MELAHIRKAN JANJI TUHAN
(Part 2)
Ps
Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
TRANSFER
KECERDASAN/KEKAYAAN ROHANI
“seperti ada tertulis: ”Aku
mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Jika demikian, apakah yang hendak kita
katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada
Musa: ”Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi
hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada
kemurahan hati Allah.”
(Roma 9:13-16 TB)
Yakub adalah orang yang ajaib,
sekalipun sejak awal perjalanan hidupnya tidaklah begitu mudah. Yakub adalah
seorang petarung, dia memiliki roh yang tidak mudah menyerah (fighting spirit).
Sejak awal Yakub memang menginginkan hak kesulungan, bahkan inilah kecerdasan
yang dimiliki oleh Yakub yaitu bahwa sebenarnya cerita tentang kacang merah
diserahkan kepada Yakub adalah sebuah cerita yang telah dinantikan oleh Yakub
kapan waktu-Nya.
Transfer kekayaan rohani atau warisan
rohani tersebut sebenarnya harusnya turun kepada Esau tetapi dia tidak
mengingininya sedangkan Yakub justru sangat mengingini itu. Tetapi seandainya
saja Yakub dalam pengiringannya mengingini hak kesulungan itu sambil menggerutu
maka dia juga tidak akan mendapatkannya. Kenapa? Karena saat kita mengingini
transfer kekayaan atau warisan rohani yang belum atau bukan jatah kita maka
kita harus menjaga mulut dan hati kita. Saat kita berada dalam tekanan,
mengalami aniaya, bahkan sampai harus menyerahkan segalanya, maka lakukanlah! Kenapa?
Orang seperti Yakub ditakuti oleh banyak orang karena dia mengalami transfer kekayaan
oleh Tuhan. Kekayaan orang lain berpindah kepadanya dan ini yang tidak
dimengerti oleh Laban bahwa kekayaan
yang dimilikinya bisa berpindah dari hidupnya.
Bahkan
bukan Cuma itu saja, Yakub dalam proses saat bersama Laban bahkan juga menerima
kecerdasan rohani yaitu saat dia mengikuti atau melaksanakan apapun yang
dikatakan oleh Laban. Yakub melakukan pekerjaan itu bertahun-tahun, upahnya
kadang diganti-ganti bahkan sampai upahnya tidak dibayarkan. Jadi mari belajar
dari banyak orang sebab Tuhan sedang mentransfer kekayaan yang tidak ada
batasnya dalam hidup setiap kita.
Yakub adalah orang yang belajar dari
langkah ke langkah, saat upahnya berkali-kali diganti-ganti sesungguhnya itu
bukanlah masa yang mudah bagi dirinya bahkan sampai dia mengalami 14 tahun lagi
bekerja tanpa diberikan upah. Tetapi masa 14 tahun dengan janji Tuhan dia
menggenapi 12 suku Israel. Bandingkan dengan Esau dan ini yang paling dibenci
oleh Tuhan yaitu apabila dalam hidupmu tidak bisa melahirkan yang rohani/ilahi
maka engkau akan melahirkan yang daging (kedagingan) dan ini yang dialami oleh
Esau bukan hanya hidupnya yang melahirkan daging tetapi sampai kepada keseluruh
keturunannya.
Sewaktu anda memegang janji Tuhan
pastikan hidupmu menjadi berkat juga buat anak, istri (suami)mu karena
merekalah yang akan melanjutkan janji itu. Ada banyak orang yang keliru,
dirinya memegang janji Tuhan tetapi mengabaikan keluarganya. Kita juga bisa
belajar hal ini dari Yakub, kenapa dia tidak lari saat Laban mengubah-ubah
bahkan sampai tidak memberikannya upah? Bukan karena dia belum mendapatkan
kekayaan, tetapi salah satu alasannya adalah istrinya belum mengijinkannya
untuk melakukan itu dan memintanya untuk tetap bertahan dan pastinya yang
terutama adalah mengikuti apa yang Tuhan inginkan.
Saat kita memegang janji Tuhan memang
terkadang sakit tetapi ada satu pribadi yang disenangkan yaitu Tuhan. Saat Dia
tersenyum itu segalanya buat kita, tatapan mata-Nya segalanya buat kita dan
ketika kita memandang itu aka kuasa itu mengalir. Kenapa seringkali Tuhan
membutuhkan waktu? Karena apabila proses dalam diri seseorang belum selesai
maka saat dia dipercayakan maka yang terjadi adalah kebanggaan atau kesombongan
dan menganggap orang lain tidak ada apa-apanya.
Jadi pastikan dalam hidup kita bahwa
kriteria kita diberkati dan dipakai oleh Tuhan hanya satu Nama yaitu Yesus. Dia
menitipkan pengurapan, Dia menitipkan janji Tuhan, Dia menitipkan segalanya
untuk kita tidak beranjak dari tempat itu. Oleh sebab itu kita selalu berkata
saat hidup kita diberkati itu semuanya karena Tuhan tanpa ada sedikitpun usaha
kita, karena kita tidak punya lagi pilihan kedua, ketiga, keempat, kelima,
keenam, ketujuh, semuanya diisi oleh Tuhan. Sehingga hati kita ditetapkan oleh
Tuhan untuk tidak memilih yang lain, setiap kali kita ingin memilih yang lain
Tuhan mempunyai cara untuk mengingatkan dan mengajar kita. Itulah yang terindah
dihidup kita, yang terindah bukanlah hanya janji-Nya tetapi perjalanan setipa
mutiara yang Tuhan berikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar