Jumat, 30 April 2021

MELAHIRKAN JANJI TUHAN (Part 3)

 

MELAHIRKAN JANJI TUHAN

(Part 3)



Ps Joseph Hendrik Gomulya, M. Th

 


 

KEMURAHAN HATI ALLAH

 

(Roma 9:15-16 TB)

Sebab Ia berfirman kepada Musa: ”Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.”

 

Kemurahan hati Allah turun ketika hatimu engkau jagai.

(Yehezkiel 47:12 TB)

Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

          Bait kudus-Nya adalah hati kita, jadi jangan ijinkan kekecewaan, kompromi dan toleransi di hati kita. Mungkin ada yang berkata: Yakub ini goblok bangat ya kenapa dia mau bekerja dengan Laban tetapi tidak menghasilkan? Tuhan bermurah hati kepada siapa yang ingin Dia berikan kemurahan itu, kenapa? Karena seandainya di hati Yakub saat itu ada kemarahan, omelan, kekecewaan maka tidak akan turun kemurahan hati-Nya. Tetapi sewaktu engkau memiliki kecerdasan saat menantikan janji Tuhan maka tidak akan keluar sedikit pun dari mulutmu bahwa semuanya adalah karena kekuatan, kepintaran dan strategimu tetapi janji itu keluar dan lahir di hidupmu oleh karena kemurahan Tuhan. Orang yang memegang dan mengetahui dengan benar janji Tuhan atas hidupnya dia pasti melahirkan janji itu, oleh sebab itu harus ada rasa kesakitan, harus ada ketekunan, dan banyak hal yang harus dipelajari.

 

          Yakub ketika menantikan janji Tuhan dirinya bukan hanya bekerja tetapi dia juga belajar bagaimana caranya untuk melahirkan janji bahkan sampai Tuhan meberikan mimpi. Saat menantikan janji Tuhan, jagalah setiap perkataan kita bahkan saat kita berada sendiri di kamar, jagalah hati kita karena dari hati kita ini akan mengalir air kehidupan yang akan memberi kehidupan dan pertumbuhan sehingga menghasilkan buah yang lebat. Kekeliruan banyak orang adalah mulutnya deklarasi tetapi mulut yang sama yang bersumber dari hati juga melakukan hal yang negatif (mengeluh, ngomel dan marah), itu seperti engkau sedang menumpulkan pedang yang Tuhan berikan.

 

Sewaktu kita mendapatkan janji Tuhan, jangan hanya berhenti sampai janji itu digenapi tetapi tuntunan setiap langkah itu mutiara yang sangat berharga karena kesaksian itu lahir dari sana.

 

"Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

 

Sewaktu engkau menjaga mulutmu dan engkau mengetahui bahwa hatimu adalah bait kudus Tuhan yang harus mengalirkan kehidupan. Sewaktu engkau berjaga atas mulutmu, sewaktu mulutmu menjadi keluh, sekalipun tidak ada dasar untuk berharap tetapi engkau tetap berharap, engkau menjaga setiap perkataan di mulutmu dan saat engkau berkata sesuatu, itu akan sangat powerful karena engkau selalu menjaga pedang itu.

 

Ijinkan sekelilingmu Tuhan mendesign dengan cara-Nya dengan segala macam tekanan. Saat hatimu suka mendengar nasehat dari orang bahkan saat engkau disalahpahami oleh orang lain anda tidak melihat itu negatif maka hatimu akan menjadi bait kudus-Nya, hati kita tempat dialirkan kehidupan itu.

 

Jadi apabila selama ini hatimu tidak pernah mengalir kehidupan karena hatimu seringkali salah, mari pegang hatimu dan minta Tuhan untuk mulai hari ini biar hatimu hanya mengalir air kehidupan yang ilahi, yang supranatural yaitu Roh Kudus. Buat engkau yang saat ini letih dan lelah menantikan janji Tuhan, hari ini tetaplah berdiri dengan janji Tuhan dan ambil setiap mutiara itu saat engkau berjalan dengan Tuhan.

 

 

Amen, Tuhan Yesus Memberkati.

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...