(Morning
Devotion at Radio Pelangi Makassar, 28/07/2017)
Ps Joseph Hendrik Gomulya
Sangat banyak orang yang takut untuk
mengalami yang namanya tekanan, aniaya atau penderitaan padahal sebenarnya
semua itu adalah bagian dari rencana Tuhan untuk kebaikan setiap kita. Hal ini
dituliskan dalam firman Tuhan dan setiap kita mesti menangkap ini karena
konotasi dari tekanan, aniaya atau penderitaan di luar Tuhan itu adalah sesuatu
yang buruk, tidak baik dan harus dihindari.
Sebagai orang percaya atau sebagai
anak-anak Tuhan kita mengetahui bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita
tidak pernah sebagai sebuah kebetulan karena segala sesuatunya adalah dalam
rancangan Tuhan untuk kebaikan kita anak-anak-Nya termasuk ketika mengalami
tekanan, aniaya atau penderitaan.
Ada rencana Tuhan yang luar biasa
sewaktu kita menangkap hal ini sehingga kita akan masuk dan mendapatkan berkat
Tuhan dengan sikap hati yang tepat dan kita menjadi orang-orang yang kuat serta
mempunyai kuasa ketika menghadapi tekanan, aniaya atau penderitaan.
Seperti dengan apa yang dialami oleh Daud
ketika dirinya diburu-buru oleh raja saul yang hendak membunuhnya. Ketika
dirinya sudah menjadi raja, dia terus mengalami banyak tekanan dan melalui
beberapa perwiranya bahkan sampai mengalami proses kehilangan tahtanya oleh
anaknya sendiri tetapi Tuhan kemudian mengembalikan itu dan kembali menjadi
raja
"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." (2 Korintus 4 : 7 TB)
Firman Tuhan berkata bahwa harta yang kita punyai dalam tanah
liat ini artinya adalah kita sebagai tanah liat dan harta yang Tuhan berikan
adalah kekuatan yang melimpah-limpah, kekuatan yang berasal dari Allah dan
bukan dari diri kita. Jadi kita mesti menyadari bahwa kita ini adalah bejana
tanah liat yang sedang dan terus akan dibentuk oleh Tuhan.
Ketika kita mengerti bahwa kita adalah bejana tanah liat yang
berada didalam proses dan sewaktu berada dalam proses Tuhan akan memberikan
kekuatan yang melimpah-limpah dalam menghadapi proses itu. Dijelaskan bahwa
kekuatan yang melimpah itu diberikan sewaktu kita berada didalam proses.
Pertanyaannya, sampai kapan proses itu berlangsung?
Didalam hidup kita jangan pernah menanyakan kapan proses itu
akan berhenti tetapi justru cintai dan sukailah prose situ karena selama kita
hidup proses itu akan terus ada karena Tuhan ingin membawa kita dari satu
kemuliaan kepada kemuliaan berikutnya, ada KEKUATAN DIBAWAH PENDERITAAN.
"Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;" (2 Korintus 4 : 8 TB)
Rasul Paulus berkata bahwa dirinya
mengalami tekanan, aniaya atau penderitaan dalam segala hal dan bukan hanya
dari satu sisi. Ada banyak hal dalam hidup kita yang harus dibereskan , harus
mengalami yang namanya tekanan, aniaya atau penderitaan agar yang muncul atau
keluar adalah KEKUATAN, RENCANA DAN KEMULIAAN TUHAN. Sangat banyak orang ketika
berada dalam tekanan dan merasa seperti tertindas akan kabur atau lari, tetapi
sebagai anak-anak Tuhan seperti yang Rasul Paulus katakan “namun tidak
terjepit” dimana selalu saja ada cara Tuhan untuk menolong setiap kita, ada
kemurahan, kebajikan dan kekuatan Tuhan yang muncul dibalik tekanan, aniaya
atau penderitaan agar supaya kemuliaan Tuhan itu yang muncul.
Kemudian dikatakan “kami habis akal,
namun tidak putus asa”. Seperti kita ketahui bersama Rasul Paulus adalah
seorang yang sangat pandai, sangat terpandang di seluruh Israel dan menulis
begitu banyak isi hati Tuhan atau pewahyuan dari Tuhan dalam Perjanjian Baru
tetapi disini Rasul Paulus menulis bahwa dirinya kehabisan akal atau dirinya
mengalami jalan buntu menghadapi tekanan, aniaya atau penderitaan yang
dialaminya tetapi ajaibnya dia tidak berputus asa.
Apa yang dialami oleh Rasul Paulus
ini adalah pelajaran yang mesti kita ambil karena ketika orang mengalami jalan
buntu dan tidak ada lagi jalan keluar, orang akan angkat tangan atau menyerah.
Tetapi apabila kita mengetahui kekuatan Tuhan yang sesungguhnya, Tuhan akan
membuat kita tidak berputus asa dan hidup dengan iman yang lebih kuat dimana
dari sinilah akan muncul atau turun semua hikmat dan kekuatan Tuhan yang
melimpah atas hidup setiap kita sewaktu otak, pikiran dan kekuatan manusia kita
tidak mampu lagi.
"kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa."
|
Setiap kita sebagai hamba Tuhan jangan pernah takut dengan
tekanan ataupun aniaya. Aniaya bisa muncul dalam banyak hal tetapi yang mesti
kita ketahui dan ini harus selalu menjadi pegangan setiap kita bahwa ada
kekuatan Tuhan yang melimpah, ada berkat Tuhan ketika kita berada dalam
tekanan, aniaya atau penderitaan seperti Rasul Paulus ketika beberapa kali
mengalami aniaya melalui lemparan batu, dirinya diseret keluar dari sebuah kota
tetapi dirinya mampu bangkit lagi dan masuk kembali ke kota tersebut melanjutkan
perjalanannya.
Apabila kita membandingkan apa yang Rasul Paulus tuliskan ini
dengan apa yang kita alami masih terlalu sedikit. Mari jadikan Rasul Paulus
sebagai teladan bagaimana dirinya menghadapi semua tekanan, aniaya dan
penderitaan tersebut.
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami"
(2 Korintus 4 : 10 TB)
Sewaktu mengalami tekanan, aniaya
atau penderitaan itu adalah cara atau tujuan Tuhan untuk mematikan kedagingan
setiap kita untuk kemudian yang muncul adalah respon ilahi. Sewaktu kita
membawa kematian Yesus didalam tubuh kita itu artinya kita mematikan setiap
kedagingan kita dan kemudian yang keluar adalah kekuatan, cara dan respon Tuhan
maka kekuatan Tuhan yang melimpah itu akan kelihatan.
Ketika sebagai orang yang percaya
kita hanya bisa bersyukur ketika menerima berkat-berkat Tuhan tetapi ketika
mendapatkan tekanan, aniaya atau penderitaan tidak bisa bersyukur, apa bedanya
kita dengan orang dunia yang belum percaya kepada Tuhan Yesus?
Ketika kita mengalami tekanan, aniaya
atau penderitaan disinilah justru kekuatan Allah yang melimpah itu dengan
membawa kematian Tuhan Yesus. Ada hal yang ingin Tuhan matikan dalam hidup kita
ketika kita mengalami tekanan, aniaya atau penderitaan, ada hal yang Tuhan
sedang bentuk dalam hidup kita sebagai bejana tanah liat, ada hal yang Tuhan
harus angkat dan bereskan dengan mematikan setiap kedagingan kita untuk supaya
kekuatan yang ilahi itu bisa keluar dan menjadi nyata.
"Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini"
(2 Korintus 4 : 11)
Rasul paulus berkata bahwa hidup ini
terus “diserahkan kepada maut karena Tuhan Yesus”. Jadi seseorang yang hidupnya
ingin dipakai oleh Tuhan jangan pernah berpikir bahwa hidup kekristenan itu
adalah kehidupan yang enak dan terus berada dalam kenyamanan. Kemuliaan
Tuhanlah yang membawa hidup kita terus semakin dipakai oleh Tuhan sewaktu Tuhan
Yesus nyata didalam hidup kita dimana hidup kita senantiasa diserahkan kepada
maut karena Yesus.
Jadi mari mematikan setiap kedagingan
kita dan ijinkan untuk kita mengalami itu terus-menerus. Ada banyak hal ketika
kita semakin dipakai oleh Tuhan dan sepertinya itu tidak mudah untuk kita
lakukan, kalau istilah Engkong Yusak Tjipto “ngeri-ngeri sedap” tetapi Tuhan
selalu meluputkan dan menolong.
"Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata ", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata"
(2 Korintus 4 : 12 – 13 TB)
Setiap kita orang percaya mempunyai
roh iman yang sama, mengalami proses yang sama dimana ada sebuah kekuatan
melalui perkataan iman dari setiap perkataan firman Tuhan yang kita ucapkan dan
perubahan terjadi. Jadi sewaktu kita mengalami tekanan, aniaya atau penderitaan
jangan mengucapkan hal yang lain tetapi ucapkanlah perkataan firman Tuhan dan
hidupkan itu dalam hidup kita untuk menjadi berkat bagi hidup kita dan orang
lain.
Semakin besar tekanan, aniaya atau
penderitaan semakin muncul kekuatan Tuhan, semakin besar besar tekanan semakin
nyata dan melimpah-limpah kuasa dari Tuhan Yesus dalam hidup setiap kita. Kita
bisa belajar dari melihat kehidupan Ahok yang hari-hari ini hidupnya menjadi
teladan bagi setiap orang percaya, kita bisa melihat ketika Ahok berada dalam
tekanan dirinya justru bisa belajar banyak hal dimana tidak mudah untuk orang
seperti Ahok bisa belajar menjadi sabar ketika menghadapi tekanan karena
dirinya dilahirkan di lingkungan yang memang agak keras sehingga ketika
berbicara memang terdengar sedikit agak keras tetapi sebenarnya hatinya sangat
lembut. Kita bisa melihat respon yang ahok berikan ketika dirinya mengalami
proses dimana hatinya berubah menjadi sangat lembut dan tidak membalas
orang-orang yang menganiayanya.
"Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya."
(2 Korintus 4 : 14 TB)
Kebangkitan yang dimaksud bukan hanya kebangkitan dari
kematian tetapi juga setiap kali menghadapi tekanan, aniaya atau penderitaan
ada kuasa kebangkitan Tuhan dalam hidup kita, ada kekuatan yang bukan dari
kemanusiaan kita. Seperti sewaktu Tuhan Yesus bangkit dari maut, sekalipun
keadaan kita sepertinya selalu berhadapan dengan maut tetapi karena maut tidak
pernah bisa berkuasa atas Tuhan Yesus maka maut pun tidak akan pernah berkuasa
atas hidup kita karena ada kuasa kebangkitan atas hidup kita. Jadi sewaktu
mengalami kelemahan mari kita selalu mengandalkan Tuhan untuk mengalami
kebangkitan Tuhan didalam hidup kita begitu pun ketika kita mengalami suatu
penyakit, percaya dan imani bahwa Tuhan Yesus adalah jawaban atas setiap
penyakit kita.
"Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang
semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi
percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah."
(2 Korintus 4 : 15 TB)
Tekanan, aniaya atau penderitaan yang
intensitasnya semakin banyak itu semua agar semakin melimpah kasih karunia
Tuhan atas hidup kita dan melalui hidup kita Tuhan juga menginginkan semakin
banyak orang yang percaya dari melihat Yesus yang berkarya melalui hidup kita
dan bagi diri kita pribadi akan semakin banyak ucapan syukur yang keluar dari
mulut kita yang semuanya untuk kemuliaan Nama Tuhan.
Mari mencontoh dari Yusuf yang
mengalami banyak penderitaan ketika dirinya di buang oleh saudara-saudaranya
dan dijadikan budak bahkan awalnya
sebenarnya dirinya hendak dibunuh. Setelah menjadi budak dari potifar dan
diberi kepercayaan atas seisi rumah potifar tetapi oleh karena kebenaran dan
menjaga kekudusan serta takut akan Tuhan dia harus merasakan hidup dalam
penjara karena sebuah fitnah bahwa dirinya tidur dengan istri potifar. Mungkin
seringkali ketika kita sudah hidup dalam kebenaran dan takut akan Tuhan tetapi
yang kita alami malah penderitaan, ada banyak orang yang tidak menyukai kita
dan berusaha untuk menjatuhkan. Tetapi percayalah ada kekuatan Tuhan yang
melimpah dimana inilah yang dialami oleh Yusuf, dia menolong banyak orang dalam
hidupnya tetapi orang yang ditolongnya melupakan dirinya untuk supaya Yusuf
bias belajar berharap, percaya dan bergantung kepada Tuhan.
Ada selalu berkat dibalik penderitaan
seperti ketika Yusuf dipulihkan dan kemudian diangkat menjadi Perdana Menteri
tetapi dia juga harus menghadapi bahaya kelaparan pada bangsa dan keluarganya
tetapi atas hikmat dari Tuhan dia bukan
hanya bisa menolong keluarganya tetapi seluruh penduduk Mesir, Israel dan
bangsa-bangsa yang lain.
"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari."
(2 Korintus 4 : 16 TB)
Salah satu siasat daripada iblis adalah membuat orang menjadi
tawar hati ketika sedang mengalami proses demi proses, penderitaan demi
penderitaan. Seperti Rasul Paulus ketika mengalami semua itu dirinya tidak
menjadi tawar hati karena kita perlu dibahaui dari hari ke hari karena kita adalah bejana tanah liat yang
terus dibentuk untuk mengalami kemuliaan Tuhan hari demi hari.
"Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami." (2 Korintus 4 : 17 TB)
Penderitaan yang kita alami tidak
sebanding dengan kemuliaan Tuhan dan ada kekuatan yang melimpah, ada kekuatan
dibawah penderitaan sewaktu kita mengalami itu agar supaya kita menjadi semakin
kecil atau berkurang dan Tuhan yang semakin besar dan nyata melalui respon dan
cara kita dimana ketika kita mengalami penderitaan yang keluar haruslah
perkataan firman Tuhan karena ada kemuliaan yang kekal yang dikerjakan.
"Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal"
(2 Korintus 4 : 18 TB)
Sewaktu mengalami penderitaan
disitulah sebenarnya iman kita di uji, disitulah kita berjalan dengan iman
karena kita hidup bukan memperhatikan yang kelihatan melainkan yang tidak
kelihatan, kita hidup dengan apa yang kita tidak lihat, kita berjalan dengan
iman dan percaya. Mari selalu memandang kepada Yesus dan biarkan Dia nyata
bekerja didalam setiap kita.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar