HIDUPLAH DALAM KETULUSAN
Oleh Ps. Joseph Hendrik
Gomulya, M.Th
(Renungan Mezbah
Pemulihan)
(Mazmur
26:1-3 TB)
Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN,
sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak
ragu-ragu.
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang relatif,
yang berarti sebagai makhluk yang berhubungan dengan orang lain. Tidak mungkin
tidak kita berhubungan dengan hal lain, orang lain, urusan yang lain, perkara
yang lain, kita bukanlah kebenaran itu sendiri. Kita perlu kebenaran Tuhan,
kita perlu Tuhan, kita perlu kekudusan Tuhan, manusia tidak mungkin memutlakkan
dirinya sendiri.. Kita mesti mengevaluasi diri kita dan mesti memikirkan akan
hati kita dan hidup kita di hadapan Tuhan. Ada sebagian orang merasa bahwa
dirinya benar berdasarkan ukuran kebenaran yang mereka buat sendiri. Sebagian
lagi menganggap bahwa dirinya benar berdasarkan ukuran kebenaran dunia.
Berdasarkan ukuran-ukuran tersebutlah mereka membela diri manakala dinyatakan
bersalah, atau merasionalisasikan kesalahan-kesalahan yang merekar perbuat.
Daud tidak demilian, Ia memohon keadilan kepada Tuhan
karena ia yakin bahwa ia telah menjalani kehidupannya didalam kebenaran TUHAN,
hidup dalam ketulusan, memiliki sikap percaya tanpa keraguan kepada TUHAN. Daud
menaruh pengharapan sepenuhnya kepada kasih setia TUHAN. Sehingga Daud berani
menyatakan: "Ujilah aku, ya TUHAN,
dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku”.
Kemudian bagaimana dengan kita? berarti yang harus kita
lakukan dalam kehidupan kita adalah hidup dalam ketulusan, apa pun yang kita
lakukan, kita selalu terfokus atau mengarahkan kehidupan kita kepada Tuhan, sikap
hati yang tulus kepada Tuhab, hanya memuliakan nama Tuhan. Mungkin dalam
perjalanan kehidupan kita mengalami hal atau sesuatu yang sangat tidak kita
inginkan dan berbagai tantangan dalam kehidupan tetapi saat hati kita tulus
kepada Tuhan maka Tuhanlah yang akan membela kita, Tuhan akan selalu memberi
kita hikmat untuk apa yang mesti kita lakukan, jadi tetaplah hidup dalam
ketulusan.
Orang yang hidup dengan
Ketulusan kepada Tuhan akan melakukan seperti ini :
1. Percaya
kepada Tuhan tanpa ada sedikit pun keraguan.
Keraguan muncul karena kurangnya rasa
aman didalam batin yang tidak memiliki kemerdekaan, tidak ada kebebasan, ada
penuduhan dalam diri sendiri, merasa tidak layak atau merasa hidup kita ini
brengsek sehingga inilah yang membuat kita tidak bisa bertumbuh, merasa benar
sendiri, dan membuat kita semakin terpuruk. Tetapi saat kita merasa tidak aman belajarlah
untuk bertobat dan minta dipulihkan oleh Tuhan, belajar terima nasihat dan
teguran. Saat kita sudah dipulihkan maka kita akan percaya sepenuhnya kepada
Tuhan, mempercayakan hidup kita sepenuhnya kedalam tangan kasih-Nya tanpa ada
sedikit ketakutan, kecemasan dan keraguan lagi.
Saat kita tidak sungguh-sungguh percaya pada kuasa
TUHAN, akan mudah bagi kita untuk mencari pertolongan ataupun jawaban yang
ditawarkan oleh Iblis dan dunia sehingga bukan kebaikan yang kita peroleh namun
justru hal yang buruk yang terjadi dalam hidup kita.
2. Harus
menanamkan Firman didalam hidup kita dan percaya kepada Tuhan.
adalah
Meneladani kehidupan Tuhan Yesus dengan melakukan setiap firman-Nya. Karena
kasih-Nya, kebaikan hati-Nya, dan kebenaran-Nya adalah tujuan hidup kita.
3. Sikap
hati selalu terbuka dengan Tuhan.
Apabila hati kita tulus, saat kita dalam
masalah atau ujian bukanlah masalah buat kita, kita akan tetap tulus melayani Tuhan.
Mengapa? Karena kita mengetahui ada masanya bahwa kepercayaan kita, ketulusan
kita, iman kita betul-betul di uji oleh Tuhan, dari emas yang berkarat menjadi
emas yang berkilau.
4. Selidiki
batin dan hati kita.
Ketika kita menghadapi ketidakadilan selidiki batin dan hati kita, cepatlah
bertobat apabila kita masih salah dihadapan Tuhan. Mintalah kepada Tuhan untuk
batin kita diuji dan sentuh sehingga pemulihan terjadi. Kita juga perlu minta
supaya Tuhan menyelidiki hati kita sehingga kita mempunyai hati nurani yang
murni. Sehingga ketika Tuhan bicara melalui pasangan kita, anak-anak kita dan
bahkan pembantu kita; kita bisa menerima dan menangkap teguran itu.
5. Mata
kita tertuju pada kasih setia Tuhan.
Daud adalah orang hidup bergaul karib dengan TUHAN, dalam perjalanan
kehidupannya ada banyak pengalaman dimana ia melihat kasih setia TUHAN yang
sangat nyata. Mata Daud tidak berfokus kepada raksasa permasalahan yang
dihadapinya, tetapi ia fokus mengarahkan matanya pada kasih setia TUHAN yang
telah dialami sepanjang kehidupannya. Inilah yang memungkinkan bagi Daud untuk mengambil
keputusan yang benar di saat-saat genting dalam kehidupannya. Saat kita fokus
pada badai pergumulan hidup dan bukan pada pribadi Kristus dan kasih setia-Nya
yang tersedia bagi kita, maka akan ada keputusan ‘bodoh’ yang kita ambil yang
dapat menjerumuskan hidup kita.
6. Hidup
dalam kebenaran Tuhan, hidup dalam Firman. Itu tanda kita tulus kepada Tuhan.
Kebenaran
Tuhan melalui setipa firman-Nya adalah pelita bagi setiap langkah kaki. Hanya
ketika kebenaran TUHAN menjadi terang dalam setiap jalan hidup kita maka kita
akan dimampukan hidup dalam ketulusan dan berkenan di hati Allah
Dalam
kehidupan selalu ada tantangan dan ujian tetapi kasih, pembelaan dan pertolongan-Nya
itu ada selalu ada buat orang-orang yang tulus di hadapan Tuhan. Saat kita tidak sungguh-sungguh percaya pada
kuasa TUHAN, akan mudah bagi kita untuk berbalik dan mencari pertolongan
ataupun jawaban yang ditawarkan oleh Iblis dan dunia.
Amen Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar