TravellerS Phinis, Holy Glory Church (HGC)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Ayat bacaan: 1 Samuel 17:12-39
Peperangan ini di hadapi oleh bangsa Israel ketika mereka masih di pimpin oleh Saul yang sebenarnya sudah di tolak oleh Tuhan karena mempersembahkan dengan cara yang tidak benar ketika menghadapi orang Amalek. Dimana setelah itu bangsa Israel menghadapi peperangan menghadapi bangsa Filistin yang memunculkan sosok Goliat, seorang raksasa yang menggetarkan seluruh tentara dari bangsa Israel selama 40 hari lamanya. Rasa ketakutan yang di alami oleh bangsanya inilah yang kemudian terdengar di telinga Daud.
Disini kita akan melihat bagaimana Tuhan mempunyai strategi bagaimana membawa Daud kepada Saul. Sebenarnya ada banyak tentara bangsa Israel terbaik yang ada di medan peperangan tetapi kenyataannya tidak ada satu pun yang berhasil atau berani untuk menghadapi Goliat.
Peperangan kita bukan melawan darah dan daging tetapi melawan penguasa-penguasa di udara. Ketika anda menghadapi peperangan secara daging hadapi itu dengan strategi peperangan roh maka anda akan menghadapi dan memenangkan itu di alam nyata tetapi sering kali orang menghadapi segala sesuatu dengan cara daging.
"Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:38-39 TB)
Dalam peperangan jangan pernah menggunakan sesuatu yang belum pernah anda coba gunakan sebelumnya. Lahirkanlah sesuatu yang dari dalam, oleh sebab itu yang didalam harus di isi terlebih dahulu karena apa yang anda isi itu yang akan anda bisa pergunakan. Seperti seorang pengkhotbah apabila tidak mendapatkan sesuatu yang dari Tuhan untuk di bagikan maka tidak ada yang bisa disampaikan dan dihasilkannya.
Ini berbicara tentang strategi roh dalam peperangan yang Daud lakukan, yang dilakukan oleh orang yang rohnya perkasa tetapi bisa bermain cantik. Sesuatu yang bisa mengubah banyak hal yang bisa anda aplikasikan dalam menghadapi kehidupan ini. Contohnya ketika anda ingin mendapatkan promosi jabatan dalam pekerjaan anda atau keinginan untuk hidup anda diangkat oleh Tuhan, maka perhatikanlah strategi-strategi yang Tuhan berikan (tanda-tanda dari Tuhan).
Daud yang rohnya penuh bisa melihat kebutuhan bangsanya yang sedang berada dalam tekanan. Sebuah masalah besar sedang dihadapi oleh bangsa Israel dimana ketakutan sedang melanda mereka dimana-mana karena ada Goliat yang begitu menakutkan. Mereka Cuma bisa bersorak di pagi hari tetapi ketika Goliat muncul mereka semua akan mundur dengan ketakutan.
Ini bisa terjadi karena kebanyakan orang hanya bisa merasa kuat secara fisik, bisa melakukan sesuatu ketika itu dilakukan secara bersama-sama yang memang baik, tetapi ada suatu titik dimana ada kekuatan yang lebih besar dari dalam diri anda untuk lebih smart dan berhikmat ketika ada goliath dihadapan anda. Apabila selalu diukur dengan pikiran, keuangan dan kekuatan diri sendiri maka di sisi itu selisihnya kan sangat banyak dan ini membuat orang bisa bersorak ketika musuh belum muncul tetapi ketika musuhnya muncul justru jadi memble dan tidak berani.
Daud adalah orang yang sangat berbeda yang berani menghadapi yang jauh lebih besar dari dirinya, sesuatu yang justru ditakuti oleh seluruh tentara pilihan Saul. Goliat ini bisa berarti apa saja karena setiap orang mempunyai goliat dalam hidupnya sewaktu-waktu. Goliat bukan saja berupa manusia tetapi bisa berupa sesuatu yang kebanyakan anak-anak muda gumuli yaitu masalah “SEX”, dimana orang bisa melakukan berbagai macam pelayanan tetapi ketika menghadapi Goliatnya itu justru tidak berani. Goliat juga bisa dalam hal keuangan dan banyak hal lainnya. Jadi mari mulai memikirkan apa yang menjadi Goliat dalam kehidupan anda yang selama ini membuat anda menjadi takut sebelum mencari dan menemukan strategi untuk menghancurkan Goliat itu.
Daud adalah orang yang telah di urapi dan di nubuatkan oleh Samuel dihadapan ayah dan saudara-saudaranya, Daud juga adalah orang yang dipanggil untuk memainkan kecapi untuk membebaskan Saul dari kerasukan roh jahat. Hal seperti ini sering kali membuat orang menjadi terdorong oleh karena emosi dan keinginannya ketika melihat hal seperti ini maka akan cepat-cepat ingin meraih nubuatan itu. Daud justru tetap melaksanakan perintah ayahnya yang adalah otoritasnya di rumah untuk pergi membawa makanan kepada saudara-saudaranya di medang perang.
Orang yang rohnya penuh akan mengetahui protokuler, aturan dan bagaimana strategi Tuhan untuk bisa menunggu waktu yang tepat. Ini adalah sesuatu yang yang sulit sehingga orang yang rohnya tidak penuh tidak akan pernah bisa menunggu dan mempunyai ketenangan. Mari menjadi penyembah dalam roh untuk mempunyai ketenangan seperti Daud yang menjadi kekuatan anda dalam menghadapi segala sesuatu, yang membuat anda tidak bereaksi berlebihan tetapi justru bereaksi dalam ketepatan karena roh yang didalam anda terus di isi dan di bangun sampai penuh.
Seringkali orang terlihat tenang tetapi sebenarnya ada tekanan yang di tahan dan di simpan dalam hati untuk bereaksi tetapi suatu saat ketika itu tidak bisa di tahan lagi maka itu akan meledak seperti kita biasa mendengar, melihat dan membaca ada orang yang kelihatannya selalu tenang tetapi kemudian bisa bereaksi dengan mengamuk bahkan sampai melakukan pembunuhan karena manusia memang mempunyai daya tahan yang terbatas. Tetapi ketenangan seperti yang Daud miliki karena rohnya penuh, ketika tekanan itu datang, dia bisa menyerap dan membawa itu masuk ibaratnya setetes air yang jatuh kedalam laut berapa pun yang anda ambil tidak berpengaruh karena ketenangan itu tanpa batas, yang dari Tuhan. Apabila roh anda penuh, maka apa pun yang datang itu akan hilang dan berlalu begitu saja sehingga sangat penting bagi setiap kita untuk setiap pagi menyembah Tuhan untuk membangun roh kita sampai penuh yang membuat kita tidak mudah untuk bereaksi dan bisa menghadapi badai dan masalah apa saja dalam ketenangan.
Daud menunggu waktu Tuhan tetapi dirinya tidak pasif. Ketepatan berbicara melakukan di waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan pada tujuan yang tepat tetapi tidak pasif (menunggu dan tidak melakukan apa-apa). Daud menunggu waktu Tuhan dan menghargai Isai ayahnya sebagai otoritasnya, Daud tetap terkoneksi dengan apa yang terjadi di medan perang walaupun dirinya berada di rumah bersama ayahnya. Daud mengetahui bahwa yang harus memberkati dirinya pertama kali adalah Isai ayahnya walaupun Daud mengetahui bahwa dirinya adalah yang di urapi Tuhan tetapi dia tetap menghargai Isai ayahnya sebagai otoritasnya. Di mata Isai Daud secara umur, pengalaman dan fisik kalah dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain sehingga tidak mengirimnya ke medan peperangan karena terkadang dalam pemandangan manusia atau apa yang di lihat orang Daud memang tidak masuk hitungan untuk menjadi tentara apalagi untuk menang melawan Goliat. Ini yang sering kali setiap kita alami dimana menurut orang lain atau dunia kita tidak masuk dalam hitungan apalagi untuk diangkat menjadi pemimpin tetapi Tuhan sanggup membuat kita masuk hitungan dengan cara membangun manusia roh kita dengan menyembah memenuhi roh kita selalu.
"Isai berkata kepada Daud, anaknya: “Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka." (1 Samuel 17:17-18, TB)
Mari perhatikan strategi yang di pakai oleh Isai ayah Daud dimana ini adalah strategi roh. Apabila Isai hanya menyuruh Daud membawa makanan untuk saudara-saudaranya saja tanpa membawa makanan buat otoritasnya maka Daud tidak akan mendapatkan referensi untuk terhubung masuk kedalam. Jadi ketika anda ingin memberkati orang-orang miskin di daerah anda berkatilah juga orang yang berpengaruh atau pemerintahan yang adalah otoritas di tempat itu sebagai wujud kasih dan perhatian anda. Ini adalah strategi roh yang membuat Daud tidak terhalangi untuk bisa masuk mendekat ke medan peperangan dimana kita bisa melihat apa yang diberikan atau dibawakan kepada otoritasnya lebih baik dari apa yang di bawakan kepada saudara-saudaranya. Jadi perhatikan, lihatlah kebutuhan, persiapkan dan bawa kebutuhan itu tanpa lupa memberkati level otoritas yang di atas. Jadi di sini Daud menunggu sampai Isai ayahnya menyuruhnya dimana mungkin terjadi proses komunikasi, Daud tidak merasa semua itu karena kepintarannya atau karena dirinya sudah di urapi menjadi raja untuk merasa bahwa ini adalah waktu baginya. Daud mempunyai kepekaan untuk mengetahui kapan waktunya dan yang luar bisa adalah bagaimana Daud bisa menahan diri padahal mengetahui bahwa ini adalah waktunya.
Seringkali orang dalam posisi Daud akan datang dengan tangan kosong dan dengan kesombongan melangkahi semua otoritas diatasnya dan langsung menghadap ke Saul karena Saul pernah di sembuhkan dari roh jahat dengan kecapinya. Untuk hidup anda di angkat oleh Tuhan, anda memerlukan blessing dari orang/otoritas diatas anda dan disinilah bisa terlihat bahwa orang yang rohnya penuh akan mempunyai ketenangan dan mengetahui waktu yang tepat dan mengerti yang namanya strategi.
"Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan." (1 Samuel 17:23-24, TB)
Daud sudah mendengar perkataan dari Goliat itu sebelumnya dimana dalam ayat 22 b Daud kepada saudara-saudaranya apakah mereka selamat dan baik-baik saja. Jadi peperangan ini sudah berlangsung lama sehingga seluruh bangsa Israel sudah mengalami tekanan dan berada dalam ketakutan. Disini juga kita bisa melihat bagaimana strategi cantik yang dipakai oleh Daud dimana Daud sudah mengetahui bahwa ini adalah waktu baginya tetapi dia tidak mau menabrak semua aturan-aturan dalam ketentaraan sehingga dirinya tidak dibenci oleh tentara yang lainnya. Orang yang rohnya benar-benar penuh akan mengetahui waktu yang tepat sehingga tidak melecehkan tentara yang ketakutan mengahadapi Goliat.
"Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: “Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran.” (1 Samuel 17:28, TB)
Perkataan Daud terdengar oleh tentara yang lain dan juga Eliab saudara tertuanya dimana itu adalah perkataan yang berbeda yang mereka dengar sebelumnya karena selama ini mereka sudah berada dalam ketakutan menghadapi Goliat. Perkataan yang berbeda memang sering di salah pahami oleh orang seperti yang dikatakan oleh Eliab kakak tertua Daud.
Di saat orang lain dalam kelemahan dan kemudian ada orang yang bisa membangkitkan, itu adalah sesuatu yang berbeda tetapi itu justru membuat Eliab marah karena merasa bahwa Daud belum masuk hitungan untuk datang ke medan oerang menghadapi Goliat. Menurut pemandangan orang, Daud seharusnya tidak datang tetapi di titik ini ketika apa yang tidak dianggap dan dilihat orang ketika anda kerjakan dengan kepenuhan roh sama seperti ketika Daud menggembalakan 2-3 ekor kambing domba ayahnya sambil memainkan kecapi menyembah Tuhan di titik itulah Daud sebenarnya dimunculkan kekuatannya. 2-3 ekor kambing domba itu sebenarnya ukuran yang sedikit dan sepertinya pekerjaan yang tidak ada artinya tetapi ketika itu di kerjakan dengan terus terkoneksi dengan Tuhan dimana roh anda terus dibangun dan tugas itu anda kerjakan dengan penuh tanggung jawab, itu yang akan menjadi referensi anda ke depan. Apa yang dihinakan oleh Eliab itu yang di ucapkan kembali oleh Daud untuk menjadi referensinya kepada Saul untuk menghadapi Goliat. Daud memperlihatkan apa yang orang lain tidak pernah liat justru itu menjadi kekuatannya.
Pada saat anda melayani sekecil apapun itu, temukanlah sebuah kekuatan yang tidak dilihat oleh orang, sebuah kualitas dan tanggung jawab yang dihasilkan oleh roh anda yang penuh yang kelak akan menjadi referensi anda ketika diangkat oleh Tuhan karena apa yang anda referensikan adalah apa yang anda kerjakan dan hidupi. Sewaktu Daud mengejar dan menghadapi singa dan beruang itu bukan hanya berbicara secara fisik tetapi juga sebuah kekuatan dari peperangan roh. Sewaktu Daud menggembalakan 2-3 kambing domba dan menghadapi keganasan singa dan beruang itu berbicara untuk anda dan saya ketika dalam pelayanan kita siap mengahadapi keganasan singa dan beruang itu.
"Tetapi jawab Daud: “Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!” Lalu berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi. Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia." (1 Samuel 17:29-31, TB)
Oleh karena anda mempunyai keinginan dan kerinduan untuk membangun orang lain, anda tidak pernah merasa lemah ketika anda dilemahkan oleh orang karena anda mempunyai tujuan dan itu terus anda lakukan sampai itu benar-benar membangun orang lain juga. Seperti halnya perkataan Daud yang berbeda yang diucapkannya “Siapakah orang filistin yang tidak bersunat ini, sehingga ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?”. ini adalah sebuah perkataan yang berbeda setelah selama 40 hari orang-orang hanya memperkatakan hal yang berbeda. Daud membangun tentara yang lain walaupun ada juga yang tidak menyukai itu tetapi Daud tidak berkecil hati.
"Berkatalah Daud kepada Saul: “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Tetapi Saul berkata kepada Daud: “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.” (1 Samuel 17:32-33, TB)
Oleh karena perkataan Daud yang berbeda dan membangun orang lain itulah yang membuat Daud direferensikan ketika dirinya di panggil menghadap Saul tanpa sekalipun Daud menyalonkan dirinya. Daud tidak berkata bahwa dirinya ingin mengikuti sayembara yang dibuat Saul walaupun Daud sebenarnya ingin mengikuti sayembara itu karena hadiahnya menarik yaitu bebas dari pajak dan mendapatkan putrid dari Saul tetapi itu semua tidak akan bisa didapatkan begitu saja karena harus terlibat dalam peperangan. Di sini bisa terlihat bagaimana cara Tuhan yang sangat cantik untuk membawa Daud sampai kedepan, Daud bisa saja langsung menghadap kepada Saul tetapi Daud mengerti langkah demi langkah untuk menuju ke situ dimana itu semua bisa dilakukannya karena dia memiliki ketenangan karena rohnya yang penuh.
Ketika Saul berkata bahwa Daud tidak mungkin bisa menghadapi Goliat atau di saat orang lain berkata bahwa anda tidak mungkin melakukan sesuatu hal, di titik inilah anda harus mempunyai referensi. Seorang pemimpin harus mempunyai referensi dalam rohnya apabila hendak memenangkan sebuah peperangan dan referensi itu di dapatkan jauh sebelumnya, sebelum di lihat orang dan belum ada apa-apanya. Jadi jangan berkata bahwa anda seorang petobat baru, baru lahir baru atau baru mengenal Tuhan, sehingga di katakan cinta yang mula-mula itu penting. Yang menjadi referensi Daud adalah sewaktu dirinya mengalami cinta yang mula-mula dan dia terus menjaga itu.
"Tetapi Daud berkata kepada Saul: “Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” (1 Samuel 17:34-36, TB)
Ini bukan hanya berbicara tentang keberanian secara fisik tetapi tentang KEPENUHAN ROH. Orang yang menyembah dan berhubungan dengan Tuhan dengan berbahasa roh dan hidupnya benar-benar menyembah penuh dengan Tuhan maka keganasan singa dan beruang itu bisa dihadapinya, keganasan singa atau nafsu dari si jahat (nafsu sex bagi anak muda) yang ada didalam anda bisa anda hadapi. Jadi ini bisa menjadi contoh bagaimana anak-anak muda bisa menghadapi nafsu singa yang ada didalam dirinya (nafsu sex) dengan bisa menjaga kekudusannya di tengah-tengah kelemahannya.
Sewaktun roh anda penuh anda akan menghadapi keganasan singa yang didalam anda dan membuatnya tunduk karena ada Singa dari Yehuda, ada Roh Allah didalam anda yang mesti anda hargai dan pertimbangkan, ada kasih dan hati Tuhan yang penuh, ada cinta dan kasih karunia-Nya. Orang yang mengerti mendapatkan kasih karunia Tuhan tidak akan gampang untuk membuangnya.
Ketika roh anda penuh maka anda akan mempunyai roh keperkasaan, bangunlah manusia roh anda setiap pagi sebelum melakukan segala sesuatu. Ketika yang di dalam anda penuh maka anda tidak menginginkan lagi yang lain dan anda bisa menghadapi setiap kelemahan anda. Singa ini berbicara tentang apa yang didalam anda, keganasan dari nafsu si jahat dan beruang sendiri adalah gambaran dari kemarahan. Setiap orang mempunyai kemarahan bahkan termasuk kemarahan yang tidak kelihatan seperti pada orang yang plegmatik, kemarahan yang dipendam. Oleh karena anda mempunyai ketenangan karena roh anda penuh ketika beruang itu datang anda bisa menghadapi dan mematikannya, anda tidak bereaksi marah keluar tetapi anda bawa masuk kedalam dan mematikannya.
Singa dan beruang berbicara tentang daging yang harus di hajar dan di matikan.
Sewaktu anda dipercayakan 2-3 domba tetapi anda tidak berhasil menghadapi keganasan daripada singa dan beruang maka singa dan beruang itu akan menghajar domba-domba atau orang-orang yang di sekitar anda. Ada beberapa pemimpin yang kemudian harus jatuh bukan karena orang jauh tetapi karena domba-dombanya sendiri karena tidak mau menghadapi singa dan beruang itu dimana tadinya dipercayakan domba/orang itu tetapi oleh karena keganasan singa dan beruangnya justru yang dihajar adalah orang yang di luar karena nafsu dan amarah. Jadi roh anda harus penuh, terus terkoneksi dengan Tuhan sehingga Tuhan mengurusi sisi daging yang harus anda hadapi. Beruang sebenarnya sudah menerkam domba itu tetapi jangan biarkan itu, kejar, hajar, hadapi dan lepaskan domba itu.
Ketika orang lain menyodorkan referensi berupa pengalaman-pengalaman dan keahlian dalam berperang seperti tentara yang bersama Saul tetapi yang menjadi referensi Daud adalah di tempat dimana Eliab saudaranya yang tertua pernah mengejeknya, di tempat dimana orang justru tidak pernah melihatnya tetapi karena itu dilakukan dengan penuh cinta dan tanggung jawab dengan penyertaan Tuhan maka itu akan membuat anda naik dan itu menjadi referensi anda.
“Maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya”
Kedagingan “singa dan beruang yang didalam anda” itu harus bisa anda matikan, seperti dalam sebuah pernikahan harus didasari oleh pernikahan yang kudus dan tidak asal coba-coba seperti yang kebanyakan orang dunia lakukan. Ketika pernikahan tidak didasari kekudusan dan hanya sekedar coba-coba maka hanya sedikit yang mampu bertahan. Apabila anda mampu menjaga kekudusan itu sampai kepada pernikahan yang kudus ketika anda menjalaninya pasti akan ada masalah tetapi anda pasti mampu menjalani dan menghadapinya, jadi hadapilah singa dan beruang itu sejak masa muda anda.
Ketika puluhan ribu tentara Israel semuanya ketakutan kemudian Daud memperkatakan yang sebaliknya dan membuatnya dipanggil oleh Saul yang sebenarnya juga masih ragu atau setengah percaya apakah Daud yang masih muda dan belum mempunyai pengalaman akan mampu menghadapi Goliat yang sejak masa mudanya sudah menjadi tentara. Disinilah titik dimana ketika anda hendak di angkat naik oleh Tuhan, perhatikan dengan baik apa yang menjadi referensi anda dimana Roh Kudus adalah kunci untuk membuat anda mempunyai referensi ketika iblis berkata bahwa anda tidak akan mampu. Ketika orang lain mengajukan referensi mungkin berupa sertifikat serta keahlian-keahliannya secara manusia yang memang baik tetapi anda sangat membutuhkan satu hal lagi yaitu referensi roh untuk anda di angkat oleh Tuhan menjadi pemimpin dimanapun.
"Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” Pula kata Daud: “ Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.” Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.” Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:36-39, TB)
Daud menghadapi dan memenangkan peperangan bukan dengan kekuatannya tetapi dia justru membangun orang lain terlebih dahulu. Daud membangun kembali mental bangsanya yang jatuh menjadi barisan daripada Allah yang hidup. Daud mengerti bahwa Tuhan yang melepaskan dan meluputkannya dari keganasan serangan singa dan beruang itu secara kedalam. Jadi anda mesti menyadari bahwa Tuhanlah yang melepaskan, membangun dan membuat roh anda menjadi perkasa untuk melepaskan diri dari cakar singa dan beruang itu.
Setelah anda mendapatkan referensi jangan pernah memakai sesuatu yang anda tidak pernah hidupi karena pasti tidak akan pernah cocok. Tidak mungkin dalam peperangan anda baru belajar bagaimana menggunakan senjata dan baju zirah tetapi harus jauh hari sebelumnya, maka oleh sebab itu setiap firman harus di hidupi sebelumnya. Tetapi bukan berarti berbaju zirah itu tidak benar karena didalam peperangan Daud selanjutnya Daud sudah menggenakan baju zirah miliknya sendiri yang sesuai dengan ukurannya. Jadi belajarlah menggunakannya jauh sebelumnya bukan saat peperangan, begitu juga dengan firman Tuhan yang anda harus pelajari jauh sebelumnya, membangun hubungan dengan Tuhan, membangun manusia roh anda terus menerus sekalipun belum berperang karena nanti itu akan menjadi referensi anda dalam menghadapi peperangan.
Amin…
"I am not what the devil and world say about me, but I was G-D says, and I will go into in the end-time destiny for my life."
Kamis, 23 Maret 2017
STRATEGI ROH
Minggu, 19 Maret 2017
WE ARE THE CHAMPION
TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya
Tuhan ternyata telah menetapkan setiap kita untuk menjadi juara, ada banyak cerita yang bisa menggambarkan atau memotivasi kita bahwa destiny setiap kita adalah menjadi juara. Setiap orang ingin menjadi juara, setiap anak-anak Allah harusnya menjadi juara karena dalam 1 Yohanes 3:9 dikatakan “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.”
Ada benih ilahi yang dari Allah di dalam setiap kita untuk kita bayangkan, resapi dan masukkan itu kedalam hidup kita. Apabila kita mengerti bahwa kita lahir dari Allah sewaktu kita lahir baru, sewaktu kita percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah yang menanggung setiap dosa di atas kayu salib, sejak itulah anda lahir dari benih ilahi dan disebut sebagai anak-anak Allah.
Anda dan saya memiliki benih ilahi itu makanya destiny setiap kita adalah menjadi sang juara/pemenang walaupun anda lahir di desa yang terpencil dan miskin karena anda mengenal Yesus. Menjadi seorang pemenang adalah bagian dan panggilan dari setiap kita, WE ARE THE CHAMPION.
Walaupun anda memiliki kekurangan karena anda terlahir cacat, anda tetap adalah seorang pemenang karena tidak ada persyaratan atau sesuatu yang menghalangi anda untuk menerima benih ilahi dan menjadikan anda sebagai anak-anak Allah, Jadi mulai saat ini berhenti mengutuki anak-anak anda dengan berkata mereka adalah anak-anak yang durhaka, bodoh dan pemalas. Ketika seseorang mengatakan bahwa anda adalah seorang yang miskin, itu tidak membatalkan untuk anda menjadi seorang Pemenang. Seribu perkataan atau hujatan orang tidak akan pernah bisa membatalkan dan membuat anda jatuh, seperti Daud yang berkata tetap akan berdiri walaupun seribu orang rebah di sebelah kirinya dan sepuluh ribu di sebelah kanannya karena Daud mengetahui bahwa dirinya lahir dari Allah.
Apa yang menjadi penyebab seorang tidak berdiri atau tidak sang menjadi Juara/Pemenang?
Tuhan telah memanggil kita menjadi sang Juara/Pemenang bahkan lebih dari pemenang tetapi apa yang membuat kita tidak bisa mengalami itu?
1). Berputus asa dan kehilangan pengharapan.
"Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Akulah Tuhan. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku Tuhan Aku belum menyatakan diri. Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah Tuhan , Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, Tuhan , Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah Tuhan.” Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu." (Keluaran 6:1-8, TB)
Ada begitu banyak janji Tuhan tetapi bangsa Israel berputus asa dan kehilangan pengharapan. Seorang sang juara/pemenang bisa kehilangan tempat berdiri atau posisinya sebagai sang juara apabila dia kehilangan pengharapan, dimana Iblis selalu ingin mencuri pengharapan itu.
“mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu”
Ada banyak janji Tuhan bahkan Tuhan tidak segan-segan memberikan perjanjjian-Nya, tetapi orang bisa tidak menerima perjanjian itu karena kehilangan pengharapan, dimana semua janji dan kemenangan seharusnya di nikmati. Penderitaan, aniaya, kekurangan,dan kesulitan yang terus menerus biasanya menghilangkan pengharapan menurut orang dunia karena jawaban untuk keluar dari semua itu tidak kunjung datang, tetapi orang yang mengerti, berharap dengan benar kepada firman dan janji Tuhan yang tidak pernah tidak tergenapi dan bukan berharap untuk melihat keadaan demi keadaan.
Ada banyak orang yang menggantungkan pengharapannya dan kemudian kehilangan pengharapan itu karena mengharap dengan cara yang tidak benar, berharap kepada hal-hal yang kelihatan, berharap kepada hal-hal yang di inginkan secara daging padahal pengharapan harus kita pegang dan menyandarkan diri kepada firman Tuhan. Seperti Abraham ketika umurnya semakin tua dan lemah bahkan kandungan Sarah istrinya sudah tertutup sehingga tidak mungkin bisa mempunyai anak tetapi firman Tuhan jelas mengatakan bahwa Iman Abraham dan Sarah tidak menjadi lemah karena mereka tidak menggantungkan pengharapannya pada kandungan Sarah dan bayi yang akan lahir, mereka menggantungkan pengharapannya kepada Firman dan janji Tuhan. Orang bisa kehilangan pengharapan karena pengharapannya digantungkan kepada hal-hal yang lahiriah, mengharapkan tidak ada penderitaan, tantangan dan peperangan. Seperti Tuhan berjanji akan memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel tetapi bukan berarti tidak ada peperangan, bukan berarti tidak ada penderitaan di depan. Mari berharap dengan benar sehingga setiap tidak kehilangan pengharapan karena pengaharapan kita adalah Yesus Batu Karang yang teguh.
Orang tidak akan pernah putus asa apabila pengharapannya kepada Tuhan. Ketika penderitaan, kekurangan dan kesulitan itu terus menerus harus dialami dan membuat perhatian orang terfokus kesana padahal ada banyak berkat Tuhan yang lain contohnya kesehatan atau hal-hal yang lainnya yang seharusnya bisa di syukuri dan membawa kita untuk terus mempunyai pengharapan.
Mungkin hari ini kita berkekurangan seperti perjalanan kehidupan Ps Hendrik dan bu Wenny yang naik turun bersama Tuhan dimana ada kekurangan dan kelemahan. Hari dimana ketika Ps hendrik bertobat dan kembali kepada Tuhan dan mereka tidak memiliki apa-apa lagi tetapi di saat itu bu Wenny istri beliau berkata untuk tetap bersyukur karena sekalipun mereka berkekurangan tetapi mereka tetap sehat dan bisa tetap berkumpul bersama-sama.
Orang yang mempunyai pengharapan akan melihat hal-hal yang baik tetapi sebaliknya orang yang kehilangan pengharapan yang dilihat dan keluar dari dari mulutnya selalu hal-hal yang negatif dan buruk. Jadi mari mulai untuk membangkitkan pengharapan anda kepada Tuhan maka perkataan yang keluar dari mulut anda akan berubah. Ada masa-masa dimana ujian penderitaan itu datang tetapi jangan pernah anda kehilangan pengharapan karena anda adalah sang juara/pemenang.
Ketika anda gagal dalam berbisnis bukan berarti anda berhenti untuk berbisnis karena justru mungkin anda akan mempunyai bisnis yang jauh lebih besar. Mungkin anda gagal sebagai pelayan Tuhan dimana anda di gosipin dan di tinggalkan oleh banyak orang tetapi bukan berarti anda berhenti untuk melayani karena mungkin anda akan menjadi hamba Tuhan atau pengkhotbah yang dipakai Tuhan di hadapan ribuan orang atau bahkan anda akan menggembalakan puluhan ribu jemaat dalam sebuah stadion yang megah.
Mari berfokus dan melihat kepada kebaikan-kebaikan Tuhan maka itu akan menjadi kekuatan dan jangan pernah membandingkan diri anda dengan yang lain. Ketika sang juara/pemenang kehilangan pengharapan dimana itu adalah tujuan musuh untuk membuatnya melihat segala sesuatu dengan buruk dan negatif yang akan menghasilkan kekecewaan, putus asa, frustasi dan kehilangan pengharapan karena terus menunggu tetapi yang di tunggu belum muncul-muncul karena yang tertanam setiap hari adalah hal-hal yang negatif. Seperti bangsa Israel yang Tuhan janjikan untuk masuk kedalam tanah Kanaan tetapi dalam perjalanannya setiap hari mereka terus menggerutu, putus asa, menunggu waktu yang lama, selalu melihat sisi Tuhan yang negatif dan akhirnya mereka semua mati di padang gurun tanpa pernah melihat tanah Kanaan Karena mereka kehilangan pengharapan. Mari mengubahnya dan terus mempunyai pengharapan untuk melihat berkat-berkat yang walalupun itu kecil karena Yesus sanggup untuk mengubah siapa pun atau apa pun keadaan anda karena anda adalah sang juara/pemenang, “YOU’RE THE CHAMPION”.
Penderitaan itu seperti biji korma yang tidak mengeluh dan berhenti untuk tumbuh ketika diletakkkan batu diatasnya yang membuatnya tidak tumbuh keatas tetapi tumbuh kebawah/kedalam. Sewaktu kita dalam penderitaan Tuhan sedang berkata untuk kita tumbuh kedalam, ke bawah lagi sampai mendapatkan sumber mata air
2). Tidak lagi fokus pada panggilan.
"Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga." (2 Timotius 2:5, TB)
Apabila anda adalah seorang pemain sepakbola bertandinglah di lapangan sepakbola atau bertanding pada bidang masing-masing.
Tuhan akan meminta pertanggung jawaban sesuai dengan bidang anda karena anda adalah sang Juara/pemenang pada bidang anda masing-masing karena tidak mungkin pemain sepakbola bertanding dengan pemain bola volley menurut aturan pemain sepakbola.
Bertandinglah menurut bidang anda masing-masing, bertandinglah menurut talenta yang Tuhan berikan dan fokus disitu dan Tuhan sendiri yang akan mengembangkannya. Fokuslah kepada panggilan anda.
"Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan." (1 Korintus 12:14-22, TB)
Mari mengenali dimana bagian anda dan fokus pada itu.
“Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya”
Tuhan sudah menempatkan kita didalam Tubuh Kristus, Tuhan mempunyai destiny atau panggilan atas hidup kita. Temukanlah keunikan dan kekhususan itu dan fokus dalam panggilan itu. Karena sangat banyak orang yang bertanding pada bidang yang lain yang bukan panggilannya sehingga menjadi frustasi dan tidak pernah merasa sebagai sang Juara/Pemenang.
“Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling di butuhkan”.
Jangan lagi berkata bahwa anda yang paling lemah dan kurang dan kemudian tidak mau fokus pada bidang panggilan anda. Anda yang paling lemah justru yang paling dibutuhkan.
Ketika seorang pemain catur mengajak bertanding seorang petinju di arena tinju pasti pemain caturnya kalah. Jadi bertandinglah pada jalur, pada panggilan Tuhan atas hidup anda dan jangan pernah iri pada yang lain. Apabila anda di panggil sebagai seorang pekerja yang mempersiapkan segala sesuatu, atau anda di panggil sebagai seorang pendoa/pilar tetaplah setia walaupun mungkin anda tidak kelihatan. Seperti pondasi rumah yang tidak kelihatan tetapi itu menopang seluruh bagian rumah.
3). Mengandalkan Kekuatan sendiri.
"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." (2 Korintus 1:3-4, TB)
Mengandalkan kekuatan sendiri adalah sesuatu yang menghambat seseorang untuk berdiri sebagai sang Juara/Pemenang. Sewaktu anda dalam keadaan baik dan mengandalkan kekuatan sendiri maka anda akan jatuh dalam kesombongan, sewaktu anda dalam keadaan penderitaan dan mengandalkan kekuatan sendiri maka anda akan putus asa dan kemudian jatuh.
Jadi mintalah penghiburan dari Tuhan.
"yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." (2 Korintus 1:4, TB)
Bagaimana Allah menghibur setiap kita? Dia bekerja dan berbicara dari dalam, Dia berfirman dan mengubah kita dari dalam.
Iblis pernah berbicara kepada Ps Hendrik dimana beliau waktu itu berkata bahwa penderitaan yang beliau rasa paling sulit adalah tidak mungkin untuk menjadi hamba Tuhan karena kekudusan saat itu bagi Ps Hendrik adalah barang mewah. Tetapi Ps Hendrik menyadari bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan satu orang pun untuk binasa. Bertahun-tahun iblis masuk kedalam pikiran Ps hendrik dimana berkata bahwa tidak mungkin bagi Ps Hendrik untuk hidup kudus dan menjadi hamba Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah menilai apa yang Ps Hendrik dulu lakukan karena benih ilahi itu tidak pernah gagal. Tuhan tidak pernah menginginkan orang untuk binasa karena benih ilahi itu membuat orang tidak lagi lahir dari dosa.
Sewaktu anda menerima firman Tuhan dan mengijinkan itu bekerja didaam anda, firman itu akan hidup dalam hidup anda…
Amen …
Senin, 13 Maret 2017
MENGALAMI PURIM KAPANPUN
TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)
(12/03/2017)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Bangsa Israel mengalami purim sekali dalam setahun (tahun ini jatuh di tanggal 11-12 maret 2017). Mereka mengalami mempercayainya dan mengalami purim itu bahkan bangsa-bangsa lain pun ikut mempercayainya dan setiap kita melalui Yesus Kristus ketika kita mempercayai purim itu maka kita pun akan mengalami purim itu. Pertanyaanya apakah purim itu hanya bisa kita alami sekali dalam setahun saja?
Roh Kudus mengajarkan di hati hamba-Nya Ps Hendrik bahwa kita bisa mengalami purim oleh karena Yesus Kristus kapanpun dengan sikap hati sesuai dengan firman-Nya. Caranya bagaimana?
1) Dengan hati hineni merendahkan diri, berdoa syafaat dan berpuasa.
Mulai membangun hubungan dan mempersiapkan waktu yang khusus untuk kita berdua-duaan dengan Tuhan. Bangsa Israel waktu itu bukan hanya tidak makan dan minum tetapi mereka juga tidak bekerja bahkan segala ternak kambing domba mereka pun ikut berpuasa karena memang mereka mengkhususkan diri untuk tubuh, roh dan jiwa mereka menyatu, mengabdikan dan mengkhususkan diri sampai Tuhan berbicara dan menurunkan perkenanan-Nya. Ada banyak orang yang berpuasa sekedar untuk berpuasa tetapi selebihnya tidak ada firman yang berbicara bahkan ada yang tidak membaca firman sama sekali. Tuhan sebenarnya merindukan sewaktu kita berdoa dan berpuasa serta merendahkan diri kita melekat dengan Tuhan.
2) Berdiri bagi bangsa dan mengambil tanggung jawab atas bangsa.
"Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih. Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorang pun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung. Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya. Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya. Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu." Ester 4:1-5, TB)
Cara seseorang untuk berdiri bagi bangsa mungkin masing-masing berbeda. Ketika anda berdiri bagi bangsa dimana anda melihat sekeliling anda dan melihat kebutuhan akan bangsa ini sesuai dengan apa yang Tuhan taruh di hati anda. Mungkin anda sudah berusia lanjut tetapi anda mempunyai kerinduan untuk berdiri bagi bangsa, anda bisa melakukannya dengan berdoa dengan sikap hati ingin berdiri bagi bangsa. Ketika anda sungguh-sungguh memang berdiri bagi bangsa maka anda akan diperlihatkan kebutuhan bangsa yang ada di sekitar anda yang lebih dahulu lebih mudah untuk anda jangkau.
Sewaktu anda berdiri bagi bagi bangsa dan anda berada didalam gereja maka anda akan melihat kebutuhan akan gereja dan pasti akan berdiri bagi gereja terlebih dahulu, berdiri bagi kota dimana gereja anda berada dan kemudian hati anda berdiri bagi bangsa.
3) Pengabdian memberikan seluruh hidup kepada Tuhan.
“Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” (Ester 4:16, TB)
Ada pengabdian yang Ester berikan dari seluruh hidupnya kepada Tuhan. Proses di hidup kita sebenarnya sedang membawa kita untuk masuk kedalam pengabdian sehingga semuanya hanya untuk Tuhan. Seringkali agenda kita harus di tukar oleh Tuhan tetapi apakah kita mau. Seperti dengan agenda Ester yang sudah merasa aman dan nyaman didalam istana kemudian datang perkataan dari pamannya Mordekhai untuk mengabdi dan menyelamatkan bangsanya dimana Mordekhai berkata sekalipun Ester menolak untuk melakukan itu karena merasa tidak aman Tuhan juga bisa membuat hidup Ester tidak aman ketika seluruh bangsanya dibinasakan.
Sebenarnya yamg banyak terjadi kenapa orang tidak bisa mengabdikan diri kepada Tuhan karena kita mempunyai agenda, pemikiran, rencana sendiri.
4) Menjadi berkat buat bangsa.
"Maka jawab Ester, sang ratu: “Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba. Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja.” Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu: “Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung niat akan berbuat demikian?” Lalu jawab Ester: “Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!” Maka Haman pun sangatlah ketakutan di hadapan raja dan ratu." (Ester 7:3-6, TB)
Setiap kali Ester datang kepada raja yang disampaikannya hanya untuk supaya bangsanya di tolong dan di selamatkan. Ester menjadi berkat dan berdiri buat bangsa.
5) Hati yang penuh cinta.
"Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu. Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu. Tanya raja kepadanya: “Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu.” Jawab Ester: “Jikalau baik pada pemandangan raja, datanglah kiranya raja dengan Haman pada hari ini ke perjamuan yang diadakan oleh hamba bagi raja.” (Ester 5:1-4, TB)
Untuk mengalami pembalikan keadaan maka kita harus memiiki hati seperti Ester yang penuh cinta.
“Jikalau baik pada pemandangan raja…”
Artinya apabila tidak baik jadi tidak usah atau mengabaikan saja dan ini adalah hal yang sulit karena ketika belum mempunyai perencanaan dan keinginan seperti ratu Wasti yang membuat pesta sendiri tetapi berbeda dengan Ester yang berkata akan membuat pesta bagi raja.
Dalam terjemahan bahasa inggrisnya dikatakan “If it pleases the king” yang artinya “Jika itu menyenangkan raja”. Ini berbicara apapun yang kita rencanakan, kehendaki dan kerjakan kita hadapkan kepada Tuhan dan kita berkata “jika itu menyenangkan Raja” dan kalau tidak kita mengabaikannya dan tidak perlu terjadi.
Kenapa banyak orang hidup dengan kecewa karena kehendak kita dan kehendak Tuhan tidak pernah diselaraskan. Tetapi ketika kehendak Tuhan dan kehendak kita, kita selaraskan apapun kenyataanya kita tidak akan pernah menjadi kecewa karena kita mengetahui bahwa kehendak-Nya selalu yang terbaik walaupun itu tidak sesuai dengan harapan kita.
Kalau hari anda mengalami sesuatu yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang anda harapkan mari mempercayai bahwa pembalikan keadaan di hari purim ini Tuhan sanggup membalikkan keadaan setiap kita dan Tuhan sanggup membalikkan keadaan bangsa kita dengan cara berdiri bagi bangsa dengan melihat sekeliling kita dimana kita bukan hidup buat diri kita lagi tetapi berdiri dan menopang orang lain, merendahkan diri berdoa dan berpuasa, mengambil tanggung jawab atas bangsa, mengabdikan seluruh hidup kepada Tuhan bahkan tidak takut untuk mati, memiliki hati untuk menjadi berkat bagi bangsa dan orang-orang di sekeliling kita, dan memenuhi segalanya dengan cinta yang hanya mengingini Tuhan.
Amen…
MENGALAMI PURIM DENGAN IMAN
TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)
(11/03/2017)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Banyak yang berkata mengapa harus merayakan Hari Raya Purim? Bukan kah itu hari Raya bagi orang Israel/Yahudi? Apa hubungannya dengan kita?
Hari Raya Purim adalah hari pembalikan keadaan dimana bangsa Israel mengerti dan mempercayai untuk memperingati itu setiap tahun bahwa sungguh-sungguh pembalikan keadaan itu terjadi bagi bangsa Israel. Iman kita lah yang menarik hadirat Tuhan, iman kita yang menjadikan setiap firman itu terjadi. Dua hari perayaan Hari Raya Purim tahun ini kita mengangkat apa yang kita rindukan dimana kita berdiri untuk bangsa Indonesia dimana kita mempercayai bahwa bangsa ini dibalikkan keadaannya, dimana kaum Kedar dan Nebayot yang berada di sekitar kita adalah orang-orang yang dicintai Tuhan.
Sewaktu bangsa Israel dikena kutuk karena pelanggaran mereka dan Tuhan berkata kepada mereka untuk menyulamkan tiang dan membuat ular tedung dan setiap orang yang melihatnya akan disembuhkan. Itu adalah gambaran dari Yesus yang disalibkan di atas kayu salib dan setiap orang yang melihat salib itu akan disembuhkan. Hari ini ketika anda merindukan pembalikan keadaan, kita mempercaya bahwa Yesus lah sesungguhnya yang sudah membalikkan setiap keadaan kita dimana kita ini adalah Israel-israel rohani.
"karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin. Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka. Sesungguhnya Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru semua orang Yahudi itu, telah merancangkan hendak membinasakan orang Yahudi dan dia pun telah membuang pur -- yakni undi -- untuk menghancurkan dan membinasakan mereka, akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada tiang." (Ester 9:22-25 TB)
1) Pembalikan keadaan adalah dimana bangsa kita mendapatkan jaminan keamanan dari musuh-musuh, tidak ada peperangan dan perpecahan di bangsa kita karena ada jaminan dari Tuhan Yesus yang sebenarnya tidak berlaku hari ini saja atau setahun sekali. Hari ini iman kita yang membuat pembalikan keadaan dimana ketika kita mempercayai itu maka kita akan mendapatkan apa yang kita percayai tetapi hidup kita di setiap waktu dan keadaan yang Tuhan sudah tentukan kita mempunyai otoritas untuk membalikkan keadaan seperti Ester dan Mordekhai, Jadi sikap hati kita adalah kuncinya. Ada banyak janji Tuhan di hidup kita seperti ketika Tuhan menjanjikan kepada Ps Hendrik bahwa suatu hari nanti Ps Hendrik akan berkotbah di hadapan ribuan orang dimana kenyataan hari itu beliau sama sekali tidak bisa berkotbah. Janji dan penglihatan dari Tuhan tanpa iman itu tidak akan terjadi tetapi Iman tidak bisa berjalan sendiri karena anda harus mengetahui yang namanya karakter anda dibentuk untuk mengalami dan bisa bertahan mendapatkan janji Tuhan dan berjalan melangkah tepat seperti yang tuhan inginkan seperti yang dialami Daud dan Yusuf. Tetapi banyak orang Kristen yang cuma bisa berkata mempunyai janji dan mimpi dari Tuhan tetapi Tuhan tidak pernah melihat iman, Tuhan tidak pernah melihat karakter yang ditetapkan atas hidupnya dengan membayar harga, melakukan semua yang Tuhan tidak sukai, tidak pernah mau mematikan kedagingannya dan tidak mau belajar bertahan dengan imannya.
Ketika hari ini kita merayakan Hari Raya Purim dengan iman dimana kita mau berdiri bagi bangsa dan berkata Tuhan pasti menjamin keamanan atas bangsa maka Tuhan pasti menjamin hidup, pekerjaan, bisnis dan pelayanan kita.
2) “Dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita”
Mengalami Purim dalam hidup kita artinya Tuhan membalikkan dan mengubahkan dukacita menjadi sukacita. Anda yang hari ini ditinggalkan oleh istri atau suami anda, dia akan pulang menjadi istri/suami yang takut akan Tuhan. Anda yang mengalami kerugian didalam bisnis Tuhan sanggup membalikkan tujuh kali lipat bahkan lebih. Jadi jangan lagi memperkatakan yang negatif atas keadaan hidup anda karena Tuhan sudah mengubahkan dukacita itu menjadi sukacita. Tidak ada sedikit pun kekuatiran dan keragu-raguan didalam Iman.
3) “Dan hari perkabungan menjadi hari gembira”
Di saat seluruh bangsa Israel seharusnya mati ketika Haman merancangkan itu kepada Mordekhai dan bangsanya, ada sebuah kunci ketaatan Ester kepada otoritasnya yaitu ketika Mordekhai berkata kepada Ester untuk tidak memperkatakan asal usulnya. Ketaatan Ester untuk mau sepakat dengan Mordekhai asal usulnya tetap terjaga sampai hari yang ditentukan. Tuhan mengetahui sesuatu yang tepat dan ini yang menjadi kunci untuk pembalikan keadaan terjadi.
Mari belajar untuk hidup kita berjalan bersama Tuhan, di titik dimana iblis selalu berkata bahwa hidup kita sudah selesai seperti sewaktu Ps Hendrik mengalami suatu penyakit atau virus saat berumur 17 tahun, di saat semua dokter sudah menyerah dan memvonis bahwa waktu beliau untuk hidup tinggal tiga bulan lagi tetapi hari itu justru Tuhan datang menjumpai dan menyembuhkan beliau. Begitu pula ketika masa-masa dimana Ps Hendrik mengalami perjalanan dengan Tuhan disaat beliau di perintahkan Tuhan membangun hotel tempat yang dipakai untuk beribadah saat ini tetapi di saat itu pula beliau mengalami masalah keuangan, di awal tahun beberapa asset beliau terancam harus di sita dan di lelang oleh pihak Bank dan iblis memvonis waktu beliau sudah selesai. Ps Hendrik menikmati manna dari sorga setiap hari dalam proses membangun hotel ini, menikmati perjalanan dengan Tuhan, menikmati kasih dan cinta Tuhan hari lepas hari yang terukir didalam hidup dan menguatkan beliau. Ketika mengalami persidangan beliau menghadapi itu sendirian karena beliau percaya ada perjanjian Tuhan atas hidupnya, beliau percaya apa yang beliau alami bisa membangkitkan dan menguatkan yang lainnya, dan di akhir tahun Tuhan memulihkan itu semua dan pihak Bank mengembalikan semua sertifikat yang pernah mereka sita. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mundur dari pelayanan hanya karena masalah yang iblis tuduhkan kepada kita.
Sewaktu kita memperkatakan atau mendeklarasikan sesuatu jangan pernah mundur dari itu. Ukur setiap perkataan dan deklarasi tetapi jangan pernah mundur hanya karena sebuah masalah karena wujud dari perkataan dan deklarasi itu yang penting. Sewaktu keadaan tidak memungkinkan bagi kita untuk melayani atau tidak ada orang yang memegang anda, ada Tuhan yang memegang anda.
4) “dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita”
Ketika Ps Hendrik mengalami beberapa asset beliau terancam di sita oleh pihak Bank beliau tidak merasa berkabung karena untuk menikmati Purim atau pembalikan keadaan hari-hari hidup anda menjadi hari perjamuan dan sukacita. Sewaktu iblis menghadang langkah anda jangan pernah mengeluh tetapi perkatakan bahwa hari demi hari yang anda lalui dengan perjamuan dan sukacita. Ada bagian tanggung jawab atau peperangan yang orang lain harus lalui sendiri bersama Tuhan dan yang lainnya cukup mendoakan. Ada tanggung jawab sebagai imam, ada tanggung jawab sebagai raja, ada tanggung jawab di hidup kita. Jadi mari mengaplikasikan purim dengan iman walaupun mungkin keadaaan belum berubah tetatpi iman anda membuat keadaan itu berubah.
5) “dan hari untuk antar-mengantar makanan dan bersedekah kepada orang-orang miskin.”
Bagaimana bisa memberi makan kepada orang miskin ketika kita sendiri sedang berkekurangan?
Di saat anda hendak memberi makan orang miskin justru saat itulah anda mengalami Purim walaupun mungkin saat itu isi dompet anda tidak seperti dengan iman anda. Memberi makan orang miskin adalah menolong orang lain seperti ketika asset milik Ps Hendrik disita oleh pihak Bank tetapi sekolah yang beliau sedang rintis untuk membantu orang-orang miskin justru tidak berhenti bahkan guru-guru yang melayani justru semakin bertambah dan bahkan sedang direncanakan akan dibuat lebih baik lagi. Kebanyakan orang baru mau melayani orang-orang miskin apabila seluruh masalah yang dialaminya sudah selesai sehingga tidak pernah mengalami yang namanya purim. Alami purim terlebih dahulu dengan iman maka di alam nyata itu terjadi, mari mulai bertanya kepada Tuhan siapa yang bisa kita beri makan atau siapa yang bisa kita tolong karena Purim juga berarti kita mendapatkan ketetapan Tuhan.
"Maka orang Yahudi menerima sebagai ketetapan apa yang sudah dimulai mereka melakukannya dan apa yang ditulis Mordekhai kepada mereka." Ester 9:23, TB)
Menerima ketetapan berarti orang bisa menolak ketetapan Tuhan, jadi Purim berarti orang menerima ketetapan Tuhan. Jadi apa yang Tuhan tetapkan untuk anda menjadi apa, anda harus bisa SEPAKAT dengan Tuhan dan mempercayai akan setiap rancangan dan rencana-Nya dan anda menghidupi itu. Mungkin hari ini anda melihatnya kurang baik atau bahkan memang tidak baik sama sekali tetapi kalau itu adalah ketetapan Tuhan tidak pernah tidak baik karena ujungnya pasti baik, itulah hari pembalikan keadaan.
"akan tetapi ketika hal itu disampaikan ke hadapan raja, maka dititahkannyalah dengan surat, supaya rancangan jahat yang dibuat Haman terhadap orang Yahudi itu dibalikkan ke atas kepalanya. Maka Haman beserta anak-anaknya disulakan pada tiang." (Ester 9:25, TB)
Sebagai anak-anak Tuhan di hari Purim ini apabila kita mempercayai apa yang kita percayai dan oleh anugerah dari Yesus kristus Tuhan maka semuanya itu akan terjadi di hari raya purim, hari pembalikan keadaan. Orang-orang mungkin berkata bahwa hidup anda miskin dan tidak mempunyai masa depan yang cerah tetapi anda mau berdiri bagi bangsa ini untuk menjadi pembawa LAWATAN, menjadi orang yang di berkati dan suatu hari kelak menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan yang besar untuk kemuliaan Tuhan.
Di titik dimana iblis berkata bahwa hidup anda sudah habis, sebenarnya iblis sudah mengetahui bahwa di titik itu terobosan besar sedang Tuhan sedang kerjakan di hidup anda. Di titik dimana iblis berkata bahwa hidup anda miskin, iblis sebenarnya mengetahui bahwa Tuhan sedang memberi anda kelimpahan, di titik dimana iblis memanahkan apapun di hidup anda, di titik itulah justru pembalikan keadaan sedang terjadi.
Mari setiap kita untuk mulai memperdulikan dan berdiri bagi bangsa ini. Ketika hari ini kita mengalami pembalikan keadaan tetapi kita tidak pernah memikirkan diri kita sendiri karena di saat iblis berkata untuk kita lebih memikirkan diri kita sendiri iblis sebenarnya mengetahui bahwa kita harus tidak memikirkan diri sendiri tetapi memikirkan orang lain karena kita percaya bahwa yang lebih mengetahui bagaimana mengurusi hidup atau diri kita adalah Tuhan.
Amen...
Kamis, 09 Maret 2017
ECHO
(03/03/2017)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Ini adalah bahasa Yunani dari gema atau bergema, suara di dalam sebuah ruangan yang memantulkan atau yang membuat itu sampai ke telinga kita itulah yang di sebut ECHO atau gemanya. Keberadaan kita di dunia ini diketahui dari impact, ada yang nampak dari sebuah kehadiran yang bisa berupa suara, tindakan atau bisa juga berupa sesuatu yang dikerjakan sehingga itu dapat dirasakan oleh orang lain.
"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." (Matius 25:29 TB)
Kunci dari berkelimpahan terdapat pada kata “MEMPUNYAI” karena firman Tuhan di atas berkata “setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan”. Yesus sendiri menceritakan tentang sebuah perumpamaan tentang talenta pada perikop ini.
Kata “MEMPUNYAI” ternyata bahasa Yunaninya juga adalah “ECHO” atau bergema. Setiap kita tentu menginginkan hidup yang diberi kelimpahan karena ketika orang mempunyai kepadanya akan ditambahkan tetapi bagi yang tidak mempunyai tidak akan ditambahkan. Jadi apabila kita memiliki gema maka Tuhan akan menambahkan hingga berkelimpahan.
Contohnya ketika anda diberkati untuk memiliki uang, pastikan uang yang anda miliki mempunyai gema “ECHO” atau bermanfaat bagi orang lain karena ketika anda mempunyai uang dan uang itu bermanfaat bagi orang lain dan orang bisa merasakan keuangan anda maka itu akan bergema dan ditambahkan. Tidak semua orang yang mempunyai uang atau apapun talenta yang dimilikinya bergema atau memberi dampak bagi orang lain, padahal rahasia untuk ditambahkan adalah hidup anda mesti bergema atau mempunyai.
Apabil hari ini mungkin apa yang ada pada anda belum ditambahkan Tuhan, mari memeriksa apakah uang yang anda miliki sudah bergema atau belum. Apabila uang yang anda memiliki gema atau bermanfaat buat orang-orang di sekitar anda, buat orang-orang miskin atau buat kota ini seberapa jauh gemanya sebegitu besar sebenarnya yang Tuhan ingin tambahkan dalam hidup anda.
Setiap orang pasti berdoa untuk hidup berkelimpahan tetapi akan lebih bagus untuk hidup bergema atau berdampak bagi orang lain atau berdampak bagi kota. Sewaktu anda memiliki gema buat orang-orang sekeliling anda, buat kota atau buat bangsa ini maka anda akan ditambahkan.
Ada 2 hal yang membuat sesuatu tidak bisa bergema:
1). Ada orang yang berkata bahwa dirinya tidak memerlukan uang yang banyak asalkan memiliki hikmat.
"ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya; di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu. Kataku: “Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.” (Pengkhotbah 9:14-16 TB)
Ini adalah sebuah cerita dimana orang miskin yang berhikmat ternyata tidak mempunyai gema dimana Tuhan ingin memberi sebuah contoh bahwa talenta atau keuangan yang Tuhan percayakan itu sangat penting karena itu yang membuatnya bisa bergema tetapi orang yang tidak mempunyai keuangan, miskin tetapi bisa berhikmat dan menolong satu kota tetapi orang tidak mengingatnya karena tidak ada orang yang bisa mendengar gemanya atau tidak berdampak karena dia tidak mempunyai ECHO karena tidak mempunyai talenta atau keuangan.
2). Ada yang berpikir untuk menimbunnya.
"Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” (Lukas 12:16-21 TB)
Sebagian besar orang berpikir untuk mengumpulkan atau menimbun harta untuk suatu hari nanti menikmatinya bahkan ada yang mengumpulkan itu untuk dinikmati sampai tujuh turunan dibawahnya yang adalah suatu kebanggaan tersendiri ketika dirinya disebut sebagai orang kaya. Tetapi ternyata orang kaya tidak termasuk didalam kata “MEMPUNYAI” yang artinya bergema karena suatu kali itu bisa diambil daripadanya.
Contoh dari kehidupan pribadi Ps Hendrik sebelum menjadi hamba Tuhan di tahun 1998 ketika negeri ini mengalami krisis ekonomi dimana harga dollar yang melambung naik dan ketika itu beliau adalah seorang pengusaha kayu dan saat itu di pabrik kayu beliau memiliki stock kayu begitu banyak dan mendapatkan untung yang cukup banyak justru ketika dalam krisis tetapi saat itu Ps Hendrik sering kali berkata kepada ayahnya yang seoarang hamba Tuhan bahwa cukup hanya ayahnya saja yang menjadi hamba Tuhan dan beliau cukup memsupport kebutuhan gereja dalam hal keuangan dan Ps Hendrik berpikir bahwa itu sudah cukup untuk apa yang dilakukannya itu bisa bergema atau berdampak tetapi kemudian di tahun 2000 perusahaan kayu tiba-tiba kehilangan market sehingga banyak stock kayu yang terpaksa harus di jual lebih murah dari yang awalnya mendapatkan untung yang banyak kemudian tidak mendapatkan apa-apa bahkan minus dalam jumlah yang banyak dalam tempo satu tahun. Tuhan kemudian mengingatkan Ps Hendrik melalui ayat ini bahwa orang yang ada dalam perumpamaan itu posisi hatinya sama seperti beliau yang menumpuk harta untuk diri sendiri karena Tuhan tidak memerlukan harta itu, yang diinginkan-Nya adalah hidup dari Ps hendrik.
Tuhan menginginkan melalui hidup kita adakah hidup kita bisa bergema dimana bukan hanya dari sisi keuangan tetapi melalui hidup kita adakah bisa bergema buat orang lain. Ketika hidup kita bergema buat orang lain maka hidup kita akan ditambahkan karena kita “MEMPUNYAI” gema atau talenta. Apabila anda saat ini bergumul dalam hal keuangan ini adalah saatnya buat anda untuk menginstropeksi diri jangan sampai sikap hati anda seperti orang didalam perumpamaan ini atau seperti yang Ps Hendrik lakukan dahulu dimana semuanya itu diambil kembali oleh Tuhan untuk anda tidak jatuh dalam kesombongan dan cinta akan uang sehingga tidak memberi dampak atau bergema bagi orang lain.
Ketika hidup kita bergema buat orang lain maka ada janji Tuhan dimana kita akan ditambahkan hingga berkelimpahan.
“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” (Lukas 16:19-31 TB)
Anda memilih menjadi yang mana? Mau jadi orang yang kaya tetapi berada di neraka atau menjadi yang miskin di bumi tetapi kemudian masuk sorga?
Ini adalah gambaran yang sangat jelas dimana seperti Alm bapak Petrus Agung pernah berkata lebih memilih menjadi Abrahamnya kaya dan diberkati dibumi tetapi kemudian masuk sorga dimana rahasianya adalah hidup bergema dan mempunyai dampak “ECHO”. Yang miskin hidupnya baik, taat dan kemudian masuk sorga tetapi karena hidupnya miskin maka tidak ada kesaksian dari hidupnya yang bisa bergema atau berdampak bagi orang banyak walaupun masuk sorga dan lebih parah lagi orang kaya, setiap hari melihat orang miskin di depan rumahnya tetapi dia melalukan itu begitu saja padahal ada banyak kesempatan yang Tuhan berikan untuk dirinya bisa memberi dampak atau bergema, yang dipikirkannya setiap hari hanya bekerja mencari uang dan menumpuk hartanya sampai suatu saat dirinya dipanggil pulang dan masuk neraka. Kita tentu tidak ingin seperti orang yang kaya diberi Tuhan banyak kekayaan dan keuangan, diberi banyak kesempatan untuk menikmati sorga dan menikmati berkat yang Tuhan berikan , sebuah kebahagiaan yang semu. Kebahagian yang sebenarnya adalah adalah sewaktu hidup kita berdampak atau bergema bagi orang lain, dimana melalui hidup kita orang lain bisa bertobat dan di selamatkan, orang yang hidupnya miskin Tuhan angkat menjadi kaya.
Mari menjadi saluran berkat buat orang lain seperti hidup Abraham yang diberkati dan bahkan melalui hidup Abraham bangsa-bangsa diberkati, mari merenungkan kembali apakah hidup setiap kita sudah “MEMPUNYAI” untuk hidup kita ditambahkan hingga berkelimpahan karena ketika hidup kita tidak “MEMPUNYAI” itu akan diambil karena tidak mempunyai gema. Apa yang saat ini Tuhan titipkan kepada kita saat ini adalah sebuah anugerah untuk kita selalu memikirkan orang lain yang berkekurangan , mari menjadi dampak buat orang lain dan tidak pernah untuk diri kita. Untuk hidup kita terus naik dan ditambahkan Tuhan menginginkan hidup, keuangan, talenta dan pribadi kita mesti berdampak atau bergema yang adalah sebuah sukacita yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Amin…
Senin, 06 Maret 2017
MENJADI UTUSAN PEMBAWA LAWATAN DAN HADIRAT TUHAN
TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)
(05/03/2017)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya.
Suatu sukacita yang besar ketika kita berada di dalam Hadirat Tuhan dimana penyembahan atau menjadi penyembah adalah sesuatu yang paling berharga untuk bersentuhan dengan Hadirat-Nya dan berjumpa dengan Tuhan yang tidak bisa digantikan oleh apapun baik itu emas, perak, uang, gedung, jabatan atau apapun itu. Mari menjadikan penyembahan menjadai LIFE STYLE atau gaya hidup kita karena tanpa Hadirat Tuhan ibadah, penyembahan, pekerjaan atau apapun yang kita lakukan menjadi sia-sia, mari selalu merindukan hadirat Tuhan dan bukan yang lain. Mari menjadi penyembah yang extreme karena Tuhan selalu menyukai sesuatu yang extreme untuk menyatakan Kuasa dan Anugerah-Nya buat anak-anak dan di tengah-tengah gereja-Nya.
Menjadi penyembah juga berbicara apapun yang kita lakukan dan kerjakan dalam hidup kita itu menjadi penyembahan karena penyembahan bukan bukan hanya berbicara ketika kita berada di gereja saja. Anda mungkin tidak menyukai pekerjaan anda, atau tugas kantor yang di berikan kepada anda itu sulit atau penuh dengan tantangan tetapi anda memilih untuk bertahan dan tetap melakukan dan menyukai tugas dan pekerjaan itu karena itu menjadi penyembahan anda untuk dapat memenangkan orang-orang di sekitar anda. Penyembahan bentuknya bisa banyak hal dan seorang penyembah hidupnya akan Tuhan bawa naik menjadi wujud dari penyembahan dari siapa yang disembahnya karena seorang penyembah hidupnya pasti akan mengalami perubahan hari demi hari, hidupnya akan dipulihkan, dikuduskan dan dibaharui. Setiap kita anak-anak Tuhan ketika setiap kali kita bersentuhan dengan hadirat-Nya maka kita pasti akan mengalami sesuatu yang ilahi mengalir di hidup kita.
"Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada Tuhan dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang firman Tuhan , yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata Tuhan , dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya: “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (Yesaya 49:1-6 TB)
Destiny kita sebagai Gereja-Nya tidak cukup hanya di dalam dan di sekitar kita tetapi kita juga harus memenangkan dan memberkati pulau demi pulau, kota demi kota dan sampai ke bangsa-bangsa bagi Kemuliaan nama Tuhan dengan menjalaninya. Memberkati anak-anak Tuhan, memberkati hamba-hamba Tuhan, mendoakan, menyatakan kasih Tuhan dan membangkitkan Gereja-gereja Tuhan di kota-kota lain untuk Kerajaan Tuhan di tegakkan dan di nyatakan, Gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan harus bangkit dan berdiri untuk lawatan Tuhan. Orang mungkin berkata gereja ini sedikit aneh karena memang panggilan gereja ini berbeda seperti istilah dari Pak Agung kita tidak sedang bermain gereja-gerejaan, membuat aktifitas semuanya dari senin sampai minggu dan kembali lagi ke hari minggu semuanya di dalam gereja. Panggilan kita memang adalah untuk mmbawa pulang Kedar Nebayot yang ada di sekitar kita tetapi panggilan kita juga adalah pulau-pulau dan kota-kota lain dengan keluar menjangkau mereka. Berdiri, berdoa dan menginvest waktu, keuangan, perhatian dan kasih buat Gereja Tuhan di kota-kota lain untuk anak-anak Tuhan di kota-kota lain tidak berbalik menyembah yang lain dan membuat mereka semakin bertekun di dalam Tuhan.
Ada timbul pertanyaan mengapa gereja ini harus terus keluar ke kota-kota lain dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar dan tidak membenahi yang di dalam gereja lebih dulu. Panggilan Gereja ini adalah panggilan yang khusus karena gereja ini tidak memikirkan itu lagi karena kita tidak sedang membangun kerajaan sendiri. Panggilan gereja ini adalah untuk membangun dan menyatukan gereja-gereja di pulau-pulau dan kota –kota lain, menjarah jiwa-jiwa dan mengambil semuanya untuk di persembahkan kepada Tuhan.
Destiny gereja ini adalah menduduki dan memberkati semua pulau-pulau dan kota-kota di seluruh propinsi di negara ini bahkan sampai ke bangsa-bangsa. Ketika kita memberkati sampai ke bangsa-bangsa maka berkat bangsa-bangsa itu turun atas setiap kita. Seperti ketika Gereja ini taat atas apa yang Tuhan inginkan untuk pergi ke Luwuk dan Banggai Kepulauan, anak-anak Tuhan di kota tersebut di lawat Tuhan dengan luar biasa dan mereka sangat di berkati, gereja-geraja Tuhan di kota tersebut bersatu untuk Kemuliaan Tuhan, apa yang mereka rindukan,doakan dan deklarasikan atas kota mereka Tuhan nyatakan dengan sangat ajaib.
Bagaimana kuncinya untuk menjadi berkat buat pulau-pulau, kota-kota dan bangsa-bangsa?
"Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu." (Maleakhi 3:1-2 TB)
Ini adalah kitab yang terakhir di perjanjian lama sebelum masuk ke perjanjian baru sebelum masa 400 tahun Tuhan berdiam atau tidak berfirman.
Kunci melayani pulau-pulau, kota-kota dan bangsa-bangsa adalah:
1). KITA HARUS MENGERTI BAHWA KITA ADALAH UTUSAN TUHAN.
“Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku”
Seperti dengan Yohanes pembaptis, setiap kita adalah utusan Tuhan yang mempersiakan jalan bagi Tuhan sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini pertama kali, Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan tersebut. Kita di panggil untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya yang terakhir, untuk itu kita harus mempersiapkan hati kita dan mengenali setiap panggilan kita dan tidak lagi memiliki pola pikir hanya untuk sekedar bergereja karena kita dan gereja ini adalah utusan Tuhan untuk menjadi berkat bagi pulau-pulau, kota-kota dan bangsa lain, kita tidak pernah di panggil hanya untuk memikirkan diri kita sendiri dan kenyamanan kita sendiri. Setiap kita siapa pun anda, berapa pun umur anda baik itu anak-anak, remaja, ibu rumah tangga, pengusaha bahkan anda yang sudah berusia lanjut kita harus mengerti bahwa panggilan kita adalah menjadi utusan Tuhan.
Mari mengecek kembali hidup kita apakah kita sudah menjadi utusan Tuhan atau belum karena mungkin selama ini kita hidup hanya buat diri kita sendiri dan Yesus hanya buat diri kita di berkati dan di sembuhkan. Mari menjalani menjadi utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya untuk kedatangan-Nya yang kedua kali sehingga ketika Kedatangan-Nya yang kedua kali kita bisa mengangkat wajah kita karena kita telah menunaikan panggilan kita sebagai Utusan-Nya. Anda bisa menjadi utusan-Nya dimana pun apakah itu di kantor, pekerjaan, perusahaan, atau di keluarga dan tetangga anda dengan memasukkan itu kedalam diri anda setiap hari sehingga anda dapat mengetahui apa yang Tuhan inginkan untuk anda lakukan sebagai utusan-Nya dan Tuhan melihat seperti anda sedang mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan memberikan waktu, doa, dan perhatian anda.
Tuhan tidak akan pernah bertanya berapa banyak harta yang anda miliki seperti orang kaya dalam Lukas 12 yang menimbun hartanya. Sekalipun harta itu penting tetapi apabila itu tidak dilakukan untuk bisa menjadi “ECHO”, bergema atau berdampak buat orang lain karena ketika anda dipanggil pulang oleh Tuhan semua harta itu tidak ada gunanya.
Untuk menjadi utusan Tuhan, anda tidak perlu harus sekolah Alkitab atau Teologia karena ketika anda menjadi utusan Tuhan anda cukup membuka mulut dan menceritakan tentang bagaimana Yesus menyelamatkan hidup anda, menceritakan tentang bagaimana kasih, cinta, kebaikan, anugerah dan penyertaan Tuhan Yesus dalam hidup anda kepada orang lain. Seperti dengan kisah wanita pelacur yang hendak di rajam dengan batu ketika dirinya bertobat dan diampuni Tuhan, dia pergi ke kota lain bersaksi tentang Yesus dan membawa satu kota datang kepada Yesus, begitu pula dengan orang buta yang di sembuhkan, orang tuli yang mendengar dan orang kusta yang di tahirkan setelah mereka bertobat dan di sembuhkan mereka segera pergi bersaksi dan memberitakan itu dengan penuh sukacita tanpa pernah menunggu. Jadi untuk menjadi utusan Tuhan kita harus segera melakukannya, apabila yang didalam kita sedang bergelora kita menjadi tidak tahan untuk menceritakan sukacita itu, menceritakan kebaikan yang kita dapatkan, menceritakan tentang Kekasih kita Yesus yang begitu mencintai dan menyerahkan hidupnya serta setia kepada kita walaupun kita ini yang justru tidak pernah setia.
Salah satu cara untuk menjadi utusan yang menyenangkan hati Tuhan adalah mengenal detak jantung-Nya dimana Hati Tuhan ada di jiwa-jiwa yang terhilang. Apabila kita jatuh cinta dengan Tuhan kita harus mengetahui bahwa menjadi utusan Tuhan adalah kita menjadi saksi kepada jiwa-jiwa yang ada di hati Tuhan.
2). MENJADI PEMBAWA LAWATAN DAN HADIRAT TUHAN.
“Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!”
Tuhan mendadak melawat hidup setiap orang yang kita doakan di pulau-pulau dan kota-kota di akhir jaman ini, Tuhan mendadak masuk kedalam setiap pribadi. Ada gelombang pertobatan yang sangat besar, ada kegerakan Roh Kudus yang melanda setiap pulau dan kota, Ini adalah waktu dimana Tuhan menggenapi setiap janji-Nya, pintu-pintu yang berabad-abad tertutup itu dibuka oleh Tuhan. Negara-negara yang dahulu menutup pintu masuk untuk kabar baik dan sukacita itu disampaikan Tuhan sudah bukakan, ribuan orang datang kepada Tuhan karena orang-orang membutuhkan wujud Tuhan yang sebenarnya,Tuhan yang penuh cinta, Tuhan yang penuh kasih dan Tuhan yang penuh kuasa dan mujizat. Ini juga adalah waktu dimana janji Tuhan untuk melawat setiap pulau dan kota di Indonesia di genapi dan bagian kita adalah melakukan karena waktu Tuhan itu mendadak dan kita tidak mengetahui waktu Tuhan itu. Bagian kita adalah menantikan dan menunggu tetapi tanda-tanda dan Firman-Nya menjamin setiap kita bahwa itu pasti tergenapi bahwa Kedar dan Nebayot akan di bawa masuk kedalam rumah Tuhan. “Tuhan mendadak datang ke bait-Nya” ini juga bisa berupa lawatan secara pribadi dimana orang yang dahulu begitu cinta akan Tuhan, tiba-tiba kemudian jatuh cinta akan lawatan Tuhan dan menyerahkan uangnya untuk membiayai lawatan.
Menjadi pembawa lawatan adalah kita selalu menghadirkan Tuhan dimanapun dan kapanpun kita berada dimana dalam setiap penyembahan urapan yang dari Tuhan itu ada bersama kita sehingga ketika kita sedang bermain music, menari, bersaksi, berkotbah atau bercerita kita sedang membawa lawatan Tuhan.
3). SEMUA JANJI TUHAN DI GENAPI ATAS HIDUP KITA.
“Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta Alam.”
Kita menjadi bagian kegenapan janji Tuhan dimana setiap kali kita bersaksi dan mendoakan orang lain dan janji Tuhan tergenapi atas hidupnya. Anda mungkin mungkin yang sudah merasa lelah dengan kehidupan yang tidak pernah berubah, bahkan sudah menyerah dengan keadaan ekonomi yang tidak pernah berubah, mari percaya bahwa Tuhan sedang dan sudah dekat menggenapi janji-Nya atas hidup anda dimana kita harus selalu fokus kepada Tuhan dan bukan diri sendiri.
4). MENYERAHKAN KEHENDAK KITA.
“Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta Alam.”
Kuncinya adalah menyerahkan kehendak kita dan menyatukan tanda kita dengan kehendak-Nya sehingga ketika kita mengehendaki sesuatu, itu tepat. Ketika kita menghendaki Malaikat Perjanjian maka Malaikat Perjanjian yang akan datang, disana kita mulai mengganti dan menyatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya untuk Tuhan melihat yang kita kehendaki gagal.
5). TETAP BERTAHAN DAN BERDIRI SAMPAI SETIAP JANJI DIGENAPI.
"Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri?"
Sewaktu kita percaya bahwa Tuhan yang membuat kita bertahan dan berdiri karena firman pasti digenapi. Semakin lama anda mempercayai suatu firman dimana ketika anda sedang dalam masalah dan Tuhan sudah berfirman kepada anad tetapi itu belum tergenapi karena Tuhan sedang mempersiapkan anda menerima jawaban dari firman itu yang begitu besar dan luar biasa.
Seperti ketika Tuhan berkata kepada Abraham untuk melihat bintang di langit dan pasir di bumi dimana seperti itu kelak keturunannya di bumi, tetapi Abraham tidak langsung bisa melihat itu tetapi dia harus menunggu 25 tahun lagi sampai kemudian Ishak lahir, Abraham harus menunggu sampai janji itu di genapi.
Mari mempercayai bahwa untuk berkat Tuhan yang adalah firman-Nya bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga buat seluruh keluarga dan keturunan anda yang akan menjadi pewaris dari janji dari firman Tuhan.
6). KEMURNIAN.
“Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu”
Mari ijinkan pemurnian masuk kedalam hidup kita setiap waktu yang Tuhan tetapkan untuk mengalami lawatan Tuhan. Pemurnian ini adalah untuk menyiapkan setiap kita menjadi berkat buat pulau-pulau dan kota-kota, pemurnian untuk membawa kita menerima berkat Tuhan ketika setiap kali hati kita ini ada motivasi yang lain, mari ijinkan ketika Tuhan datang untuk memurnikan. Selalu melekat dengan Roh Kudus itulah yang membuat kita bisa terus di murnikan ketika setiap kali ada keinginan atau agenda kita yang lain. Orang-orang sekitar kita, pemimpin dan orang tua itu adalah bagian yang memurnikan untuk kita menjadi berkat buat pulau-pulau dan kota-kota.
Di akhir jaman ini sesuatu yang murni itu sudah sulit didapatkan.
Kesaksian Ps Hendrik:
Hari-hari ini Ps Hendrik sedang mengecek hatinya untuk tidak menjadi sombong, merasa sejajar dengan Bu Iin dan selalu menempatkan Bu Iin sebagai mentor dari beliau ketika Ps Hendrik mendapatkan sesuatu dari Tuhan dan Bu Iin juga mendapatkan hal yang sama.
Di saat Tuhan mengangkat kita di saat itu yang sering kali hati kita menjadi sombong dan membangun kerajaan sendiri sehingga yang murni itu menjadi hilang tanpa kita sadari. Mari menguji segala sesuatu untuk hati kita terus murni dan meminta Tuhan untuk terus memurnikan yang di dalam kita sehingga apapun yang pemimpin kita perintahkan sekalipun itu di luar agenda kita, kita tetap mau SEPAKAT.
AMEN…
Jumat, 03 Maret 2017
HATI YANG LEMBUT
TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (Devotion Pagi)
Ps. Joseph Hendrik Gomulya
Daud adalah seorang yang sangat lembut hatinya dan mudah untuk bertobat yang membuatnya sangat berbeda dengan yang lain, salah satu contohnya seperti ketika dirinya di tegur oleh nabi Natan.
(Mazmur 51:1-21 TB) "Pengakuan Dosa"
Salah satu alasan yang membuat Tuhan sangat berkenan kepada Daud adalah karena hatinya yang lembut, hati yang mudah di sentuh oleh Tuhan, hati yang mudah bertobat. Tuhan mengetahui bahwa sesungguhnya kita ini adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dan banyak kelemahan seperti Daud yang mempunyai kelemahan dalam hal SEX, tetapi Daud selalu sangat bergumul dengan ini (ayat 5). Tuhan menginginkan ketika kita menyadari dimana kelemahan kita, kita mau bergumul akan hal itu dimana kita menghadapi hal itu dan tidak menyembunyikannya. Bergumul juga berarti jujur dengan Tuhan, mengandalkan Tuhan untuk merubah.
Kesadaran akan dosa itu adalah awal untuk orang bertobat seperti Daud yang menyadari akan dosa dan pelanggarannya. Mengenali diri kita adalah sebuah pintu dimana Tuhan mengubah seluruh hidup kita karena yang Tuhan inginkan adalah sikap hati kita. Apabila sikap hati kita lembut dan yang di dalam kita berubah dan bertobat sungguh-sungguh maka prilaku yang di luar pasti akan mengikuti. Sikap yang bergumul juga seperti Yakub yang tidak mau melepaskan sampai Tuhan memberi jawaban kepadanya.
Ketika mempunyai kelemahan, kita harus bergumul dengan Tuhan dan meminta jaminan dari Tuhan sampai Tuhan melepaskan kita.
"Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu." (Mazmur 51:6 TB)
Setiap kali kita berdosa kita mesti mengerti bahwa yang kita sakiti adalah Hati-Nya, yang kita sakiti adalah orang yang kita Cintai dan yang sangat mencintai kita, dan Daud mengerti akan hal ini. Setiap kali kita berdosa yang kita lukai bukan diri kita, bukan orang lain tetapi yang tanpa kita sadari justru Hati Tuhan yang kita lukai. Mari kita membandingkannya dengan Saul di 1 Samuel 13 untuk supaya kita bisa belajar hal-hal yang berbeda dimana Daud yang adalah seorang raja mau mengakui dosa dan kesalahannya di depan nabi Natan bahkan dia menulis akan itu semua. Sangat banyak orang ketika berbuat dosa jangankan untuk mengakuinya, aib itu akan di simpan dan orang lain tidak boleh mengetahui akan hal itu yang penting dirinya mau merubah dan tidak lagi melakukan dosa itu.
Daud memang seorang raja yang berbeda dan special, seorang raja yang begitu di hormati, seorang raja yang begitu di urapi dan ketika dirinya jatuh ke dalam dosa dengan Betsyeba sebenarnya Daud bisa menutupi dan menyangkalnya semua yang nabi natan katakan bahkan mengusirnya. Tetapi Daud mengakui itu bahkan sampai mengoyakkan jubahnya dan dia bertobat. Daud bahkan menulis dosa dan kesalahannya itu agar orang lain bisa belajar dari hal tersebut, dimana pelajaran itu bukan hal yang baik saja karena kegagalan itu bisa menjadi berkat buat orang lain apabila kita mengetahui bagaimana cara menyikapinya.
Berbeda dengan Saul yang selalu tidak mau jujur, selalu mengandal pikiran dan caranya sendiri.
(1 Samuel 13:1-14 TB)
Jabatan dan panggilan tidak berdiri sendiri selalu harus di barengi “BERJALAN DENGAN TUHAN” – “HATI YANG BERKENAN”. Setiap Saul melalukan kesalahan, dia selalu berkata “maka pikirku”, jadi sebenarnya tidak ada niat jahat dari Saul. Saul tidak belajar untuk bertanya kepada Tuhan untuk setiap hal yang ingin di kerjakannya. Kesombongan Saul adalah akar dari kejatuhannya, akar dari masalah seperti dikatakan ketika dirinya memimpin dua ribu orang Mikhmas dan ketika anaknya Yonatan anaknya memimpin seribu orang memenangkan peperangan, dengan pikiran manusianya Saul meniup sangkakala agar setiap orang mengetahui bahwa dirinya telah memenagkan peperangan tetapi akarnya sebenarnya adalah KESOMBONGAN, Yonatan yang memenangkan peperangan Saul yang mencuri kemuliaan itu.
Penghalang terbesar untuk orang memiliki hati yang lembut, hati yang mudah bertobat adalah mengandalkan pikiran manusia. Setiap kali orang mengandalkan pikirannya lebih dari Firman, mengelola segala sesuatu dengan pikirannya maka orang itu akan sulit untuk bertobat karena akan terus berargumen dan berbantahan dengan Tuhan, tidak pernah memakai hatinya. Yang tanpa di sadari ini yang membuat hati menjadi keras, selalu merasa benar dan ujungnya kesombongan.
Yonatan sebenarnya sudah memenangkan peperangan tetapi karena Saul tidak bertanya kepada Tuhan apa yang selanjutnya harus di lakukannya. Jadi mari selalu bertanya kepada Tuhan untuk setiap langkah kita dan tidak memakai dan mengandalkan pikiran kita karena disini niat Saul sebenarnya baik. Di level dimana kita di penuhi oleh Roh Kudus Tuhan akan melihat seberapa kita bergantung kepada Roh Kudus yang sudah di berikan karena cara Tuhan akan berbeda dengan orang yang belum di penuhi Roh Kudus. Kekuatan harus dibarengi dengan tanggung jawab, kebergantungan kita kepada Tuhan. Ini yang sering kali tidak di pahami, seberapa hati kita mau berjalan bersama Tuhan tanpa mengandalkan pikiran manusia kita tetapi kita selalu bertanya, sepakat dan menunggu waktu Tuhan karena apa yang kita pikirkan belum tentu tepat seperti yang Tuhan pikirkan. Bahkan Saul memakai Firman Tuhan untuk memberikan sanggahan kepada Samuel. Orang yang tidak lembut hatinya bisa memakai Firman untuk membenarkan setiap kesalahan dan ujungnya membuat Tuhan tidak berkenan.
Nabi Natan sebenarnya hanya seorang nabi kecil dibandingkan dengan nabi Samuel yang seorang nabi besar, yang dahulu memimpin bangsa Israel tetapi kenapa Daud bisa bertobat ketika nabi Natan yang hanya seorang nabi kecil menegurnya? Karena hati Daud yang lembut. Apabila anda mengenal dan berjalan dengan Tuhan memakai hati anda bukan memakai pikiran maka itu akan sangat berbeda. Ketika di tegur oleh nabi Natan, Daud tidak menunggu sampai besok saat itu juga Daud langsung bertobat dan terus bergumul akan hal itu.
Setiap kelemahan atau setiap bentuk kedagingan itu harus di matikan dan seringkali kita harus bergumul untuk mematikan perbuatan daging itu karena seperti Firman-Nya berkata apabila daging dibuahi itu menjadi dosa.
"Sebab itu Saul berkata: “Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu.” Lalu ia mempersembahkan korban bakaran." (1 Samuel 13:9 TB)
Saul membawa dan mempersembahkan sendiri korban bakaran itu sebenarnya baik untuk membuat pendamaian dan meminta belas kasihan Tuhan padahal Samuel telah berkata untuk menunggunya terlebih dahulu. Jadi bukan sekedar korbannya saja tetapi harus selalu dalam ketepatan perintah yang sepaket dengan korbannya karena Samuel adalah seorang Imam dan Saul sendiri bukan seorang Imam. Dan karena berpikir bahwa Samuel terlambat, maka Saul membawa korban bakaran itu sendiri karena ingin itu cepat dilakukan sehingga membuat Saul menjadi tidak sepakat dengan Samuel.
Seringkali ketika kita di berikan otoritas kita tidak mengerti bahwa sebenarnya kita harus sepakat dengan Tuhan untuk melakukan itu dengan memakai cara dari Tuhan. Samuel mungkin saja sedikit sengaja untuk datang agak terlambat karena cara Tuhan memang terkadang seperti itu agak sedikit terlambat untuk menguji apakah kita tetap mau sepakat atau tunduk dengan Tuhan.
"Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya." (I Samuel 13:10 TB)
Di katakan “baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang”. Jadi selisih waktunya tidak lama, masih di hari yang sama dan mungkin di jam yang sama, makanya jalan bersama Tuhan tidak seperti yang kita pikirkan seperti ketika kita dalam penyembahan, hati kita harus selalu terkoneksi dan bertanya kepada Tuhan lagu apa yang Tuhan ingin kita naikkan dalam penyembahan. Roh kudus adalah pribadi yang akan menolong kita bagaimana membawa korban itu dan bukan dengan pikiran kita untuk dupa penyembahan itu naik (korban) dan Memuliakan Bapa. Ketika Saul dengan pikirannya membawa korban itu sendiri meminta belas kasihan Tuhan, Tuhan tidak berbicara kepada Saul karena memang itu bukan jawatan atau bagiannya dan juga caranya yang salah, jadi mari terus belajar bagaimana cara Tuhan untuk kita melayani.
Apabila kita membaca kisah Saul, sejak dirinya di urapi menjadi raja sampai saat Roh Allah meninggalkannya, Saul sama sekali tidak pernah bertanya, bergaul dan bergantung kepada Roh Allah. Hanya sekali Saul mengalami kepenuhan Roh Allah ketika dia berkumpul bersama dengan nabi-nabi selebihnya tidak pernah, padahal Roh Allah di berikan untuk membuatnya tetap ada dan memimpin bangsa Israel dalam pekenanan Tuhan. TB
"Tetapi kata Samuel: “Apa yang telah kauperbuat?” Jawab Saul: “Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas," (1 Samuel 13:11 TB)
Yang ada dalam pikiran Saul hanya dirinya sendiri, jadi korban itu hanya sebagai alat untuk rakyat tidak meninggalkannya, supaya dirinya tetap punya pengaruh dan di segani. Pelayanan tidak bisa di jadikan alat untuk mengejar popularitas dan jabatan, di sini Saul memperalat Tuhan untuk rakyat tidak meninggalkan dirinya. Jadi Saul adalah contoh orang yang selalu hanya mengandalkan pikiran dan memikirkan dirinya sendiri, memikirkan tujuan yang menguntungkan dirinya sendiri sehingga membuatnya sulit untuk bertobat karena yang ada adalah kebenaran diri sendiri.
Iblis selalu menyerang dengan masuk kedalam pikiran kita seperti yang Saul lakukan ketika melihat rakyat meninggalkannya, yang masuk ke dalam pikiran Saul adalah membawa korban bakaran itu sendiri karena Samuel yang di tunggunya belum datang juga, Saul mengandalkan pikirannya untuk supaya Tuhan berbelas kasihan kepadanya.
Saul tidak menyadari bahwa belas kasihan Tuhan itu turun hanya ketika orang bertobat. Jadi jangan pernah memperalat belas kasihan Tuhan karena seberapa banyak korban pun itu tidak akan pernah di kenan oleh Tuhan apabila itu tidak di persembahkan dengan hati yang hancur dan remuk (Mazmur 51:19). Seharusnya saat itu Saul bertanya kepada Tuhan ketika mengalami masa kesulitan dan tekanan seperti itu dan tidak mencari kambing hitam untuk bagaimana dirinya bisa bertahan. Seharusnya Saul mencari dan bertanya kepada Tuhan apa yang di inginkan-Nya dan bertobat sungguh-sungguh dengan apa yang Tuhan tidak sukai, mencari akar permasalahannya dan menggumulinya.
Seringkali anak-anak Tuhan melakukan banyak pelayanan untuk menutupi dosa dan kesalahannya dan berharap untuk Tuhan berkenan padahal esensinya sebenarnya bukan seperti itu. Seharusnya yang di dalam kita yang harus di bereskan terlebih dahulu dengan bergumul dan memperhadapkannya kepada Tuhan untuk tidak menyakiti dan mendukakan hati Tuhan.
Hari-hari ini Tuhan sedang ingin memulihkan Gereja-Nya dimana-mana kepada kemurnian. Jadi mari meminta untuk hati kita tidak ada yang lain, kita ada bukan untuk mempertahankan jabatan atau jawatan apapun tetapi hati kita hanya untuk Tuhan saja. Pelayanan tanpa menyentuh hati Tuhan tidak akan pernah memberi dampak, pelayanan yang menyentuh hati Tuhan membuat Tuhan berkenan karena fokusnya kepada Tuhan bukan kepada diri sendiri. Jangan pernah melayani hanya untuk supaya di lihat orang atau untuk kebanggaan diri sendiri.TB
"Tetapi kata Samuel: “Apa yang telah kauperbuat?” Jawab Saul: “Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas, maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan Tuhan ; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran.” (1 Samuel 13:11-12 TB)
Saul bukannya bertobat tapi justru menyalahkan Samuel yang adalah pemimpinnya dan orang yang mengurapi dan nabi bagi dirinya. Orang yang tidak lembut hatinya, orang yang hatinya keras akan selalu memberi argument dan selalu ada ego/kebenaran diri sendiri yang di hembuskan iblis masuk ke dalam pikiran.
Seringkali kita berpikir bahwa apabila seseorang telah kepenuhan Roh Allah maka otomatis segala apa yang di pikirkan berasal dari Roh Allah atau ketika sekarang hidup kita telah di tebus oleh Darah Yesus otomatis pikiran kita menjadi seperti pikiran Kristus sehingga apa yang dianggap baik lakukan saja. Sebelum kita kepenuhan atau belum memiliki Roh Allah mungkin hal itu bisa di toleransi oleh Tuhan tetapi sejak kita kepenuhan dan mempunyai Roh Allah seharusnya kita semakin bergantung kepada Roh Allah.
Saul sebenranya sudah sekian tahun memerintah menjadi raja bahkan dia memerintah selama 40 tahun. Tetapi dari sekian tahun itu Saul tidak bisa belajar bagaimana mengandalkan Tuhan dan selalu mengandalkan pikirannya sehingga kemudian berpikir bahwa dia bisa menjadi raja dengan hanya mengandalkan pikirannya dan berpikir apa yang dilakukannya dikenan oleh Tuhan, padahal ada batas dimana apabila orang tidak belajar bagaimana bergantung dengan Tuhan maka tidak akan pernah dikenan di hati Tuhan.
Mari belajar ketika Tuhan masih memberi kita toleransi atau kesempatan untuk terus belajar dalam bergantung dengan Tuhan. Jangan mengandalkan pikiran yang adalah jebakan dari iblis karena sampai pada suatu waktu di titik krusial Tuhan tidak akan mentolelirnya lagi.
Jadilah seperti Daud yang berkenan di hati Tuhan, yang tidak mengandalkan pikirannya untuk menyentuh hati Tuhan. Hanya dengan Roh Allah yang berdiam di hati yang akan menuntun dengan hati yang lembut yang terus terkoneksi dengan Tuhan. Mari mematikan setiap ego, kesombongan, atau kepentingan diri sendiri karena apabila Tuhan tetap membiarkan kita harus berhati-hati karena itu yang membuat orang jatuh.
Saul yang selalu mengandalkan pikirannya berani melakukan sesuatu yang bukan bagiannya yang mana seharusnya itu dilakukan oleh Samuel sebagai seorang Imam dan nabi Tuhan. Kita semestinya mengerti dimana bagian kita, sampai dimana batasannya dan tidak mengerjakan yang bukan bagian kita, yang adalah tanda kerendahan hati. Ketika kita tidak mengerti dan justru memberanikan diri itu adalah kenekatan.
"Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya." (I Samuel 13:13 TB)
Orang tidak akan mungkin bisa mengikuti perintah Tuhan kalau dirinya, kesombongan, dan kepentingan dirinya di depan. Di dalam melayani Tuhan dan berkata semuanya untuk Tuhan, mau melakukan segala perintah-Nya itu berarti kita tidak lagi menjadi penting dan kepentingan dan perintah Tuhan itu yang paling penting.
Sewaktu seseorang fokus buat dirinya sendiri, menjaga kerajaanya sendiri dimana sebenarnya pusatnya untuk kepentingan dirinya sendiri dan bukan Tuhan, padahal sewaktu seseorang fokus kepada perintah Tuhan, menyenangkan hati Tuhan dan melakukan perintah-Nya tepat maka kerajaan itu otomatis akan kokoh, tetapi orang tidak bisa menjaga apa yang Tuhan berikan padahal Tuhan yang sedianya akan mengokohkan. Mari melayani Tuhan tanpa harus orang lain mengetahui apa yang kita lakukan (pelayanan tanpa wajah), matikan setiap kesombongan dan kepentingan kita yang mau muncul. Orang berkenan tidak ada yang di ingini selain Tuhan dan kita mau melepaskan setiap apa yang Tuhan inginkan untuk diubahkan dalam hidup kita.
"Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan Tuhan telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadamu.” (1 Samuel 13:14 TB)
Berkenan di hati Tuhan adalah orang yang mengikuti dan taat kepada perintah Tuhan. Ketaatan itu adalah ketepatan, penundaan itu sama dengan ketidak taatan, melakukan dengan cara dan waktu sendiri itu sama dengan ketidak taatan.
Mari terus belajar sampai Tuhan memilih kita menjadi orang yang berkenan di hati-Nya.
Amin...
MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)
MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya Sejak awal manusia diciptakan Allah ...
-
RECEIVE DUNAMOS Oleh : Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup, Dia Tuhan yang kita bisa rasaka...
-
Di atas perjanjian Lewi, kami berdiri di antara Tuhan dan bangsa Indonesia. Kami berdiri membawa pendamaian bagi bangsa Indon...