Selasa, 31 Agustus 2021

BELAJARLAH DENGAN HATI

 

BELAJARLAH DENGAN HATI



Oleh : Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M.Th

 


          Dalam perjalanan kehidupannya setiap manusia pasti mempunyai keinginan. Manusia juga mempunyai kehendak bebas dalam memilih apa yang ingin dilakukannya. Dengan demikian, kita harus belajar mengendalikan hati kita. Bagaimanapun, tidak semua keinginan itu baik. Belajarlah untuk mengendalikan keinginan, bukan dikendalikan oleh keinginan dari pikiran kita yang terbatas.

(1 Samuel 16:7 TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

 

          Manusia adalah makhluk visual yang sangat memerhatikan penampilan, semakin menarik seseorang ataupun suatu benda, maka orang pun akan semakin menyukainya. Sehingga tidak salah kebanyakan orang yang rela menghabiskan waktu dan biaya hanya untuk memoles penampilan agar membuat orang lain terkesan. Tetapi dihadapan Tuhan penampilan seseorang tidak berarti apa-apa.

 

          Penampilan luar itu mudah menipu. Tampilan luar seseorang itu tidak mengungkapkan jati diri seseorang. Rupa jasmani tidak menunjukkan nilai, karakter, integritas atau kesetiaan seseorang pada Allah, ciri-ciri luar itu sifatnya sangat dangkal. Tetapi Allah melihat hati, makna hati dalam Alkitab berkaitan dengan moralitas dan kehidupan rohani manusia.

 

          Kesalahan inilah yang juga dilakukan oleh Samuel saat Tuhan mengutusnya ke rumah Isai untuk mengurapi salah satu dari anaknya menjadi raja atas bangsa Israel menggantikan Saul. Samuel terpukau dan terkesan dengan penampilan dan perawakan ke tujuh anak-anak Isai yang gagah dan besar apalagi mereka juga adalah pasukan dari raja Saul. Namun ternyata bukan mereka yang Tuhan pilih, tetapi justru Daud anak yang paling bungsu, yang justru oleh ayahnya sendiri tidak dianggap atau diperhitungkan untuk menjadi raja yang pekerjaannya sehari-hari hanya menjaga  2 atau 3 ekor kambing domba, inilah yang Tuhan pilih.

 

          Jadi ini mengingatkan kepada setiap kita bahwa Tuhan memiliki standar yang berbeda dengan manusia. Manusia mungkin hanya bisa melihat secara kasatmata, tetapi Tuhan melihat sampai ke hati kita yang paling dalam, bukan rupa penampilan kita, bukan pula jabatan, kekayaan, keahlian maupun kepandaian yang Tuhan pandang. Yang Tuhan lihat adalah hati manusia yang selalu terpaut kepada-Nya, setia melakukan perkara apapun yang dipercayakan kepadanya, yang melakukan segala sesuatunya seperti untuk Tuhan. Tuhan lebih peduli pada kualitas hati dan karakter yang kita miliki. Jadi sangat penting untuk lebih memperhatikan pembentukan karakter kita agar menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan.

 

(Amsal 4:1-4 Tb) Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,  karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku. Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku,  aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.

 

Dalam mempelajari hal-hal yang rohani itu kita memerlukan Roh Pengertian agar supaya membuat kita menjadi orang yang mengerti apa yang ingin Tuhan sampaikan. Ilmu yang baik berasal dari Tuhan bukan dari manusia karena semua yang baik lahirnya dari Allah. Nasehat yang diberikan Daud kepada Salomo: “Biarlah hatimu memegang perkataanku”, didalam terjemahan lain dikatakan: “Belajarlah dengan hati”. Ada banyak orang belajar dengan PIKIRANnya tetapi Tuhan mau kita belajar dengan HATI.

 

Ilmu yang baik adalah Ilmu Raja-raja, Ilmu yang memungkinkan seseorang diberi kepercayaan yang besar oleh Tuhan-Nya

Mengapa di sebut Ilmu Raja-raja ?

 

1)    Tuhan Mengubah Hati Saul sebelum ia menjadi Raja.

(1 Samuel 10:6 TB) Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.

 

Sewaktu kita belajar dari hati, yang harus nampak adalah perubahan di hati/ sikap kita, dan orang lain bisa melihat buah dari perubahan itu.

Alamilah perubahan dari hari ke hari didalam hati kita dan milikilah pengertian dan kedewasaan kita akan berubah, seturut dengan Tuhan bahkan secara alami kita akan berubah.

(1 Samuel 10:9 TB) Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga.

 

Tuhan memilih Daud menjadi Raja karena Tuhan melihat hatinya.

 

(Kisah Para Rasul 13:22 TB) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

 

Daud didapati berkenan di hati Tuhan sekalipun sebagai manusia Daud jauh dari kesempurnaan. Ia melakukan perzinahan dan pembunuhan. Namun di dalam Daud, Allah melihat seorang pria yang beriman setia dan dalam, yang hatinya sepenuhnya berkomitmen pada Tuhan, Allah melihat seseorang yang akan mengandalkan kekuatan dan bimbingan Tuhan, Allah melihat seseorang yang dapat menyadari dosa dan kegagalannya dan bertobat serta meminta pengampunan, Allah melihat dalam Daud seorang pria yang mencintai Tuhannya; seorang yang menyembah Tuhannya dengan segenap jiwanya ; seorang pria yang telah mengalami pengampunan dan pentahiran dari Allah dan yang memahami dalamnya kasih Allah bagi dirinya, Allah melihat seorang pria yang memiliki hubungan pribadi yang tulus dengan Pencipta-Nya. Ketika Allah mempelajari hati Daud, Ia melihat seorang pria yang hatinya tak jauh dari hati Allah.

 

Orang yang berkenan di hati Tuhan adalah orang yang mau lakukan apapun juga yang Tuhan kehendaki. Jadi apapun yang kita lakukan, hati kita harus tertuju terlebih dulu kepada Tuhan, jadi apapun yang kita hadapi karena kita melakukan dari hati maka kita tidak akan kecewa, apabila hatimu benar-benar tertuju kepada Tuhan maka engkau tidak akan kecewa kepada Tuhan.

 

2)    Tuhan melihat Hati.

(1 Samuel 16:7 TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

 

Daud adalah pilihan Allah yang walaupun sebagai manusia tidak sempurna namun setia, seorang yang hatinya berkenan pada Allah. 

 

(Mazmur 34:8 TB) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

 

Prinsip Firman Tuhan adalah, kecaplah lebih dahulu atau alamilah lebih dahulu, begitu engkau sudah mengalami, baru engkau bisa melihat hasilnya.

Mujizat bisa terjadi atasmu, engkau bisa sembuh dari penyakit /covid, engkau bisa alami banyak tantangan namun apabila engkau hanya sekedar sembuh tanpa mengalami sendiri mujizat itu benar-benar bekerja atasmu, engkau tidak mengalami Tuhan sendiri maka engkau hanya sekedar mendapatkan kesembuhan, tetapi ketika engkau mengalami Tuhan sendiri, engkau mengecap itu maka engkau bisa dapatkan mujizat dari Tuhan dan merasakan sendiri betapa baiknya Tuhan.

 

Jadi Mari alami Tuhan baik dalam keadaan baik maupun tidak baik, agar lahir kesaksian, agar engkau bisa merasakan betapa baiknya Tuhan atasmu. Hari-hari ini orang mengalami ketakutan kepada covid, padahal dengan ketakutan Iman dan imun kita justru semakin turun karena masuk dalam ketakutan.Takutlah akan Tuhan, berikanlah hatimu kepada Tuhan sebab Tuhan melihat hatimu.

 

3)    Jagalah hatimu

(Amsal 4:23 TB) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Kata Terpancar secara hurufiah adalah Geographical Boundaries / Perbatasan secara geografis atau perbatasan secara fisik.

Hati kita menentukan sebesar apa nanti influence / pengaruh kita dan otoritas yang Tuhan berikan dan jatah yang Ia berikan tergantung dari Sikap Hati kita. Maka Alkitab berkata : Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena jika hati mulai bengkok maka kita tidak menyadari hati kita sudah melenceng dari rencana Tuhan dan ketika hati kita tidak lurus maka seringkali kita bergerak sangat tidak terduga.

 

Jagalah hatimu dengan kewaspadaan, Karena dari situ terpancar kehidupan , KEHIDUPAN TUHAN didalam kita akan melebar sejauh atau seluas apa , Geographical boundaries/Perbatasan secara geografis ditentukan oleh SIKAP HATI kita.

 

Mengapa engkau harus menjaga hatimu, karena segala sesuatu itu terpancar dari hati. Sebab dari hatimu akan mengalir aliran-aliran air hidup. Perlu untuk selalu membersihkan hatimu, jangan sampai ada sampah dan kepahitan didalam hatimu. Orang yang bijaksana akan membuang itu semua dan memilih untuk mengampuni/mengasihi. Jangan pernah membawa kekecewaan itu masuk ke dalam hatimu, jangan kecewa pada persepsi mu yang mungkin salah. Jagalah hatimu, jangan biarkan sampah-sampah itu masuk ke hatimu, mengucap syukurlah selalu dalam segala hal yang engkau alami.

 

Hatimu menentukan seberapa besar pengaruh / influence terhadap sikapmu, pengaruh yang ingin engkau berikan bergantung dari hatimu, seberapa jauh jangkauan dan efekmu ingin memberi berkat kepada orang lain itu tergantung dari hatimu.

 

Kalau kita mau di DIDIK Tuhan tidak ada cara lain selain MENJAGA HATI kita dan MENGIZINKAN ROH KUDUS berulang-ulang, terus menerus MENGKOREKSI/MELURUSKAN hati kita supaya hati kita didapati BERKENAN dihadapan Tuhan.

 


Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama)

  MENGENAL ISI HATI BAPA (Bagian Pertama) Sabtu, 04 Februari 2023 Ps Joseph Hendrik Gomulya           Sejak awal manusia diciptakan Allah ...