BELAJARLAH DENGAN HATI
Oleh
: Ps. Joseph Hendrik Gomulya, M.Th
Dalam perjalanan kehidupannya setiap manusia pasti
mempunyai keinginan. Manusia juga mempunyai kehendak bebas dalam memilih apa
yang ingin dilakukannya. Dengan demikian, kita harus belajar mengendalikan hati
kita. Bagaimanapun, tidak semua keinginan itu baik. Belajarlah untuk
mengendalikan keinginan, bukan dikendalikan oleh keinginan dari pikiran kita
yang terbatas.
(1 Samuel 16:7 TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah
menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa
yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Manusia adalah makhluk visual yang sangat memerhatikan
penampilan, semakin menarik seseorang ataupun suatu benda, maka orang pun akan
semakin menyukainya. Sehingga tidak salah kebanyakan orang yang rela
menghabiskan waktu dan biaya hanya untuk memoles penampilan agar membuat orang
lain terkesan. Tetapi dihadapan Tuhan penampilan seseorang tidak berarti
apa-apa.
Penampilan luar itu mudah menipu. Tampilan luar seseorang itu
tidak mengungkapkan jati diri seseorang. Rupa jasmani tidak menunjukkan nilai,
karakter, integritas atau kesetiaan seseorang pada Allah, ciri-ciri luar itu sifatnya
sangat dangkal. Tetapi Allah melihat hati, makna hati dalam Alkitab berkaitan
dengan moralitas dan kehidupan rohani manusia.
Kesalahan inilah yang juga dilakukan oleh Samuel saat Tuhan
mengutusnya ke rumah Isai untuk mengurapi salah satu dari anaknya menjadi raja
atas bangsa Israel menggantikan Saul. Samuel terpukau dan terkesan dengan penampilan
dan perawakan ke tujuh anak-anak Isai yang gagah dan besar apalagi mereka juga
adalah pasukan dari raja Saul. Namun ternyata bukan mereka yang Tuhan pilih,
tetapi justru Daud anak yang paling bungsu, yang justru oleh ayahnya sendiri
tidak dianggap atau diperhitungkan untuk menjadi raja yang pekerjaannya
sehari-hari hanya menjaga 2 atau 3 ekor
kambing domba, inilah yang Tuhan pilih.
Jadi ini mengingatkan kepada setiap kita bahwa Tuhan
memiliki standar yang berbeda dengan manusia. Manusia mungkin hanya bisa
melihat secara kasatmata, tetapi Tuhan melihat sampai ke hati kita yang paling
dalam, bukan rupa penampilan kita, bukan pula jabatan, kekayaan, keahlian
maupun kepandaian yang Tuhan pandang. Yang Tuhan lihat adalah hati manusia yang
selalu terpaut kepada-Nya, setia melakukan perkara apapun yang dipercayakan
kepadanya, yang melakukan segala sesuatunya seperti untuk Tuhan. Tuhan lebih
peduli pada kualitas hati dan karakter yang kita miliki. Jadi sangat penting
untuk lebih memperhatikan pembentukan karakter kita agar menjadi pribadi yang
berkenan di hadapan Tuhan.
(Amsal
4:1-4 Tb) Dengarkanlah,
hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh
pengertian, karena aku memberikan ilmu
yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku. Karena ketika aku masih
tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi
ibuku, aku diajari ayahku, katanya
kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada
petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
Dalam mempelajari
hal-hal yang rohani itu kita memerlukan Roh Pengertian agar supaya membuat kita
menjadi orang yang mengerti apa yang ingin Tuhan sampaikan. Ilmu yang baik
berasal dari Tuhan bukan dari manusia karena semua yang baik lahirnya dari
Allah. Nasehat yang diberikan Daud kepada Salomo: “Biarlah hatimu memegang perkataanku”, didalam terjemahan lain
dikatakan: “Belajarlah dengan hati”.
Ada banyak orang belajar dengan PIKIRANnya tetapi Tuhan mau kita belajar dengan
HATI.
Ilmu yang baik adalah
Ilmu Raja-raja, Ilmu yang memungkinkan seseorang diberi kepercayaan yang besar
oleh Tuhan-Nya
Mengapa di sebut Ilmu
Raja-raja ?
1)
Tuhan Mengubah Hati Saul sebelum ia
menjadi Raja.
(1
Samuel 10:6 TB) Maka
Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan
mereka dan berubah menjadi manusia lain.
Sewaktu kita belajar
dari hati, yang harus nampak adalah perubahan di hati/ sikap kita, dan orang
lain bisa melihat buah dari perubahan itu.
Alamilah perubahan dari
hari ke hari didalam hati kita dan milikilah pengertian dan kedewasaan kita
akan berubah, seturut dengan Tuhan bahkan secara alami kita akan berubah.
(1
Samuel 10:9 TB) Sedang
ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya
menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu
juga.
Tuhan memilih Daud
menjadi Raja karena Tuhan melihat hatinya.
(Kisah
Para Rasul 13:22 TB) Setelah
Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud
Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan
di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Daud didapati berkenan
di hati Tuhan sekalipun sebagai manusia Daud jauh dari kesempurnaan. Ia
melakukan perzinahan dan pembunuhan. Namun di dalam Daud, Allah melihat seorang
pria yang beriman setia dan dalam, yang hatinya sepenuhnya berkomitmen pada
Tuhan, Allah melihat seseorang yang akan mengandalkan kekuatan dan bimbingan
Tuhan, Allah melihat seseorang yang dapat menyadari dosa dan kegagalannya dan
bertobat serta meminta pengampunan, Allah melihat dalam Daud seorang pria yang
mencintai Tuhannya; seorang yang menyembah Tuhannya dengan segenap jiwanya ;
seorang pria yang telah mengalami pengampunan dan pentahiran dari Allah dan
yang memahami dalamnya kasih Allah bagi dirinya, Allah melihat seorang pria
yang memiliki hubungan pribadi yang tulus dengan Pencipta-Nya. Ketika Allah
mempelajari hati Daud, Ia melihat seorang pria yang hatinya tak jauh dari hati
Allah.
Orang yang berkenan di
hati Tuhan adalah orang yang mau lakukan apapun juga yang Tuhan kehendaki. Jadi
apapun yang kita lakukan, hati kita harus tertuju terlebih dulu kepada Tuhan, jadi
apapun yang kita hadapi karena kita melakukan dari hati maka kita tidak akan
kecewa, apabila hatimu benar-benar tertuju kepada Tuhan maka engkau tidak akan
kecewa kepada Tuhan.
2)
Tuhan melihat Hati.
(1
Samuel 16:7 TB) Tetapi
berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau
perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia
yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN
melihat hati."
Daud adalah pilihan
Allah yang walaupun sebagai manusia tidak sempurna namun setia, seorang yang
hatinya berkenan pada Allah.
(Mazmur
34:8 TB) Kecaplah dan
lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung
pada-Nya!
Prinsip Firman Tuhan
adalah, kecaplah lebih dahulu atau alamilah lebih dahulu, begitu engkau sudah
mengalami, baru engkau bisa melihat hasilnya.
Mujizat bisa terjadi
atasmu, engkau bisa sembuh dari penyakit /covid, engkau bisa alami banyak
tantangan namun apabila engkau hanya sekedar sembuh tanpa mengalami sendiri
mujizat itu benar-benar bekerja atasmu, engkau tidak mengalami Tuhan sendiri maka
engkau hanya sekedar mendapatkan kesembuhan, tetapi ketika engkau mengalami
Tuhan sendiri, engkau mengecap itu maka engkau bisa dapatkan mujizat dari Tuhan
dan merasakan sendiri betapa baiknya Tuhan.
Jadi Mari alami Tuhan
baik dalam keadaan baik maupun tidak baik, agar lahir kesaksian, agar engkau
bisa merasakan betapa baiknya Tuhan atasmu. Hari-hari ini orang mengalami
ketakutan kepada covid, padahal dengan ketakutan Iman dan imun kita justru
semakin turun karena masuk dalam ketakutan.Takutlah akan Tuhan, berikanlah
hatimu kepada Tuhan sebab Tuhan melihat hatimu.
3)
Jagalah hatimu
(Amsal
4:23 TB) Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Kata Terpancar secara
hurufiah adalah Geographical Boundaries / Perbatasan secara geografis atau
perbatasan secara fisik.
Hati kita menentukan
sebesar apa nanti influence / pengaruh kita dan otoritas yang Tuhan berikan dan
jatah yang Ia berikan tergantung dari Sikap Hati kita. Maka Alkitab berkata :
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena jika hati mulai bengkok maka
kita tidak menyadari hati kita sudah melenceng dari rencana Tuhan dan ketika
hati kita tidak lurus maka seringkali kita bergerak sangat tidak terduga.
Jagalah hatimu dengan
kewaspadaan, Karena dari situ terpancar kehidupan , KEHIDUPAN TUHAN didalam
kita akan melebar sejauh atau seluas apa , Geographical boundaries/Perbatasan
secara geografis ditentukan oleh SIKAP HATI kita.
Mengapa engkau harus
menjaga hatimu, karena segala sesuatu itu terpancar dari hati. Sebab dari
hatimu akan mengalir aliran-aliran air hidup. Perlu untuk selalu membersihkan
hatimu, jangan sampai ada sampah dan kepahitan didalam hatimu. Orang yang bijaksana
akan membuang itu semua dan memilih untuk mengampuni/mengasihi. Jangan pernah
membawa kekecewaan itu masuk ke dalam hatimu, jangan kecewa pada persepsi mu
yang mungkin salah. Jagalah hatimu, jangan biarkan sampah-sampah itu masuk ke
hatimu, mengucap syukurlah selalu dalam segala hal yang engkau alami.
Hatimu menentukan
seberapa besar pengaruh / influence terhadap sikapmu, pengaruh yang ingin
engkau berikan bergantung dari hatimu, seberapa jauh jangkauan dan efekmu ingin
memberi berkat kepada orang lain itu tergantung dari hatimu.
Kalau kita mau di DIDIK
Tuhan tidak ada cara lain selain MENJAGA HATI kita dan MENGIZINKAN ROH KUDUS
berulang-ulang, terus menerus MENGKOREKSI/MELURUSKAN hati kita supaya hati kita
didapati BERKENAN dihadapan Tuhan.
Amen, Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar