Sabtu, 27 Maret 2021

 

AKU HENDAK MENGAJAR


Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

(Renungan Mezbah Pemulihan)





(Mazmur 32:8-9 TB)
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

 

Seringkali saat pemimipin atau otoritas kita baik itu di pekerjaan, di rumah, atau pun di gereja berbicara terkadang kita menolak untuk melakukannya dan berkata itu sesuatu hal yang mustahil untuk kita lakukan yang tanpa kita sadari sebenarnya itu adalah Tuhan sendiri yang sedang mendidik atau mengajar kita melalui otoritas yang Tuhan tempatkan atas hidup kita agar kita bisa memiliki karakter yang baik, memiliki karakter Kristus untuk kemudian nantinya hidup kita menjadi kesaksian bagi banyak orang.

 

Tuhan, adalah Tuhan mengajar, bagaimana caranya kita bisa menangkap ajaran dari Tuhan? apa yang mesti kita pelajari supaya kita memiliki pikiran ilahi dan bisa menangkap apa yang Tuhan inginkan?

1)    Waktu Tuhan mengajar kita, Dia menunjukkan kepada kita jalan-jalan yang harus kita tempuh dan lalui yang terkadang itu di luar bahkan jauh dari logika berpikir manusia kita. Oleh sebab itu kita mesti memiliki penundukan, belajar mengosongkan diri, memiliki kerendahan hati, hati yang selalu mau menerima ajaran karena Tuhan selalu mengajarakan kepada kita hal-hal yang baru dan meminta untuk Tuhan menuntun kita apa yang harus kita lakukan.

 

2)    Berjalan dengan Tuhan dan jangan pernah menolak didikan-Nya.

Hanya orang bodohlah yang menolak didikan Tuhan, sangat banyak orang berkata bahwa mau seperti Yesus tetapi hanya meinginkan kuasa dan urapan-Nya tetapi tidak menginginkan sifat dan karakter-Nya. Saat engkau ditegur dan mau bertobat maka engkau itu akan menjadi saksi Tuhan yang efektif. Saat engkau difitnah, direndahkan, mengucap syukurlah, karena kemuliaannya akan semakin besar, engkau sedang dijadikan indah oleh Tuhan. Setiap didikan itu akan membuat kemuliaan Tuhan nyata dalam hidupmu. Saat engkau mau berjalan bersama Tuhan dan menerima setiap didikan-Nya berarti engkau adalah orang yang dikasihi-Nya karena Dia hanya akan menghajar dan menyesah orang yang dikasihi-Nya. Kalau Tuhan masih mengurusi engkau, itu tandanya Tuhan masih sayang.

 

3)    Manusia harus hidup dalam roh karena pada umumnya manusia susah untuk menerima nasehat atau masukan. Jangan menjadi seperti Saul memulai semua dengan roh, tapi dia mengakhirinya dengan daging karena tidak menerima didikan Tuhan karena dia meremehkan apa yang Tuhan firmankan untuk dia lakukan. Saat Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu lakukan dan ikuti secara detail dan jangan menunda untuk melakukannya. Saul saat mendapatkan firman hanya melakukan sebahagian dan saat ditegur bukannya bertobat bahkan menyalahkan orang lain berbeda dengan Daud yang sebenarnya melakukan kesalahan yang sangat besar karena mengambil istri orang dan membunuh suaminya tetapi saat ditegur dia mengakuinya, tidak menyalahkan orang lain dan langsung bertobat sekalipun tetap ada konsekuensi dari kesalahannya itu tetapi dia mendapat anugerah dan belas kasihan Tuhan.

Jadi Apabila engkau menghargai didikan Tuhan, maka engkau itu akan mengalami hal-hal yang ajaib.

 

4)    Selalu miliki telinga yang mau mendengar nasehat seperti Daud yang mau mendengar nasehat dari nabi Natan yang sebenaranya hanya nabi kecil, tetapi Daud yang memiliki telinga yang selalu mau mendengar nasehat tau bahwa teguran itu dari Tuhan.

5)    Arahkan matamu selalu tertuju kepada Tuhan. Apapun masalah yang engkau sedang hadapi arahkanlah selalu matamu tertuju kepada Tuhan karena setiap kali matamu tertuju pada Tuhan maka Tuhan akan membawamu mencapai destiny yang telah ditetapkan-Nya.

 

6)    Selalu berpandangan positif. Jadilah orang yang tidak mudah di kecewakan oleh orang lain, sekalipun ada orang yang mengecewakan engkau, pilihlah untuk tidak kecewa dan selalu berpandangan positif.

 

          Jangan menjadi seperti kuda, kuda memiliki tenaga yang besar tetapi       kurang berakal, tidak mau berhikmat, tidak mau belajar. Selain itu kuda    juga memiliki kegarangan yang berarti memiliki nafsu atau ego di luar        kendali.

 

          Dalam kehidupan ini kita juga memerlukan sesuatu yang bisa         mengendalikan kita, yaitu melalui roh Kudus yang Tuhan berikan kepada     kita yang selain sebagai penghibur, juga akan mengajar dan menuntun     kita. Saat engkau marah, kecewa, benci dan semua sifat kedagingan, Roh      Kudus yang akan membantu kita mengendalikan semuanya.


Jadi milikilah hati yang mau belajar dan dihajar oleh Tuhan.

 

         

 

          Amen Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...