Senin, 08 Juni 2020

MELIHAT PELUANG DIBALIK KRISIS



MELIHAT PELUANG DIBALIK KRISIS

Dari kotbah Ps Joseph Hendrik Gomulya






                        Sebelumnya mari kita lihat pandangan filosofi Chinese terhadap kata "krisis" ini. Bahasa mandarin untuk Krisis adalah : 危机 (wēi jī) berasal dari kata (wēi xiǎn, danger) dan (jī huì, chance). Untuk itu setiap 危机, wēi jī (krisis), selalu memiliki 2 dimensi : pertama 有危 (yǒu wēi, ada bahaya), kedua 有机 (yǒu jī, ada kesempatan, peluang). Jadi di setiap krisis walaupun memang memiliki bahaya, namun juga mengandung kesempatan yang menuju kepada harapan atau kesuksesan.
                        Sebagai anak-anat Tuhan, setiap kita orang percaya jangan hanya melihat bahaya dalam setiap krisis atau masalah karena bersama dengan Kristus kita bisa melihat banyak peluang atau kesempatan dalam setiap krisis atau masalah. Salah contoh kisahnya dalam Alkitab adalah apa yang dialami Ayub saat mengalami krisis. Saat itu Ayub kehilangan semua hartanya dalam satu hari, dia kehilangan semua anak-anaknya, sekujur tubuhnya pun dipenuhi dengan borok yang menyebabkan bau sehingga banyak orang menghindar darinya termasuk semua sahabat-sahabatnya. Beberapa sahabat Ayub bahkan istri ayub sendiri sampai mengucapkan perkataan yan tidak benar tentang Tuhan atas penderitaan yang Ayub alami “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 29:9 TB).
                        Sungguh ajaib respon yang Ayub berikan dalam Ayub 1:21 “katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” ini adalah sebuah penyerahan bahwa didalam hidup kita tidak membawa apa-apa dan Ayub percaya bahwa ketika Tuhan mengambil sesuatu maka Tuhan akan mengembalikan dua kali lipat bahkan lebih.

“1) Maka jawab Ayub kepada Tuhan: 2)“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”
(Ayub 42:1-2 TB)

                        Di saat mengalami krisis mari percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan saat mengetahui bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu maka mata atau cara pandang seseorang melihat sebuah krisis atau masalah sebagai bahaya berubah dan melihat ada peluang atau kesempatan disitu. Bagi orang lain atau dunia berkata saat ini dunia mengalami krisis tetapi bagi setiap orang percaya justru disitu ada sebuah peluang atau kesempatan.

“dan tidak ada rencana-Mu yang gagal”

                        Artinya Ayub mengerti bahwa ada rencana Tuhan yang besar atas hidupnya sekalipun kenyataan yang dia alami semua hartanya habis, semua anaknya mati dan sekujur tubuhnya dipenuhi borok yang mengeluarkan bau sehingga semua orang menghindarinya.

“3) Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. 4) Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 5) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 6) Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
(Ayub 42:3-6 TB)

                        Artinya terjadi pertobatan dalam diri Ayub dan saat pertobatan itu terjadi anugerah-Nya turun. Ayub sebenarnya seorang yang sangat terkenal saleh dan jujur, seorang yang dikenal takut akan Tuhan dan tidak pernah membuat celah dalam hidupnya. Itulah sebabnya mengapa dia diberkati berlimpah-limpah oleh Tuhan dan menjadi orang terkaya di kotanya. Tetapi ketika dirinya di uji oleh Tuhan semua yang ada padanya diambil.
                        Seringkali manusia berpikir bahwa saat dirinya hidup saleh berarti dia tidak perlu mengalami krisis, tidak perlu mengalami ujian. Apabila seseorang benar-benar orang yang saleh dan sungguh-sungguh dengan Tuhan maka sebenarnya dia tidak perlu takut karena kebenaran akan memunculkan dirinya dalam hidupnya. Seperti emas yang tidak perlu takut saat dimasukkan dalam perapian yang menyala untuk dimurnikan karena ketika keluar akan tetap menjadi emas. Anak-anak Tuhan yang saat ini mungkin sedang Tuhan murnikan, percayalah bahwa saat keluar dari situ maka dia akan keluar sebagai pemenang seperti emas yang dimurnikan.

“Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”

                        Pengenalan akan Tuhan tidak cukup hanya dari mendengar dari orang lain karena yang Tuhan inginkan adalah setiap anak-anak-Nya mendengar dan mengalami Tuhan secara pribadi tanpa melalui perantara atau bukan dari pengalaman orang lain. Oleh karena Kristus yang hidup dan Roh Kudus yang hidup didalam setiap orang yang percaya maka saat krisis atau masalah datang maka anda akan mengalami keuntungan, mengalami pemulihan, melihat peluang, mengalami tuntunan hari demi hari  dan terobosan kemenangan itu menjadi bagianmu dan Tuhan akan membawa anda lebih dari yang kemarin.

“tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”

                        Jangan pernah membiarkan mata anda memandang kepada krisis tetapi pandanglah kepada Tuhan melalui firman-Nya yang akan menerangi dan menuntu anda untuk melihat peluang atau kesempatan.
                        Suatu hal yang Tuhan sangat sukai dari setiap anak-anak-Nya adalah apabila mereka memiliki hati yang selalu mau bertobat, pertobatan hari demi hari. Seperti pertobatan yang keluar dari hati dan mulut Ayub :

“6) Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
 (Ayub 42:6 TB)

                        Makna dari perkataan Ayub ini adalah “Tuhan, aku ini hanyalah tanah liat, aku ini hanyalah abu dari tanah yang Tuhan ciptakan, tidak ada apa-apanya”. Seseorang dahulu mungkin mempunyai banyak uang, mempunyai perusahaan yang besar, hidup dalam kesuksesan dan hidupnya dipakai oleh Tuhan dan kemudian hatinya menjadi sombong tanpa menyadari bahwa dirinya hanyalah debu. Manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa ada penyertaan Tuhan dalam hidupnya. 
“aku duduk dalam debu dan abu.”

                        Makna dari perkataan Ayub ini adalah seperti ketika korban bakaran yang berupa daging dan lemak-lemak dibakar diatas mezbah dan kemudian berubah menjadi abu. Jadi sewaktu pertobatan terjadi atas hidup seseorang itu seperti dia sedang membakar semua sifat kedagingan dalam hidupnya sampai menjadi debu dan abu kemudian membiarkan Roh Tuhan yang menuntun hidupnya sehingga tidak lagi mengikuti keinginan manusianya. Berarti hati dan hidupnya sungguh-sungguh diserahkan kepada Tuhan dan berkata “Tuhan, aku hidup didalam Engkau, aku hidup dalam pertobatan, aku mau hidup secara total sungguh-sungguh kepada-Mu”. Hari-hari ini kita melihat terjadi pertobatan dimana-mana, orang-orang berlutut dan menyembah Tuhan di jalan-jalan. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi bahkan dibeberapa negara eropa gereja itu kosong dan dulunya setiap orang yang menyembah dan berseru kepada Tuhan bisa dikucilan o;eh masyarakat. Mari terus berdoa dan sungguh-sungguh kepada Tuhan sampai kita melihat pemulihan terjadi seperti pemulihan yang terjadi atas hidup Ayub.

“7) Setelah Tuhan mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman Tuhan kepada Elifas, orang Téman: “Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. 8) Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.” 9) Maka pergilah Elifas, orang Téman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan Tuhan kepada mereka. Dan Tuhan menerima permintaan Ayub. 10) Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.”
(Ayub 42:7-10 TB)

                        Ketika Ayub mengerti akan keadaannya dan kemudian bertobat maka kehidupannya dipulihkan kembali oleh Tuhan tetapi tidak dengan ketiga orang sahabatnya yang mengeluarkan perkataan yang tidak benar tentang Tuhan karena pengenalan mereka akan Tuhan yang sangat dangkal. Jadi saat mengalami krisis atau masalah awasi setiap perkataan anda karena semuanya dihitung oleh Tuhan. Kedewasaan seseorang atau kepercayaan Tuhan dalam hidup seseorang dilihat dari setiap perkataannya atau seberapa dia bisa menjaga perkataannya karena setiap perkataan yang diucapkan bukan hanya didengar oleh manusia tetapi juga oleh Tuhan. Jadi mari menjaga setiap perkataan, karena apa yang kita dapatkan itu bergantung yang kita ucapkan. Keberuntungan dan peluang yang kita dapatkan bergantung dari ucapan yang kita keluarkan karena setiap ucapan yang dikeluarkan berasal dari hati kemudian lahir dari pikiran. Oleh sebab itu pentingnya untuk selalu menjaga kemurnian hati dan kepercayaan kepada Tuhan agar setiap kata yang diucapkan adalah perkataan yang benar.

“Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.” (Ayub 42:8 TB).

                        Saat anda terlanjur melakukan sebuah kesalahan maka jalan keluar yang Tuhan berikan adalah berdamai dengan orang benar (dalam hal ini kepada Ayub) dengan membawa korban persembahan dan meminta maaf (kepada Ayub). Kenapa mereka harus datang kepada Ayub? Karena mereka telah memperkatakan hal yang buruk kepada Ayub, seseorang yang di urapi oleh Tuhan. Nah ini yang banyak terjadi pada banyak orang, Tuhan sebenarnya banyak berbicara kepada mereka tetapi mereka mengabaikannya karena tidak memiliki kerendahan hati untuk datang meminta maaf.
                        Syukurnya ketiga sahabat ini mendengarkan perkataan dari Tuhan dan Ayub dan mereka pergi meminta maaf kepada Ayub karena Tuhan dengan jelas berkata kepada mereka dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima. Sewaktu mengalami krisis atau masalah bukan berarti Tuhan tidak mendengar doamu karena dari doa lah Tuhan mendengarkan permintaan-permintaan doamu. Saat mengalami krisis atau masalah bukan berarti seseorang tidak bisa mendoakan orang lain. Doakanlah orang lain yang datang kepadamu sekalipun masalahmu sendiri belum Tuhan berikan jalan keluarnya karena Tuhan sedang memakaimu untuk memberkati banyak orang.
                        Salah satu yang iblis inginkan ketiak krisis dan masalah datang adalah membuat orang itu mandul atau tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi saat mengalami krisis atau masalah, itu adalah waktu untuk melayani dan memberkati orang lain dan pasti Tuhan akan memberkatimu juga. Seperti seseorang yang bersaksi adalah saat dirinya mengalami krisis atau masalah, dirinya justru pergi mendoakan dan menolong orang lain yang mengalami kesulitan dan yang terjadi kemudian bukannya dia semakin berkekurangan tetapi justru berkelimpahan.

“Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.” (Ayub 42:10 TB)

                        Sungguh sangat luar biasa design yang Tuhan rancangkan, saat ketiga sahabat Ayub yang bertobat datang kepada Ayub meminta untuk didoakan dan setelah didoakan, ketiga sahabatnya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan dan kemudian firman Tuhan berkata Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, kapan? Setelah Ayub meminta doa untuk sahabat-sahabatnya dan Tuhan memberkati Ayub dua kali lipat dari kepunyaanya dahulu. Wow sebelum dirinya diuji saja, kekayaan dan hikmat yang Ayub miliki saja sangat luar biasa, tidak ada yang bisa menyamainya. Hikmat yang dimilikinya pun sangat luar biasa sehingga banyak raja-raja yang rela datang dari jauh dan duduk berjam-jam mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut Ayub laksana orang yang kehausan menantikan hikmat yang dari sorga. Coba bayangkan sendiri seberapa besar kekayaan dan hikmat yang dimiliki oleh Ayub setelah Tuhan memulihkan hidupnya.
                        Saat krisis atau masalah datang maka ada kesempata atau peluang yang akan datang saat semuanya berlalu, ada pemulihan, ada berkat pelipatgandaan yang besar. Hari-hari ini dunia berkata semua saham sedang turun, mari percaya bahwa di tengah hal tersebut setiap kita orang percaya justru mendapatkan kelimpahan karena kita bisa melihat kesempatan atau peluang dari Tuhan disetiap krisis atau masalah.


Amen, Tuhan Yesus Memberkati

          Only By His Grace
Jurnalis : Untung Bongga Karua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...