Sabtu, 27 Februari 2021

DIAM DIRUMAH TUHAN SEUMUR HIDUPKU

 

DIAM DIRUMAH TUHAN SEUMUR HIDUPKU


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)



(Mazmur 27:1-4 TB)
Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya. Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

 

          Saat ini sangat banyak anak-anak Tuhan yang menyebut dirinya Kristen tetapi tidak menyukai berdiam di rumah Tuhan karena terlalu sibuk dengan rutinitas pekerjaaan dan bisnis, datang ke gereja hanya sebatas sabtu dan minggu dan kemudian kembali melanjutkan rutinitasnya. Mereka tidak memiliki waktu untuk membaca dan merenungkan Firman-Nya apalagi memiliki waktu untuk berdoa kepada Tuhan. Kita tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, apakah mereka tidak sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, tidak membutuhkan Tuhan atau hanya membutuhkan Tuhan pada berkat-Nya saja. Mereka lebih mengandalkan kekuatan mereka sendiri.

 

          Padahal apabila kita memilih untuk berdiam di rumah Tuhan itu ibarat berada dalam sebuah rumah yang semuanya tersedia, semua kebutuhan kita sudah disediakan didalamnya baik itu kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan jiwa kita, ada keamanan, sukacita, damai sejahtera yang disediakan. Pastinya kita akan merasa betah tinggal di dalam rumah tersebut dan pasti akan mau selamanya berada di dalam rumah tersebut. Semua kebutuhan roh, jiwa dan tubuh tersedia dan terpenuhi. Dan inilah yang dilihat dan diketahui oleh Daud bahwa satu-satunya tempat yang menyediakan semuanya itu yaitu di rumah Tuhan. Oleh sebab itu Daud ingin senantiasa bahkan seumur hidupnya ingin berada di dalam rumah Allah.

 

          Kerinduan akan rumah Tuhan akan muncul jika kita memahami atau mengerti apa sesungguhnya yang ada di dalamnya. Kerinduan akan rumah Tuhan haruslah sampai kepada level menyaksikan dan menikmati .

 

          Daud menyadari bahwa tidak ada tempat yang lebih indah dan aman selain berasa dalam hadirat Tuhan. Daud tidak meminta kekayaan dan kehormatan, Daud hanya mempercayai bahwa orang yang mengalami persekutuan dengan Tuhan, hidu bergaul dan intim dengan Tuhan akan mengalami kemuliaan dalam hidupnya. Daud menyadari bahwa dia diciptakan untuk memuji dan menyembah Tuhan, hubungannya yang intim dengan Tuhan membuatnya selalu ingin tinggal atau berada di rumah Tuhan. Mari menjadikan rumah Tuhan sebagai rumah rohani sebagai tempat kita bersekutu dengan Tuhan.

 

          Dalam perjalanan hidupnya Daud mengalami berbagai macam masalah dan kesesakan tetapi pilihannya untuk berdiam di rumah Tuhan membuat semua pandangannya terhadap rencana dan pekerjaan Tuhan menjadi baik (tidak mencurigai Tuhan), Daud selalu melihat kemurahan Tuhan didalam setiap masalah di dalam hidupnya.

 

          Daud megatakan bahwa dia menikmati berada di rumah Tuhan, kata menikamti bisa kita artikan puas atau mengingini yang lebih lagi. Jadi menikmati berada di rumah Tuhan berarti kita tidak mau berada di situ hanya sebentar saja tetapi ingin berlama-lama. Berlama-lama berdoa, menyembah, merenungkan firman, beribadah seperti ada rasa kehausan, mau lebih lagi, lagi dan lagi.

 

Kualitas seperti yang Daud hidupi inilah yang Tuhan harapkan dari setiap anak-anak-Nya, suka berdoa, suka menyembah, suka membaca dan merenungkan firman Tuhan maka gereja akan dipenuhi oleh jiwa-jiwa yang tiada henti menyembah dan melayani Tuhan. Jadi mari berdiam di rumah Tuhan, menyaksikan kemurahan-Nya dan menikmati bait-Nya.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...