TUHAN MENUNJUKKAN JALAN
YANG HARUS KITA TEMPUH
Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
(Renungan Mezbah
Pemulihan)
(Mazmur
32:8-9 TB)
Aku hendak mengajar dan menunjukkan
kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku
tertuju kepadamu.
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus
dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati
engkau.
Saat kita melakukan sebuah perjalanan masuk kedalam hutan atau
kesebuah tempat yang sebelumnya belum pernah kita datangi maka pentunjuk arah
atau jalan yang kita perlukan adalah sebuah kompas dan peta atau mungkin yang
lebih modern adalah kita menggunakan peta GPS dengan memasukkan kordinat lokasi
yang akan kita datangi. Apabila itu di jalanan maka kita biasanya memanfaatkan papan
petunjuk arah yang dipasang di setiap persimpangan yang fungsinya mengarahkan arah
bagi setiap orang yang lewat sehingga orang dapat memilih jalan yang tepat
untuk sampai kepada tujuan dengan benar.
Dunia ini penuh dengan lika-liku perjalanan yang panjang
dan kita tidak mengetahui arah atau jalan mana yang akan kita tempuh yang
membuat kita tersesat atau salah dalam melangkah karena banyaknya arah jalan
yang ditawarkan oleh dunia. Nah ini sama dengan kuda yang dijelaskan di ayat
diatas kenapa mulustnya harus di kekang dan diberi tali les untuk mengendalikan
kuda agar jalannya tetap lurus dan taat kepada kehendak tuannya.
Apakah anda mau
diperlakukan seperti kuda?
Tentunya tidak makanya kita selalu membutuhkan Tuhan untuk memimpin
dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Tuhan sendiri sudah berjanji akan
menuntun kita umat-Nya, memberi nasihat, dan Tuhan memfokuskan untuk kita
umat-Nya untuk hanya berharap kepada-Nya. TUHAN berjanji akan mengajarkan dan
menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. TUHAN mau memberikan nasihat dan
mata-Nya hanya fokus tertuju kepada kita agar kita tetap berjalan pada kehendak
dan rencana TUHAN.
Mata Tuhan terus dan selalu mengawasi kita, apakah kita berjalan
di track yang benar, apakah jalan yang kita tempuh seturut dengan kehendak-Nya,
kita selalu memiliki ketaatan dalam sepanjang perjalanan hidup kita. Karena
itu, melalui Roh Kudus-Nya, Tuhan akan selalu berbicara dengan lembut dan penuh
kasih untuk menasihati, menegur dan mengingatkan saat kita mulai berjalan melenceng
dan keluar dari jalur-Nya. Dalam hal ini dibutuhkan kepekaan terhadap getaran
Roh Kudus sehingga kita tidak tak perlu diperlakukan seperti kuda atau bagal.
Tetapi tanpa kita sadari terkadang kita seperti kuda atau
bagal yang memiliki sifat garang, liar, suka memberontak dan ingin melepaskan
diri dari pimpinan Roh Kudus karena kita merasa terkekang, dibatasi dan tidak
bebas, kita ingin berjalan menurut keinginan kita sendiri. Atau hahkan ketika
dalam perjalanan kehidupan yang kita tempuh semuanya berjalan dengan mulus,
semua yang kita butuhkan tersedian terkadang membuat kita menjadi lupa diri dan
kemudian merasa bahwa kita mampu berjalan sendiri tanpa memerlukan lagi
tuntunan Tuhan tetapi jalan yang kita pilih ada jalan yang salah. Oleh sebab
itulah terkadang Tuhan sebagai gembala kita yang baik harus berlaku keras
kepada kita agar kita justru tidak semakin jauh tersesat.
Bagaimana kita menempuh
jalan yangg Tuhan telah tunjuk kepada kita Bagaimanakah caranya agar mata TUHAN
tertuju kepada kita?
1)
Hidup benar dihadapan Tuhan, mau belajar
bersama Tuhan.
kita
sungguh-sungguh hidup seturut dengan Firman dan Kebenaran-Nya, maka kita adalah
orang-orang benar, dan sesuai dengan janji Tuhan, bahwa Dia akan mendengar
semua doa kita.
2)
Takut akan Tuhan.
Rasa
hormat kita kepada Tuhan harus nyata dalam setiap tindakan dalam kehidupan
kita. Baik dalam ibadah, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sosial lainnya. Meskipun
tidak ada satu orangpun tahu apa yang kita lakukan, tetapi ada satu Pribadi
yang pasti tahu, yaitu Allah sendiri.
3)
Hidup sungguh-sungguh dihadapan Tuhan.
Kita
berani meninggalkan atau kehilangan sesuatu yang sebenarnya bisa kita raih atau
dapatkan demi mengikut Dia, itu adalah harga yang harus kita bayar, termasuk
tenaga, pikiran, waktu, harta, dan segala keinginan-keinginan manusia (daging)
kita lainnya.
4)
Meminta untuk Tuhan menunjukkan jalan
yang harus kita tempuh.
Mata
Tuhan selalu tertuju kepada kita anak-anak-Nya, tetapi Tuhan ingin agar mata
kita pun selalu tertuju dan melihat hanya kepada-Nya. Karena itu, ketika kita hanya
fokus kepada-Nya, maka kita dapat belajar untuk memahami bagaimana sebenarnya
Allah melihat kita, dengan kata lain, kita belajar untuk memakai cara pandang
Allah dalam melihat kita anak-anak-Nya.
5)
Menyukai setiap nasehat-nasehat Tuhan.
Karena itu marilah kita dengan sadar dan dengan suka rela
memberikan diri kita untuk selalu dipimpin oleh Roh Kudus itu agar kita selalu mendengar
arahan-Nya entah kita akan berjalan ke kiri atau ke kanan. Marilah berusaha
membuat mata Tuhan selalu tertuju kepada kita agar Tuhan mengajar dan
menunjukkan jalan-Nya kepada kita yang adalah sumber kekuatan dan kebenaran
dalam setiap arah perjalanan kita di dunia ini sehingga kita sampai ditujuan
dengan sukacita dan kemulian dalam bungkusan kasih-Nya.
Amen, Tuhan Yesus
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar