tuhan yaitu hadirat-Nya didalam kita sebagai penuntun Roh Kudus bukan hanya sebagai tiang awan dan tiang api tetapi juga mengingatkan kita akan firman-Nya, memberi tanda dan damai sejahtera.
Setiap kita memiliki Tuhan yang sangat luar biasa dimana Tuhan Yesus adalah seorang gembala yang menuntun domba-dombanya ke air yang tenang, yang menuntun hidup setiap kita sehingga kita tidak perlu takut dan kuatir sekalipun kita tidak mengetahui jalan mana akan kita lalui atau hati esok itu seperti apa tetapi kita percaya kita mempunyai Tuhan yang menuntun dan menjamin karena sebagai domba kita mengenal suara gembala kita. Yang kita lakukan hanya mengikuti tuntunan-Nya dengan merelakan diri untuk dituntun, sepakat dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan.
2) MEMPRIORITASKAN TUHAN.
Dikatakan bahwa terkadang ketika bangsa Israel berhenti mereka tidak mengetahui dengan persis berapa lama mereka akan tinggal dan kapan mereka akan melanjutkan perjalanan kembali, apakah di waktu siang dengan tiang awan atau dengan tiang api diwaktu malam.
Sebagai manusia ada banyak urusan yang manusia miliki dimana setiap individu pasti mengurusi atau mengerjakan banyak hal, tetapi yang luar biasa adalah bangsa Israel memprioritaskan Tuhan dengan bergerak ketika Tuhan menuntun untuk bergerak, mereka memprioritaskan hadirat Tuhan dan persekutuan dengan Tuhan di saat dimana mereka mempunyai urusan atau agenda pribadi yang lain.
Ketika kita memprioritaskan Tuhan didalam hidup kita, mengerti bagaimana memprioritaskan hal-hal yang rohani dalam mengikuti Tuhan maka tidak aka nada yang namanya complain.
Sewaktu Roh Kudus turun atas murid-murid, mereka mempunyai kuasa dan menjadi manusia yang berbeda dimana mereka meninggalkan semuanya untuk mengikuti Tuhan, ini bukan berarti bahwa kita harus berhenti bekerja atau berbisnis tetapi yang kita prioritaskan adalah pergerakan Tuhan dan kita bergerak seturut dengan kehendak tuhan.
3) MENSTABILKAN / MEMBIASAKAN / MENGHIDUPI MENJADI GAYA HIDUP.
"Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah. Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. Atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada Tuhan , menurut titah Tuhan dengan perantaraan Musa." (Bilangan 9 : 21 -23 TB)
Mungkin dalam pekerjaan atau bisnis kita adalah orang yang hidup dengan segala sesuatunya sudah terjadwal yang memang itu bagus tetapi terkadang Tuhan juga secara tiba-tiba membawa kita bergerak dan kita harus bisa menyesuaikan dengan apa yang sudah direncanakan atau terjadwal sehingga kita harus bisa membiasakan diri untuk menstabilkan sehingga kita tidak menjadi kaget atau complain serta mengikuti apa yang Tuhan inginkan. Seperti bangsa Israel yang seorang pun tidak ada yang mengetahui kapan Tuhan akan membawa mereka bergerak kembali, apakah itu dalam 2 hari, 3 hari, sebulan atau bahkan lebih, yang mengetahui hanya Tuhan sendiri.
Semoga firman Tuhan ini memberi bekal kepada setiap kita untuk mengerti betapa pentingnya hadirat Tuhan yang menuntun kita dimana Yesus sebagai gembala kita. Tuhan ingin membiasakan diri kita untuk bergaul dengan Tuhan, untuk menstabilkan hidup kita. Jadi ijinkan untuk seluruh system yang ada bergerak bersama dengan cara Tuhan yang menuntun, Tuhan sebagai prioritas dan Tuhan yang menstabilkan karena Dia adalah seorang gembala yang menuntun setiap kita kepada tujuan ilahi.
Tuhan Yesus memberkati…
Ps Joseph Hendrik Gomulya
"Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api. Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api. Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah. Atas titah Tuhan orang Israel berangkat dan atas titah Tuhan juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada Tuhan , dan tidaklah mereka berangkat. Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat. Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah. Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. Atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada Tuhan , menurut titah Tuhan dengan perantaraan Musa." (Bilangan 9 : 15 – 23 TB)
Saat ini apabila kita ingin bepergian atau ingin mengemudikan kendaraan di suatu daerah atau tempat yang sebelumnya belum pernah kita datangi kita tidak perlu untuk kuatir tersesat karena dengan perkembangan teknologi kita bisa mengetahui rute atau jalanan yang akan kita lalui menuju suatu tempat yang kita inginkan bahkan dengan bantuan GPS di google map ini kita bisa mengetahui apakah jalanan yang akan kita lalui itu sedang mengalami macet dan atau tidak sehingga membantu kita untuk mencari rute yang lain sehingga membuat segala sesuatunya menjadi lebih efektif.
Bayangkan dengan apa yang di alami oleh bangsa Israel di ayat ini dimana dikatakan pada waktu mereka mendirikan kemah suci ada awan yang menutupi kemah suci dari waktu malam sampai pagi hari yang kelihatan seperti api. Apa yang mereka lihat itu adalah awan kemuliaan Tuhan yang selalu ada bersama mereka.
Setiap kita adalah kemah kediaman Allah dimana didalam kemah ada tabut Allah yang adalah lambang hadirat Allah sehingga hidup kita sebenarnya selalu di lingkupi oleh awan kemuliaan Tuhan. Kita akan belajar bagaimana semua system itu bergerak, bagaimana semua yang di hidup kita Tuhan yang mengarahkan dan menuntun.
Alkitab mencatat bahwa jumlah laki-laki dewasa dari bangsa Israel yang berjalan di padang gurun saat itu jumlahnya sangat banyak, kira-kira 2 setengah juta banyaknya. Ini adalah jumlah yang sangat besar sehingga kita bisa membayangkan apabila semua orang yang banyak itu atau semua system beregerak bersama-sama.
"Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah." (Bilangan 9 : 17 TB)
Awan kemuliaan Tuhan selalu ada di atas kemah bangsa Israel baik ketika mereka sedang mereka sedang bergerak atau berjalan atau ketika mereka sedang tidak bergerak karena tiang awan dan tiang api berhenti karena ada Tabut Tuhan bersama-sama dengan mereka dimana di atas Tabut Tuhan itulah awan kemuliaan atau hadirat Tuhan yang menyertai bangsa Israel.
Berikut adalah 3 poin yang perlu kita perhatikan ketika Tuhan mengijinkan semua system bergerak:
1) AWAN KEMULIAAN ATAU HADIRAT TUHAN SEBAGAI PENUNTUN.
Kita bisa membayangkan hari itu mereka dengan jumlah yang sangat banyak bergerak bersama-sama dimana bukan hal yang mudah untuk mereka bisa bergerak bersama-sama karena kemungkinan sebagian dari mereka memiliki hal atau kepentingan lain yang harus dikerjakan atau diselesaikan, tetapi mereka semua sudah sepakat dengan petunjuk Tuhan bahwa satu-satunya cara agar supaya mereka bisa tetap hidup dan bertahan sampai kepada tujuan yang sebenarnya hanya dengan mengikuti awan kemuliaan Tuhan dengan tiang awan di siang hari dan tiang api dikala malam hari.
Awan kemuliaan Tuhan itu saat ini adalah hadirat Tuhan sendiri, Roh Kudus yang ada didalam hidup kita yang berfungsi sebagai penuntun setiap langkah kita karena tidak mengetahui jalan untuk sampai kepada destiny kita, sehingga untuk itulah kita perlu bergaul dengan hadirat Tuhan, bergaul dengan Roh Kudus.
Dalam setiap ibadah di rumah Tuhan atau dalam setiap penyembahan kepada Tuhan awan kemuliaan Tuhan itu harus ada karena itu yang menjadi titik awal dimana orang mengetahui, melihat, merasakan dan mengalami kemuliaan atau hadirat Tuhan yang orang tidak pernah lihat diluar sebelumnya. Ketika kita bangun di pagi hari kita bisa mengalami hadirat Tuhan yang menjadi bekal kita sepanjang hari terus berjalan dalam tuntunan Tuhan hari lepas hari dan jangan pernah membiarkan diri kita yang berjalan di depan tetapi baiarkan Tuhan yang berjalan didepan kita serta jangan pernah kehendak kita yang jadi tetapi kehendak-Nya yang jadi.
Hari-hari ini Tuhan sedang membawa setiap kita terbang dimana secara rohani kita dibawa Tuhan dalam percepatan untuk terbang lebih tinggi seperti rajawali, diberikan anugerah demi anugerah untuk menyelesaikan apa yang Tuhan inginkan dimana mungkin dahulu ada banyak hal yang kita lakukan itu sepertinya berjalan sangat lambat karena kita berjalan sendiri.
Cara bagaimana Tuhan menuntun setiap kita contohnya adalah seperti yang dijelaskan di awal sama seperti ketika kita membutuhkan bantuan GPS (Global Positioning System) yang ada di google map untuk menuntun kita menuju suatu tempat atau lokasi yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Bahkan untuk hal-hal yang baru di hidup kita, ketika kita sudah menangkap tujuan Tuhan maka percayalah ada google map, ada tuntunan Tuhan yaitu hadirat-Nya didalam kita sebagai penuntun Roh Kudus bukan hanya sebagai tiang awan dan tiang api tetapi juga mengingatkan kita akan firman-Nya, memberi tanda dan damai sejahtera.
Setiap kita memiliki Tuhan yang sangat luar biasa dimana Tuhan Yesus adalah seorang gembala yang menuntun domba-dombanya ke air yang tenang, yang menuntun hidup setiap kita sehingga kita tidak perlu takut dan kuatir sekalipun kita tidak mengetahui jalan mana akan kita lalui atau hati esok itu seperti apa tetapi kita percaya kita mempunyai Tuhan yang menuntun dan menjamin karena sebagai domba kita mengenal suara gembala kita. Yang kita lakukan hanya mengikuti tuntunan-Nya dengan merelakan diri untuk dituntun, sepakat dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan.
2) MEMPRIORITASKAN TUHAN.
Dikatakan bahwa terkadang ketika bangsa Israel berhenti mereka tidak mengetahui dengan persis berapa lama mereka akan tinggal dan kapan mereka akan melanjutkan perjalanan kembali, apakah di waktu siang dengan tiang awan atau dengan tiang api diwaktu malam.
Sebagai manusia ada banyak urusan yang manusia miliki dimana setiap individu pasti mengurusi atau mengerjakan banyak hal, tetapi yang luar biasa adalah bangsa Israel memprioritaskan Tuhan dengan bergerak ketika Tuhan menuntun untuk bergerak, mereka memprioritaskan hadirat Tuhan dan persekutuan dengan Tuhan di saat dimana mereka mempunyai urusan atau agenda pribadi yang lain.
Ketika kita memprioritaskan Tuhan didalam hidup kita, mengerti bagaimana memprioritaskan hal-hal yang rohani dalam mengikuti Tuhan maka tidak aka nada yang namanya complain.
Sewaktu Roh Kudus turun atas murid-murid, mereka mempunyai kuasa dan menjadi manusia yang berbeda dimana mereka meninggalkan semuanya untuk mengikuti Tuhan, ini bukan berarti bahwa kita harus berhenti bekerja atau berbisnis tetapi yang kita prioritaskan adalah pergerakan Tuhan dan kita bergerak seturut dengan kehendak tuhan.
3) MENSTABILKAN / MEMBIASAKAN / MENGHIDUPI MENJADI GAYA HIDUP.
"Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah. Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat. Atas titah Tuhan mereka berkemah dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada Tuhan , menurut titah Tuhan dengan perantaraan Musa." (Bilangan 9 : 21 -23 TB)
Mungkin dalam pekerjaan atau bisnis kita adalah orang yang hidup dengan segala sesuatunya sudah terjadwal yang memang itu bagus tetapi terkadang Tuhan juga secara tiba-tiba membawa kita bergerak dan kita harus bisa menyesuaikan dengan apa yang sudah direncanakan atau terjadwal sehingga kita harus bisa membiasakan diri untuk menstabilkan sehingga kita tidak menjadi kaget atau complain serta mengikuti apa yang Tuhan inginkan. Seperti bangsa Israel yang seorang pun tidak ada yang mengetahui kapan Tuhan akan membawa mereka bergerak kembali, apakah itu dalam 2 hari, 3 hari, sebulan atau bahkan lebih, yang mengetahui hanya Tuhan sendiri.
Semoga firman Tuhan ini memberi bekal kepada setiap kita untuk mengerti betapa pentingnya hadirat Tuhan yang menuntun kita dimana Yesus sebagai gembala kita. Tuhan ingin membiasakan diri kita untuk bergaul dengan Tuhan, untuk menstabilkan hidup kita. Jadi ijinkan untuk seluruh system yang ada bergerak bersama dengan cara Tuhan yang menuntun, Tuhan sebagai prioritas dan Tuhan yang menstabilkan karena Dia adalah seorang gembala yang menuntun setiap kita kepada tujuan ilahi.
Tuhan Yesus memberkati…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar