Minggu, 28 Februari 2021

Kasih-Nya Kepada Orang Yang Selalu Berharap Pada-Nya

 

Kasih-Nya Kepada Orang Yang Selalu Berharap Pada-Nya


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

  


(Mazmur 31:7-10 TB)
Engkau benci kepada orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia, tetapi aku percaya kepada TUHAN. Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku, dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang. Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku.

 

Kita percaya dan beriman sungguh bahwa Tuhan yang telah menciptakan,  menebus kita dan yang telah merancangkan sebuah masa depan yang baik buat setiap kita yang selalu mencari dan berharap pada-Nya. Di dalam anugerahNya kita boleh hidup, di dalam kemurahanNya kita boleh ada, di dalam kebaikanNya kita boleh berjalan. Namun di situ kita juga senantiasa harus ingat, ada bagian yang harus kita kerjakan. Kita meyakini pemeliharaan Tuhan, tetapi ada tanggung jawab kita untuk melakukan sesuatu.

 

Tuhan akan Selalu memberi kasih-Nya kepada Orang yang Selalu berharap pada-Nya dan selalu menempatkan Tuhan lebih dari apapun, tetapi Tuhan tidak mau kita mendua hati, di satu sisi kita memuji Tuhan tetapi di sisi yang lain kita lebih mengasihi sesuatu lebih dari Tuhan atau masih terikat kepada berhala atau suatu hal melebihi Tuhan, dan Tuhan sangat membenci itu. Contoh dari berhala tersebut dapat berupa uang, pekerjaan, bisnis atau mungkin kita lebih berharap kepada manusia ketimbang Tuhan saat mengalami sebuah masalah.

 

Jangan pernah menggantikan waktu kita untuk beribadah dan berdoa dengan pekerjaan, jangan pernah menggantikan waktu kita untuk Tuhan dengan hal-hal yang lain, sebab Tuhan tidak pernah berhutang, Tuhan menghitung semua yangg kita berikan kepada-Nya. Saat kita percaya kepada Tuhan maka Tuhan lah yang akan mengontrol hidup kita, jangan pernah membiarkan berhala/uang yang mengontrol hidup kita, jadikanlah Tuhan sebagai yang utama dalam hidup kita. Saat kita hidup percaya dan bergantung kepada Tuhan maka itu akan kita wariskan kepada anak cucu kita dari mereka melihat yang kita lakukan, itu adalah warisan terbesar yang bisa kita berikan kepada mereka.

(2 Tawarikh 20:20b TB)
Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Takut akan Tuhan dan percaya kepada Tuhan maka akan ada buah yang akan kita hasilkan dari rasa percaya itu.

 

Mari selalu percaya bahwa di dalam Tuhan selalu tersedia pertolongan. Pertolongan-Nya yang luar biasa, meskipun terkadang waktu dan cara Tuhan itu berbeda dengan apa yang kita pikirkan, tetapi percayalah bahwa di dalam-Nya ada pertolongan. Kita harus bersedia menerima cara Tuhan dalam menyelesaikan persoalan kita.

 

Jadi penting untuk percaya kepada Tuhan karena Dialah yang memegang kendali hidup kita, karena berharap kepada manusia kadang membuat kita kecewa. Meminta bantuan kepada orang itu tidak selalu salah, tetapi jangan jadikan itu satu-satunya yang akan sanggup menyelamatkan dan menolong kita.

 

Waktu kita percaya kepada Tuhan, maka Tuhan akan peduli kepada kita. Kita harus memisahkan hal yang pribadi kita kepada Tuhan dan kepada manusia. Tinggalkanlah urusan yang tidak penting dengan manusia tetapi carilah Tuhan dan percayalah kepada-Nya. Saat kita percaya kepada Tuhan maka akan ada sorak-sorai dan sukacita dan Tuhan akan menilik kesengsaraan dan kesesakan kita.

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...