HIDUPLAH DALAM PENGURAPAN TUHAN
Oleh
: Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
Keterbukaan dan
kerelaan untuk mau belajar adalah salah satu karakteristik paling berharga yang
perlu dimiliki seseorang. Sikap yang mau diajarkan adalah karakter dasar dari
kerendahan hati, dan orang yang memiliki ini akan selalu memposisikan dirinya
tidak merasa lebih penting, lebih tinggi, lebih pintar, lebih benar dari orang
lain. Orang yang memiliki kerendahan hati inilah yang dicari Tuhan, Karena
orang-orang yang demikian adalah orang yang mau diajar, dikoreksi dan
diluruskan jalan-jalannya.
Sebagai hamba Tuhan,
sebagai anak-anak Tuhan dalam kehidupan yang kita jalani, hati kita harus
selalu bisa menerima pendapat, saran dan kritikan dari orang lain dan bukan
hanya mau menerima sanjungan dan pujian saja, jadi keduanya harus balance. Saat
kita mau menerima pendapat, saran dan kritikan orang lain serta dengan jujur mengakui
kesalahan kita kemudian mengijinkan Tuhan terus memproses hidup kita, terus bangun
keintiman dengan Tuhan, alami pertobatan hari demi hari, membuang semua sampah
di hidup kita dan dimurnikan oleh Tuhan. dan ketika itu menjadi kesaksian hidup
kita maka orang lain akan merasakan pengurapan itu, pengurapan dari hidup yang
selalu mau di proses oleh Tuhan karena orang melihat perubahan dari hidup kita.
Roh Kudus tidak hanya
bekerja di luar tetapi di setiap pribadi, jadi ijinkanlah Tuhan memproses
hidupmu karena tanpa itu kita bisa mengoyakkan hidup orang lain. Jadi saat kita
membagikan firman Tuhan dan kesaksian hidup itu harus mengalir dari bagaiman
Tuhan memproses hidup kita dari waktu ke waktu dan orang bisa melihat dan
merasakan urapan itu karena itulah yang dinantikan oleh orang lain, contoh perubahan
dari kehidupan kita sehingga orang lain akan mengalami terobosan. Roh Kudus
bekerja bukan hanya di luar tetapi juga didalam pribadimu.
(Lukas
5:36 TB)
Ia mengatakan juga suatu perumpamaan
kepada mereka: "Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang
baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga
akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan
dari yang baru itu.
Ada kain yang baru dan
ada kain yang tua, Kain yang baru tidak mengalami proses dan perubahan sedangkan
kain yang tua sudah menjalani proses. Apabila kain yang baru ditempelkan pada
kain yang tua maka kain itu akan robek dan terkoyak lebih besar. Jadi apabila
kita tidak mengijinkan hidup kita untuk diproses dan mengalami perubahan maka
yang terjadi adalah kita bisa merusak/mengoyakkan hidup orang lain. Jadi ijinkanlah
Tuhan memproses hidupmu, dan jangan terjebak dalam roh agamawi seperti orang
farisi yang menganggap bahwa karena diri mereka adalah orang yang pintar dan paling
saleh maka tidak pernah mau menerima pendapat, saran dan kritikan dari orang
lain dan apalagi dari Tuhan dan mereka cenderung selalu menghalang-halangi
orang lain dengan banyak aturan-aturan yang dibuat.
Pengurapan dari Roh Kudus sangat dinanti-nantikan
oleh umat Tuhan yang benar-benar merindukan urapan Roh Kudus, tetapi Tidak
semua orang bisa merasakan lawatan Roh Kudus atau urapan Roh Kudus. Karena
untuk mendapatkan urapan itu hidup kita harus selalu mau di proses dan didik
oleh Tuhan dan dibutuhkan kerendahan dan kesediaan hati untuk masuk dalam proses
didikan-Nya sampai kita merasakan sentuhan dan kehadiran-Nya.
Pengurapan/anointing
itu tidak akan turun tanpa tuntunan Roh Kudus. Seperti Rasul Paulus saat
berkotbah dan bersaksi dia menuturkan segala hal mulai dari pertobatannya,
bagaimana dia mengevaluasi dirinya, penderitaan, tantangan dan masalah hal yang
dilewatinya dan memberikan contoh kepada yang lain. Jadi mari belajar bagaimana
kita mengevaluasi hidup kita, jangan terjebak kepada roh agamawi, yang hanya
bisa menunjuk kesalahan orang lain tanpa pernah menunjuk dan melihat kesalahan
diri kita sendiri. Didiklah diri kita didalam pertobatan hari demi hari,
berikanlah waktu kepada Roh Kudus untuk mengubah kita, karena kita perlu
berubah hari demi hari, karena untuk mengendalikan urapan yang ada didalam diri
kita maka kita harus melakukan perombakan karakter dengan mengijinkan Tuhan
mendidik kita. Semakin kita intim dan dekat dengan Tuhan maka semakin banyak
sampah yaitu dosa dan kesalahan yang harus kita bereskan, hiduplah selalu dalam
tuntunan Roh Kudus maka engkau akan mengetahui seberapa kotor dirimu sehingga
engkau bisa mengoreksi dirimu. Saat engkau mau menjalani proses maka orang lain
bisa menempel denganmu.
Saat engkau mendoakan
atau melakukan konseling sebauh rumah tangga, pastikan engkau juga mau mengoreksi
kehidupan rumah tanggamu, hubunganmu sebagai suami istri, jadikan itu patokan,
ketika rumah tanggamu sudah berubah dan mengalami pemulihan dari Tuhan maka
orang lain akan mengalami juga terobosan dan pemulihan dari itu. Jadikanlah
dirimu seperti kain yang tua, bukan kain yang baru. Pastikan dirimu sebagai
kain tua yang sudah mengalami proses, jadikan dirimu seperti itu agar engkau
melewati proses dan pertobatan dalam hidupmu sehingga ketika kain baru / orang
lain menempel kepadamu, itu akan melekat kepadamu. Mari menjadi orang yang bisa
di percaya, karena itu penting dalam kehidupan kita, pelayanan, rumah tangga
dll, dalam membangun hubungan kita dengan siapapun.
Bila ingin hidup kita dipakai Tuhan, jangan berhenti hanya dengan mengajar,
sebab kain yang tua adalah hidup yang mau terus menerus mengalami proses dan
pertobatan, lagi dan lagi terus di proses dan di perbaharui. Hidupi dan
aplikasikanlah firman Tuhan didalam hidupmu, itu yang membuat orang melihat itu
dan menempel kepadamu.
Kain yang tua, adalalah
hidup yang mau di proses, mau berubah agar hidupnya bisa menjadi contoh bagi
orang lain, jadi mintalah agar setiap saat hidupmu untuk Tuhan evaluasi, tetapi
dibutuhkan kerendahan hati, hati yang selalu mau tunduk dan taat pada setiap
otoritas yang Tuhan tetapkan dalam hidupnya. Seseorang yang tidak punya
penundukan kepada otoritas maka secara tidak langsung anakmu, keluargamu, bahkan
jemaatmu tidak akan bisa tunduk terhadapmu. Cari celah apabila ada hal tersebut,
coba liat celah di hidupmu, kedalam dirimu, minta roh Kudus menerangi dan menuntun
pembentukan dirimu sendiri supaya engkau bisa menuntun orang dan menjadi berkat
buat mereka.
Hiduplah dan berkotbahlah
dalam pengurapan Tuhan, milikilah selalu kerendahan hati, hati yang selalu
mudah untuk Tuhan didik sehingga engkau selalu bisa mengoreksi dirimu secara
mendalam, dan mengakuinya sehingga tidak akan ada kesalahan berulang-ulang. Pengurapan
dari Roh Kudus telah membuat kita lebih tahan terhadap berbagai pencobaan,
campur tangan Tuhan lewat urapan-Nya juga membuat kita selalu mengucap syukur
setiap saat. Jangan pernah surut menyembah Tuhan, berdoa dengan sepenuh hati
dan memohon urapan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Hanya dengan itu kita bisa
kuat dan selalu kuat dalam menjalani kehidupan.
Amen, Tuhan Yesus
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar