Rabu, 10 Februari 2021

PERCAYA DAN MENCARI TUHAN DI MASA YANG SULIT

 

PERCAYA DAN MENCARI TUHAN

DI MASA YANG SULIT


Ps Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)

(Mazmur 25:17-18 TB)
Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku! Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.

 



Pernahkah kita berada dalam situasi yang sulit? Kalau pernah, apa masalahnya? Apakah ada di antara kita yang merasa senang berada terus menerus berada dalam situasi atau keadaan yang sulit? Apa yang biasanya kita lakukan ketika berada dalam situasi yang sulit? Apa yang harus kita perbuat ketika nampaknya tidak ada jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi?

 

Kita mesti mengakui dan menyadari bahwa sebagai manusia, kita pasti pernah mengalami kesulitan karena berbagai alasan dan tentunya kita mau segera bebas dari kesulitan itu, dengan berupaya semaksimal mungkin untuk terbebas dari situasi yang menyulitkan itu. Dalam kehidupan ini kesulitan dan kesesakan sering kita alami, ada yang memang Tuhan ijinkan untuk kita alami dan ada juga oleh karena dosa yang kita lakukan (bayar harga atas kesalahan yang kita lakukan).

 

Dalam mazmur ini, Daud pun sedang berada dalam situasi yang sulit dimana dia
berhadapan dengan orang-orang yang membencinya. Ia juga merasa kesepian dan menderita, dia berada dalam kondisi terdesak. Daud merasa sengsara dan mengalami kesukaran karena dosa

 

Apabila kita mengalami seperti yang dialami Daud, mungkin kita akan putus
asa, mengeluh, bahkan marah kepada Tuhan. Namun menariknya, Daud
tidak merespons seperti itu. Ia memilih berdoa dan tetap percaya Tuhan di tengah kesukarannya. Daud mengetahui dan mengungkapkan sumber kesulitannya itu, dan apa yang harus dia lakukan dalam situasi tersebut.

 

Daud dengan penuh keasadaran dan kejujuran dihadapan Tuhan mengakui bahwa situasi sulit yang sedang dihadapinya terutama disebabkan oleh tindakannya dahulu yang tidak terlepas dari dosa dan pelanggaran.

 

Mengapa Daud bisa tetap percaya kepada Tuhan di masa-masa kesulitan yang sedang dialaminya? Karena ia mengenal siapa Allahnya. Ia mengenal bahwa Allah adalah penyelamatnya, yang penuh dengan rahmat dan kasih setia, yang memberi kebaikan, yang bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, yang peduli pada sengsara umat-Nya. Kepada Tuhan yang demikian, Daud
berseru. Oleh karena itu, di tengah kesesakannya, Daud mencari Tuhan, memohon pengampunan-Nya dan berharap pada penghiburan dan kekuatan-Nya. Meski berada dalam kesulitan, Daud tetap percaya bahwa Allah akan tetap menolong. Kepercayaannya itulah yang membuat Daud berseru kepada Tuhan untuk membebaskan umat Israel dari segala kesesakannya.

 

Pasti tidak ada seorang pun di antara kita pada hari ini yang merasa nyaman dan tenteram dengan dosa-dosa yang telah kita lakukan, kita tentu mau mendapatkan pengampunan, rasa damai karena terbebas dari belenggu dosa. Tidak ada seorang pun di antara kita hari ini yang mau hidup terus menerus dalam kesulitan, segala upaya kita mau lakukan agar kesulitan itu sebisa mungkin menjauh dari kita. Mari belajar dari pengalaman dan mazmur Daud, bahwa “sesulit apa pun situasi kita, sebesar apa pun dosa-dosa kita, Tuhan pasti mampu melepaskan kita dari kesulitan itu, pasti mau mengampuni dosa-dosa kita, semuaya demi kemuliaan-Nya dan kebaikan kita. Tuhan di atas segalanya, kasih-Nya melebihi kesulitan dan dosa-dosa kita. Dia mau menunjukkan kasih setia-Nya itu, agar kita juga berjalan dalam terang kasih-Nya, berjalan di langkah-langkah Tuhan saja”.  

 

Kita juga adalah orang-orang yang dipilih Tuhan untuk menerima keselamatan.

Bagaimna cara kita bisa lepas dari kesulitan?

1)  

1)    Lapangkanlah hatiku yang sesak.
Artinya membuka hati selebar-lebar dan seluas-luasnya, mengundang Tuhan masuk dan teruslah datang mencari Tuhan. Ijinkan Tuhan masuk dan berkuasa dalam hati kita dan teruslah mengucap syukur.

2)    Percayalah Tuhan menilik kesengsaraan dan kesukaran kita, percayalah Tuhan yang bekerja dalam hidup kita.

3)    Bertobatlah dan memohon ampun kepada Tuhan atas setiap dosa dan pelanggaran yang dilakukan.


Amen, Tuhan Yesus Memberkati




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...