HIDUP KITA ADA FAVOUR OF GOD
Oleh
: Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M. Th
Hal yang selalu kita
ingat bahwa ada selalu favour dari Tuhan dalam hidup kita. Saat Dia memandang
hidup kita, Dia bukan hanya memandang kepada satu titik tetapi seluruhnya.
(Roma
9:15-16 TB)
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku
akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku
akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu
tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan
hati Allah.
Tuhan selalu menaruh
belas kasihan atas hidup kita, Tuhan akan menunjukkan bahwa dia benar-benar
bermurah hati kepada kita, ketika dia menyukaimu. Ada hak prerogratif Tuhan
untuk mengasihi orang tertentu. Orang yang mendapat favor Tuhan
akan menjadi favorit-Nya Tuhan dan manusia. Tuhan tidak semena-mena, maka ada
cara untuk mendapatkan favor Tuhan. Begitu kita jadi
favorit-nya Tuhan maka hidup kita akan luar biasa, Orang lain mungkin hari-hari
ini mengalami resesi tetapi engkau justru mengalami resepsi karena ada favour
Tuhan dalam hidupmu.
Jadi favour bukan bergantung
pada usaha dan kehendak kita, tetapi lebih dari itu karena ada Fovour, ada
kemurahan hati Tuhan atas hidup kita. Setiap hari mari lihatlah dan temukan
hadirat Tuhan, temukan favour itu di dalam hidupmu.
Ketika engkau punya
Favour of God maka yang akan engkau temukan dan datang dalam hidupmu juga
Favour of God, jadi kemana pun engkau pergi, engkau akan memegang value no
limit.
(2
Raja-raja 6:24-25 TB)
Sesudah itu Benhadad,
raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria. Maka
terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga
sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab
tahi merpati berharga lima syikal perak.
Israel (Samaria) waktu
itu dikepung oleh tentara Aram, sehingga krisis terjadi di seluruh negeri,
semua makanan susah untuk didapatkan, kalaupun itu ada harganya akan sangat
mahal dari harganya biasanya mahalnaik, keadaan saat itu sungguh sangat
menyedihkan. Saat ini dunia memang belum menghadapi situasi seperti ini tetapi
kalaupun itu diijinkan terjadi ubahlah pandanganmu, ubahlah tanggapanmu dan warnai
semua dengan perkataan yang positif bahwa kita bisa melewati semua itu.
Hari-hari ini iblis
sedang menanamkan banyak ketakutan sebagai akibat dari pandemi Covid 19. Banyak yang tidak beribadah, banyak
yang tidak bisa bekerja dan selalu diliputu dengan ketakutan, sehingga itulah yang memiskinkan mereka. Saat
ini seharusnya gereja hadir di jalan-jalan, saatnya gereja-gereja hadir di
tempat-tempat yang membutuhkan dan bukannya tidak melakukan apa-apa.
(2
Raja-raja 6:33 TB)
Selagi ia berbicara dengan mereka,
datanglah raja mendapatkan dia. Berkatalah raja kepadanya: "Sesungguhnya,
malapetaka ini adalah dari pada TUHAN. Mengapakah aku berharap kepada TUHAN
lagi?"
Iblis adalah raja dari
segala dusta, dan dan dia melakukan banyak cara agar setiap kita masuk dalam
jeratnya dan salah satu tipuan iblis yang paling jitu didalam kita adalah
ketika kita berkata segala sesuatu yang buruk dihidup kita, bahwa setiap
bencana didalam hidup kita itu dari Tuhan. Sehingga membuat presepsi seseorang
atau cara berpikir seseorang (mindset berpikir) membuat cara dia berpikir negatif
dan curiga kepada Tuhan. Malapetaka tidak pernah datang dari Tuhan, tetapi Tuhan
mengijinkan itu terjadi agar kita mau datang mencari-Nya. Dalam keadaan pandemi
ini yang seharusnya kita lakukan adalah terus bergantung kepada Tuhan, dan bukan
bergantung kepada kekayaan dll.
Sebagai seorang
pemimpin seharusnya bisa mengenal siapa Tuhan-Nya dan harus berharap sungguh
sungguh kepada Tuhan karena percaya bahwa selalau ada favour Tuhan dan bukannya
malah menggerutu. Kalau kita selalu berpikir negatif dan curiga dengan Tuhan
maka kita tiak bisa melihat dan mendapatkan berkat-Nya dan semua jadi tertutup.
(2
Raja-raja 7:1 TB)
Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah
firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung
yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal
di pintu gerbang Samaria.
Di saat raja ini
berpikir negatif dan curiga dengan Tuhan atas keadaan yang sedang menimpa
bangsa Israel saat itu, yang keluar dari mulut Elisa justru adalah nubuatan. Nubuatan
ini bisa keluar karena respon yang benar dari Elisa, oleh sebab itu kita sebagai
anak-anak Tuhan harusnya juga bisa meresponi dengan benar segala sesuatu karena
kita mengetahui bahwa kita sudah diberi kuasa oleh Tuhan dan ada favour Tuhan
dalam hidup kita dan bukannya memberikan reaksi yang salah seperti perkataan
raja.
(2
Raja-raja 7:2 TB)
Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja,
menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di
langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah:
"Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak
akan makan apa-apa dari padanya."
Lihat, ketika
pemimpinnya memberikan reaksi yang salah maka otomatis itupun tertular kepada
yang lainnya, contohnya adalah ajudan raja ini yang membantah nubuatan yang
dari Tuhan dan membantahnya. Jadi kalau kita memperkatakan hal yang negatif
maka hal negatif yang kita transferkan tetapi kita sebagai anak-anak Tuhan yang
selalu kita transferkan adalah perkataan iman yang asalnya dari firman Tuhan.
Sewaktu nubuatan firman
Tuhan diucapkan oleh Elisa, maka akan muncul 2 hal yaitu reaksi dan respon yang
benar. Ajudan raja memberikan reaksi yang salah dengan tidak percaya kepada
perkataan nubuatan Tuhan, yang ditangkapnya adalah ketidakpercayaan kepada
Tuhan "Sekalipun TUHAN membuat
tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?".
Seharusnya ajudan raja
ini dan kita sebagai anak-anak Tuhan saat nubuatan atau firman Tuhan
disampaikan kita seharusnya meresponinya dengan benar dan bukan sebaliknya. Yang
harus kita tumbuhkan adalah rasa percaya kita kepada Tuhan, bukannya rasa
takut. Jadi hiduplah bersungguh sungguh didalam Tuhan supaya engkau tidak akan
ragu-ragu atas keselamatanmu, persiapkan semuanya agar kita siap menghadapi
semuanya.
Jawab abdi Allah: “Sesungguhnya, engkau akan
melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari
padanya.”
Seberapa banyak orang
yang mendapatkan Firman yang sama, saat orang lain mengalami kelimpahan tetapi
ada yang berkata tidak mungkin. Mereka melihat kelimpahan itu terjadi tetapi
tidak menikmati itu. Orang yang tidak percaya tidak akan menikmati apapun dari
Tuhan.
(2
Raja-raja 7:3-9 TB)
Empat orang yang sakit kusta ada di depan
pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita
duduk-duduk di sini sampai mati?
Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada
kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan
mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram.
Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan
kita, kita akan mati." Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke
tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat
perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana. Sebab TUHAN telah
membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang
besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja
Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan
kita, supaya mereka menyerang kita." Karena itu bangkitlah mereka
melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai
mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri
menyelamatkan nyawanya. Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke
pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan
dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian,
kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali,
masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana,
kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu berkatalah yang seorang kepada
yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar
baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang
pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi
menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."
Yang mendengar nubuatan
firman Tuhan adalah raja dan perwira ajudannya tetapi mereka justru memberikan
reaksi yang salah, dimana seharusnya mereka preparing atau mempersiapkan segala
sesuatu setelah mendengar nubuatan firman Tuhan itu. Tetapi justru 4 orang
kusta yang dalam keadaan yang serba salah dengan kata lain maju kena mundur pun
mereka kena justru memberikan respon yang benar Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita
duduk-duduk di sini sampai mati?
Sewaktu dalam keadaan
kritis, sewaktu masalah besar datang, jangan hanya tinggal duduk saja tapi carilah
Tuhan, carilah kehendak-Nya karena kalau
kita tidak bergerak dan kita menjadi pasif, maka kita akan mati. Maksudnya adalah
mungkinpada saat kita sudah sungguh-sungguh dengan Tuhan tetapi justru yang
terjadi adalah kelaparan padahal dulu mungkin sebelum kita melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh tidak terjadi kelaparan atau tidak ada masalah tetapi sekarang justru
ketika memutuskan untuk melayani justru terjadi masalah besar, yang menyebabkan
sebagian dari kita kemudian memutuskan untuk mundur dari pelayanan. Seharusnya kita
meresponi setiap perkataan firman Tuhan agar supaya favour dan iman kita
bertumbuh, saat firman Tuhan disampaikan maka roh Tuhan juga akan bekerja dalam
hidup kita.
“... Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke
perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup,
dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.”
Bagian kita tidak ada
yang lain untuk tetap maju berperang menghadapi lawan didepan kita. Bagian kita
adalah untuk terus maju dan tidak bisa mundur lagi. Mari seberangi segala
keterbatasan yang kita miliki agar supaya kita dapat menemukan terobosan-
terobosan yang baru dari Tuhan, Seberangilah keterbatasanmu dan jangan bertumpu
pada keterbatasanmu, waktunya untuk kita melangkah maju kedepan sebab kalau apabila
engkau tidak mau di pakai Tuhan, maka Tuhan bisa memakai orang lain agar
semakin banyak jiwa-jiwa yang bisa dimenangkan dan dituai.
Seringkali Tuhan
membawa kita turun ke bawah (lembah) agar supaya kita tidak takut lagi ketika menghadapi
masalah seberat apapun itu, karena Tuhan akan membawamu sampai mencapai favour
itu, tetap tinggal dengan iman percaya kepada Tuhan. Jadi seberangilah segala
keterbatasan/ketakutanmu, jangan takut mencoba hal yang baru, berani melangkah
dan tidak tinggal diam, lakukan terus sampai engkau berhasil, dengarkan selalu
tuntunan Tuhan, tetap stay dan percaya sampai itu terjadi, belajar mendengarkan
dan melakukan semua dalam Tuntunan Tuhan sampai engkau berhasil.
(2
Raja-raja 7:16-20 TB)
Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah
tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga
sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN. Adapun
raja telah menempatkan perwira yang menjadi ajudannya itu mengawasi pintu
gerbang, tetapi rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu ia mati
sesuai dengan perkataan abdi Allah yang mengatakannya pada waktu raja datang mendapatkan
dia. Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja:
"Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik
akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang
Samaria." Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun
TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin
terjadi?", tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya
dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya." Demikianlah
terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu
matilah ia.
Ketika Firman Tuhan
diucapkan, tangkaplah bahwa Favour of God ada di hidupmu, percayalah pada Tuhan
secara penuh dan utuh. mungkin kita tidak mempunyai uang yang banyak, tidak
memiliki kapasitas, tidak mempunyai keahlian, tetapi ketika engaku tetap
percaya bahwa ada Favour Of God dalam hidupmu, percayalah Tuhan akan memberikan
semuanya dengan cara-Nya yang ajaib. Saat engkau percaya bahwa kemurahan Tuhan
terjadi atas hidupmu maka itu yang akan terjadi dalam hidupmu, ada kelimpahan
dalam hidupmu, akan ada kemenangan yang engkau terima dan nikmati karena engkau
memiliki iman. Jangan hanya diam dan duduk-duduk saja tetapi persiapkan segala
sesuatunya dan bergeraklah maka engakau akan nikmati 2 sukat jelai sedinar, kita bukanlah
orang yang di injak tetapi kita adalah orang-orang yang menikmati kelimpahan
itu karena ada Favour of God dalam hidup kita.
Siapakah keempat orang
penderita kusta ini? Dia adalah Gehazi dan keluarganya.
(2
Raja-raja 8:4 TB)
Raja sedang berbicara kepada Gehazi,
bujang abdi Allah itu, katanya: "Cobalah ceritakan kepadaku tentang segala
perbuatan besar yang dilakukan Elisa."
Aneh, bukankah Gehazi seorang
yang dikutuk kena penyakit kusta beserta seluruh keluarganya? Jangankan untuk
masuk ke istana raja, untuk masuk melalui pintu gerbang saja mereka tidak
diperbolehkan. Itulah sebabnya kenapa tadi ke-4 orang kusta tadi itu diam
dipintu gerbang karena mereka memang tidak diperbolehkan masuk ke kota dan bersentuhan
dengan orang sebelum mmam mengatakan mereka tahir, jadi ini adalah indikasi
kalau Gehazi sudah sembuh. Bagaimana caranya? Bukannya kusta dijaman itu
penyakit yang tidak obatnya, dan penyakit itu adalah penyakit karena kutuk yang
biasanya akan mereka derita sampai akhir hidup mereka?
Alkitab memang tidak
mengatakan siapa ke-empat orang kusta ini tetapi pak Hendrik belajar sesuatu,
percaya dan yakin ke-empat orang ini adalah Gehazi, anak dan cucunya.
Indikasinya bisa anda lihat dari keserakahan mereka diawali ketika melihat
jarahan bangsa Aram seperti sifat mata duitan/keserakahan Gehazi, itu memang
mereka. Mari kita lihat awal sifat mata duitan/keserakahan Gehazi ini sampai
dia dan seluruh keluarganya (anak dan cucu) terkena penyakit kusta dan sampai
oleh kemurahan Tuhan mereka kemudian disembuhkan. (Cerita ini sudah pernah saya
tuliskan dalam kotbah Reaksi atau Respon, tetapi akan saya kembali tuliskan
disini).
(2
Raja-Raja 5:1-27 TB) Kisah ketika Eliza menolak persembahan Naaman
tetapi oleh karena keserakahan Gehazi bujangnya yang tanpa sepengetahuan Eliza
mengambil persembahan itu sehingga dia beserta keluarganya dikutuk kena
penyakit kusta
(2
Raja-Raja 5:27 TB)
tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu
untuk selama-lamanya.” Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta,
putih seperti salju.
Karena kusta Gehazi dan keluarganya (anak dan
cucu) dikucilkan, tinggal diluar tembok di pintu gerbang, tidak boleh masuk
kedalam kota, mereka ini tidak punya apa-apa lagi. Makanya mereka berkata apabila
mereka masuk kedalam kota mereka akan mati, makan kotoran merpati dan anak bayi
direbus, diam disitupun mereka yakin akan mati juga, sudah kena kusta dan
kelaparan, oleh karenanya mereka memutuskan untuk maju ke perkemahan bangsa
Aram, disana mungkin mereka juga bisa lebih cepat mati atau umur mereka bisa
lebih panjang. kalau dimatikan mereka mati kalau diberi makan mereka akan
makan, jadi ketika mereka memutuskan itu mereka cuma pasrah karena biasanya
orang yang sudah tidak punya apa-apa biasanya mempunyai kenekatan yang luar
biasa untuk terus maju.
... Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat
perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum.
Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian
pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke
dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian
pergilah mereka menyembunyikannya..
Ini persis seperti sifat Gehazi yang serakah
mengangkut mas, perak dan pakaian jadi rohnya masih sama, KESERAKAN. Orang
sudah pasti akan mati karena kena penyakit kusta tapi begitu melihat
barang-barang yang berkilau, mata mereka masih silau sampai barang-barang
tersebut diangkuti sampai dua kali.
... Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Tidak patut yang
kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam
saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita.
Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke
istana raja.”
Tapi rupanya mereka mulai sadar, dan yakin
yang dikatakan Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain ini
adalah Gehazi yang mulai sadar “ ini tidak pantas semua yang kita lakukan ini,
dulu kita kena kusta karena perbuatan seperti ini masa mau kita ulang lagi,
dulu kita melakukan hal yang keliru, masa sekarang kita melalakukan lagi hal
yang sama, mari kita pikirkan orang lain dan berkata hari ini adalah hari kabar
baik. Seperti Yesus yang memberitakan kabar baik kepada orang-orang
miskin, dan mereka berkata “Hari ini ialah hari kabar baik jangan diam
beritahu mereka supaya mereka juga menikmati bukan hanya kita”.
Gehazi yang sama yang jatuh dalam dosa
keuangan ketika Naaman membawa persembahan kepada Eliza, tetapi ketika Eliza
menolak persembahan tersebut kemudian Gehazi yang dirasuki keserakahan kemudian
mengikuti Naaman, menipu dan mengambil persembahan itu dengan berkata kalau
Eliza mengingini persembahan itu, tetapi ketika Eliza mengetahui akan apa yang
dilakukan oleh Gehazi bujangnya itu dan menumpahkannya penyakit kusta beserta
dengan keluarganya. Gehazi bukan orang yang baik tetapi kemudian dia mau
BERTOBAT.
Disini bisa kita lihat sifat keserakahan
mereka mulai hilang dan ini yang diyakini pak Hendrik pada saat mereka
BERTOBAT, ketika mereka berkata tentang “jarahan" itu
kepada semua orang, semua orang bisa menikmatinya dan mendadak kusta mereka
hilang. PERTOBATAN menghasilkan favour Tuhan turun dalam hidup kita, ada
PEMULIHAN dalam kehidupan kita.
Seperti Gehazi yang dahulu jatuh dalam hal
keuangan karena serakah tetapi ujian yang sama akan datang. Prinsip kebenaran
Firman Tuhan dimana kita pernah jatuh, sewaktu Tuhan membangkitkan kita
kembali, DIA akan memperhadapkan kita kembali dengan ujian yang sama, kesalahan
apapun itu. Disanalah ujian itu, ketika kita berhasil lulus apapun
dosa/kesalahan itu, sewaktu kita lulus/menang bukan hanya Tuhan memulihkan
keadaan kita tetapi Tuhan membawa kita masuk kedalam istana raja.
Seperti Gehazi yang diundang masuk kedalam
istana raja untuk diminta pertimbangan oleh raja. Dimana yang seharusnya raja
dan perwira ajudannya yang mendengarkan Firman/nubuatan, mereka yang seharusnya
pagi-pagi benar menantikan nubuatan Tuhan itu tetapi karena perwira itu hatinya
curiga, malah tidak bisa menikmati kelimpahan itu bahkan mati.
GEHAZI TIDAK LAGI BEREAKSI TETAPI DIA PUNYA RESPON.
Kalau kita punya kelemahan, bertobat,
berbalik, dan ketika tiba ujian itu jangan takut, tetapi kita harus punya
respon.
Seandainya ceritanya Gehazi yang dulu belum
brobat, pasti dia akan mundur tetapi ketika Gehazi bertobat dan ketika
dihadapkan dengan ujian yang sama, dia menjadi salah satu dari ke-4 orang yang
kena kusta itu yang berkata untuk lebih baik maju dan tidak melakukan lagi hal
yang keliru karena sudah mengetahui yang akan dihadapi dan kesalahan yang
pernah dilakukakannya.
Mungkin dahulu kita punya reaksi yang
berlebihan, tetapi oleh kedewasaan kita, kejatuhan yang membuat kita menjadi
dewasa, dan sewaktu kita menjadi dewasa kita tidak lagi bereaksi berlebihan
tetapi kita punya respon. Kita tunduk di kaki Tuhan, roh kita mencari-cari,
merenungkan setiap apa yang mesti kita lakukan. Apakah kita akan mundur, maju
ataukah tetap diam?
Sewaktu Gehazi memilih untuk maju dan
mengalami itu, Tuhan mengingatkan Gehazi akan kejatuhannya dahulu dan berkata
dia tidak bisa lagi dan dia adalah salah satu yang berkata untuk harus melapor
kepada raja. Seandainya roh keserakahan/ketamakannya masih ada pada Gehazi
mungkin dia akan bernasib sama dengan perwira itu. Tetapi Gehazi belajar dengan
hidupnya bagaimana untuk berubah menjadi dewasa dan melaporkan jarahan bangsa
Aram itu kepada raja dan disaat itulah waktunya pembalikan keadaan buat hidup
Gehazi.
Gehazi yang punya masalah dengan kejujuran,
keuangan, dan dengan otoritas yang daripada Eliza tetapi dia mau belajar dan
akhirnya Tuhan bawa dia masuk ke Istana dan Tuhan sanggup memberkatinya
berlimpah.
Mari bersyukur kita punya Tuhan yang buka
hanya memulihkan keadaan yang biasa tetapi Tuhan memulihkan TOTALLY
FULLEST. Semua kemurahan, kebajikan dan kasih karunia-Nya kita terima,
seperti Gehazi yang bukan hanya ditahirkan atau keadaan hidupnya tetapi dia
diberi Tuhan kekayaan, kesembuhan, jabatan, dia diberi wewenang dekat dan
tinggal di istana raja.
Kita mungkin Gehazi yang pernah gagal dan
mungkin sering kali gagal di hal yang sama, ketika Tuhan singkapkan Firman-Nya
apapun masa lalu kita, jangan melihat kebelakang tetapi terus maju kedepan.
4 orang yang sakit
kusta itu mereka berada dipintu gerbang Samaria. Pintu gerbang berbicara
tentang dimana keputusan-keputusan Tuhan dibuat, seperti ketika Boas menebus
Ruth dipintu gerbang. Firman Tuhan selalu berkata banyak keputusan akan hidup
sesorang, akan nasib sebuah kota diputuskan dipintu gerbang. Ke-4 orang yang
sakit kusta itu ketika mereka mengambil KEPUTUSAN, mereka berada dipintu
gerbang.
Mari kita buat keputusan saat ini karena Yesus
yang sudah mati bagi kita ketika di pintu gerbang DIA berkata "IT'S
FINISHED" kuasa-Nya sanggup untuk menolong setiap kelemahan kita,
karena tidak seorang pun yang Tuhan inginkan binasa, tidak seorangpun yang
Tuhan sudah ciptakan untuk binasa.
Tuhan Yesus telah menebus setiap kita. Kita tinggal menerima dan berkata
"Ya Tuhan aku mau maju membuat keputusan untuk maju menghadapi segala
tantangan dan musuh dengan sebuah hati yang berbeda, dengan Iman dan percaya,
tidak ada lagi sikap hati yang negatif, persungutan, curiga, dan meragukan
Tuhan didalam hidupku tetapi yang tinggal adalah Iman dan percaya"
Dipintu gerbang yang sama perwira itu diinjak
dan mati, sebelumnya dipintu gerbang itu empat orang kusta yang berdosa itu
membuat keputusan yang mengubahkan hidup mereka. Tidak peduli betapa buruknya
hidup kita tetapi yang Tuhan mau adalah adakah hati yang mau berbalik.
Perwira itu memiliki jabatan yang tinggi jadi
ajudan raja tetapi karena kesombongan dan ketidak percayaannya, dia melihat
nubuatan tentang kelimpahan itu tetapi dia tidak bisa menikmatinya.
Jangan biarkan hidup kita seperti perwira itu,
tetapi mari kita menjadi orang yang mempunyai respon yang tepat, dewasa,
dan memiliki kecerdasan Ilahi. Mari miliki hati yang mau diubahkan Tuhan,
hati yang mau berbalik kepada Tuhan karena kita semua punya destiny yang besar
yang tidak disukai oleh iblis.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar