Gereja Bahtera
Injil Gibbor (GBIG) Holy Glory
Minggu,
07/01/2018 (Sore)
Ps Joseph Hendrik Gomulya
Danau
Galilea sepanjang masa telah diberi berbagai nama awalnya diberi nama
danau/laut Kinneret, lalu danau/laut Genesaret, danau/laut Galilea dan
danau/laut Tiberias. Danau Galilea adalah danau air tawar terbesar di Israel,
danau ini sungguh ajaib karena airnya melimpah dan tidak pernah kering, danau ini memberi kepada Israel air minum
dan air irigasi sehingga memberi kesuburan dan kehidupan bagi seluruh Israel, Airnya dipompa ke kolam-kolam buatan di
bukit-bukit sekitarnya, lalu dialirkan lewat pipa-pipa raksasa ke bagian
selatan yang sangat membutuhkannya. Ini sangat kontras dengan negara-negara
tetangga yang sering mengalami kekeringan dan ini tepat seperti apa yang Tuhan
firmankan bahwa ini adalah tanah Kanaan yang Tuhan janjikan. Setiap kita
sebagai Israel rohani juga mewarisi berkat tanah Kanaan yang sama melalui Yesus
Kristus tetapi setiap kita mesti menghidupi itu dengan benar agar supaya ketika
tanah Kanaan itu diberikan dan berada disana setiap kita hidup dalam pengertian
yang benar.
“Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada
murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai
berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus,
Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya
yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata
mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik
ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari
mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu,
bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah
kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” Maka kata Yesus
kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu
peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi
karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada
Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia
mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam
danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh
dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang
penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan
di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa
ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Simon Petrus naik ke perahu lalu
menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor
banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.”
(Yohanes 21:1-11 TB)
Danau Galilea adalah danau yang sangat besar, sumber airnya
berasal dari 2 tempat, yang pertama berasal dari dataran tinggi Gihon dan yang
kedua adalah berasal dari gunung Hermon yang mengalir dan ditampung di danau
Galilea. Air dari danau Galilea ini kemudian mengalir sampai ke seluruh Israel.
Bagi anda yang pernah di baptis di sungai Yordan, sungai ini juga melaluinya
dan terus mengalir sampai ke laut mati dan berakhir disana.
Ketika kita mendapatkan kehidupan jangan pernah berhenti
untuk mengalirkan kepada orang lain karena apabila kita hanya ingin diberkati
dan itu hanya sampai pada diri kita saja maka tidak akan ada kehidupan dan inilah
yang membedakan danau Galilea dan laut Mati, karena di danau Galilea terus
mengalir kehidupan. Sumber air yang berasal dari gunung Hermon berbicara
tentang berkat Tuhan dan berbicara tentang pemulihan yang Tuhan berikan, tetapi
sangat banyak orang yang ingin cukup hanya dirinya saja yang dipulihkan, cukup
hanya dirinya saja yang diberkati. Orang Kristen yang seperti ini akhirnya akan
mati tanpa ada sesuatu yang bisa dialirkan dari hidupnya.
Beberapa orang yang pergi ke gereja hanya untuk mendapatkan
jawaban atas setiap doa-doanya, hanya ingin mendengarkan suara Tuhan bagaimana
hidupnya bisa diberkati sama seperti yang lainnya atau ke gereja hanya agar
Tuhan melepaskan dirinya dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Semua yang
dituliskan di atas sebenarnya juga adalah kerinduan Tuhan tetapi tidak semua
berkat yang Tuhan berikan itu hanya untuk diri kita sendiri.
Sebuah prinsip yang Tuhan taruh adalah ALIRKAN dan sewaktu
kita mengalirkan semua berkat yang Tuhan berikan kepada kita, biarkan Tuhan
mendapati bahwa ada alasan dari Tuhan selain memberkati kita yaitu kita juga
menjadi berkat dan saluran bagi orang lain. Sewaktu kita menjadi saluran dari
setiap berkat Tuhan maka akan ada kehidupan didalam hidup kita, sewaktu kita
dan gereja menjadi saluran berkat buat kota dan bangsa ini maka akan mengalir
kehidupan dan berkat Tuhan yang besar atas jemaat, kota dan bangsa ini karena
tujuan Tuhan memberkati kita adalah untuk mengalirkan setiap berkat itu. Saat
kita mengalirkan berkat Tuhan kita sendiri akan menerima berkat-Nya dan hidup
kita dipulihkan dan kita bisa melihat bahwa ada kehidupan yang sangat banyak,
yang sangat berbeda dengan orang yang tidak mau mengalirkan berkat.
Negara-negara tetangga Israel mungkin juga terdapat sumber
mata air tetapi tidak pernah dialirkan sehingga tempat itu menjadi mati. Jadi
segala berkat Tuhan bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang
lain, perubahan dari hidup kita harus bisa menjadi berkat bagi orang lain.
mungkin Tuhan memberi kita berkat dalam hal keuangan maka kita juga harus bisa
menjadi berkat bagi orang lain, bukan persoalan besar atau kecil jumlahnya
tetapi seberapa kita mau belajar untuk mentaati apa yang Tuhan katakan.
Danau Galilea disebut juga danau Genesaret, Genesaret berada
di daerah Tiberias sehingga danau ini disebut juga danau Tiberias. Ada nama
lain dari danau ini yang jarang sekali disebut yaitu Kinneret yang artinya
kecapi karena bentuk danaunya seperti kecapi, tetapi ada 2 alasan yang membuat
nama danau Kinneret ini disebut dalam perjanjian lama dimana pada masa itu
(perjanjian lama) pemain musik dalam hal ini para pemain kecapi selalu
berkumpul di tepi danau itu karena saat itu kecapi kalau memakai istilah jaman
sekarang itu menjadi trend sehingga orang-orang yang berasal dari daerah atau
kota lain seringkali datang untuk bermain kecapi atau mendengarkan para pemain
kecapi memainkan kecapinya dan itu sangat memberkati banyak orang.
Sewaktu hidup setiap kita memainkan nada-nada dan memberkati
banyak orang maka ada berkat Tuhan yang dialirkan melalui hidup kita. Sangat banyak
orang yang ingin diberkati tetapi tidak banyak orang yang meminta untuk menjadi
berkat bagi orang lain, yang mana ini seharusnya menjadi identitas setiap kita.
Berkat rohani yang Tuhan maksudkan disini adalah ketika danau Galilea
memberkati kehidupan banyak orang maka sebenarnya ada kecapi atau nada yang
dialirkan. Sewaktu hidup setiap kita menjadi menjadi berkat bagi orang lain
maka itu seperti musik atau nada yang kemudian menyegarkan jiwa banyak orang. Orang-orang
yang mungkin sedang mengalami stress, galau atau putus pengharapan datang
kepada anda karena ada kecapi atau nada dalam hidup anda, orang-orang yang
berada di dekat anda akan merasa damai dan diberkati.
Pertanyaannya, bagaimana hidup yang menjadi berkat?
“Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di
sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan
mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.”
(Yohanes 21:6 TB)
Kristen Galilea
adalah orang kristen yang hidup dalam ketaatan, mungkin kita tidak sempurna
tetapi ketika kita belajar untuk mentaati Tuhan maka sebenarnya ada sebuah
kehidupan yang baru “Blessing New Life” itu turun atas hidup setiap kita. Tuhan
akan mengubah hidup kita hari demi demi sehingga kita mengalami sendiri Tuhan
yang hidup dalam hidup kita dan bukan dari perkataan orang.
Murid-murid Tuhan
Yesus merasa mengalami kegagalan karena mereka melihat orang yang menjadi
panutan mereka disalibkan sehingga mereka tidak lagi mempunyai orang yang
mereka anggap sebagai Raja. Masa 3,5 tahun ketika mereka berjalan bersama Tuhan
Yesus adalah masa yang luar biasa, mujizat-mujizat dan hal-hal yang besar
terjadi melalui hidup Tuhan Yesus sehingga ketika Tuhan Yesus tidak ada itu
seperti kiamat kecil buat hidup murid-murid sehingga ketika Tuhan Yesus bangkit
mereka beberapa kali dijumpai, salah satunya di danau Galilea ini. Apa yang Tuhan
Yesus mau ajarkan disini adalah untuk memberi pondasi untuk hidup
murid-murid-Nya karena orang Kristen Galilea hidup dalam ketaatan, bagaimana
untuk hidup dalam ketaatan? Apa yang harus kita lakukan?
Orang kristen yang
hidup dalam ketaatan akan mendapatkan 3 hal dan mengeluarkan 2 hal. 3 hal
tersebut adalah MENDENGAR – MERESPONI – MELAKUKAN. Sewaktu kita mentaati Tuhan
dan mendengar firman-Nya pilihlah untuk melakukan 3 hal tersebut MENDENGAR –
MERESPONI – MELAKUKAN. Ada banyak orang yang menjadi kristen cukup mendengarkan
firman saja, rajin datang ke gereja beribadah hanya untuk menunggu Tuhan
berbicara dan ketika mendapatkan rhema dari Tuhan tidak mau meresponi dan
melakukan firman Tuhan tersebut.
“Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu”
Di tengah kegagalan,
berserulah dan dengarkan apa yang Tuhan katakan, jangan hanya sebatas
mendengarkan saja tetapi responi dan lakukan setiap firman-Nya itu. Apa yang
murid-murid lakukan mungkin bagi sebagian orang itu seperti sebuah kegilaan
karena sudah semalam-malaman mereka menebarkan jala mencari ikan tetapi mereka
tidak mendapatkan apa-apa dan Tuhan berkata agar mereka kembali menebarkan jala
ketempat yang sudah sepanjang malam tidak ada hasil yang didapatkan.
Kehidupan yang taat
harus di dasari oleh perkataan Tuhan tetapi tidak hanya sampai disitu
belajarlah untuk meresponi dan mentaati. Apabila kita ingin menerima warisan
rohani dari hidup seseorang belajarlah bukan hanya sebatas mendengarkan tetapi
meresponi dan mentaati. Untuk mengalirkan kehidupan dan mengalami kuasa mujizat
Tuhan maka lakukanlah 3 hal diatas MENDENGAR – MERESPONI – MELAKUKAN. Hasil
dari melakukan atau mentaati maka akan lahir 2 hal yaitu PEMULIHAN dan BERKAT
TUHAN.
Murid-murid Tuhan
Yesus awalnya pulang tanpa membawa hasil tetapi sewaktu mereka taat
melakukannya, bisa kita lihat di ayat 7 dimana Yohanes berkata bahwa itu adalah
Tuhan. Darimana mereka mengetahui bahwa itu adalah perintah dari Tuhan Yesus? Mereka
mengetahui bahwa itu Tuhan Yesus karena mereka pernah mengalami hal yang sama,
mendapatkan perintah yang sama dan hasil ikan yang juga sama. Jadi ketika
mengalami masalah dalam hidup, karena kita mempunyai Tuhan yang hidup maka
ketika mendapatkan rhema dari firman Tuhan maka dengarkan, responi dan lakukanlah
firman itu maka anda akan melihat Tuhan yang hidup, ingatlah selalu apa yang
Tuhan pernah lakukan dahulu dan lihatlah bagaimana anda mengalami setiap firman
Tuhan itu. Firman Tuhan yang paling mudah untuk di ingat adalah firman yang
menjadi rhema dari Tuhan yang lalu anda responi dan lakukan.
Apabila anda
mendengar, meresponi dan melakukan setiap firman-Nya maka anda akan selalu
mengingat itu untuk selamanya dan itu akan menjadi kekuatan bagi hidup anda di
masa yang akan datang serta ada banyak warisan rohani yang anda dapatkan. Mari meresponi
dan melakukan setiap firman-Nya untuk melatih dan mempersiapkan kita untuk
kegerakan atau hal-hal yang lebih besar yang terkadang itu biasanya dimulai
dari melakukan hal-hal yang kecil terlebih dahulu sehingga kita bisa belajar
untuk MENDENGAR – MERESPONI - MELAKUKAN.
Mari belajar untuk
mentaati Tuhan di saat yang tidak mungkin sekalipun, ketika Tuhan Yesus
menyuruh murid-murid menebarkan jala di sebelah kanan perahu, tempat yang sudah
semalaman mereka coba dan gagal tetapi sewaktu mereka taat menebarkan jala,
mereka mendengar, meresponi dan melakukan itu, mujizat dan pemulihan terjadi
atas hidup mereka. Untuk menjadi kristen Galilea, kristen yang mendengar,
meresponi dan melakukan, perbaikilah setiap respon yang salah seperti melakukan
sesuatu dengan bersungut-sungut yang adalah salah satu bentuk dari tidak
meresponi firman. Mujizat mungkin saja bisa terjadi tetapi tidak ada berkat
rohani yang didapatkan. Mari buat hidup kita menjadi kesaksian, jangan hidup
kita hanya menjadi alat tetapi tidak pernah mengalirkan sebuah kehidupan. Mari menjaga
respon karena dari sana lahir kesaksian yang luar biasa, melakukan semua yang
Tuhan inginkan sekalipun itu kelihatannya mustahil.
Ketika Tuhan
berbicara dan menyuruh melakukan sesuatu, Tuhan akan melihat dari respon dan sikap
hati kita dimana itu menandakan sebuah kualitas hidup kita yang dewasa dan itu
hanya bisa dilihat oleh Tuhan. Tuhan memberikan kita pemulihan dan berkat-Nya
tetapi berkat yang utama adalah sewaktu kita MENDENGAR – MERESPONI – MELAKUKAN (TAAT).
Kita mungkin melakukan hal yang salah tetapi bisakah kita melihat bahwa ada
berkat Tuhan dari MENDENGAR – MERESPONI – MELAKUKAN maka hidup kita dalam
tuntunan Tuhan. Semakin besar yang Tuhan ingin percayakan maka kita harus mulai
melatih diri kita untuk mulai taat dari melakukan hal-hal yang kecil.
“Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka
tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela
jala yang penuh ikan itu.” (Yohanes 21:8 TB)
Sewaktu kita
MENDENGAR – MERESPONI – MELAKUKAN firman itu akan tinggal tetap, maka setiap
yang ilahi anda akan mengetahui bahwa itu Tuhan. Kalau firman hanya didengar
tanpa di resoini dan di lakukan maka anda tidak akn mengetahui bahwa itu dari
Tuhan. Seberapa banyak firman yang anda dengarkan itu memang baik tetapi kalau
itu tidak di responi dan di lakukan maka anda tidak akan bisa melihat Tuhan,
melihat yang ilahi dan kuasa dari firman itu dalam hidup anda sehingga pemulihan
dan berkat Tuhan itu tidak bisa anda terima.
153 dalam bahasa
ibrani berarti “I AM GOD”, ketika murid-murid berkata itu Tuhan sehingga mereka
melakukannya menebarkan jala mereka karena yakin akan mendapatkan ikan seperti
yang Tuhan pernah lakukan pada mereka. Dalam sebuah penelitian belum lama ini
ditemukan bahwa di danau Galilea ditemukan 153 jenis ikan, ini bukan hal yang
kebetulan karena firman Tuhan selalu tepat dimana disini Tuhan mau berkata “I
AM GOD”.
Banyak orang mengatakan
bahwa kehidupan yang taat itu adalah hal yang sulit karena konotasi dari
kristen yang adalah kristen yang sempurna, itu adalah hal yang keliru, kristen
yang taat adalah setiap kita belajar darii kegagalan dan kesalahan seperti yang
dialami oleh murid-murid, belajar untuk MENDENGAR – MERESPONI – MELAKUKAN
sehingga kita akan mengalami banyak mujizat dan kecapi dalam hidup kita
mengalir. Ada banyak orang yang mungkin mendengar tetapi tidak banyak yang
meresponi dengan benar, ada banyak yang mungkin melakukan tetapi tidak
pernah/banyak yang meresponi dengan benar.
Seperti Yabes yang
artinya kesakitan karena saat dirinya dilahirkan ibunya mengalami kesakitan
dalam hidupnya. Mungkin keadaan anda saat ini juga bisa menggambarkan kegagalan
seperti murid-murid di danau Galilea/Tiberias dimana mereka gagal dan tidak
mendapatkan ikan, mereka pulang dengan tangan hampa tetapi ada seseorang yang
menghampiri di tengah-tengah keputusasaan, kegagalan dan tanpa pengharapan. Pikirkanlah
Tuhan menghampirimu karena DIA mau dan sanggup, dengarkan, responi dan lakukan
yang firmankan-Nya. Mari minta hati dan kehidupan yang taat dengan Tuhan
melakukan firman dari hal-hal yang kecil satu persatu dan biarkan firman itu
kita DENGAR – RESPONI DAN LAKUKAN.
Amen, Tuhan Yesus
Memberkati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar