Jumat, 27 November 2020

 


BERKAT TERBESAR DALAM KESESAKAN

ADALAH DEKAT DENGAN TUHAN

 

Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

Renungan Perkunjungan Mezbah Pemulihan


(Mazmur 18:1-20 TB)

Dari hamba TUHAN, yakni Daud yang menyampaikan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN, pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul. Ia berkata: "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya. Lalu goyang dan goncanglah bumi, dan dasar-dasar gunung gemetar dan goyang, oleh karena menyala-nyala murka-Nya. Asap membubung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala keluar dari pada-Nya. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang di atas sayap angin. Ia membuat kegelapan di sekeliling-Nya menjadi persembunyian-Nya, ya, menjadi pondok-Nya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. Karena sinar di hadapan-Nya hilanglah awan-awan-Nya bersama hujan es dan bara api. Maka TUHAN mengguntur di langit, Yang Mahatinggi memperdengarkan suara-Nya. Dilepaskan-Nya panah-panah-Nya, sehingga diserakkan-Nya mereka, kilat bertubi-tubi, sehingga dikacaukan-Nya mereka. Lalu kelihatanlah dasar-dasar lautan, dan tersingkaplah alas-alas dunia karena hardik-Mu, ya TUHAN, karena hembusan nafas dari hidung-Mu. Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir. Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku. Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN menjadi sandaran bagiku;Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.

 


Apa yang dihadapi oleh Daud baik itu didepan maupun dibelakang penuh dengan jebakan dan kejahatan. Hal yang sama pun kita alami saat berada dalam masalah & kesesakan.

 

(Berkat yang terbesar kita dalam kesesakan yaitu kedekatan kita dengan Tuhan)

Ketika kita berdoa dan teriak minta tolong kepada Tuhan, percayalah bahwa Tuhan sanggup menyelesaikan. Ketika Tuhan sayang kepada kita maka Tuhan bisa murka atas orang itu ketika orang itu melakukan kejahatan terhadap kita.

 

Waktu hati kita berbalik kepada Tuhan maka lawan kita pun akan mendapat murka dari Tuhan sebab Tuhanlah yang akan membela kita, Tidak ada satupun yang bisa menahan murka Tuhan.

Saat menghadapi seseorang yang berkarakter seperti Saul dalam hidup kita yang selalu berbuat jahat, Percayalah satu hal bahwa Tuhan akan membela kita.

 

(Bagian kita jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi BerDoa saja)

Ketika kita berada dalam kesesakan, Tuhanlah yang mengambil kita, Dialah yang menolong kita, selalu ada tangan-Nya yang selalu membantu kita.

 

Didalam perjalanan hidup kita selalu diperhadapkan pada ujian, masalah, musuh dll walupun kita dekat kepada Tuhan. Kita harus selalu siap dan waspada bahwa akan ada musuh di hadapan kita,  tetapi percayalah bahwa Tuhan menjadi sandaran kita, apapun skenario musuh, Tuhan selalu memberikan sandaran yang terbaik bagi kita sebab Tuhan sudah mengetahui terlebih dahulu, percaya bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan kita dan berkenan kepada kita.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...