AKU HENDAK MENGAJAR
Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
(Renungan Mezbah
Pemulihan)
(Mazmur
32:8-9 TB)
Aku hendak mengajar dan menunjukkan
kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku
tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus
dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati
engkau.
Seringkali saat
pemimipin atau otoritas kita baik itu di pekerjaan, di rumah, atau pun di
gereja berbicara terkadang kita menolak untuk melakukannya dan berkata itu
sesuatu hal yang mustahil untuk kita lakukan yang tanpa kita sadari sebenarnya
itu adalah Tuhan sendiri yang sedang mendidik atau mengajar kita melalui
otoritas yang Tuhan tempatkan atas hidup kita agar kita bisa memiliki karakter
yang baik, memiliki karakter Kristus untuk kemudian nantinya hidup kita menjadi
kesaksian bagi banyak orang.
Tuhan, adalah Tuhan
mengajar, bagaimana caranya kita bisa menangkap ajaran dari Tuhan? apa yang
mesti kita pelajari supaya kita memiliki pikiran ilahi dan bisa menangkap apa
yang Tuhan inginkan?
1)
Waktu Tuhan mengajar kita, Dia
menunjukkan kepada kita jalan-jalan yang harus kita tempuh dan lalui yang
terkadang itu di luar bahkan jauh dari logika berpikir manusia kita. Oleh sebab
itu kita mesti memiliki penundukan, belajar mengosongkan diri, memiliki
kerendahan hati, hati yang selalu mau menerima ajaran karena Tuhan selalu
mengajarakan kepada kita hal-hal yang baru dan meminta untuk Tuhan menuntun
kita apa yang harus kita lakukan.
2)
Berjalan dengan Tuhan dan jangan pernah
menolak didikan-Nya.
Hanya
orang bodohlah yang menolak didikan Tuhan, sangat banyak orang berkata bahwa
mau seperti Yesus tetapi hanya meinginkan kuasa dan urapan-Nya tetapi tidak
menginginkan sifat dan karakter-Nya. Saat engkau ditegur dan mau bertobat maka engkau
itu akan menjadi saksi Tuhan yang efektif. Saat engkau difitnah, direndahkan, mengucap
syukurlah, karena kemuliaannya akan semakin besar, engkau sedang dijadikan
indah oleh Tuhan. Setiap didikan itu akan membuat kemuliaan Tuhan nyata dalam
hidupmu. Saat engkau mau berjalan bersama Tuhan dan menerima setiap didikan-Nya
berarti engkau adalah orang yang dikasihi-Nya karena Dia hanya akan menghajar
dan menyesah orang yang dikasihi-Nya. Kalau Tuhan masih mengurusi engkau, itu tandanya
Tuhan masih sayang.
3)
Manusia harus hidup dalam roh karena
pada umumnya manusia susah untuk menerima nasehat atau masukan. Jangan menjadi
seperti Saul memulai semua dengan roh, tapi dia mengakhirinya dengan daging
karena tidak menerima didikan Tuhan karena dia meremehkan apa yang Tuhan
firmankan untuk dia lakukan. Saat Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu lakukan
dan ikuti secara detail dan jangan menunda untuk melakukannya. Saul saat
mendapatkan firman hanya melakukan sebahagian dan saat ditegur bukannya
bertobat bahkan menyalahkan orang lain berbeda dengan Daud yang sebenarnya
melakukan kesalahan yang sangat besar karena mengambil istri orang dan membunuh
suaminya tetapi saat ditegur dia mengakuinya, tidak menyalahkan orang lain dan
langsung bertobat sekalipun tetap ada konsekuensi dari kesalahannya itu tetapi
dia mendapat anugerah dan belas kasihan Tuhan.
Jadi
Apabila engkau menghargai didikan Tuhan, maka engkau itu akan mengalami hal-hal
yang ajaib.
4)
Selalu miliki telinga yang mau mendengar
nasehat seperti Daud yang mau mendengar nasehat dari nabi Natan yang
sebenaranya hanya nabi kecil, tetapi Daud yang memiliki telinga yang selalu mau
mendengar nasehat tau bahwa teguran itu dari Tuhan.
5)
Arahkan matamu selalu tertuju kepada
Tuhan. Apapun masalah yang engkau sedang hadapi arahkanlah selalu matamu
tertuju kepada Tuhan karena setiap kali matamu tertuju pada Tuhan maka Tuhan
akan membawamu mencapai destiny yang telah ditetapkan-Nya.
6)
Selalu berpandangan positif. Jadilah
orang yang tidak mudah di kecewakan oleh orang lain, sekalipun ada orang yang
mengecewakan engkau, pilihlah untuk tidak kecewa dan selalu berpandangan
positif.
Jangan menjadi seperti kuda, kuda memiliki tenaga yang
besar tetapi kurang berakal, tidak
mau berhikmat, tidak mau belajar. Selain itu kuda juga memiliki kegarangan yang berarti memiliki nafsu atau ego di
luar kendali.
Dalam kehidupan ini kita juga memerlukan sesuatu yang bisa mengendalikan kita, yaitu melalui roh Kudus yang Tuhan berikan kepada kita yang selain sebagai penghibur, juga akan mengajar dan menuntun kita. Saat engkau marah, kecewa, benci dan semua sifat kedagingan, Roh Kudus yang akan membantu kita mengendalikan semuanya.
Jadi milikilah hati yang mau belajar dan dihajar oleh Tuhan.
Amen
Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar