BEKERJA DAN MENUAI
Dari virtual meeting bersama Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th
“Demikianlah
Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai
musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia
tinggal pada mertuanya.” (Rut 2:23 TB)
Saat mengetahui dan mengerti bahwa ini
adalah musim untuk menuai maka setiap kita harus mengerjakan tuaian itu. Seorang
petani yang mengetahui saat musim tuaian itu datang, maka itu dia akan
mengetahui bahwa tibalah waktu banginya untuk bekerja lebih lagi.
Saat mengetahui bahwa ini adalah musim
untuk menuai maka seharusnya stiap kita tidak hanya melihatnya saja atau musim
tuaian itu hanya sekedar informasi dan kemudian berlalu begitu saja. Itu harus
dikerjakan karena tuaian yang tidak dikerjakan itu tidak akan menjadi
benar-benar menjadi sebuah tuain karena tuaian tersebut tidak bisa dinikmati
hasilnya atau tidak ada value dari tuain tersebut. Sangat banyak orang yang
ingin menuai tetapi tidak mau untuk mengerjakannya dan hal ini adalah sesuatu
yang sangat disayangkan.
Apabila dalam diri setiap kita sudah
tertanam bahwa saat ini adalah musim untuk menuai, apabila konsep pemikiran
setiap kita benar dan cara melihatnya benar maka setiap kita akan menikmati
sungguh-sungguh tuaian tersebut karena ada value dari setiap tuaian yang
dikerjakan.
Jangan mengikuti pandangan atau
pemikiran dunia yang mengatakan bahwa hari-hari ini adalah masa-masa yang sulit
dan kemudian tidak melakukan apa-apa maka yang terjadi adalah tidak ada sesuatu
yang bisa dihasilkan. Seperti yang banyak terjadi hari-hari ini, saat orang
harus lebih banyak tinggal di rumah tetapi tidak melakukan apa pun dan hanya
merenungi nasib. Maka saat masa sulit berlalu tidak akan mendapatkan apa-apa
malah kecenderungan yang terjadi adalah kemalasan, orang-orang akan menjadi
apatis atau berputus asa.
Di masa sulit seperti saat ini gereja
dan setiap orang percaya jangan mau terjebak dalam opini bahwa saat ini adalah
masa yang sulit dan kemudian masuk dan didalamnya. Gereja dan setiap kita orang
percaya mari menguatkan iman dan kemudian mulai melihat setiap kesempatan atau
peluang bahwa hari-hari ini adalah masa untuk menuai.
Saat memiliki konsep bahwa saat ini
adalah masa untuk menuai maka pasti setiap kita mau bekerja dan kemudian bisa
melihat setiap kesempatan atau peluang. Bukan alasan yang membuat setiap kita kemudian
tidak bisa menuai karena alasan itu akan selalu ada. Gereja dan setiap kita
orang percaya ada justru untuk menjawab alasan itu.
Seorang penuai adalah orang yang
mempunyai sifat dan karakter yang mau mengerjakan setiap tuaian sampai tuian
tersebut menghasilkan atau memiliki value. Contohnya adalah Ishak yang menabur
pada masa sulit atau masa kekeringan dan kemudian mengerjakan tuaiannya maka
dia menuai 100 kali ganda.
Saat setiap kita menabur atau
meletakkan hidup untuk menuai bangsa ini seperti perkataan Alm Pdt Petrus Agung
Purnomo yang selalu dikatannya dalam setiap kotbahnya “secara rohani apabila
kita mengerjakan tuaian atas seluruh Indonesia maka berkat rohani atas bangsa
ini juga akan turun atas setiap kita. Dan apabila itu sungguh-sungguh
dikerjakan maka sangat banyak jiwa-jiwa yang akan bisa dituai atas bangsa ini
dan berkat jasmani juga akan mengikuti. Inilah yang kemudian mengubah konsep
pemikiran bisnis Pdt Joseph Hendrik Gomulya yang Tuhan percayakan untuk menjadi
pengusaha dan mengelola beberapa bisnis, yang awalnya hanya berkonsep hanya di
Makassar saja tetapi bisa dikembangkan untuk terbuka di seluruh Indonesia. Apabila
konsep pelayanan setiap kita ingin menjadi berkat sampai seluruh Indonesia maka
berkat itu akan turun kesana, jangan pernah mengecilan setiap rencana Tuhan.
Tuhan akan selalu memberikan
kepercayaan kepada setiap kita. Setiap orang diberikan-Nya keunikan dan minimal
memiliki satu talenta. Apabila satu talenta yang diberikan itu bisa dikerjakan
dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan memberikan satu talenta atau kepercayaan
yang lainnya lagi. Apabila itu juga bisa dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka
Tuhan akan memberikan 4, 5 dan mungkin sampai 10 talenta dan apabila ke-10
talenta atau kepercayaan Tuhan tersebut bisa dikerjakan dengan sungguh-sungguh
maka apabila seseorang tidak mau mengerjakan apa yang dimilikinya, maka itu
akan diberikan kepada anda.
“sampai
musim menuai jelai dan
musim menuai gandum.”
Boas menyuruh para pengerjanya untuk
menuai 2 hal, yaitu menuai gandum dan juga menuai jelai. Tujuan utamanya adalah
menuai gandum tetapi penuai akan menuai jelainya juga karena itu ada harganya
sebagai makanan ternak dan banyak kegunaan lainnya. Saat setiap kita mau
mengerjakan tuaian dengan sungguh-sungguh, Tuhan bukan hanya melipatgandakan
hasilnya tetapi Dia juga akan memberikan tambahan atau bonus.
Dalam setiap pelayanan pasti selalu
ada tantangannya dan disinilah seorang pemimpin harus bisa memberikan solusi
untuk tantangan. Mari menuai gandum dan jelai, menuai jiwa-jiwa yang banyak
dengan kasih karunia Tuhan.
Amen, Tuhan Yesus Memberkati.
Jurnalis: Untung Bongga Karua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar