MENANG ATAS KUATIR
Oleh
: Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
Sudah lebih satu tahun
lebih dunia dan kehidupan manusia diguncangkan dengan mewabahnya virus
Covid-19. Dunia dan kita semua dibuat terkejut, panik dan kewalahan
menghadapinya. Virus ini menimbulkan gelombang kekuatiran dan ketakutan
dimana-mana, karena virus ini telah menimbulkan banyak korban meninggal yang
tidak memandang bulu, tua – muda, orang-orang biasa dan sederhana bahkan para
pemimpin negara, politikus, dokter dan tenaga medis, bisnisman, olahragawan,
artis dan kaum selebriti bahkan pendeta sekali pun menjadi korban dari virus
ini.
Apa yang sedang melanda
dunia ini menyebabkan banyak orang yang diliputi dengan kekuatiran, suatu
perasaan takut terhadap sesuatu obyek yang belum pasti ada di hadapannya, yang
biasanya teridentifikasi dengan pernyataan “bagaimana jika…”, “Bagaimana jika saya terjangkit virus”,
“Bagaimana jika saya kehilangan pekerjaan”, “Bagaimana dengan penghidupan saya
nantinya” dan seterusnya. Mereka mulai mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu
terjadi atau mereka alami. Makna rasa kuatir lebih luas dan mendalam daripada
rasa takut. Sebab makna perasaan takut berkaitan dengan suatu bahaya yang jelas
dan konkrit. Misalnya kita wajib takut dengan bahaya penyebaran penyakit virus
Covid-19. Berbeda dengan perasaan kuatir (anxiety) muncul walau tidak
selalu terlihat bahaya yang tampak kasat mata.
Kekuatiran apabila
tidak dimanage dengan baik dapat melumpuhkan kehidupan manusia, yaitu
diperbudak oleh kekuatiran. Kekuatiran menyebabkan manusia kehilangan sukacita,
selalu murung, bahkan dalam beberapa menyebabkan orang susah untuk tidur. Kekuatiran
itu bagai musuh terselubung yang dapat menggerogoti kekuatan rohani, menjauhkan
hubungan dengan Tuhan, mengacaukan fokus hidup, bahkan juga bisa menyeret
seseorang dalam kejatuhan rohani yang sangat dalam. Tuhan tidak ingin umat-Nya
hidup dalam kekuatiran. Yang Tuhan janjikan adalah hidup bebas dari ancaman
kuatir sehingga hubungan dengan Tuhan dapat dipelihara dengan baik bahkan
semakin ditingkatkan.
(Matius
6:25-26 TB)
"Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan
janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan
tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di
sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Yesus mengajarkan
tentang jangan kuatir dan Dia mengelompokkannya dalam dua hal :
1. JANGAN KUATIR AKAN HIDUPMU.
Dasarnya adalah banyak orang
yang kuatir atas hidupnya, tentang apa yang akan dia makan dan dia minum. Ini yang
sekarang banyak dialami oleh orang-orang di masa pandemi ini, kuatir akan
hidupnya.
2. JANGAN KUATIR DENGAN APA YANG
ENGKAU PAKAI.
Dasarnya adalah
penampilan diluar, hari ini bagi kebanyakan orang penampilan luar (fashion) itu
sangat penting. Dia akan merasa nyaman, lebih percaya diri, merasa hidup lebih
berarti bila memakai pakaian yang bermerk. Kekuatirannya akan muncul apabila
tidak merasa nyaman dengan penampilannya apabila apa yang dikenakannnya tidak
bagus, bukan pakaian yang baru, atau tidak bermerk
Ada 2 hal yang membuat
mereka kuatir pertama mereka salah presepsi terhadap itu dan yang kedua mereka
fokus pada hal yang salah.
Kita sebagai anak-anak
kerajaan Allah harusnya kita memberi value bagi hidup kita, karena value
sebagai anak-anak Allah sebagai pasukan Tuhan itu lebih penting daripada
makanan dan penampilan kita.
Banyak orang karena
makanan ia mengakhiri hidupnya, ia kuatir tidak ada makanan sehingga itu
membuat tidak ada value di dalam hidupnya. Bukankah hidup itu lebih penting dari
makanan? Ketika kita memberi value hidup lebih penting dari makanan maka
kita akan fokus memberi makanan rohani bagi hidup kita. Fokus kepada makanan
rohani dan itu membuat hidupmu lebih bermakna bagi orang lain.
Sangat mudah orang
untuk memberi value kepada hidupnya disaat dia berkelimpahan makanan, padahal
value itu harusnya di tanamkan saat masa-masa seperti ini, saat ada masalah,
kita lebih banyak mencari Tuhan, lebih mengejar Tuhan sungguh-sungguh
Berikanlah nilai-nilai warisan kepada orang
ketika kita menghidupi value itu dalam hidup kita. Value itu lebih penting
dilakukan di tengah ada masalah, di tengah tanpa makanan. Value itu adalah
nilai-nilai tentang Kristus, tentang firman Tuhan.
Jangan membiarkan
pakaian yang di luar dan yang di dalam, atau apa yang diluar dan didalam kita
seimbang. Karena apa yang didalam itu yang paling ng bisa dirasakan oleh orang
lain ketika berhubungan dengan kita. Seperti sebuah gereja yang dari luar
kelihatannya bagus tetapi begitu masuk kedalam ternyata lain. Jadi tidak
penting penampilan di luar, tetapi yang terpenting di dalam kita, yang bisa
menyentuh orang-orang melalui value atau nilai-nilai dasar Kristus dari dalam
hidup kita, jadi berilah nilai di hidupmu itu yang lebih penting. Saat kita bisa
menyentuh dan memberkati dup hiorang lain, maka berkat-Nya akan datang sendiri tanpa
kita minta,
(Matius
6:27 TB)
Siapakah di antara kamu yang karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Kunci penting menang
atas khawatir adalah mengalihkan fokus perhatian kita, tidak lagi berfokus pada
masalah yang ada tetapi berfokus pada Tuhan Sang Pemelihara hidup kita. Dengan
jelas Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa kekhawatiran manusia tidak akan pernah
dapat menambah suatupun yang baik dalam hidup ini, bahkan tidak dapat menambah
perjalanan hidup kita menjadi sehasta lebih panjang.
Intinya, menghabiskan
waktu dalam kekhawatiran tidak akan ada gunanya! Sebab itu jauh lebih bijak dan
lebih bermanfaat untuk berhenti khawatir dan memakai waktu untuk mencari
Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Kekuatiran tidak menambahkan hal berkat
bagimu, sukacitamu jangan hanya kepada
hal-hal yang di luar saja, karena bukan itu yang bisa memberkati orang lain,
yang memberkati orang adalah valuemu kepada firman Tuhan. Hidupmu adalah
kehidupan Kristus, nilai-nilai Kristus, dan hidupmu harus memberkati dan
memberi nilai-nilai kepada orang*.
Amen, Tuhan Yesus
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar