Kamis, 06 Agustus 2020

BEKERJA DAN MENUAI

BEKERJA DAN MENUAI


 Dari virtual meeting bersama Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th



“Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.” (Rut 2:23 TB)

 

 

          Saat mengetahui dan mengerti bahwa ini adalah musim untuk menuai maka setiap kita harus mengerjakan tuaian itu. Seorang petani yang mengetahui saat musim tuaian itu datang, maka itu dia akan mengetahui bahwa tibalah waktu banginya untuk bekerja lebih lagi.

 

          Saat mengetahui bahwa ini adalah musim untuk menuai maka seharusnya stiap kita tidak hanya melihatnya saja atau musim tuaian itu hanya sekedar informasi dan kemudian berlalu begitu saja. Itu harus dikerjakan karena tuaian yang tidak dikerjakan itu tidak akan menjadi benar-benar menjadi sebuah tuain karena tuaian tersebut tidak bisa dinikmati hasilnya atau tidak ada value dari tuain tersebut. Sangat banyak orang yang ingin menuai tetapi tidak mau untuk mengerjakannya dan hal ini adalah sesuatu yang sangat disayangkan.

 

          Apabila dalam diri setiap kita sudah tertanam bahwa saat ini adalah musim untuk menuai, apabila konsep pemikiran setiap kita benar dan cara melihatnya benar maka setiap kita akan menikmati sungguh-sungguh tuaian tersebut karena ada value dari setiap tuaian yang dikerjakan.

 

          Jangan mengikuti pandangan atau pemikiran dunia yang mengatakan bahwa hari-hari ini adalah masa-masa yang sulit dan kemudian tidak melakukan apa-apa maka yang terjadi adalah tidak ada sesuatu yang bisa dihasilkan. Seperti yang banyak terjadi hari-hari ini, saat orang harus lebih banyak tinggal di rumah tetapi tidak melakukan apa pun dan hanya merenungi nasib. Maka saat masa sulit berlalu tidak akan mendapatkan apa-apa malah kecenderungan yang terjadi adalah kemalasan, orang-orang akan menjadi apatis atau berputus asa.

 

          Di masa sulit seperti saat ini gereja dan setiap orang percaya jangan mau terjebak dalam opini bahwa saat ini adalah masa yang sulit dan kemudian masuk dan didalamnya. Gereja dan setiap kita orang percaya mari menguatkan iman dan kemudian mulai melihat setiap kesempatan atau peluang bahwa hari-hari ini adalah masa untuk menuai.

 

          Saat memiliki konsep bahwa saat ini adalah masa untuk menuai maka pasti setiap kita mau bekerja dan kemudian bisa melihat setiap kesempatan atau peluang. Bukan alasan yang membuat setiap kita kemudian tidak bisa menuai karena alasan itu akan selalu ada. Gereja dan setiap kita orang percaya ada justru untuk menjawab alasan itu.

 

          Seorang penuai adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter yang mau mengerjakan setiap tuaian sampai tuian tersebut menghasilkan atau memiliki value. Contohnya adalah Ishak yang menabur pada masa sulit atau masa kekeringan dan kemudian mengerjakan tuaiannya maka dia menuai 100 kali ganda.

 

          Saat setiap kita menabur atau meletakkan hidup untuk menuai bangsa ini seperti perkataan Alm Pdt Petrus Agung Purnomo yang selalu dikatannya dalam setiap kotbahnya “secara rohani apabila kita mengerjakan tuaian atas seluruh Indonesia maka berkat rohani atas bangsa ini juga akan turun atas setiap kita. Dan apabila itu sungguh-sungguh dikerjakan maka sangat banyak jiwa-jiwa yang akan bisa dituai atas bangsa ini dan berkat jasmani juga akan mengikuti. Inilah yang kemudian mengubah konsep pemikiran bisnis Pdt Joseph Hendrik Gomulya yang Tuhan percayakan untuk menjadi pengusaha dan mengelola beberapa bisnis, yang awalnya hanya berkonsep hanya di Makassar saja tetapi bisa dikembangkan untuk terbuka di seluruh Indonesia. Apabila konsep pelayanan setiap kita ingin menjadi berkat sampai seluruh Indonesia maka berkat itu akan turun kesana, jangan pernah mengecilan setiap rencana Tuhan.

 

          Tuhan akan selalu memberikan kepercayaan kepada setiap kita. Setiap orang diberikan-Nya keunikan dan minimal memiliki satu talenta. Apabila satu talenta yang diberikan itu bisa dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan memberikan satu talenta atau kepercayaan yang lainnya lagi. Apabila itu juga bisa dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan memberikan 4, 5 dan mungkin sampai 10 talenta dan apabila ke-10 talenta atau kepercayaan Tuhan tersebut bisa dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka apabila seseorang tidak mau mengerjakan apa yang dimilikinya, maka itu akan diberikan kepada anda.

 

“sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum.”

 

          Boas menyuruh para pengerjanya untuk menuai 2 hal, yaitu menuai gandum dan juga menuai jelai. Tujuan utamanya adalah menuai gandum tetapi penuai akan menuai jelainya juga karena itu ada harganya sebagai makanan ternak dan banyak kegunaan lainnya. Saat setiap kita mau mengerjakan tuaian dengan sungguh-sungguh, Tuhan bukan hanya melipatgandakan hasilnya tetapi Dia juga akan memberikan tambahan atau bonus.

 

          Dalam setiap pelayanan pasti selalu ada tantangannya dan disinilah seorang pemimpin harus bisa memberikan solusi untuk tantangan. Mari menuai gandum dan jelai, menuai jiwa-jiwa yang banyak dengan kasih karunia Tuhan.



Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

Jurnalis: Untung Bongga Karua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...