Abundance of Rain
( MENDENGAR DAN MENANGKAP VISI DARI TUHAN )
Oleh : Ps DR Joseph Hendrik Gomulya, M.Th
Tema di tahun 2022 ini Abundance Of
Rain, Hujan turun dengan melimpahnya. dan sepanjang tahun ini kita akan
belajar bagaimana supaya supaya kita mengalami kelimpahan yang bukan
hanya berbicara tentang berkat secara jasmani tetapi lebih dari itu,
kelimpahan dalam segala hal di hidup kita seperti Yesus berkata “Aku datang
untuk memberi hidup dan memberinya dalam segala kelimpahan; Kelimpahan
sukacita, kelimpahan damai sejahtera, kelimpahan kemurahan, kelimpahan
kebajikan, kelimpahan kemurahan dan kelimpahan berkat pengurapan-Nya dalam
hidup kita.
1 Raja-raja 18:41 (TB)
Kemudian berkatalah Elia kepada
Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah
kedengaran."
And Elijah said unto Ahab, Get thee
up, eat and drink; for there is a sound of abundance of rain.
(KJV) ( Dan elia berkata kepada Ahab, bangunlah, makan dan minumlah; Karena ada
suara hujan yang lebat ).
Background dari ayat diatas adalah
saat bangsa Israel sedang mengalami kekeringan, kemiskinan dan kelaparan selama
3.5 tahun. Saat ini kita pun sudah mengalami covid kurang lebih 2 tahun,
dan seluruh dunia mengalami itu, tetapi percayalah bahwa di Tahun ini kita akan
mengalami bahwa Hujan akan Turun dengan Melimpahnya.
Dalam
terjemahan King James Elia menuliskan bahwa bukan bunyi yang didengarnya tetapi
suara. “Hujan akan datang, Kelimpahan hujan (KJM), hujan akan
datang berarti kekeringan sudah berakhir.
Untuk
saudara mengalami Abundance Of Rain, kelimpahan itu maka ada 2 hal penting yang
mesti saudara lakukan.
1)
Memperbaiki
Mezbah (Hubungan dengan Tuhan).
Seringkali manusia memilih mengambil
jalan pintas untuk dirinya mengalami kelimpahan dan pemulihan dalam hidupnya
dan melupakan satu hal penting yaitu hubungannya dengan Tuhan.
(1 Raja-raja 18:30 TB)
Kata Elia kepada seluruh rakyat
itu: ”Datanglah dekat kepadaku!” Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya.
Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
Kata
Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka
mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang
telah diruntuhkan itu.
Untuk
mengalahkan 450 nabi-nabi baal yang telah menguasai spirit dari orang-orang
Israel saat itu sehingga membuat mereka meninggalkan Tuhan, maka dari hal
pertama yang Tuhan minta adalah memperbaiki mezbah, memperbaiki hubungan dengan
Tuhan karena mezbah adalah gambaran hubungan kita dengan Tuhan. Seseorang bisa
melayani (bermain musik, berkotbah, dll) tetapi belum memiliki hubungan dengan
Tuhan, tetapi pelayanan seperti itu tidak akan menghasilkan apa-apa dalam hidup
kita. Jadi pelayanan harus dibangun dari hubungan kita dengan Tuhan bukan hanya
sekedar tugas, hubungan kita dengan Tuhan itulah yang mendatangkan
Kemenangan dari Tuhan.
Apanila
saudara ingin melihat pemulihan/kelimpahan itu terjadi ambillah
Komitmen bahwa saudara mau membangun kembali hubunganmu dengan Tuhan,
karena hubunganmu yang karib dengan Tuhan itu akan memberimu
kekuatan dan mempunya pengharapan dengan Tuhan sehingga saudara bisa
melangkah dengan pasti setiap hari.
Dalam pekerjaan atau dalam
penggiringan kita dalam melayani Tuhan, apa pun yang kita lakukan harus
bersumber dari hubungan kita dengan Tuhan, karena tanpa hubungan dengan Tuhan
maka kita akan mengalami kekeringan. Orang lain bisa membantu dan mendorong
saudara, tetapi saudara yang harus memutuskan untuk membangun komitmen
memperbaiki mezbahmu, membangun kembali hubunganmu dengan Tuhan,.
2)
Mendengar
Suara Tuhan.
Hujan tidak akan turun apabila tidak ada
seseorang yang percaya bahwa Hujan akan Turun. Karena orang yang percaya
bersumber dari mendengar suara-Nya. Dalam terjemahan bahasa indonesia ditulis
“bunyi derau hujan”, dalam terjemahan King James kata yang dipakai adalah “sound” “suara”, suara Tuhan/Holy Spirit
yang didengar oleh Elia.
Ada banyak orang yang sudah kehilangan
suara Tuhan dan kita jangan pernah menganggap bahwa ini adalah hal yang biasa
karena saudara akan kehilangan sesuatu yang terbaik dalam hidupmu. Seseorang
tidak akan mungkin dituntun dan melakukan sesuatu dalam ketepatan tanpa
mendengar suara.
Apa
yang membuat Elia sangat yakin walaupun saat pertma kali ingin membuktikannya
itu gagal tetapi kembali menyuruh bujangnya untuk melihat kembali lagi. Apa
yang membuat Elia yakin bahwa di musim kekeringan yang sudah berlangsung sangat
lama ini akan berganti dengan musim hujan yang akan datang? Jawabannya adalah SUARA TUHAN.
Elia tidak akan melangkah untuk
menyuruh bujangnya melihat keatas gunung bahwa akan ada hujan sebelum dia
mendengar suara Tuhan. Apabila saudara mendengar suara tuhan, mendapatkan visi,
pesan melalui firman Tuhan buat hidupmu, keluargamu dan pekerjaanmu, atau
apapun yang sedang saudara lakukan maka saudara akan mendapatkan sebuah
jaminan, kepastian akan keberhasilan apa yang sedang saudara kerjakan. Maka
oleh sebab itu menjadi sangat penting sebelum melakukan segala sesuatu untuk
setiap kita memastikan mendapatkan itu dari Tuhan. karena saat menjalaninya itu
tidak akan langsung terealisasi tetapi ada proses yang harus dijalani.
Saat saudara menangkap visi/suara
Tuhan, itulah yang membuat saudara untuk tetap tinggal dan percaya bahwa
janji-Nya pasti akan digenapi. Tetapi dalam perjalanannya seringkali jawabnnya
tidak akan langsung kita terima seperti yang dialami oleh Elia. Disinilah point
yang sngat penting, yakni apabila itu lahir dari diri/keinginan saudara maka
ketika jawabannya tidak kunjung saudara terima, saudara pasti akan goyah. Hal
inilah yang bisa kita pelajari dari Elia yang tetap menyuruh bujangnya sampai
tujuh kali naik ke atas gunung hanya untuk melihat setapak hujan sebagai tanda
awal sebelum hujan akan datang/turun karena dia sangat yakin bahwa yang
didengarnya adalah suara Tuhan sehingga imannya tidak pernah tergoncangkan
karena yang menjaminnya adalah Tuhan.
3)
Memiliki
Visi (Melihat yang ilahi, Janji dan Rencana Tuhan).
Saat bujangnya kepada Elia dikali yang
ketujuh, dia menyampaikan bahwa yang dilihatnya bukan hujan yang turun tetapi “setapak awan”. Hujannya belum turun
tetapi penglihatan/vision menyusul setelah mendengar. Jadi saudara harus bisa
melihat visi dari Tuhan karena apa yang saudara lihat maka itu yang akan
saudara ucapkan/perkatakan dan perkataan itu akan terjadi.
(1 Raja-raja 18:42-46 TB)
42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan
minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah,
dengan mukanya di antara kedua lututnya. 43 Setelah itu ia berkata kepada
bujangnya: ”Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu naik ke atas,
ia melihat dan berkata: ”Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: ”Pergilah sekali lagi.”
Demikianlah sampai tujuh kali. 44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang
itu: ”Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia:
”Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai
engkau terhalang oleh hujan.” 45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi
kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu
pergi ke Yizreel. 46 Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia
mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju
Yizreel.
Tahun ini ketika hujan turun maka
percepatan ilahi terjadi, sesuatu yang tidak mungkin/mustahil bagi manusia
tetapi secara supranatural Tuhan memampukan saudara mengalaminya. Dengan satu
syarat yaitu saudara membangun kembali hubunganmu dengan Tuhan, maka Tuhan akan
membawa percepatan terjadi. Jadi jangan lagi menoleh terus menerus kebelakang tetapi
berjalanlah, berlarilah mengejar ketertinggalan saudara.
Jadi dari apa yang saudara dengarkan
sampai kemudian itu menjadi kenyataan dibutuhkan proses. Teruslah berjalan
bahkan berlari bersama Tuhan tanpa pernah sedikitpun menjadi lemah dan kendor
karena yang saudara dengarkan adalah suara Tuhan, yang janji-Nya “Ya dan Amin”,
yang selalu menepati janji-Nya. Teruslah berjalan dan berlari sampai saudara
mengalami hujan kelimpahan itu.
Semakin besar kuasa-Nya maka imanmu
perlu untuk dikuatkan, jangan hanya menginginkan jawaban yang cepat karena
apabila jawaban yang saudara terima itu datangnya cepat maka akan dengan cepat
pula saudara akan melupakan dan tidak menghargainya. Semakin besar janji Tuhan
atas hidup saudara maka saudara harus diberi kekuatan pondasi iman percayamu
dalam Tuhan.
Amen,
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar