Rabu, 30 Juni 2021

ANGGUR YANG BARU (PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA)

 


ANGGUR YANG BARU

(PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA)

(Seri Kotbah Anggur Yang Baru)



Oleh : Ps. Joseph Hendrik Gomulya. M. Th


(Matius 25:14-15 TB) "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

 

Alasan kenapa kita harus mengisi anggur yang baru ke kantong kulit yang baru atau kirbat yang baru karena kantong kulit yang baru itu masih elastis, berbeda dengan kantong kulit yang lama apabila masih digunakan dia akan pecah karena sudah tidak elastis lagi. Kantong kulit yang baru elastis karena dia memiliki minyak, itulah yang membuatnya bisa elastis, bisa mengikuti tekanan dari masa fermentasi dari pada anggur itu. Minyak itu berarti berbicara  urapan dari Roh Kudus.

Salah satu hal yang membuat anggur di hidup kita itu tetap terpelihara adalah ketika Tuhan mempercayakan bagi kita itu seumpama talenta, Tuhan mempercayakan harta sorgawai bagi kita, memberikan anggur yang baru dari surga, anggur yang baru adalah harta yang Tuhan percayakan, sebab ada banyak orang yang diberikan tetapi dia tidak menghargai itu,  mengganggap enteng hal tersebut, tidak serius dan total menjaganya, dalam hal ini Tuhan memanggil kita dan mempercayakan kita anggur yang baru, pelayanan yang baru, kerinduan Tuhan, mempercayakan urapan-Nya, pekerjaan-Nya dan Tuhan memberikan kepada kita minyak itu/roh Kudus/Pengurapan tersebut.

Kita sendiri harus bertindak seperti orang yang dipercaya, mari memberikan presepsi seperti itu karena Tuhan sudah memberikan kita kepercayaan berupa talenta-talenta itu dan itu di berikan menurut masing-masing kesanggupan kita karena setiap orang punya masing-masing kesanggupan yang berbeda-beda.

 

Di pemikiran banyak orang  pada Matius 25 : 14 - 15 bahwa seharusnya Tuhan membagi talenta tersebut semua sama, dan Tuhan memberi kepercayaan atau talenta itu untuk di kembangkan tetapi ada banyak orang ketika diberi sebuah kepercayaan talenta dia memandang itu sebagai sebuah ketidakadilan. Inilah yang membuat orang tersebut tidak bisa berkembang, padahal Tuhan memberikan talenta yang sama, sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing unruk dikembangkan atau dilipatgandakan (talenta yang di berikan tersebut). Diberikan 2 talenta dikembangkan menjadi 4, 4 talenta dikembangkan menjadi 5 tetapi ada juga yang diberikan 1 talenta tetapi tidak dikembangkan, jadi tetap 1 talenta.

 

(Matius 25:16-21 TB) Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Rahasia dalam mengembangkan 5 talenta itu adalah kesetiaan dalam mengerjakan hal perkara kecil, sebuah prinsip pelayanan ketika kita mau di pakai Tuhan belajarlah untuk setia kepada perkara yang kecil. Kerjakankan pekerjaan dari pekerjaan/perkara kecil, sehingga kita bisa mengerti apa yang harus dilakukan/dikerjakan, karena ketika kita dipercayakan Tuhan, jangan batasi Tuhan dari perkara itu. Di usia muda kita mau belajar tetapi di usia tua kita merasa sudah cukup padahal kita mesti mengembangkan talenta itu dan terus mau belajar untuk mengembangkan talenta itu.

Tuhan akan memberikan sebuah kunci,hikmat, pelipatgandaan hasil apabila kita setia dalam perkara kecil. Usia bukanlah penghalang untuk kita terus berkembang, jangan membatasi diri, harus terus belajar dan bekerja lebih cepat karena waktu kita tidak lama. Peduli dan kerjakanlah hal-hal yang kecil, baru Tuhan bisa beri hal yang besar.

 

(Matius 25:22-23 TB) Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Kunci dari sebuah pelayanan yang berkembang adalah dari setia mengerjakan perkara/hal yang kecilyang kecil.

 

(Matius 25:24-26 TB) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

 

Orang yang berpikiran malas sama dengan orang yang punya 1 talenta, karena  dia berpikir kepercayaan dari Tuhan itu seperti diberikan dengan pilih kasih, dia tidak bekerja tetapi dia hanya mengamati padahal Tuhan tidak mencari orang yang hanya mengamati/menjadi penonton tetapi Tuhan memilih orang yang mau bekerja. Ini kesalahan paradigma dan membuat orang itu tidak berkembang karena dia sudah berpikir, curiga kepada Tuhan padahal Tuhan sudah memberi kepercayaan kepadanya. Talenta yang tidak berkembang juga tidak akan memberkati siapapun bila dia tidak mengembangkan talenta itu.

 

Orang yang hanya mengamati saja kerjaanya hanya menyuruh orang bekerja tetapi dia tidak mau menabur atau tidak mengerjakan apapun, berhati-hati lah untuk hal tersebut, berhenti untuk selalu mengkritik pekerjaan Tuhan karna engkau tidak akan berkembang dan hanya terus berdiri di 1 talenta itu.

 

Berhentilah mengkritik Tuhan, berhentilah menilai bahwa Tuhan itu kejam dan pilih kasih. Jangan cepat puas dengan talenta yang kamu dapat itu tetapi kembangkan talenta itu menjadi beberapa talenta yang lain. Lakukan sebuah tanggung jawab ketika engkau melakukan perkara yang kecil*.

 

(Matius 25:27-30 TB) Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Talenta yang diberikan tujuannya adalah agar talenta tersebut dikembangkan tetapi orang ini tidak mengembangkan talenta itu, maka talenta itu diambil Tuhan lalu diberikan kepada orang yang bisa mengembangkan talentan tersebut.

Jadi tanamkan pada diri kita, agar kita harus berkembang, jangan menanamkan hal yang malas pada diri kita, sebab Tuhan tidak suka orang yang malas karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Setiap orang harus berkembang dan mengembangkan diri agar kita masuk menjadi hamba yang setia dalam perkara kecil dan berkembang ke hal-hal yang besar. Terimalah anggur yang baru, jangan sia-siakan dan berlalu begitu saja.

 

 

Amen Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...