Jumat, 05 Agustus 2016

SEE THE UNSEEN (MELIHAT YANG TIDAK TERLIHAT)

TravellerS Phinisi, JKI Holy Glory Church (Ibadah Raya Pagi)

(03/07/2016)
Ps Joseph Hendrik Gomulya

Dalam perjalanan sebagai anak-anak Allah penting sekali untuk setiap kita melihat yang tidak terlihat, karena setiap kita tidak hidup untuk melihat yang terlihat tetapi hidup sebagai anak-anak Allah yang melihat yang tidak terlihat. Bagaimana di setiap keadaan atau situasi yang harus di jalani setiap kita bisa melihat yang tidak terlihat, bisa melihat setiap benih atau janji atas hal yang akan membawa setiap kita untuk kemudian nanti bisa berkata seperti yang Rasul Paulus katakan "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."
(2 Timotius 4:7 TB)

Dunia selalu mengajarkan untuk melihat kenyataan tetapi Firman Tuhan jelas berkata bahwa setiap kita harus hidup dengan iman, melihat yang tidak terlihat. Mari menangkap sebuah terobosan, sebuah kekuatan yang akan membawa sepanjang hidup anda untuk hidup berjalan dengan iman.

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. (1 Timotius 6:12 TB)

Ini adalah sebuah pertandingan tetapi bukan melawan darah dan daging, bukan melawan manusia tetapi anda sedang bertanding dalam pertandingan iman. Apakah setiap kita sudah merasakan, mengalami dan menghidupi bahwa kehidupan dimana anda berada sekarang adalah hidup dalam pertandingan iman. Ini adalah benih yang Tuhan taruh, benih Sorga yang di berikan di bumi ini kepada setiap orang percaya sehingga seperti di Sorga terjadi di bumi ini ketika anda mengingini sesuatu, mengimani sesuatu, pasti akan terjadi. Pertandingan iman, hidup dengan iman membawa anda hidup didalam kehidupan yang kekal.

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2 Timotius 4:7 TB)

Tuhan tidak akan melihat seberapa banyak harta yang anda miliki walaupun sebenarnya sangat banyak kekayaan Sorga yang Tuhan ingin berikan kepada setiap kita, tetapi hal utama yang Tuhan ingin lihat dari adalah sebagaimana setiap kita mengakhiri pertandingan dengan iman. Karena iblis seringkali ingin membelokkan orang-orang yang begitu beriman bahkan ketika mendekati garis finish, dari hidup yang begitu beriman menjadi hidup yang tidak beriman. Rasul Paulus berkata agar setiap kita memelihara iman kita, bertumbuh didalam imam.

Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan. (1 Timotius 2:15 TB)

Ini berbicara tentang Adam dan Hawa di kitab kejadian sebagai konsekuensi ketika mereka jatuh didalam dosa (Kejadian 3: 15-24 TB). Tetapi asal perempuan itu bertekun dan setiap manusia ciptaan-Nya bertekun dalam iman, setiap kita sebagai anak-anak-Nya di bumi ini, setiap gereja Tuhan bertekun dalam iman, kasih dan pengudusan dengan segala keserderhanaan. Seperti dalam kotbah minggu lalu tentang APABILA SEMUANYA ADA PADA ANDA dimana Tuhan berbicara tentang kesalehan, tentang hidup dalam kekudusan, Kodrat Ilahi-Nya, pribadi Tuhan yang dianugerahkan didalam hidup setiap kita, dimana ketika mempercayainya itu yang akan membawa anda dalam pengudusan, hidup dalam kekudusan.

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7 TB)

Sewaktu anda dalam penundukan kepada Allah dimana tunduk itu berarti merendahkan diri untuk sepakat dengan Firman Tuhan, sepakat dengan apa yang Tuhan Firmankan dan katakan melalui Firman yang dibaca, sepakat dengan rhema yang Tuhan taruh di hati sewaktu membaca Firman-Nya. Sekalipun setiap kita tidak mampu, sekalipun batin tidak bisa menerima tetapi sewaktu tunduk kepada Allah, kepada Firman-Nya, maka setiap kita mempunyai kuasa untuk mengalahkan iblis.

Melalui setiap Firman yang dibaca itu adalah benih Firman yang setiap kita lihat. Setiap kita bisa melihat yang tidak terlihat dari setiap benih Firman, bisa melihat kekuatan Tuhan yang ingin DIA wahyukan dalam hidup setiap kita. Sewaktu tunduk kepada Allah, kepada Firman-Nya maka iblis akan lari.

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. (2 Korintus 4:16 TB)

Apakah yang selama ini sudah merosot di hidup setiap kita? mungkin keadaan perekonomian kita yang semakin merosot, mungkin tubuh yang mengidap penyakit tertentu yang membuat daya tahan tubuh semakin merosot dan setiap keadaan lain yang setiap kita alami, tetapi MANUSIA BATINIAH, MANUSIA ROH yang ada didalam terus mengalami pembaharuan, terus mengalami perubahan, dan terus mengalami pertumbuhan. Setiap kita melihat yang tidak terlihat, apakah anda melihat pertumbuhan itu? Pertumbuhan manusia roh, yang didalam setiap kita, apakah anda mengalami dan merasakan bahwa manusia batiniah, manusia roh anda semakin dibaharui dari hari ke hari? Apa yang menjadi kelemahan anda diperbaharui Tuhan dari hari ke hari.

Ketika Tuhan sedang memproses anda masuk kedalam sebuah pertandingan iman, jangan pernah mengecilkan kuasa Tuhan yang luar biasa walaupun sampai di bawah masuk kedalam sebuah titik terendah dalam hidup dan kemudian mulai lah keluar setiap keluhan dari kelemahan anda. Kuasa Tuhan sanggup memperbaharui anda dari hari ke hari dengan iman dalam setiap medan pertandingan iman melalui rhema dari setiap Firman Tuhan yang diterima, anda mau taat, tunduk, dan merendahkan diri untuk mau sepakat dengan Tuhan sekalipun itu sulit, iblis pasti lari dari hidup anda.

Contoh nyata dari perjalanan iman yang terus di perbaharui dari hari ke hari ketika berkata tidak mungkin bisa hidup saleh/kudus akibat dari pengaruh orang-orang sekitar, tetapi ketika menjerit kepada Tuhan dan berkata untuk mempercayai setiap perkataan Firman-Nya bahwa untuk hidup saleh/kudus bukan atas dasar perkataan orang, tetapi kita yakin untuk bisa hidup saleh/kudus seperti Tuhan yang kudus. Seperti anda yang dahulu tidak bisa mengasihi orang lain tetapi Firman Tuhan kemudian mengajarkan untuk bisa mengasihi orang lain, bahkan mengasihi musuh anda sekalipun, anda sedang diperbaharui dari hari ke hari.

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. (2 Korintus 4:17 TB)

Bisakah setiap kita seperti Rasul Paulus menjadi pria sejati Tuhan yang bisa tegar, tidak cengeng, tidak menjadi orang yang lemah karena percaya ada Tuhan yang selalu menyertai. Apakah setiap kita selalu mau percaya dengan apa yang Tuhan sanggup kerjakan dari Kemuliaan-Nya? Penderitaan secara fisik yang Tuhan ijinkan setiap kita alami, penderitaan diluar tubuh itu terlalu kecil dibandingkan dengan Kemuliaan-Nya yang kekal. Dunia atau orang berkata hidup anda tidak lagi mempunyai masa depan, hidup anda sudah hancur tetapi karena anda percaya akan janji-Nya yang akan memberikan masa depan yang gilang-gemilang. Ketika berjalan dengan iman, berjalan dengan melihat yang tidak terlihat, setiap kita tidak lagi melihat penderitaan itu sebagai sesuatu yang besar tetapi melihat DIA yang Besar.

Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:18 TB)

Setiap kita jangan hanya terfokus untuk memperhatikan yang kelihatan, yang sifatnya hanya sementara melainkan fokus terhadap yang tidak kelihatan karena itulah yang kekal. Dari setiap keadaan yang dilewati, bisakah setiap kita melihat yang tidak terlihat itu? Apa maksud Tuhan sehingga mengijinkan itu? Seperti ketika mengalami sakit, bisakah setiap kita melihat yang tidak terlihat? Melihat bahwa Tuhan adalah "Jehovah Rapha" penyembuh, karena DIA telah berjanji bahwa oleh Bilur-bilur-Nya, DIA telah menyembuhkan setiap kita. Ketika Tuhan membawa hidup setiap kita melihat yang tidak terlihat melalui Firman-Nya, sisi yang mungkin orang lain tidak bisa lihat tetapi setiap kita bisa melihat di sisi itu, itulah yang membuat setiap kita mengalami perjalanan dengan iman seperti yang dikatakan Firman.

Kesaksian: Beberapa minggu sebelum memimpin ibadah kesembuhan diawal bulan juni Ps Hendrik merasakan sesuatu yang aneh pada hidungnya yang membuat beliau sering sesak nafas dimana setelah di periksa di beberapa dokter ternyata ada tulang yang bengkok dan sinus, begitu juga dengan paru-parunya yang kotor akibat dari kebiasaan merokok dahulu sebelum bertobat, lahir baru menjadi Hamba Tuhan. Setelah memimpin ibadah kesembuhan, Ps Hendrik memutuskan untuk berobat ke Penang Malaysia bersama keluarga dan teman tetapi setelah di periksa oleh dokter ahli disana, tidak ditemukan masalah pada hidung beliau karena dokter berkata bahwa rongga di hidung beliau cukup, sinusnya juga ternyata sudah hilang, begitu pun dengan paru-paru beliau setelah di photo rontgen ternyata bersih. Jadi setelah memimpin ibadah kesembuhan diawal bulan juni, dimana Ps Hendrik berangkat ke Penang awalnya untuk berobat tetapi ternyata Tuhan membawa beliau kesana cuma untuk memeriksa kesembuhan yang beliau telah lihat dan imani sewaktu ibadah kesembuhan.

Mari belajar dari kisah Daud dan goliat, goliat yang adalah seorang raksasa yang sangat besar sehingga seluruh tentara bangsa Israel takut dan lari bersembunyi setiap kali dia muncul dihadapan mereka. Bangsa yang adalah umat pilihan Tuhan, bangsa yang percaya kepada Allah yang hidup dan benar, tetapi sewaktu menghadapi goliat, mereka semua tidak mempunyai iman. Mari bandingkan dengan Daud yang ketika maju menghadapi goliat, dia melihat yang tidak terlihat. Bagaimana cara Daud melihat yang tidak terlihat? Dia hanya membawa sebuah tongkat, sehingga goliat kemudian berkata
kepada Daud: “Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?”. Itu adalah tongkat urapan Tuhan, tongkat iman, tongkat dimana hidup Daud dan setiap kita diukir, tongkat otoritas yang Tuhan berikan, dan bukan cuma itu ketika Daud maju menghadapi goliat yang diambilnya hanya 5 batu kecil, ini berbicara bahwa untuk menghadapi goliat yang sangat besar itu, seperti setiap kita yang mungkin menghadapi goliat-goliat yang besar didalam hidup ketika yang lain takut dan gentar tetapi dengan iman yang kecil saja ketika percaya kepada Tuhan setiap kita terus maju menghadapinya, batu yang kecil/iman yang kecil sudah berada dalam genggaman, seperti ketika mengambil batu yang kecil itu Daud sebenarnya sudah mengetahui bahwa goliat sudah dikalahkannya.

Jangan pernah berdiri diatas kebenaran sendiri tetapi berdiri diatas kebenaran Firman Tuhan yang tidak pernah gagal, Firman yang hirup. Kekristenan bukan sebuah agama tetapi mengalami Tuhan sendiri, kalau setiap kita tidak pernah mengalami, tidak pernah hidup dengan iman, bagaimana bisa memenangkan sebuah pertandingan? Ketika setiap kita hidup dengan iman, dari iman kepada iman, setiap kita akan melihat kemenangan demi kemenangan, melihat yang tidak terlihat, sesuatu yang sifatnya bukan hanya sementara tetapi sesuatu yang kekal.

Mari kita melihat kepada kehidupan Abraham

seperti ada tertulis: “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. (Roma 4:17 TB)

Ini adalah Firman yang diucapkan Tuhan kepada Abraham, janji yang akan dia terima. Abraham yang telah mendapat janji untuk menjadi bapa bagi banyak bangsa oleh Allah yang di percayainya, janji atau rhema yang Abraham telah terima buat kehidupan pribadinya tetapi dasarnya ialah Firman Tuhan, Firman yang dipercayainya dari Allah yang menghidupkan orang mati. Abraham menerima janji tetapi janji yang diterimanya datang bersama dengan Firman yang menyertai yaitu dari Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada, inilah yang Abraham percayai dan imani.

Mari belajar dari melihat sikap Abraham sewaktu menerima janji ada Firman yang menyertai. Sewaktu setiap kita dalam keadaan miskin, tetap percaya akan janji-Nya karena Firman-Nya berkata DIA yang kaya rela menjadi miskin agar setiap kita yang miskin menjadi kaya, DIA datang untuk memberi setiap kita hidup dalam segala kelimpahan. Ketika setiap kita mempercayai itu, keadaan mungkin belum berubah tetapi sebenarnya setiap kita sudah melihat janji, Tuhan sedang mempersiapkan setiap kita untuk menerima janji yang lebih besar karena penundaan adalah mempersiapkan setiap kita untuk menerima janji yang lebih besar.

Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. (1 Yohanes 5:14‭-‬15 TB)

Ini adalah keberanian iman percaya setiap kita, sewaktu percaya sama seperti Abraham yang percaya ketika diberi janji untuk menjadi bapa bagi banyak bangsa. Jangan lagi percaya kepada kehendak iblis, keinginan daging dengan merasa tidak layak, tidak bisa hidup kudus karena ketika menaikkan doa itu dan tetap percaya kepada janji, Firman dan kehendak-Nya, Tuhan akan memampukan, melayakkan dan menguduskan ketika setiap kita percaya.

Setiap kali membaca dan merenungkan Firman Tuhan mari selalu melihat yang tidak terlihat, melihat kekuatan dari Firman, melihat pewahyuan melalui setiap rhema. Jangan selalu melihat yang ada di permukaan tetapi melihat yang tidak terlihat setiap janji yang Tuhan ingin wahyukan. Seperti Abraham yang sudah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi bapa bagi banyak bangsa melalui janji yang Tuhan Firmankan kepadanya, janji yang diterima dari Tuhan yang mampu menghidupkan orang mati, yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Firman itu masuk kedalam hidupnya, sehingga sekalipun itu diterima dimasa tuanya, diterima dimasa dimana dirinya semakin lemah tetapi dia mempercayai dan mengetahui bahwa didalam dirinya, didalam rohnya sudah menerima BENIH FIRMAN itu sehingga oleh sebab itu dia memintahnya, dia mengetahui Tuhan sebagai JEHOVAH JIREH yang mengabulkan apa saja yang yang dimintanya, tidak mengandalkan ilmu pengetahuan dan kepintarannya.

Seperti ketika pertama kali Ps Hendrik dinubuatkan untuk menjadi hamba Tuhan yang menggembalakan jemaat, beliau didalam hati sempat bertanya bagaimana model orang sepertinya bisa menjadi hamba Tuhan yang menggembalakan jemaat? Beliau sempat merasa tidak layak dan masih penuh dengan dosa, sesuatu yang tidak mungkin, tetapi Tuhan berkata di hati beliau untuk menerima itu dengan iman.

Setiap kita yang lahir  dari Allah mempercayai bahwa benih dosa itu sudah mati bersama dengan kematian Yesus di kayu salib. Kekudusan atau keinginan untuk hidup kudus yang sepertinya mustahil tetapi setiap kita mau menghidupi itu melalui benih Firman-Nya yang berkata "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus"

Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. (1 Yohanes 5:18 TB).

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” (Roma 4:18 TB)

Apakah hari-hari ini setiap kita merasa hopeless? merasa tidak mempunyai dasar untuk berharap, kehilangan pengharapan? Belajarlah dari hidup Abraham untuk menemukan yang tidak terlihat itu yang adalah janji Tuhan dari setiap keadaan dimana ketika setiap kita memegang itu maka segala kebimbangan, segala pengharapan yang hilang di hidup setiap kita, Tuhan menggantinya dengan iman.

Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. (2 Korintus 4:13 TB)

Tuhan memberi setiap kita roh iman yang sama dengan Yesus, roh iman yang sama dengan BAPA, roh iman yang sama dengan Roh Kudus. Ketika anda percaya ada sesuatu didalam diri anda, oleh sebab itu setiap kita memperkatakan Firman untuk setiap keadaan buruk, keadaan dimana setiap kita tidak bisa berpikir dengan logika untuk percaya tetapi setiap kita percaya karena Tuhan melalui Firman-Nya yang kita perkatakan.

Jangan diam atau pasif ketika percaya akan Firman dan janji-Nya tetapi perkatakan dan ucapkan setiap Firman yang setiap kita terima dan percayai karena itu mengubah keadaan anda. Dimana diawal seperti hopeless tidak punya pengharapan, rumah tangga kacau, atau anak-anak yang nakal dan merasa sulit untuk mendidik mereka tetapi ketika setiap kita percaya dan memperkatakan bahwa hidup setiap kita, rumah tangga, dan anak-anak akan baik, tidak lagi hidup dengan perkataan orang dan logika berpikir tetapi ketika mengucapkan Firman-Nya dengan iman, itu seperti membalikkan keadaan hidup setiap kita. Tuhan akan memakai hidup dan keluarga setiap kita dengan sangat luar biasa, jalan setiap kita akan terus naik karena Tuhan membawa setiap kita menjadi pemenang yang mengalami kelimpahan, menjadi berkat dan memberi makan orang lain di kota anda bahkan sampai ke bangsa-bangsa.

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Galatia 3:29 TB)

Untuk menerima hak, menerima janji Allah ada tanggung jawab yaitu percaya, yang tidak bisa dipisahkan ketika memperkatakan Firman-Nya. Tanggung jawab adalah suatu sisi yang harus setiap kita kerjakan, buahnya harus dihasilkan. Seperti untuk belajar tentang kasih, belajar  mengasihi tidak datang dengan tiba-tiba tetapi kita harus mengerjakannya, tetapi karunia itu "gift" pemberian. Hak/janji itu diberikan kepada setiap kita tetapi bagian kita adalah percaya dan sewaktu percaya setiap kita berhak untuk menerima janji itu, janji dari perkataan dari Firman yang hidup.

Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, (Roma 4:19‭-‬20 TB)

Kebaskan setiap alasan atau dalih untuk bisa masuk menjadikan hidup setiap kita menjadi lemah, yang menjadikan iman setiap kita menjadi lemah tetapi mari memiliki iman seperti Abraham yang tidak menjadi lemah walaupun mengetahui bahwa tubuhnya sudah menjadi sangat lemah karena usianya yang sudah lanjut ditambah lagi rahim istrinya yang sudah ditutup. Keadaan yang secara lahiriah atau situasi yang mungkin menjadi lemah, keadaan dimana banyak orang menjadi panik karena keadaan yang tidak berubah, kondisi tubuh yang menjadi lemah karena tidak mempunyai iman. Tetapi Abraham dan setiap kita yang sudah memiliki iman dan percaya akan menerima janji itu tidak menjadi lemah, tidak akan mengikuti situasi yang lemah itu tetapi sebaliknya iman itu akan terus berubah, terus bertumbuh dan mengubahkan setiap kita dalam keadaan yang semakin lemah untuk menjadi semakin kuat, seperti Rasul Paulus yang berkata "Didalam kelemahanku, Kuasa-Nya semakin sempurna" yang adalah seperti pembalikan keadaan atas hidup setiap kita.

Mari belajar untuk masuk ke dimensi Tuhan ketika Tuhan mengijinkan kelemahan itu, suatu keadaan yang setiap kita alami itu bukan untuk kita hidup dalam keadaan itu tetapi setiap kita hidup didalam kuasa Tuhan yang semakin sempurna, yang membuat iman setiap kita semakin naik. Seperti Abraham dalam kelemahannya justru tidak menjadi bimbang malah imannya semakin diperkuat, tidak mendengar perkataan orang atau perkataan iblis dalam kelemahannya untuk berhenti mempercayai janji Tuhan. Abraham tidak menjadi bimbang karena dia melihat yang tidak terlihat, melihat yang tidak pernah bisa diambil orang, melihat yang tidak pernah batal, melihat sesuatu yang besar dari Tuhan sendiri, dan HIDUP DARI BENIH FIRMAN "JANJI TUHAN" yang adalah hak Abraham dan setiap kita juga berhak menerima janji Allah itu.

Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. (Roma 9:8 TB)

Setiap kita hidup mewarisi janji Allah melalui Yesus Kristus, hidup sebagai anak-anak perjanjian yang berhak untuk percaya dan menerima janji Allah.

dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, (Efesus 6:16 TB)

Dalam keadaan yang semakin lemah, keadaan yang membuat orang lain menjadi bimbang, dengan apakah setiap kita meresponi keadaan itu? Pergunakanlah perisai iman dengan memperkatakan setiap Firman yang sudah DIA janjikan atas hidup setiap kita untuk memadamkan semua panah api dari si jahat (iblis).

Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. (Roma 4:20‭-‬21 TB)

Ketika setiap kita tidak bimbang, Tuhan akan memperkuat iman setiap kita. Setiap kita akan memuliakan Nama-Nya sewaktu setiap kita hidup dengan percaya tanpa merasa bimbang sedikitpun, setiap anak-anak sepakat dengan iman orang-tuanya, suami-istri sepakat dengan apa yang Tuhan katakan karena ketika Tuhan berjanji pasti akan ditepatinya, ketika Tuhan berjanji tidak akan pernah gagal.

Mari menikmati dan hidup didalam kuasa iman ini, hidup dalam kuasa Allah yang akan membawa kita berjalan dari iman kepada iman. Setiap kali membaca Firman, mari melihat yang tidak terlihat; setiap kali memasuki keadaan yang baru, mungkin ujian yang baru, masalah atau cobaan yang baru lihatlah selalu yang belum terlihat, lihatlah selalu akan setiap janji Tuhan dan perkatakan setiap Janji/Firman itu. Dalam keluarga sepakatlah dengan suami/istri, orangtua, dan anak-anak anda, angkat dihadapan Tuhan untuk tetap percaya akan Janji/Firman-Nya. Sewaktu setiap kita masuk ke dimensi itu, sewaktu melihat yang tidak terlihat itu, sewaktu percaya sekalipun tidak punya alasan untuk percaya dan berharap itu seperti setiap kita sedang berkata "Memulikan Nama-Nya".

Setiap perkataan iman melalui perkataan itu memuliakan Tuhan, bukan hanya sebatas ucapan di mulut melalui lagu-lagu pujian yang setiap kita nyanyikan dihadapan Tuhan tetapi keputusan yang di ambil itu memuliakan Tuhan. Orang lain akan melihat iman kita karena kita tetap percaya kepada Tuhan bahkan dalam keadaan yang lemah sekalipun.

Mari minta Tuhan untuk menjamah dan membuka mata setiap kita sehingga mulai saat ini kita bisa berjalan dengan iman, berjalan dengan melihat yang tidak terlihat, percaya dan sepakat bahwa janji Tuhan adalah hak yang diberikan dan akan diterima didalam hidup setiap kita.

Amin.

Jurnalist: Untung Bongga Karua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...