Kamis, 29 April 2021

MELAHIRKAN JANJI TUHAN (Part 1)

 

MELAHIRKAN JANJI TUHAN

(Part 1)


Ps Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

 

 



MELIHAT DAN MEMEGANG JANJI TUHAN

 

          Tuhan mempunyai cara untuk membuat Abraham melahirkan janji yaitu dengan cara yang sangat profetik dengan membawa Abraham keluar dari tendanya untuk melihat bintang-bintang di langit, yang bukan hanya jumlahnya yang banyak tetapi keturunan yang akan dia lahirkan bukan yang biasa tetapi BINTANG-BINTANG yang akan terus akan Abraham lihat setiap malamnya.

 

          Salah satu contoh dari melahirkan janji adalah ketika Tuhan berkata kepada bapak Joseph Hendrik Gomulya (JHG) untuk membangun sebuah hotel yang nantinya juga akan digunakan sebagai tempat ibadah tetapi kenyataannya saat itu uangnya tdk ada bahkan untuk ijin dan pondasinya saja uangnya tidak cukup tetapi beliau tetap memegang janji tersebut bahkan saat justru dirinya sedang memikirkan bagaimana membangun hotel tersebut, Tuhan memintanya untuk menabur dalam jumlah yang banyak beliau taat melakukannya dan ujungnya adalah Tuhan menyelesaikan semua pembangunan hotel tersebut mulai dari ijin sampai akhirnya hotel tersebut selesai dibangun.

 

          Tuhan mempunyai janji untuk setiap kita, yaitu saat Dia pertama kali memanggil kita. Tuhan mungkin berjanji kepadamu bahwa suatu saat nanti engkau akan menjadi penginjil yang berdiri dan berkotbah dihadapan ribuan orang walaupun kenyataannya saat itu engkau tidak pandai berbicara, minder dan gugup seperti Musa saat berbicara dihadapan banyak orang. Tetapi Tuhan selalu berkata untuk selalu melihat janji-Nya.

 

          Abraham adalah orang yang tekun melihat janji bahkan dalam keadaan fisiknya yang sudah semakin lemah, semakin merosot, tetapi kerohaniannya tidak ikutan menjadi lemah. Apabila engkau melahirkan sesuatu yang sangat besar maka diperlukan ketahanan secara rohani karena ada selang waktu sampai kemudian janji itu nantinya digenapi seturut dengan waktu Tuhan.

 

          Saat engkau melihat janji itu dimana Tuhan berjanji bahwa engkau akan menjadi Imamat yang rajani, Imamnya sudah jadi tetapi rajanya belum dan kemudian di hatimu berkata “kok janji itu rasanya lama sekali” segala usaha telah engkau lakukan tapi semuanya berakhir dengan kegagalan.

Di Makassar tempat dimana bapak Joseph Hendrik Gomulya berdomisili, beliau memiliki seorang sahabat yang hari ini memiliki 4 hotel, sebuah Mall yang dibangun tanpa pinjaman uang dari bank dan beberapa aset lainnya yang bernilai triliunan rupiah. Satu kali bapak Joseph Hendrik Gomulya berkata kepada sahabatnya ini bahwa hotel yang dimilikinya sangat cantik sekali. Sahabat beliau berkata bahwa hotel dan semua aset yang dimilikinya mulai dari detail desain sampai semuanya itu berdiri bukan karena kekuatan atau pun kepintarannya tetapi semuanya lahir dari janji Tuhan setelah beliau mengalami 13 kali kegagalan. Sahabatnya ini sejak kecil sudah sungguh-sungguh melayani Tuhan sekalipun mengalami keterbelakangan mental tetapi selalu sungguh-sungguh dengan Tuhan sejak dari masa mudanya karena beliau memegang janji Tuhan. Sejak masa mudanya beliau rajin melayani Tuhan, datang ke tempat ibadah lebih awal, melakukan pelayanan apapun yang diberikan kepadanya sekalipun pelayanan yang diberikan kepadanya tidak pernah dilihat orang (akibat keterbelakangan mental yang dialaminya saat kecil).

 

          Apabila engkau mengarahkan hatimu memegang janji Tuhan maka matamu akan tertuju kepada Yesus, bukan yang lain. Matamu akan melihat janji itu dan jangan pernah menukarnya. Kenapa sebagian besar orang, Yesus adalah yang luar biasa dihidupnya, Yesus menjadi utama dihidupnya tetapi ketika dia mulai ditawarkan sesuatu, melihat teman-temannya memimpin perusahaan yang besar dan mulai ditawarkan banyak hal dan kemudian menempatkan itu juga dalam hatinya, itu memang tidak salah tetapi yang salah adalah apabila engkau menempatkan itu menjadi menjadi yang nomor dua.

 

          Hati kita ini terkadang melenceng karena kita memilih ada yang kedua sehingga itu adalah celah dimana iblis akan dengan sangat mudah mengalihkan, membuat iblis dengan mudah membuat kita mengganti dan kita memilih jalan yang lain karena sudah lelah menunggu. Seperti Abraham yang kemudian mengambil Hagar menjadi istrinya agar memperoleh keturunan, tetapi Abraham kemudian belajar bahwa yang melahirkan janji bukan anak dari rahim Hagar tetapi anak yang lahir dari rahim Sarah yaitu Ishak.

 

Dari Ishak pun kita bisa belajar untuk melahirkan janji yaitu saat dia memberikan dirinya menjadi korban yang akan dipersembahkan buat Tuhan di gunung Moria, Ishak memberikan total hidupnya padahal dari kedua orang tuanya dia sudah mengetahui bahwa dirinya adalah anak perjanjian. Apa yang Ishak berikan adalah penyerahan total, saat Tuhan sudah memberikan janji, saat Tuhan sudah memberikan banyak hal adalah tidak mudah untuk memberikan total seluruh hidup kita untuk Tuhan. Ishak bahkan memberikan yang terbaik dari hidupnya yaitu nyawanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...