BERJALAN DALAM PERKENANAN TUHAN
(PART 1)
Ps
Joseph Hendrik Gomulya, M.Th
(Kejadian
6:5-8 TB) Ketika
dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah
TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah
Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang
melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah
menjadikan mereka." Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Gambaran keadaan Nuh bukan merupakan gambaran dari keadaan
sedang krisis dimana manusia melakukan banyak sekali kejahatan yang merupakan
kekejian di mata Tuhan tetapi Nuh di dapati berkenan di mata Tuhan “But Noah
found Grace (Favor) in the eyes of the Lord” (Genesis 6:8 AMPC).
Bisakah kita terlihat berbeda,
bolehkah Tuhan mendapati kita hidup berkenan di hadapan Tuhan? seperti Nuh yang
didapati hidup berkenan di mata Tuhan diantara seluruh orang di bumi saat itu.
Seperti Maria yang didapati berkenan di mata Tuhan. (Lukas 1:28 TB) Ketika
malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
(Mazmur
32:8-9 TB)
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku
hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.Janganlah seperti kuda atau
bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les
dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
Di ayat ini gambaran
bahwa Tuhan bersedia berkomunikasi dengan kita. Tuhan akan memberi kita wawasan
dan pemahaman tentang Firman-Nya dan memberi kita tuntunan dan nasihat melalui
Roh Kudus-Nya.
Jadi berjalan dalam perkenanan Tuhan adalah mendengarkan
Tuhan yang menuntut waktu dan perhatian kita. Tuhan ingin selalu berkomunikasi
dengan kita dan untuk berkomunikasi atau mengenali suara Tuhan adalah melalui
membaca setiap firman-Nya karena semua tuntunan Tuhan pasti berasal dari
firman-Nya. Bagaimana kita bisa mendengarkan dan mengenali suara Tuhan tanpa
pernah membaca firman-Nya? Tentu saja tidak bisa, jadi kita harus selalu
membaca dan merenungkan firman-Nya karena itu bukan tulisan manusia dan firman
itu akan hidup saat Roh Kudus memberi kita rhema.
Jadi saat kita berhubungan dengan Tuhan, kita harus
mendengar Tuhan bicara melalui Firman-Nya. Bersediakah hatimu mendengar
Firman-Nya? Berilah waktumu untuk mendengarkan suara Tuhan dan berikan hatimu
untuk di tuntun oleh Tuhan dan orang akan melihat buah dari kehidupan kita dari
mendengarkan suara Tuhan.
Point yang bisa
pelajari dari Mazmur 32 : 8 – 9 adalah :
1. Miliki hati yang mau
mendengar Tuhan mengajar / Instruction.
Kita di berikan kehendak bebas, dan Tuhan mengetahui itu. Bagaimana dengan
Tuhan mengajar? Tetapi kalau kita ilustrasikan sewaktu kita sebagai seorang
anak kepada orang tua dan nilai apa yabg di tanamkan, adalah apakah kita mau
mendengar instruksi dari pengajaran itu atau tidak kalau anda tidak bisa di
sini maka anda tidak akan bisa mendengarkan suara Tuhan dan dituntun oleh
Tuhan.
Jadi penting untuk memiliki hati yang mau diajar dan harus memiliki submission
atau pendudukan. Jadi orang yang memiliki penundukan kepada orangtuanya maka
pasti dia memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan hidupnya selalu dalam
tuntunan Tuhan.
2. Menunjukkan kepadamu
jalan yang harus di tempuh.
Kadang-kadang di saat kita sudah
berhasil kita terkadang melalukan segala sesuatu semau kita tanpa mendiskusikan
dengan orang tua atau otoritas kita. Seharusnya kita mendiskusikan atau meminta
saran terlebih dahulu kepada otoritas kita untuk meminta masukan. Dengan Tuhan
pun harus selalu seperti itu dengan bertanya kepada Tuhan dan meminta tuntunan-Nya.
Jadi miliki hati yang mau di tuntun karena logika kita seringkali tidak sama
dengan tuntunan Tuhan. Tuhan memberi kita otoritas, tetapi otoritas itu harus
dalam Perkenanan dari Tuhan. Ketika kita di tuntun maka libatkanlah selalu
tuntunan Roh Kudus sehingga ketika apa yang di inginkan berhasil semua itu karena
Tuntunan Tuhan.
3. Memberi Nasehat.
Ada orang yang suka di nasehati, ada juga yang tidak suka. Ketika mau bergaul dengan
Tuhan maka terimalah nasehat dari Tuhan, diam dan dengarkan ketika Tuhan
memberi nasehat, minta Roh Kudus yang menuntun untuk mendengarkan segala
nasehat dari Tuhan.
Karena untuk mendengar nasehat itu tidak susah tetapi kunci ketika engkau mau
di lihat orang maka engkau harus mendengar nasehat dari Tuhan. Orang akan di tuntun
oleh Tuhan adalah ketika dia mendengar Nasehat-Nya. Ketika kita mau mendengar
nasehat dari Tuhan maka kita akan mempunyai kekayaan rohani, anda akan memiliki
hikmat atau roh kebijaksanaan yang orang lain tidak miliki. Kalau ebngkau suka
akan nasihat Tuhan maka segala keputusan yang engkau buat itu akan selalu tepat
karena dalam nasehat ada bimbingan, tuntunan, teguran, ada terobosan dan
pertobatan didalamnya sehingga engkau akan semakin dewasa dan hidupmu akan
selalu progress dan hidup kekeristenanmu akan semakin disempurnakan oleh Tuhan.
Amen Tuhan Yesus
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar