Abundance Of Rain
( Sepakat mendatangkan kelimpahan hujan )
Ps DR Joseph Hendrik Gomulya, M.Th
Sepakat adalah hal yang sangat penting, ketika dua orang atau lebih atau bahkan sebuah keluarga bersepakat maka Tuhan akan memerintahkan berkat-nya. Bersepakat adalah saat saudara meletakkan semua kehendak, keinginan, egomu dan mau sepakat dengan apa yang tuhan inginkan sekalipun itu kelihatannya terlihat mustahil. Kebanyakan orang menginterpretasikan salah pengertian dari kata sepakat atau bersepakat ini, bahwa sepakat itu adalah ketika pemikiran dan pandangan kita dengan orang lain itu sama atau sejalan dan kemudian ketika kita memiliki pemikiran dan pandangan yang berbeda maka kita tidak lagi sepakat, ini adalah hal yang keliru.
Kata sepakat ini juga seperti saat saudara memilih pasangan hidup, seorang laki-laki yang akan memilih seorang perempuan yang akan menjadi penolongnya dalam memimpin sebuah keluarga atau seorang perempuan yang akan memilih seorang laki-laki yang akan menjadi pemimpin dalam keluarga. Maka jangan pernah memilih pasangan hidup hanya melihat dari penampilan luarnya saja apakah itu hanya karena dia kelihatan tampan atau cantik atau karena melihat dari kekayaannya walaupun orang yang sudah bisa hidup mapan itu bagus tetapi itu bukan kriteria utama, tetapi pilihlah pasangan hidup yang benar-benar bisa mendengar suara Tuhan, pasangan hidup yang cinta Tuhan yang hatinya selalu mau taat kepada-Nya.
Bagaimana dengan perempuan (istri-istri)? Apakah Tuhan tidak bisa berbicara kepada sang penolong? Tuhan juga bisa berbicara kepada perempuan (istri-istri) dan apabila saudara ingin suamimu mendengarkan perkataanmu, jangan mengucapkan sesuatu keluar dari mulutmu tanpa mendengarkan dari Tuhan karena salah satu kelemahan dari seorang perempuan adalah emosi dan perasaannya yang kadang ikut didalamnya. Tetapi apabila saudara bisa menahan diri dimana disini saudara harus benar-benar berdoa dan memastikan itu dari Tuhan baru kemudian itu disampaikan kepada suami saudara tentang pesan tuhan yang harus anda sampaikan kepadanya maka percayalah bahwa suamimu akan mempertimbangkan itu dan justru suamimu akan semakin menghargai dan mencintai saudara. Jadi ijinkanlah semua keputusan berada di tangan suamimu karena ketika saudara sepakat maka Tuhan akan mempunyai jalan bagaimana dia membawa situasi itu sampai kepada tujuan-nya. Mungkin diawal suami saudara belum bisa menangkap tujuan Tuhan tetapi mungkin bisa besok atau dikemudian hari baru dia bisa menangkap itu.
Oleh sebab itu dibutuhkan seorang penolong yang benar-benar juga mendengar dari Tuhan tetapi bukan berarti ketika saudara mendengar dari Tuhan maka saudara bisa semena-mena kepada suamimu atau membuat keputusan sendiri. Apapun itu keputusan tetap harus dikembalikan kepada suami saudara sebagai otoritasmu. Sehebat apa pun saudara sebagai seorang istri/perempuan, saudara mesti tahu diri bahwa segala keputusan berada di tangan suamimu dan saudara mentaati keputusan yang dibuatnya karena ketaatan mendatangkan berkat yang melimpah.
Bagaimana kelimpahan hujan itu turun dalam hidup kita?
(1 Raja-raja 18:41-46 TB)
41Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: ”Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” 42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. 43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: ”Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: ”Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: ”Pergilah sekali lagi.” Demikianlah sampai tujuh kali. 44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: ”Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: ”Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” 45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. 46 Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Dalam seri kotbah sebelumnya (Vol.1) sudah dibahas bahwa mendengar suara Tuhan itu sangat penting dan setelah mendengar apa yang harus kita lakukan sehingga kelimpahan hujan itu benar-benar nyata bisa turun? Hujan ini bentuknya bisa banyak hal dalam hidup kita karena itu berbicara tentang berkat dan juga berkat-berkat rohani.
BERDOA.
42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
Kita sudah sering kali mendengar tentang berdoa dan sejak kita kecil kita dianjurkan untuk melakukannya. Saat ini mungkin saudara sebagai pelayan Tuhan, yang menjadi wadah untuk Tuhan isi dan salurkan kepada orang lain karena hujan itu berbicara tentang hujan lawatan atau hidup yang bisa dipakai oleh Tuhan untuk memuliakan nama-Nya tetapi seseorang tidak akan mungkin bisa mengalami kuasa, api dan pengurapan dari Tuhan kalau dia tidak pernah berdoa. Banyak orang yang beralasan tidak mempunyai waktu untuk berdoa karena kesibukan di pekerjaan atau bisnis. Padahal untuk mendapatkan terobosan dalam pekerjaan dan bisnis kita perlu berdoa meminta hikmat dari Tuhan.
Kebanyakan orang saat ini hanya menginginkan yang instant tanpa menyadari bahwa sesuatu yang dihasilkan secara instant itu maka instant juga keberadaannya atau gampang sekali untuk hilang karena orang menjadi kurang menghargainya. Oleh sebab itu dibutuhkan untuk berdoa, supaya ketika itu berhasil saudara tidak menepuk dada (menyombongkan diri) seakan-akan itu dari perbuatan/kekuatanmu. Ada banyak orang yang awalnya hidupnya dipakai dan diberkati oleh Tuhan kemudian terhilang bahkan ada beberapa contohnya dalam Alkitab seperti Saul, Simson, dan Yudas. Kenapa bisa seperti itu? Karena tidak mempunyai keintiman dengan Tuhan. Jadi mulailah meluangkan waktumu dari berdoa selama satu jam, saat saudara semakin sibuk dalam pekerjaan/bisnis tetapi saudara selalu memberikan waktumu untuk intim dengan Tuhan , saudara memprioritaskan untuk berdoa maka semakin bernilai dan berkualitas Tuhan dimata saudara karena saudara menyadari bahwa tanpa tuntunan-Nya saudara tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat saudara berdoa, berdoalah dengan sungguh-sungguh dan jangan terburu-buru untuk melakukan tindakan. Apabila kita membaca ayat di atas “Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: ”Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Mungkin kita berpikir bahwa Elia hanya sebentar saja berlutut dan berdoa kemudian langsung menyuruh bujangnya. Kata lalu di sini bukan berarti bahwa Elia hanya berlutut dan berdoa sebentar kemudian menyuruh bujangnya tetapi sebenarnya Elia sudah mendapatkan sesuatu . Jadi bergerak dalam ketepatan itu penting, saat saudara bekerja bergerak dalam ketepatan itu penting dan tidak mungkin saudara bergerak melakukan itu tanpa saudara bertanya kepada Tuhan. Jadi tanamkan dalam diri setiap kita untuk selalu berdoa sungguh-sungguh dan menjadikan itu sebagai suatu kesukaan dalam hidup kita karena hal yang paling terindah dari kekristenan adalah keintiman dengan Tuhan. Bandingkanlah dengan orang yang hanya melalukan ibadahnya hanya sebagai rutinitas agamawi, hidup orang yang menjalaninya akan kering karena hidup kekristenannya hanya begitu-begitu saja. Apabila saudara memiliki keintiman, dekat dan bergaul dengan Tuhan maka saudara merasa tidak membutuhkan apa pun juga karena saudara merasa bahwa Tuhan lebih dari cukup bagi diri saudara.
lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
Ini adalah penyerahan sungguh-sungguh sepenuhnya kepada Tuhan. Setelah Elia mengimani dan mendengar suara bahwa ada bunyi derau hujan, dia tidak terburu-buru dan yang dia lakukan adalah berdoa. Apabila saudara sudah mendengar Tuhan berbicara, yang harus saudara lakukan adalah meminta untuk Tuhan menuntun saudara melangkah dalam ketepatan. Dibutuhkan pengendalian diri ketika saudara berdoa, tunggulah moment dari Tuhan seperti ketika Elia berdoa, dia juga sedang berdoa untuk apa yang Tuhan ingin kerjakan dan Tuhan selalu memilih orang yang mau sepakat, seperti melalui bujang dari elia yang selalu mau sepakat dengan Elia.
SEPAKAT.
Sepakat menjadi poin yang sangat penting karena Elia sebenarnya bisa pergi sendiri melihat setapak awan itu. Jangan cuma mencari orang yang hebat pemikirannya dan pandai berbicara tetapi carilah orang yang selalu bisa dan mau sepakat dengan Tuhan, yang tadi hanyalah poin tambahan. Karena pekerjaan tidak akan bisa menghasilkan apa pun kalau tidak ada kesepakatan, karena iblis akan punya celah untuk membuat tidak berhasil.
Kesepakatan adalah hal yang sangat penting, karena dapatkah dua orang berjalan bersama-sama kalau tidak sepakat? Tentu tidak dapat, tetapi ketika ada kesepakatan maka saudara memiliki pondasi, memiliki pengharapan bahwa sesuatu akan terjadi yaitu melalui firman karena Tuhan Yesus berkata kalau orang sepakat, maka Tuhan akan memerintahkan berkat-Nya. Apabila hal sepakat ini saudara hidupi dalam kehidupan saudara maka ini menjadi warisan bagi anak-anak saudara karena mereka meneladani itu dari diri saudara.
Pertengkaran dalam rumah tangga sering terjadi karena pemikiran sepakat tidak ditanamkan dalam keluarga. Ini pesan buat kaum perempuan/wanita yang adalah sang penolong, sehebat apa pun saudara dalam banyak hal, ingatlah bahwa di dalam rumah tangga saudara bukanlah pemimpin. Saudara harus belajar sepakat, karena saudara bisa memenangkan hati suamimu saat saudara mau sepakat dengannya. Oleh sebab itu sebagai seorang suami, juga harus benar-benar tunduk dengan Tuhan karena kewibawaan saudara adalah karena saudara mendengar dari Tuhan dan memiliki penundukan kepada Tuhan. Otoritas diberikan kepada pemimpin rohani baik dalam keluarga karena penundukan kepada Tuhan bukan karena label sebagai suami. Jangan pernah sembarangan mengucapkan pernyataan bahwa itu dari suara Tuhan kalau saudara tidak bisa buktikan, tetapi apabila itu bisa dibuktikan dan itu terjadi maka kepemimpinan saudara teruji/terbukti dan orang mempunyai submission rohani kepada saudara. Jadi value yang harus saudara ajarkan adalah firman dan bukan yang lain (ego dan kepentingan kita).
Sewaktu Elia menyuruh bujangnya untuk pergi, posisi bujang ini menjadi sangat penting kenapa kesepakatan itu sangat diperlukan. Mari kita lihat bersama-sama; yang mendengar dari Tuhan pertama kali adalah Elia tetapi yang akan melihat dan melakukan tugas adalah bujang. Jadi disinilah kenapa posisi bujang ini sangat penting karena sepakat itu adalah kepercayaan yang diberikan, bujang Elia bisa saja ketika disuruh kemudian melakukan hal yang lain bahkan tidak melakukannya sama sekali, atau karena sudah berkali-kali melakukannya belum melihat hasilnya kemudian membuat dia menjadi malas untuk melakukannya lagi (imannya menjadi goyah). Tetapi orang yang mau sepakat, dia mempercayai apa yang Tuhan katakan.
Dalam perusahaan atau dalam pelayanan di gereja, carilah orang yang mau sepakat dan latihlah mereka menjadi orang-orang yang sepakat karena ketika saudara memberikan tugas kepada orang yang tidak bisa sepakat maka dia tidak akan bisa melakukan tugas tersebut dengan tepat karena biasanya jawabannya tidak bisa langsung terjadi dan itu membuatnya putus asa sehingga akhirnya tujuan Tuhan tidak terjadi. Oleh sebab itu seorang pemimpin juga harus berdoa untuk dia memilih siapa bujang itu, bujang Elia ini pun pasti tidak begitu saja langsung terpilih tetapi melewati pendidikan dan pelatihan serta dia mengenal dengan baik siapa Elia sekalipun tidak disebutkan siapa namanya. Tipe kepemimpinan yang bisa kita pelajari dari Elia ini adalah pemimpin yang selalu berdoa, dia membenamkan kepalanya di antara kedua lututnya karena dia tidak mau melihat apa yang jasmani di hadapannya.
Apabila saudara mendapati anak saudara memberontak kepada saudara orang tuanya maka sebagai orang tua saudara harus mengoreksi diri karena mungkin saja saudara tanpa sengaja yang mengajari atau memberinya ragi (hal-hal yang negatif), tanp[a sengaja saudara sedang meracuni masa depan anakmu karena masa depan mereka bergantung seberapa tunduk/sepakat dia kepada orang tuanya. Penundukan adalah hal yang penting juga karena firman Tuhan mengajarkan bahwa bagaimana kita bisa tunduk kepada Tuhan yang tidak kelihatan tetapi kepada pemimpinnya atau orang tuanya dia tidak bisa tunduk. Saat saudara bisa respect, taat/tunduk kepada otoritas yang Tuhan berikan dalam hidup saudara, itu seperti saudara memberikan juga karena hormat saudara kepada Tuhan terlihat dari hormat saudara kepada otoritasmu.
Sewaktu bujang Elia sepakat dengan Elian, ketika diperintahkan untuk melihat setapak awan dan dia mau bergerak untuk melihat setapak awan itu sekalipun dalam perjalanannya 6 kali dia gagal melihat itu tetapi saat dia melihat setapak awan itu di kali yang ketujuh dan memberitahukannya kepada Elia. Tuhan sedang mencari bujang yang seperti ini sekalipun namanya tidak tertulis tetapi tindakannya sangat memberkati.
KETEPATAN (KUASA TUHAN).
Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.
Setelah melihat setapak awan barulah kuasa Tuhan memenuhi Elia. Ketepatan itu menjadi poin yang sangat penting . Sekalipun Elia sudah melihat setapak awan itu, dia tetap menunggu dan berdoa sampai kuasa Tuhan memenuhinya. Dan ketika dia bergerak, dia mendapatkan percepatan dari Tuhan sehingga dia bisa mendahului kereta raja. Saat saudara melangkah dalam ketepatan maka saudara akan mengalami percepatan.
MENGIKAT PINGGANG DAN BERLARI.
Apa sih makna rohani dari Elia dipenuhi kuasa Tuhan dan kemudian dia mengikat pinggangnya dan berlari?
Pinggang adalah lambang kekuatan manusia; seperti sewaktu Yakub bergumul dengan Tuhan di Betel karena saking kuatnya Yakub bergumul dan Yakub menang maka kemudian Tuhan memukul pangkal paha/pinggang Yakub sehingga kekuatannya hilang. Jadi sewaktu saudara mengandalkan kuasa Tuhan itu artinya saudara rela untuk mengikat kekuatan saudara.
Ikatlah pinggang saudara agar supaya kuasa Tuhan memenuhi saudara sehingga ketika saudara berlari terjadi percepatan. Tuhan mengizinkan untuk Elia sampai 6 kali gagal supaya Elia bisa mengikat pinggang. Tuhan mungkin mengizinkan saudara gagal berkali-kali agar supaya saudara bisa mengikat pinggang, agar supaya saudara tidak menyombongkan diri ketika saudara berhasil di kemudian hari. Tuhan mengizinkan persiapan itu gagal agar saudara mengetahui bagaimana menghargai kuasa kasih karunia Tuhan karena banyak orang di dunia ini yang ketika berhasil menepuk dadanya dan menyombongkan diri, menyombongkan apa pun yang dimilikinya seakan-akan itu semua hasil usahanya dan Tuhan tidak mau setiap kita anak-anaknya seperti itu.
Jadi saat kita mengalami kegagalan itu adalah seizin Tuhan agar kita bisa rendah hati bahwa kita adalah orang yang gagal, yang tidak layak untuk dipakai oleh Tuhan. Apabila hatimu sudah sampai di titik itu maka saudara sudah mengikat pinggang dan siap untuk berlari.
Amen, Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar