JKI HANANEEL Surya
(Minggu, 10 April 2016)
Pdt. Victor Purnomo
Hakim-Hakim 7:1-8
Siapa yang penuh dalam Dia dan yang kosong akan ketahuan. 32.000 orang diseleksi tinggal 10.000 orang, dan ternyata masih terlalu banyak. Ketika tinggal 300 orang Tuhan bilang "cukup bagi-Ku" dan Tuhan yang memberi kemenangan sehingga mereka pulang membawa jarahan besar.
Yang jadi masalah adalah apakah IA ditengah-tengahmu atau IA tidak ada disana. Bukan hanya di gereja tapi di hidupmu...
31.700 orang diam menunggu di kota, sementara 300 orang pulang menang perang, sehingga terpukul dan sakitlah hati mereka.
Padahal kalau mereka sepakat maka semua diizinkan pergi berperang. Tuhan menguji orang-orang yang hatinya sombong namun memakai perkataan yang halus "barangsiapa takut boleh pulang", karena jika dibilang sombong tentu mereka tidak akan mengakuinya.
Ketakutan pasti ada di setiap peperangan atau kegerakan.
Semua kita punya ketakutan. INJAK ketakutan itu di bawah kaki kita dan suruh "DIAM". Hanya engkau yang bisa kontrol dan kendalikan hidupmu. Jangan mau dihentikan oleh ketakutan.
10.000 orang diseleksi : yang minum pakai tangan ataupun langsung.
Ia melihat hati dan caramu melayani, bersikap, berbicara. Bila dilihat caramu benar akan disertakan. Bila caramu salah akan disuruh pulang.
Yang 300 orang ini adalah orang-orang yang gampang diajar dan dididik. Mereka diberi senjata shofar dan obor dalam buli-buli. Tak seorangpun komplain sebab kita takkan bisa mengerti Tuhan.
Shofar yang ditiup membuat rontok orang Midian. Shofar adalah deklarasi. Indonesia menang karena deklarasi. Saat penjajah Jepang kalah dibom, Soekarno - Hatta memanfaatkan situasi tersebut dan mendeklarasikan kemenangan Indonesia.
Lakukan deklarasi dengan power, bukan karena disuruh Pemimpin, maka apa yang diucapkan akan terjadi.
Buli-buli yang dipecahkan dan api menyala membuat musuh berpikir ada serangan dari musuh yang besar sehingga mereka saling membunuh.
Buli-buli terbuat dari tanah liat yang melambangkan manusia. Api di dalamnya lambang Roh Kudus.
Tiap kali tanah liat (daging) dipecahkan, muncul api yang dari Tuhan. Tiap kali Tuhan membereskan hidup kita berarti api Tuhan sedang memberesi apa yang di dalam.
Gideon sang pemimpin pun diberesi.
Gideon = penebang.
Semua akar, fondasi yang salah dicabut ditebang, dan dibangun kembali dasar yang baru.
1. Gideon orang biasa 'penakut' yang dibangkitkan Tuhan.
Tapi cara Tuhan menyapa : "Hai Gideon, pahlawan yang gagah berani".
Tuhan tidak mau menjatuhkan kita.
Gideon adalah complainer (tukang komplain).
Kita suka komplain karena punya pendapat lain. Jika sudah cocok, tidak akan komplain. Belajarlah menurut cara Tuhan.
2. Hakim-Hakim 6:15 Gideon orang minder yang mau diangkat Tuhan.
Bila diberi mandat otoritas, ambillah itu. Jika tidak diambil maka musuh yang akan merebutnya sehingga engkau kehilangan otoritas. Setan sangat ingin jatahmu supaya dirimu kehilangan berkat dan otoritas. Jangan bergantung perasaan ataupun sungkan. Tapi bila itu bukan bagianmu, maka sungkanlah.
3. Gideon sulit percaya pada Tuhan. Ini pun dibongkar oleh Tuhan.
4. Hakim-Hakim 6:11 Gideon penakut, Ketakutan inipun diberesi oleh Tuhan. Ia dibawa sampai ke dalam perkemahan musuh. Ia dan bujangnya sampai gemetar.
Mimpi roti jelai menghancurkan kemah orang Midian terdengar dari kemah ke kemah dan membuat mereka takut. Hal ini menguatkan Gideon.
Roti jelai adalah roti murah buat orang miskin. Orang kaya makan roti gandum.
Gideon hanya bernilai "roti jelai" di hadapan Tuhan, yang dipakai Tuhan.
Musuh lari meninggalkan kemah. Gideon dan pasukannya terima kemenangan besar.
Minta Tuhan urusi hatimu dan caramu sehingga engkau punya hati yang mau dididik.
Minta cara Tuhan yang mengerjakan sesuai ketepatan sehingga yang kau kerjakan berhasil.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar