BERBAHAGILAH HATI YANG BERTOBAT DAN MENJADIKAN TUHAN
SEBAGAI TEMPAT PERSEMBUNYIANNYA
Oleh Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
(Renungan Mezbah
Pemulihan)
(Mazmur
32:1-7 TB)
Dari Daud. Nyanyian
pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya
ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN,
dan yang tidak berjiwa penipu!
Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh
sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku
menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas.
Firman Tuhan mengatakan
“Berbahagilah orang yang diampuni pelanggarannya dan yang kesalahannya
tidak diperhitungkan Tuhan”. Dari
ayat kita ini kita dapat melihat
perbedaan yang sangat kontras antara orang yang hidup dalam dosa dan orang yang
diampuni dosanya oleh Tuhan. Kita mendapat pengajaran yang berharga melalui
pengalaman hidup Daud ketika dia melakukan dosa dan ketika Tuhan mengampuni
dosanya.
Engkaulah Persembunyian bagiku artinya kita menjadikan
Tuhan sebagai tempat perlindungan kita. Untuk menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan
kita maka sebelumnya kita harus dengan jujur mengakui dihadapan Tuhan mengakui
semua dosa, kesalahan dan pelanggaran kita.
Dosa adalah hal yang membuat kita menjadi lemah, dosa adalah
beban yang berat dan seperti terik panas yang mengeringkan sampai ke
tulang-tulang. Dosa adalah penyakit yang mematikan yang segera harus segera ditangani
dan penawarnya hanya satu yaitu Tuhan Yesus. Mujizat terbesar yang Tuhan Yesus pernah
dilakukan bagi kita manusia adalah pengampunan dosa. makanya dia berkata dalam
Matius 9:12 “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
tetapi orang sakit”.
Pada
kenyataannya yang banyak terjadi, kebanyakan orang yang merasa baik-baik saja
akan kehidupannya dalam dosa. Dalam hatinya berkata bahwa walaupun aku telah
berbuat dosa, tidak berdoa, tidak beribadah toh tidak terjadi apa-apa pada
dirinya, dia bisa tetap hidup, bisa makan, bekerja dan mencari uang tanpa
pernah menyadari bahwa dosa adalah penyakit mematikan yang cepat atau lambat
akan menggerogoti tubuh dan membawa kita pada kebinasaan.
Tetapi
walaupun kita berusaha menyembunyikan dosa Allah yang di sisi ini sebagai Ayah
atau Bapa, siang dan malam terus menekan kita, Dia menempelak hati kita dan
tangan-Nya terus mendesak untuk kita mengakui setiap dosa-dosa kita. Di sisi
ini terkadang kita tidak lagi merasakan yang namanya sukacita dan damai
sejahtera karena Allah yang adalah Bapa kita tidak mengijinkan kita
anak-anak-Nya mengalami itu sampai dosa-dosa kita dibereskan. Jadi walaupun dengan
segala macam cara dan usaha untuk menghindari menghadapi dosa kita, Allah
sebagai Bapa yang baik tetap berjuang agar sampai akhirnya kita mau mengakuinya.
Jadi Allah akan selalu menolong kita mengaku dosa kita melalui Roh Kudus yang seharusnya
mendorong kita untuk mengaku dosa.
(Mazmur 32:5-7 TB)
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku
berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran pelanggaranku,"
dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sebab itu hendaklah setiap orang
saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu
banjir besar terjadi, itu tidak melandanya. Engkaulah persembunyian bagiku,
terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku
luput dan bersorak.
Firman
Tuhan dengan sangat jelas mengatakan mengenai keharusan pengakuan mutlak
jikalau kita ingin mengalami pengampunan dosa. Pengakuan mungkin menyebabkan
kita kehilangan muka dan memang sukar sekali, tetapi tidak ada jalan lain. Tetapi justru kebanyakan orang memilih untuk berdiam diri bahwa dirinya tidak seberdosa atau
sebersalah itu, ini ibaratnya seperti anda sedang membangun tembok
persembunyian.
Tetapi
ada satu hal yang perlu kita diingat bahwa seberapa besar apapun dosa, kesalahan
atau pelanggaran yang kita telah buat, kita tidak punya hak untuk memghukum
diri kita sendiri karena diri kita ini bukanlah milik kita, kita ini milik
kepunyaan Tuhan dan Tuhan bukan hanya sekedar Tuhan yang maunya main menghukum
saja, tetapi Tuhankita adalah Tuhan yang penuh kasih dan mau memperjuangkan
tentang hidup kita agar kita bisa pulih kembali. Pengakuan dosa selalu
mendahului pengampunan, jadi berhentilah menghukum diri sendiri, berhentilah
membangun tembok/tempat persembunyian, keluarlah dari tempat persembunyianmu
dan berbicaralah pada Tuhan.
Dalam
ayat 7 dikatakan Allah adalah tempat persembunyian bagi orang yang mengaku
dosanya. Ia akan dijaga dari kesesakan, akan dikelilingi dengan adanya Allah
sendiri sehingga akan luput dan bersorak. Allah sungguh-sungguh akan
menjadi pemelihara dan pelindung kita saat kita mengakui setiap dosa dan
pelanggaran kita. Tetapi sebaliknya jika kita melindungi/menutupi dosa kita, maka
Allah tidak akan melindungi kita dari hukuman. Jika kita memelihara/menutupi
dosa kita maka Allah tidak akan memelihara kita bila hukuman datang kepada
kita. Jadi sangat jelas Orang yang menyembunyikan/menutupi dosanya tidak
beruntung, orang yang membuka dosanya sudah menghukum diri sehingga akan
terlepas dari hukuman Allah baik sekarang maupun pada masa depan. Jadi Allah
akan mengelilingi orang-orang yang mengaku dosa dan kesalahannya dengan
kemurahan-Nya yaitu Allah akan menunjukkan kepada kita jalan-jalan yang akan
kita tempuh dalam kehidupan ini, Allah akan selalu menjaga dan menyertai dimana
mata Tuhan akan selalu tertuju kepada kita setiap saat, kita akan selalu
merasakan kebahagian dan sukacita yang dari Allah.
Pada
jaman perjanjian lama tidak mudah untuk seseorang diampuni dosanya, tetapi
dalam Perjanjian Raru Kristus telah datang untuk mengampuni dosa kita saat kita
percaya kepada Tuhan Yesus. Saat kita sudah menerima Tuhan Yesus dan beriman
kepada-Nya, kita sudah menerima dalam diri kita Yesus sebagai Tuhan, maka Dia
adalah Tuhan yang bangkit dari kematian, artinya Dia adalah Tuhan yang hidup
yang ada bersama dengan kita dalam setiap aspek kehidupan yang kita jalani.
Saat
kita ditegur oleh Allah dan kita mau merendahkan hati dengan disertai pengakuan
dan pertobatan, sebagaimana halnya Daud, maka akan merasakan bahwa pasti ada
pengharapan baginya. Siapa saja yang di dalam iman mau menerima janji-janji
Allah, akan memperoleh pengampunan. Satu hal yang terindah dalam kekristenan
adalah saat kita punya hati yang bisa dan mau bertobat, kita bisa melihat dosa
dan kesalahan kita, siapa yang bisa membuat kita bertobat? itulah Roh Kudus
yang Tuhan berikan dalam diri kita. Berbahagialah
orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Kenapa berbahagia? Karena dosanya ditutupi
oleh Tuhan sendiri bukan lagi oleh diri sendiri, dosanya tidak lagi
diperhitungkan sebagai pelanggarannya lagi. Mungkin dahulu dia bertanggung
jawab atas dosa dan pelanggarannya sendiri karena menipu diri sendiri, orang
lain dan berusaha menipu Allah dengan berusaha menyembunyikan dosanya tetapi
saat dia datang kepada Tuhan mengakui setiap dosa-dosa-nya maka kebahagian
ditambahkan kepadanya dan sekarang disebut sebagai orang yang jujur dan tulus
hati. Jadi kebahagian itu datang sebagai akibat pengakuan dan pengampunan dosa.
Apabila
saat ini anda mungkin telah bertahun-tahun menyembunyikan satu dosa dalam diri
anda dan mungkin hati saudara sudah makin keras. Mari renungkan dan
pertimbangkan renungan dari Mazmur Daud ini, yakinlah bahwa anda rindu segera
mengaku dan membereskan dosa saudara. Berdoalah dalam hati dan mintalah Roh
Kudus menjamah hati saudara, akuilah dosa saudara dihadapan Tuhan dan mintalah
pengampunan-Nya dan berjanjilah untuk membereskan dosa dengan orang yang telah
anda lukai dan rugikan akibat dosa saudara.
Amen, Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar