Selasa, 31 Agustus 2021

IMAN (KEINGINAN) YANG KUAT UNTUK BERUBAH

 

IMAN (KEINGINAN) YANG KUAT UNTUK BERUBAH



Oleh : Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

 


          Setiap orang pasti pernah mengalami masa kesusahan masing-masing dalam hidupnya. Bobot dari berat atau ringannya setiap kesusahan tersebut ditentukan dari cara kita memandang terhadap kesusahan tersebut. Jika kita memandang kesusahan tersebut sangat berat, maka kesusahan tersebut akan terasa sangat berat. Tetapi jika kita merasa bahwa kesusahan tersebut biasa saja, maka kesusahan tersebut tidak akan terasa berat dan tidak mempengaruhi hidup kita.

 

           Mari memahami setiap kesusahan yang kita hadapi, karena Allah kita adalah Allah yang setia yang tidak pernah membiarkan kita menghadapi pencobaan melampaui batas kemampuan kita, Dia sangat mengetahui batas kapasitas dari setiap kita sehingga saat kesusahan datang menerpa kehidupan kita maka Dia juga yang akan memberikan jalan keluar bagi kita. Jadi sangat perlu untuk menyadari bahwa setiap kesusahan pasti ada akhirnya asal kita mau tetap percaya kepada Tuhan dan memiliki keinginan (Iman yang kuat) bahwa kita bisa terlepas dari kesusahan tersebut dengan tetap berusaha hidup benar serta terus mengerjakan bagian yang harus kita kerjakan.

 

 

          Keinginan positif untuk berubah atau lepas dari kesusahan dan kita melakukannya didalam tuntunan Tuhan maka apa yang terjadi maka yang terjadi adalah sebuah terobosan dan mujizat yang kuat. Ini sesuatu yang sangat penting karena terkadang apabila keinginan itu tidak kuat maka terobosan dan mujizat itu tidak terjadi, tetapi apabila kita memiliki keinginan yang kuat (dalam arti positif dan dalam tuntunan Tuhan) maka keinginan kuat itu bisa terjadi.

 

          Tuhan sangat menghargai setiap orang yang memiliki keinginan yang kuat, salah satu contohnya dalam Alkitab adalah seorang wanita yang sakit yang mengalami pendarahan selama 12 tahun dan oleh keinginannya yang kuat maka Tuhan sembuhkan.

 

(Markus 5:25-29 TB) Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

 

Keinginan yang kuat dan kualitas iman dari wanita inilah yang membuatnya bisa disembuhkan, dia percaya bahwa hanya Tuhan Yesuslah yang sanggup menyembuhkannya.

 "Apa dan bagaimana supaya iman kita menjadi kuat seperti wanita yang disembuhkan setelah 12 tahun mengalami pendarahan?"

 

1)    Memiliki keinginan/iman yang kuat.

Wanita yang smengalami 12 tahun sakit pendarahan adalah seorang rakyat biasa yang tidak pernah belajar hal-hal rohani,  dia mendengar tentang Yesus dari orang banyak.

Perempuan itu sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

 

Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Jadi mari memastikan bahwa setiap Firman Tuhan yang masuk dalam hati kita bertumbuh dan menjadi iman. Akan tetapi kekuatan iman hanya bisa terlihat pada saat ada ujian dan permasalahan yang bertolak belakang dengan harapan hati kita.  Iman itu tidak terikat dengan siapa kita atau apapun profesi dan kedudukan kita. Wanita ini telah mengajarkan kita agar memiliki iman yang kuat karena kita tidak pernah mengetahui seperti apa pergumulan yang datang dalam hidup kita.

Terkadang ketika pergumulan datang, kita sangat siap dalam menghadapinya karena iman kita tidak tergoncangkan. Namun terkadang juga walaupun itu hanya sebuah masalah yang kecil, tetapi kita bisa menjadi lemah dan kecewa dengan Tuhan, memutuskan untuk berhenti berdoa, bahkan tidak mau melayani Tuhan lagi.  Kita harus menguatkan iman karena ketika masalah datang, Tuhan ingin memastikan bahwa kita kuat dan tetap setia kepada Tuhan. Salah satu ciri orang yang punya iman yang kuat adalah apapun masalah yang datang dalam hidupnya, ia akan selalu datang kepada Tuhan.

 

Mari belajar dari karakter wanita ini yang pantang menyerah, 12 tahun dia mengalami pendarahan berarti selama 12 tahun dia menjalani kehidupan yang tidak mudah karena orang-orang pasti akan menjauhinya karena dirinya dianggap najis tetapi dia pantang menyerah untuk terus mendapatkan kesembuhan dengan berobat kesan kemari sampai dikatakan seluruh hartanya habis untuk mendapatkan kesembuhan padahal dia belum mengenal Yesus. Keinginan yang kuat inilah yang menjadi sarana dan jalan baginya untuk mengenal Yesus sekalipun hanya mendengar dari kata orang tetapi itu justru membangkitkan imannya untuk datang mendekat dan menjamah jubah Yesus.

 

2)    Miliki hati yang kuat dan percaya bahwa kekuatan kita bukan dari diri kita tetapi dari Tuhan.

          Wanita yang sakit pendarahan, ia menerobos kerumunan orang banyak sampai ia benar-benar berada di belakang Tuhan Yesus untuk menjamah ujung jubah-Nya. Kualitas iman dari wanita ini yang menyakini bahwa hanya Tuhanlah yang akan sanggup menolongnya tanpa pernah memandang siapapun itu. Karena yang Tuhan lihat bukanlah siapa kita, bukanlah seruan kita, tetapi yang Tuhan lihat ada kekuatan iman dalam setiap seruan doa kita. Sewaktu kita berlutut dihadapan Tuhan dan meminta pembelaan Tuhan atas setiap pergumulan kita, pastikan hati Tuhan bergetar karena kita memintanya dengan iman.

 

          Dari sekian banyak orang yang berkerumun meminta pertolongan Tuhan, hanya wanita ini yang sanggup menggetarkan hati Tuhan. Mungkin hal yang sama terjadi dalam dunia ini, banyak orang yang berseru minta pembelaan dan pertolongan Tuhan, tetapi pastikanlah bahwa seruan kita adalah seruan yang berbeda, yaitu seruan yang mengandung kuasa iman.

 

3)    Keinginan yang kuat melahirkan iman yang kuat.

(Markus 5:28 TB) Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Jangan pernah menyerah, setiap kita harus memiliki keinginan yang kuat untuk Tuhan sebab sangat banyak orang diluar sana  yang membutuhkan Tuhan. Tuhan akan memakai hidup kita untuk membawa mujizat bagi orang yang membutuhkan. Terutama di masa pandemik seperti ini saat ada begitu banyak orang yang teriak minta tolong, ada begitu banyak orang punya keinginan untuk disembuhkan, diselamatkan bahkan keluar dari masalah mereka, untuk itu izinkan mereka mengenal Yesus melalui kita, karena setiap kita semua adalah penghubung, penyalur, dan wadah dari Tuhan yang bekerja untuk menyelamatkan mereka.

 

4)    Mujizat itu bekerja disaat orang berkata itu tidak mungkin tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.


(Markus 5:29 TB) Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.


Inilah waktunya kita mendoakan orang-orang yang belum mengenal Yesus. Mari menjadi orang yang punya keinginan yang kuat, harus lebih kreatif dan selalu ingin mencoba hal-hal yang baru, memiliki keinginan untuk maju. Bukan hanya memberi ikan tetapi memberi kail kepada orang-orang.

Mari memiliki keinginan yang kuat untuk terus maju sampai kita menyelesaikan destiny dengan tuntas, Miliki keinginan untuk terus melayani Tuhan.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...