MELIHAT
PELUANG DIBALIK KRISIS
Dari
kotbah Ps Joseph Hendrik Gomulya
Sebelumnya mari kita
lihat pandangan filosofi Chinese terhadap kata "krisis" ini. Bahasa
mandarin untuk Krisis adalah : 危机
(wēi jī) berasal dari kata 危险 (wēi xiǎn, danger)
dan 机
会
(jī huì, chance). Untuk itu setiap 危机, wēi jī (krisis),
selalu memiliki 2 dimensi : pertama 有危
(yǒu wēi, ada bahaya), kedua 有机 (yǒu jī, ada kesempatan, peluang).
Jadi di setiap krisis walaupun memang memiliki bahaya, namun juga mengandung
kesempatan yang menuju kepada harapan atau kesuksesan.
Sebagai anak-anat Tuhan,
setiap kita orang percaya jangan hanya melihat bahaya dalam setiap krisis atau
masalah karena bersama dengan Kristus kita bisa melihat banyak peluang atau
kesempatan dalam setiap krisis atau masalah. Salah contoh kisahnya dalam
Alkitab adalah apa yang dialami Ayub saat mengalami krisis. Saat itu Ayub
kehilangan semua hartanya dalam satu hari, dia kehilangan semua anak-anaknya,
sekujur tubuhnya pun dipenuhi dengan borok yang menyebabkan bau sehingga banyak
orang menghindar darinya termasuk semua sahabat-sahabatnya. Beberapa sahabat
Ayub bahkan istri ayub sendiri sampai mengucapkan perkataan yan tidak benar
tentang Tuhan atas penderitaan yang Ayub alami “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?
Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 29:9 TB).
Sungguh ajaib respon
yang Ayub berikan dalam Ayub 1:21 “katanya:
“Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang
memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” ini adalah
sebuah penyerahan bahwa didalam hidup kita tidak membawa apa-apa dan Ayub
percaya bahwa ketika Tuhan mengambil sesuatu maka Tuhan akan mengembalikan dua
kali lipat bahkan lebih.
“1)
Maka jawab Ayub kepada Tuhan: 2)“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan
segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”
(Ayub
42:1-2 TB)
Di saat mengalami krisis
mari percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan saat mengetahui
bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu maka mata atau cara pandang
seseorang melihat sebuah krisis atau masalah sebagai bahaya berubah dan melihat
ada peluang atau kesempatan disitu. Bagi orang lain atau dunia berkata saat ini
dunia mengalami krisis tetapi bagi setiap orang percaya justru disitu ada
sebuah peluang atau kesempatan.
“dan
tidak ada rencana-Mu yang gagal”
Artinya Ayub mengerti
bahwa ada rencana Tuhan yang besar atas hidupnya sekalipun kenyataan yang dia
alami semua hartanya habis, semua anaknya mati dan sekujur tubuhnya dipenuhi
borok yang mengeluarkan bau sehingga semua orang menghindarinya.
“3)
Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah
sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat
ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. 4) Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah
yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
5) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau. 6) Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan
dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
(Ayub
42:3-6 TB)
Artinya terjadi
pertobatan dalam diri Ayub dan saat pertobatan itu terjadi anugerah-Nya turun. Ayub
sebenarnya seorang yang sangat terkenal saleh dan jujur, seorang yang dikenal
takut akan Tuhan dan tidak pernah membuat celah dalam hidupnya. Itulah sebabnya
mengapa dia diberkati berlimpah-limpah oleh Tuhan dan menjadi orang terkaya di
kotanya. Tetapi ketika dirinya di uji oleh Tuhan semua yang ada padanya
diambil.
Seringkali manusia berpikir
bahwa saat dirinya hidup saleh berarti dia tidak perlu mengalami krisis, tidak
perlu mengalami ujian. Apabila seseorang benar-benar orang yang saleh dan
sungguh-sungguh dengan Tuhan maka sebenarnya dia tidak perlu takut karena
kebenaran akan memunculkan dirinya dalam hidupnya. Seperti emas yang tidak
perlu takut saat dimasukkan dalam perapian yang menyala untuk dimurnikan karena
ketika keluar akan tetap menjadi emas. Anak-anak Tuhan yang saat ini mungkin
sedang Tuhan murnikan, percayalah bahwa saat keluar dari situ maka dia akan
keluar sebagai pemenang seperti emas yang dimurnikan.
“Hanya
dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau.”
Pengenalan akan Tuhan
tidak cukup hanya dari mendengar dari orang lain karena yang Tuhan inginkan
adalah setiap anak-anak-Nya mendengar dan mengalami Tuhan secara pribadi tanpa
melalui perantara atau bukan dari pengalaman orang lain. Oleh karena Kristus
yang hidup dan Roh Kudus yang hidup didalam setiap orang yang percaya maka saat
krisis atau masalah datang maka anda akan mengalami keuntungan, mengalami
pemulihan, melihat peluang, mengalami tuntunan hari demi hari dan terobosan kemenangan itu menjadi bagianmu
dan Tuhan akan membawa anda lebih dari yang kemarin.
“tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”
Jangan pernah membiarkan
mata anda memandang kepada krisis tetapi pandanglah kepada Tuhan melalui
firman-Nya yang akan menerangi dan menuntu anda untuk melihat peluang atau
kesempatan.
Suatu hal yang Tuhan
sangat sukai dari setiap anak-anak-Nya adalah apabila mereka memiliki hati yang
selalu mau bertobat, pertobatan hari demi hari. Seperti pertobatan yang keluar
dari hati dan mulut Ayub :
“6)
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu.”
(Ayub 42:6 TB)
Makna dari perkataan
Ayub ini adalah “Tuhan, aku ini hanyalah tanah liat, aku ini hanyalah abu dari tanah
yang Tuhan ciptakan, tidak ada apa-apanya”. Seseorang dahulu mungkin
mempunyai banyak uang, mempunyai perusahaan yang besar, hidup dalam kesuksesan
dan hidupnya dipakai oleh Tuhan dan kemudian hatinya menjadi sombong tanpa
menyadari bahwa dirinya hanyalah debu. Manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa
tanpa ada penyertaan Tuhan dalam hidupnya.
“aku
duduk dalam debu dan abu.”
Makna dari perkataan
Ayub ini adalah seperti ketika korban bakaran yang berupa daging dan
lemak-lemak dibakar diatas mezbah dan kemudian berubah menjadi abu. Jadi
sewaktu pertobatan terjadi atas hidup seseorang itu seperti dia sedang membakar
semua sifat kedagingan dalam hidupnya sampai menjadi debu dan abu kemudian
membiarkan Roh Tuhan yang menuntun hidupnya sehingga tidak lagi mengikuti
keinginan manusianya. Berarti hati dan hidupnya sungguh-sungguh diserahkan
kepada Tuhan dan berkata “Tuhan, aku hidup didalam Engkau, aku hidup
dalam pertobatan, aku mau hidup secara total sungguh-sungguh kepada-Mu”.
Hari-hari ini kita melihat terjadi pertobatan dimana-mana, orang-orang berlutut
dan menyembah Tuhan di jalan-jalan. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah
terjadi bahkan dibeberapa negara eropa gereja itu kosong dan dulunya setiap
orang yang menyembah dan berseru kepada Tuhan bisa dikucilan o;eh masyarakat.
Mari terus berdoa dan sungguh-sungguh kepada Tuhan sampai kita melihat
pemulihan terjadi seperti pemulihan yang terjadi atas hidup Ayub.
“7)
Setelah Tuhan mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka
firman Tuhan kepada Elifas, orang Téman: “Murka-Ku menyala terhadap
engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang
Aku seperti hamba-Ku Ayub. 8) Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu
jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu
persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah
hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan
Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak
berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.” 9) Maka pergilah Elifas,
orang Téman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan
seperti apa yang difirmankan Tuhan kepada mereka.
Dan Tuhan menerima permintaan Ayub. 10) Lalu Tuhan memulihkan
keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan
kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.”
(Ayub
42:7-10 TB)
Ketika Ayub mengerti
akan keadaannya dan kemudian bertobat maka kehidupannya dipulihkan kembali oleh
Tuhan tetapi tidak dengan ketiga orang sahabatnya yang mengeluarkan perkataan
yang tidak benar tentang Tuhan karena pengenalan mereka akan Tuhan yang sangat
dangkal. Jadi saat mengalami krisis atau masalah awasi setiap perkataan anda
karena semuanya dihitung oleh Tuhan. Kedewasaan seseorang atau kepercayaan
Tuhan dalam hidup seseorang dilihat dari setiap perkataannya atau seberapa dia
bisa menjaga perkataannya karena setiap perkataan yang diucapkan bukan hanya
didengar oleh manusia tetapi juga oleh Tuhan. Jadi mari menjaga setiap
perkataan, karena apa yang kita dapatkan itu bergantung yang kita ucapkan.
Keberuntungan dan peluang yang kita dapatkan bergantung dari ucapan yang kita
keluarkan karena setiap ucapan yang dikeluarkan berasal dari hati kemudian
lahir dari pikiran. Oleh sebab itu pentingnya untuk selalu menjaga kemurnian
hati dan kepercayaan kepada Tuhan agar setiap kata yang diucapkan adalah
perkataan yang benar.
“Oleh
sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan
pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban
bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena
hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya
terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku
Ayub.” (Ayub 42:8 TB).
Saat anda terlanjur
melakukan sebuah kesalahan maka jalan keluar yang Tuhan berikan adalah berdamai
dengan orang benar (dalam hal ini kepada Ayub) dengan membawa korban
persembahan dan meminta maaf (kepada Ayub). Kenapa mereka harus datang kepada
Ayub? Karena mereka telah memperkatakan hal yang buruk kepada Ayub, seseorang
yang di urapi oleh Tuhan. Nah ini yang banyak terjadi pada banyak orang, Tuhan
sebenarnya banyak berbicara kepada mereka tetapi mereka mengabaikannya karena
tidak memiliki kerendahan hati untuk datang meminta maaf.
Syukurnya ketiga sahabat
ini mendengarkan perkataan dari Tuhan dan Ayub dan mereka pergi meminta maaf
kepada Ayub karena Tuhan dengan jelas berkata kepada mereka dan
baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah
yang akan Kuterima. Sewaktu mengalami krisis atau masalah bukan berarti
Tuhan tidak mendengar doamu karena dari doa lah Tuhan mendengarkan
permintaan-permintaan doamu. Saat mengalami krisis atau masalah bukan berarti
seseorang tidak bisa mendoakan orang lain. Doakanlah orang lain yang datang
kepadamu sekalipun masalahmu sendiri belum Tuhan berikan jalan keluarnya karena
Tuhan sedang memakaimu untuk memberkati banyak orang.
Salah satu yang iblis
inginkan ketiak krisis dan masalah datang adalah membuat orang itu mandul atau
tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi saat mengalami krisis atau masalah, itu adalah
waktu untuk melayani dan memberkati orang lain dan pasti Tuhan akan
memberkatimu juga. Seperti seseorang yang bersaksi adalah saat dirinya
mengalami krisis atau masalah, dirinya justru pergi mendoakan dan menolong
orang lain yang mengalami kesulitan dan yang terjadi kemudian bukannya dia
semakin berkekurangan tetapi justru berkelimpahan.
“Lalu Tuhan memulihkan
keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya,
dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala
kepunyaannya dahulu.” (Ayub 42:10 TB)
Sungguh sangat luar
biasa design yang Tuhan rancangkan, saat ketiga sahabat Ayub yang bertobat
datang kepada Ayub meminta untuk didoakan dan setelah didoakan, ketiga
sahabatnya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan dan kemudian firman Tuhan berkata
Lalu Tuhan memulihkan
keadaan Ayub, kapan? Setelah Ayub meminta doa untuk sahabat-sahabatnya
dan Tuhan memberkati Ayub dua kali lipat dari kepunyaanya dahulu. Wow sebelum
dirinya diuji saja, kekayaan dan hikmat yang Ayub miliki saja sangat luar
biasa, tidak ada yang bisa menyamainya. Hikmat yang dimilikinya pun sangat luar
biasa sehingga banyak raja-raja yang rela datang dari jauh dan duduk berjam-jam
mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut Ayub laksana orang yang kehausan
menantikan hikmat yang dari sorga. Coba bayangkan sendiri seberapa besar
kekayaan dan hikmat yang dimiliki oleh Ayub setelah Tuhan memulihkan hidupnya.
Saat krisis atau masalah
datang maka ada kesempata atau peluang yang akan datang saat semuanya berlalu,
ada pemulihan, ada berkat pelipatgandaan yang besar. Hari-hari ini dunia
berkata semua saham sedang turun, mari percaya bahwa di tengah hal tersebut
setiap kita orang percaya justru mendapatkan kelimpahan karena kita bisa
melihat kesempatan atau peluang dari Tuhan disetiap krisis atau masalah.
Amen,
Tuhan Yesus Memberkati
Only
By His Grace
Jurnalis
: Untung Bongga Karua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar