ANGGUR YANG BARU
(PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA)
(Seri Kotbah Anggur Yang Baru)
Oleh : Ps. Joseph Hendrik Gomulya. M. Th
(Matius
25:14-15 TB) "Sebab
hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang
memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi
satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Alasan kenapa kita
harus mengisi anggur yang baru ke kantong kulit yang baru atau kirbat yang baru
karena kantong kulit yang baru itu masih elastis, berbeda dengan kantong kulit
yang lama apabila masih digunakan dia akan pecah karena sudah tidak elastis
lagi. Kantong kulit yang baru elastis karena dia memiliki minyak, itulah yang
membuatnya bisa elastis, bisa mengikuti tekanan dari masa fermentasi dari pada
anggur itu. Minyak itu berarti berbicara
urapan dari Roh Kudus.
Salah satu hal yang
membuat anggur di hidup kita itu tetap terpelihara adalah ketika Tuhan
mempercayakan bagi kita itu seumpama talenta, Tuhan mempercayakan harta
sorgawai bagi kita, memberikan anggur yang baru dari surga, anggur yang baru
adalah harta yang Tuhan percayakan, sebab ada banyak orang yang diberikan
tetapi dia tidak menghargai itu, mengganggap
enteng hal tersebut, tidak serius dan total menjaganya, dalam hal ini Tuhan
memanggil kita dan mempercayakan kita anggur yang baru, pelayanan yang baru,
kerinduan Tuhan, mempercayakan urapan-Nya, pekerjaan-Nya dan Tuhan memberikan
kepada kita minyak itu/roh Kudus/Pengurapan tersebut.
Kita sendiri harus
bertindak seperti orang yang dipercaya, mari memberikan presepsi seperti itu
karena Tuhan sudah memberikan kita kepercayaan berupa talenta-talenta itu dan itu
di berikan menurut masing-masing kesanggupan kita karena setiap orang punya
masing-masing kesanggupan yang berbeda-beda.
Di pemikiran banyak
orang pada Matius 25 : 14 - 15 bahwa seharusnya Tuhan membagi talenta
tersebut semua sama, dan Tuhan memberi kepercayaan atau talenta itu untuk di
kembangkan tetapi ada banyak orang ketika diberi sebuah kepercayaan talenta dia
memandang itu sebagai sebuah ketidakadilan. Inilah yang membuat orang tersebut
tidak bisa berkembang, padahal Tuhan memberikan talenta yang sama, sesuai
dengan kesanggupan kita masing-masing unruk dikembangkan atau dilipatgandakan (talenta
yang di berikan tersebut). Diberikan 2 talenta dikembangkan menjadi 4, 4
talenta dikembangkan menjadi 5 tetapi ada juga yang diberikan 1 talenta tetapi
tidak dikembangkan, jadi tetap 1 talenta.
(Matius
25:16-21 TB) Segera
pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu
beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat
demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta
itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama
sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan
mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima
talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah
beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Rahasia dalam
mengembangkan 5 talenta itu adalah kesetiaan dalam mengerjakan hal perkara
kecil, sebuah prinsip pelayanan ketika kita mau di pakai Tuhan belajarlah untuk
setia kepada perkara yang kecil. Kerjakankan pekerjaan dari pekerjaan/perkara
kecil, sehingga kita bisa mengerti apa yang harus dilakukan/dikerjakan, karena ketika
kita dipercayakan Tuhan, jangan batasi Tuhan dari perkara itu. Di usia muda
kita mau belajar tetapi di usia tua kita merasa sudah cukup padahal kita mesti
mengembangkan talenta itu dan terus mau belajar untuk mengembangkan talenta
itu.
Tuhan akan memberikan
sebuah kunci,hikmat, pelipatgandaan hasil apabila kita setia dalam perkara
kecil. Usia bukanlah penghalang untuk kita terus berkembang, jangan membatasi
diri, harus terus belajar dan bekerja lebih cepat karena waktu kita tidak lama.
Peduli dan kerjakanlah hal-hal yang kecil, baru Tuhan bisa beri hal yang besar.
(Matius
25:22-23 TB)
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta
tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata
tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan
setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku
akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kunci dari sebuah pelayanan
yang berkembang adalah dari setia mengerjakan perkara/hal yang kecilyang kecil.
(Matius
25:24-26 TB) Kini
datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu
bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak
menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu
aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini,
terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah
tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari
tempat di mana aku tidak menanam?
Orang yang berpikiran
malas sama dengan orang yang punya 1 talenta, karena dia berpikir kepercayaan dari Tuhan itu
seperti diberikan dengan pilih kasih, dia tidak bekerja tetapi dia hanya
mengamati padahal Tuhan tidak mencari orang yang hanya mengamati/menjadi
penonton tetapi Tuhan memilih orang yang mau bekerja. Ini kesalahan paradigma
dan membuat orang itu tidak berkembang karena dia sudah berpikir, curiga kepada
Tuhan padahal Tuhan sudah memberi kepercayaan kepadanya. Talenta yang tidak
berkembang juga tidak akan memberkati siapapun bila dia tidak mengembangkan
talenta itu.
Orang yang hanya
mengamati saja kerjaanya hanya menyuruh orang bekerja tetapi dia tidak mau
menabur atau tidak mengerjakan apapun, berhati-hati lah untuk hal tersebut,
berhenti untuk selalu mengkritik pekerjaan Tuhan karna engkau tidak akan
berkembang dan hanya terus berdiri di 1 talenta itu.
Berhentilah mengkritik
Tuhan, berhentilah menilai bahwa Tuhan itu kejam dan pilih kasih. Jangan cepat
puas dengan talenta yang kamu dapat itu tetapi kembangkan talenta itu menjadi
beberapa talenta yang lain. Lakukan sebuah tanggung jawab ketika engkau
melakukan perkara yang kecil*.
(Matius
25:27-30 TB) Karena
itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan
uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu
ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai
sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang
ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna
itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan
kertak gigi."
Talenta yang diberikan
tujuannya adalah agar talenta tersebut dikembangkan tetapi orang ini tidak
mengembangkan talenta itu, maka talenta itu diambil Tuhan lalu diberikan kepada
orang yang bisa mengembangkan talentan tersebut.
Jadi tanamkan pada diri
kita, agar kita harus berkembang, jangan menanamkan hal yang malas pada diri
kita, sebab Tuhan tidak suka orang yang malas karena setiap orang yang
mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Setiap orang harus
berkembang dan mengembangkan diri agar kita masuk menjadi hamba yang setia
dalam perkara kecil dan berkembang ke hal-hal yang besar. Terimalah anggur yang
baru, jangan sia-siakan dan berlalu begitu saja.
Amen Tuhan Yesus
Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar